PETUNJUK PELAKSANAAN
PROSEDUR PENANGANAN
PENGURANGAN ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI PAJAK PENGHASILAN, PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI
DAN PAJAK PENJUALAN ATAS
BARANG MEWAH
1. |
Ruang
Lingkup
Direktur
Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib
Pajak dapat mengurangkan atau
menghapuskan sanksi administrasi
berupa bunga, denda, dan
kenaikan yang dikenakan karena
adanya kekhilafan Wajib Pajak
atau bukan karena kesalahan Wajib Pajak. |
2. |
Syarat-syarat
Pengajuan
Suatu
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
Surat
permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi dapat diterima untuk
dipertimbangkan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Hanya boleh
diajukan oleh Wajib Pajak
yang tidak mengajukan keberatan
atas surat ketetapan pajaknya;
- Diajukan atas suatu Surat Tagihan
Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, atau Surat
Ketetapan Pajak Kurarg Bayar Tambahan;
- Diajukan secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia;
- Disertai dengan alasan-alasan yang
jelas;
- Diajukan paling
lama 3 (tiga) bulan sejak
tanggal surat ketetapan pajak
kecuali karena keadaan kekuasaan Wajib Pajak (force majeur)
yang harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa
tersebut;
- Dilampiri
dengan
surat
kuasa
khusus
dalam
hal
surat permohonan
ditandatangani bukan oleh Wajib
Pajak sebagaimana diatur dalam
Pasal 32 Undang-undang KUP.
|
3. |
Prosedur
Penanganan Surat
Permohonan Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi
3.1. |
Penyampaian
dan
penerimaan
surat
permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi
- Surat
permohonan pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi Wajib Pajak
disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat ke KPP
tempat Wajib Pajak terdaftar atau ke KP4/KP2KP dalam wilayah KPP
yang bersangkutan.
- Dalam
hal surat
permohonan pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi
disampaikan
melalui
KP4
atau
KP2KP,
maka surat permohonan
tersebut harus diteruskan kepada KPP terkait melalui
faksimili pada hari yang
sama, dan mengirimkan asli
surat permohonan tersebut dalam jangka
waktu 2 (dua) hari sejak surat permohonan tersebut diterima.
- Terhadap
surat
permohonan
pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi diberikan Bukti
Penerimaan Surat yang dilampiri
Lembar Isian Surat Permohonan
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.12. oleh petugas TPT atau petugas yang
ditunjuk.
|
3.2. |
Penelitian
persyaratan formal terhadap
surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi.
3.2.1. |
KPP
melakukan
penelitian
persyaratan
formal
terhadap surat
permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi
yang diterima dengan ketentuan sebagai berikut:
- Membuat
pemberitahuan
tertulis
bahwa
surat
permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi
memenuhi/tidak memenuhi
persyaratan
formal
pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi sebagaimana
dimaksud dalam angka 2
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.40. atau V.41.;
- Mencatat surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi yang memenuhi
persyaratan formal dalam register surat
Pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi memenuhi persyaratan formal;
- Mencatat surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi yang tidak memenuhi
persyaratan formal dalam register surat
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi tidak memenuhi persyaratan
formal.
|
3.2.2. |
Surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada angka 3.2.1. huruf
a tersebut diatas disampaikan kepada Wajib Pajak paling lama
5 (lima) hari kerja sejak surat
permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi diterima KPP. |
3.2.3. |
Dalam
hal surat
permohonan pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi
disampaikan melalui
pos tercatat,
KPP tetap melakukan
prosedur sebagaimana dimaksud
pada angka 3.1 huruf
c, angka 3.2.1. dan angka 3.2.2. |
3.2.4. |
Tanggal
penerimaan surat yang dijadikan
dasar untuk memproses surat
permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi adalah:
- Tanggal terima
surat Wajib Pajak, dalam
hal disampaikan secara langsung
oleh Wajib Pajak pada
petugas TPT atau petugas
yang ditunjuk; atau
- Tanggal
stempel pos
tercatat,
dalam hal
surat permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi disampaikan melalui pos
tercatat.
|
|
3.3. |
Tindak
lanjut terhadap
surat permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi yang memenuhi persyaratan
formal.
Penelitian
di KPP
terhadap
kewenangan
memproses
surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi.
- Seksi
Pelayanan atau
Penerimaan dan
Keberatan melakukan
penelitian terhadap
kewenangan memproses
surat permohonan
pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi yang diterima.
- Dalam hal
kewenangan memproses surat
permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi berada
pada KPP,
maka KPP yang
bersangkutan
melaksanakan
penelitian
permohonan
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi.
- Dalam hal permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi merupakan wewenang Direktorat
atau Kanwil ditindaklanjuti sebagai berikut:
- |
Dalam
hal
unit pelaksana pemeriksaan
pajak adalah KPP, maka
KPP yang
bersangkutan
harus
mengirimkan
berkas
pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi
beserta copy Laporan
Pemeriksaan Pajak dan Kertas
Kerja Pemeriksaan paling lama
5 (lima) hari kerja
sejak surat
permohonan
pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi diterima
kepada Direktorat
atau Kanwil
sesuai dengan wewenangnya; |
- |
Dalam
hal
unit pelaksana pemeriksaan
pajak adalah unit lain
di luar KPP, maka KPP
yang bersangkutan mengirimkan
berkas pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi
kepada Direktorat atau Kanwil
sesuai wewenangnya dan
mengirimkan surat permintaan
copy Laporan Pemeriksaan
Pajak dan/atau
Kertas Kerja
Pemeriksaan kepada
unit pelaksana pemeriksaan
pajak yang bersangkutan paling
lama 5 (lima) hari
kerja sejak
surat permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi
diterima
dengan
menggunakan
formulir pada Lampiran V.15.; |
- |
Surat
permintaan
tersebut
diatas
dilampirkan
dalam
berkas pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi
yang akan dikirimkan oleh KPP
yang bersangkutan ke Direktorat atau Kanwil. |
- |
Seksi
Pelayanan atau
Seksi Penerimaan
dan Keberatan
di KPP
melakukan
penelitian
kelengkapan
berkas yang
akan
dikirim ke Direktorat
atau Kanwil dengan menggunakan
formulir pada Lampiran
V.1.
dan
hasil
penelitian
tersebut
dilampirkan
dalam berkas
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi; |
- |
Kegiatan
sebagaimana tersebut
diatas, dituangkan
dalam Lembar Pengawasan Penelitian Berkas
Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi dengan
menggunakan Formulir pada Lampiran V.2.; |
- Berkas pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi yang dikirimkan
oleh KPP
ke unit
peneliti
pengurangan
atau
penghapusan sanksi administrasi
meliputi:
- |
Asli
surat permohonan Wajib Pajak; |
- |
Asli
Lembar Pengawasan Arus Dokumen; |
- |
Lembar
Isian Surat
Permohonan Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi
(Lampiran V.12.); |
- |
Pemberitahuan
Surat Permohonan
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Memenuhi Persyaratan Formal
(Lampiran V.40.); |
- |
Lembar
Penelitian Kelengkapan Berkas
(Lampiran V.1.); |
- |
Lembar
Pengawasan
Penelitian
Berkas
Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi (Lampiran V.2.); |
- |
Copy
Laporan Pemeriksaan
Pajak lengkap
(termasuk SPHP, BAHP,
bukti peminjaman dokumen kepada Wajib Pajak dan dokumen lain
yang mendukung), dan Kertas
Kerja Pemeriksaan dalam hal
unit pelaksana pemeriksaan pajak
adalah KPP
yang bersangkutan; atau copy
Laporan Pemeriksaan Pajak
(SPHP, BAHP, dokumen lain
yang mendukung),
bukti
peminjaman
dokumen
dan
Surat
Permintaan
Laporan Pemeriksaan Pajak dan/atau copy Kertas Kerja
Pemeriksaan (Lampiran V.15.) dalam
hal unit pelaksana pemeriksaan
pajak berbeda dengan KPP yang
bersangkutan. |
- Pengiriman
berkas pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi sebagaimana
dimaksud pada huruf d
tersebut diatas dapat
diantar secara langsung, dikirim melalui
pos tercatat atau Jasa ekspedisi tercatat.
|
3.4. |
Tindak
lanjut atas Surat Permintaan
copy Laporan Pemeriksaan Pajak dan/atau Kertas Kerja
Pemeriksaan kepada unit pelaksana pemeriksaan pajak.
- Unit pelaksana
pemeriksaan pajak mengirimkan
copy Laporan Pemeriksaan Pajak
dan/atau Kertas Kerja
Pemeriksaan ke unit peneliti
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi
paling lama
5 (lima)
hari kerja sejak
tanggal surat permintaan diterima;
- Apabila
unit peneliti
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi sampai hari kerja ke 5 (lima) sejak tanggal
diterimanya berkas pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi belum
menerima copy Laporan
Pemeriksaan
Pajak
dan/atau
Kertas
Kerja
Pemeriksaan,
Unit peneliti membuat
Surat Pemberitahuan Keterlambatan
Penyampaian copy Laporan
Pemeriksaan
Pajak
dan/atau
Kertas
Kerja
Pemeriksaan
kepada unit pelaksana
pemeriksaan pajak dengan menggunakan formulir pada Lampiran
V.16.
|
|
4. |
Penerimaan
Berkas Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi oleh Direktorat atau Kanwil
Direktorat
atau Kanwil
melakukan tindak lanjut
terhadap berkas pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi yang diterima dari KPP,
sebagai berikut:
- Direktorat atau
Kanwil selaku
unit yang menerima berkas
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi membuat
pemberitahuan tertulis kepada KPP yang
mengirimkan berkas pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi tersebut
paling lama
5 (lima)
hari kerja
sejak
berkas
diterima dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.3.
- Dalam
hal KPP
terlambat atau
tidak mengirimkan
secara lengkap berkas
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi, Direktorat
atau Kanwil diminta mencantumkan hal
tersebut pada formulir sebagaimana dimaksud pada huruf a
tersebut diatas.
- Direktorat atau
Kanwil yang menerima berkas
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi
dari KPP,
melakukan penelitian
terhadap kewenangan memproses surat
permohonan tersebut.
- Direktorat
atau Kanwil
yang
menerima
berkas yang
bukan merupakan
kewenangannya harus
mengirimkan berkas
tersebut ke
unit kantor yang
berwenang paling lama 5
(lima) hari kerja sejak
tanggal terima berkas tersebut,
dengan
tembusan
kepada
KPP
yang
mengirimkan
berkas dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.4.
|
5. |
Pembuatan
Laporan Pengiriman
Berkas Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi
- KPP membuat
Laporan Pengiriman Berkas
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
yang diterima,
paling lama
tanggal 10
bulan berikutnya kepada
Direktur dan Kakanwil dengan
menggunakan formulir pada
Lampiran V.5.
- Direktorat
atau Kanwil
melakukan pengecekan
daftar nominatif
pengiriman berkas
dalam laporan
sebagaimana dimaksud
pada huruf
a tersebut diatas
dengan berkas yang telah diterima dari KPP.
- Dalam
hal ada
berkas yang
belum diterima,
maka Direktorat
atau Kanwil membuat
surat pemberitahuan ke KPP
dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak laporan diterima.
- KPP
yang telah
dapat melaksanakan
pengiriman laporan
secara elektronik cukup
mengirimkan laporan secara elektronik.
|
6. |
Prosedur
Penyelesaian Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
6.1. |
Penerbitan
Surat Tugas
Direktur,
Kakanwil
atau
Kepala
KPP
sesuai
dengan kewenangannya
menerbitkan
Surat Tugas
untuk
melakukan
penelitian
pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi
paling lama 5 (lima)
hari kerja sejak berkas
diterima dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.6. |
6.2. |
Pembuatan
analisa dan permintaan
penjelasan dan atau pembuktian
6.2.1. |
Peneliti
yang
ditugaskan melakukan penelitian
wajib melakukan analisis
terhadap berkas
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi yang
dituangkan dalam
bentuk matrik
dengan menggunakan
formulir pada Lampiran dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja
sejak tanggal Surat Tugas. |
6.2.2. |
Peneliti
dapat
meminta penjelasan dan atau
pembuktian disertai dengan
dokumen/bukti dan buku-buku
pendukung baik dalam
bentuk hard copy
maupun soft
copy kepada
Wajib Pajak
mengenai surat
permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi
yang diajukan paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak
tanggal Surat Tugas sebagaimana
dimaksud
dalam angka
6.1. dengan
menggunakan
formulir pada Lampiran V.17. |
6.2.3. |
Wajib
Pajak
diberi
kesempatan
memberikan
penjelasan
dan atau pembuktian
disertai dengan dokumen/bukti
dan buku-buku pendukung
paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak
tanggal surat sebagaimana dimaksud pada
angka 6.2.2. tersebut diatas. |
6.2.4. |
Setelah
5
(lima) hari kerja sejak
batas waktu sebagaimana
dimaksud pada angka 6.2.3. tersebut diatas Peneliti belum
memperoleh penjelasan dan
atau pembuktian.
Peneliti dapat
meminta penjelasan
dan atau pembuktian
disertai dengan
dokume/bukti dan
buku-buku pendukung dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.18. |
6.2.5. |
Wajib
Pajak
diberi
kesempatan
memberikan
penjelasan
dan atau
pembuktian paling
lama 10
(sepuluh) hari
kerja sejak
tanggal
surat permintaan
penjelasan
dan atau
pembuktian sebagaimana
dimaksud pada angka 6.2.4. tersebut diatas. |
6.2.6. |
Peneliti
dapat meminta
penjelasan dan
atau pembuktian
tambahan apabila masih
diperlukan, yang dapat
ditanggapi oleh Wajib Pajak
paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak tanggal
surat dengan menggunakan formulir pada
Lampiran V.19. |
6.2.7. |
Peneliti
membuat Berita Acara Tidak
Memberikan Penjelasan dan atau
pembuktian apabila
Wajib Pajak
tidak memberikan
keterangan atau penjelasan atau
pembuktian yang diminta dengan menggunakan formulir pada
Lampiran V.20. |
|
6.3. |
Pembahasan
sengketa perpajakan
6.3.1. |
Peneliti
melalui pejabat serendah-rendahnya
setingkat eselon III dapat
memanggil Wajib
Pajak dan
atau Pemeriksa
atau pihak
lain yang bersangkutan
untuk melakukan pembahasan
sengketa perpajakan yang terjadi dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.21. dan V.22. |
6.3.2. |
Surat
pemanggilan sebagaimana dimaksud
pada angka 6.3.1. tersebut
diatas harus
dikirimkan paling
lama 10
(sepuluh) hari
kerja sebelum tanggal pembahasan
sebagaimana dimaksud pada angka 6.3.1. diatas. |
6.3.3. |
Setelah
melakukan pembahasan
sengketa perpajakan, Peneliti membuat Berita
Acara Pembahasan Sengketa
Perpajakan dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.23. |
|
6.4. |
Pembuatan
Kertas
Kerja Penelitian dan Laporan
Penelitian Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
6.4.1. |
Peneliti
membuat
Kertas
Kerja
Penelitian
Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi
yang
membuat
hasil penelitian
pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.24. |
6.4.2. |
Kertas
Kerja
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi
akan
menjadi
dasar
pembuatan
Laporan Penelitian Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi. |
6.4.3. |
Kertas
Kerja
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi
dan
atau
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi
harus
mencantumkan analisis
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dasar hukum,
dasar perhitungan serta
buku/catatan/dokumen yang digunakan
dalam proses penelitian
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi, alasan dan
kesimpulan Peneliti. |
6.4.4. |
Peneliti
membuat Laporan Penelitian
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi yang
menjadi dasar diterbitkannya
Surat Keputusan
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
Administrasi
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.25. |
|
6.5. |
Pengiriman
Surat Pemberitahuan Hasil
Penelitian dan Pembahasan Akhir
6.5.1. |
Peneliti
mengirimkan Surat
Pemberitahuan Hasil Penelitian Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
untuk ditanggapi
dan dapat mengundang
Wajib Pajak untuk menghadiri
pembahasan akhir dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.26., V.27., dan V.28. |
6.5.2. |
Wajib
Pajak
dberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan tertulis
atas
Surat
Pemberitahuan
Hasil
Penelitian
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
sebagaimana dimaksud pada angka
6.5.1. dalam jangka waktu
10 (sepuluh) hari kerja
sejak tanggal Surat
Pemberitahuan Hasil Penelitian
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi,
Permintaan
Tanggapan
dan
Undangan Menghadiri
Pembahasan Akhir. |
6.5.3. |
Peneliti
setelah meneliti tanggapan
tertulis Wajib Pajak dapat
melakukan pembahasan akhir. |
6.5.4. |
Pajak
dapat
diberi kesempatan menghadiri
undangan pembahasan akhir pada waktu yang
ditentukan dalam Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian
pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi,
Permintaan Tanggapan dan Undangan Menghadiri Pembahasan
Akhir. |
6.5.5. |
Peneliti
dapat
membuat Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Penelitian
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi apabila
Wajib Pajak hadir dan
memberikan tanggapan tertulis
sebagaimana dimaksud pada
angka 6.5.2.
dan 6.5.4.
dengan menggunakan
formulir pada
Lampiran V.29.
dan Daftar
Hasil Akhir
Penelitian Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.6. |
Peneliti
dapat
membuat Berita Acara
Ketidakhadiran Wajib Pajak
dan Tidak
Memberikan Tanggapan
Tertulis apabila
sampai dengan batas
waktu yang ditentukan pada
angka 6.5.2. dan 6.5.4.
tidak dipenuhi oleh
Wajib Pajak
dengan menggunakan
formulir pada
Lampiran V.31 dan
Daftar Hasil
Akhir Penelitian
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.7. |
Peneliti
dapat
membuat Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Penelitian
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi apabila
Wajib Pajak hadir tetapi
tidak memberikan tanggapan
tertulis atau Wajib
Pajak tidak hadir
tetapi memberikan tanggapan
tertulis dengan menggunakan
formulir
pada
Lampiran
V.32. dan
Daftar
Hasil Akhir
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
Administrasi
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.8. |
Peneliti
dapat
membuat Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Penelitian
Keberatan apabila Wajib Pajak
hadir dan memberikan/tidak
memberikan tanggapan tertulis,
namun tidak bersedia
menandatangani Berita Acara
sebagaimana
dimaksud
pada
angka
6.5.5.
dan
6.5.7. dengan
menggunakan
formulir
pada
Lampiran 33
dan Daftar
Hasil Akhir Penelitian
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
dengan menggunakan formulir pada lampiran V.30. |
6.5.9. |
Apabila
Wajib Pajak
menghadiri Undangan
pembahasan akhir,
maka Daftar Hasil Akhir
Penelitian Pengurangan atau
Pengahapusan Sanksi Administrasi
(lampiran V.30.) dapat
disampaikan langsung kepada
Wajib Pajak, dan
apabila Wajib
Pajak tidak
hadir maka
Daftar Hasil Akhir
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
(lampiran
V.30.)
dikirimkan
sebagai
lampiran
Surat Keputusan
Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi. |
|
6.6. |
Pembuatan
dan Pengiriman Surat
Keputusan
6.6.1. |
Surat
Keputusan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi dibuat
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.42. atau V.43. |
6.6.2. |
Surat
Keputusan tersebut dibuat
rangkap 3 (tiga), yang
peruntukannya sebagai berikut:
- Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak;
- Lembar ke-2 untuk KPP penerbit surat
ketetapan pajak;
- Lembar ke-3 untuk Kantor pembuat Surat
Keputusan. |
6.6.3. |
Dengan
tetap
memperhatikan
tanggal
jatuh
tempo penyelesaian
permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi,
Surat Keputusan harus
dikirimkan kepada
Wajib Pajak
melalui pos tercatat
paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penerbitan. |
|
6.7. |
Pencatatan
tahapan pelaksanaan
kegiatan
Dalam melakukan Penelitian,
Peneliti harus melanjutkan
pencatatan tahapan pelaksanaan
kegiatan dan
mengisi Lembar
Pengawasan Penelitian
Berkas Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
dengan menggunakan formulir pada lampiran
V.2. |
6.8. |
Pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi secara jabatan
6.8.1. |
Dalam
hal pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi dilakukan
secara jabatan,
unit yang
berwenang melaksanakan
penelitian dapat mengikuti prosedur
sesuai dalam angka 6.1. sampai dengan angka 6.7. |
6.8.2. |
Dalam
hal yang mengetahui
ketetapan pajak yang tidak benar adalah unit
kantor yang berbeda dengan
yang menerbitkan ketetapan,
maka unit kantor
tersebut
harus
memberitahukan
kepada unit
kantor yang menerbitkan
ketetapan. |
|
|
7. |
Kewajiban
Meminta Surat Kuasa Khusus
Dalam
hal Wajib Pajak
diwakili atau menunjuk kuasa,
Peneliti wajib meminta surat
kuasa khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32
Undang-undang Nomor 6
Tahun 1983
sebagaimana telah
beberapa kali
diubah terakhir
dengan Undang- undang Nomor 16 Tahun
2000. |
8. |
Pemberitahuan
Tertulis Mengenai Hak
dan Kewajiban Wajib Pajak
Peneliti
menyampaikan pemberitahuan
tertulis mengenai hak dan
kewajiban Wajib Pajak dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.37. |
9. |
Permintaan
Untuk
Dilakukan Pemeriksaan Dalam
Rangka Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
9.1. |
Unit
peneliti
pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi dapat
mengajukan
permintaan
untuk
dilakukan
pemeriksaan
dalam rangka
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dengan menggunakan formulir pada
Lampiran V.38. |
9.2. |
Tata
cara
pemeriksaan dalam rangka
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi mengacu pada peraturan yang berlaku. |
|
10. |
Pengiriman
Data Baru atau Data Yang
Semula Belum Terungkap Dalam Proses Pemeriksaan
Apabila
dalam proses
pengurangan atau panghapusan
sanksi administrasi terdapat
data/bukti yang
menunjukkan adanya
data baru
atau data
yang semula belum
terungkap dalam proses
pemeriksaan, Peneliti mengirimkan
data tersebut kepada
unit pemeriksa
yang bersangkutan
untuk ditindaklanjuti
dengan menggunakan formulir pada lampiran
V.39. |
11. |
Konfirmasi
Penerimaan Surat Keputusan
11.1. |
Direktorat
atau Kanwil
melakukan konfirmasi
penerimaan Surat
Keputusan kepada KPP terkait
dengan menggunakan Lembar
Konfirmasi pada Lampiran V.11. |
11.2. |
Lembar
Konfirmasi sebagaimana dimaksud
pada angka 11.1.
tersebut diatas
dikirimkan oleh
Direktorat atau
Kanwil kepada
KPP tempat
Wajib Pajak terdaftar
paling lama tanggal 10
bulan berikutnya setelah
diterbitkannya Surat Keputusan. |
11.3. |
KPP
mengirimkan
kembali Lembar Konfirmasi
sebagaimana dimaksud pada angka 11.1.
tersebut diatas kepada Direktorat atau Kanwil paling lama 5
(lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya Lembar
Konfirmasi. |
|
12. |
Jangka
Waktu Penyelesaian
Penyelesaian
permohonan
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi Wajib Pajak harus
diselesaikan dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan
sejak tanggal diterimanya permohonan tersebut. |
|
Lampiran
IV |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
PETUNJUK PELAKSANAAN
PROSEDUR PENANGANAN PENGURANGAN ATAU
PEMBATALAN KETETAPAN
PAJAK YANG TIDAK BENAR PAJAK PENGHASILAN, PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG WEWAH
1. |
Ruang
Lingkup
Direktur
Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib
Pajak dapat mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak
yang tidak benar. |
2. |
Syarat-syarat
Pengajuan Suatu
Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar
Surat
permohonan pengurangan atau pembatalan ketatapan pajak yang tidak
benar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Diajukan untuk suatu surat ketetapan
pajak;
- Mengemukakan
jumlah pajak menurut
penghitungan Wajib Pajak
seharusnya terutang;
- Dilampiri dengan surat kuasa khusus
dalam hal surat permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar ditandatangani
bukan oleh Wajib Pajak sebagaimana diatur dalam
Pasal 32 Undang-undang KUP;
|
3. |
Prosedur
Penanganan Surat
Permohonan Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang
Tidak Benar
3.1. |
Penyampaian
dan
penerimaan
surat
permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
- Surat permohonan
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar Wajib
Pajak disampaikan langsung atau melalui pos tercatat ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat
Wajib Pajak terdaftar atau
ke KP4/KP2KP dalam wilayah KPP yang
bersangkutan.
- Dalam
hal surat
permohonan pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak yang
tidak benar
disampaikan melalui
KP4/KP2KP, maka surat
permohonan tersebut harus diteruskan kepada KPP terkait
melalui faksimili pada hari
yang sama, dan mengirimkan
asli surat permohonan tersebut
dalam jangka waktu 2 (dua) hari sejak surat permohonan tersebut
diterima.
- Terhadap
surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar diberikan
Bukti Penerimaan Surat yang
dilampiri Lembar Isian Surat Permohonan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.12 oleh petugas TPT atau
petugas yang ditunjuk.
|
3.2. |
Penelitian
persyaratan formal terhadap
surat permohonan pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
3.2.1. |
KPP
melakukan
penelitian
persyaratan
formal
terhadap
surat permohonan pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
yang diterima dengan ketentuan sebagai berikut:
- Membuat
pemberitahuan
tertulis
bahwa
surat
permohonan pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak benar
memenuhi/tidak memenuhi
persyaratan formal
pengurangan atau
pembatalan
ketetapan
pajak yang
tidak benar
sebagaimana dimaksud
dalam angka
2 dengan
menggunakan formulir
pada Lampiran V.44. atau V.45.;
- Mencatat
surat
permohonan
pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak
benar yang
memenuhi persyaratan formal dalam
register surat pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar memenuhi persyaratan formal;
- Mencatat
surat
permohonan
pengurangan
atau Pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar yang tidak memenuhi
persyaratan formal dalam register surat pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar tidak memenuhi
persyaratan formal.
|
3.2.2. |
Surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud
pada angka 3.2.1. huruf
a tersebut diatas disampaikan kepada Wajib Pajak paling lama
5 (lima) hari kerja sejak surat
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar diterima KPP; |
3.2.3. |
Dalam
hal
surat permohonan pengurangan
atau pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar
disampaikan melalui
pos tercatat,
KPP tetap melakukan
prosedur sebagaimana dimaksud
pada angka 3.1. huruf
c, 3.2.1. dan 3.2.2. |
3.2.4. |
Tanggal
penerimaan surat yang dijadikan
dasar untuk memproses surat
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan rajak yang
tidak benar adalah:
- Tanggal terima
surat Wajib Pajak, dalam
hal disampaikan secara langsung
oleh Wajib Pajak pada
petugas TPT atau petugas
yang ditunjuk; atau
- Tanggal
stempel pos
tercatat,
dalam hal
surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar disampaikan melalui pos
tercatat.
|
|
3.3. |
Tindak
lanjut terhadap
surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar yang memenuhi
persyaratan formal Penelitian
di KPP
terhadap
kewenangan
memproses
surat permohonan pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
- Sanksi
Pelayanan atau
Seksi Penerimaan
dan Keberatan
melakukan
penelitian
terhadap
kewenangan
memproses
surat
permohonan pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak
benar yang diterima.
- Dalam hal
kewenangan memproses surat
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar berada pada
KPP, maka
KPP
yang
bersangkutan
melaksanakan
penelitian
permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar.
- Dalam
hal permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak
benar
merupakan
wewenang
Direktorat
atau Kanwil,
ditindaklanjuti sebagai berikut:
- |
Dalam
hal
unit pelaksana pemeriksaan
pajak adalah KPP, maka
KPP yang
bersangkutan
harus
mengirimkan
berkas
pengurangan atau
pembatalan
ketetapan
pajak yang
tidak benar
beserta Laporan
Pemeriksaan Pajak dan Kertas
Kerja Pemeriksaan paling lama
5 (lima) hari
kerja sejak
surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar diterima kepada
Direktorat atau Kanwil sesuai dengan wewenangnya; |
- |
Dalam
hal
unit pelaksana pemeriksaan
pajak adalah unit lain
di luar KPP, maka KPP
yang bersangkutan mengirimkan
berkas pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar kepada Direktorat
atau Kanwil sesuai wewenangnya
dan mengirimkan surat
permintaan copy Laporan
Pemeriksaan Pajak dan/atau
Kertas Kerja Pemeriksaan kepada
unit pelaksana Pemeriksaan
pajak yang bersangkutan, paling
lama 5
(hari) hari
kerja sejak
surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan
ketetapan
pajak yang
tidak benar
diterima dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.15.; |
- |
Surat
permintaan
tersebut
diatas
dilampirkan
dalam
berkas pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar, yang akan dikirimkan oleh
KPP ke Direktorat atau Kanwil; |
- |
Seksi
Pelayanan atau
Seksi Penerimaan
dan Keberatan
di KPP melakukan
penelitian kelengkapan
berkas yang
akan dikirimkan ke
Direktorat atau Kanwil dengan
menggunakan formulir pada
Lampiran V.1.
dan
hasil
penelitian
tersebut
dilampirkan
dalam berkas
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar; |
- |
Kegiatan
tersebut
diatas,
dituangkan
dalam
Lembar Pengawasan Penelitian
Berkas Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak
benar dengan menggunakan Formulir pada Lampiran V.2. |
- Berkas pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar yang
dikirimkan oleh KPP ke
unit peneliti pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar meliputi:
- |
Asli
surat Wajib Pajak; |
- |
Asli
Lembar Pengawasan Arus Dokumen; |
- |
Lembar
Isian Surat
Permohonan
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak benar (Lampiran V.12.); |
- |
Pemberitahuan
Surat
Permohonan
Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang tidak
benar Memenuhi
Persyaratan Formal (Lampiran V.44.); |
- |
Lembar
Penelitian Kelengkapan Berkas
(Lampiran V.1.); |
- |
Lembar
Pengawasan
Penelitian Berkas Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar
(Lampiran V.2.); |
- |
Copy
Laporan Pemeriksaan
Pajak lengkap
(termasuk SPHP, BAHP,
bukti
peminjaman
dokumen
kepada
Wajib Pajak
dan dokumen
pendukung lainnya),
dan Kertas
Kerja Pemeriksaan
dalam hal unit
pelaksana pemeriksaan
pajak adalah
KPP yang
bersangkutan; atau
copy
Laporan
Pemeriksaan
Pajak
(termasuk
SPHP, BAHP,
bukti peminjaman
dokumen dan
dokumen pendukung
lainnya), dan Surat
Permintaan Copy Laporan
Pemeriksaan Pajak dan/atau
Kertas Kerja Pemeriksaan
(Lampiran V.15.)
dalam hal unit pelaksana
pemeriksaan pajak berbeda dengan KPP yang bersangkutan. |
- Pengiriman berkas
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar sebagaimana dimaksud pada
huruf d tersebut diatas
dapat diantar secara langsung,
dikirim melalui pos tercatat
atau jasa ekspedisi tercatat.
|
3.4. |
Tindak
lanjut
atas surat permintaan copy
Laporan Pemeriksaan Pajak
dan/atau Kertas Kerja Pemeriksaan kepada unit pelaksana
pemeriksaan pajak
- Unit
pelaksana
pemeriksaan
pajak
mengirimkan
copy
Laporan Pemeriksaan
Pajak dan/atau
Kertas Kerja
Pemeriksaan ke
unit peneliti pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar paling lama 5
(lima) hari kerja sejak tanggal surat permintaan diterima;
- Apabila unit
peneliti pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar sampai hari
kerja ke 5 (lima)
sejak tanggal diterimanya
berkas pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar belum
menerima
copy
Laporan
Pemeriksaan
Pajak
dan/atau
Kertas Kerja
Pemeriksaan, Unit peneliti
membuat Surat Pemberitahuan
Keterlambatan Penyampaian
copy Laporan
Pemeriksaan Pajak
dan/atau Kertas Kerja
Pemeriksaan
kepada
unit
pelaksana
pemeriksaan
pajak dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.16.
|
|
4. |
Penerimaan
Berkas Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak Yang
Tidak Benar oleh Direktorat atau Kanwil
Direktorat
atau Kanwil
melakukan tindak lanjut
terhadap berkas pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak
benar yang
diterima dari
KPP, sebagai berikut:
- Direktorat
atau Kanwil
selaku unit
yang
menerima
berkas
permohonan pengurangan/pembatalan
ketetapan
pajak
yang
tidak
benar membuat
pemberitahuan tertulis
kepada KPP
yang mengirimkan
berkas permohonan pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar tersebut
paling lama 5 (lima)
hari kerja sejak berkas
diterima dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.3.
- Dalam hal
KPP terlambat atau tidak
mengirimkan secara lengkap
pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar,
Direktorat atau
Kanwil diminta mencantumkan hal
tersebut pada formulir
sebagaimana dimaksud pada huruf a
tersebut diatas.
- Direktorat atau
Kanwil yang menerima berkas
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar dari KPP,
melakukan penelitian terhadap kewenangan memproses
permohonan tersebut.
- Direktorat
atau Kanwil
yang
menerima
berkas yang
bukan merupakan
kewenangannya
harus
mengirimkan
berkas
tersebut ke
unit kantor
yang berwenang paling lama
5 (lima) hari kerja
sejak tanggal terima berkas
tersebut, dengan
tembusan ke
KPP yang
mengirimkan berkas
dengan menggunakan formulir pada Lampiran
V.4.
|
5. |
Pembuatan
Laporan
Pengiriman
Berkas
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Yang
Tidak Benar
- KPP
membuat Laporan
Pengiriman Berkas
Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar yang diterima,
paling lama tanggal 10
bulan berikutnya kepada
Direktur atau Kakanwil dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.5.
- Direktorat
atau Kanwil
melakukan pengecekan
daftar nominatif
pengiriman berkas dalam laporan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dengan berkas yang telah diterima dari KPP.
- Dalam
hal ada
berkas yang
belum diterima,
maka Direktorat
atau Kanwil membuat
surat pemberitahuan ke KPP
dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak laporan diterima.
- KPP yang telah dapat melaksanakan
pengiriman laporan secara elektronik cukup mengirimkan
laporan secara elektronik.
|
6. |
Prosedur
Penyelesaian Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak Yang
Tidak Benar
6.1. |
Penerbitan
Surat Tugas
Direktur,
Kakanwil
atau
Kepala
KPP
sesuai
dengan kewenangannya
menerbitkan
Surat Tugas
untuk
melakukan
penelitian
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar paling lama
5 (lima) hari kerja sejak
berkas diterima dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.6. |
6.2. |
Pembuatan
analisa dan permintaan
penjelasan dan atau pembuktian
6.2.1. |
Peneliti
yang
ditugaskan melakukan penelitian
wajib melakukan analisis
terhadap berkas pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar yang
dituangkan dalam bentuk matrik
dengan menggunakan formulir
pada Lampiran dalam jangka
waktu 5 (lima) hari
kerja sejak tanggal Surat Tugas. |
6.2.2. |
Peneliti
dapat
meminta penjelasan dan atau
pembuktian tentang dasar
perhitungan
yang
disertai
dengan
dokumen/bukti
dan buku-buku
pendukung baik
dalam bentuk
hard copy
maupun soft
copy Kepada Wajib
Pajak mengenai surat
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar yang diajukan paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak
tanggal Surat
Tugas sebagaimana
dimaksud dalam
angka 6.1. dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.17. |
6.2.3. |
Wajib
Pajak
diberi
kesempatan
memberikan
penjelasan
dan atau
pembuktian
tentang
dasar
perhitungan
yang
disertai
dengan dokumen/bukti dan
buku-buku pendukung paling lama
15 (lima belas) hari
kerja sejak tanggal Surat
sebagaimana dimaksud pada
angka 6.2.2. tersebut diatas. |
6.2.4. |
Setelah
5 lima hari kerja sejak
batas waktu sebagaimana dimaksud pada angka
tersebut diatas Peneliti belum
memperoleh penjelasan dan atau
pembuktian, Peneliti
dapat meminta
penjelasan dan
atau pembuktian
yang
kedua
tentang
dasar
perhitungan
yang
disertai dengan
dokumen/bukti dan buku-buku pendukung dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.18. |
6.2.5. |
Wajib
Pajak
diberi
kesempatan
memberikan
penjelasan
dan atau
pembuktian paling
lama 10
(sepuluh) hari
kerja sejak
tanggal surat permintaan penjelasan dan
atau pembuktian sebagaimana dimakud pada angka 6.2.2.
tersebut diatas. |
6.2.6. |
Peneliti
dapat meminta
penjelasan dan
atau pembuktian
tambahan apabila masih
diperlukan, yang dapat
ditanggapi oleh Wajib Pajak
paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja sejak tanggal
surat dengan menggunakan formulir pada
Lampiran V.19. |
6.2.7. |
Peneliti
membuat Berita Acara Tidak
Memberikan Penjelasan dan atau
Pembuktian apabila
Wajib Pajak
tidak memberikan
keterangan atau penjelasan atau
pembuktian yang diminta dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.20. |
|
6.3. |
Pembahasan
Sengketa Perpajakan
6.3.1. |
Peneliti
melalui pejabat serendah-rendahnya
setingkat eselon III dapat
memanggil Wajib Pajak dan
atau Pemeriksa atau pihak
lain yang terkait yang
bersangkutan untuk melakukan
pembahasan sengketa perpajakan
yang terjadi
dengan menggunakan
formulir pada
Lampiran V.21. dan
V.22. |
6.3.1. |
Surat
pemanggilan sebagaimana
dimaksud pada
angka 6.3.1. harus
dikirimkan
paling lama
10
(sepuluh)
hari kerja
sebelum tanggal pembahasan
sebagaimana dimaksud pada butir 6.3.1. diatas. |
6.3.2. |
Setelah
melakukan pembahasan
sengketa perpajakan, Peneliti membuat Berita
Acara Pembahasan Sengketa
perpajakan dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.23. |
|
6.4. |
Pembuatan
Kertas
Kerja Penelitian dan Laporan
Penelitian Pengurangan atau Pemabatalan
Ketetapan Pajak yang tidak benar
6.4.1. |
Peneliti
membuat Kertas Kerja
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
tidak benar
yang memuat
hasil penelitian pengurangan
atau pembatalan Ketetapan pajak yang tidak benar dengan
menggunakan formulir Lampiran V.24. |
6.4.2. |
Kertas
Kerja
Penelitian Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak
benar
menjadi
dasar
pembuatan
Laporan Penelitian
Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar. |
6.4.3. |
Kertas
Kerja
Penelitian Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak
benar
dan/atau
Laporan
Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak yang
tidak benar
harus mencantumkan analisis
terhadap permohonan
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak
benar,
dasar
hukum,
dasar
perhitungan serta
buku/catatan/dokumen
yang
digunakan
dalam
proses penelitian
permohonan serta alasan dan kesimpulan Peneliti. |
6.4.4. |
Peneliti
membuat Laporan
Penelitian Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang tidak benar
yang menjadi dasar
diterbitkannya Surat Keputusan
Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang tidak benar dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.25. |
|
6.5. |
Pengiriman
Surat Pemberitahuan Hasil
Penelitian dan Pembahasan Akhir
6.5.1. |
Peneliti
mengirimkan Surat
Pemberitahuan Hasil Penelitian Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang tidak
benar untuk
ditanggapi yang
sekaligus merupakan
undangan untuk
menghadiri pembahasan akhir
kepada Wajib Pajak dengan
menggunakan formulir pada
Lampiran V.26., V.27. dan V.28. |
6.5.2. |
Wajib
Pajak
diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan tertulis
atas
Surat
Pemberitahuan
Hasil
Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar sebagaimana
dimaksud pada angka 6.5.1.
tersebut diatas dalam jangka
waktu 10 (sepuluh) hari
kerja sejak tanggal Surat
Pemberitahuan Hasil Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
tidak
benar, Permintaan Tanggapan dan
Undangan Menghadiri Pembahasan Akhir. |
6.5.3. |
Peneliti
setelah meneliti
tanggapan tertulis
Wajib Pajak melakukan
pembahasan akhir. |
6.5.4. |
Wajib
Pajak
diberi kesempatan menghadiri
undangan pembahasan akhir pada waktu yang
ditentukan dalam Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak yang
tidak benar, Permintaan Tanggapan dan
Undangan Menghadiri Pembahasan Akhir. |
6.5.5. |
Peneliti
membuat Berita
Acara Hasil
Penelitian Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak benar apabila
Wajib Pajak hadir dan memberikan
tanggapan tertulis sebagaimana
dimaksud pada angka 6.5.2. dan 6.5.4.
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.29. dan
Daftar Hasil Akhir Penelitian
Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang tidak
benar dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.6 |
Peneliti
membuat Berita Acara
Ketidakhadiran Wajib Pajak dan
Tidak Memberikan Tanggapan
Tertulis, apabila sampai dengan
batas waktu yang ditentukan
pada angka 6.5.2. dan
6.5.4. tidak dipenuhi oleh
Wajib Pajak dengan
menggunakan formulir pada
Lampiran V.31. dan Daftar
Hasil Akhir Penelitian
Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang tidak benar dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.7 |
Peneliti
membuat Berita
Acara Pembahasan
Akhir Hasil
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar apabila Wajib Pajak
hadir tetapi tidak memberikan
tanggapan tertulis atau Wajib
Pajak tidak
hadir
tetapi
memberikan
tanggapan
tertulis dengan
menggunakan formulir
pada Lampiran
V.32. dan
Daftar Hasil Akhir
Penelitian Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.8. |
Peneliti
membuat Berita
Acara Pembahasan
Akhir Hasil
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar apabila Wajib Pajak
hadir dan memberikan tidak
membentuk tanggapan tertulis,
namun tidak
bersedia
menandatangani
Berita
Acara sebagaimana
dimaksud
pada angka
6.5.5.
dengan
menggunakan
formulir pada
Lampiran V.33.
dan Daftar
Hasil Akhir
Penelitian Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak benar dengan
menggunakan formulir pada Lampiran V.30. |
6.5.9. |
Apabila
Wajib Pajak
menghadiri undangan
pembahasan akhir,
maka Daftar Hasil Akhir
Penelitian Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar (Lampiran V.30.)
dapat disampaikan langsung
kepada Wajib Pajak, dan
apabila Wajib Pajak tidak
hadir maka Daftar Hasil
Akhir Penelitian Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak
benar (Lampiran
V.30.) dikirimkan
sebagai lampiran Surat
Keputusan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar. |
|
6.6. |
Pembuatan
dari
pengiriman Surat Keputusan
Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang tidak benar
6.6.1. |
Surat
Keputusan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar dibuat dengan
menggunakan formulir pada
Lampiran V.46., V.47., V.48., V.49., V.50. atau
V.51. |
6.6.2. |
Surat
Keputusan tersebut dibuat
rangkap 3 (tiga) yang
peruntukannya sebagai berikut:
- Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak;
- Lembar ke-2 untuk KPP penerbit surat
ketetapan pajak;
- Lembar ke-3 untuk Kantor pembuat Surat
Keputusan.
|
6.6.3. |
Dengan
tetap
memperhatikan
tanggal
jatuh
tempo penyelesaian
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar, Surat Keputusan harus dikirimkan kepada Wajib
Pajak melalui pos tercatat paling lama 2 (dua) hari kerja
sejak tanggal penerbitan. |
|
6.7. |
Pencatatan
Tahapan Pelaksanaan
Kegiatan
Dalam melakukan penelitian,
Peneliti harus melanjutkan
pencatatan tahapan pelaksanaan
kegiatan dan
mengisi Lembar
Pengawasan Penelitian
Berkas Pengurangan
atau Pembatalan
Keletapan Pajak
yang tidak
benar dengan menggunakan formulir pada
Lampiran V.2. |
6.8. |
Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
Yang Tidak
Benar Secara Jabatan
6.8.1. |
Dalam
hal
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar dilakukan
secara jabatan,
unit yang
berwenang melaksanakan penelitian
dapat mengikuti
prosedur sesuai dalam angka
6.1. sampai dengan angka 6.7. |
6.8.2. |
Dalam
hal yang mengetahui
ketetapan pajak yang tidak benar adalah unit
kantor yang berbeda dengan
yang menerbitkan ketetapan,
maka unit kantor
tersebut
harus
memberitahukan
kepada unit
kantor yang menerbitkan
ketetapan. |
|
|
7. |
Kewajiban
Meminta Surat Kuasa Khusus
Dalam
hal Wajib Pajak
diwakili atau menunjuk kuasa,
Peneliti wajib meminta surat
kuasa khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32
Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983
sebagaimana telah
beberapa kali
diubah terakhir
dengan Undang- undang Nomor 16 Tahun
2000. |
8. |
Pemberitahuan
Tertulis Mengenai Hak
dan Kewajiban Wajib Pajak
Peneliti
menyampaikan pemberitahuan
tertulis mengenai hak dan
kewajiban Wajib Pajak dengan menggunakan formulir
pada Lampiran V.37. |
9. |
Permintaan
Untuk
Dilakukan Pemeriksaan Dalam
Rangka Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar
9.1. |
Unit
peneliti
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar dapat
mengajukan permintaan
untuk dilakukan
pemeriksaan dalam
rangka Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang tidak
benar Pajak
Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai
dan Pajak
Penjualan atas Barang
Mewah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dengan menggunakan
formulir pada Lampiran V.38. |
9.2. |
Tata
cara
pemeriksaan
dalam
rangka
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak benar mengacu pada peraturan yang berlaku. |
|
10. |
Pengiriman
Data Baru atau Data Yang
Semula Belum Terungkap Dalam Proses Pemeriksaan
Apabila
dalam proses
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar terdapat
data/bukti yang
menunjukkan adanya
data baru
atau data yang
semula belum
terungkap dalam
proses pemeriksaan,
Peneliti mengirimkan
data tersebut kepada
unit pemeriksa
yang bersangkutan
untuk ditindaklanjuti
dengan menggunakan formulir pada Lampiran V.39. |
11. |
Konfirmasi
Penerimaan Surat Keputusan
11.1. |
Direktorat
atau Kanwil
melakukan konfirmasi
penerimaan Surat
Keputusan kepada KPP terkait
dengan menggunakan Lembar
Konfirmasi pada Lampiran V.11. |
11.2. |
Lembar
Konfirmasi sebagaimana dimaksud
pada angka 11.1. tersebut
diatas dikirimkan
oleh Direktorat
atau Kanwil
kepada KPP
tempat Wajib Pajak
terdaftar paling lama tanggal
10 bulan berikutnya setelah
diterbitkannya Surat Keputusan. |
11.3. |
KPP
mengirimkan
kembali Lembar Konfirmasi
sebagaimana dimaksud pada angka 11.1.
tersebut diatas kepada Direktorat atau Kanwil paling lama 5
(lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya Lembar
Konfirmasi. |
|
12. |
Jangka
waktu penyelesaian
Penyelesaian
permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang tidak benar Wajib Pajak harus
diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal diterimanya permohonan tersebut. |
13. |
Terhadap
keputusan atas
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak
yang tidak
benar yang
diterbitkan Direktur
Jenderal Pajak
yang berkaitan dengan
surat ketetapan pajak, Wajib
Pajak dapat mengajukan
permohonan kembali paling lama
3 (tiga) bulan sejak
tanggal keputusan, kecuali
karena keadaan diluar kekuasaan
Wajib Pajak (force majeur)
yang harus disertai bukti
pendukung adanya keadaan luar biasa tersebut. |
|
Lampiran V |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
TENTANG PROSEDUR
PENANGANAN PEMBETULAN KETETAPAN
PAJAK,
KEBERATAN, PENGURANGAN
ATAU PENGHAPUSAN SANKSI
ADMINISTRASI, DAN
PENGURANGAN ATAU
PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR
LAMPIRAN |
HAL |
Lampiran
V.1. |
Lembar
Penelitian
Kelengkapan
berkas |
Lampiran
V.2 |
Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Pembetulan Ketetapan Pajak/Keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi/Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak
Benar
(tahapan dalam proses
penelitian) |
Lampiran
V.3. |
Pemberitahuan
Penerimaan
Berkas
Keberatan/Pembetulan Ketetapan Pajak/Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang
Tidak Benar
|
Lampiran
V.4. |
Penerusan
Berkas Keberatan/Pembetulan Ketetapan
Pajak/Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.5. |
Laporan
Bulanan Pengiriman Berkas Keberatan/Pembetulan Ketetapan Pajak/Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/ Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang
Tidak Benar
|
Lampiran
V.6. |
Surat Tugas Penelitian Keberatan/Pembetulan Ketetapan Pajak/Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang
Tidak
Benar.
|
Lampiran
V.6.a. |
Matrik Sengketa Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang Tidak Benar. |
Lampiran
V.7. |
Laporan
Penelitian
Pembetulan sesuai kuasa Pasal 16 UU
KUP. |
Lampiran
V.8. |
Surat
Keputusan Direktur
Jenderal Pajak tentang permohonan Pembetulan Ketetapan
Pajak. |
Lampiran
V.9. |
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pembetulan Ketetapan Pajak
secara
Jabatan. |
Lampiran
V.10. |
Surat
Penolakan Permohonan
Pembetulan |
Lampiran
V.11. |
Lembar
Konfirmasi
Penerimaan Surat
Keputusan |
Lampiran
V.12. |
Lembar Isian Surat Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
Tidak Benar. |
Lampiran
V.13. |
Pemberitahuan
Surat
Keberatan Memenuhi Persyaratan
Formal |
Lampiran
V.14. |
Pemberitahuan
Surat
Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal |
Lampiran
V.15. |
Permintaan
Copy
Laporan Pemeriksaan
Pajak dan/atau
Kertas
Kerja Pemeriksaan |
Lampiran
V.16. |
Pemberitahuan Keterlambatan Penyampaian Copy Laporan Pemeriksaan Pajak
dan/atau Kertas Kerja Pemeriksaan
dan Dokumen Pendukung |
Lampiran
V.17. |
Permintaan
Penjelasan dan
atau
Pembuktian |
Lampiran
V.18. |
Permintaan
Penjelasan dan
atau Pembuktian
(kedua) |
Lampiran
V.19. |
Permintaan
Penjelasan dan
atau Pembuktian
(tambahan) |
Lampiran
V.20. |
Berita
Acara Tidak
Memberikan Penjelasan dan atau Pembuktian |
Lampiran
V.21. |
Undangan
Pembahasan
Sengketa Perpajakan (untuk unit Pemeriksa) |
Lampiran
V.22. |
Undangan
Pembahasan
Sengketa Perpajakan (untuk Wajib Pajak) |
Lampiran
V.23. |
Berita
Acara Pembahasan
Sengketa
Perpajakan |
Lampiran
V.24. |
Kertas
Kerja Penelitian
Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang
Tidak Benar. |
Lampiran
V.25. |
Laporan Penelitian Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak
yang Tidak Benar. |
LAMPIRAN |
HAL |
Lampiran
V.26. |
Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak Benar,
Permintaan Tanggapan dan Panggilan Menghadiri
Pembahasan
Akhir. |
Lampiran
V.27. |
Pemberitahuan Daftar Hasil Penelitian Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.28. |
Formulir Surat Tanggapan Hasil Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.29. |
Berita
Acara Pembahasan Akhir Hasil
Penelitian
Keberatan/Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi/Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.30. |
Daftar
Hasil Akhir Penelitian
Keberatan/Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.31. |
Berita
Acara
Ketidakhadiran
Wajib
Pajak
dan
Tidak
Memberikan Tanggapan
Tertulis. |
Lampiran
V.32. |
Berita
Acara Memberikan/Tidak Memberikan
Tanggapan dan Kehadiran/Ketidakhadiran Wajib
Pajak |
Lampiran
V.33. |
Berita
Acara Tidak
Bersedia Menandatangani Berita Acara Pembahasan. |
Lampiran
V.34. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Keberatan
PPH Badan/PPh Orang
Pribadi |
Lampiran
V.35. |
Surat
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak tentang PPh Pemotongan
dan Pemungutan |
Lampiran
V.36. |
Surat
Keputusan Direktur
Jenderal Pajak tentang
PPN/PTLL |
Lampiran
V.37. |
Pemberitahuan
Hak dan
Kewajiban Wajib
Pajak |
Lampiran
V.38. |
Permintaan Melakukan Pemeriksaan dalam rangka Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi/Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak
Benar |
Lampiran
V.39. |
Pengiriman
data
baru atau
data yang
semula belum
terungkap dalam proses
pemeriksaan. |
Lampiran
V.40. |
Pemberitahuan
Surat
Permohonan
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Memenuhi Syarat
Formal |
Lampiran
V.41. |
Pemberitahuan
Surat
Permohonan
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi Administrasi Memenuhi Tidak
Syarat
Formal
|
Lampiran
V.42. |
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Permohonan
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
PPh Badan, PPh Orang Pribadi,
PPh Pemotongan dan
Pemungutan dan
PPN/PTLL. |
Lampiran
V.43. |
Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Permohonan Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
PPh Badan, PPh Orang Pribadi,
PPh Pemotongan dan
Pemungutan dan PPN/PTLL
secara Jabatan. |
Lampiran
V.44. |
Pemberitahuan Surat Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak Benar
Memenuhi Persyaratan
Formal.
|
Lampiran
V.45. |
Pemberitahuan
Surat Permohonan Pengurangan
atau atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak Benar Tidak
Memenuhi Persyaratan Formal. |
Lampiran
V.46. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
PPh Badan, PPh Orang
Pribadi.
|
Lampiran
V.47. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi Administrasi
PPh Badan, PPh Orang
Pribadi secara
Jabatan |
Lampiran
V.48. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
Tidak Benar PPh Pemotongan dan
Pemungutan. |
Lampiran
V.49. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang
Tidak Benar PPh Pemotongan dan
Pemungutan
secara
Jabatan. |
LAMPIRAN |
HAL |
Lampiran
V.50. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan
atau
Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
Tidak
Benar PPN/PTLL |
Lampiran
V.51. |
Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
tentang
Permohonan Pengurangan
atau
Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
Tidak
Benar PPN/PTLL secara
Jabatan |
|
Lampiran V.1. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
LEMBAR
PENELITIAN KELENGKAPAN
BERKAS
YANG DIKIRIMKAN KE KANTOR WILAYAH/KANTOR
PUSAT
*)
- IDENTITAS WAJIB
PAJAK
NAMA WAJIB
PAJAK |
:
…………………………………………………… |
2) |
N
P W
P |
:
…………………………………………………… |
3) |
TAHUN
PAJAK |
:
……………………………………………………. |
4) |
- PERMOHONAN WAJIB
PAJAK
5)
No |
Nomor
Surat |
Jenis
Pajak/Tahun
Pajak |
Keterangan |
1
2
3
|
|
|
|
- KELENGKAPAN
BERKAS
No |
Nomor
Surat |
Ada
/ Tidak Ada
**) |
Keterangan |
1
2
3
4
5
6 |
LPAD
asli
Copy Laporan Pemeriksaan
Pajak(Lengkap)
Copy Kertas Kerja
Pemeriksaan
Surat
permintaan copy LPP dan
KKP
Copy surat ketetapan
pajak
Nomor Ketetapan
:…………..7)
Tanggal Ketetapan
:…………8)
Sebutkan
dokumen
lainnya |
|
tanggal kirim
……………6)
|
|
………………………., ……………………9)
Kepala
Seksi……………….10)
11)
12)
|
*) : diisi
dengan yang sesuai
**) : diisi
"ada" atau "tidak ada" sesuai berkas yang tersedia
Petunjuk Pengisian Lampiran V.1. :
Angka
1 |
: |
diisi
dengan nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
dengan nama Wajib Pajak |
Angka
3 |
: |
diisi
dengan nama NPWP Wajib Pajak |
Angka
4 |
: |
diisi
dengan Tahun Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
dengan nomor surat, jenis pajak dan tahun pajak sesuai permohonan Wajib
Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
dengan tanggal pengiriman surat permintaan foto copy LPP &
KKP |
Angka
7 |
: |
diisi
dengan nomor ketetapan pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
dengan tanggal ketetapan pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
dengan nama kota dan tanggal pembuatan lembar penelitian kelengkapan
berkas |
Angka
10 |
: |
diisi
dengan Jabatan Kepala Seksi yang bersangkutan |
Angka
11 |
: |
diisi
dengan nama Kepala Seksi yang menandatangani |
Angka
12 |
: |
diisi
dengan NIP Kepala Seksi yang menandatangani |
|
Lampiran V.2. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
LEMBAR PENGAWASAN PENELITIAN
BERKAS PEMBETULAN KETETAPAN PAJAK/KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR *)
NAMA WAJIB
PAJAK |
:........................................................................ |
N P W
P |
:........................................................................ |
JENIS
PAJAK |
:........................................................................ |
MASA PAJAK/TAHUN
PAJAK |
:........................................................................ |
TANGGAL SURAT WP DITERIMA |
:........................................................................ |
JENIS
KEGIATAN |
STANDAR
WAKTU |
Unit
yang
melaksanakan
kegiatan
(KPP/KW/DIREKTORAT) |
TGL
DISELE
SAIKAN |
PARAF
KASI |
KETERANGAN |
- Meminta
LPP
dan
KKP
jika unit pemeriksa
sama
|
5
HK |
KPP
|
|
|
Sejak
surat WP
diterima
|
- Mengirimkan surat
pemintaan LPP dan KKP jika unit pemeriksa
berbeda
|
5
HK |
KPP |
|
|
Sejak
surat WP
diterima |
- Mengirimkan berkas
ke Direktorat/Kanwil
|
5
HK |
KPP/Kanwil |
|
|
Sejak
surat WP
diterima |
- Menerbitkan Surat
Tugas Penelitian Direktorat
|
5
HK |
KPP/Kanwil/ |
|
|
Sejak
berkas
diterima |
- Membuat Surat Penerimaan
Berkas
|
5
HK |
Kanwil/Direktorat |
|
|
Sejak
berkas
diterima |
- Meneruskan
berkas
yang bukan wewenangnya
|
5
HK |
Kanwil/Direktorat |
|
|
Sejak
berkas
diterima |
- Peneliti melakukan analisis sengketa dan
diskusi dengan atasan
terkait
|
5
HK |
KPP/Kanwil/ Direktorat |
|
|
Sejak
Surat
Tugas |
- Pembuatan
dan
pengiriman
surat permintaan penjelasan
pertama
|
10
HK |
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
Sejak
Surat
Tugas |
- Pembuatan
dan
pengiriman
surat permintaan penjelasan
kedua
|
5
HK |
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
Setelah batas waktu surat pertama
(15hari) tidak direspon |
- Pembuatan Berita Acara WP tidak memberikan
penjelasan dan pembuktian secara
tertulis
|
|
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
Selesainya dibuat berita acara
langsung dapat dibuat
Laporan
Penelitian |
- Pembuatan dan pengiriman surat permintaan
penjelasan
(tambahan)
|
|
KPP/Kanwil/ Direktorat |
|
|
10
HK batas waktu
bagi
WP untuk
menanggapi |
- Pembuatan dan pengiriman surat undangan
pembahasan
sengketa perpajakan kepada Pemeriksa dan/atau
WP
|
|
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
10
HK
sebelum pembahasan
dilaksanakan |
- Pengiriman Surat
Pemberitahuan
Hasil Penelitian
yang
sekaligus
sebagai undangan
untuk
menghadiri Pembahasan
akhir,
Pemberitahuan
Daftar
Hasil
Penelitian
dan
Surat Tanggapan Wajib
Pajak
|
|
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
10
HK batas waktu
bagi
WP untuk
menanggapi |
- Pembahasan
akhir dan
pembuatan Berita
Acara
|
|
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
|
- Pembuatan Laporan Penelitian
dan
SK
|
|
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
|
- Pengiriman
SK
|
2
HK |
KPP/Kanwil/Direktorat |
|
|
Sejak
tanggal
SK |
*) Diisi dengan yang sesuai
|
Lampiran
V.3. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
Nomor |
: ............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Sifat |
: ............................... |
|
Hal |
: Pemberitahuan Penerimaan
Berkas |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan
surat
Saudara Nomor :........ 5) tanggal.......
6)hal
keberatan/
pembetulan ketetapan
pajak/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar *)
:
7)
No |
Nama
Wajib
Pajak |
Nomor dan
Tanggal
Ketetapan
Pajak |
Tanggal
Surat
WP
diterima
KPP |
Tanggal
surat WP
dikirim
ke
Direktorat/
Kanwil |
Terlambat
/
Tidak
Terlambat |
Jenis
Dokumen
yang
diterima |
Dokumen
yang belum diterima |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
disampaikan bahwa berkas
tersebut sudah diterima pada
tanggal…………..8)
Terima kasih atas komitmen
Saudara untuk mengirimkan
berkas tersebut tepat pada waktunya.
Atas keterlambatan
pengiriman berkas
sebagaimana tercantum
pada kolom 6, diharapkan agar tidak terulang di
masa yang akan datang.
Atas berkas
yang tidak
lengkap disampaikan
sebagaimana tercantum pada kolom 7 dan 8,
diharapkan agar segera dikirimkan paling lambat 5 (lima) hari
kerja sejak surat ini diterima.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
………………………., ……………………9)
10)
NIP
11)
|
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.3. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat unit kantor yang mengirimkan berkas |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
unit kantor yang mengirimkan berkas |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor surat
unit kantor yang mengirimkan berkas |
Angka
7 |
: |
diisi
sesuai berkas
yang dikirimkan oleh KPP |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal
berkas diterima |
Angka
9 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor |
Angka
10 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
11 |
: |
diisi NIP pimpinan
unit kantor |
|
Lampiran
V.4. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
Nomor |
: ............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Sifat |
: ............................... |
|
Lamp |
: Satu
set |
|
Hal |
: Penerusan
berkas |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan diterimanya berkas keberatan/pembetulan
ketetapan
pajak/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar *) :
Nama WP |
:
............................................................. |
5) |
NPWP |
:
............................................................. |
6) |
Jenis Pajak |
:
............................................................. |
7) |
Tahun/Masa Pajak |
:
............................................................. |
8) |
Nomor surat |
:
............................................................. |
9) |
dengan ini kami teruskan
berkas Wajib Pajak tersebut
kepada Saudara karena sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, kewenangan memproses berkas
tersebut berada pada Saudara.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
Kepala
……………………10)
11)
NIP
12)
|
Tembusan :
Kepala KPP
……………………………..
13)
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.4. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat unit
kantor yang berwenang memproses
surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
NPWP Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis pajak
yang bersangkutan |
Angka
8 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor surat Wajib
Pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor (minimal eselon III) |
Angka
11 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
12 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor
|
Angka
13 |
: |
diisi
nama KPP tempat Wajib Pajak terdaftar |
|
Lampiran
V.5. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KPP
………………………………………..
1)
LAPORAN
PENGIRIMAN BERKAS
KEBERATAN, PEMBETULAN KETETAPAN PAJAK,
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI
DAN
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK
BENAR
ATAS PAJAK PENGHASILAN ATAU
PPN/PTLL
2)
BULAN :
…………………………………………
3)
4)
Wewenang |
No
Urut |
NPWP |
Nama Wajib
Pajak |
Nomor dan
Tanggal
ketetapan |
Jenis
Permohonan |
Tanggal surat
Wajib Pajak |
Tanggal terima
KPP |
Surat
Pengantar |
Tanggal
Kirim |
Psl
25 |
Ps 16 |
Ps
36(1) a |
Ps 36(1)
b |
Tgl Cap
Pos |
Tgl
LPAD |
Tgl
Fax |
Nomor |
Tanggal |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
13 |
14 |
Kantor Wilayah DJP
Kantor Pusat DJP
|
1
2
3
4
5
dst
1
2
3
4
5
dst |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
………………………………………………5)
Kepala,
…………………………………6)
………………………………….7)
NIP .
…………………………..8)
|
Petunjuk Pengisian Lampiran V.5. :
Angka
1 |
: |
diisi
dengan nama unit KPP yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
dengan jenis berkas yang dikirim |
Angka
3 |
: |
diisi
dengan nama bulan laporan |
Angka
4 |
: |
diisi
data-data sesuai berkas yang dikirimkan ke Direktorat atau
Kanwil |
Angka
5 |
: |
diisi
dengan nama kota dan tanggal pembuatan laporan |
Angka
6 |
: |
diisi
dengan nama unit KPP yang bersangkutan |
Angka
7 |
: |
diisi
dengan nama Kepala KPP yang bersangkutan |
Angka
8 |
: |
diisi
dengan NIP Kepala KPP yang bersangkutan |
|
Lampiran
V.6. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
SURAT TUGAS
ST-
/ …………… 2)
Sehubungan
dengan
surat
keberatan/surat
permohonan pembetulan ketetapan
pajak/pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar *)
atas Wajib Pajak :
Nama WP |
:
………………………………….3) |
NPWP |
:
………………………………….4) |
Ketetapan |
: |
No. |
Jenis Ketetapan 5) |
Nomor
Ketetapan 6) |
Tanggal
Ketetapan 7) |
Tahun/Masa
Pajak 8) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(keterangan : bentuk
matrik dibuat
dalam
hal Surat Tugas diterbitkan untuk lebih dari
1 (satu)
ketetapan)
Dengan ini ditugaskan kepada
:
No |
Nama /
NIP |
Pangkat /
Golongan |
Jabatan |
|
|
|
Supervisor |
|
|
|
Ketua
Tim |
|
|
|
Anggota
Tim |
|
|
untuk melakukan penelitian berkaitan dengan
surat Wajib Pajak tersebut di atas
sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana
telah diubah
terakhir dengan
Undang-undang Nomor
16 Tahun 2000
dan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
lainnya yang terkait.
Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
|
.……………,.......…....….
12)
……………………………
13)
14)
NIP
15)
|
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.6. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Surat Tugas |
Angka
3 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka
4 |
: |
diisi
Nomor Pokok
Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak (contoh :
SKPKB PPh Pasal 21) |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi Nama dan identitas pejabat satu tingkat di bawah pemberi
Surat Tugas
(Kasubdit
untuk Kantor
Pusat, Kepala
Bidang untuk
Kanwil, Kepala Seksi untuk KPP) |
Angka
10 |
: |
diisi nama dan identitas pejabat
yang setingkat dengan ketua tim peneliti
(Kepala Seksi untuk Kantor Pusat, Kepala Seksi untuk Kanwil, Koordinator
Pelaksana untuk
KPP) |
Angka
11 |
: |
diisi
nama dan
identitas petugas yang
setingkat dengan anggota
tim (Penelaah Keberatan atau Koordinator pelaksana
atau
pelaksana) |
Angka
12 |
: |
diisi
nama kota dan
tanggal surat |
Angka
13 |
: |
diisi
unit kantor
yang menerbitkan Surat Tugas |
Angka
14 |
: |
diisi
Nama pimpinan
unit kantor yang menerbitkan Surat Tugas |
Angka
15 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor yang menerbitkan Surat
Tugas |
|
Lampiran
V.6.a. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
…………………………………………………1)
MATRIK SENGKETA
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU PENGHAPUS SANKSI ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU
PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG
TIDAK BENAR
*)
I. |
Identitas Wajib
Pajak
:
Nama Wajib
Pajak |
:
2) |
NPWP |
:
3) |
Jenis Pajak dan Tahun
Pajak |
:
4) |
No
Ketetapan/STP |
:
5) |
|
II. |
NO |
Koreksi |
Alasan
Pemeriksa |
Alasan
Wajib
Pajak |
Pendapat
Peneliti |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
6) |
7) |
8) |
9) |
|
|
………………………………………………10)
Peneliti,
………………………………….11)
NIP .
…………………………..12)
|
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.6.a. :
Angka
1 |
: |
diisi
dengan unit kerja yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
3 |
: |
diisi
NPWP Wajib Pajak |
Angka
4 |
: |
diisi
jenis pajak dan tahun pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor dan tanggal skp/STP yang diajukan
permohonan oleh Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
pos-pos yang dikoreksi oleh pemeriksa |
Angka
7 |
: |
diisi
alasan Pemeriksa dalam melakukan koreksi |
Angka
8 |
: |
diisi
alasan ketidaksetujuan Wajib Pajak terhadap koreksi Pemeriksa, sesuai
surat permohonan |
Angka
9 |
: |
diisi
pendapat sementara Peneliti terhadap pokok sengketa |
Angka
10 |
: |
diisi
nama
kota dan tanggal dibuat matrik sengketa |
Angka
11 |
: |
diisi
nama
Peneliti yang bersangkutan |
Angka
12 |
: |
diisi
NIP Peneliti yang bersangkutan |
|
Lampiran
V.7 |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
LAPORAN PENELITIAN PEMBETULAN
atas
.............................................................
A..n.
............................................................
Nomor : Lap-........................................
- UMUM
1.
Nama
Wajib Pajak |
: |
|
2.
NPWP |
: |
|
3.
Alamat |
: |
|
4.
Jenis
Usaha |
: |
|
5.
Nomor Ketetapan/Keputusan |
: |
|
6.
Tanggal
Ketetapan/Keputusan
|
: |
|
7.
Jenis/Tahun Pajak |
: |
|
8.
Dasar
Penerbitan LPP/UPK
No:......... |
: |
|
9.
Permohonan Wajib |
: |
Surat
Permohonan
Wajib Pajak nomor ……..
tanggal Pajak …….. yang
diterima oleh KPP ………. Tanggal
………. |
- DASAR HUKUM
1) |
Pasal
16
Undang-undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana
telah diubah
terakhir dengan Undang
- undang Nomor 16 Tahun 2000. |
2) |
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak
Nomor :
KEP-297/PJ./2002
tentang Pelimpahan
Wewenang Direktur
Jenderal Pajak
Kepada Para
Pejabat di Lingkungan
Direktur Jenderal Pajak
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor:
………………..****).
|
- WEWENANG PENYELESAIAN PEMBETULAN
Mengingat
bahwa surat
ketetapan pajak/Surat
Tagihan Pajak/Surat
Keputusan*) Nomor :
……………
tanggal
……………
diterbitkan oleh
………………….,
maka sesuai dengan
Keputusan Direktur
Jenderal Pajak
Nomor :
KEP-297/PJ./2002 tentang Pelimpahan
Wewenang Direktur Jenderal
Pajak kepada Para Pejabat di
Lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan
Direktur Jenderal
Pajak Nomor
:
…………….****),
permohonan Wajib Pajak diselesaikan oleh
………………………… |
- URAIAN PENELITIAN PEMBETULAN
1. |
Bahwa
surat
ketetapan pajak/Surat Tagihan
Pajak/Surat Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak*)
Nomor :
……………
tanggal
……………diterbitkan berdasarkan
……..……***) |
2 |
Bahwa
terdapat
kesalahan
tulis/hitung*) pada
surat
ketetapan pajak/Surat Tagihan
Pajak/Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak*)
pada **) |
3. |
Bahwa
…………**)
yang tertera
pada surat
ketetapan pajak./Surat
Tagihan Pajak/Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
*) Nomor :
……………
tanggal …………adalah………………………,
seharusnya
tertulis…………………. |
4. |
Bahwa
…………………………………………………………………………… |
(diisi sesuai dengan
alasan dilakukannya pembetulan) |
- USUL
Berdasarkan
uraian
diatas
diusulkan
untuk
membetulkan
surat
ketetapan pajak/Surat Tagihan
Pajak/Surat Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak*) Nomor :
…………… tanggal
……………
Semula
:
…………………………
Menjadi
:
…………………………………
|
Mengetahui,
………………1)
NIP |
…………………2)
NIP |
…………..,,……………200..
……………………3)
NIP |
|
Menyetujui,
…………………….4)
NIP |
|
Catatan :
*) |
diisi
salah
satu yang sesuai |
**) |
diisi
dengan letak
kesalahan, (Contoh : pada penulisan judul Ketetapan, Jenis
Pajak, Masa Pajak, Nama Wajib Pajak dll) |
***) |
diisi
dasar penerbitan surat
ketetapan pajak/surat keputusan |
****) |
diisi
sesuai dengan peraturan yang berlaku |
Dalam hal pembetulan dilakukan secara jabatan maka :
* |
Pada
”judul”
ditambahkan kata
”secara jabatan
sehingga
”judul”
laporan menjadi ”Laporan
Penelitian Pembetulan Secara Jabatan”....... |
* |
pada
romawi I pada isian
”Permohonan Wajib Pajak” diganti dengan
surat ketetapan pajak/STP/Surat Keputusan yang akan
dibetulkan secara jabatan |
Penandatangan disesuaikan dengan Surat Tugas Penelitian :
- Diisi
sesuai dengan
Surat Tugas
: Kepala
Sub Direktorat
(Kantor Pusat)/Kepala Bidang (Kanwil)/
Kepala Seksi (KPP)
- Diisi
sesuai dengan
Surat Tugas
: Kepala
Seksi (Kantor
Pusat
dan
Kanwil), Koordinator Pelaksana (KPP)
- Diisi sesuai dengan Surat Tugas :
Penelaah Keberatan/Koordinator Pelaksana (Kantor Pusat
dan Kanwil), Pelaksana (KPP)
- Diisi dengan
identitas pembuat Surat Tugas
: Direktur (Kantor
Pusat)/Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) / Kepala
Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
|
Lampiran
V.8. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.....................................................
1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-..............
2)
TENTANG
PEMBETULAN ATAS ......................
3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Permohonan Pembetulan Wajib Pajak atas nama
................
4) Nomor
: ………5)
tanggal ……6)
yang diterima .........7)
tanggal ..........8) berdasarkan
LPAD Nomor: ............ 9) tanggal .........
10) tentang
permohonan
pembetulan atas .............11) Nomor
: ………12) Tanggal
………13) Tahun/Masa
Pajak …………14)
;
- Laporan Penelitian Pembetulan Nomor
:……………..15)
Tanggal……………16)
- Bahwa
terdapat kesalahan
tulis/kesalahan hitung *)
dalam
…………………17)
nomor
…………….
18) Tanggal ……..
19) masa/tahun pajak
............20)
yang diterbitkan oleh
...........21)
- Bahwa terdapat/tidak terdapat cukup alasan
untuk
membetulkan nomor .........23 )
tanggal ..............24) masa/tahun
pajak
25)
|
Mengingat |
: |
Pasal 16 Undang-undang
Nomor 6 Tahun
1983 Tentang Ketentuan
Umum Dan
Tata
Cara Perpajakan
sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000; |
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
Membetulkan
kesalahan tulis/kesalahan
hitung/kekeliruan penerapan
ketentuan
tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan*)
atas .............26) Nomor .............27) tanggal
.............28) Tahun Pajak/Masa Pajak ..........29)
Atas nama Wajib Pajak |
:
…………30) |
NPWP |
:
…………31) |
Alamat |
:
…………32) |
Yang semula tertulis
:
..........................…………………………………….……….33)
Menjadi
:
……………………………………………………………..............34)
|
|
...............35),.....................
36)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
.........................37)
....................................38)
NIP...............................39) |
Tembusan Yth.
1. Wajib Pajak
…...................40)
2. Kepala
KPP…………….….........41)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.8. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang menerbitkan
keputusan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Keputusan |
Angka
3 |
: |
diisi jenis surat ketetapan pajak(skp)/Surat Tagihan
Pajak(STP)/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
nama Kantor Pelayanan Pajak yang menerima permohonan Wajib
Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan
Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor LPAD |
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal LPAD |
Angka
11 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
12 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
13 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
14 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan
pembetulan |
Angka
15 |
: |
diisi
Nomor Laporan Penelitian Pembetulan |
Angka
16 |
: |
diisi
tanggal Laporan Penelitian Pembetulan |
Angka
17 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
18 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
19 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
20 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan pembetulan diisi salah
satu |
Angka
21 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
skp/STP/Keputusan yang
dilakukan pembetulan |
Angka
22 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
23 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
25 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan pembetulan
diisi salah satu |
Angka
26 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
27 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
28 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang diajukan
pembetulan |
Angka
29 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan pembetulan diisi salah
satu |
Angka
30 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
31 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
32 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
33 |
: |
diisi
dengan kesalahan yang
akan dibetulkan, sebutkan juga
letak kesalahan (contoh : terdapat kesalahan tulis
NPWP....pada butir
”membaca”) |
Angka
34 |
: |
diisi
pembetulan atas kesalahan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama kota/tempat penerbitan |
Angka
36 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan diterbitkan |
Angka
37 |
: |
diisi
salah satu.
- Direktur
Jenderal Pajak
jika Surat
Keputusan merupakan
wewenang Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal Pajak (dan diikuti
dengan nama jabatan)
dalam hal Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
38 |
: |
diisi
Nama pejabat yang berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
39 |
: |
diisi
NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
40 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
41 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar
|
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
|
Lampiran
V.9. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR : KEP-
2)
TENTANG
PEMBETULAN
ATAS ......................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- surat ketetapan pajak/Surat Tagihan Pajak/Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak*)
Nomor
:
……………4)
tanggal
…………5)
Tahun/Masa Pajak………….6)
tentang
………………7)
atas nama
……………..8)
- Laporan
Penelitian
Pembetulan
Nomor
:
LAP-……………9)
tanggal ……………..10);
- Bahwa
terdapat kesalahan
tulis/kesalahan hitung *)
dalam
…………………11)
nomor
…………….
12) Tanggal ……..
13) masa/tahun
pajak .........14)
yang diterbitkan oleh .........15)
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk
membetulkan
nomor ................17) tanggal ..............18)
masa/tahun pajak
............19)
|
Mengingat |
: |
Pasal
16 Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan
Umum Dan
Tata
Cara Perpajakan
sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000; |
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
Membetulkan
kesalahan tulis/kesalahan
hitung/kekeliruan penerapan
ketentuan tertentu dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan*) atas
..................20) Nomor ........21) tanggal
..................
22) Tahun Pajak/Masa Pajak ....................23)
Atas nama Wajib Pajak |
:
…………24) |
NPWP |
:
…………25) |
Alamat |
:
…………26) |
Yang semula tertulis
:
..........................…………………………………….……….27)
Menjadi
:
……………………………………………………………..............28)
|
|
...............29),.....................
30)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
.........................31)
....................................32)
NIP...............................33) |
Tembusan Yth.
1. Wajib
Pajak….....................34)
2. Kepala
KPP…………….….........35)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.9. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang menerbitkan
keputusan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan |
Angka
3 |
: |
diisi
jenis surat ketetapan
pajak (skp)/Surat Tagihan
Pajak(STP)/Keputusan |
Angka
4 |
: |
yang
akan dilakukan
pembetulan diisi nomor skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
5 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
6 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
7 |
: |
diisi
sesuai dengan jenis
Surat Keputusan (dalam hal
yang
dibetulkan |
Angka
8 |
: |
skp/STP
maka isian ”tentang” dapat
dihilangkan) diisi nama Wajib
Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
Nomor Laporan Penelitian
Pembetulan |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal Laporan Penelitian
Pembetulan |
Angka
11 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
12 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
13 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
14 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
15 |
: |
diisi
nama
unit kantor
yang menerbitkan
skp/STP/Keputusan
yang dibetulkan |
Angka
16 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
17 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
18 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
19 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
20 |
: |
diisi
jenis skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
21 |
: |
diisi
nomor skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
22 |
: |
diisi
tanggal skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
23 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak skp/STP/Keputusan yang
dibetulkan |
Angka
24 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang
bersangkutan |
Angka
25 |
: |
diisi
NPWP Wajib Pajak yang
bersangkutan |
Angka
26 |
: |
diisi
masa alamat Wajib Pajak yang
bersangkutan |
Angka
27 |
: |
diisi
dengan
kesalahan yang
akan dibetulkan,
sebutkan juga
letak
kesalahan (contoh : terdapat kesalahan tulis NPWP....pada
butir ”membaca”) |
Angka
28 |
: |
diisi
pembetulan atas
kesalahan |
Angka
29 |
: |
diisi
nama kota/tempat
penerbitan |
Angka
30 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan
diterbitkan |
Angka
31 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur
Jenderal
Pajak
jika
Surat
Keputusan merupakan
wewenang Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n.
Direktur Jenderal
Pajak (dan
diikuti dengan
nama jabatan) dalam
hal Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
32 |
: |
diisi
Nama pejabat yang berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
33 |
: |
diisi
NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
34 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
yang sesuai kekeliruan yang akan
dibetulkan |
Catatan
:
* Untuk Surat Keputusan Pembetulan secara
Jabatan
|
Lampiran
V.10. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP ............
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ......................
Nomor |
: |
S-
2) |
................................3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Surat Penolakan
Permohonan
Pembetulan |
|
Yth
.....................4)
Sehubungan
dengan
Surat Saudara nomor
...........5) tanggal
................6) yang diterima tanggal
.............7) hal permohonan
pembetulan
atas .................8)
nomor .............9) tanggal ............10) , dengan ini
disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 16
ayat (1) Undang-undang Nomor 6
Tahun 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, disebutkan bahwa
:
“ Direktur
Jenderal
Pajak karena jabatan atau
atas permohonan Wajib Pajak
dapat membetulkan
Surat Ketetapan
Pajak, Surat
Tagihan Pajak,
Surat Keputusan
Keberatan,
Surat
Keputusan
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak
benar atau
Surat Keputusan Pengembalian
Pendahulian Kelebihan Pajak,
yang dalam penerbitannya
terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan
atau
kekeliruan
penerapan
ketentuan
tertentu
dalam
peraturan perundang- undangan
perpajakan.” |
- Sesuai dengan penjelasan Pasal 16 ayat
(1) Undang-undang Nomor 6
Tahun 1983 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang
-undang Nomor 16 Tahun
2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
disebutkan bahwa :
Ruang lingkup pembetulan yang diatur dalam ayat ini
terbatas pada
kesalahan atau kekeliruan sebagai akibat dari :
(a) |
Kesalahan
tulis,
yaitu antara lain kesalahan
yang dapat berupa nama,
alamat, Nomor Pokok Wajib
Pajak, nomor Surat Ketetapan
Pajak, Jenis Pajak, Masa Pajak
atau Tahun Pajak dan tanggal jatuh tempo; |
(b) |
Kesalahan
hitung yaitu kesalahan yang
berasal dari penjumlahan dan
atau pengurangan dan atau perkalian dan atau pembagian suatu
bilangan; |
(c) |
Kekeliruan
dalam
penerapan ketentuan tertentu
dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan,
yaitu kekeliruan
dalam penetapan
tarif, kekeliruan
penerapan persentase
Norma Penghitungan
Penghasilan Neto,
kekeliruan penerapan
sanksi administrasi,
kekeliruan Penghasilan
Tidak Kena Pajak,
kekeliruan
penghitungan
Pajak
Penghasilan
dalam Tahun
berjalan dan kekeliruan dalam
pengkreditan; |
|
- Berdasarkan
penelitian kami, surat Saudara
tidak termasuk dalam ruang
lingkup pembetulan
sebagaimana ketentuan
Pasal 16
Undang-undang Nomor
6 Tahun 1983
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2000
tentang Ketentuan
Umum dan
Tata Cara
Perpajakan sehingga
dengan demikian surat Saudara tidak dapat diproses lebih
lanjut.
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
|
Kepala,
....................................11)
NIP...............................12) |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.10. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal terima surat Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis
ketetapan pajak/keputusan yang diajukan pembetulan |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor
ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Nama Kepala
KPP yang menandatangani surat |
Angka
12 |
: |
diisi
NIP Kepala
KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.11. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
Nomor |
: |
|
................................2) |
Sifat |
: |
|
|
Hal |
: |
Lembar Konfirmasi Penerimaan Surat
Keputusan |
|
Yth
………………
3)
Sehubungan
dengan pengiriman Surat
Keputusan Keberatan/pembetulan ketetapan
pajak/pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar*) sebagai berikut :
4)
No |
Nama
Wajib
Pajak |
NPWP |
Keputusan |
Diterima
di
KPP |
Keterangan |
No & Tgl
SK |
Tentang |
sudah |
Belum |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Diminta kepada Saudara
untuk memberikan konfirmasi penerimaan
Surat Keputusan tersebut dengan memberi tanda (v) pada kolom
6 atau 7 surat konfirmasi ini.
Dalam rangka
tertib administrasi,
diharapkan agar
Saudara segera mengirimkan
kembali Lembar Konfirmasi
ini paling lambat 5
(lima) hari kerja sejak tanggal
diterimanya surat ini.
Demikian untuk dimaklumi.
|
……………..……....……...........5)
6)
NIP...............................
7) |
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.11. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang
bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat dan tanggal pembuatan
surat |
Angka
3 |
: |
diisi
nama dan alamat unit kantor yang dimintakan
konfirmasi |
Angka
4 |
: |
diisi
sesuai Surat Keputusan yang dikirimkan oleh KP
DJP/Kanwil |
Angka
5 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor (minimal eselon
III) |
Angka
6 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit
kantor |
Angka
7 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit
kantor |
|
Lampiran
V.12. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP ............
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ......................
LEMBAR ISIAN SURAT
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN
SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN
PAJAK YANG TIDAK BENAR *)
Nama Wajib Pajak |
:
...................................... 2) |
|
NPWP |
:
...................................... 3) |
|
Alamat |
:
...................................... 4) |
|
Nomor dan Tanggal
surat |
:
...................................... 5) |
|
Hal |
:
...................................... 6) |
|
- Berdasarkan
penelitian kami, surat
keberatan/surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang
tidak benar *) Saudara adalah sebagai berikut : 7)
|
satu
surat permohonan untuk satu
ketetapan pajak |
secara
tertulis |
menggunakan
bahasa Indonesia |
terdapat
perhitungan jumlah pajak
terutang/jumlah pajak
dipotong/ dipungut atau jumlah rugi menurut perhitungan Wajib
Pajak |
mengemukakan
alasan yang jelas |
diajukan
dalam jangka waktu 3 bulan sejak
tanggal skp
**) |
ditandatangani
oleh Wajib Pajak atau yang
mewakili atau kuasa Wajib Pajak dengan dilampiri surat kuasa
khusus |
|
- Apabila
terdapat perubahan
alamat, Saudara
diminta segera
memberitahukan secara tertulis
kepada KPP di mana
Saudara terdaftar,
dalam hal tidak terdapat
perubahan alamat
maka alamat
yang digunakan
sebagai dasar
korespondensi adalah alamat lama.
- Untuk mempercepat proses
penyelesaian keberatan/permohonan*) Saudara,
diminta untuk
segera
menyiapkan
data
dokumen/bukti
dan buk
u-buku pendukung
permohonan
Saudara dalam bentuk
hard copy maupun soft
copy dan segera
menyampaikannya
sesuai surat
permintaan yang
akan dikirimkan
ke alamat Saudara.
|
Petugas
……………..……....……...........8)
9)
NIP...............................
10) |
*) |
Diisi
salah satu yang
sesuai |
**) |
Untuk
permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar, syarat
tersebut tidak diperlukan, kecuali untuk permohonan pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak benar yang
kedua |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.12. :
Angka
1 |
: |
diisi
kop surat
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka
3 |
: |
diisi
NPWP Wajib
Pajak |
Angka
4 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor dan tanggal surat permohonan Wajib
Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
perihal surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
Diisi
dengan
memberi tanda (√) jika sesuai,
dan (×) jika tidak
sesuai.
Seluruh kotak
harus diberi
check-list. Dalam
hal satu
atau lebih persyaratan tersebut tidak
dipenuhi, surat permohonan
dianggap tidak memenuhi persyaratan
formal. |
Angka
8 |
: |
diisi
nama unit kerja |
Angka
9 |
: |
diisi
nama Petugas yang menandatangani formulir |
Angka
10 |
: |
diisi
NIP Petugas yang menandatangani
formulir |
|
Lampiran
V.13. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP ............
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ......................
Nomor |
: |
S-
2) |
................................3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Keberatan
Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth .....................
4)
Sehubungan dengan Surat Saudara
nomor ............. 5) tanggal ............. 6)
yang diterima tanggal ........... 7)
hal
keberatan
atas ......... 8)
nomor ........... 9) tanggal
........... 10) , dengan ini
disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat
(1), (2), (3), dan (4) Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan
Undang-undang Nomor 16
Tahun 2000 (UU KUP) disebutkan
bahwa :
(1) |
Wajib
Pajak dapat
mengajukan keberatan
hanya kepada
Direktur Jenderal Pajak atas suatu :
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan;
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil;
- Pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
|
(2) |
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
mengemukakan jumlah pajak yang
terutang atau jumlah pajak
yang dipotong atau
dipungut atau
jumlah rugi
menurut penghitungan
Wajib Pajak dengan
disertai alasan-alasan yang jelas;
|
(3) |
Keberatan
harus
diajukan dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak
tanggal surat, tanggal
pemotongan atau pemungutan
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), kecuali apabila Wajib
Pajak dapat menunjukkan bahwa
jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya; |
(4) |
Keberatan
yang
tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1),
ayat (2),
dan ayat
(3) tidak
dianggap sebagai
surat keberatan, sehingga tidak
dipertimbangkan. |
- Sesuai dengan
ketentuan Pasal 32 UU
KUP, surat keberatan harus
ditandatangani oleh Wajib Pajak/pengurus. Apabila surat
keberatan tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak/pengurus,
maka surat keberatan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.
- Berdasarkan
penelitian kami, surat
Saudara memenuhi ketentuan
Pasal 25 dan
Pasal 32 UU
KUP sehingga sesuai
ketentuan Pasal 25
ayat (4) UU KUP
surat Saudara dapat dipertimbangkan.
- Untuk mempercepat
proses penyelesaian surat
keberatan Saudara, diminta untuk
segera menyiapkan data
dokumen/bukti dan buku-buku
pendukung permohonan Saudara dalam bentuk hard copy
maupun soft copy dan segera menyampaikannya sesuai surat
permintaan yang dikirimkan ke alamat Saudara.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
Kepala,
11)
NIP...............................12) |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.13. :
Angka
1 |
: |
diisi
kop surat
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal terima surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis dan masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB
PPN Masa Januari – Desember 2003, SKPKBT
PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor
ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Nama Kepala
KPP yang menandatangani surat |
Angka
12 |
: |
diisi
NIP Kepala
KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.14. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP ............
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ......................1)
Nomor |
: |
S-
2) |
................................3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Keberatan
Tidak Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth .....................
4)
Sehubungan
dengan Surat Saudara
nomor ............5) tanggal
...............6) yang
diterima tanggal .......... 7)
hal
keberatan
atas ............ 8)
nomor ......... 9) tanggal ...........
10) , dengan ini
disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat
(1), (2), (3) dan (4)
Undang-undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2000
(UU KUP), disebutkan bahwa :
(1) |
Wajib
Pajak dapat
mengajukan keberatan
hanya kepada
Direktur Jenderal Pajak atas suatu :
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan;
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil;
- Pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
|
(2) |
Keberatan
diajukan
secara
tertulis
dalam
bahasa
Indonesia dengan
mengemukakan jumlah pajak yang
terutang atau jumlah pajak
yang dipotong
atau dipungut
atau jumlah
rugi menurut
penghitungan Wajib
Pajak dengan disertai alasan-alasan yang
jelas; |
(3) |
Keberatan
harus
diajukan dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak
tanggal surat, tanggal
pemotongan atau pemungutan
sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), kecuali apabila Wajib
Pajak dapat menunjukkan bahwa
jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya; |
(4) |
Keberatan
yang
tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1),
ayat (2),
dan ayat
(3) tidak
dianggap sebagai
surat keberatan, sehingga tidak
dipertimbangkan. |
- Sesuai dengan
ketentuan Pasal 32 UU
KUP, surat keberatan harus
ditandatangani oleh Wajib Pajak/pengurus. Apabila surat
keberatan tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak/pengurus,
maka surat keberatan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.
- Berdasarkan
penelitian kami, surat Saudara
tidak memenuhi ketentuan Pasal
25 ayat.......... dan/atau Pasal 32 11)
UU
KUP sehingga sesuai ketentuan Pasal 25
ayat 4 UU KUP surat Saudara tidak dipertimbangkan.
- Saudara
masih dapat
mengajukan
kembali surat
keberatan sesuai
dengan ketentuan Pasal
25 UU KUP
sepanjang masih dalam batas
waktu 3 (tiga) bulan
sejak tanggal diterbitkannya
surat ketetapan pajak/pemotongan
atau pemungutan pajak yang Saudara ajukan
keberatan.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
Kepala,
12)
NIP...............................13) |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.14. :
Angka
1 |
: |
diisi
kop surat
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal terima surat Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis dan
masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN Masa
Januari – Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor
ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi ayat dalam
Pasal
25 dan/atau
Pasal 32 UU
KUP yang tidak memenuhi
syarat |
Angka
12 |
: |
diisi
Nama Kepala
KPP yang menandatangani surat |
Angka
13 |
: |
diisi
NIP Kepala
KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.15. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
Nomor |
: |
................................2) |
................................3) |
Sifat |
: |
Segera
|
|
Lamp |
: |
satu berkas **) |
|
Hal |
: |
Permintaan Copy LPP
dan/atau KKP
*) |
|
Yth Kepala ……………
4)
Sehubungan
dengan surat
keberatan/surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar
*) (terlampir) :
Nama Wajib Pajak |
:
........……………….
5) |
NPWP |
:
........……………….
6) |
Jenis/tahun pajak |
:
........……………….
7) |
dengan
ini diminta bantuan
Saudara
untuk menyampaikan copy LPP
dan/atau
KKP*)
beserta penjelasan mengenai 8)
:
- dasar hukum koreksi
- dasar perhitungan
- tanggapan Pemeriksa
Sesuai
dengan
Surat
Edaran
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
SE-02/PJ.7/2007 tanggal 8 Oktober 2007 permintaan
tersebut agar Saudara penuhi dalam jangka waktu 5
(lima) hari kerja sejak tanggal surat permintaan ini diterima.
Data-data tersebut agar Saudara kirimkan ke.................
……………………9).
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.
Tembusan :
…………………………
12)
*) |
Diisi
salah satu yang
sesuai |
**) |
Yang
dilampirkan
adalah
surat
permohonan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar yang diajukan oleh
Wajib Pajak |
Catatan :
Formulir ini harap dilampirkan dalam berkas yang dikirim ke unit
peneliti
Petunjuk Pengisian Lampiran
V.15.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit
kantor yang
bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal
surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib
Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
NPWP Wajib
Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis dan
masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN Masa
Januari – Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
8 |
: |
diisi
pos-pos yang diajukan
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar. |
Angka
9 |
: |
diisi
Nama
unit kantor
yang
berwenang
melakukan
penelitian keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar |
Angka
10 |
: |
diisi
Nama Kepala
KPP yang menandatangani
surat |
Angka
11 |
: |
diisi
NIP Kepala
KPP yang menandatangani
surat |
Angka
12 |
: |
diisi
pimpinan
unit kantor
yang
berwenang
melakukan penelitian
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar |
|
Lampiran
V.16. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
................................2) |
................................3) |
Sifat |
: |
|
|
Lamp |
: |
|
|
Hal |
: |
Pemberitahuan
Keterlambatan Penyampaian
Copy LPP dan/atau KKP*) dan dokumen
pendukung |
|
Yth
………………
4)
Menindaklanjuti
surat
permintaan
copy LPP
dan/atau KKP
*) yang
dikirimkan
KPP
………………..5)
dengan
surat
nomor
………….6)
tanggal
………………7)
yang telah
dikirimkan kepada
Saudara, dengan
ini kami sampaikan
bahwa sampai
dengan saat ini kami
belum menerima
copy LPPP
dan/atau KKP*) dimaksud.
Sesuai
dengan
Surat
Edaran
Direktur Jenderal
Pajak Nomor
: SE-
........./PJ.7/2007 tanggal
………….., permintaan tersebut
harus Saudara penuhi dalam jangka
waktu 5
(lima) hari
kerja sejak
tanggal surat
surat permintaan
copy LPP dan/atau KKP *)
tersebut Saudara terima.
Oleh karena itu diharapkan
agar Saudara segera mengirimkan
data-data dimaksud kepada kami.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
……………..……....……...........8)
9)
NIP...............................
10) |
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.16.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat UP3 |
Angka
5 |
: |
diisi
nama KPP yang
mengirimkan surat permintaan foto copy LPP dan
KKP |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor surat
KPP yang mengirimkan surat permintaan |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal surat KPP yang mengirimkan surat
permintaan |
Angka
8 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor |
Angka
9 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
10 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.17. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
................................2) |
................................3) |
Sifat |
: |
Segera
|
|
Hal |
: |
Permintaan
penjelasan dan atau
pembuktian |
|
Yth.
…….....................
4)
Jl.
………….
Sehubungan dengan surat Saudara
Nomor : ……..5)
tanggal ………..6)
hal
permohonan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak yang tidak benar *) atas
………..7) Nomor
………..8) tanggal
……….9) dengan ini
disampaikan hal-hal sebagai berikut :
- Saudara
mengajukan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar *)
atas koreksi ……….10)
sebesar Rp
…………….11)
Menurut ketetapan………10)
tahun …… 12)
sebesar Rp
……………..
13)
Menurut Saudara …………10)
tahun ……12)
sebesar
Rp
……………...14)
Koreksi
Rp
…………….11)
Berkaitan dengan
koreksi
tersebut, diminta kepada
Saudara untuk memberikan penjelasan dan atau
pembuktian yang meliputi :
1.
..............................................................................................
2.
..............................................................................................
3.
.............................................................................................
dst 15) |
- Saudara
mengajukan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar
*)
atas koreksi ……….
sebesar Rp
…………….,-
Menurut ketetapan ………tahun
…… sebesar
Rp
………..……..,-
Menurut Saudara ………… tahun
……sebesar
Rp
……………...,-
Koreksi
Rp
……………..,-
Berkaitan dengan koreksi
tersebut, diminta kepada
Saudara untuk memberikan penjelasan dan atau
pembuktian yang meliputi :
1.
................................................................................................
2.
................................................................................................
3.
..............................................................................................
dst
|
- dst. (sesuai pos yang perlu dilakukan penjelasan dan atau
pembuktian)
Penjelasan
dan
atau
pembuktian
serta
buku/catatan/dokumen pendukung agar
disampaikan selambat-lambatnya
15 (lima belas)
hari kerja sejak tanggal surat ini kepada
:
Nama |
:
………………………..16) |
Jabatan |
:
……………………….. |
Tempat |
:
……………………….. |
Apabila
dalam
jangka waktu
tersebut Saudara
tidak memberikan
penjelasan dan
atau pembuktian
beserta buku/catatan/dokumen
pendukungnya, maka surat permohonan Saudara akan diproses
berdasarkan data yang ada.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.
|
……………..……....……...........17)
18)
NIP...............................
19) |
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.17. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit
kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis dan
tahun ketetapan pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
pos koreksi
(contoh : penjualan, biaya pemasaran, dll) |
Angka
11 |
: |
diisi
jumlah
koreksi pos tersebut oleh pemeriksa |
Angka
12 |
: |
diisi
tahun pajak
yang dikoreksi |
Angka
13 |
: |
diisi
jumlah pos
tersebut menurut pemeriksa |
Angka
14 |
: |
diisi
jumlah pos
tersebut menurut Wajib Pajak |
Angka
15 |
: |
diisi
pos-pos yang harus
dijelaskan dan dibuktikan oleh
Wajib Pajak |
Angka
16 |
: |
diisi
nama tim peneliti |
Angka
17 |
: |
diisi
unit sesuai
pimpinan unit kantor |
Angka
18 |
: |
diisi
nama pimpinan
unit kantor |
Angka
19 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.18. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
S-................................2)
................................3) |
|
Sifat |
: |
Sangat Segera
|
|
Hal |
: |
Permintaan
penjelasan dan atau
pembuktian
(permintaan
kedua) |
|
Yth. .
………………
4)
Jl.
Sehubungan dengan surat
permintaan penjelasan dan atau pembuktian nomor
...........5)
tanggal ............ 6) yang
berkaitan dengan dengan
surat keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi/pengurangan atau
pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar *) Saudara nomor
…………7) tanggal
…………..8)
namun sampai saat ini Saudara belum memberikan respon, dengan
ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :
- Saudara
mengajukan
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang tidak
benar *) atas koreksi ……….9) sebesar
Rp …………….10)
Menurut ketetapan ………9) tahun
…… 11) sebesar Rp
……………...12)
Menurut Saudara …………9)
tahun ……11) sebesar
Rp
……………...13)
Koreksi
Rp
…………….10)
Berkaitan dengan
koreksi
tersebut, diminta kepada
Saudara untuk memberikan penjelasan dan atau
pembuktian yang meliputi :
1.
..............................................................................................
2.
..............................................................................................
3.
.............................................................................................
dst 14) |
- Saudara
mengajukan
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang tidak
benar *) atas koreksi ………. sebesar Rp
…………….,-.
Menurut ketetapan ………tahun
…… sebesar Rp
……………..,-
Menurut Saudara ………… tahun
……sebesar Rp
……………...,-
Koreksi
Rp
……………..,-
Berkaitan dengan
koreksi
tersebut, diminta kepada
Saudara untuk memberikan penjelasan dan atau
pembuktian yang meliputi :
1.
..............................................................................................
2.
..............................................................................................
3.
.............................................................................................
dst |
- dst. (sesuai pos yang perlu dilakukan penjelasan dan atau
pembuktian)
Penjelasan
dan
atau pembuktian
serta buku/catatan/dokumen
pendukung agar
disampaikan
selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari kerja
tanggal surat ini kepada :
Nama |
:
………………………..15) |
Jabatan |
:
……………………….. |
Tempat |
:
……………………….. |
Perlu kami ingatkan,
ini adalah permintaan kami
yang kedua, apabila
dalam jangka waktu
tersebut Saudara tidak
memberikan penjelasan dan
pembuktian tertulis beserta
buku/catatan/dokumen pendukungnya, maka
surat permohonan Saudara akan diproses berdasarkan data yang ada.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih.
|
Kepala…....…….................16)
17)
NIP...............................
18) |
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.18. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
permintaan penjelasan pertama |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permintaan penjelasan pertama |
Angka
7 |
: |
diisi
nomor surat
Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
pos koreksi
(contoh : penjualan, biaya pemasaran, dll) |
Angka
10 |
: |
diisi
jumlah
koreksi pos tersebut oleh pemeriksa |
Angka
11 |
: |
diisi
tahun pajak
yang dikoreksi |
Angka
12 |
: |
diisi
jumlah pos
tersebut menurut pemeriksa |
Angka
13 |
: |
diisi
jumlah pos
tersebut menurut Wajib Pajak |
Angka
14 |
: |
diisi
pos -pos yang
harus dijelaskan dan dibuktikan oleh Wajib Pajak
|
Angka
15 |
: |
diisi
nama tim
peneliti |
Angka
16 |
: |
diisi
unit sesuai
pimpinan unit kantor |
Angka
17 |
: |
diisi
nama pimpinan unit kantor |
Angka
18 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.19. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
S-................................2)
................................3) |
|
Sifat |
: |
Sangat Segera
|
|
Hal |
: |
Permintaan
penjelasan dan atau
pembuktian
(permintaan tambahan) |
Yth.......................
4)
Setelah
kami mempelajari
penjelasan dan
atau pembuktian
yang Saudara sampaikan melalui
surat
nomor ............5) tanggal
............6),
dengan
ini
kami minta
agar Saudara
menjelaskan dan
atau membuktikan
hal-hal sebagai berikut :
- ........................................................ 7)
- ........................................................
- ........................................................ dst
Penjelasan
dan atau
pembuktian beserta
data pendukungnya
agar disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja
tanggal surat
ini kepada :
Nama |
:
………………………..8) |
Jabatan |
:
……………………….. |
Tempat |
:
……………………….. |
Apabila
sampai
dengan
batas waktu
tersebut
Saudara belum memenuhi
permintaan penjelasan dan atau pembuktian tersebut maka
permohonan Saudara akan diproses berdasarkan data yang ada.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih.
|
Kepala…....…….................9)
10)
NIP...............................
11) |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.19. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat penjelasan dan pembuktian Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat penjelasan dan pembuktian Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
pos
-pos yang harus dijelaskan dan dibuktikan oleh Wajib
Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
nama tim peneliti , jabatan dan tempat |
Angka
9 |
: |
diisi
unit sesuai pimpinan unit kantor |
Angka
10 |
: |
diisi
nama pimpinan unit kantor |
Angka
11 |
: |
diisi
NIP
pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.20. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA TIDAK
MEMBERIKAN PENJELASAN
DAN ATAU
PEMBUKTIAN
NOMOR BA-
............................2)
Pada hari ini …………. 3)
tanggal
………………..4),
kami :
5)
Nama/NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
berdasarkan
Surat Tugas
nomor
…………………
6)
tanggal
…………………..
7)
telah melakukan penelitian terhadap surat keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi/ pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar *) :
Nama WP |
:
………………………..8) |
NPWP |
:
………………………..9) |
Ketetapan |
: |
No. |
Jenis
Ketetapan10) |
Nomor
Ketetapan11) |
Tanggal
Ketetapan12) |
Tahun/Masa
Pajak13) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(keterangan : bentuk
matrik dibuat dalam hal Surat Tugas diterbitkan
untuk lebih dari 1 (satu) ketetapan)
Bahwa berdasarkan surat permintaan penjelasan dan pembuktian secara
tertulis:
14)
Wajib Pajak yang
bersangkutan
tidak memberikan respon atas permintaan
keterangan atau
penjelasan atau
pembuktian
tersebut
sehingga permohonan
Wajib
Pajak diproses menggunakan
data yang
ada.
|
.....................................15) |
Mengetahui
17)
Direktur/Kakanwil/Ka.KPP
........................................
NIP |
Tim Peneliti 16)
Supervisor
.....................................
NIP |
|
Ketua
Tim
........................................
NIP
Anggota
Tim
........................................
NIP |
*) Diisi
dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.20. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita
Acara |
Angka
3 |
: |
diisi
hari
pembuatan Berita Acara |
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal
pembuatan Berita Acara |
Angka
5 |
: |
diisi
identitas tim
peneliti |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor Surat
Tugas |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal Surat
Tugas |
Angka
8 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
Nomor Pokok
Wajib Pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPh
Pasal 21) |
Angka
11 |
: |
diisi
nomor
ketetapan pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
13 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak |
Angka
14 |
: |
diisi
nomor dan
tanggal permintaan peminjaman buku/catatan/
dokumen pendukung
|
Angka
15 |
: |
diisi
kota dan
tanggal pembuatan Berita Acara |
Angka
16 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh Tim
Peneliti |
Angka
17 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh pimpinan unit
kantor |
|
Lampiran
V.21. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
................................2)
|
................................3) |
Sifat |
: |
Sangat Segera
|
|
Lamp |
: |
|
Hal |
: |
Undangan
pembahasan sengketa
perpajakan |
Yth.......................
4)
Sehubungan
dengan
surat keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
*) atas nama
:
Nama WP |
:
………………………..5) |
NPWP |
:
………………………..6) |
Ketetapan |
: |
No. |
Jenis
Ketetapan7) |
Nomor
Ketetapan8) |
Tanggal
Ketetapan9) |
Tahun/Masa
Pajak10) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(keterangan : bentuk matrik dibuat dalam hal Surat Tugas diterbitkan
untuk lebih dari 1 (satu) ketetapan)
diminta agar Saudara menugaskan pegawai tersebut di bawah ini :
11)
No |
Nama /
NIP |
Pangkat |
Jabatan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
untuk menghadiri pembahasan sengketa perpajakan yang akan dilaksanakan
pada :
Hari/Tanggal |
:
………………………..12) |
Waktu |
:
………………………..13) |
Tempat |
:
………………………..14) |
Mengingat pentingnya
acara tersebut,
pegawai dimaksud
agar hadir
tepat waktu dengan membawa
dokumen-dokumen yang diperlukan 15) :
1.
…………………………………...…………………
2.
……………………………………………………..
3.
………………………………………………....dst
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
Kepala…....…….................16)
17)
NIP
18) |
*) Diisi dengan yang sesuai
|
Lampiran
V.22. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
................................2)
|
................................3) |
Sifat |
: |
|
|
Lamp |
: |
|
Hal |
: |
Undangan
pembahasan sengketa
perpajakan |
Yth.......................
4)
Sehubungan
dengan
surat keberatan/pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar *) atas nama :
Nama WP |
:
………………………..5) |
NPWP |
:
………………………..6) |
Ketetapan |
: |
No. |
Jenis
Ketetapan7) |
Nomor
Ketetapan8) |
Tanggal
Ketetapan9) |
Tahun/Masa
Pajak10) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(keterangan : bentuk matrik dibuat dalam hal Surat Tugas diterbitkan
untuk lebih dari 1 (satu) ketetapan)
dengan ini diharapkan kehadiran
Saudara dalam pembahasan
sengketa perpajakan yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal |
:
………………………..12) |
Waktu |
:
………………………..13) |
Tempat |
:
………………………..14) |
Mengingat
pentingnya
acara
tersebut
dalam
memproses sengketa
perpajakan yang terjadi
diharapkan kehadiran Saudara
tepat waktu dengan membawa
dokumen-dokumen yang diperlukan 15) :
1.
..............................................................
2.
..............................................................
3.
............................................................dst
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
|
Kepala…....…….................16)
17)
NIP
18) |
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.21. dan V.22. :
Angka
1 |
: |
diisi
kop surat
kantor yang bersangkutan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat
|
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat
|
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat unit pemeriksa (untuk lampiran 17) diisi
nama dan alamat Wajib Pajak (untuk lampiran
18) |
Angka
5 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
Nomor Pokok
Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPh
Pasal 21) |
Angka
8 |
: |
diisi
nomor
ketetapan pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
tanggal
ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
Tahun/Masa Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
identitas pemeriksa |
Angka
12 |
: |
diisi
hari / tanggal pembahasan akan
dilaksanakan |
Angka
13 |
: |
diisi
waktu
pembahasan akan dilaksanakan |
Angka
14 |
: |
diisi
tempat
pembahasan akan dilaksanakan |
Angka
15 |
: |
diisi
dokumen yang
diperlukan untuk pembahasan |
Angka
16 |
: |
diisi
unit kantor (minimal eselon III) |
Angka
17 |
: |
diisi
Nama pimpinan
unit kantor |
Angka
18 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.23. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA
PEMBAHASAN SENGKETA
PERPAJAKAN
NOMOR BA-
............................2)
Pada hari ini …………. 3)
tanggal
………………..4),
kami :
5)
No |
Nama/NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
1.
2. |
|
|
|
Sesuai dengan Surat Tugas
nomor : ……..
6)
tanggal :
……….
7)
dan
surat undangan pembahasan
sengketa perpajakan
nomor ..................
8) tanggal
................
9),
telah
melakukan
pembahasan
sengketa
perpajakan
atas
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar
*) atas nama Wajib Pajak :
Nama |
:
………………………..10) |
NPWP |
:
………………………..11) |
Masa/Tahun Pajak |
:
………………………..12) |
Yang dihadiri oleh :
13)
1. ................................................
2. ...............................................
3. ...............................................
4. ...............................................
Dengan pembahasan sebagai berikut :
- Pertanyaan : bcdef
...................................................................................................
- Jawaban/penjelasan :
xyz.............................................................................
- Pertanyaan :
............................................................................................................
- Jawaban/penjelasan :
...................................................................................
- Pertanyaan
:.............................................................................................................
- Jawaban/penjelasan :
...................................................................................
- dst
Berita
Acara
Pembahasan
Sengketa
Perpajakan
dalam
rangka keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar
*) ini dibuat dengan sesungguhnya
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .
|
|
.................................................. 14) |
Wajib Pajak/ Wakil/Kuasa *)
15)
.................................... |
Pemeriksa
16)
............................................
NIP
............................................
NIP |
Tim Peneliti 17)
..............................................
NIP
............................................
NIP |
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.23. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit
kantor yang
bersangkutan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita
Acara Pembahasan Sengketa
Perpajakan
|
Angka
3 |
: |
diisi
nama hari
pembahasan
|
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal
pembahasan
|
Angka
5 |
: |
diisi
nama anggota
Tim
Peneliti
|
Angka
6 |
: |
diisi
nomor Surat
Tugas untuk melakukan
penelitian
|
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal Surat
Tugas untuk melakukan
penelitian
|
Angka
8 |
: |
diisi
nomor surat
undangan
pembahasan
|
Angka
9 |
: |
diisi
tanggal surat undangan
pembahasan
|
Angka
10 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak
|
Angka
11 |
: |
diisi
NPWP Wajib
Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
nama jenis
ketetapan dan jenis pajak (contoh : SKPKB PPh
Badan) |
Angka
13 |
: |
diisi
nama-nama para pihak yang membahas (Misal : Pemeriksa,
Wajib Pajak/Wakil/Kuasa, Saksi
Ahli) |
Angka
14 |
: |
diisi
nama kota dan tanggal
pembahasan |
Angka
15 |
: |
diisi
nama dan ditandatangani Wajib
Pajak/Wakil/Kuasa |
Angka
16 |
: |
diisi
nama, NIP dan ditandatangani Tim
Pemeriksa |
Angka
17 |
: |
diisi
nama, NIP dan ditandatangani Tim
Peneliti |
*)
: Diisi sesuai
permohonan Wajib
Pajak
Catatan :
Lampiran ini dibuat
setiap kali Peneliti melakukan pembahasan baik
dengan Pemeriksa maupun Wajib Pajak sesuai dengan banyaknya
pembahasan yang dilakukan
|
Lampiran
V.24. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
……………………………………………………….
1)
KERTAS KERJA PENELITIAN
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK
BENAR………………….
2)
|
|
|
Nama Pos
yang dikoreksi
7) |
|
|
|
|
|
|
|
NAMA WP |
: |
3) |
NPWP |
: |
4) |
TAHUN/MASA
PAJAK |
: |
5) |
NOMOR DAN TANGGAL KETETAPAN PAJAK |
6) |
|
|
URAIAN |
Indeks
KKP |
cfm SPT
Rp |
cfm
Pemeriksa
Rp |
cfm
Peneliti
Rp |
Koreksi 8)
Rp |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
|
|
|
|
|
Penjelasan: 9)
|
Dibuat Oleh 10) |
Diteliti oleh 11) |
Nama |
Tanggal |
Paraf |
Nama |
Tanggal |
Paraf |
|
|
|
|
|
|
Indeks KKP
…… 12)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.24.
:
Angka
1 |
: |
diisi
dengan unit kerja yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
dengan jenis permohonan Wajib Pajak yang diproses |
Angka
3 |
: |
diisi
dengan nama Wajib Pajak |
Angka
4 |
: |
diisi
dengan NPWP Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
dengan tahun/masa pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor dan tanggal ketetapan |
Angka
7 |
: |
diisi
dengan pos yang dikoreksi (yang menjadi sengeketa)
Contoh :
Nama
pos yang dikoreksi : Pengurangan Penghasilan Bruto, maka dalam kolom
"uraian" jelaskan untuk masing-masing biaya yang dikoreksi misal biaya
gaji, boaya transport dll) |
Angka
8 |
: |
diisi
selisih menurut Pemeriksa dengan Peneliti |
Angka
9 |
: |
diisi
dengan penjelasan tentang koreksi |
Angka
10 |
: |
diisi
dengan nama, paraf yang membuat Kertas Kerja Penelitian dan tanggal
pembuatan |
Angka
11 |
: |
diisi
dengan nama, paraf yang meneliti Kertas Kerja Penelitian dan tanggal
diteliti |
Angka
12 |
: |
diisi
dengan indek KKP yang bersangkutan |
|
Lampiran
V.25. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
LAPORAN PENELITIAN
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI/ PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN
PAJAK YANG TIDAK BENAR *)
Nama Wajib Pajak
:
…………………………………
NPWP
:
………………………………...
Nomor
:
Lap-
………………………….
I. |
UMUM
1. |
Nama
Wajib Pajak |
: |
|
2. |
NPWP |
: |
|
3. |
Alamat |
: |
|
4. |
Jenis
Usaha |
: |
|
5. |
Nomor skp/STP |
: |
|
6. |
Tanggal
skp/STP |
: |
|
7. |
Jenis/Tahun
Pajak |
: |
|
8. |
Dasar
Penerbitan
LPP No:....................
Unit Pemeriksa:............... |
: |
|
9. |
Permohonan
Wajib Pajak |
: |
Surat
Permohonan Wajib Pajak nomor
…….. tanggal …….. yang
diterima oleh KPP
………. Tanggal
……….
|
|
II. |
DASAR
HUKUM
- Pasal 25/Pasal
36 ayat (1) huruf
a/Pasal 36 ayat 1
huruf b *) Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2000, sehingga dapat
dipertimbangkan.
- KEP-297/PJ./2002
tentang Pelimpahan
Wewenang Direktur
Jenderal Pajak kepada
Para Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor
: PER-
…….
tanggal …………….
|
III. |
PEMENUHAN
PERSYARATAN FORMAL
- Berdasarkan
penelitian
surat
permohonan
keberatan/pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar*)
Wajib Pajak
Nomor :
…………..
tanggal
………….
yang diterima
KPP
…………
tanggal
……………..
berdasarkan LPAD
Nomor
:………………….
tanggal
………………,
diketahui hal-hal sebagai berikut :
- Keberatan/pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi/ pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar*) diajukan atas suatu
surat ketetapan
pajak
(skp)/STP/Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal Pajak*)Nomor :
…………… tanggal
…………….Tahun
Pajak……………Jenis
Pajak………………
- Keberatan/pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar*) diajukan secara
tertulis dalam bahasa Indonesia
dengan mengemukakan jumlah
pajak yang terutang atau
jumlah pajak yang dipotong
atau dipungut atau jumlah
rugi menurut penghitungan Wajib Pajak
dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
- Keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi*) diajukan dalam
jangka
waktu 3
(tiga) bulan
sejak tanggal
Surat Ketetapan Pajak tahun
…………. Nomor :
…………… tanggal
……………..
- Surat
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi administrasi/
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar*) Wajib
Pajak ditandatangani oleh........selaku......sehingga telah
memenuhi ketentuan Pasal 32 UU KUP dan berhak menandatangani
surat keberatan tersebut.
- Berdasarkan uraian di atas, permohonan
Wajib Pajak telah memenuhi ketentuan formal sebagaimana
diatur dalam Pasal 25/36 ayat (1) huruf a/Pasal 36 ayat (1)
huruf b*) dan Pasal
32 Undang-undang Nomor 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2000, sehingga dapat dipertimbangkan.
|
IV. |
WEWENANG
PENYELESAIAN
KEBERATAN/PENGURANGAN
ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
Mengingat bahwa
surat ketetapan
pajak (skp)/STP/Surat
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak*)
…………..
Tahun Pajak
…………..
Nomor :
……………
tanggal
……………
diterbitkan berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak
……………………..
Nomor :
…………………
tanggal ………., maka
sesuai dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002 tentang
Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal
Pajak kepada
Para Pejabat
di Lingkungan
Direktorat Jenderal
Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor
:
PER-…………….
Tanggal………,
permohonan Wajib
Pajak diselesaikan oleh
………………………… |
V. |
KETETAPAN
SEMULA
Surat
ketetapan
pajak
(skp)/STP/Surat
Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak*).……….Nomor
:
………….
tanggal………..Tahun
Pajak…..diterbitkan
berdasarkan Laporan
Pemeriksaan Pajak
Kantor…….…..Nomor……tanggal…..,
dengan perhitungan sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
|
VI. |
ALASAN
WAJIB
PAJAK
MENGAJUKAN
PERMOHONAN
KEBERATAN/PENGURANGAN
ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI/ PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR *)
Dalam surat
Nomor
:.........tanggal......Wajib
Pajak
mengajukan permohonan
keberatan/pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar
*) atas
surat ketetapan pajak
(skp)/STP/Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pajak*)
………
Nomor
……………
tanggal………..Masa/Tahun
Pajak
…………dengan
alasan
sebagai
berikut :
…………….................................................………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….. |
VII |
PROSES
PENYELESAIAN
PERMOHONAN
KEBERATAN/PENGURANGAN
ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR *)
a. |
GAMBARAN
USAHA WAJIB PAJAK
A.1. |
Pembukuan
Wajib Pajak :
a. |
Metode
Pembukuan
|
: |
Akrual/Kas
|
b. |
Proses
Pembukuan |
: |
Manual/Elektronik |
c. |
Laporan
Keuangan
Disusun/ Diaudit |
: |
Diaudit
akuntan
publik/disusun sendiri |
Nama
akuntan publik |
: |
|
Register
akuntan publik |
: |
|
Pendapat
akuntan publik |
: |
|
|
A.2. |
Gambaran
umum usaha Wajib Pajak
Gambaran
umum usaha Wajib Pajak adalah sebagai
berikut……………………….........................................................................
(Jelaskan sesuai LPP maupun dari hasil wawancara dengan Wajib
Pajak selama
proses
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar * |
|
b. |
DATA
Surat
Permintaan
penjelasan
dan
pembuktian
tertulis (permintaan
pertama/kedua*) nomor
……… tanggal
……….Wajib Pajak
memenuhi/tidak memenuhi *)
permintaan penjelasan dan
pembuktian secara tertulis
melalui surat
nomor
……….tanggal……….dan/atau
telah
menyerahkan data
kepada Peneliti pada
tanggal…………………………..
Data-data
yang
diperlihatkan
dan
dipinjamkan
untuk
memproses
permohonan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak benar *) meliputi :
No |
Jenis
Buku/catatan/dokumen |
Banyaknya |
Keterangan |
|
|
|
Diisi sesuai
permintaan
Pertama
dan/atau kedua |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Selain
data-data
di atas,
tidak ada
lagi buku/catatan/dokumen/bukti
pendukung yang
digunakan dalam
proses keberatan/pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar *) |
c. |
PERBANDINGAN
PAJAK TERUTANG ANTARA
WAJIB PAJAK DENGAN PEMERIKSA
Uraian |
Cfm.
WP/SPT |
Cfm.
SKPKB/Pemerika |
Koreksi
|
Peredaran
Usaha |
|
|
|
Harga
Pokok
Penjualan |
|
|
|
Penghasilan
Bruto dari
Usaha |
|
|
|
Pengurang
Penghasilan
Bruto |
|
|
|
Penghasilan
Neto dari
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
dari Luar
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
Neto |
|
|
|
Kompensasi
Kerugian |
|
|
|
Penghasilan
Kena
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang |
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh
Kurang (Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi :
- Bunga Pasal 13 (2)
KUP ….. Bulan
- Kenaikan Pasal 13 (3) KUP |
|
|
|
PPh
Yang Masih Harus (Lebih) Dibayar |
|
|
|
(Keterangan : isian
dalam kolom
”uraian”
sesuaikan dengan
Jenis Pajaknya dengan
menyajikan data yang informatif
seperti yang ada dalam surat ketetapan
pajak) |
d. |
URAIAN
PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap Laporan Pemeriksaan
Pajak, Kertas Kerja
Pemeriksaan dan
dokumen yang
disampaikan oleh
Wajib Pajak, dengan
ini disampaikan pokok
sengketa yang diajukan oleh
Wajib Pajak sebagai berikut :
Misalnya :
- Peredaran Usaha :
- Menurut Wajib
Pajak..............................
- Menurut
Pemeriksa................................
- Menurut Peneliti
Keberatan....................
- HPP :
- Menurut Wajib
Pajak..........................
- Menurut
Pemeriksa................................
- Menurut Peneliti
Keberatan....................
- Pengurang Penghasilan :
- Menurut Wajib
Pajak..........................
- Menurut
Pemeriksa................................
- Menurut Peneliti
Keberatan....................
- Dst...................
(Ket :
buat secara
rinci untuk
masing-masing
yang
menjadi pokok
sengketanya, baik
jumlahnya maupun
alasan koreksi
oleh Pemeriksa, alasan
menurut Wajib Pajak, dan
alasan Peneliti menolak atau
menerima yang menjadi pokok sengketa)
Berdasarkan
uraian
tersebut di
atas, maka
dapat
diketahui bahwa
penerbitan
surat
ketetapan
pajak
(skp)/STP/Surat
Keputusan Direktur
Jenderal Pajak*)
...............
Nomor.........tanggal...........
sudah/tidak tepat*).
Dengan
demikian
diusulkan
untuk
Menerima
seluruhnya/Menerima sebagian/Menolak*) permohonan Wajib
Pajak, dan perhitungan dalam Surat
Ketetapan Pajak
(skp)/STP/Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak*) menjadi sebagai berikut :
Uraian |
Cfm.
WP/SPT |
Cfm.
SKPKB/Pemerika |
Cfm.
Peneliti |
Peredaran
Usaha |
|
|
|
Harga
Pokok
Penjualan |
|
|
|
Penghasilan
Bruto dari
Usaha |
|
|
|
Pengurang
Penghasilan
Bruto |
|
|
|
Penghasilan
Neto dari
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
dari Luar
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
Neto |
|
|
|
Kompensasi
Kerugian |
|
|
|
Penghasilan
Kena
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang
|
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh
Kurang (Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi :
- Bunga Pasal 13 (2)
KUP ….. Bulan
- Kenaikan Pasal 13 (3) KUP |
|
|
|
PPh
Yang Masih Harus (Lebih) Dibayar |
|
|
|
(Keterangan :
isian dalam
kolom
”uraian”
sesuaikan dengan
Jenis Pajaknya dengan
menyajikan data yang informatif seperti yang ada
dalam surat ketetapan pajak) |
|
VIII |
KESIMPULAN
DAN USUL
- Kesimpulan
Tidak
terdapat/terdapat
*)
ketidakbenaran
dalam
surat
ketetapan pajak
(skp)/STP/Surat
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pajak*).........Nomor........
tanggal............sebagaimana
dimaksud
Pasal 26/Pasal 36
ayat (1) huruf a/
Pasal 36
ayat (1)
huruf b*) Undang-undang
Nomor
6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.
- Usul
Diusulkan
untuk menolak/menerima
seluruhnya/menerima sebagian/menambah*)
permohonan
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar *) Wajib Pajak
dan
mempertahankan/meninjau
kembali*)
Surat Ketetapan Pajak
(skp)/STP/Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak*)………Nomor
: …………
tanggal………Masa/Tahun
Pajak……….….a.n.
PT……………(NPWP
:…………)
dengan rekapitulasi
jumlah pajak
yang masih
harus dibayar adalah
sebagai berikut :
Uraian |
Semula
(Rp) |
Ditambah/
(Dikurangi)
(Rp) |
Menjadi
(Rp) |
Peredaran
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
Netto |
|
|
|
Kompensasi
Kerugian |
|
|
|
Penghasilan
Kena Pajak |
|
|
|
PPh Terutang |
|
|
|
Kredit Pajak |
|
|
|
PPh Kurang
(Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah
PPh yang (lebih) dibayar |
|
|
|
(Keterangan : isian dalam kolom ”uraian” sesuaikan
dengan Jenis Pajaknya)
|
Mengetahui,
……………………
…….
1)
________
NIP
|
………………………
………2)
________
NIP
Menyetujui,
………………………4)
________
NIP |
…………..,,……………..200
…………………
………3)
________
NIP
|
Catatan :
*) diisi salah satu
Penandatangan disesuaikan
dengan Surat
Tugas Penelitian
Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Pengurangan atau Pembatala
n Ketetapan Pajak yang Tidak Benar *):
- Diisi
sesuai dengan
Surat Tugas
: Kepala
Sub Direktorat
(Kantor Pusat)/Kepala Bidang
(Kanwil)/Kepala Seksi (KPP)
- Diisi
sesuai dengan
Surat Tugas
: Kepala
Seksi (Kantor
Pusat
dan
Kanwil),Koordinator Pelaksana (KPP)
- Diisi sesuai dengan Surat Tugas :
Koordinator Pelaksana/Penelaah Keberatan (Kantor Pusat
dan Kanwil), Pelaksana (KPP)
- Diisi dengan
identitas pembuat Surat Tugas
: Direktur (Kantor
Pusat)/Kepala Kantor Wilayah (Kanwil)/Kepala Kantor
Pelayanan Pajak (KPP)
|
Lampiran
V.26. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
Nomor |
: |
................................2)
|
................................3) |
Sifat |
: |
Segera
|
|
Lamp |
: |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan
Hasil Penelitian
Keberatan/
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi/Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak yang Tidak Benar *),
Permintaan
Tanggapan dan Undangan Menghadiri Pembahasan
Akhir**) |
Yth.......................
4)
Sehubungan
dengan
Surat Tugas
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi/Pengurangan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang
Tidak Benar *) nomor
5) tanggal
6) bersama ini
disampaikan kepada Saudara
hasil penelitian sebagaimana
terlampir.
Mengingat
hasil
penelitian
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak
benar *) tersebut
berkaitan dengan kewajiban
pajak yang harus Saudara
laksanakan, maka Saudara diberi
kesempatan untuk menanggapi secara tertulis
disertai dengan data, bukti dan dokumen pendukung dalam
jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)
hari sejak tanggal surat ini.
Untuk melakukan pembahasan akhir atas hasil penelitian
keberatan/pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar *) dan
tanggapan yang Saudara buat,
diharapkan kehadiran Saudara
untuk melakukan pembahasan akhir
dan menandatangani Berita Acara
Hasil Penelitian Keberatan/pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar *) pada :
Hari/Tanggal |
: |
......................................................7) |
Waktu |
: |
......................................................8) |
Tempat |
: |
......................................................9) |
Menemui |
: |
1. ..................................................10)
2. ..................................................
3. ..................................................**) |
Apabila Saudara tidak
memberikan tanggapan secara
tertulis atas hasil
penelitian keberatan/pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan
atau
pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar *)
dalam jangka waktu tersebut dan Saudara
tidak menghadiri
Penandatanganan
Berita
Acara Hasil
Keberatan/
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar *) tersebut, maka hasil
penelitian
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar *)
dianggap telah Saudara setujui
seluruhnya dan kewajiban pajak
Saudara akan dihitung sesuai
dengan hasil penelitian
keberatan/pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar *) tersebut.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara
diucapkan terima
kasih.
|
…....……...........................11)
12)
NIP
13) |
*) |
Diisi
sesuai permohonan Wajib
Pajak |
**) |
Dalam
hal
Wajib Pajak tidak diundang,
kata ”Undangan Menghadiri
Pembahasan Akhir” agar
dihilangkan dalam hal Wajib Pajak tidak diundang
untuk menghadiri pembahasan akhir, dan paragraf ini (paragraf
ke-3) agar
dihilangkan
|
Petunjuk Pengisian Lampiran V.26. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan
alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor Surat
Tugas Penelitian |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal Surat
Tugas Penelitian |
Angka
7 |
: |
diisi
hari dan
tanggal pembahasan hasil penelitian |
Angka
8 |
: |
diisi
waktu
pembahasan hasil penelitian |
Angka
9 |
: |
diisi
tempat
pembahasan hasil penelitian |
Angka
10 |
: |
diisi
nama tim
peneliti |
Angka
11 |
: |
diisi
pimpinan unit
kantor (minimal eselon III) |
Angka
12 |
: |
diisi
nama pimpinan unit kantor |
Angka
13 |
: |
diisi
NIP pimpinan
unit kantor |
|
Lampiran
V.27. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
…………………………………………………1)
PEMBERITAHUAN DAFTAR HASIL
PENELITIAN KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANGTIDAK BENAR
*)
Nomor dan Tanggal
…………..………………..
2)
3)
NO |
POS-POS YANG
DIKOREKSI |
MENURUT |
DASAR DILAKUKAN KOREKSI
DALAM
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU
PENGHAPUSAN
SANKSI ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU
PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANGTIDAK BENAR
*) |
SPT |
PEMERIKSA |
PENELITI |
(Rp) |
(Rp) |
(Rp) |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
|
|
|
|
|
Mengetahui,
6)
……………………..
………………………….
NIP
|
………………………..,
………………….
4)
Supervisor 5)
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.27. :
Angka
1 |
: |
diisi
dengan unit kerja yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
dengan nomor dan tanggal skp/STP/SK Keberatan yang diajukan permohonan
oleh Wajib Pajak |
Angka
3 |
: |
diisi
dengan pos-pos koreksi Cfm Pemeriksa, Wajib Pajak, Peneliti dan dasar
koreksi |
Angka
4 |
: |
diisi
dengan nama tempat dan tanggal pembuatan daftar pemberitahuan |
Angka
5 |
: |
diisi
dengan nama dan NIP Peneliti sesuai Surat Tugas dan
ditandatangani |
Angka
6 |
: |
diisi
dengan nama dan NIP pimpinan unit kerja dan ditandatangani |
|
Lampiran
V.28. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
SURAT TANGGAPAN
HASIL PENELITIAN KEBERATAN/PENGURANGAN
ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR *)
Yth. .................................. 2)
Sehubungan
dengan surat Pemberitahuan
Hasil Penelitian Keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang Tidak Benar
*) nomor .............
3) tanggal ............... 4) dengan ini
saya :
Nama |
: ...................................5) |
Jabatan |
: ...................................6) |
Alamat |
: ...................................7) |
Dalam hal ini bertindak selaku : 8)
Dari Wajib Pajak :
Nama |
: ...................................9) |
NPWP |
: ...................................10) |
Alamat |
: ...................................11) |
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya : 12)
|
Menyetujui
seluruh hasil
penelitian
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak yang tidak benar
*) |
|
Tidak
menyetujui sebagian/seluruh
*) hasil
penelitian
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang
tidak benar *)
(Dalam hal Saudara
tidak menyetujui
sebagian/seluruh hasil penelitian
keberatan/
pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi/pengurangan
atau pembatalan
ketetapan pajak
yang
tidak benar
*), surat
tanggapan
harus dilampiri
dengan
penjelasan mengenai
koreksi
yang
tidak Saudara
setujui
dan dilampiri dengan
data/bukti/dokumen pendukung ). |
|
………………………., ……………………13)
Hormat Kami,
.........................................14)
|
Catatan :
*) Diisi dengan yang
sesuai
**) Dalam hal diwakili kuasa harus
dilampiri Surat Kuasa Khusus
Petunjuk Pengisian Lampiran V.28. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nama dan alamat unit peneliti |
Angka
3 |
: |
diisi
nomor Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian |
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian |
Angka
5 |
: |
diisi
nama pembuat surat |
Angka
6 |
: |
diisi
jabatan pembuat surat |
Angka
7 |
: |
diisi
alamat pembuat surat |
Angka
8 |
: |
diisi
salah satu sesuai kedudukan pembuat surat |
Angka
9 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
11 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
pendapat Wajib Pajak terhadap hasil penelitian |
Angka
13 |
: |
diisi
kota dan tanggal surat |
Angka
14 |
: |
diisi
nama dan tanda tangan pembuat surat |
|
Lampiran
V.29. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA
PEMBAHASAN AKHIR HASIL PENELITIAN
KEBERATAN PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI
ADMINISTRASI/PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
*)
NOMOR : BA-................................... 2)
Pada hari ini ............... 3) tanggal
.............4) , kami 5):
No |
NAMA
/NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
|
|
|
|
berdasarkan
Surat
Tugas
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan
atau Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
Tdak
Benar *)
nomor
.....................6)
tanggal ...................7),
telah melakukan penelitian
keberatan/pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi/penghapusan atau
pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak
benar *) terhadap Wajib Pajak :
Nama |
: ...................................8) |
NPWP |
: ...................................9) |
Dan memberitahukan serta menjelaskan hasil penelitian kepada :
10)
Nama |
: ...................................11) |
NPWP |
: ...................................12) |
Alamat |
: ...................................13) |
Berupa pos-pos yang dikoreksi
sebagaimana
tersebut dalam lampiran dan
menyatakan
dengan sebenar-benarnya : 14)
|
Menyetujui
seluruh hasil
penelitian
keberatan/pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi/penghapusan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar *) |
|
Tidak
menyetujui
sebagian/seluruh
**) hasil
penelitian
keberatan/pengurangan
atau penghapusan
sanksi
administrasi/penghapusan atau pembatalan
ketetapan pajak
yang tidak benar
*) |
Demikian
Berita Acara Hasil Penelitian Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Penghapusan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak
yang Tdak Benar
*) ini
dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Wajib Pajak/Wakil Kuasa **) 16)
...............................
Mengetahui, 18)
……………………..
………………………….
NIP
|
………………………..,
………………….15)
Tim Peneliti ...........17)
Supervisor
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
*) Diisi
dengan yang sesuai
**) Coret yang tidak
perlu
Petunjuk Pengisian Lampiran V.29. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita Acara
|
Angka
3 |
: |
diisi
hari penandatanganan Berita Acara
|
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal penandatanganan Berita
Acara |
Angka
5 |
: |
diisi
identitas tim peneliti
|
Angka
6 |
: |
diisi
nomor surat tugas
|
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal surat tugas
|
Angka
8 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
10 |
: |
diisi
kedudukan penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
nama penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
jabatan penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
13 |
: |
diisi
alamat penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
14 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
15 |
: |
diisi
kota dan tanggal |
Angka
16 |
: |
diisi
nama dan ditandatangani Wajib Pajak |
Angka
17 |
: |
diisi
nama, NIP dan ditandatangani tim peneliti
|
Angka
18 |
: |
diisi
nama, NIP dan ditandatangani pimpinan unit
peneliti |
|
Lampiran
V.30. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
……………………………………………………….1)
DAFTAR HASIL AKHIR
PENELITIAN
KEBERATAN/PENGURANGAN ATAU
PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI/PENGURANGAN
ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
*)
Nomor dan Tanggal
………………..
2)
3)
NO |
POS-POS YANG
DIKOREKSI |
MENURUT
PENELITI
(Rp) |
SANGGAHAN WAJIB PAJAK
(NILAI RUPIAH DAN ALASAN) |
HASIL
PEMBAHASAN
(NILAI RUPIAH DAN ALASAN) |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
|
|
|
|
Wajib Pajak/
Wakil/Kuasa 5)
………………………….
NIP
|
………………………..,
………………….
4)
Supervisor 6)
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
Petunjuk Pengisian Lampiran V.30. :
Angka
1 |
: |
diisi
dengan unit kerja yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
dengan nomor dan tanggal skp/STP/SK diajukan dalam permohonan Wajib
Pajak |
Angka
3 |
: |
diisi
dengan penjelasan tentang
koreksi, sanggahan
Wajib Pajak,
koreksi yang dibatalkan dan/atau
dipertahankan
|
Angka
4 |
: |
diisi
kota dan tanggal |
Angka
5 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani tim peneliti |
|
Lampiran
V.31. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA
KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK DAN TIDAK MEMBERIKAN
TANGGAPAN
TERTULIS
NOMOR : BA-..........................
2)
Pada hari ini ...............3) tanggal
.............4) kami 5):
No |
NAMA /NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
|
|
|
|
Sesuai
Surat Tugas
Nomor :.....................6) Tanggal
.................7) ditugaskan
melakukan penelitian
keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi Administrasi/Penghapusan
atau Pembatalan
Ketetapan
Pajak yang
tidak benar*) terhadap Wajib Pajak :
Nama |
: ...................................8) |
NPWP |
: ...................................9) |
Alamat |
: ...................................10) |
Jenis/Tahun Pajak |
: ...................................11) |
telah
melakukan permintaan tanggapan
dan
pemanggilan terhadap Wajib
Pajak untuk melakukan
pembahasan
akhir
Hasil
Penelitian
Keberatan/Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak yang
tidak benar
*) ,
namun Wajib
Pajak yang
bersangkutan
tidak memberikan tanggapan dan tidak
datang memenuhi
panggilan.
Berita
Acara
Ketidakhadiran
Wajib Pajak
dan
Tidak
Memberikan Tanggapan Tertulis ini dibuat
dengan
sebenarnya.
Mengetahui,
14)
……………………..
………………………….
NIP
|
………………………..,
………………….12)
Tim Peneliti 13)
Supervisor
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.31. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang
bersangkutan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita Acara
|
Angka
3 |
: |
diisi
hari pembuatan Berita Acara
|
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal pembuatan Berita Acara
|
Angka
5 |
: |
diisi
identitas tim peneliti
|
Angka
6 |
: |
diisi
nomor Surat Tugas |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal Surat Tugas
|
Angka
8 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
NPWP
|
Angka
10 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
jenis/tahun pajak yang diajukan dalam surat
permohonan |
Angka
12 |
: |
diisi
nama kota dan tanggal pembuatan Berita Acara |
Angka
13 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh tim
peneliti |
Angka
14 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh pimpinan unit
kantor |
|
Lampiran
V.32. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA
MEMBERIKAN/TIDAK MEMBERIKAN TANGGAPAN
DAN
KEHADIRAN/KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK
*)
NOMOR : BA-............................
2)
Pada hari ini .....................3) tanggal
.................4), kami
5):
No |
NAMA /NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
|
|
|
|
Berdasarkan
Surat
Tugas
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan
atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang tidak
benar
**) nomor
......................6) tanggal
..............7), terhadap
Wajib Pajak
:
Nama |
: ...................................8) |
NPWP |
: ...................................9) |
telah
melakukan permintaan
tanggapan
dan pemanggilan
terhadap
Wajib Pajak untuk
menghadiri
pembahasan
Hasil
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi/Penghapusan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak yang tidak benar **) dan Wajib Pajak
yang
bersangkutan hadir
namun
tidak memberikan tanggapan
tertulis /
tidak hadir
namun memberikan tanggapan
tertulis
*).
Telah dijelaskan
pos-pos
yang dikoreksi
sebagaimana tersebut
dalam
Daftar Hasil Akhir Penelitian
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi/Penghapusan
atau
Pembatalan Ketetapan Pajak
yang tidak benar **) dan menyatakan dengan sebenar-benarnya ***) : 14)
|
Menyetujui
seluruh
hasil
penelitian
keberatan/Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi/Penghapusan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak
benar *) |
|
Tidak
menyetujui sebagian/seluruh *) hasil
penelitian
Keberatan/Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang tidak
benar **) |
Demikian Berita Acara Hasil Penelitian Keberatan ini dibuat dengan
sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Wajib Pajak/Wakil/Kuasa
**) 16)
………………………….
Mengetahui, 18)
..............................
..............................
NIP
|
………………………..,
………………….
15)
tim Peneliti 17)
Supervisor
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
*) Coret
salah satu
**) Diisi
sesuai permohonan Wajib Pajak
***) Paragraf/kalimat
ini hanya
digunakan dalam hal Wajib
Pajak
hadir tapi tidak memberikan
tanggapan
tertulis
Petunjuk Pengisian Lampiran V.32. :
Angka
1 |
: |
diisi
kop surat kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita Acara |
Angka
3 |
: |
diisi
hari penandatanganan Berita Acara |
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal penandatanganan Berita Acara |
Angka
5 |
: |
diisi
identitas tim peneliti |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor surat tugas |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal surat tugas |
Angka
8 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
10 |
: |
diisi
kedudukan penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
nama penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
jabatan penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
13 |
: |
diisi
alamat penandatangan dari Wajib Pajak |
Angka
14 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
15 |
: |
diisi
kota dan tanggal |
Angka
16 |
: |
diisi
nama dan ditandatangani Wajib Pajak |
Angka
17 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani tim peneliti |
Angka
18 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani pimpinan unit peneliti |
|
Lampiran
V.33. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN
KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.................................................
1)
BERITA ACARA TIDAK
BERSEDIA MENANDATANGANI BERITA
ACARA
PEMBAHASAN
NOMOR :
BA-...............................2)
Pada hari ini .............3) tanggal
............4) kami 5):
No |
NAMA /NIP |
Pangkat/Golongan |
Jabatan |
|
|
|
|
sesuai
Surat Tugas
Nomor
: ........................6) Tanggal
.......................7) ditugaskan
melakukan penelitian
keberatan/Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi/Penghapusan
atau Pembatalan
Ketetapan
Pajak
yang tidak benar*) terhadap Wajib Pajak
:
Nama |
: ...................................8) |
NPWP |
: ...................................9) |
Alamat |
: ...................................10) |
Jenis/Tahun Pajak |
: ...................................11) |
telah
melakukan
pembahasan
Hasil
Penelitian
Keberatan/Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi/Penghapusan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
yang tidak
benar,
*) namun
Wajib
Pajak yang
bersangkutan
tidak bersedia
menandatangani Berita Acara
pembahasan.
Berita Acara penolakan
menandatangani
Berita Acara Pembahasan ini dibuat dengan
sebenarnya.
Mengetahui,
14)
……………………..
………………………….
NIP
|
………………………..,
………………….12)
Tim Peneliti 13)
Supervisor
………………………….
NIP
Ketua Tim
………………………….
NIP
Anggota Tim
………………………….
NIP |
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.33. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang
bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Berita Acara |
Angka
3 |
: |
diisi
hari pembuatan Berita Acara |
Angka
4 |
: |
diisi
tanggal pembuatan Berita Acara |
Angka
5 |
: |
diisi
identitas tim peneliti |
Angka
6 |
: |
diisi
nomor Surat Tugas |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal Surat Tugas |
Angka
8 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
10 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
jenis/tahun pajak yang diajukan oleh Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
nama kota dan tanggal pembuatan Berita Acara |
Angka
13 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh tim
peneliti |
Angka
14 |
: |
diisi
Nama, NIP dan ditandatangani oleh pimpinan unit
kantor |
|
Lampiran
V.34. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK
NOMOR : KEP- 2)
TENTANG
KEBERATAN WAJIB PAJAK ATAS ......................3)
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat keberatan Wajib Pajak atas
nama
4) Nomor :
………5) tanggal
……6) yang diterima
.....7)
tanggal ........8) berdasarkan
LPAD Nomor : .....9)
tanggal
.......10)
tentang…….11) atas
........12) Nomor :
………13)
Tanggal
………14)
Tahun Pajak
…………15)
;
- Laporan Penelitian Keberatan Nomor
:……………..16)
Tanggal……………17)
- Bahwa
terdapat
cukup
alasan
untuk
menerima
seluruhnya/menerima
sebagian/tidak terdapat cukup alasan
untuk menerima*) keberatan Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 26 Undang-undang Nomor
6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum
Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000;
- Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000;
- Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor
: KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor :
…………….;
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak18) keberatan
Wajib Pajak dalam suratnya Nomor
:……19) tanggal
………20)
- Mengurangkan/Mempertahankan/Menambah21)
atas……….22) Nomor :
………23) Tanggal
……………24) Tahun
Pajak
…………25)
Atas nama WP |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Ditambah/
(Dikurangi)
(Rp) |
Menjadi
(Rp.) |
Penghasilan Netto |
|
|
|
Kompensasi Kerugian |
|
|
|
Penghasilan Kena Pajak |
|
|
|
PPh Terutang |
|
|
|
Kredit Pajak |
|
|
|
PPh Kurang (Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh ymh (lebih) dibayar |
|
|
|
|
....................30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
...............................32)
….......................................33)
NIP
.....................................34)
Tembusan Yth.
:
1. Wajib Pajak
….............35)
2. Kepala
KPP
36)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.34. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang menerbitkan keputusan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Keputusan |
Angka
3 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan keberatan |
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
nama Kantor
Pelayanan
Pajak yang
menerima
surat keberatan
Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor LPAD |
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal LPAD |
Angka
11 |
: |
diisi
dengan keberatan Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan keberatan |
Angka
13 |
: |
diisi
nomor kete tapan pajak yang diajukan keberatan |
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak yang diajukan
keberatan |
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang diajukan keberatan |
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor Laporan Penelitian Keberatan |
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal Laporan Penelitian Keberatan |
Angka
18 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
21 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
22 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak |
Angka
23 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
25 |
: |
diisi
tahun pajak |
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
27 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
28 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
29 |
: |
diisi
dengan perhitungan sesuai dengan Laporan Penelitian |
Angka
30 |
: |
diisi
kota tempat penerbitan |
Angka
31 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan diterbitkan |
Angka
32 |
: |
diisi
salah satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika
Surat Keputusan merupakan
wewenang Kantor Pusat
Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal
Pajak (dan
diikuti
dengan nama
jabatan) dalam hal Surat
Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
33 |
: |
diisi
Nama pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
34 |
: |
diisi
NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
36 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
Diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh Badan/PPh
Orang
Pribadi
|
Lampiran
V.35. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK
NOMOR : KEP-...................2)
TENTANG
KEBERATAN WAJIB PAJAK ATAS ..................3)
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat keberatan Wajib Pajak atas
nama
4) Nomor :
………5) tanggal
……6) yang
diterima .........7)
tanggal .........8)
berdasarkan LPAD
Nomor :.......9)
tanggal .........10)
tentang…….11) atas ..........12)
Nomor
:
………13)
Tanggal
………14)
Tahun Pajak
…………15)
;
- Laporan Penelitian Keberatan Nomor
:……………..16)
Tanggal……………17)
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima sebagian/ tidak terdapat cukup
alasan untuk
menerima*) keberatan Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 26 Undang-undang Nomor
6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum Dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000;
- Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000;
- Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor :
KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor :
…………….;
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima
seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak18) keberatan
Wajib Pajak
dalam suratnya Nomor
:……19) tanggal
………20)
- Mengurangkan/Mempertahankan/Menambah..........21)
atas……….22) Nomor
:
………23) Tanggal
……………24) Tahun
Pajak
…………25)
Atas Nama WP |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
29)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Ditambah/
(Dikurangi)
(Rp) |
Menjadi
(Rp.) |
Dasar Pengenaan Pajak |
|
|
|
PPh Terutang |
|
|
|
Kredit Pajak |
|
|
|
Kompensasi Tahun Pajak/Masa Pajak
sebelumnya |
|
|
|
PPh Kurang (Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh ymh (lebih)
dibayar |
|
|
|
|
|
|
|
|
.....................30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
.............................32)
................................................33)
NIP
..........................................34)
Tembusan Yth.
:
- Wajib Pajak ................35)
- Kepala KPP .................36)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.35. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Keputusan |
Angka
3 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan keberatan |
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib
Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
nama Kantor
Pelayanan
Pajak yang
menerima
surat keberatan Wajib
Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan
Pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor LPAD |
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal LPAD |
Angka
11 |
: |
diisi
dengan keberatan Wajib Pajak |
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan keberatan |
Angka
13 |
: |
diisi
nomor kete tapan pajak yang diajukan
keberatan |
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak yang diajukan
keberatan |
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang diajukan keberatan |
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor Laporan Penelitian Keberatan
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal Laporan Penelitian Keberatan |
Angka
18 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib Pajak |
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib
Pajak |
Angka
21 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
22 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak |
Angka
23 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
25 |
: |
diisi
tahun pajak |
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
27 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
28 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
29 |
: |
diisi
dengan perhitungan sesuai dengan Laporan Penelitian |
Angka
30 |
: |
diisi
kota tempat penerbitan |
Angka
31 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan diterbitkan |
Angka
32 |
: |
diisi
salah satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika
Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n.
Direktur Jenderal Pajak (dan
diikuti
dengan nama jabatan)
dalam
hal
Surat
Keputusan
merupakan
wewenang
Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
33 |
: |
diisi
Nama pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
34 |
: |
diisi
NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
36 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
Diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh
Pemotongan/Pemungutan
|
Lampiran
V.36. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..................................................... 1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK
NOMOR : KEP-..............2)
TENTANG
KEBERATAN WAJIB PAJAK ATAS.............3)
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat keberatan Wajib Pajak atas
nama
4) Nomor :
………5) tanggal
……6) yang
diterima ...........7)
tanggal .............8) berdasarkan LPAD
Nomor : ..........9) tanggal
........10) tentang…….11) atas
........12)
Nomor :
………13)
Tanggal
………14)
Tahun Pajak
…………15)
;
- Laporan Penelitian Keberatan Nomor
:……………..16)
Tanggal……………17)
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima sebagian/ tidak terdapat cukup
alasan untuk
menerima*) keberatan Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 26 Undang-undang Nomor
6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum
Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000;
- Undang-undang Nomor 8 tahun
1983 Tentang Pajak
Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 18
Tahun 2000;
- Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor :
KEP-297/PJ./2002 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor :
…………….;
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak18) keberatan
Wajib
Pajak dalam suratnya Nomor
:……19)
tanggal ………20)
- Mengurangkan/Mempertahankan/Menambah21)
atas……….22) Nomor :
………23) Tanggal
……………24) Tahun
Pajak
…………25)
Atas Nama WP |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
29)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Ditambah/
(Dikurangi)
(Rp) |
Menjadi
(Rp.) |
PPN Kurang (Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi Bunga |
|
|
|
Sanksi Kenaikan |
|
|
|
Jumlah PPN ymh dibayar |
|
|
|
|
..................30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
..............32)
............................................33)
NIP
34)
Tembusan Yth.
:
- Wajib Pajak............35)
- Kepala KPP............36)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.36. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan
keberatan
|
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
nama Kantor
Pelayanan
Pajak yang
menerima
surat keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak diterima di Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor
LPAD
|
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal
LPAD
|
Angka
11 |
: |
diisi
dengan keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak yang diajukan
keberatan
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor kete tapan pajak yang diajukan
keberatan
|
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak yang diajukan
keberatan
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang diajukan
keberatan
|
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor Laporan Penelitian
Keberatan
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal Laporan Penelitian
Keberatan
|
Angka
18 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat keberatan Wajib
Pajak
|
Angka
21 |
: |
diisi
salah satu |
Angka
22 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
nomor ketetapan
pajak
|
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak
|
Angka
25 |
: |
diisi
tahun
pajak
|
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak
|
Angka
27 |
: |
diisi
NPWP
|
Angka
28 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
29 |
: |
diisi
dengan perhitungan sesuai dengan Laporan
Penelitian |
Angka
30 |
: |
diisi
kota tempat penerbitan |
Angka
31 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan diterbitkan |
Angka
32 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika
Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat
Direktur Jenderal
Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal
Pajak (dan
diikuti
dengan nama
jabatan)
dalam
hal Surat
Keputusan
merupakan wewenang
Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor
Pelayanan
Pajak
|
Angka
33 |
: |
diisi
Nama pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
34 |
: |
diisi
NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
36 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
Diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan :
- Format SK ini digunakan untuk SK Keberatan jenis pajak
PPN/PTLL
|
Lampiran
V.37. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
Nomor |
: |
............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Sifat |
: |
|
|
Lamp |
: |
|
|
Hal |
: |
Pemberitahuan tentang hak dan kewajiban Wajib
Pajak |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan
selesainya penelitian
terhadap
surat
permohanan keberatan/pengurangan
atau
penghapusan
sanksi
administrasi/penghapusan atau pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar *) yang Saudara ajukan
terhadap 5) :
a. ..........................................
b. ..........................................
c. ...........................................
d. ...........................................dst
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :
- Apabila Saudara bermaksud
mengajukan upaya hukum
selanjutnya
berdasarkan ketentuan Pasal
23 dan
Pasal
27
Undang-undang
Nomor 6
tahun
1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
16
tahun 2000, Saudara dapat mengajukan
permohonan banding atau gugatan
kepada badan peradilan
pajak
dengan persyaratan formal
sebagaimana diatur
dalam
Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
- Apabila Saudara masih memiliki utang pajak, baik
yang berasal dari ketetapan pajak yang diajukan
keberatan atau ketetapan pajak
lainnya,
Saudara wajib melakukan
pelunasan
atas utang
pajak
tersebut. Hal
ini untuk
menghindari dilakukannya tindakan
penagihan aktif
kepada Saudara.
- Kami mengucapkan terima
kasih atas komitmen Saudara
untuk
tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada
kami.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.
.......................................
6)
____________________7)
NIP
8)
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.37. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
Diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
jenis dan
nomor surat
ketetapan pajak
yang
diajukan dalam surat
permohonan |
Angka
6 |
: |
diisi
sesuai pimpinan unit terkait |
Angka
7 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
8 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
Angka
9 |
: |
|
|
Lampiran
V.38. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
Nomor |
: |
............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Sifat |
: |
|
|
Lamp |
: |
|
|
Hal |
: |
Permintaan
melakukan pemeriksaan dalam
rangka
keberatan/pengurangan atau penghapusan
sanksi
administrasi/pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak
yang tidak benar*) |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan
dengan diterimanya
surat
keberatan/pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi/pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang
tidak benar*) :
Nama WP |
:
........................................................................
5) |
NPWP |
:
........................................................................
6) |
Jenis Pajak |
:
........................................................................
7) |
Tahun/Masa Pajak |
:
........................................................................
8) |
Nomor skp |
:
........................................................................
9) |
Tanggal Jatuh Tempo |
:
........................................................................
10) |
Sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal
Pajak nomor PER-...........11)
tentang
Prosedur Penanganan Keberatan,
Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi,
Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang
Tidak Benar, Pembetulan
Ketetapan
Pajak serta Surat Edaran
Direktur
Jenderal Pajak Nomor
SE-............11)
tentang
Kebijakan Pemeriksaan
untuk
Tujuan Lain,
dengan ini
diminta bantuan
Saudara
untuk
melakukan
pemeriksaan
dalam
rangka
keberatan/pengurangan
atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak
yang tidak
benar*) dengan pokok sengketa sebagai berikut 12)
:
1.
..................................................
2.
.................................................
3.
................................................dst
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima
kasih.
.......……………………….13)
----------------------14)
NIP
15)
*) Diisi dengan yang
sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.38.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat unit pemeriksa pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
Nomor Pokok Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tahun/masa pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor
surat ketetapan pajak yang diajukan permohonan |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal jatuh
tempo penyelesaian permohonan Wajib Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
sesuai
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku |
Angka
12 |
: |
diisi
jenis data baru atau
data yang
semula belum terungkap
dalam proses pemeriksaan |
Angka
13 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor |
Angka
14 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
15 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.39. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
………………………………………..
1)
Nomor |
: |
............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Sifat |
: |
|
|
Lamp |
: |
|
|
Hal |
: |
Pengiriman data
baru atau data yang
semula
belum terungkap dalam proses
pemeriksaan |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan
dengan
diterimanya
surat
permohonan
keberatan/
pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi/pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar
*) :
Nama WP |
: ....................................................
5) |
NPWP |
: ....................................................
6) |
Jenis Pajak |
: ....................................................
7) |
Tahun/masa Pajak |
: ....................................................
8) |
Nomor skp |
: ....................................................
9) |
dan sesuai dengan Surat
Edaran
Direktur Jenderal Pajak
nomor
SE-..........10) tentang Prosedur
Penanganan
Keberatan,
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi, Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
yang Tidak Benar,
Pembetulan
Ketetapan Pajak, dengan ini
dikirimkan
kepada Saudara data baru
atau
data yang
semula
belum terungkap yang
ditemukan dalam proses
penyelesaian
permohonan
keberatan/pengurangan
atau peng
hapusan
sanksi
administrasi/ pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar *) berupa : 11)
No |
Jenis Data |
Nilai |
Keterangan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Demikian
untuk
ditindaklanjuti
sesuai
dengan
ketentuan peraturan
perpajakan yang berlaku.
......……………………….12)
_______________13)
NIP 14)
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.39. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat unit pemeriksa pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
Nomor Pokok Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
jenis pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
tahun/ masa pajak |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan pajak yang diajukan |
Angka
10 |
: |
diisi
sesuai
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku |
Angka
11 |
: |
diisi
jenis data baru atau
data yang
semula belum terungkap
dalam proses pemeriksaan |
Angka
12 |
: |
diisi
pimpinan unit kantor |
Angka
13 |
: |
diisi
Nama pimpinan unit kantor |
Angka
14 |
: |
diisi
NIP pimpinan unit kantor |
|
Lampiran
V.40. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP
……………
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ................
Nomor |
: |
S-............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Permohonan
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan Surat
Saudara nomor .................5)
tanggal .............6)yang
diterima
tanggal
....................7) hal pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi atas .................8)
nomor ......... 9)
tanggal ..............10), dengan
ini disampaikan
bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 36 ayat (1)
huruf a dan
Pasal 36 ayat (2)
Undang- undang Nomor 6
Tahun 1983
tentang
Ketentuan Umum dan
Tata Cara erpajakan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang
-undang
Nomor 16
Tahun 2000 (UU KUP)
dan aturan
pelaksanaannya, bahwa pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
- Permohonan harus
diajukan secara
tertulis
dalam bahasa
Indonesia dengan
memberikan alasan yang jelas
dan
meyakinkan untuk mendukung
permohonan Wajib
Pajak;
- Disampaikan oleh Wajib
Pajak Kepada Direktur Jenderal
Pajak
melalui Kantor Pelayanan Pajak yang mengenakan
sanksi
administrasi tersebut;
- Tidak melebihi
jangka waktu
3 (tiga)
bulan sejak
tanggal
diterbitkan Surat Tagihan Pajak, Surat
Ketetapan
Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak
Kurang
Bayar Tambahan,
kecuali
apabila Wajib
Pajak
dapat menunjukkan
bahwa
jangka
waktu itu
tidak dapat
dipenuhi
karena
keadaan di
luar kekuasaannya;
- Setiap permohonan
pengurangan atau
penghapusan
sanksi administrasi
hanya boleh
diajukan oleh Wajib Pajak
yang
tidak mengajukan keberatan atas
ketetapan
pajaknya, dan diajukan atas
suatu
Surat Tagihan Pajak, Surat
Ketetapan
Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar
Tambahan.
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 32 UU KUP, surat
permohonan
pengurangan atau penghapusan
sanksi
administrasi harus ditandatangani
oleh
Wajib Pajak/pengurus. Apabila
surat
permohonan pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi
tidak
ditandatangani
oleh
Wajib
Pajak/pengurus,
maka
surat permohonan
pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi
harus dilampiri dengan surat
kuasa khusus.
- Berdasarkan penelitian kami, surat Saudara
memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a dan
Pasal 32
UU KUP sehingga sesuai ketentuan Pasal 36 ayat (1)
huruf
a Undang-undang tersebut surat Saudara dapat dipertimbangkan.
- Untuk mempercepat
proses penyelesaian
permohonan
Saudara, diminta
untuk segera
menyiapkan data dokumen/bukti
dan
buku-buku pendukung permohonan Saudara
dalam bentuk
hard copy maupun soft copy dan segera menyampaikannya sesuai
surat permintaan yang dikirimkan ke alamat Saudara.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
Kepala,
....................11)
NIP
12)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.40. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal terima surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis
dan masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN
Masa Januari - Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Nama Kepala KPP yang menandatangani surat |
Angka
12 |
: |
diisi
NIP Kepala KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.41. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP
……………
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ................
Nomor |
: |
S-............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Permohonan
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi Tidak Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan Surat
Saudara nomor ................. 5)
tanggal ................6) yang
diterima
tanggal
..............7) hal pengurangan
atau
penghapusan
sanksi administrasi atas
...........8)
nomor .............9) tanggal ..........10),
dengan
ini disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 36 ayat (1)
huruf a dan
Pasal 36 ayat (2)
Undang- undang
Nomor 6 Tahun 1983
tentang
Ketentuan Umum dan Tata
Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah
terakhir dengan Undang -undang
Nomor 16
Tahun 2000 (UU KUP)
dan aturan
pelaksanaannya, bahwa
pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
- Permohonan harus diajukan
secara tertulis dalam bahasa
Indonesia
dengan memberikan alasan yang jelas dan meyakinkan untuk
mendukung permohonan Wajib Pajak;
- Disampaikan oleh Wajib
Pajak Kepada Direktur Jenderal
Pajak
melalui Kantor Pelayanan Pajak yang mengenakan
sanksi
administrasi tersebut;
- Tidak melebihi
jangka waktu 3
(tiga)
bulan sejak
tanggal
diterbitkan Surat Tagihan
Pajak, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar
atau
Surat Ketetapan
Pajak
Kurang
Bayar
Tambahan,
kecuali
apabila
Wajib
Pajak dapat
menunjukkan bahwa
jangka waktu itu tidak
dapat
dipenuhi karena keadaan di luar
kekuasaannya;
- Setiap permohonan
pengurangan atau
penghapusan
sanksi administrasi
hanya boleh
diajukan oleh Wajib Pajak
yang
tidak mengajukan keberatan atas
ketetapan
pajaknya, dan diajukan atas
suatu
Surat Tagihan Pajak, Surat
Ketetapan
Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar
Tambahan.
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 32 UU KUP, surat
permohonan
pengurangan atau penghapusan
sanksi
administrasi harus ditandatangani
oleh
Wajib Pajak/pengurus. Apabila
surat
permohonan pengurangan
atau
penghapusan sanksi
administrasi
tidak
ditandatangani
oleh
Wajib
Pajak/pengurus,
maka
surat permohonan
pengurangan
atau penghapusan sanksi
administrasi
harus dilampiri dengan surat
kuasa khus.
- Berdasarkan penelitian kami,
surat Saudara tidak
memenuhi
ketentuan Pasal 36
ayat (1)
huruf a dan/atau Pasal 32 11) UU KUP
sehingga sesuai
ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a
Undang-undang
tersebut surat Saudara tidak dipertimbangkan.
- Saudara masih dapat
mengajukan kembali
surat
permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf
a UU KUP sepanjang masih dalam batas waktu 3
(tiga) bulan sejak tanggal
diterbitkan Surat Tagihan Pajak,
Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar
atau
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan
terimakasih.
Kepala,
______________12)
NIP
13)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.41. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal terima surat permohonan Wajib Pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis
dan masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN
Masa Januari - Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Pasal
yang sesuai, apabila diperlukan dapat dikutip kalimat
dalam
Undang-undang |
Angka
12 |
: |
diisi
Nama Kepala KPP yang menandatangani surat |
Angka
13 |
: |
diisi
NIP Kepala KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.42. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-...........
2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
ATAS.....................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Permohonan Wajib Pajak atas nama
……4) Nomor:
……5) tanggal
…6)
yang diterima
……7)
tanggal
…8)
berdasarkan LPAD
Nomor :
…9) tanggal
……10) tentang
……11)
atas
……12)
Nomor :
… 13) tanggal
……14) Tahun/Masa
Pajak ……15)
;
- Laporan Penelitian
Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi Nomor :
LAP-……………16)
.
tanggal
………………..17)
;
- Bahwa
terdapat
cukup alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima sebagian/ tidak terdapat cukup alasan
untuk menerima *) permohonan Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36 ayat (1) huruf a
Undang-undang Nomor
6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum
Dan Tata
Cara
Perpajakan sebagaimana
telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor
16 Tahun
2000;
- Undang-undang Nomor 7
tahun
1983 Tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor :
542/KMK.04/2000
tentang Tata
Cara
Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
dan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
: ……………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak18)
permohonan Wajib
Pajak dalam suratnya
Nomor:
…………19)
tanggal
…………20)
;
- Mengurangkan/Menghapus/Mempertahankan
sanksi
administrasi
Pasal
21) Undang-undang
22) dalam
………..23)
Nomor
:
……24)
tanggal……25) Tahun/Masa Pajak
……26)
;
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………27) |
NPWP |
:
…………28) |
Alamat |
:
…………29) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
30)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dihapuskan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Pajak
yang
Kurang
(Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi
31): |
|
|
|
1.
Bunga
Pasal………. |
|
|
|
2.
Kenaikan
Pasal……. |
|
|
|
3.
Denda
Pasal…….. |
|
|
|
Jumlah
Pajak ymh
(lebih) dibayar |
|
|
|
|
..............32),.....................
33)
Direktur
Jenderal/
A.n. Direktur Jenderal Pajak
34)
Kepala
…….....................................35)
NIP
36)
Tembusan
Yth.:
- Wajib
Pajak ............37)
- Kepala
KPP ............38)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.42.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis surat
ketetapan
pajak(skp)/Surat Tagihan
Pajak
yang diajukan pengurangan atau penghapusan
sanksi
administrasi
|
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
nama Kantor
Pelayanan Pajak yang menerima permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib
Pajak diterima di Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor
LPAD
|
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal
LPAD
|
Angka
11 |
: |
diisi
dengan jenis
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak
yang diajukan
permohonan
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak
yang diajukan permohonan |
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
15 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor Laporan
Penelitian Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi
|
Angka
18 |
: |
diisi
salah satu sesuai
keputusan
|
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
21 |
: |
diisi
Pasal yang mengatur
sanksi administrasi yang
dikenakan
|
Angka
22 |
: |
diisi
nomor Undang-undang
yang mengatur
sanksi
|
Angka
23 |
: |
diisi
jenis surat ketetapan
pajak
|
Angka
24 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak
yang diajukan
permohonan
|
Angka
25 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
26 |
: |
diisi
Tahun/Masa pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
27 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
28 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
29 |
: |
diisi
alamat Wajib
Pajak |
Angka
30 |
: |
diisi
dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian |
Angka
31 |
: |
diisi
sanksi
administrasi yang sesuai dan Pasal yang
mengaturnya |
Angka
32 |
: |
diisi
nama kota/tempat penerbitan |
Angka
33 |
: |
diisi
tanggal Surat
Keputusan diterbitkan |
Angka
34 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur
Jenderal
Pajak jika
Surat
Keputusan merupakan
wewenang Kantor Pusat
Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur Jenderal
Pajak (dan diikuti dengan
nama
jabatan) dalam hal
Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
35 |
: |
diisi
Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
36 |
: |
diisi
NIP pejabat yang
berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
36 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
37 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan :
- SK ini digunakan untuk semua jenis pajak atas permohonan
Wajib Pajak
|
Lampiran
V.43. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
...........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-...................
2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
ATAS ....................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Ketetapan
Pajak…...4)/Surat
Tagihan Pajak *)
Nomor:
……5)
tanggal
……6) Tahun/Masa Pajak
…..…7) atas nama
…..……8)
- Laporan Penelitian Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi Secara Jabatan Nomor
:
LAP-……………9)
.
tanggal
………………..10)
- Bahwa
terdapat
cukup alasan untuk mengurangkan
atau
menghapuskan sanksi administrasi
berupa
bunga/denda/kenaikan
**) yang
terutang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan;
- Bahwa sanksi
administrasi
berupa bunga/denda/kenaikan **) yang
terutang
tersebut dikenakan kepada Wajib
Pajak
karena kekhilafan atau bukan
karena
kesalahan Wajib Pajak.
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36 ayat (1) huruf
a Undang-undang Nomor
6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum Dan
Tata Cara
Perpajakan sebagaimana
telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun
2000;
- Undang-undang
Nomor
7 tahun
1983 Tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 17
Tahun 2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor :
542/KMK.04/2000
tentang Tata
Cara
Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
dan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
: ……………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Mengurangkan/Menghapus*) sanksi
administrasi Pasal ...........11) Undang-undang
............12) dalam
…13) Nomor :
……14)
tanggal……15)
Tahun/Masa Pajak ……16)
;
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………17) |
NPWP |
:
…………18) |
Alamat |
:
…………19) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
20)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dihapuskan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Pajak
yang
Kurang
(Lebih) Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi 21): |
|
|
|
1.
Bunga
Pasal………. |
|
|
|
2.
Kenaikan
Pasal……. |
|
|
|
3.
Denda
Pasal…….. |
|
|
|
Jumlah
Pajak ymh
(lebih) dibayar |
|
|
|
|
..............22),.....................
23)
Direktur
Jenderal/
A.n. Direktur Jenderal Pajak
24)
Kepala
…….....................................25)
NIP
26)
Tembusan
Yth.:
1. Wajib
Pajak ...........27)
2. Kepala
KPP ..........28)
Petunjuk Pengisian Lampiran
V.43.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama
unit kantor yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
surat ketetapan pajak/STP yang
akan
dilakukan pengurangan atau penghapusan
sanksi
administrasi |
Angka
4 |
: |
diisi
jenis surat
ketetapan
pajak/STP
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor
surat permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal
surat permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
tahun/masa
pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
nama
Wajib
Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
Nomor
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
Administrasi
|
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
Administrasi
|
Angka
11 |
: |
diisi
Pasal
sanksi
administrasi
|
Angka
12 |
: |
diisi
nomor
Undang-undang yang mengatur
sanksi |
Angka
13 |
: |
diisi
jenis
surat ketetapan
pajak/STP
|
Angka
14 |
: |
diisi
nomor
surat ketetapan
Pajak/STP
|
Angka
15 |
: |
diisi
tanggal surat ketetapan
Pajak/STP
|
Angka
16 |
: |
diisi
tahun/masa
pajak
|
Angka
17 |
: |
diisi
nama
Wajib
Pajak
|
Angka
18 |
: |
diisi
NPWP
|
Angka
19 |
: |
diisi
alamat
Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
dengan
perhitungan sesuai dengan Laporan
Penelitian
|
Angka
21 |
: |
diisi
dengan
sanksi administrasi yang sesuai dan Pasal yang
mengaturnya
|
Angka
22 |
: |
diisi
nama
kota/tempat
penerbitan
|
Angka
23 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan
diterbitkan |
Angka
24 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur Jenderal
Pajak (dan diikuti dengan
nama
jabatan) dalam hal
Surat
Keputusan merupakan
wewenang
Kepala Kantor Wilayah/Kepala
Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
25 |
: |
diisi
Nama
pejabat yang berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
26 |
: |
diisi
NIP
pejabat yang berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka
27 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
28 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
**) |
: |
diisi
sesuai jenis sanksi |
Catatan :
- SK ini digunakan untuk semua jenis pajak secara Jabatan
|
Lampiran
V.44. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP
……………
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ................
Nomor |
: |
S-............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Pemohonan
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak
Benar
Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan Surat
Saudara nomor ........5) tanggal
...........6) yang diterima tanggal
........7) hal pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar atas .........8) nomor
............9)
tanggal .............10), dengan ini disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 36 ayat (1)
huruf b dan
Pasal 36 ayat (2)
Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983
tentang
Ketentuan Umum dan Tata
Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah
terakhir dengan Undang -undang
Nomor 16
Tahun 2000 (UU KUP)
dan aturan
pelaksanaannya, bahwa pengurangan
atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak
benar harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
- Setiap permohonan
pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang
tidak benar harus diajukan untuk suatu surat
ketetapan
pajak;
- Setiap permohonan
pengurangan atau pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar
harus menyebutkan
jumlah pajak yang menurut Wajib Pajak seharusnya terutang.
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 32 UU, surat
permohonan
pengurangan atau pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar
harus
ditandatangani oleh Wajib
Pajak/pengurus.
Apabila surat permohonan
pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang
tidak
benar tidak
ditandatangani
oleh Wajib
Pajak/pengurus,
maka surat
permohonan
pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak yang
tidak benar harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.
- Berdasarkan penelitian kami,
surat Saudara memenuhi ketentuan
Pasal 36
ayat (1) huruf b dan Pasal 32
UU KUP
sehingga sesuai ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf
b
Undang-undang tersebut surat Saudara dapat dipertimbangkan.
- Untuk mempercepat
proses penyelesaian
permohonan
Saudara, diminta
untuk segera
menyiapkan data dokumen/bukti
dan buku-buku
pendukung permohonan
Saudara
dalam bentuk hard copy maupun soft copy
dan segera
menyampaikannya sesuai surat
permintaan yang dikirimkan ke alamat
Saudara.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
Kepala
,
_____________11)
NIP
12)
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.44. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal
terima surat permohonan
pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar |
Angka
8 |
: |
diisi
jenis
dan masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN
Masa Januari - Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004, dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Nama Kepala KPP yang menandatangani surat
|
Angka
12 |
: |
diisi
NIP Kepala KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.45. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
1)
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
KANTOR WILAYAH
DJP
……………
KANTOR PELAYANAN
PAJAK ................
Nomor |
: |
S-............................... 2) |
...............,.................... 3) |
Lamp |
: |
- |
|
Hal |
: |
Pemberitahuan Surat
Pemohonan
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak
Benar
Tidak Memenuhi Persyaratan
Formal |
|
Yth
………………
4)
Sehubungan dengan Surat
Saudara nomor ............5)
tanggal ............6) yang diterima
tanggal 7)
hal pengurangan atau pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar atas
............8)
nomor .........9) tanggal .............10) ,
dengan ini disampaikan bahwa
:
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 36 ayat (1)
huruf b dan
Pasal 36 ayat (2)
Undang- undang
Nomor 6 Tahun 1983
tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan
Undang -undang Nomor 16 Tahun
2000
(UU KUP)
dan aturan
pelaksanannya,
bahwa
pengurangan atau
pembatalan ketetapan
pajak yang tidak benar harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
- Setiap permohonan
pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang
tidak benar harus diajukan untuk suatu surat
ketetapan
pajak;
- Setiap permohonan
pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang
tidak benar harus menyebutkan
jumlah
pajak yang menurut Wajib
Pajak
seharusnya terutang.
- Sesuai dengan ketentuan
Pasal 32 UU KUP, surat
permohonan
pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak
yang
tidak benar harus
ditandatangani
oleh Wajib
Pajak/pengurus.
Apabila
surat
permohonan
pengurangan
atau pembatalan
ketetapan
pajak yang tidak benar
tidak
ditandatangani oleh Wajib
Pajak/pengurus, maka
surat permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.
- Berdasarkan penelitian kami,
surat Saudara tidak memenuhi
ketentuan
Pasal 36 ayat (1) huruf b dan/atau Pasal
32 11) UU KUP
sehingga sesuai ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf b
Undang-undang tersebut surat Saudara tidak dipertimbangkan.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terimakasih.
Kepala ,
___________________ 12)
NIP
13)
*) Diisi dengan yang sesuai
Petunjuk Pengisian Lampiran V.45. :
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor yang bersangkutan |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor surat |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal surat |
Angka
4 |
: |
diisi
nama dan alamat Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat Wajib Pajak |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib Pajak |
Angka
7 |
: |
diisi
tanggal
terima surat permohonan
pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak
yang tidak benar |
Angka
8 |
: |
diisi jenis
dan masa/tahun ketetapan pajak (contoh : SKPKB PPN
Masa Januari - Desember 2003, SKPKBT PPh Badan Tahun 2004,
dll.) |
Angka
9 |
: |
diisi
nomor ketetapan pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
tanggal ketetapan pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
Pasal
yang sesuai, apabila diperlukan dapat dikutip kalimat
dalam Undang-undang |
Angka
12 |
: |
diisi
Nama Kepala KPP yang menandatangani surat |
Angka
13 |
: |
diisi
NIP Kepala KPP yang menandatangani surat |
|
Lampiran
V.46. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP- ...............2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR
ATAS ...........
3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Permohonan
Wajib Pajak atas nama
……4)
Nomor:
……5)
tanggal
……6) yang diterima
……7)
tanggal
……8)
berdasarkan LPAD
Nomor :
……9)
tanggal ……10)
tentang
……11)
atas
……12)
Nomor :
…..13) tanggal
…14)
Tahun/Masa Pajak ……15)
;
- Laporan Penelitian
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
Yang
Tidak Benar Nomor :
LAP-……………16)
.
tanggal
………………..17);
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima
sebagian/ tidak terdapat cukup alasan untuk menerima*)
permohonan
Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36
ayat (1)
huruf b
Undang-undang
Nomor 6
Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum
Dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2000;
- Undang-undang Nomor 7
tahun
1983 Tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun
2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor: 542/KMK.04/2000
tentang
Tata Cara
Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi dan Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak
Nomor
: …………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak permohonan
Wajib Pajak dalam suratnya Nomor:
…………19)
tanggal
…………20)
;
- Mengurangkan/Membatalkan/Mempertahankan
21)
…………22)
Nomor
: …………23)
tanggal
…………24)
Tahun/Masa Pajak
…………25);
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
29)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Peredaran
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
Netto |
|
|
|
Kompensasi
Kerugian |
|
|
|
Penghasilan
Kena
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang |
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh Kurang
(Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh
ymh (lebih)
dibayar |
|
|
|
|
........30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
..............32)
..........................33)
NIP
34)
Tembusan Kepada
Yth.:
1. Wajib
Pajak
.............35)
2. Kepala
KPP ............36)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.46.
:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBT)/surat
keputusan yang diajukan
permohonan
|
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
nama
Kantor Pelayanan Pajak yang
menerima
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib
Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor
LPAD
|
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal
LPAD
|
Angka
11 |
: |
diisi
dengan jenis
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang
diajukan
permohonan
|
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal Laporan
Penelitian
|
Angka
18 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
21 |
: |
diisi
salah
satu |
Angka
22 |
: |
diisi
jenis Ketetapan
Pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
nomor Ketetapan
Pajak
|
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal Ketetapan
Pajak
|
Angka
25 |
: |
diisi
tahun
pajak
|
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka
27 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
28 |
: |
diisi
alamat Wajib
Pajak |
Angka
29 |
: |
diisi
dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian |
Angka
30 |
: |
diisi
kota tempat
penerbitan |
Angka
31 |
: |
diisi
tanggal Surat
Keputusan
diterbitkan |
Angka
32 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal Pajak
(dan
diikuti dengan
nama jabatan)
dalam hal Surat Keputusan
merupakan
wewenang Kepala Kantor Wilayah/Kepala Kantor
Pelayanan
Pajak
|
Angka
33 |
: |
diisi
Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
34 |
: |
diisi
NIP pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
35 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak
yang bersangkutan |
Angka
36 |
: |
diisi
nama KPP dimana
Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh
Badan/PPh Orang
Pribadi
|
Lampiran
V.47. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
........................................
1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-..................2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
ATAS ................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Ketetapan
Pajak…./Surat Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak4) Nomor:
……5)
tanggal
…6) Tahun/Masa Pajak
……7) tentang
………8) atas
nama…………9)
- Laporan
Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang Tidak
Benar Secara Jabatan Nomor :
LAP-…………….10)
tanggal
………………..11);
- Bahwa terdapat
cukup
alasan untuk mengurangkan atau
membatalkan*)
ketetapan pajak yang tidak benar;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36 ayat (1) huruf b
Undang-undang
Nomor 6
Tahun 1983 Tentang
Ketentuan
Umum Dan
Tata Cara
Perpajakan sebagaimana
telah
diubah terakhir
dengan
Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000;
- Undang-undang Nomor
7
Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor :
542/KMK.04/2000
tentang Tata
Cara
Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
dan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak
Nomor
: ……………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Mengurangkan/Membatalkan
*)
ketetapan pajak
yang
tidak benar
dalam
…12) Nomor :
……13)
tanggal……14)
Tahun/Masa Pajak
……15)
;
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………16) |
NPWP |
:
…………17) |
Alamat |
:
…………18) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
20)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Peredaran
Usaha |
|
|
|
Penghasilan
Netto |
|
|
|
Kompensasi
Kerugian |
|
|
|
Penghasilan
Kena
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang |
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh Kurang
(Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh
ymh (lebih)
dibayar |
|
|
|
|
...........20),.....................
21)
Direktur
Jenderal/
A.n. Direktur Jenderal Pajak
22)
Kepala
…….................................23)
NIP
24)
Tembusan Yth.
:
1. Wajib
Pajak ..........25)
2. Kepala
KPP .........26)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.47.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak
(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBT)/surat keputusan yang
dikurangkan/dibatalkan
|
Angka
4 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak/Surat
Keputusan
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
pajak/Surat
Keputusan
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat ketetapan
pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
tahun/masa pajak dalam
surat ketetapan
pajak |
Angka
8 |
: |
diisi
surat
keputusan yang dikurangkan/dibatalkan,
dalam
hal Pasal 36 ayat (1) huruf b untuk
skp, maka uraian ”tentang” dapat
dihilangkan
|
Angka
9 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak |
Angka
10 |
: |
diisi
Nomor Laporan
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
|
Angka
11 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis surat ketetapan
pajak
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
14 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun/masa pajak |
Angka
16 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
17 |
: |
diisi
NPWP |
Angka
18 |
: |
diisi
alamat |
Angka
19 |
: |
diisi
dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian
|
Angka
20 |
: |
Diisi
kota/tempat
penerbitan
|
Angka
21 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan
diterbitkan
|
Angka
22 |
: |
diisi
salah satu.
- Direktur
Jenderal Pajak jika Surat
Keputusan
merupakan wewenang Kantor Pusat Direktur
Jenderal
Pajak
- A.n. Direktur Jenderal Pajak
(dan diikuti dengan nama jabatan) dalam
hal Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
24 |
: |
diisi
NIP pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan
|
Angka
25 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
26 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib
Pajak terdaftar |
*) |
: |
Diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan :
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh Badan/
PPh Orang Pribadi atas pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak yang tidak benar yang dilakukan secara jabatan
Petunjuk Pengisian Lampiran V.48.
:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak
(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBT)/surat keputusan yang diajukan
permohonan
|
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
nama
Kantor Pelayanan Pajak yang
menerima
permohonan
Wajib Pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib
Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor
LPAD
|
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal
LPAD
|
Angka
11 |
: |
diisi
dengan jenis
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang
diajukan
permohonan
|
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan Pajak yang Tidak
Benar
|
Angka
18 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
21 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
22 |
: |
diisi
jenis Ketetapan
Pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
nomor Ketetapan
Pajak
|
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal Ketetapan
Pajak |
Angka
25 |
: |
diisi
tahun
pajak |
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka 27 |
: |
diisi
NPWP |
Angka 28 |
: |
diisi alamat Wajib
Pajak |
Angka 29 |
: |
diisi dengan
perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian |
Angka 30 |
: |
diisi kota tempat
penerbitan |
Angka 31 |
: |
diisi tanggal Surat
Keputusan
diterbitkan |
Angka 32 |
: |
diisi salah
satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal Pajak
(dan
diikuti dengan
nama jabatan)
dalam hal Surat Keputusan
merupakan
wewenang Kepala
Kantor Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka 33 |
: |
diisi Nama pejabat
yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka 34 |
: |
diisi NIP pejabat
yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka 35 |
: |
diisi nama Wajib
Pajak
yang bersangkutan |
Angka 36 |
: |
diisi nama KPP
dimana
Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh
Pot/Put
|
Lampiran
V.48. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
......................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP- ....................2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK
YANG TIDAK BENAR
ATAS .................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Permohonan
Wajib Pajak atas nama
……4)
Nomor:
……5)
tanggal
……6) yang diterima
……7)
tanggal
……8)
berdasarkan LPAD
Nomor :
……9)
tanggal ……10)
tentang
……11)
atas
……12)
Nomor :
…13) tanggal
…14)
Tahun/Masa Pajak
……15)
- Laporan Penelitian
Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi
Administrasi
Secara Jabatan Nomor :
LAP-……………16)
.
tanggal
………………..17);
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima
sebagian/ tidak terdapat cukup alasan untuk
menerima*) permohonan Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal
36 ayat (1)
huruf b
Undang-undang
Nomor 6
Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000;
- Undang-undang Nomor 7
tahun
1983 Tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun
2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor: 542/KMK.04/ 2000
tentang
Tata Cara
Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi dan Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
: …………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak18) permohonan
Wajib Pajak dalam suratnya Nomor:
…………19)
tanggal
…………20)
;
- Mengurangkan/Membatalkan/Mempertahankan21)
…………22) Nomor :
…………23)
tanggal
…………24)
Tahun/Masa Pajak
…………25)
;
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
29)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Dasar
Pengenaan
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang |
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh
Kurang (Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh
ymh (lebih)
dibayar |
|
|
|
|
...........30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
........................32)
...........................................33)
NIP......................................34)
Tembusan Kepada
Yth.:
- Wajib
Pajak...................35)
- Kepala
KPP....................36)
|
Lampiran
V.49. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-....................2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
ATAS .............................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Ketetapan Pajak….4)/Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak*) Nomor:
……5) tanggal
…6) Tahun/Masa Pajak
……7) tentang
………8) atas
nama…………9)
- Laporan
Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang Tidak
Benar Secara Jabatan Nomor :
LAP-…………….10)
tanggal
………………..11);
- Bahwa terdapat
cukup
alasan untuk mengurangkan atau
membatalkan*)
ketetapan pajak yang tidak benar;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36 ayat (1) huruf b
Undang-undang Nomor
6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum
Dan Tata
Cara
Perpajakan sebagaimana
telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun
2000;
- Undang-undang
Nomor
7 tahun
1983 Tentang
Pajak Penghasilan
sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor :
542/KMK.04/2000
tentang Tata
Cara
Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
dan Pengurangan atau
Pembatalan Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak
Nomor
: ……………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Mengurangkan/Membatalkan *) ketetapan
pajak/Surat
Keputusan yang tidak
benar dalam
…12) Nomor :
……13)
tanggal……14)
Tahun/Masa Pajak
……15);
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………16) |
NPWP |
:
…………17) |
Alamat |
:
…………18) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
19)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
Dasar
Pengenaan
Pajak |
|
|
|
PPh
Terutang |
|
|
|
Kredit
Pajak |
|
|
|
PPh
Kurang (Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Administrasi |
|
|
|
Jumlah PPh
ymh (lebih)
dibayar |
|
|
|
|
...............
20),.....................
21)
Direktur
Jenderal/
A.n.
Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
.................22)
…….....................................23)
NIP.....................................24)
Kepada Yth.:
- Wajib
Pajak.........25)
- Kepala
KPP......... 26)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.49.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak
(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBT)/surat keputusan yang
dikurangkan/dibatalkan
|
Angka
4 |
: |
diisi
jenis ketetapan pajak
Surat
Keputusan
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
pajak/Surat
Keputusan
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat ketetapan
pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
tahun/masa pajak dalam
surat ketetapan
pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
surat
keputusan yang dikurangkan/dibatalkan,
dalam
hal Pasal 36 ayat (1) huruf b
untuk
skp, maka uraian ”tentang” dapat
dihilangkan
|
Angka
9 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
10 |
: |
diisi
Nomor Laporan
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak |
Angka
11 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis surat ketetapan
pajak
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
14 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun/masa
pajak
|
Angka
16 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
17 |
: |
diisi
NPWP
|
Angka
18 |
: |
diisi
alamat
|
Angka
19 |
: |
diisi
dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian
|
Angka
20 |
: |
Diisi
kota/tempat
penerbitan
|
Angka
21 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan
diterbitkan
|
Angka
22 |
: |
diisi
salah satu.
- Direktur
Jenderal Pajak jika Surat
Keputusan
merupakan wewenang Kantor Pusat Direktur Jenderal
Pajak
- A.n. Direktur Jenderal Pajak
(dan diikuti dengan nama jabatan) dalam
hal Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan
Pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
24 |
: |
diisi
NIP pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan |
Angka
25 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka
26 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib
Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang
sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPh
Pot/put atas pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak
yang tidak benar yang dilakukan secara jabatan
|
Lampiran
V.50. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
......................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR : KEP-...............2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK
YANG
TIDAK BENAR ATAS.............3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Permohonan Wajib
Pajak
atas
nama ……4)
Nomor:
……5)
tanggal
……6) yang
diterima
……7)
tanggal
……8)
berdasarkan
LPAD Nomor :
……9)
tanggal ……10)
tentang
……11)
atas
……12)
Nomor :
…13) tanggal
…14)
Tahun/Masa Pajak
……15)
- Laporan Penelitian
Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak
Yang
Tidak Benar Nomor :
LAP-……………16)
.
tanggal
………………..17)
;
- Bahwa
terdapat cukup
alasan untuk menerima
seluruhnya/menerima
sebagian/ tidak terdapat cukup alasan untuk menerima*)
permohonan
Wajib Pajak;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36
ayat (1)
huruf b
Undang-undang
Nomor 6
Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah
diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2000;
- Undang-undang Nomor
8
tahun 1983 Tentang Pajak
Pertambahan
Nilai Barang Dan Jasa
Dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah
sebagaimana
telah diubah terakhir dengan
Undang-undang
Nomor 18 Tahun 2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor: 542/KMK.04/2000
tentang
Tata Cara
Pengurangan
atau Penghapusan
Sanksi
Administrasi dan Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
: …………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Menerima seluruhnya/Menerima
sebagian/Menolak
permohonan
Wajib Pajak dalam suratnya Nomor:
…………19)
tanggal
…………20)
;
- Mengurangkan/Membatalkan/Mempertahankan
21)
…………22)
Nomor
: …………23)
tanggal
…………24)
Tahun/Masa Pajak
…………25);
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………26) |
NPWP |
:
…………27) |
Alamat |
:
…………28) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
19)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
PPN Kurang
(Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Bunga |
|
|
|
Sanksi
Kenaikan |
|
|
|
Jumlah PPN
ymh
dibayar |
|
|
|
|
................30),.....................
31)
Direktur Jenderal
/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala
...................32)
..........................................33)
NIP ...................................
34)
Tembusan Kepada
Yth.:
- Wajib
Pajak .........35)
- Kepala
KPP .........36)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.50.
:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak
(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBT)/surat keputusan
yang diajukan
permohonan
|
Angka
4 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
nama
Kantor Pelayanan Pajak yang
menerima
permohonan
Wajib Pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal surat Wajib
Pajak diterima di Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
9 |
: |
diisi
dengan Nomor
LPAD
|
Angka
10 |
: |
diisi
dengan tanggal
LPAD
|
Angka
11 |
: |
diisi
dengan jenis
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal ketetapan
pajak yang diajukan
permohonan
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun pajak yang
diajukan
permohonan
|
Angka
16 |
: |
diisi
Nomor
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
|
Angka
17 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
|
Angka
18 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
19 |
: |
diisi
nomor surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
20 |
: |
diisi
tanggal surat
permohonan Wajib
Pajak
|
Angka
21 |
: |
diisi
salah
satu
|
Angka
22 |
: |
diisi
jenis Ketetapan
Pajak |
Angka
23 |
: |
diisi
nomor Ketetapan
Pajak |
Angka
24 |
: |
diisi
tanggal Ketetapan
Pajak |
Angka
25 |
: |
diisi
tahun
pajak |
Angka
26 |
: |
diisi
nama Wajib
Pajak |
Angka 27 |
: |
diisi
NPWP |
Angka 28 |
: |
diisi alamat Wajib
Pajak |
Angka 29 |
: |
diisi dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian |
Angka 30 |
: |
diisi kota tempat
penerbitan |
Angka 31 |
: |
diisi tanggal Surat
Keputusan
diterbitkan |
Angka 32 |
: |
diisi salah
satu.
- Direktur Jenderal Pajak
jika Surat Keputusan merupakan
wewenang
Kantor Pusat Direktur Jenderal Pajak
- A.n. Direktur
Jenderal Pajak
(dan
diikuti dengan
nama jabatan)
dalam hal Surat Keputusan
merupakan
wewenang Kepala Kantor Wilayah/Kepala
Kantor
Pelayanan Pajak
|
Angka 33 |
: |
diisi Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka 34 |
: |
diisi NIP pejabat yang
berwenang menandatangani Surat Keputusan |
Angka 35 |
: |
diisi nama Wajib Pajak yang bersangkutan |
Angka 36 |
: |
diisi nama KPP dimana Wajib Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan
:
- SK ini digunakan untuk jenis pajak
PPN/PTLL
|
Lampiran
V.51. |
|
Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak |
|
Nomor |
: |
SE - 02/PJ.07/2007 |
|
Tanggal |
: |
08 Oktober 2007 |
DEPARTEMEN KEUANGAN
RI
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
.........................................1)
KEPUTUSAN DIREKTUR
JENDERAL
PAJAK
NOMOR :
KEP-...........2)
TENTANG
PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
ATAS ......................3)
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
Menimbang |
: |
- Surat Ketetapan Pajak….4)/Surat Keputusan
Direktur Jenderal
Pajak*) Nomor:
……5) tanggal
…6) Tahun/Masa Pajak
……7) tentang
………8) atas
nama…………9)
- Laporan
Penelitian
Pengurangan atau
Pembatalan
Ketetapan Pajak
yang Tidak
Benar Secara Jabatan Nomor :
LAP-…………….10)
tanggal
………………..11);
- Bahwa terdapat
cukup
alasan untuk mengurangkan atau
membatalkan*) ketetapan pajak yang tidak benar;
|
Mengingat |
: |
- Pasal 36 ayat (1) huruf b
Undang-undang Nomor
6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum Dan
Tata Cara
Perpajakan sebagaimana
telah
diubah terakhir
dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun
2000;
- Undang-undang Nomor
8 tahun
1983
Tentang Pajak Pajak
Pertambahan
Nilai Barang Dan Jasa
Dan
Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah
sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
18
Tahun 2000;
- Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor :
542/KMK.04/2000
tentang Tata
Cara
Pengurangan atau
Penghapusan
Sanksi Administrasi
dan Pengurangan
atau Pembatalan Ketetapan Pajak;
- Keputusan Direktur
Jenderal
Pajak Nomor : KEP-297/PJ./2002
sebagaimana telah
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pajak Nomor
: ……………………
|
|
|
MEMUTUSKAN |
Menetapkan |
: |
- Mengurangkan/Membatalkan
*) surat
ketetapan pajak/Surat Keputusan
yang
benar dalam
…12) Nomor :
……13)
tanggal……14)
Tahun/Masa Pajak
……15);
Atas Nama Wajib Pajak |
:
…………16) |
NPWP |
:
…………17) |
Alamat |
:
…………18) |
Dengan
perincian sebagai berikut : |
19)
Uraian |
Semula
(Rp.) |
Dikurangkan/
Dibatalkan
(Rp.) |
Menjadi
(Rp.) |
PPN Kurang
(Lebih)
Bayar |
|
|
|
Sanksi
Bunga |
|
|
|
Sanksi
Kenaikan |
|
|
|
Jumlah PPN
ymh
dibayar |
|
|
|
|
...............20),.....................
21)
Direktur
Jenderal/
A.n. Direktur Jenderal
Pajak
Kepala ..............................
22)
…….....................................23)
NIP ...................................24)
Tembusan
Yth.:
- Wajib
Pajak ...........25)
- Kepala
KPP ............26)
Petunjuk Pengisian Lampiran V.51.:
Angka
1 |
: |
diisi
nama unit kantor
yang menerbitkan
keputusan
|
Angka
2 |
: |
diisi
nomor
Keputusan
|
Angka
3 |
: |
diisi
jenis
ketetapan
Pajak
(SKPLB/SKPKB/SKPN/SKPKBTl)/surat keputusan yang
dikurangkan/dibatalkan
|
Angka
4 |
: |
diisi
jenis ketetapan
pajak/Surat
Keputusan
|
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
pajak/Surat
Keputusan
|
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat ketetapan
pajak
|
Angka
7 |
: |
diisi
tahun/masa pajak dalam
surat ketetapan
pajak
|
Angka
8 |
: |
diisi
surat
keputusan yang dikurangkan/dibatalkan,
dalam
hal Pasal 36 ayat (1) huruf b untuk
skp, maka uraian ”tentang” dapat
dihilangkan
|
Angka
9 |
: |
diisi
Nama Wajib
Pajak
|
Angka
10 |
: |
diisi
Nomor Laporan
Penelitian Pengurangan atau Pembatalan
Ketetapan Pajak
|
Angka
11 |
: |
diisi
tanggal
Laporan
Penelitian
Pengurangan
atau
Pembatalan Ketetapan
Pajak
|
Angka
12 |
: |
diisi
jenis surat ketetapan
pajak
|
Angka
13 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
14 |
: |
diisi
nomor surat ketetapan
Pajak
|
Angka
15 |
: |
diisi
tahun/masa
pajak
|
Angka
16 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
17 |
: |
diisi
NPWP
|
Angka
18 |
: |
diisi
alamat
|
Angka
19 |
: |
diisi
dengan perhitungan
sesuai dengan Laporan
Penelitian
|
Angka
20 |
: |
Diisi
kota/tempat
penerbitan
|
Angka
21 |
: |
diisi
tanggal Surat Keputusan
diterbitkan
|
Angka
22 |
: |
diisi
salah
satu.
- Direktur
Jenderal Pajak jika Surat
Keputusan
merupakan wewenang Kantor Pusat Direktur Jenderal
Pajak
- A.n. Direktur Jenderal
Pajak (dan diikuti dengan nama jabatan) dalam
hal Surat Keputusan
merupakan wewenang Kepala
Kantor
Wilayah/Kepala Kantor Pelayanan Pajak
|
Angka
23 |
: |
diisi
Nama pejabat yang
berwenang menandatangani Surat
Keputusan
|
Angka
24 |
: |
diisi
NIP pejabat yang
berwena ng menandatangani Surat
Keputusan
|
Angka
25 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang
bersangkutan
|
Angka
26 |
: |
diisi
nama KPP dimana Wajib
Pajak terdaftar |
*) |
: |
diisi
salah satu yang sesuai |
Catatan :
- SK ini digunakan untuk jenis pajak PPN/PTLL
atas pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar
yang dilakukan secara
jabatan