Lampiran 1

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................

 

Yth,

 

 

Nama

:

................................

NPWP

:

................................

Alamat

:

................................

 

TEGURAN
Nomor........../WPJ.........../KP........../20...

 

Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :

 

Jenis
Pajak

Tahun
Pajak

Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ SK. Pembetulan/ SK.Keberatan/ Putusan Banding *)

Tanggal jatuh tempo pembayaran

Jumlah tunggakan pajak
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 Rp.

(...................................................................................................................................................................................)

 

Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah  diubah dengan Undangundang Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP) maka diminta kepada Saudara agar melunasi  jumlah tunggakan pajak dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak diterbitkannya Surat Teguran ini.
Dalam hal Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar Saudara segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan).

 

 

 

......................,.................20....
Kepala Kantor,

 

.......................................
NIP

 

PERHATIAN

PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 21 (DUA PULUH SATU ) HARI SEJAK DITERBITKANNYA SURAT TEGURAN INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENERBITAN SURAT PAKSA. 
(Pasal 8 ayat (1) UU PPSP) 
(Pasal 6 Kep. Men. Keu. Nomor 561/KMK.04/2000)

*) coret yang tidak perlu

S.5.0.23.04


 

 

 

Lampiran 2

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................

 

SURAT PERINTAH PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
Nomor........../WPJ........../KP........../20...

 

Berdasarkan ketentuan yang tercanturn dalam Pasal 20 Undang-undang Nornor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah temkhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 dan Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19  Tahun 2000, dengan ini diperintahkan kepada:

Nama Wajib Pajak / Penanggung Pajak

:

....................................................................................................

NPWP

:

....................................................................................................

A I a m a t

:

....................................................................................................

Untuk melunasi sekaligus utang pajak sejumlah Rp...........................................................................................

menurut perincian sebagai berikut :

 

Jenis
Pajak

Tahun
Pajak

Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ SK. Pembetulan/ SK. Keberatan/ Putusan Banding *)

Tanggal jatuh tempo pembayaran

Jumlah tunggakan pajak
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah 

Rp.

(...................................................................................................................................................................................)

pada hari...........tanggal...........bulan.................tahun  20.....

 

 

 

......................,.................20....
Kepala Kantor,

 

.......................................
NIP

*) coret yang tidak perlu

S.5.0.23.05


 

 

 

Lampiran 3

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

 

SURAT PAKSA
Nomor........../WPJ........../KP........../20...

 

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

 

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

 

Menimbang bahwa :

Nama Wajib Pajak / Penanggung Pajak

:

....................................................................................................

NPWP

:

....................................................................................................

AIama t/tempat tinggal

:

....................................................................................................

Menunggak pajak sebagaimana tercantum di bawah ini  :

 

Jenis
Pajak

Tahun
Pajak

Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ 
SK. Pembetulan/ SK. Keberatan/ Putusan Banding *)

Jumlah tunggakan pajak
(Rp)

 

 

 

 

Jumlah

Rp.

(...................................................................................................................................................................................)

Dengan ini  :

1.

memerintahkan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar jumlah tunggakan pajak tersebut ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro, ditambah dengan biaya penagihan dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudan pemberitahuan Surat Paksa ini.

2.

memerintahkan kepada Jurusita Pajak yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita Pajak lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan penyitaan atas barng-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak apabila dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi.

 

 

 

 

 

Ditetapkan di

 

 

pada tanggal

PERHATIAN

PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 2 x 24 JAM SETELAH MENERIMA WURAT PAKSA INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENYITAAN.
(Pasal 12 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2000).

 

......................,.................
Kepala Kantor,

 

.......................................
NIP

*) Coret yang tidak perlu

 

 

S.5.0.23.06


 

 

 

Lampiran 4

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

 

BERITA ACARA PEMBERTAHUAN SURAT PAKSA

 

Pada hari ini ............ tanggal ............... bulan .......... tahun ............... atas  permintaan Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang memilih tempat kedudukan di Kantor Pelayanan Pajak .......... di ....................., saya, Jurusita Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak …………… bertempat kedudukan di ......................

 

MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI

 

Kepada Saudara ....................................................................................................................................................bertempat tiggal di...................................................................berkedudukan seagai .........................................           Surat Paksa di sebaliknya ini tertanggal ......................      dan saya, Jurusita Pajak, berdasarkan kekuatan Surat Paksa tersebut memerintahkan kepada Penanggung Pajak supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam, memenuhi isi Surat Pakasa dan oleh karena itu harus menyetor di Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro           ...............................                     sebanyak          Rp. ................................ (...................................................................................................................) dengan tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan biaya selanjutnya, dan jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak akan disita dan dijual dimuka umum.dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar uatang pajak, denda, bungadan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan ini.

Saya, Jurusita Pajak, telah menyerahkan salinan Surat ini kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak, dan saya lakukanditempat tinggal/kedudukan orang yang menanggung pajak.

Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada.......................................bertempat tinggal    di  ............................. disebabkan   .......................................................................

 

 

 

 

 

Yang menerima salinan Surat Paksa

 

..................................
Jabatan

Jurusita Pajak,

 

..................................
NIP

 

Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut  :

Biaya harian Jurusita Pajak

Rp.

.........................................

Biaya perjalanan

Rp.

.........................................

Jumlah

Rp.

.........................................

*) Coret yang tidak perlu

 

 

F.5.0.77.81


 

 

 

Lampiran 5

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK.............................

 

Jl..........................................

Telpon     

:

.....................

 

Faks

:

......................

 

 

....................,...................20...

 

Nomor

:

S-

Sifat

:

Segera

Lampiran

:

1 (satu) set

Hal

:

Pemberitahuan Saldo Kekayaan Penanggung Pajak 
yang Tersimpan pada Bank Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

 

Yth.
Direktur Jenderal Pajak
c.q. Direktur Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak 
Jl. Gatot Subroto No.40-42
Jakarta

 

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor  :  KEP-627/PJ/2001 tentang  Tata Cara Pelaksanan pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, bersama ini kami sampaikan konsep surat Menteri keuangan kapda Gubernur Bank Indonesia  perihal seperti di atas beserta lampirannya, yaitu :

-

fotokopi surat permintaan pemblokiran kepada bank tempat saldo kekayaan Penanggung Pajak disimpan;

-

fotokopi Berita Acara pemblokiran dari Bank;

-

fotokopi Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan serta berita acaranya masing-masing;

-

fotokopi Berita Acara Penolakan pemberian Kuasa oleh PenanggungPajak kepada Bank untuk memberitahukan Saldo Kekayaan di Bank kepada Jurusita Pajak.

 

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

 

 

 

 

Kepala Kantor,

 

.........................................
NIP

 

Tembusan  :
Kepala Kantor Wilayah ................DJP.

 

 

S.5.0.20.81


 

 

 

Lampiran 6

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN  KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK.................................

 

 

 

 

..................................,20.....

Nomor

:

 

Lampiran

:

 

Hal

:

Permintaan Pemblokiran atas 
Rekening Efek yang Tersimpan pada Kustodian

 

Yth,
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
di.-

......................................

 

Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 denfan ini diminta bantuan Saudara untuk melkukan pemblokiran Rekening Efek, atas nama  :

Nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak *)

:

..........................................................................

NPWP

:

..........................................................................

Alamat

:

..........................................................................

 

 

..........................................................................

Nomor Rekening

:

..........................................................................

 

karena yang bersangkutan tidak melunasi utang pajak dan kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak*) tersebut telah disampiakan Surat Paksa Nomor .......................................... tanggal .......................................... dengan Berita Acara Nomor ............................. tanggal .......................................

 

Demikian atas bantuan dan kerjasama yang baik diucapakan terima kasih.

 

 

 

A.n.

Direktur Jenderal Pajak

 

Kepala Kantor,

 

.......................................
NIP

Tembusan  :
Direktur Pemeriksaan, penyidikan dan Penagihan Pajak

 

*) coret yang tidak perlu.

 

S.5.0.24.86


 

 

 

Lampiran 7

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN  KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................

 

 

 

 

..................................,20.....

Nomor

:

 

Lampiran

:

 

Hal

:

Permintaan Pemblokiran dan Keterangan tentang 
Rekening Efek yang Tersimpan pada Kustodian.

 

Yth.
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
di-

....................................................

 

Sesuai dengan Ketentuan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 dengan ini diminta bantuan Saudara untuk melakukan pemblokiran Rekening Efek, atas nama  :

Nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak *)

:

..........................................................................

NPWP

:

..........................................................................

Alamat

:

..........................................................................

 

 

..........................................................................

Nomor Rekening

:

..........................................................................

 

karena yang bersangkutan tidak melunasi untang pajak dan kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajka*) tersebut teleha disampaikan Surat Paksa Nomor ............/WPJ. ......../KP. ...../20. ...tanggal ..........dengan Berita Acara Nomor .............tanggal .........
Untuk keperluan penyitan atas rekening defek tersebut, pemblokiran hendakanya disertai pemberian keterangan terntang jenis, jumlah dan rincian dari rekening efek yang diblookir tersebut kepada  :

Nama

:

............................................

Jabatan

:

............................................

 

Demikian atas bantuan dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

 

 

 

 

A.n.

Direktur Jendaral Pajak
Kepala Kantor,

 

.....................................
NIP

Tembusan  :
Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagiahan Pajak

 

S.5.0.24.87


 

 

 

Lampiran 8

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

 

BERITA ACARA PERSETUJUAN
PENGALIHAN HAK

 

 


 

 

 

NOMOR   :

 

 

Pada hari ini .............. tanggal ............. bulan ............. tahun ............... atas kekuatan Surat Perintah Melakukan Penyitaan Kepala Kantor Pelayanan Pajak...............Nomor ........../WPJ.................../KP....../20...tanggal ...........telah dilakukan penyitaan terhadap barang-barang milik Wajib Pajak/Penaggung Pajak :

Nama 

:

 

NPWP

:

 

Alamat

:

 

 

Khusus terhadap barang-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak berupa piutag seperti tertera di bawah ini  :

No.

Jenis Piutang

Nilai Piutang 

Nama Debitur 

Keterangan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah 

 

 

 

 

Wajib Pajak/Penanggung Pajak telah setuju untuk dialihkan hak penagihannya dari Wajib Pajak/Penanggung Pajak kepada pejabat yang selanjutnya akan :

a.      dijual oleh Pejabat tersebut kepada pembeli ;atau 

b.      disetor langsung oleh pihak yang berkewajiban membayar utang ke Kasa Negara atas permintaan Pejabat,

 

untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak Wajib Pajak/Penanggung Pajak.
Salinan Berita Acara Persetujuan Pengalihan Hak ini disampaikan kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak dan debitur/para debitur.

 

 

 

Wajib Pajak/Penanggung Pajak

 

 

 

Jurusita Pajak

 

 

................................

 

 

Saksi :

1. ................................

................................
NIP

 

2. ................................

 

 

F.5.0.24.83


 

 

 

Lampiran 9

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN  KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK.................................

 

Nomor

:

S-............/WPJ. ..../KP..../20...

Lampiran

:

 

Hal

:

Pemberitahuan Penyitaan Barang Tidak Bergerak
atas nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak *)

 

Yth. Kepala Kantor BPN/Ketua Pengadilan negeri/
Administrator Pelabuhan .........................................*)
di-...........................

 

 

Dengan ini diberitahukan kepada Saudara bahwa barang tidak bergerak berupa tanah/bangunan/kapal *) yang terletak di............dan terdaftar pada ..........dengan nomor sertifikat .......tanggal ..........atas nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak.

Nama 

:

 

NPWP

:

 

Alamat

:

 

 

Sebagaiman tercantum dalam Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor.................tanggal..............terlampir, berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas utang kepada negara oleh Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang bersangkutan. Diharapkan bantuan Saudara untuk mencatatnya dalam Buku Pendaftaran Tanah/Bangunan/Kapal *)

 

Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih.

 

 

 

Kepala Kantor,

 

.............................
NIP

 

*) coret yang tidak perlu

 

S.5.0.24.88


 

 

 

Lampiran 10a

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

 

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 
NOMOR............../KMK.03/20…..

 

TENTANG

 

PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DI KANTOR WILAYAH ........ 
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...................

 

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

 

Menimbang  :

a.

bahwa berdasarkan penatausahaan Direktorat Jenderal Pajak, terdapat piutang pajak tahun .... sampai dengan tahun .... di Kantor Wilayah  Direktorat Jenderal Pajak .................. yang tidak dapat ditagih lagi karena telah daluwarsa;

 

b.

bahwa seSLiai dengan ketentuan Pasal 22 dan Pasal 24 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, piutang pajak sebagaimana dimaksud dalam huruf a,  perlu dihapuskan;

 

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penghapusan Piutang Pajak di Kantor  Wilayah .................. Direktorat Jenderal Pajak .................;

Mengingat  :

1.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 126, Tarnbahan Lembaran Negara Nomor 3984);

 

2. 

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara 3263) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3985);

 

3.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara 3264) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3986);

 

4.

Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;

 

5.

Keputusan Menteri keuangan Nomor 565/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan;

 

M E M U T U S K A N :

 

Menetapkan 

:

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK KANTOR WILAYAH ......... DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ..................................

PERTAMA

:

Menghapus piutang pajak tahun .....sampai dengan tahun .... di Kantor Wilayah.........Direktorat Jenderal Pajak....................sebesar Rp............................       (...........................................................), sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Keputusan Menteri Keuangan ini.

KEDUA

:

Direktur Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan menetapkan rincian atas besarnay pengahapusan piutang pajak sebgaimana dimaksud dalam Dktum PERTAMA.

KETIGA

:

Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapakan.

 

 

 

 

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.

 

 

1.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

 

 

2.

Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan;

 

 

3.

Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan;

 

 

4.

Inspektur Jenderal Departemen Keuangan;

 

 

5.

Direktur Jenderal Pajak;

 

 

6.

Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen  Keuangan;

 

 

7.

Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak, Direktorat Jenderal Pajak

 

 

8.

Direktorat Pajak Penghasilan, Direktorat Jenderal Pajak;

 

 

9.

Direktorat Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya, Direktorat jenderal Pajak;

 

 

10.

Kepala Kantor Wilayah.........DJP........................................

 

 

Ditetapkan di J A K A R T A
pada tanggal

MENTERI KEUANGAN,

 

.........................................

 

 

S.5.0.41.81


 

 

 

Lampiran 11

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................ 

 

NOTA PENGHITUNGAN STP
BUNGAN PENAGIHAN


Untuk Masa  Tgl.

:

...................................

Nomor STP

:

...................................

s/d                Tgl.

:

...................................

Tgl. Pengeluaran

:

...................................

NPWP

:

...................................

Tgl. Pembayaran terakhir

:

...................................


Nama Wajib Pajak

:

...................................

Pekerjaan/Usaha

:

...................................

Alamat

:

...................................


DASAR  PENGELUARAN STP (Pasal 19 (1) / 19 (2) KUP)

No. STP/SKPKB/SKPKBT

Nomor

:

...................................

 

Tanggal

:

...................................

 

Jenis/Masa Pajak

:

...................................

 

Tagihan (Pokok Pajak)

:

...................................


BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

 

Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................
Masa..................s/d.....................=....................x 2% x Rp.....  .......................= Rp ................................

 

Jumlah yang harus dibayar......= Rp..................................
                                                 ===================

( ................................................................................................................................................................)

 

Keterangan

Dihitung 

Diperiksa

Ditetapkan

Nomor 

Diketik 

Dikol

H.B.

Ekspedisi

Kartu

Arsip

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.5.0.77.01


 

 

 

Lampiran 12

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

SURAT TAGIHAN
BUNGA PENAGIHAN
.............................................

 

DEPARTEMEN  KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK......................

Masa Bunga dari
..........................
s.d.
..........................

Nomor SPT  :

Tanggal pengeluaran            :....................
Tanggal pelunasan terakhir    :....................

DASAR PENGELUARAN STP (Pasal 19. (1)/19 (2) KUP.

STP/SKPKBT

Nomor

:

......................

 

Tanggal

:

......................

 

Jenis Pajak

:

......................

 

Tahun/Masa Pajak

:

......................

 

Tagihan (Pokok Pajak)

:

......................

Bunga yang masih harus dibayar  :
....X 2% X Rp................................= Rp...........................
(...............................................................................................)

Perhatian  :

-

Gunakan formulir Surat Setoran Pajak bentuk F.5.0.32.81 untuk pembayarannya. 

-

Bayarlah pada waktunya untuk menghindarkan Penagihan Paksa berdasarkan Undang-undang No. 19 tahun 2000.

-

Apabila tidak dapat membayar sekaligus, dapat mengajukan angsuran paling lambat 15 hari sebelum saat jatuh tempo pembayaran utang pajak berkahir.

Nama WP

:

.............................

NPWP

:

.............................

Pekerjaan/Usaha

:

.............................

Alamat

:

.............................

 


 

Kepala Kantor,

 

..............................
NIP

 

F.5.0.23.02


 

 

 

Lampiran 13

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
______________________________________________

 

Nomor

:

 

Pokok

:

Usulan Panghapusan Pitang Pajak Tahun
Tahun    .............................. Di Kantor
Wilayah  .........................................

Lampiran

:

 

 

Yth. Menteri Keuangan
Republik Indonesia
Jakarta

 

1.

Memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum di dalam pasal 5 Keputusan Menteri Kuangan Nomor : 565/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak dan Penetapan Besarnya Penghapusan bersama ini dengan hormat kami sampaikan Daftar Rekapitulai Panghapusan Piutang  Pajak  Tahun  ..........( bentuk   D. 5. 0. 41.81) dari Kantor Wilayah ................DJP dengan jumlah piutang pajak yang diusulkan untuk dihapuskan sebasar  RP ................................................(................................................................................)

2.

Piutang-piutang tersebut diatas setelah dilakukan penelitian administrasi/pemeriksaan setempat, ternyata tidak dapat ditagih lagi karena :

 

2.1.

....................................................................................................................

 

2.2.

....................................................................................................................

 

2.3.

....................................................................................................................

 

 

dst.

3.

Untuk maksud di atas, bersama ini kami lampirkan  :

 

3.1.

Konsep Surat KeputusanMenteri Keuangan RI tentang Penghapusan Piutang Pajak di Kantor Wilayah .....................(bentuk S.5.0.41.81).

 

3.2.

Konsep Daftar Rekapitulasi Piutang Pajak di Kantor Wilayah .....................(bentuk D.5.0.41.81)

 

Demikian mohon persetujuan dan Keputusan bapak.

 

 

Direktur Jenderal,

 

............................
NIP

 

S.5.0.04.01


 

 

 

Lampiran 14

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK ...................

KEPADA YTH,
KEPALA KANTOR WILAYAH .........DJP........
DI
........................

 

DAFTAR PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK
100 WP PENUNGGAK PAJAK TERBESAR
BULAN  :  ...............TAHUN : .............

 

 

NO.
URUT

 

NAMA DAN ALAMAT WAJIB PAJAK

 

NPWP

 

STP/SKPKB/SK
PKBT/SK 
PEMB/SK KEB/PUT.
BANDUNG

JENIS PAJAK

 

TAHUN PAJAK

 

JUMLAH TUNGGKAN AWAL BULAN INI

 

TINDAKAN PENAGIHAN 
(TANGGL)

JUMLAH PEMBAYARAN PAJAK BULAN INI

 

SISA TUNGGAKAN AKHIR BULAN 

 

KET.

 

NO.

TGL

ST

SP

SPMP

PENG.
LELANG

PELAK.
LELANG

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

1.

 

 

 

100.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

  

 

 

Catatan : SKPKB dan SKPKBT diartikan juga sebagai SKP dan SKPT.

 

.............................................................
KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK..............

 

NIP....................................

 

D.5.0.21.02


 

 

 

Lampiran 15

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN  KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK.............................

 

SURAT TAGIHAN BIAYA PENAGIHAN LAIN-LAIN
Nomor........../WPJ.........../KP........../20...

 

Sebagai pelaksanaan dari Surat Paksa Nomor ...............................tanggal....................... kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak  :

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama

:

....................................................................................................................

Alamat

:

....................................................................................................................

 

 

....................................................................................................................

 

agar menyetor biaya penagihan pajak negara ke Kantor Kas Negara atau Kantor pelayanan Pos dan Giro dengan menggunakan Surat Setoran Penerimaaan Negara Bukan Pajak (SSBP).

 

Jumlah biaya penagihan dengan perincian sebagai berikut :

 

1.

Biaya pendaftaran barang sitaan

Rp............................

2.

biaya iklan

Rp............................

3.

Biaya penyimpanan/pemeliharaan barang sitaan

Rp............................

4.

Biaya lain-lain

Rp............................

 

 

Jumlah

Rp............................

 

Selambat-lambatnya tanggal .....................20......

............................,......................20.........

 

 

 

Kepala Kantor,

 

................................
NIP

 

S.5.0.23.85


 

 

 

Lampiran 16

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR        : ...................
TANGGAL       : ...................

 

DAFTAR REKAPITULASI PIUTANG PAJAK DI KANTOR WILAYAH ......... DJP ..................
DARI TAHUN ............ S/D .......... YANG DIHAPUSKAN

 

NO.

KANTOR PELAYANAN PAJAK/JENIS PAJAK

T A H U N  P A J A K

JUMLAH

.....S/D....

......

.....

.....

....

....

1

2

3

4

5

6

7

8

9

 

  

 

 

  

 

 

 

 

 

 

  

JUMLAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MENTERI KEUANGAN

 

.....................................

 

D.5.0.41.81


 

 

 

Lampiran 17a

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PEMERIKSAAN DAN PEYIDIKAN PAJAK/
KANTOR PELAYANAN PAJAK *)............................

 

DAFTAR HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK (PP)

 

Nama PP

:

 

NPWP

:

 

Alamat

:

 

 

A.  Kendaraan

 

No.

Jenis Kendaraan

No. STNK

No.BPKB

Terletak di

Taksiran harga

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

B. Uang Tunai Dan Mata Uang Asing

 

No.

Jenis Mata Uang

Pecahan

Jumlah Lembar

Jumlah

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

   

 

Jumlah Rp

 

 

C. Emas

 

No.

Jenis

Jumlah

Perkiraan Harga

Keterangan

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

D. Surat Berharga yang Tersimpan pada Bank
    (Deposito Berjangka, Tabungan, Saldo Rekening Koran, Giro atau bentuk lainnya)

 

No.

Jenis Surat Berharga

Nomor Rekening 

Nama dan Alamat Bank 

Nilai Nominal

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

   

Jumlah Rp

 

 

 


 

 

 

Lampiran 17b

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

E. Surat Berharga yang diperdagangkan/tidak diperdagangkan du Bursa Efek
    (Obligasi, Saham dan sejenisnya)

 

No.

Jenis Surat Berharga

No. Surat Berharga 

Nilai Nominal

Perkiraan Nilai Pasar

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

   

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

F. Piutang 

 

No.

Jenis Piutang

Nilai Piutang

Nama Debitur 

Keterangan

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

  

Jumlah Rp

 

    

 

 

G. Penyertaan Modal

 

No.

Jenis/Bentuk

Besar Penyertaan

Perusahaan Tempat Penyertaan

Keterangan

1.

  

  

  

  

2.

  

  

  

  

3.

  

  

  

  

4.

  

  

  

  

5.

  

  

  

  

  

Jumlah Rp

  

 

H. Tanah dan atau Bangunan

 

No.

Tanah dan atau Bangunan

Terletak di 

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Nilai Pasar

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

 

 

Pemeriksa,

 

..........................
NIP

 

*) Coret yang tidak perlu

 

D.5.0.77.83


 

 

 

Lampiran 18a

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PEMERIKSAAN DAN PEYIDIKAN PAJAK/
KANTOR PELAYANAN PAJAK *) ............................

 

DAFTAR HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK

 

Nama WP

:

 

NPWP

:

 

Alamat

:

 

 

1. Barang bergerak

A. Kendaraan

 

No.

Jenis Kendaraan

No. STNK

No.BPKB

Terletak di

Taksiran harga

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

B. Uang Tunai 

 

No.

Jenis Mata Uang

Jumlah

Keterangan

1.

 

 

 

2.

 

 

 

3.

 

 

 

4.

 

 

 

5.

 

 

 

 Jumlah Rp

 

 

B. Emas

 

No.

Jenis

Jumlah

Perkiraan Harga

Keterangan

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

   

 

D.  Surat Berharga yang Tersimpan pada Bank 
     (Deposito Berjangka, Tabungan, Saldo Rekening Koran, Giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu)

 

No.

Jenis Surat Berharga

No Rekening

Nama dan Alamat Bank

Nilai Nominal

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

E. Surat Berharga yang diperdagangkan/tidak diperdagangkan di Bursa Efek
     (Obligasi, Saham dan sejenisnya)

 

No.

Jenis Surat Berharga

No. Surat Berharga 

Nilai Nominal

Perkiraan Nilai Pasar

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

   

 

Jumlah Rp

 

 

 


 

 

 

Lampiran 18b

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

F.Piutang 

 

No.

Jenis piutang

Nilai Piutang

Nama Debitur 

Keterangan

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

G. Penyertaan Modal

 

No.

Jenis/Bentuk

Besar Penyertaan

Perusahaan Tempat Penyertaan

Keterangan

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

Jumlah Rp

 

 

2. Barang tidak bergerak (Tanah dan atau Bangunan)

 

No.

Tanah dan atau Bangunan

Terletak di 

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Nilai Pasar

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

  

 

Jumlah Rp

 

 

 

Catatan  :
Jenis harta dan kolom-kolom diatas dapat disesuaikan dengan usaha Wajib Pajak

 

 

 

Pemeriksa,

 

.................................
NIP

 

*) Coret yang tidak perlu

 

D.5.0.77.84


 

 

 

Lampiran 19

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK...............................

 

PETIKAN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR...................................................

 

TENTANG


PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK

 

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

 

Membaca

:

dsb:

Menimbang

:

a.

bahwa tata usaha piutang pajak yang baik harus dapat memberikan gambaran angka-angka secara benar dan lengkap;

 

 

b.

bahwa setelah diteliti ternyata piutang pajak untuk jenis pajak................................tahun ..........pada Kantor Pelayanan Pajak ..................... atas nama Wajib Pajak .......................... NPWP....................... sejumlah Rp ......................................... (..................................................................................), sebagaimana diusulkan oleh Direktur Jenderal Pajak dalam suratnya tersebut diatas tidak dapat ditagih lagi;

 

 

c.

bahwa berhubung dengan itu perlu ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penghapusan Piutang Pajak.

Mengingat

:

dsb;

 

MEMUTUSKAN  :

 

Menetapkan

:

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK...........................

 

 

Pasal 1

 

 

 

(1)

Dsb.

 

 

(2)

Perincian penghapusan piutang pajak menurut jenis pajak, nama Wajib Pajak dan tahun pajak adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran keputusan ini .

 

 

Pasal 2

 

 

 

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diadakan pembetulan seperluanya.

  

 

 

 

Petikan sesuai dengan salinan
KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK
......................................................

 

................................................
NIP

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

ttd.

MENTERI KEUANGAN

 

 

S.5.0.77.81


 

 

 

Lampiran 20

 

 

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

 

 

Nomor

:

KEP-474/PJ/2002

 

 

Tanggal

:

12 Nopember 2002

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK...............................

 

SURAT PERINTAH PENELITIAN SETEMPAT
UNTUK PENAGIHAN PAJAK NEGARA

No. .............../WPJ. ....../KP. ......./20.....

 

Diperintahkan kepada :

Nama

:

........................................................................................................

Pangkat/Gol.

:

........................................................................................................

 

untuk melakukan penelitian setempat mengenai penagihan pajak negara atas nama Wajib Pajak atau Penanggung Pajak :

Nama

:

........................................................................................................

NPWP

:

........................................................................................................

Alamat

:

........................................................................................................

 

 

........................................................................................................

 

 

.................,....................20....
Kepala Kantor,

 

..............................................
NIP

 

DITERIMA:

Tanggal

: ..........................................

Nama

: ..........................................

Alamat

: ..........................................

Tanda Tangan

: ..........................................

 

S.5.0.04.01