Lampiran I
Surat daran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE - 18/PJ./2008
Tanggal : 25 Maret 2008

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK (SPOP) PBB MIGAS

  1. Petunjuk Umum
    1. SPOP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data Objek Pajaknya (Pasal 1 angka 4 UU PBB)
    2. Dalam rangka pendataan, Subyek Pajak wajib mendaftarkan Objek Pajaknya dengan mengisi SPOP (Pasal 9 ayat 1 UU PBB).
    3. SPOP harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Ditjen Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak Objek Pajak, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak
    4. SPOP diberikan kepada Wajib Pajak dalam rangkap 3 (tiga). Setelah diisi SPOP rangkap kesatu dan kedua dikirimkan kepada BPMIGAS, SPOP rangkap ketiga untuk wajib Pajak.
    5. Jika pengisian SPOP dikuasakan supaya dilampirikan Surat Kuasa.
    6. SPOP terdiri dari SPOP Induk dan 4 (empat) jenis Lampiran SPOP yaitu SPOP Onshore, SPOP Onshore Non WK, SPOP Offshore, dan SPOP Hasil Produksi. SPOP Induk dan Lampiran SPOP merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  1. Petunjuk Pengisian Data KPPBB/KPP Pratama, Tahun, dan Kabupaten/Kota
Contoh : untuk objek pajak areal onshore PT.Medco E & P, yang terletak di kota Tarakan diisi KPPBB Tarakan.
Diisi tahun pajak yang bersangkutan, contoh : untuk SPOP tahun 2008, diisi Tahun 2008
Contoh : untuk objek pajak areal onshore PT. Medco E & P, yang terletak di Kota Tarakan, diisi kota Tarakan.
  1. Petunjuk Pengisian Data SPOP Induk
Pada 4 (empat) kotak ( [] ) dalam SPOP Induk berilah tanda checklist (v) untuk Lampiran SPOP yang terdapat di Wilayah Kerja masing-masing KKKS. Terdapat 12 (dua belas) kemungkinan pengisian Lampiran SPOP oleh wajib pajak sebagai berikut :

Letak Objek Pajak Isian SPOP
SPOP
INDUK
Lampiran SPOP
On shore Onshore
Non WK
Off shore Hasil
Produksi
1 Terdapat areal onshore, areal onshore non WK, areal offshore, dan hasil produksi
2 terdapat areal onshore, areal onshore non WK, dan areal offshore  
3 terdapat areal onshore, areal onshore non WK, dan hasil produksi  
4 terdapat areal onshore, areal offshore , dan hasil produksi  
5 terdapat areal onshore dan areal offshore    
6 terdapat areal onshore dan areal onshore non WK    
7 terdapat areal onshore dan hasil produksi    
8 hanya terdapat areal onshore      
9 terdapat areal onshore non WK, areal offshore, dan hasil produksi  
10 terdapat areal onshore non WK dan areal offshore    
11 terdapat areal offshore dan hasil produksi    
12 hanya terdapat areal offshore      

Contoh :

Kontraktor KKS PT A dengan operator PT B melakukan kegiatan penambangan di wilayah kerja C, yang meliputi areal onshore dan areal offshore. Secara administratif, lokasi wilayah kerja tersebut terletak di propinsi D, dengan wilayah kerja daratan meliputi 4 (empat) kabupaten yaitu kabupaten E, F, G, dan H, KKKS tersebut telah berproduksi dan telah menyetorkan bagian negara sesuai ketentuan yang berlaku.

Maka, jumlah SPOP yang harus diisi oleh PT B adalah 7 (tujuh) SPOP yaitu :


  1. Petunjuk Pengisian Data Subjek Pajak
    1 Kontraktor : diisi nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sesuai yang tercantum di dalam kontrak
    2 Operator : diisi nama KKKS yang melaksanakan kegiatan penambangan.
    3 Alamat : diisi dengan alamat lengkap Operator
    4 NPWP : diisi dengan NPWP Operator
  1. Petunjuk Pengisian Data Objek Pajak
    1 NOP : diisi oleh petugas pajak
    2 Wilayah Kerja (WK) : diisi dengan nama WK sesuai yang tercantum di dalam kontrak
    3 Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : diisi dengan nama propinsi tempat objek pajak berada. Jika objek pajak terletak di lebih dari satu propinsi, maka seluruh propinsi tersebut harus dicantumkan dalam SPOP
    4 Lokasi Objek Pajak
    (Kabupaten/Kota)
    :
    • hanya diisi untuk SPOP Induk, SPOP Onshore, dan SPOP - Onshore Non WK
    • diisi dengan nama kabupaten/kota tempat objek pajak berada, Jika objek pajak terletak di lebih dari satu kabupaten/kota, maka masing-masing kabupaten/kota dibuat satu SPOP
    Contoh : SPOP onshore KKKS PT. B meliputi 4 (empat) kabupaten yaitu kabupaten E, F, G dan H, maka dibuat 4 (empat) SPOP masing-masing untuk kabupaten E, F, G, dan H       
    5 Luas WK (m2) : diisi dengan luas WK sesuai yang tercantum di dalam kontrak, dalam satuan m2

  1. Petunjuk Pengisian Data Peruntukkan Objek Pajak Areal (Bumi dan Bangunan)
Peruntukkan Objek Pajak Areal terdiri atas areal (bumi) dan bangunan.
Penjelasan untuk masing-masing peruntukkan objek pajak tersebut adalah sebagai berikut :

Kolom 1 Nomor
  Cukup jelas
Kolom 2 Peruntukkan Objek Pajak
  1. Peruntukkan Objek Pajak Areal (Bumi)
    1. Areal Produktif
Areal Produktif adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang telah dieksploitasi/menghasilkan minyak bumi dan atau gas bumi (tahap eksplitasi/produksi)
    1. Areal Belum Produktif
Areal Belum Produktif adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang meliputi :
  1. Areal Penyelidikan Umum adalah areal yang sedang atau akan dilakukan penyelidikan secara geologi umum, untuk membuat peta geologi dan mengetahui tanda-tanda adanya bahan galian minyak bumi dan atau gas bumi.
  2. Areal Eksplorasi adalah areal yang sudah dilakukan penyelidikan umum dan perlu diteliti lebih seksama untuk menetapkan secara rinci adanya bahan galian minyak bumi dan atau gas bumi.
  3. Areal Non Producing Open adalah areal yang sudah selesai dieksplorasi dan sewaktu-waktu siap untuk ditambang/diksploitasi.
  4. Areal Non Producing Plug and Abandon adalah yang sudah selesai dieksploitasi dan untuk sementara ditutup/ditinggalkan
    1. Areal Tidak Produktif
Areal Tidak Produktif adalah areal di dalam Wilayah Kerja baik di daratan maupun di perairan yang sama sekali tidak mempunyai potensi untuk menghasilkan minyak bumi dan atau gas bumi.
    1. Areal Emplasemen
Areal Emplasemen adalah areal di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang diatasnya terdapat bangunan dan atau pekarangan.
    1. Areal Pengamanan
Areal Pengamanan adalah areal di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang digunakan sebagai pengamanan bangunan (misalnya jalur pipa) dan/atau keselamatan lingkungan.
    1. Areal lainnya
Areal Lainnya adalah areal yang berada di dalam maupun di luar Wilayah Kerja yang tidak termasuk Areal Produktif, Areal Belum Produktif, Areal Tidak Produktif, Areal Emplasemen, dan Areal Pengamanan.
  1. Peruntukkan bjek Pajak Bangunan
    1. Bangunan Emplasemen/Fasilitas Pendukung
      1. Perkantoran adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan administrasi kantor
      2. Perumahan adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal.
      3. Gudang adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan.
      4. Bengkel adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat kerja untuk menunjang kegiatan penambangan.
      5. Portacamp yang digunakan dalam jangka waktu yang lama.
      6. sarana Olahraga/Rekreasi adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan olahraga/rekreasi.
      7. Bangunan Ploklinik adalah bangunan yang digunakan sebagai sarana kesehatan.
      8. Bangunan Sosial adalah bangunan yang digunakan sebagai sarana kegiatan sosial.
      9. Landasan Pesawat Udara jalan khusus untuk pesawat yang digunakan untuk berangkat (take off) dan mendarat (landing).
      10. Jalan yang diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek.
      11. Dermaga/jetty adalah bangunan tempat membongkar muat hasil tambang, memuat/mengisi perbekalan (loading/servicing), dan berlabuh (berthing).
      12. Bangunan lainnya adalah bangunan yang digunakan selain huruf a s/d k.
    1. Bangunan Penambangan
      1. Sumur (well) adalah lubang hasil pengeboran dalam operasi pengusahaan minyak dan atau gas bumi.
      2. Anjungan lepas pantai (platform) adalah bangunan tetap di lepas pantai, tempat melaksanakan berbagai kegiatan perminyakan dan sejenisnya.
      3. Workshop deck/living quarter deck adalah : suatu tempat pada bangunan di tengah laut (Platform offshore) yang digunakan sebagai tempat kerja seperti bengkel dan sejenisnya.
      4. Gathering testing sattelite (GTS) atau stasiun pengumpul adalah bangunan dimana minyak dan atau gas bumi dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut di processing area.
      5. Pabrik (plant) adalah : (1) Sarana yang dibangun untuk memperoleh minyak dan atau gas bumi dari aliran minyak dan atau gas bumi, yang sudah atau belum diproses, di separator dan di fasilitas lapangan; (2) sarana untuk mengendalikan mutu minyak dan atau gas bumi yang akan dijual (instalasi pemroses minyak dan gas bumi).
      6. Power Plant adalah pabrik atau tempat pembuatan/produksi listrik (pembangkit listrik).
      7. Water treatment plant (WTP) adalah tempat atau fasilitas yang digunakan untuk mengolah limbah air dari hasil samping suatu proses produksi minyak dan atau gas bumi.
      8. Gas boot adalah suatu unit dalam proses pengolahan minyak dan atau gas bumi yang digunakan untuk menghilangkan uap (vapor) pada minyak (liquid) sebelum dimasukkan kedalam tempat penyimpanan (tanki).
      9. Condensate recovery adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan hidro karbon (condensate) cair yang diperoleh dari hasil recycle atau pengolahan bertahap kembali ke boiler.
      10. Condensate stabilization unit (CSU) adalah suatu unit dalam proses pengolahan minyak (condesante) yang digunakan untuk mendapatkan nilai kualitas condensate atau menstabilkan produksi condensate sesuai yang diinginkan, biasanya mengacu kepada nilai reid vapor pressure (RVP).
      11. Separator (pemisah) adalah bejana untuk memisah-misahkan gas dari cairan yang keluar dari sumur, dengan menurunkan tekanan secara bertahap untuk memperkecil hilangnya komponen minyak yang bertitik didih rendah.
      12. Scrubber (alat pembasuh) adalah alat pembersih gas dengan menyerap komponen pengotor dari gas tesebut.
      13. Pumps adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan liquid baik berupa minyak atau air dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan.
      14. Cooler adalah alat yang digunakan untuk menurunkan temperatur cairan dengan cara memindahkan panas kepada media tertentu.
      15. Compressor adalah alat yang dapat menaikkan tekanan dari suatu cairan.
      16. Power generator adalah alat pembangkit listrik.
      17. Tangki adalah bangunan berbentuk silinder yang digunakan untuk menampung minyak bumi yang keluar dari sumur atau dari hasil proses produksi.
      18. Tank tower adalah menara tempat tangki diletakkan.
      19. Pipa adalah suatu bentuk silinder panjang yang umumnya terbuat dari besi yang digunakan untuk mengalirkan benda cair dalam hal ini minyak dan atau gas bumi.
      20. Suar bakar (flare) adalah alat pembuangan minyak dan atau gas bumi secara aman dengan jalan pembakaran, karena minyak dan atau gas bumi tersebut tidak dapat disimpan.
      21. Oil metering adalah alat yang digunakan untuk mengukur aliran minyak atau jumlah minyak yang dihasilkan.
      22. Single buoy mooring (SBM) adalah fasilitas terapung untuk kegiatan bongkar-muat tanker.
      23. Bangunan penambangan lainnya.
Kolom 3 Lokasi Objek (jalan/desa/kel./kec.)

Diisi nama jalan, desa/kelurahan, kecamatan, atau nama blok/tempat dimana objek pajak berada.
Contoh : areal perkantoran dan perumahan KKKS Total E & P Indonesie yang terletak di kabupaten Kutai Kartanegara, terletak di daerah Senipah dan Handil, maka lokasi objek untuk areal perkantoran (4.a.) dan perumahan (4.h.) diisi Senipah dan Handil.

Kolom 4 s/d 10 (untuk SPOP Induk)
Kolom 4 dan 5 (untuk lampiran SPOP Onshore, Onshore Non WK, dan SPOP Offshore)
  1. Luas Aeral :
Diisi dengan luas areal sesuai masing-masing peruntukan objek pajak areal (areal produktif, areal belum produktif, areal tidak produktif, areal emplasemen, areal pengamanan, dan areal lainnya)
  1. Luas Bangunan
  1. Diisi luas dan jumlah unit bangunan sesuai masing-masing peruntukan objek pajak bangunan (bangunan emplasemen/fasilitas penunjang, bangunan penambangan, dan bangunan lainnya).
  2. Untuk semua jenis bangunan yang sama, jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka kolom dimaksud diisi dengan rekap/total luas dan jumlah unit bangunan. adapun rinciannya dilampirkan.
  3. Lampirkan site plan/tata letak bangunan kondisi terbaru.
Kolom 11 (untuk SPOP Induk)
Kolom 6   (untuk lampiran SPOP Onshore, Onshore Non WK, dan SPOP Offshore)
Keterangan

Diisi Penjelasan tambahan yang diperlukan.
  1. Petunjuk Pengisian data Hasil Produksi
  1. Petunjuk Pengisian Data Tempat, Tanggal, Tanda tangan, dan Nama Wajib Pajak.
Diisi dengan tempat dan tanggal sesuai pengisian SPOP
SPOP ditandatangani oleh Pimpinan KKKS yang bersangkutan.





Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran IA
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ..................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
Tanggal : 25 Maret 2008


SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK INDUK
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN .............

 
 
1. Areal Onshore
 
2. Areal offshore Non WKP
 
3. Areal Offshore
 
4.Hasil Produksi (LSPOP terlampir)
 

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1. ..............
  2. ..............
  4. NPWP : ...........     4. Lokasi Objek Pajak (Kb/Kt) : 1. ...............
  2. ...............
          5. Luas WK (m2) : ...................

III. PERUNTUKAN OBJEK PAJAK
No Peruntukan Objek Pajak Lokasi Objek
(jalan/desa/
kel./kec)
Onshore Onshore Non WK Offshore Luas Total
(4+6+8)
Ket
Luas (m2) Jumlah
Unit
Luas (m2) Jumlah
Unit
Luas (m2) Jumlah unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A AREAL                  
1 Areal Produktif            
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
           
3 Areal Tidak produktif            
4 Areal Emplasemen            
5 Areal Pengamanan            
6 Areal Lainnya *)            
B BANGUNAN                  
1 Bangunan Empalsemen/Fasilitas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
                 
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (well)
  2. anjungan lepas pantai (platform)
  3. workshop deck/living quarter deck
  4. gathering testing satelite (GTS)
  5. pabrik (plant)
  6. power plant
  7. water treatment plant (WTP)
  8. gas boot
  9. condensate recovery
  10. condensate stabilization unit (CSU)
  11. separator
  12. scrubber
  13. pumps
  14. cooler
  15. compressor
  16. power generator
  17. tangki (tank)
  18. tank tower
  19. pipa
  20. suar bakar (flare)
  21. oil metering
  22. single buoy mooring (SBM)
  23. bangunan penambangan lainnya *)
                 
3 Bangunan Lainnya *)                  
  
*) pada kolom keterangan, harap disebutkan nama areal atau bangunan dimaksud. Jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka kolom dimaksud diisi dengan rekap/total luas dan jumlah unit bangunan. Adapun rinciannya dilampirkan.

  1. HASIL PRODUKSI
Jumlah produksi terjual untuk satu tahun sebelum tahun pajak : a.  Minyak : ..................... barrel
  b.  Gas : ..................... mscf
   




........................, ................... 20 ......

Wajib Pajak

........................, ................... 20 ......







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran IB
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ..................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
Tanggal : 25 Maret 2008

LAMPIRAN
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK AREAL ONSHORE
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ...........
Kabupaten/Kota ....................................

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : ...................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................

III. PERUNTUKAN OBJEK PAJAK
No Peruntukan
Objek Pajak
Lokasi Objek
(Jalan/desa/kel./Kec)
Luas
(m2)
Jumlah
Unit
Ket
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif      
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
     
3 Areal tidak produktif      
4 Areal Emplasemen      
5 Areal Pengamanan      
6 Areal Lainnya *)      
B BANGUNAN        
1
Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. gathering testing sattelite (GTS)
  3. pabrik (plant)
  4. power plant
  5. water treatment plant (WTP)
  6. gas boot
  7. condensate recovery
  8. condensate stabilization unit (CSU)
  9. separator
  10. scrubber
  11. pumps
  12. cooler
  13. compresor
  14. power generator
  15. tangki (tank)
  16. tank tower
  17. pipa
  18. suar bakar (flare)
  19. oil metering
  20. single buoy mooring (SBM)
  21. bangunan penambangan lainnya *)
       
3 Bangunan Lainnya *)        

*) pada kolom keterangan, harap disebutkan nama areal atau bangunan dimaksud. Jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka kolom dimaksud diisi dengan rekap/total luas dan jumlah unit bangunan. Adapun rinciannya dilampirkan.





........................, ................... 20 ......

Wajib Pajak

........................, ................... 20 ......







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran IC
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ..................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008

Lampiran
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK AREAL ONSHORE NON WK
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ........
Kabupaten/Kota ...................................

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : ...................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................


III. PERUNTUKAN OBJEK PAJAK
No Peruntukan
Objek Pajak
Lokasi Objek
(Jalan/desa/kel./Kec)
Luas
(m2)
Jumlah
Unit
Ket
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif      
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
     
3 Areal tidak produktif      
4 Areal Emplasemen      
5 Areal Pengamanan      
6 Areal Lainnya *)      
B BANGUNAN        
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. gathering testing sattelite (GTS)
  3. pabrik (plant)
  4. power plant
  5. water treatment plant (WTP)
  6. gas boot
  7. condensate recovery
  8. condensate stabilization unit (CSU)
  9. separator
  10. scrubber
  11. pumps
  12. cooler
  13. compresor
  14. power generator
  15. tangki (tank)
  16. tank tower
  17. pipa
  18. suar bakar (flare)
  19. oil metering
  20. single buoy mooring (SBM)
  21. bangunan penambangan lainnya *)
       
3 Bangunan Lainnya *)        

*) pada kolom keterangan, harap disebutkan nama areal atau bangunan dimaksud. Jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka kolom dimaksud diisi dengan rekap/total luas dan jumlah unit bangunan. Adapun rinciannya dilampirkan.






........................, ................... 20 ......

Wajib Pajak

........................, ................... 20 ......







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran ID
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008

Lampiran
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK AREAL OFFSHORE
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ..........

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1 .................
  2 .................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................


III. PERUNTUKAN OBJEK PAJAK
No Peruntukan
Objek Pajak
Lokasi Objek
(Jalan/desa/kel./Kec)
Luas
(m2)
Jumlah
Unit
Ket
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif      
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
     
3 Areal Tidak produktif      
4 Areal Emplasemen      
5 Areal Pengamanan      
6 Areal Lainnya *)      
B BANGUNAN        
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. anjungan lepas pantai (platform)
  3. workshop deck/living quarter deck
  4. gathering testing sattelite (GTS)
  5. pabrik (plant)
  6. power plant
  7. water traetment plant (WTP)
  8. gas boot
  9. condensate recovery
  10. condensate stabilization unit (CSU)
  11. separator
  12. scrubber
  13. pumps
  14. cooler
  15. compresor
  16. power generator
  17. tangki (tank)
  18. tank tower
  19. pipa
  20. suar bakar (flare)
  21. oil metering
  22. single buoy mooring (SBM)
  23. bangunan penambangan lainnya *)

       
3 Bangunan Lainnya *)        

*) pada kolom keterangan, harap disebutkan nama areal atau bangunan dimaksud. Jika terdapat lebih dari satu bangunan, maka kolom dimaksud diisi dengan rekap/total luas dan jumlah unit bangunan. Adapun rinciannya dilampirkan.





........................, ................... 20 ......

Wajib Pajak

........................, ................... 20 ......







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran IE
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


Lampiran
SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK PAJAK HASIL PRODUKSI
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN................

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1 .................
  2 .................
  4. NPWP : ...........    


III. PERUNTUKAN OBJEK PAJAK HASIL PRODUKSI




Jumlah produksi terjual untuk satu tahun sebelum tahun pajak berjalan ;

a.  Minyak : .................................... barrel
b.  Gas : .................................... mscf














........................, ................... 20 ......

Wajib Pajak

........................, ................... 20 ......







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2A
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETAPAN INDUK
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN...........
 
 
1. Areal Onshore
 
2. Areal offshore Non WKP
 
3. Areal Offshore
 
4.Hasil Produksi (LSPOP terlampir)
 

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1. ..............
  2. ..............
  4. NPWP : ...........     4. Lokasi Objek Pajak (Kb/Kt) : 1. ...............
  2. ...............
          5. Luas WK (m2) : ...................


III.  NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN)
No Peruntukan Objek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP (Rp)
Onshore Onshore Non WK Offshore Per m2 Total
1 2 3 4 5 6 7 8
A NJOP AREAL            
1 Areal Produktif            
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
           
3 Areal Tidak Produktif            
4 Areal emplasemen            
5 Areal pengamanan            
6 Areal lainnya            
B NJOP Bangunan            
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
           
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. anjungan lepas pantai (platform)
  3. workshop deck/living quarter deck
  4. gathering testing sattelite (GTS)
  5. pabrik (plant)
  6. power plant
  7. water traetment plant (WTP)
  8. gas boot
  9. condensate recovery
  10. condensate stabilization unit (CSU)
  11. separator
  12. scrubber
  13. pumps
  14. cooler
  15. compresor
  16. power generator
  17. tangki (tank)
  18. tank tower
  19. pipa
  20. suar bakar (flare)
  21. oil metering
  22. single buoy mooring (SBM)
  23. bangunan penambangan lainnya *)
           
3 Bangunan Lainnya            
C NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN ) = A+B            







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2A
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETAPAN INDUK
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ..............
 
 
1. Areal Onshore
 
2. Areal offshore Non WKP
 
3. Areal Offshore
 
4.Hasil Produksi (LSPOP terlampir)
 

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1. ..............
  2. ..............
  4. NPWP : ...........     4. Lokasi Objek Pajak (Kb/Kt) : 1. ...............
  2. ...............
          5. Luas WK (m2) : ...................



IV NJOP TUBUH BUMI (HASIL PRODUKSI)
  1. NJOP Hasil Produksi Minyak Bumi
    a.  Hasil Produksi tahun .......... = ................................... barrel
    b.  Harga jual hasil produksi per satuan = Rp .............................. per barrel
    c.  Harga jual hasil produksi keseluruhan (axb) = Rp ..............................
    d.  Angka kapitalisasi = ...................................
    e.  NJOP (c x d ) = Rp ..............................
 
  2. NJOP Hasil Produksi Gas Bumi
    a.  Hasil Produksi tahun .......... = ................................... barrel
    b.  Harga jual hasil produksi per satuan = Rp .............................. per barrel
    c.  Harga jual hasil produksi keseluruhan (axb) = Rp ..............................
    d.  Angka kapitalisasi = ...................................
    e.  NJOP (c x d ) = Rp ..............................
   
 
V PERHITUNGAN PBB TERUTANG
  1 NJOP Areal (Bumi dan Bangunan)(III) = Rp ..............................
  2 NJOP Tubuh Bumi (Hasil Produksi) (IV) = Rp ..............................  +
  3 Jumlah NJOP (1+2) = Rp ..............................
  4 NJOPTKP = Rp ..............................   -
  5 NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (3-4) = Rp ..............................
  6 NJKP (40% x 5) = Rp ..............................
  7 Tarif PBB = 0.5 %
  8 Jumlah PBB Terutang (6x7) = Rp ..............................




Kepala Seksi ...............



..............................
  ...................., .............. 20 ......
Petugas Penghitung ...................


...................................
  Menyetujui
Kepala KPPBB/KPP Pratama .....................



.........................
 







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2B
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETAPAN AREAL ONSHORE
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI dan GAS BUMI TAHUN ................
Kabupaten/Kota ...........

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : ...................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................

III. NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN)
No Peruntukan Objek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP (Rp)
Per m2 Total
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif        
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
       
3 Areal Tidak Produktif        
4 Areal emplasemen        
5 Areal pengamanan        
6 Areal lainnya        
B Bangunan        
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. gathering testing sattelite (GTS)
  3. pabrik (plant)
  4. power plant
  5. water traetment plant (WTP)
  6. gas boot
  7. condensate recovery
  8. condensate stabilization unit (CSU)
  9. separator
  10. scrubber
  11. pumps
  12. cooler
  13. compresor
  14. power generator
  15. tangki (tank)
  16. tank tower
  17. pipa
  18. suar bakar (flare)
  19. oil metering
  20. single buoy mooring (SBM)
  21. bangunan penambangan lainnya *)
       
3 Bangunan Lainnya        
C NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN ) = A+B        

IV PERHITUNGAN PBB TERUTANG
  1 NJOP Areal (Bumi dan Bangunan)(III) = Rp ..............................
  2 NJOPTKP = Rp ..............................   -
  3 NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (1-2) = Rp ..............................
  4 NJKP (40% x 3) = Rp ..............................
  5 Tarif PBB = 0.5 %
  6 Jumlah PBB Terutang (4x5) = Rp ..............................




Kepala Seksi ...............



..............................
  ...................., .............. 20 ......
Petugas Penghitung ...................


...................................
Menyetujui
Kepala KPPBB/KPP Pratama .....................



.........................








Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2C
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETAPAN AREAL ONSHORE NON WK
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN .................
Kabupaten/Kota ...................

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : ...................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................


III. NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN)
No Peruntukan Objek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP (Rp)
Per m2 Total
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif        
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
       
3 Areal Tidak Produktif        
4 Areal emplasemen        
5 Areal pengamanan        
6 Areal lainnya        
B Bangunan        
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. gathering testing sattelite (GTS)
  3. pabrik (plant)
  4. power plant
  5. water traetment plant (WTP)
  6. gas boot
  7. condensate recovery
  8. condensate stabilization unit (CSU)
  9. separator
  10. scrubber
  11. pumps
  12. cooler
  13. compresor
  14. power generator
  15. tangki (tank)
  16. tank tower
  17. pipa
  18. suar bakar (flare)
  19. oil metering
  20. single buoy mooring (SBM)
  21. bangunan penambangan lainnya *)
       
3 Bangunan Lainnya        
C NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN ) = A+B        

IV PERHITUNGAN PBB TERUTANG
  1 NJOP Areal (Bumi dan Bangunan)(III) = Rp ..............................
  2 NJOPTKP = Rp ..............................   -
  3 NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (1-2) = Rp ..............................
  4 NJKP (40% x 3) = Rp ..............................
  5 Tarif PBB = 0.5 %
  6 Jumlah PBB Terutang (4x5) = Rp ..............................




Kepala Seksi ...............



..............................
  ...................., .............. 20 ......
Petugas Penghitung ...................


...................................
  Menyetujui
Kepala KPPBB/KPP Pratama .....................



.........................







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2D
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETEAPAN AREAL OFFSHORE
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ..........

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1..................
  2..................
  4. NPWP : ...........     4. Luas WK (m2) : ...................

III. NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN)
No Peruntukan Objek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP (Rp)
Per m2 Total
1 2 3 4 5 6
A AREAL        
1 Areal Produktif        
2 Areal Belum Produktif
  1. areal penyelidikan umum
  2. areal ekplorasi
  3. areal non producing open
  4. areal non producing plug & abandon
       
3 Areal Tidak Produktif        
4 Areal emplasemen        
5 Areal pengamanan        
6 Areal lainnya        
B Bangunan        
1 Bangunan Emplasemen/Fasiltas Penunjang
  1. perkantoran
  2. perumahan
  3. gudang
  4. bengkel
  5. portacamp
  6. sarana olah raga/rekreasi
  7. bangunan poliklinik
  8. bangunan sosial
  9. landasan pesawat udara
  10. jalan diperkeras di lokasi penambangan dan/atau dalam komplek
  11. dermaga/jetty
  12. bangunan emplasemen lainnya *)
       
2 Bangunan Penambangan
  1. Sumur (Well)
  2. anjungan lepas pantai (platform)
  3. workshop deck/living quarter deck
  4. gathering testing sattelite (GTS)
  5. pabrik (plant)
  6. power plant
  7. water traetment plant (WTP)
  8. gas boot
  9. condensate recovery
  10. condensate stabilization unit (CSU)
  11. separator
  12. scrubber
  13. pumps
  14. cooler
  15. compresor
  16. power generator
  17. tangki (tank)
  18. tank tower
  19. pipa
  20. suar bakar (flare)
  21. oil metering
  22. single buoy mooring (SBM)
  23. bangunan penambangan lainnya *)
       
3 Bangunan Lainnya        
C NJOP AREAL (BUMI DAN BANGUNAN ) = A+B        

IV PERHITUNGAN PBB TERUTANG
  1 NJOP Areal (Bumi dan Bangunan)(III) = Rp ..............................
  2 NJOPTKP = Rp ..............................   -
  3 NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (1-2) = Rp ..............................
  4 NJKP (40% x 3) = Rp ..............................
  5 Tarif PBB = 0.5 %
  6 Jumlah PBB Terutang (4x5) = Rp ..............................




Kepala Seksi ...............



..............................
  ...................., .............. 20 ......
Petugas Penghitung ...................


...................................
  Menyetujui
Kepala KPPBB/KPP Pratama .....................



.........................
 







Departemen Keuangan Republik Indonesia Lampiran 2E
Direktorat Jenderal Pajak Surat daran Direktur Jenderal Pajak
KPPBB/KPP Pratama ................... Nomor : SE - 18/PJ./2008
  Tanggal : 25 Maret 2008


DAFTAR PERHITUNGAN KETETAPAN HASIL PRODUKSI
PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ........

I. DATA SUBJEK 1. Kontraktor : ...........   II. DATA OBJEK 1. NOP : ...................
  2. Operator : ...........     2. Wilayah Kerja (WK) : ...................
  3. Alamat : ...........     3. Lokasi Objek Pajak (Propinsi) : 1..................
  2..................
  4. NPWP : ...........      


III NJOP TUBUH BUMI (HASIL PRODUKSI)
1. NJOP Hasil Produksi Minyak Bumi
a.  Hasil Produksi tahun .......... = ................................... barrel
    b.  Harga jual hasil produksi per satuan = Rp .............................. per barrel
    c.  Harga jual hasil produksi keseluruhan (axb) = Rp ..............................
    d.  Angka kapitalisasi = ...................................
    e.  NJOP (c x d ) = Rp ..............................
  2. NJOP Hasil Produksi Gas Bumi
    a.  Hasil Produksi tahun .......... = ................................... barrel
    b.  Harga jual hasil produksi per satuan = Rp .............................. per barrel
    c.  Harga jual hasil produksi keseluruhan (axb) = Rp ..............................
    d.  Angka kapitalisasi = ...................................
    e.  NJOP (c x d ) = Rp ..............................
   
 
3. Total NJOP Hasil Produksi (1+2) = Rp ..............................
IV PERHITUNGAN PBB TERUTANG
  1 NJOP Tubuh Bumi (Hasil Produksi) (III) = Rp ..............................  +
  2 NJOPTKP = Rp ..............................   -
3 NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB (1-2) = Rp ..............................
4 NJKP (40% x 3) = Rp ..............................
5 Tarif PBB = 0.5 %
6 Jumlah PBB Terutang (4x5) = Rp ..............................




Kepala Seksi ...............



..............................
...................., .............. 20 ......
Petugas Penghitung ...................


...................................
Menyetujui
Kepala KPPBB/KPP Pratama .....................



.........................