|
Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
Kep-294/PJ./2001 |
|
Tanggal |
: |
16 April 2001 |
|
Tentang |
: |
Tata Cara
Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas
Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis |
TATA CARA
PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR
DAN ATAU PENTERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS
A. |
UMUM |
|||||
|
1. |
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
terutang atas impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) tertentu yang
bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a dapat
dibebaskan setelah memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai
(SKB PPN) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk setiap kali melakukan impor atau
penyerahan. |
||||
|
2. |
SKB PPN tidak diperlukan untuk
pembebasan PPN yang terutang atas impor BKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 huruf b, huruf d, huruf e dan huruf f. |
||||
|
3. |
SKB PPN tidak diperlukan untuk pembebasan PPN yang
terutang atas penyerahan BKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e,huruf f, huruf g dan huruf h. |
||||
|
4. |
Permohonan untuk memperoleh SKB PPN untuk impor dan atau
penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 huruf a, diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak c,q. Kepala Kantor
Pelayanan Pajak tempat pengusaha yang melakukan impor dan atau menerima
penyerahan tersebut terdaftar dengan menggunakan formulir sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran II. |
||||
|
5. |
Atas permohonan Surat
Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai, Direktur Jenderal Pajak c,q. Kepala
Kantor Pelayanan Pajak harus membrikan
keputusan dalam 5 (lima) hari kerja setelah surat permohonan diterima
lengkap. |
||||
|
|
|||||
B. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS
IMPOR BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DALAM PASAL 1 HURUF a. |
|||||
|
1. |
Permohonan untuk memperoleh
SKB PPN atas impor BKP Tertentu yang bersifat strategis diajukan oleh
importir dilampiri dengan : |
||||
|
|
a. |
Dokumen impor berupa : |
|||
|
|
|
- |
Invoice, |
||
|
|
|
- |
Bill of Lading (B/L) atau
Airway Bill |
||
|
|
|
- |
Dokumen Kontrak pembelian yang
bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan, |
||
|
|
|
- |
Penjelasan secara terinci mengenai kegunaan dari Barang
Kena Pajak yang di impor, |
||
|
|
|
- |
Dokumen pembayaran yang berupa
Letter of Credit (L/C) atau bukti transfer atau bukti lainnya yang berkaitan
dengan pembayaran tersebut. |
||
|
2. |
SKB PPN atas impor BKP
Tertentu yang bersifat strategis, dengan bentuk sebagaimana dalam Lampiran III,
diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat pengusaha yang
melakukan impor BKP Tertentu yang bersifat strategis terdaftar atas nama
Direktur Jenderal Pajak dalam 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan sebagai
berikut : |
||||
|
|
- |
Lembar ke-1 |
: |
untuk Bank Devisa / Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 |
: |
untuk importir BKP Tertentu
Yang Bersifat Strategis; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 |
: |
untuk arsip Kantor Pelayanan
Pajak. |
|
|
3. |
Lembar ke-1 SKB PPN atas impor
BKP Tertentu diserahkan kepada Bank Devisa / Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai dengan dilampiri Pemberitahuan Impor Barang (PIB) serta dokumen impor
lainnya. |
||||
|
4. |
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
setelah menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam dalam butir 2 membubuhkan
cap PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 serta mencantumkan nomor
dan tanggal SKB PPN pada setia lembar PIB, sebagaimana contoh dalam Lampiran
V; |
||||
|
5. |
Sebagai Pengusaha Kena Pajak,
importir wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN. |
||||
|
|
|||||
C. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DALAM PASAL 1 HURUF a |
|||||
|
1. |
Permohonan untuk memperoleh
SKB PPN atas penyerahan BKP Tertentu Yang Bersifat Strategis diajukan oleh
Pengusaha Kena Pajak yang menerima penyerahan, dilampiri dengan dokumen foto kopi
kontrak pembelian atau surat perjanjian jual-beli; |
||||
|
2. |
SKB PPN atas penyerahan BKP
Tertentu yang bersifat strategis dengan bentuk sebagaimana dalam Lampiran IV,
diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat pengusaha yang menerima
penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis terdaftar atas nama Direktur
Jenderal Pajak dalam rangkap 4 (empat) dengan Peruntukan sebagai berikut : |
||||
|
|
- |
Lembar ke-1 |
: |
untuk Pengusaha yang menyerahkan BKP Tertentu; |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 |
: |
untuk KPP tempat Pengusaha
yang menyerahkan BKP Tertentu terdaftar; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 |
: |
untuk pihak yang menerima
penyerahan BKP Tertentu Yang Bersifat Strategis; |
|
|
|
- |
Lembar ke-4 |
: |
untuk arsip Kantor Pelayanan
Pajak. |
|
|
3. |
Pengusaha yang menyerahkan BKP
Tertentu yang bersifat strategis setelah menerima SKB PPN lembar ke-1 wajib
membuat Faktur Pajak dalam rangkap 3 (Tiga) dan membubuhkan cap PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 serta mencantumkan nomor dan tanggal SKB PPN
pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud, sebagaimana contoh dalam Lampiran
V. |
||||
|
4. |
Peruntukan dari masing-masing lembar
Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir 3 adalah sebagai berikut : |
||||
|
|
- |
Lembar ke-1 |
: |
untuk Pengusaha Kena Pajak yang menerima penyerahan BKP
Tertentu Yang Bersifat Strategis (Pembeli); |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 |
: |
untuk Kantor Pelayanan Pajak
dimana Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan BKP Tertentu terdaftar, sebagai
lampiran SPT Masa PPN; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 |
: |
untuk arsip Pengusaha Kena
Pajak Penjual. |
|
|
5. |
Pengusaha Kena Pajak yang menerima
penyerahan yang juga sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib menyampaikan laporan
PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN. |
||||
|
|
|||||
D. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS PENYERAHAN
BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS SELAIN DIMAKSUD DALAM
PASAL 1 HURUF a. |
|||||
|
1. |
Orang atau badan yang
melakukan penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana
dimaksud Dalam pasal 1 huruf b,d,e,
dan f harus terdaftar sebagai
Pengusaha Kena Pajak, sehingga atas penyerahan BKP Tertentu yang bersifat
strategis tersebut wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap PPN
DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 12 TAHUN 2001 dalam setiap Faktur Pajak yang
diterbitkan, sebagaimana contoh dalam lampiran V. |
||||
|
|
Peruntukan dari masing-masing
lembar Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir 1 diatas adalah sebagai
berikut : |
||||
|
|
- |
Lembar ke-1 |
: |
untuk Pengusaha Kena Pajak yang menerima penyerahan BKP Tertentu
Yang Bersifat Strategis(Pembeli); |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 |
: |
untuk Kantor Pelayanan Pajak
dimana Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan BKP Tertentu terdaftar, sebagai
lampiran SPT Masa PPN; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 |
: |
untuk arsip Pengusaha Kena
Pajak Penjual. |
|
|
2. |
Petani atau Perusahaan Air
Minum atau Perusahaan Listrik yang semata-mata hanya melakukan penyerahan BKP
Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c,
huruf g dan huruf h tidak perlu menerbitkan Faktur Pajak. |
||||
|
3. |
Perusahaan listrik yang selain
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf h juga melakukan penyerahan listrik
untuk perumahan dengan daya diatas 6600 watt, wajib menerbitkan Faktur Pajak
hanya atas penyerahan listrik untuk perumahan dengan daya |
||||
|
Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
|||
Nomor |
: |
Kep-294/PJ./2001 |
||
Tanggal |
: |
16 April 2001 |
||
Tentang |
: |
Tata Cara
Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas
Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis |
Nomor |
: |
|
Lampiran |
: |
|
Hal |
: |
Permohonan
Surat Keterangan Bebas PPN |
Yth. Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001, dengan ini kami :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
NPWP |
: |
|
Mengajukan permohonan untuk diberikan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas impor atau Pembelian*) Barang Kena Pajak Tertentu sebagai berikut :
No |
Nama /Jenis
Barang Kena Pajak dan Nomor Dokumen Impor |
Kuantum |
Nilai
Impor (CIF+Bea
Masuk)/Harga Jual (Rp) |
PPN
yang Terutang (Rp) |
Keterangan |
|
|
|
|
|
|
Penyelesaian dokumen impor dilakukan pada Bank Cabang Atau Kantor Bea danCukai
Terlampir disampaikan :
[] |
Invoice, |
[] |
Bill of Lading (B/L) atau
Airway Bill, |
[] |
Dokumen kontrak yang
bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan, |
[] |
Penjelasan secara terperinci
mengenai kegunaan dari barang Kena Pajak yang impor |
[] |
Dokumen
pembayaran yang berupa Letter of Credit (L/C) atau bukti transfer atau bukti
lainnya yang berkaitan dengan pembayaran tersebut, |
[] |
Pemberitahuan Impor Barang. |
[] |
. |
|
|
*) |
Coret yang tidak perlu |
|
,
|
|
Pemohon |
Untuk Dinas Diterima tanggal
Petugas, |
|
|
Lampiran III Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
|||
Nomor |
: |
Kep-294/PJ./2001 |
||
Tanggal |
: |
16 April 2001 |
||
Tentang |
: |
Tata Cara
Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas
Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis |
|
Lembar Ke-
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK |
|
SURAT
KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS
IMPOR BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGI
Nomor :
KET
Direktur Jenderal Pajak dengan
ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
NPWP |
: |
|
Sesuai dengan surat permohonan tanggal ..Nomor maka atas Impor Barang Kena Pajak tertentu tersebut di bawah ini :
No |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak |
Kuantum |
Keterangan |
|
|
|
|
Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001
Surat Keterangan ini agar diserahkan kepada Bank /Kantor Pelayanan Bea dan Cukai , Bersama dengan PIB.
|
,
A.n.
Direktur Jenderal Pajak Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (
) |
|
Lampiran IV Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
|||
Nomor |
: |
Kep-294/PJ./2001 |
||
Tanggal |
: |
16 April 2001 |
||
Tentang |
: |
Tata Cara
Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas
Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis |
|
Lembar Ke-
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK
|
|
SURAT
KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT
STRATEGIS
Nomor :
KET-
Direktur Jenderal Pajak dengan
ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
NPWP |
: |
|
Sesuai dengan surat permohonan tanggal , Nomor maka atas Penyerahan Barang Kena Pajak tertentu di bawah ini :
No |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak |
Kuantum |
Keterangan |
|
|
|
|
Oleh |
: |
|
Alamat |
: |
|
NPWP |
: |
|
Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001.
|
,
A.n.
Direktur Jenderal Pajak Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (
) |
|
Lampiran V Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
Kep-294/PJ./2001 |
|
Tanggal |
: |
16 April 2001 |
|
Tentang |
: |
Tata Cara
Pemberian dan Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Yang Dibebaskan atas
Impor Dan atau Penyerahan BKP Tertentu yang bersifat strategis |
CONTOH CAP PPN DIBEBASKAN DENGAN SURAT KETERANGAN BEBAS
(Untuk impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu
yang bersifat strategis)
PPN
DIBEBASKAN SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NO.12
TAHUN 2001 |
||
SURAT KETERANGAN BEBAS PPN |
||
Nomor |
: |
|
Tanggal |
: |
|
CONTOH CAP PPN DIBEBASKAN TANPA SURAT KETERANGAN BEBAS PPN
(Untuk
impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis)
PPN
DIBEBASKAN SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NO. 12
TAHUN 20001 |