Lampiran I |
||
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-153/PJ/2002 |
Tanggal |
: |
20 Maret 2002 |
SURAT DAN
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN DALAM
PENGAJUAN PERMOHONAN STIKER LUNAS PPN PRODUK REKAMAN GAMBAR
No. |
Jenis
surat/dokumen |
Keterangan |
1. |
Surat
Permohonan |
rangkap
3 (tiga) |
2. |
Surat
Kuasa Pengurusan Permohonan Stiker Lunas PPN Rekaman Gambar |
bermeterai
Rp. 6000,- |
3. |
Surat
Kuasa Pengambilan Stiker Lunas PPN Rekaman Gambar |
bermaterai
Rp. 6000, |
4. |
Surat Izin
Usaha Perfilman (IUP) yang masih berlaku |
-- |
5. |
Surat
Rekomendasi ASIREVIA/AIVI/asosiasi lainnya yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak |
-- |
6. |
Surat
Pernyataan Keabsahan Faktur Pajak |
bermaterai
Rp. 6000,- |
7. |
Daftar Rekapitulasi
Faktur Pajak Masukan yang akan/dapat dikreditkan |
-- |
8. |
Kode/
isi stiker lunas PPN |
rangkap
3 (tiga), Nama Produsen maksimal 17 digit/karakter |
9. |
Fotokopi
KTP/SIM pemberi dan penerima kuasa |
-- |
10. |
Fotokopi
NPWP dan Surat Pengukuhan sebagai PKP |
-- |
11. |
Asli
dan Fotokopi Faktur Pajak Masukan |
-- |
12. |
Asli
dan fotokopi SSP (lembar ke-1) untuk Masa Pajak yang sama dengan bulan
permohonan yang dilegalisir oleh Bank Persepsi/KPP yang bersangkutan. |
Fotokopi
yang dilegalisir dapat diserahkan pada saat pengembalian stiker lunas PPN |
13. |
Asli
dan fotokopi SPT Masa PPN oleh KPP yang dilegalisir oleh petugas Kanwil DJP |
Untuk
Masa Pajak sebelum pengajuan stiker 2 (dua) Masa Pajak terakhir) |
14. |
Akte
Pendirian Perusahaan dan Akte Perubahan (bila ada) |
Pengajuan
permohonan pertama kalinya |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR WILAYAH.....................
SURAT PERMOHONAN
UNTUK MENDAPATKAN STIKER LUNAS PPN
PRODUK REKAMAN GAMBAR
NOMOR
:
1. |
Nama Pengusaha Kena Pajak |
:
.................................................................................. |
2. |
Nama Pengurus/Penanggung Jawab |
: .................................................................................. |
3. |
Alamat Perusahaan |
:
.................................................................................. |
4. |
Nomor Telepon |
: .................................................................................. |
5. |
N P W P/NPPKP |
:
.................................................................................. |
6. |
Judul film |
:
.................................................................................. |
dengan ini menyampaikan
permohonan untuk mendapatkan stiker lunas Pajak Pertambahan Nilai Rekaman
Gambar, untuk :
Jenis
Produk Rekaman Gambar |
Jumlah keping |
Nilai uang |
...................................... |
................................... |
................................... |
8. |
Perhitungan Pajak Pertambahan
Nilai sebagai berikut : |
|
|
|
||
8.1. Nilai stiker lunas PPN
yang diminta : 8.2. Diperhitungkan
dengan Pajak Masukan atas:
|
Rp.................................... |
|||
|
Rp.................................... |
|||
8.3. Kurang setor : |
Rp.................................... |
9. Nomor Surat
Izin Usaha Perfilman (IUP) dan masa berlakunya :
....................................................
10. Nomor
Surat Izin perjanjian lisensi untuk film asing dan masa berlakunya :
..................................
11. Akte pendirian
untuk Pengusaha Kena Pajak yang berbadan hukum:
...........................................
UNTUK
DINAS |
|
SURAT
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah
ini:
Nama |
: |
Jabatan |
: |
bertindak selaku Pimpinan
Perusahaan dari:
Nama |
: |
NPWP/NPPKP |
: |
Alamat |
: |
dengan ini
menyatakan bahwa Faktur Pajak sebanyak........................ lembar sebagai
bukti Pajak Masukan yang kami serahkan dalam rangka melengkapi permohonan untuk
mendapatkan stiker lunas PPN Rekaman Gambar bulan : .......................
sebesar Rp................................. adalah sah/asli dan tidak
palsu/dipalsukan. Faktur Pajak dimaksud "belum diperhitungkan sebagai
Pajak Masukan."
Bila
kemudian hari ternyata Faktur Pajak tersebut tidak sah/palsu kami bersedia
dikenakan sanksi seperti dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf c Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1984 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 atau ketentuan hukum lainnya yang berlaku.
Demikian pertanyaan ini dengan
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
|
.........................,
................................ Yang membuat pernyataan,
.........................
................................ |
KODE
STIKER LUNAS PPN
(Lampiran
Surat Permohonan tanggal.......................)
Nama PRODUSEN |
:
................................................................. |
Alamat |
:
................................................................. |
NPWP |
:
................................................................. |
ISI
STIKER LUNAS PPN YANG DIMINTA
|
Mengetahui, Petugas
Kanwil................... Direktorat
Jenderal Pajak ____________________ NIP................................... |
|
.................................. Pengurus, ................................... |
Catatan :
*) Maksimal 17 Digit
SURAT
KUASA *)
PENGURUSAN
PERMOHONAN STIKER LUNAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
REKAMAN
GAMBAR
Yang
bertandatangan di bawah ini :
Nama |
: ................................................................. |
Jabatan/pekerjaan |
: ................................................................. |
Alamat perusahaan |
: ................................................................. |
Alamat rumah |
: ................................................................. |
dengan
ini memberi kuasa kepada :
Nama |
:
................................................................. |
Jabatan |
:
................................................................. |
Alamat perusahaan |
:
................................................................. |
Alamat rumah |
:
................................................................. |
untuk
menyampaikan permohonan mendapatkan stiker lunas Pajak Pertambahan Nilai
Rekaman Gambar ke Kantor Wilayah.....................Direktorat Jenderal Pajak
Jakarta Raya I/ II/ Khusus **) untuk dan atas nama:
PRODUSEN |
: |
||||||||||||||||||
NPWP/NPPKP |
: |
||||||||||||||||||
Bulan |
: |
||||||||||||||||||
Sejumlah |
:
Jenis
JENIS I ...........................
|
Demikian
surat kuasa ini agar yang berkepentingan menjadi maklum adanya.
Yang menerima kuasa
|
Yang
memberi kuasa
.........................
................................ |
Catatan:
*) Surat Kuasa ini hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) kali pengurusan
DAFTAR
REKAPITULASI FAKTUR PAJAK MASUKAN
NAMA PKP :
NPWP
:
No. |
Nama
dan NPWP |
No.Faktur
Pajak |
Tgl.
Faktur |
Jumlah |
Jenis |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jakarta, .....................................
Lampiran II |
||
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-153/PJ/2002 |
Tanggal |
: |
20 Maret 2002 |
Contoh
dalam pengisian SPT Produsen Rekaman Gambar :
Bulan
April 2002 PKP "M" menebus rekaman gambar Jenis I sebanyak 100 ribu
keping senilai Rp 125 juta dengan menggunakan Faktur Pajak Masukan senilai Rp
50 juta dan dengan Setoran tunai (SSP) senilai Rp 75 juta.
Pajak
Masukan yang diterima pada bulan Pebruari 2002 adalah :
- Pembayaran biaya perekaman gambar
senilai |
Rp. 35.000.000,- |
(untuk menebus stiker lunas) |
- pencetakan label senilai |
Rp. 5.000.000,- |
(untuk menebus stiker lunas) |
- Pembayaran iklan |
Rp. 10.000.000,- |
(untuk menebus stiker lunas) |
- sewa gedung |
Rp. 6.000.000,- |
(dikreditkan) |
Penyerahan
rekaman gambar Jenis I dalam bulan April 2002 senilai Rp 500.000.000,-
Tidak ada
kompensasi kelebihan PPN pada Masa Pajak Maret 2002
Pengisian
SPT Masanya adalah sebagai berikut :
I.
Induk SPT Masa PPN (Formulir 1995)
Kode C.1.2 |
Pajak Keluaran |
= Rp 125 Juta |
Kode C.4.2 |
PPN yang disetor dimuka
dalam Masa Pajak yang sama |
= Rp 75
Juta |
Kode C.5 |
Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri |
= Rp 50 Juta |
Kode D.1.2 |
Pajak Masukan Dalam Negeri |
= Rp 56 Juta |
Kode E.2 |
Pajak yang Lebih Bayar |
= Rp 6 Juta |
Kode B.1.3.5. Penyerahan dengan
Tarif Efektif agar diisi dengan
100/10 x Rp. 125 juta = Rp. 1.250.000.000 (penyerahan sebesar Rp
500 juta tidak diperhatikan)
II. Lampiran SPT Masa PPN
(Formulir 1195 B1)
- |
Terhadap
Faktur Pajak Masukan yang dipakai untuk menebus stiker lunas, kolom
keterangan ditulis "dipakai untuk menebus stiker lunas". |
- |
Terhadap Faktur Pajak Masukan atas sewa gudang, kolom
keterangan ditulis "dikreditkan". |
Lampiran III |
||
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-153/PJ/2002 |
Tanggal |
: |
20 Maret 2002 |
TATACARA
PENATAUSAHAAN PENEBUSAN STIKER DAN PELAPORANNYA
1. |
Petugas
penerima permohonan stiker lunas PPN wajib membubuhkan cap "FAKTUR PAJAK
YANG TELAH DIGUNAKAN UNTUK MENEBUS STIKER LUNAS PPN" atas Faktur Pajak
Asli dan fotokopi yang diajukan untuk penebusan stiker lunas PPN lunas PPN. |
2. |
Petugas
penerima permohonan melegalisir fotokopi Surat Pemberitahuan Masa PPN dengan
cara membubuhkan cap "fotokopi Surat Pemberitahuan Masa PPN ini sesuai
dengan aslinya" atas fotokopi Surat Pemberitahuan Masa PPN yang
disampaikan oleh pemohon stiker lunas PPN setelah mencocokannya dengan Surat
Pemberitahuan Masa PPN pemohon yang asli. |
3. |
Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mengirimkan fotokopi Faktur Pajak tersebut
dalam angka 1 yang nilai PPN-nya Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) atau lebih
kecuali ada kecurigaan yang beralasan dan SSP lembar ke-1 ke Kantor Pelayanan
Pajak tempat produsen rekaman gambar yang mengajukan permohonan stiker lunas
PPN dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya. |
4. |
Setelah
menerima fotokopi Faktur Pajak dan SSP lembar ke 1 sebagaimana dimaksud dalam
angka 3 dari Kepala Kantor Wilayah DJP, Kepala Kantor Pelayanan Pajak
berkewajiban melakukan konfirmasi Faktur Pajak sesuai ketentuan, dan
melakukan pengawasan SSP lembar ke-2 serta menindaklanjuti sesuai ketentuan. |
5. |
Apabila
terdapat hal-hal yang meragukan dan atau diperoleh jawaban tidak ada atas Faktur
Pajak yang dikonfirmasikan, maka Kepala Kantor Pelayanan Pajak berkewajiban
menindaklanjuti dan melaporkannya ke Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak yang terkait. |
6. |
Kepala Kantor
Wilayah DJP sebagaimana dimaksud di atas melaporkan pelaksanaan pelayanan
permintaan stiker lunas PPN secara bulanan kepada Direktur Jenderal pajak
c.q. Direktur PPN dan PTLL. |
7. |
Kepala
Kantor Wilayah tersebut menghubungi PERUM PERURI dan Bagian Perlengkapan
Kantor Pusat DJP untuk pengadaan stiker lunas PPN sesuai dengan kebutuhan. |
8. |
Kepala
Kantor Wilayah tersebut melaksanakan pengawasan penebusan stiker lunas PPN
disesuaikan dengan kondisi yang ada di masing-masing Kantor Wilayah. |