Lampiran I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-36/PJ/2008
TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
......................................(1)

    
Jl ................                                                 
...................
Telepon ..............
.........................



SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN BPHTB
Nomor: PRIN-.......................(2)

Kepada Saudara yang namanya tersebut dibawah ini:

No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL JABATAN

(3)

(4) (5) (6)

diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 terhadap pelaksanaan kewajiban BPHTB Wajib Pajak :

Nama : ............................................................................................................ (7)
NPWP :
   
     
     
 
     
     
(8)
Alamat : ............................................................................................................ (9)
NOP :
   
   
     
     
     
       
 
(10)
Alamat Tanah dan/atau Bangunan : ............................................................................................................ (11)
Tahun Pajak :
   
(12)
Alasan Pemeriksaan : ............................................................................................................ (13)



 
..........,.............20............                                (14)
A.n. Direktur Jenderal Pajak        
Kepala Kantor/Direktur Keberatan dan Banding   (15)


.......................................        
NIP                                                    




PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN BPHTB



Angka (1) : Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor yang melakukan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (2) : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB yang dikeluarkan oleh Direktur Keberatan dan Banding/Kepala Kantor Wilayah DJP/KPPBB/KPP Pratama.
Angka (3) : Cukup jelas.
Angka (4) : Diisi dengan nama dan NIP Petugas Pemeriksa BPHTB (bisa lebih dari satu).
Angka (5) : Diisi dengan Pangkat dan Golongan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (6) : Diisi dengan jabatan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (7) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (8) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa
Angka (9) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (10) : Diisi dengan Nomor Objek Pajak tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (11) : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (12) : Diisi dengan Tahun Pajak yang akan diperiksa.
Angka (13) : Diisi dengan alasan dilakukannya Pemeriksaan BPHTB.
Angka (14) : Diisi dengan tempat dan tanggal diterbitkannya Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (15) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala kantor Wilayah DJP/Kepala KPPBB/Kepala KPP Pratama/Direktur Keberatan dan Banding serta cap jabatan.




Lampiran II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-36/PJ/2008
TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
......................................(1)

    
Jl ................                                                 
...................
Telepon ..............
.........................



Nomor : S- .............. (2) .............,............20...   (3)
Sifat : Segera
Hal : Pemberitahuan Pemeriksaan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)


Yth .......................
............................
............................  (4)


Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB Nomor : .................................................. (5) tanggal ................................. (6) bersama ini diberitahukan bahwa :

No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL JABATAN

(7)

(8) (9) (10)

diperintahkan untuk melakukan Pemeriksaan BPHTB terhadap pelaksanaan kewajiban BPHTB Saudara :

Nama Wajib Pajak : ............................................................................................................ (11)
NPWP :
   
     
     
 
     
     
(12)
Alamat Wajib Pajak : ............................................................................................................ (13)
NOP :
   
   
     
     
     
       
 
(14)
Alamat Tanah dan/atau Bangunan : ............................................................................................................ (15)
Tahun Pajak :
   
(16)
Alasan Pemeriksaan : ............................................................................................................ (17)

Pemeriksaan BPHTB dimaksud dilaksanakan dengan Pemeriksaan Kantor, dan dalam hal diperlukan dapat dilanjutkan dengan Pemeriksaan Lapangan. Dalam hal Petugas Pemeriksa BPHTB memerlukan kehadiran Saudara, kami akan meminta kehadiran Saudara dalam proses Pemeriksaan BPHTB dengan menggunakan Surat Panggilan dalam rangka Pemeriksaan BPHTB.

Demikian disampaikan sebagai pemberitahuan.





Kepala Kantor/Direktur Keberatan dan Banding




......................... (18)
NIP



PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN BPHTB



Angka (1) : Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor yang melakukan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (2) : Diisi dengan nomor Surat Pemberitahuan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (3) : Diisi dengan tanggal Surat Pemberitahuan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (4) : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (5) : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (6) : Diisi dengan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (7) : Cukup jelas.
Angka (8) : Diisi dengan nama dan NIP Petugas Pemeriksa BPHTB (bisa lebih dari satu).
Angka (9) : Diisi dengan pangkat dan golongan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (10) : Diisi dengan jabatan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (11) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (12) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (13) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (14) : Diisi dengan Nomor Objek Pajak tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (15) : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (16) : Diisi dengan Tahun Pajak yang akan diperiksa.
Angka (17) : Diisi dengan alasan dilakukannya Pemeriksaan BPHTB.
Angka (18) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala kantor Wilayah DJP/Kepala KPPBB/Kepala KPP Pratama/Direktur Keberatan dan Banding serta cap jabatan.




Lampiran III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-36/PJ/2008
TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
......................................(1)

    
Jl ................                                                 
...................
Telepon ..............
.........................



SURAT TUGAS PEMERIKSAAN LAPANGAN
Nomor: ST-.......................(2)

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB Nomor :....................(3) tanggal ..............(4) ditugaskan kepada Saudara yang namanya tersebut dibawah ini :


No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL JABATAN

(5)

(6) (7) (8)

untuk melakukan Pemeriksaan Lapangan dalam rangka Pemeriksaan BPHTB terhadap Wajib Pajak :

Nama Wajib Pajak : ............................................................................................................ (9)
NPWP :
   
     
     
 
     
     
(10)
Alamat Wajib Pajak : ............................................................................................................ (11)
NOP :
   
   
     
     
     
       
 
(12)
Alamat Tanah dan/atau Bangunan : ............................................................................................................ (13)
Tahun Pajak :
   
(14)
Alasan Pemeriksaan : ............................................................................................................ (15)
Tempat Pemeriksaan : ............................................................................................................ (16)

Demikian untuk dilaksanakan dan kepada pihak terkait kami minta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas tersebut.






..........................,.........................20...........         (17)
Kepala Kantor/Direktur Keberatan dan Banding *)    




.........................                                                  (18)
NIP
*) Coret yang tidak perlu


PETUNJUK PENGISIAN
SURAT TUGAS PEMERIKSAAN LAPANGAN



Angka (1) : Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor yang melakukan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (2) : Diisi dengan nomor Surat Tugas Pemeriksaan Lapangan.
Angka (3) : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah DJP/KPPBB/KPP Pratama/Direktur Keberatan dan Banding.
Angka (4) : Diisi dengan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah DJP/KPPBB/KPP Pratama/Direktur Keberatan dan Banding..
Angka (5) : Cukup jelas.
Angka (6) : Diisi dengan nama dan NIP Petugas Pemeriksa BPHTB (bisa lebih dari satu).
Angka (7) : Cukup jelas pangkat dan golongan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (8) : Diisi dengan jabatan Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (9) : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (10) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (11) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang akan diperiksa.
Angka (12) : Diisi dengan Nomor Objek Pajak tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (13) : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (14) : Diisi dengan Tahun Pajak yang akan diperiksa.
Angka (15) : Diisi dengan alasan dilakukannya Pemeriksaan BPHTB.
Angka (16) : Diisi dengan tempat dilakukannya Pemeriksaan Lapangan
Angka (17) : Diisi dengan tempat dan tanggal diterbitkannya Surat Tugas Pemeriksaan Lapangan.
Angka (18) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor Wilayah DJP/Kepala KPPBB/Kepala KPP Pratama/Direktur Keberatan dan Banding serta cap jabatan.






Lampiran IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-36/PJ/2008
TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
......................................(1)

    
Jl ................                                                 
...................
Telepon ..............
.........................



Nomor : S- .............. (2) .............,............20...   (3)
Sifat : Segera
Hal : Panggilan dalam rangka Pemeriksaan BPHTB


Yth .......................
............................
............................  (4)

Dalam rangka Pemeriksaan Bea Perolehan hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB Nomor .............(5) tanggal ..............(16), yang telah diberitahukan kepada saudara dengan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan BPHTB Nomor ............. (7) tanggal .............. (8), dengan ini diminta kedatangan Saudara pada :

Hari/Tanggal : ............................................................................................. (9)
Waktu : ............................................................................................. (10)
Tempat : ............................................................................................. (11)
Tempat : ............................................................................................. (12)

untuk memberikan keterangan kepada Petugas Pemeriksa BPHTB, dengan membawa buku-buku, catatan-catatan, dan/atau dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. .........................................
2. .........................................
3. ......................................... (13)
.........................................
.........................................

Apabila Saudara tidak hadir memenuhi Surat Panggilan ini, Pemeriksaan BPHTB akan ditunjukan tanpa kehadiran Saudara.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.






Kepala Kantor/Kepala Bidang ......../
Kepala Sub Direktorat ...........    



.........................      (18)
NIP



PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN BPHTB



Angka (1) : Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor yang melakukan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (2) : Diisi dengan nomor Surat Panggilan.
Angka (3) : Diisi dengan tanggal Surat Panggilan.
Angka (4) : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.
Angka (5) : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (6) : Diisi dengan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (7) : Diisi dengan nomor Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (8) : Diisi dengan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB.
Angka (9) : Diisi dengan hari/tanggal saat Wajib pajak diminta hadir.
Angka (10) : Diisi dengan pukul/jam saat Wajib pajak diminta hadir.
Angka (11) : Diisi dengan alamat tempat dimana Wajib Pajak diminta hadir.
Angka (12) : Diisi dengan nama Petugas Pemeriksa BPHTB.
Angka (13) : Diisi dengan buku-buku, catatan-catatan, dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan.
Angka (14) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala KPPBB/Kepala KPP Pratama/Kepala Bidang terkait/Kasubdit terkait serta cap jabatan.






Lampiran V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : PER-36/PJ/2008
TENTANG : TATA CARA PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
......................................(1)

    
Jl ................                                                 
...................
Telepon ..............
.........................



LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
(LHPB)

........................,................20......... (2)

Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
    NIP/Jabatan
:
:
............................................................................................................
............................................................................................................
(3)
(4)
2. Nama
    NIP/Jabatan
:
:
............................................................................................................
............................................................................................................
(5)
(6)

Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan BPHTB nomor ............... (17) tanggal ..............(18) telah melakukan Pemeriksaan BPHTB terhadap :
Wajib Pajak : ............................................................................................................ (9)
NPWP : ............................................................................................................ (10)
Alamat : ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................


(11)

atas perolehan tanah dan bangunan dengan :

Nomor Objek Pajak (NOP) : ............................................................................................................ (9)
Letak Tanah dan/atau Bangunan : ............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
(10)
Akta/Risalah Lelang/SK Pemberian Hak
Baru/dokumen perolehan hak lainnya

:

Nomor .........................................................(14) tanggal ......................

(15)
Permohonan/Pengajuan : no tanda terima ............................................(16) tanggal ..................... (17)
Tahun : ............................................................................................................ (18)
Alasan Pemeriksaan ............................................................................................................ (19)

Dengan uraian temuan pemeriksaan BPHTB sebagai berikut :
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................(20)

Dari pemeriksaan BPHTB tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Untuk pemeriksaan BPHTB dalam rangka pengujian kepatuhan Wajib Pajak atau pengembalian kelebihan pembayaran BPHTB (pemeriksaan BPHTB terhadap SSB) :
( ) terdapat kelebihan pembayaran BPHTB sebesar Rp ................................
( ........................................................................................................
(21)
(22))
( ) pembayaran BPHTB sama dengan BPHTB yang terutang.
( ) terdapat kekurangan pembayaran BPHTB sebesar Rp .............................
( ........................................................................................................
(23)
(24))
b. Untuk pemeriksaan BPHTB dalam rangka penyelesaian keberatan :
( ) terdapat selisih lebih sebesar Rp ...........................................................
( ........................................................................................................
(25)
(26)
( ) tidak terdapat selisih.
( ) terdapat selisih kurang sebesar Rp .......................................................
( ........................................................................................................
(27)
(28)),
antara penghitungan menurut Pemeriksa BPHTB dan penghitungan dalam keberatan Wajib Pajak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPHTB tersebut :
a. Untuk pemeriksaan BPHTB dalam rangka pengujian kepatuhan Wajib Pajak atau pengembalian kelebihan pembayaran BPHTB (pemeriksaan BPHTB terhadap SSB), diusulkan untuk diterbitkan :
( ) SKBLB sebesar Rp ....................... (29) (..........................................................
......................................................................................................................

(30))
( ) SKBN
( ) SKBKB sebesar Rp ....................... (31) (..........................................................
......................................................................................................................

(32))
( ) SKBKBT sebesar Rp ....................... (33) (..........................................................
......................................................................................................................

(34))
( ) STB sebesar Rp ....................... (35) (..........................................................
......................................................................................................................

(36))
b. Untuk pemeriksaan BPHTB dalam rangka penyelesaian keberatan, diusulkan untuk diterbitkan Surat Keputusan Keberatan yang :
( ) menerima sebagian
( ) menerima seluruhnya
( ) menolak
( ) menambah besarnya pajak yang terutang
atas pengajuan keberatan Wajib Pajak.



Mengetahui,
Kepala Seksi ................(37)


............................... (38)
NIP..........................
Pemeriksa BPHTB,



1. ............................... (3)
    NIP .........................
Kepala ........................(39)


.................................. (40)
NIP ............................

Kepala kanwil / Direktur *) .............................(41)


.................................. (42)
NIP ............................


2. .............................. (5)
    NIP ........................


Keterangan :
( ) pilih satu yang sesuai dan beri tanda X
*) coret yang tidak perlu




PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPHTB (LHPB)



Angka (1) : Diisi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor yang melakukan Pemeriksaan BPHTB.
Angka (2) : Diisi dengan Tanggal LHPB
Angka (3) : Diisi dengan Nama Pemeriksa BPHTB 1.
Angka (4) : Diisi dengan NIP dan Jabatan Pemeriksa BPHTB 1.
Angka (5) : Diisi dengan Nama Pemeriksa BPHTB 2 (jika ada).
Angka (6) : Diisi dengan NIP dan Jabatan Pemeriksa BPHTB 2 (jika ada).
Dalam hal Pemeriksa BPHTB lebih dari 2 orang, Nama dan BIP/Jabatan Pemeriksa BPHTB dapat ditambahkan sendiri pada LHPB.
Angka (7) : Diisi dengan Nomor SP2B atau SP3 dalam hal pemeriksaan untuk seluruh jenis pajak.
Angka (8) : Diisi dengan Tanggal Sp2B atau SP3 dalam hal pemeriksaan untuk seluruh jenis pajak.
Angka (9) : Diisi dengan Wajib Pajak yang diperiksa.
Angka (10) : Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.
Angka (11) : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.
Angka (12) : Diisi dengan Nomor Objek Pajak tanha dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (13) : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka (14) : Diisi dengan Nomor Akta/Risalah lelang/SK Pemberian Hak Baru.
Angka (15) : Diisi dengan Tanggal Akta/Risalah lelang/SK Pemberian Hak Baru.
Angka (16) : Diisi dengan Nomor Tanda Terima Permohonan.
Angka (17) : Diisi dengan Tanggal Tanda Terima Permohonan.
Angka (18) : Diisi dengan Tahun Pajak objek pajak yang diperiksa.
Angka (19) : Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan BPHTB.
Angka (20) : Diisi dengan uraian temuan pemeriksaan BPHTB.
Angka (21) : Diisi dengan jumlah nominal kelebihan pembayaran dengan angka.
Angka (22) : Diisi dengan jumlah nominal kelebihan pembayaran dengan huruf.
Angka (23) : Diisi dengan jumlah nominal kekurangan pembayaran dengan angka.
Angka (24) : Diisi dengan jumlah nominal kekurangan pembayaran dengan huruf.
Angka (25) : Diisi dengan jumlah nominal selisih lebih dengan angka.
Angka (26) : Diisi dengan jumlah nominal selisih lebih dengan huruf.
Angka (27) : Diisi dengan jumlah nominal kurang lebih dengan angka.
Angka (28) : Diisi dengan jumlah nominal kurang lebih dengan huruf.
Angka (29) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBLB dengan angka
Angka (30) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBLB dengan huruf.
Angka (31) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBKB dengan angka.
Angka (32) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBKB dengan huruf.
Angka (33) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBKBT dengan angka.
Angka (34) : Diisi dengan jumlah nominal dalam SKBKBT dengan huruf.
Angka (35) : Diisi dengan jumlah nominal dalam STB dengan angka.
Angka (36) : Diisi dengan jumlah nominal dalam STB dengan huruf.
Angka (37) : Diisi dengan Seksi Pemeriksaan/Penetapan/Keberatan dan Pengurangan/Pengurangan Keberatan dan Banding IV/Pengurangan dan Keberatan, sesuai bidang tugasnya.
Angka (38) : Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Kepala Seksi.
Angka (39) : Diisi dengan Jabatan Eselon III atasan Kepala Seksi.
Angka (40) : Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP Pejabat Eselon III atasan Kepala Seksi Dalam hal Pemeriksaan BPHTB dilakukan di KPPBB/KPP Pratama ditambahkan cap jabatan.
Angka (41) :
  • dalam hal dilakukan oleh Kantor Pusat DJP, diisi dengan Jabatan Eselon II atasan Kepala Subdirektorat.
  • Dalam hal dilakukan oleh Kantor Wilayah DJP, diisi dengan Jabatan Eselon II atasan Kepala Bidang.
  • dalam hal Pemeriksaan BPHTB dilakukan oleh KPPBB/KPP Pratama, baris " Kepala Kanwil/Direktur*)......", baris "..........", dan baris "NIP ............." dihapus.
Angka (42) :
  • dalam hal dilakukan oleh Kantor Pusat DJP, diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP Jabatan Eselon II atasan Kepala Subdirektorat.
  • dalam hal dilakukan oleh Kantor Wilayah DJP, diisi dengan tanda tangan, nama, dan NIP Jabatan Eselon II atasan Kepala Bidang.
  • dalam hal Pemeriksaan BPHTB dilakukan oleh Kantor Pusat DJP/Kantor Wilayah DJP ditambahkan cap jabatan.