Lampiran 1 Keputusan Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-48/PJ/2001 |
Tanggal |
: |
16 Januari 2001 |
Tentang |
: |
Tatacara Pemberian dan Penatausahaan
Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan atas Impor dan Atau Penyerahan BKP
Tertentu dan atau JKP Tertentu |
TATACARA PEMBERIAN DAN
PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN
BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN ATAU JASA KENA PAJAK TERTENTU
A. |
UMUM |
||
|
1. |
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang terutang atas impor Barang Kena Pajak (BKP) Tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a yang belum dibuat di dalam negeri,
Pasal 1 angka 1 huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g
dapat dibebaskan setelah memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan
Nilai (SKB PPN) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk setiap
kali melakukan impor. |
|
|
2. |
PPN
yang terutang atas penyerahan BKP Tertentu sebagaimana damaksud dalam Pasal 1
angka 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g
dapat dibebaskan setelah memperoleh SKB PPN yang dikeluarkan oleh Direktur
Jenderal Pajak untuk setiap penyerahan. |
|
|
3. |
SKB
PPN tidak diperlukan untuk pembebasan PPN yang terutang atas penyerahan BKP
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 1 huruf h dan penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) Tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 2. |
|
|
4. |
Permohonan
untuk memperoleh SKB PPN diajukan kepada : |
|
|
|
a. |
Direktur
Jenderal Pajak c.q. Direktur PPn dan PTLL untuk impor BKP Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a yang belum dibuat di dalam
negeri, Pasal 1 angka 1 huruf b, huruf c, dan huruf g, atau unuk penyerahan
BKP Tetentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf g. |
|
|
b. |
Direktur
Jenderal Pajak c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat pemohon
terdaftar, untuk impor atau penyerahan BKP Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 1 huruf d, huruf e, dan huruf f. |
B. |
TATACARA
PEMBEBASAN PPN ATAS IMPOR BARANG KENA PAJAK TERTENTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DALAM BUTIR A ANGKA 4 HURUF a |
|||||||||||||||||||
|
1. |
Permohonan
untuk memperoleh SKB PPN atas impor BKP tertentu diajukan oleh importir
dilampiri dengan : |
||||||||||||||||||
|
|
a. |
Dokumen
impor berupa : |
|||||||||||||||||
|
|
|
- |
Invoice, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Bill
of Lading (B/L) atau Airway Bill, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Dokumen
Kontrak pembelian yang bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Penjelasan
secara terinci mengenai kegunaan dari Barang Kena Pajak yang di impor, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Dokumen
pembayaran yang berupa Letter of Credit (L/C) atau bukti transfer atau bukti
lainnya yang berkaitan dengan pembayaran tersebut, |
||||||||||||||||
|
|
b. |
Surat pernyataan
dari Departemen Pertahanan, atau Markas Besar Tentara Nasional Indonesia,
atau Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, untuk impor BKP Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf a yang belum dibuat di dalam
negeri dan Pasal I angka 1 huruf g; |
|||||||||||||||||
|
|
c. |
Rekomendasi
dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial untuk BKP Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf b; |
|||||||||||||||||
|
|
d. |
Rekomendasi
dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama untuk impor BKP
Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf c; |
|||||||||||||||||
|
2. |
SKB
PPN atas impor BKP Tertentu, dengan bentuk sebagaimana dalam Lampiran 4,
diterbitkan oleh Direktur PPN dan PTLL atas nama Direktur Jenderal Pajak
dalam 4 (empat) rangkap dengan peruntukan sebagai berikut:
|
||||||||||||||||||
|
3. |
Lembar
ke-1 SKB PPN atas impor BKP Tertentu diserahkan kepada Bank Devisa/Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Surat Setoran Pajak (SSP) dan Pemberitahuan
Impor Barang (PIB) serta dokumen impor lainnya. |
||||||||||||||||||
|
4. |
Bank
Devisa/Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima dokumen sebagaimana
dimaksud dalam butir 2: |
||||||||||||||||||
|
|
a. |
membubuhkan
cap “PPN Dibebaskan sesuai PP Nomor 146 Tahun 2000” serta mencantumkan nomor
dan tanggal SKB PPN pada setiap lembar PIB, SSP, dan bukti pungutan pajak
atas impor, sebagaimana contoh dalam Lampiran 9; |
|||||||||||||||||
|
|
b. |
menyerahkan
asli dari dokumen PIB, SSP atau bukti pungutan pajak atas impor kepada
Importir; |
|||||||||||||||||
|
|
c. |
menyampaikan
SSP lembar 2 dan 3, bukti pungutan pajak atas impor lembar 2 dan fotokopi PIB
kepada KPP tempat kedudukan Bank Devisa/Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang bersangkutan secara bulanan, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
dengan menggunakan Surat Pengantar sebagaimana contoh dalam Lampiran 8. |
|||||||||||||||||
|
5. |
Importir
yang juga sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib menyampaikan laporan PPN yang
Dibebaskan melalui SPT Masa PPN. |
C. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM BUTIR A ANGKA 4 HURUF a |
||||||||||||||||||
|
1. |
Permohonan untuk memperoleh SKB
PPN atas penyerahan BKP Tertentu diajukan oleh orang atau badan yang menerima
penyerahan, dilampiri dengan : |
|||||||||||||||||
|
|
a. |
dokumen
foto kopi kontrak pembelian atau surat perjanjian jual beli; |
||||||||||||||||
|
|
b. |
Surat pernyataan
dari Departemen Pertahanan atau Markas Besar Tentara Nasional Indonesia atau
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk BKP Tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf a dan g; |
||||||||||||||||
|
|
c. |
Rekomendasi
dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraaan Sosial untuk BKP Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf b; |
||||||||||||||||
|
|
d. |
Rekomendasi
dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama untuk BKP Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf c; |
||||||||||||||||
|
2. |
Khusus
atas penyerahan BKP Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal I angka 1 huruf
c, permohonan untuk memperoleh SKB PPN atas penyerahan tersebut dapat juga
diajukan oleh Pengusaha yang menyerahkan BKP tertentu tersebut. |
|||||||||||||||||
|
3. |
SKB
PPN atas penyerahan BKP Tertentu, dengan bentuk sebagaimana dalam Lampiran 5,
diterbitkan oleh Direktur PPN dan PTLL atas nama Direktur Jenderal Pajak
dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut :
|
|||||||||||||||||
|
4. |
Pengusaha
yang menyerahkan BKP Tertentu setelah menerima SKB PPN lembar ke-1 wajib
membuat Faktur Pajak dalam rangkap 3 (tiga) dan membubuhkan cap “PPN
Dibebaskan sesuai PP Nomor 146 Tahun 2000“ serta mencantumkan nomor dan
tanggal SKB PPN pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud, sebagaimana contoh
dalam Lampiran 9 |
|||||||||||||||||
|
5. |
Peruntukan
dari masing-masing lembar Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam butir 3
adalah sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||
|
6. |
Orang
atau badan yang menerima penyerahan yang juga sebagai Pengusaha Kena Pajak
wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa PPN. |
D. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS
IMPOR BARANG KENA PAJAK TERTENTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM BUTIR A ANGKA 4
HURUF b |
|||||||||||||||||||
|
1. |
Permohonan
untuk memperoleh SKB PPN atas impor BKP Tertentu diajukan importir dilampiri
dengan : |
||||||||||||||||||
|
|
a. |
dokumen
impor berupa : |
|||||||||||||||||
|
|
|
- |
Invoice, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Bill
of Lading (B/L) atau Airway Bill, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Dokumen
Kontrak Pembelian yang bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Penjelasan
secara terinci mengenai kegunaan dari Barang Kena Pajak yang diimpor, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Dokumen
pembayaran yang berupa Letter of Credit (L/C) atau bukti transfer atau bukti
lainnya yang berkaitan dengan pembayaran tersebut; |
||||||||||||||||
|
|
b. |
dokumen
yang berkenaan dengan: |
|||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
pelayaran niaga nasional atau pengusahaan penangkapan ikan nasional, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
angkutan udara niaga nasional, atau |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
angkutan kereta api nasional. |
||||||||||||||||
|
2. |
SKB
PPN atas impor BKP Tertentu, sebagaimana bentuk dalam Lampiran 6, diterbitkan
oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak dalam
rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
||||||||||||||||||
|
3. |
Lembar
ke-1 SKB PPN atas impor BKP Tertentu diserahkan kepada Bank Devisa/Direktoret
Jenderal Bea dan Cukai dengan dilampiri Surat Setoran Pajak (SSP) dan
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) serta dokumen impor lainnya. |
||||||||||||||||||
|
4. |
Bank
Devisa/Direktoret Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima dokumen sebagaimana
dimaksud dalam butir 3 : |
||||||||||||||||||
|
|
a. |
Membubuhkan
cap “PPN Dibebaskan Sesuai PP Nomor 146 Tahun 2000” serta mencantumkan nomor
dan tanggal Surat Keterangan PPN Dibebaskan pada setiap lembar PIB, SSP, dan
bukti pungutan pajak atas impor, sebagaimana contoh dalam Lampiran 9, |
|||||||||||||||||
|
|
b. |
Menyerahkan
asli dari dokumen PIB, SSP, dan bukti pungutan pajak atas impor kepada
importir, |
|||||||||||||||||
|
|
c. |
menyampaikan SSP lembar 2 dan 3,
bukti pungutan pajak atas impor lembar 2 dan fotokopi PIB kepada KPP tempat
kedudukan Bank Devisa/Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan
secara bulanan, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya dengan menggunakan
Surat Pengantar sebagaimana contoh dalam Lampiran 8. |
|||||||||||||||||
|
5. |
Importir yang juga sebagai
Pengusaha Kena Pajak wajib menyampaikan laporan PPN yang Dibebaskan melalui
SPT Masa PPN. |
E. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM BUTIR A ANGKA 4 HURUF b |
|||||||||||||||||||
|
1. |
Permohonan
untuk memperoleh SKB PPN atas penyerahan BKP Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam butir 4 huruf b, diajukan oleh orang atau badan yang menerima
penyerahan, dilampiri dengan : |
||||||||||||||||||
|
|
a. |
dokumen
fotokopi kontrak pembelian atau surat perjanjian jual beli; |
|||||||||||||||||
|
|
b. |
dokumen
yang berkenaan dengan: |
|||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
pelayaran niaga nasional atau pengusahaan penangkapan ikan nasional, |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
angkutan udara niaga nasional, atau |
||||||||||||||||
|
|
|
- |
pengusahaan
angkutan kereta api nasional. |
||||||||||||||||
|
2. |
SKB
PPN atas penyerahan BKP Tertentu, sebagaimana bentuk dalam Lampiran 7,
diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal
Pajak dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut :
|
||||||||||||||||||
|
3. |
Pengusaha
yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu setelah menerima Surat Keterangan
PPN Dibebaskan lembar ke-1 wajib membuat Faktur Pajak dalam rangkap 3 (tiga)
dan membubuhkan cap “PPN Dibebaskan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 146
Tahun 2000” serta mencantumkan nomor dan tanggal Surat Keterangan PPN
Dibebaskan, sebagaimana contoh dalam Lampiran 9. |
||||||||||||||||||
|
4. |
Peruntukan
dari masing-masing lembar Faktur Pajak tersebut adalah sebagai berikut:
|
||||||||||||||||||
|
5. |
Orang
atau badan yang menerima penyerahan BKP Tertentu yang juga sebagai Pengusaha Kena
Pajak, wajib menyampaikan laporan PPN yang Dibebaskan melalui SPT Masa PPN. |
F. |
TATA CARA PEMBEBASAN PPN ATAS PENYERAHAN JASA KENA PAJAK TERTENTU |
||||||||||||||
|
1. |
Untuk Penyerahan Jasa Kena Pajak
Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2, selain Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 huruf f, pengusaha yang menyerahkan Jasa Kena
Pajak wajib: |
|||||||||||||
|
|
a. |
melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak di mana Pengusaha tersebut terdaftar. |
||||||||||||
|
|
b. |
Membuat
Faktur Pajak dalam 3 (tiga) rangkap dan membubuhkan cap “PPN Dibebaskan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000” pada setiap lembar
Faktur Pajak, dengan peruntukan:
|
||||||||||||
|
2. |
Orang atau
badan yang menerima penyerahan Jasa Kena Pajak yang juga sebagai Pengusaha
Kena Pajak wajib menyampaikan laporan PPN yang dibebaskan melalui SPT Masa
PPN. |
G. |
LAIN-LAIN |
|
|
1. |
Atas
permohonan Surat Keterangan Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan, Direktur Jenderal
Pajak harus memberikan keputusan dalam 5 (lima) hari kerja setelah surat
permohonan diterima lengkap. |
|
2. |
Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) menerima dokumen laporan baik dari Bank Devisa atau
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dari PKP penjual yang menyerahkan BKP dan
atau JKP, maupun tindasan SKB PPN yang diterbitkan oleh Direktorat PPN dan
PTLL, selanjutnya mencatat/ membukukannya pada Daftar Impor BKP Tertentu dan
Penyerahan Dalam Negeri BKP/JKP tertentu yang PPN nya Dibebaskan dan
melaporkannya secara triwulanan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
atasannya. |
|
3. |
Berdasarkan
laporan-laporan KPP tersebut, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
menyampaikan laporan ke Direktorat Jenderal Pajak c.q. Direktur Perencanaan
dan Potensi Perpajakan selambat-lambatnya tanggal 30 bulan ke-2 (ke dua)
setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan. Bentuk kedua laporan dimaksud
sedang dalam proses penyelesaian oleh Tim Standarisasi Laporan Direktorat
Jenderal Pajak. |
Contoh Permohonan SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan
BKP Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf a, b, c, dan g |
|
|
||||||||||||
|
Nomor |
: |
|
Lampiran |
: |
|
Hal |
: |
Permohonan
Surat Keterangan PPN Dibebaskan |
Yth. Direktur Pajak Pertambahan
Nilai
Dan Pajak Tidak Langsung
Lainnya
Jl. Gatot Subroto 40-42
Jakarta
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 146 Tahun 2000, dengan ini kami:
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
(Bila
ada) |
mengajukan permohonan untuk
diberikan Surat Keterangan Pajak Pertambahan Nilai yang dibebaskan atas impor atau
pembelian *) Barang Kena Pajak Tertentu dengan rincian sebagai berikut :
No. |
Jenis
Barang |
Kuantum |
Jumlah |
Keterangan |
|
|
|
|
|
Terlampir disampaikan:
* Invoice,
* Bill of
Lading (B/L) atau Airway Bill,
* Dokumen
kontrak yang bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan,
* Dokumen
pembayaran yang berupa Letter of Credit (L/C) atau bukti lainnya,
* Rekomendasi
dari Departemen Pertahanan atau Markas Besar TNI (untuk BKP Tertentu Sebagaimana
Dimaksud Dalam Pasal 1 Angka 1 Huruf a, dan g),
* Rekomendasi
dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (untuk BKP Tertentu Sebagaimana
Dimaksud Dalam Pasal 1 Angka 1 Huruf b),
* Rekomendasi
dari Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Agama (untuk BKP Tertentu Sebagaimana
Dimaksud Dalam Pasal 1 Angka 1 Huruf c),
* ………………………………………
*) Coret yang tidak perlu
…………………,
………………………….. Pemohon |
Untuk Dinas
Diterima tanggal ……………….
Petugas,
Contoh Permohonan SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan
BKP Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf d, e, dan f |
|
|
||||||||||||
|
Nomor |
: |
|
Lampiran |
: |
|
Hal |
: |
Permohonan
Surat Keterangan PPN Dibebaskan |
Yth. Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 146 Tahun 2000, dengan ini kami:
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
|
mengajukan permohonan untuk
diberikan Surat Keterangan Pajak Pertambahan Nilai yang dibebaskan atas impor atau
pembelian *) Barang Kena Pajak Tertentu sebagai berikut :
No. |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak dan Nomor Dokumen Impor |
Kuantum |
Nilai
Impor (CIF
+ Bea Masuk)/ Harga
Jual (Rp) |
PPN
yang Terutang (Rp) |
Keterangan |
|
|
|
|
|
|
Penyelesaian dokumen impor
dilakukan pada Bank …………………. Cabang ………………….
atau Kantor Bea dan Cukai
………………………
Terlampir disampaikan:
* Invoice,
* Bill of
Lading (B/L) atau Airway Bill,
* Dokumen
kontrak yang bersangkutan atau dokumen yang dapat dipersamakan,
* Penjelasan
secara terperinci mengenai kegunaan dari Barang Kena Pajak yang di impor,
* Dokumen
pembayaran yang berupa Letter of Credit (L/C) atau bukti transfer atau bukti
lainnya yang berkaitan dengan pembayaran tersebut,
* Pemberitahuan
Impor Barang.
* ………………………………………
*) Coret yang tidak perlu
…………………,
………………………….. Pemohon |
Untuk Dinas
Diterima tanggal ……………….
Petugas,
Contoh SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan BKP
Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf a, b, c, dan g |
|
|
|||||||||||||||
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
|
Nomor :
KET-
Direktur Jenderal Pajak dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
|
sesuai dengan surat permohonan
tanggal ……………….., Nomor …………………… maka atas impor Barang Kena Pajak tertentu
tersebut di bawah ini :
No. |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak |
Kuantum |
Keterangan |
|
|
|
|
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
Surat Keterangan ini agar diserahkan kepada …………………………………………., bersama
dengan Surat Setoran Pajak dan PIB.
A.n. |
…………., ……………………………. Direktur Jenderal Pajak Direktur Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (……………………………………………) |
Contoh SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan BKP
Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf a, b, c, dan g |
|
|
|||||||||||||||
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
|
Nomor :
KET-
Direktur Jenderal Pajak dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
|
sesuai dengan surat permohonan
tanggal ……………….., Nomor …………………… maka atas impor Barang Kena Pajak tertentu
tersebut di bawah ini :
No. |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak |
Kuantum |
Keterangan |
|
|
|
|
Oleh |
: |
|
Nama Wajib Pajak |
: |
|
N P W P |
: |
|
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
A.n. |
…………., ……………………………. Direktur Jenderal Pajak Direktur Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (……………………………………………) |
Contoh SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan BKP
Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf d, e, dan f |
|
|
|||||||||||||||
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
|
Nomor :
KET-
Direktur Jenderal Pajak dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
|
sesuai dengan surat permohonan
tanggal ……………….., Nomor …………………… maka atas impor Barang Kena Pajak tertentu
tersebut di bawah ini :
No. |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak |
Kuantum |
Nilai
Impor (CIF
+ Bea Masuk) (Rp) |
PPN
yang Terutang (Rp) |
Keterangan |
|
|
|
|
|
|
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
Surat Keterangan ini agar diserahkan kepada …………………………………………., bersama
dengan Surat Setoran Pajak dan PIB.
A.n. |
…………., ……………………………. Direktur Jenderal Pajak Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (……………………………………………) |
Contoh SKB PPN Atas Impor Atau Penyerahan BKP
Tertentu Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal I Angka 1 Huruf d, c, dan f |
|
|
|||||||||||||||
|
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
|
ATAS
PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU
Nomor :
KET-
Direktur Jenderal Pajak dengan ini menerangkan bahwa :
Nama Wajib Pajak |
: |
|
Alamat |
: |
|
N P W P |
: |
|
Sesuai dengan surat permohonan tanggal
…………….., Nomor ……………………… maka atas penyerahan Barang Kena Pajak tertentu
tersebut di bawah ini :
No. |
Nama/Jenis
Barang Kena Pajak dan Nomor Dokumen Impor |
Kuantum |
Nilai
Impor Harga
Jual (Rp) |
PPN
yang Terutang (Rp) |
Keterangan |
|
|
|
|
|
|
Oleh |
: |
|
Nama Wajib Pajak |
: |
|
N P W P |
: |
|
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dibebaskan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 146 Tahun 2000
A.n. |
…………., ……………………………. Direktur Jenderal Pajak Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (……………………………………………) |
Lampiran 8 Keputusan Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-48/PJ/2001 |
Tanggal |
: |
16 Januari 2001 |
Tentang |
: |
Tatacara Pemberian dan Penatausahaan
Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan atas Impor dan Atau Penyerahan BKP
Tertentu dan atau JKP Tertentu |
(Nama dan Alamat Kantor Pelayanan Bea dan Cukai/Bank)
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Nomor |
: |
……………………………………………… |
Lampiran |
: |
……………………………………………… |
Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak ………………………
Jalan ……………………………………………………………
PENGANTAR
DOKUMEN IMPOR BARANG KENA PAJAK TERTENTU
EKS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR ……..
Bulan
……………………. Tahun ……
No. |
JENIS
DOKUMEN |
JUMLAH DOKUMEN |
JUMLAH
PPN YANG
DIBEBASKAN (Rp) |
1 |
Surat Setoran Pajak ( SSP ) |
|
|
2 |
bukti pungutan pajak atas impor |
|
|
3 |
Pemberitahuan Impor Barang ( PIB ) |
|
|
…………., ……………………………. Pejabat Ybs …………………………………………… |
Lampiran 9 Keputusan Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-48/PJ/2001 |
Tanggal |
: |
16 Januari 2001 |
Tentang |
: |
Tatacara Pemberian dan Penatausahaan
Pajak Pertambahan Nilai Dibebaskan atas Impor dan Atau Penyerahan BKP
Tertentu dan atau JKP Tertentu |
(untuk
impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu)
PPN
DIBEBASKAN SESUAI DENGAN PERATURAN PEMERINTAH No.
146 TAHUN 2000 |
||||||
SURAT KETERANGAN PPN DIBEBASKAN
|