Angka 1 |
: |
Diisi dengan nomor Keputusan
Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan
Nilai Terutang yang akan ditetapkan. |
Angka 2 |
: |
Diisi dengan nomor Peraturan Direktur Jenderal Pajak. |
Angka 3 |
: |
Diisi dengan judul Peraturan Direktur Jenderal Pajak. |
Angka 4 |
: |
Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 5 |
: |
Diisi dengan judul Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai Penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 6 |
: |
Diisi dengan nama Wajib Pajak. |
Angka 7 |
: |
Diisi dengan NPWP. |
Angka 8 |
: |
Diisi dengan tempat-tempat kegiatan usaha yang dipusatkan. |
Angka 9 |
: |
Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 10 |
: |
Diisi dengan judul Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 11 |
: |
Diisi sama dengan angka 6. |
Angka 12 |
: |
Diisi sama dengan angka 7. |
Angka 13 |
: |
Diisi dengan alamat Wajib Pajak. |
Angka 14 |
: |
Diisi dengan nama unit KPP Baru. |
Angka 15 |
: |
Diisi sama dengan angka 8. |
Angka 16 |
: |
Diisi dengan tanggal SMT. |
Angka 17 |
: |
Diisi dengan nomor Keputusan pemusatan Tempat Pajak Terutang yang sebelumnya telah diterbitkan. |
Angka 18 |
: |
Diisi dengan judul Keputusan pemusatan Tempat Pajak Terutang yang sebelumnya telah diterbitkan. |
Angka 19 |
: |
Diisi dengan :
- |
"..... mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan .",
apabila Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat
Pajak Pertambahan Nilai Terutang ditetapkan pada saat SMT, atau |
- |
"..... berdaya laku surut sejak tanggal .....", apabila
Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat Pajak
Pertambahan Nilai Terutang ditetapkan setelah tanggal SMT. |
|
Angka 20 |
: |
Diisi dengan angka 6 dan 7. |
Angka 21 |
: |
Diisi dengan angka 13. |
Angka 22 |
: |
Diisi dengan Kepala Kantor
Wilayah DJP yang meliputi KPP Baru yang menerbitkan Keputusan Direktur
Jenderal Pajak, Kepala Kantor Wilayah DJP dan Kepala KPP yang meliputi
tempat kegiatan usaha yang dipusatkan. |
Angak 23 |
: |
Diisi dengan tempat ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
Angka 24 |
: |
Diisi dengan tanggal, bulan, dan
tahun ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan
Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
Angka 25 |
: |
Diisi dengan nama Kepala KPP
Baru yang menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang
Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
Angka 26 |
: |
Diisi dengan NIP Kepala KPP Baru
yang menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan
Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
*) Diktum dimaksud dicantumkan dalam hal seluruh Tempat Pajak
Pertambahan Nilai Terutang untuk Wajib Pajak berstatus cabang telah
dipusatkan sebelum SMT.
|
Lampiran II |
|
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
|
NOMOR
|
: |
PER-15/PJ/2009 |
|
TENTANG |
: |
TEMPAT
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK YANG
DIKUKUHKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR ATAU KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : KEP- .......... (1)
TENTANG
PENUNDAAN PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang :
bahwa setelah membaca dan mempelajari surat pemberitahuan Wajib Pajak
...... (2) NPWP ....... (3) Nomor ...... (4) tanggal ....... (5) hal
Pemberitahuan Penundaan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai
Terutang untuk tempat kegiatan usaha :
- ....... (6)
- ........
- ........ dst,
maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang;
Mengingat :
- Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740);
- Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3264 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3986 );
- Peraturan
Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002;
-
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-9/PJ/2008
tentang Tempat Pendaftaran Bagi Wajib Pajak Tertentu dan atau Tempat
Pelaporan Usaha Bagi Pengusaha Kena Pajak Tertentu;
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor ...... (7) tentang .........(8);
- Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2008
tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib
Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak;
- Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-15/PJ/2009 tentang Tempat Pajak
Pertambahan Nilai Terutang bagi Pengusaha Kena Pajak yang Dikukuhkan
pada Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar atau Kantor Pelayanan
Pajak Madya;
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor ..... (9) tentang Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENUNDAAN PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG.
PERTAMA :
Menetapkan, berdasarkan pemberitahuan dari Wajib
Pajak ......(10) NPWP ......(11) beralamat di .......(12) penundaan
pemusatan tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang pada Kantor Pelayanan
Pajak ...... (13) dengan tempat kegiatan usaha sebagai berikut :
- ........ (15)
- ........
- ........ dst.
KEDUA :
Penundaan sebagaimana dimaksud diatas mulai berlaku sejak tanggal ....... (15) sampai dengan tanggal ......... (16).
KETIGA :
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini berdaya laku surut sejak tanggal ........ (17).
Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini diampaikan kepada :
- ....... (18) di .......(19)
- ........ (20)
- ........ dst.
Ditetapkan di ...... (21)
pada tanggal ....... (22)
a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK PAJAK
KEPALA KANTOR,
(Ttd)
...........................(23)
NIP .....................(24)
PETUNJUK PENGISIAN
KEPUTUSAN PENUNDAAN PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG
Angka 1 |
: |
Diisi
dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan Pemusatan Tempat
Pajak Pertambahan Nilai Terutang yang akan ditetapkan. |
Angka 2 |
: |
Diisi dengan nama Wajib Pajak. |
Angka 3 |
: |
Diisi dengan NPWP. |
Angka 4 |
: |
Diisi dengan nomor surat pemberitahuan Wajib Pajak. |
Angka 5 |
: |
Diisi dengan tanggal surat pemberitahuan Wajib Pajak . |
Angka 6 |
: |
Diisi dengan tempat-tempat kegiatan usaha. |
Angka 7 |
: |
Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 8 |
: |
Diisi dengan judul Keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai penetapan Wajib Pajak terdaftar pada KPP Baru. |
Angka 9 |
: |
Diisi dengan nomor
Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pemusatan Tempat Pajak
Pertambahan Nilai Terutang yang ditetapkan Kepala KPP Baru. |
Angka 10 |
: |
Diisi sama dengan angka 2. |
Angka 11 |
: |
Diisi sama dengan angka 3. |
Angka 12 |
: |
Diisi sama dengan alamat Wajib Pajak. |
Angka 13 |
: |
Diisi dengan nama unit KPP Baru. |
Angka 14 |
: |
Diisi sama dengan angka 6. |
Angka 15 |
: |
Diisi dengan tanggal SMT. |
Angka 16 |
: |
Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya penundaan pemusatan sesuai pemberitahuan Wajib Pajak. |
Angka 17 |
: |
Diisi sama dengan angka 15. |
Angka 18 |
: |
Diisi sama dengan angka 2 dan 3. |
Angka 19 |
: |
Diisi sama dengan angka 12.
|
Angka 20 |
: |
Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP yang meliputi KPP Baru yang
menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak, Kepala Kantor Wilayah
DJP dan Kepala KPP yang meliputi tempat kegiatan usaha yang dipusatkan. |
Angka 21 |
: |
Diisi dengan tempat
ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan
Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang |
Angka 22 |
: |
Diisi
dengan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya Keputusan Direktur
Jenderal Pajak tentang Penundaan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai
Terutang.
|
Angak 23 |
: |
Diisi dengan nama Kepala KPP Baru yang menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
tentang Penundaan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
Angka 24 |
: |
Diisi
dengan NIP Kepala KPP Baru yang menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak tentang Penundaan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang. |
|
Lampiran III |
|
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
|
NOMOR
|
: |
PER-15/PJ/2009 |
|
TENTANG |
: |
TEMPAT
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK YANG
DIKUKUHKAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR ATAU KANTOR
PELAYANAN PAJAK MADYA |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR : KEP- .......... (1)
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP- .......(2)
TENTANG PENUNDAAN PEMUSATAN TEMPAT PAJAK PERTAMBAHN NILAI TERUTANG
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Menimbang :
bahwa setelah membaca dan mempelajari surat pemberitahuan dari Wajib
Pajak ...... (3) NPWP ..... (4) Nomor ...... (5) tanggal ......
(6), maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang
Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan
Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang;
Mengingat :