PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN SURAT KETERANGAN FISKAL

 

 

1.

Formulir ini digunakan oleh Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan Surat Ketarangan Fiskal.

2.

Penjelasan Pengisian

 

Angka (1) dan (2)

:

Diisi dengan nama dan alamat Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar.

Jika permohonan diajukan melalui BAPEPAM maka diisi dengan :

 

 

Direktur Jenderal Pajak
melalui Ketua BAPEPAM
di Jakarta

Angka (3) s/d (5)

:

Diisi dengan nama Badan Usaha, NPWP dan alamat pemohon.

Angka (6)

:

Diisi nama tempat dan tanggal permohonan dibuat

Angka (7)

:

Diisi nama Badan Usaha permohonan dibuat

Angka (8)

:

Diisi tanda tangan pemohon

Angka (9)

:

Diisi nama jelas pemohon

 

Angka Romawi II

Kolom 2,3,4

:

Diisi dengan tahun pajak dan laba yang diperoleh maupun tanggal pemasukan SPT tahunan PPh, untuk 3 (tiga) tahun terakhir sejak saat pengajuan permohonan. Bagi WP Non Bursa cukup tahun terakhir saja Jumlah koreksi positif adalah koreksi yang menambah Penghasilan Kena Pajak sedangkan yang dimaksud koreksi negatif ialah koreksi yang mengurangi Penghasilan Kena Pajak sesuai dengan Neraca Rekonsiliasi menurut Laporan Keuangan pemohon dibandingkan dengan perhitungan menurut ketentuan UU Pajak Penghasilan. Baik koreksi positif maupun koreksi negatif dirinci untuk setiap tahun pajak pada lampiran tersendiri (Lampiran II).

 

Angka Romawi III

Kolom 1

:

Diisi dengan PPh Pasal 21,22,23,25,25, PPh Final, PPN dan PPnBM

Kolom 2

:

Diisi dengan jumlah pembayaran pajak yang telah disetor untuk setiap jenis pajak dalam tahun berjalan.

Kolom 3

:

Cukup jelas

 

Angka Romawi IV

Kolom 1 dan 2

:

Cukup jelas

Kolom 3

:

Diisi dengan jenis surat ketetapan pajak misalnya STP, SKPKB, dan SKPKBT.

Kolom 4

:

Diisi dengan besarnya pajak yang masih harus dibayar yang tertera dalam STP, SKPKB dan/atau STP. SKPKB dan SKPKBT

Kolom 5

:

Diisi dengan jumlah pembayaran pajak yang telah disetor untuk melunasi pajak yang masih terutang dalam kolom 4

 

Angka Romawi V

Kolom 1

:

Cukup jelas

Kolom 2

:

Diisi dengan alamat objek sesuai SPPT atau STTS

Kolom 3

:

Diisi dengan besarnya PBB yang dibayar sesuai STTS

Kolom 4

:

diisi Lunas/Belum lunas.

 


 

Lampiran KEP-447/PJ/2001
Tanggal 9 Juli 2001

Lampiran I

 

 

Kepada Yth.

NOMOR        :

…………………… (1)

LAMPIRAN :

……………………

PERIHAL      : Permohonan Surat Keterangan Fiskal 

Di-

 

…………………… (2)

 

I.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

1. NAMA

:

……………………………………………. (3)

 

2. NPWP

:

……………………………….. ………….. (4)

 

3. Alamat

:

……………………………….. ………….. (5)

II.

LABA/RUGI PERUSAHAAN 3 (TIGA) TAHUN TERAKHIR *

 

URAIAN

TAHUN PAJAK

19…..

20…...

20…...

1

2

3

4

1.

Laba Komersial
Koreksi untuk menghitung PPh;
+ Jumlah Koreksi Positif 
- Jumlah Koreksi Negatif 
Penghasilan Netto 
Penghasilan Kena Pajak

2.

Tanggal SPT PPh Dimasukkan

 

 

 

 

* Bagi WP Non Bursa cukup tahun terakhir.

III.

PEMBAYARAN PAJAK TAHUN BERJALAN
BULAN …………………… S/D BULAN……………………….

 

JENIS PAJAK
(PPh Pasal 
21/22/23/25/26
Final/PPN/PPnBm)

JUMLAH PAJAK YANG
HARUS DIBAYAR

TANGGAL PEMBAYARAN LUNAS

(1)

(2)

(3)

 

 

 

IV.

PEMBAYARAN KETETAPAN PAJAK

 

TAHUN PAJAK

JENIS PAJAK

JENIS KETETAPAN PAJAK

JUMLAH PAJAK YANG HARUS DIBAYAR

TANGGAL PEMBAYARAN LUNAS

1

2

3

4

5

 

 

 

 

 

V.

PEMBAYARAN ATAS SPPT/STTS PBB TAHUN TERAKHIR MENURUT WAJIB PAJAK (SEMUA OBYEK DI PUSAT ATAU CABANG)

 

TAHUN PAJAK

ALAMAT OBJEK PBB

JUMLAH PBB YANG HARUS DIBAYAR

TANGGAL PEMBAYARAN LUNAS

1

2

3

4

 

 

 

 

 

 

……………………..20…….(6)
………………………………(7)
………………………………(8)

 

………………………………(9)


 

Lampiran KEP-447/PJ/2001
Tanggal 9 Juli 2001

Lampiran II

 

KOREKSI POSITIF DAN NEGATIF UNTUK PERHITUNGAN FISKAL

 

NOMOR URUTAN

URAIAN POS-POS RUGI/LABA

PERHITUNGAN KOMERSIAL

PERHITUNGAN FISKAL

KOREKSI FISKAL

POSITIF

NEGATIF

1

2

3

4

5

6

 

 

 

 

 

 

JUMLAH

  

  

  

  

 

KOREKSI OMZET UNTUK MENGHITUNG DPP-PPN

Penjualan menurut laporan Keuangan (Laporan R/L)

……………

Penyerahan s/d Desember menurut SPT Masa PPN

……………

Selisih

…………...

Penyebab dari selisih tersebut :
1. ………………………………
2. ………………………………
3. dst

 

 

………, ………………20....

 

 

………………….ttd…………………..
Nama Wajib Pajak