Membaca :
surat pengajuan keberatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diajukan
secara perseorangan atas nama Wajib Pajak/kuasa dari Wajib Pajak
*)..............
(4) nomor ...........
(5)
tanggal ...................
(6) atas SPPT/SKP
PBB
*) nomor ..................
(7)
tanggal ................
(8) Tahun Pajak
............
(9) yang diterima KPP Pratama
..............
(10) berdasarkan tanda terima
nomor ...........
(11) tanggal
......................
(12) perlu diterbitkan
keputusan atas pengajuan Keberatan PBB dimaksud;
Menimbang :
bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dituangkan dalam Laporan
Hasil Penelitian Keberatan PBB nomor ...........
(13)
tanggal ..............
(14) perlu menetapkan
Surat Keputusan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan atas pengajuan
keberatan dimaksud:
Mengingat :
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994;
- Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor /PJ/2009
tentang Tata Cara
Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG KEBERATAN PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN ATAS SPPT/SKP PBB
*) NOMOR
..................
(15) TANGGAL
...................
(16)
PERTAMA :
Menerima seluruhnya/Menerima sebagian/Menolak/Menambah besarnya jumlah
PBB yang terutang *) atas pengajuan keberatan PBB :
a. |
Wajib
Pajak:
nama
NPWP
alamat |
: ........................................................ (17)
: ........................................................ (18)
: ........................................................ (19) |
b. |
SPPT/SKP
PBB *)
nomor
tanggal
Pajak yang Terutang |
: ........................................................ (20)
: ........................................................ (21)
: Rp.................................................... (22) |
c.
|
Objek
Pajak;
alamat
desa/kelurahan *)
kecamatan
kabupaten/kota *) |
: ........................................................ (23)
: ........................................................ (24)
: ........................................................ (25)
: ........................................................ (26) |
KEDUA :
Sesuai dengan diktum PERTAMA, besarnya PBB yang terutang menjadi
sebesar Rp ......................................................
(27)
(.........................................................................)
(28).
KETIGA :
Penghitungan besarnya PBB yang terutang sebagaimana dimaksud pada
diktum KEDUA adalah sebagai berikut :
Uraian |
Luas (m2) |
NJOP/m2 (Rp) |
Ketetapan |
Bumi |
Bangunan |
Bumi |
Bangunan |
Semula |
...... (29) |
...... (30) |
...... (31) |
...... (32) |
...... (37) |
Menjadi |
...... (33) |
...... (34) |
...... (35) |
...... (36) |
...... (38) |
KEMPAT :
Apabila di kemudian hari ternyata diketahui terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, kekeliruan tersebut akan
dibetulkan sesuai ketentuan yang berlaku.
KELIMA :
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan
kepada :
- Wajib Pajak;
- Kepala KPP Pratama ...................... (39)
- Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota atau instansi
yang sejenis.
Ditetapkan di
......................... (40)
pada tanggal .......................... (41)
DIREKTUR JENDERAL/
a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK *)
KEPALA KANTOR,
............................................. (42)
NIP ....................................... (43)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Lampiran I
Angka
1 |
: |
diisi
nomor Surat Keputusan Keberatan PBB |
Angka
2 |
: |
diisi
Nomor Objek Pajak (NOP) atau nomor SKP PBB |
Angka
3 |
: |
diisi
tanggal penerbitan SPPT atau SKP PBB |
Angka
4 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat pengajuan keberatan PBB |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat pengajuan keberatan PBB |
Angka
7 |
: |
diisi
Nomor Objek Pajak (NOP) atau nomor SKP PBB |
Angka
8 |
: |
diisi
tanggal penerbitan SPPT atau SKP PBB |
Angka
9 |
: |
diisi
tahun SPPT atau SKP PBB |
Angka
10 |
: |
diisi
nama KPP Pratama yang menerima pengajuan keberatan PBB |
Angka
11 |
: |
diisi
nomor tanda terima pengajuan keberatan PBB |
Angka
12 |
: |
diisi
tanggal tanda terima pengajuan keberatan PBB |
Angka
13 |
: |
diisi
nomor Laporan Hasil Penelitian Keberatan PBB |
Angka
14 |
: |
diisi
tanggal Laporan Hasil Penelitian Keberatan PBB |
Angka
15 |
: |
diisi
nomor penerbitan SPPT atau SKP PBB |
Angka
16 |
: |
diisi
tanggal penerbitan SPPT atau SKP PBB |
Angka
17 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak |
Angka
18 |
: |
diisi
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) |
Angka
19 |
: |
diisi
alamat Wajib Pajak |
Angka
20 |
: |
diisi
Nomor Objek Pajak (NOP) atau nomor SKP PBB |
Angka
21 |
: |
diisi
tanggal penerbitan SPPT atau SKP PBB |
Angka
22 |
: |
diisi
PBB yang terutang sesuai dengan SPPT atau SKP PBB dengan angka |
Angka
23 |
: |
diisi
alamat objek pajak |
Angka
24 |
: |
diisi
nama Desa/Kelurahan letak objek pajak |
Angka
25 |
: |
diisi
nama Kecamatan letak objek pajak |
Angka
26 |
: |
diisi
nama Kabupaten letak objek pajak |
Angka
27 |
: |
diisi
PBB yang terutang setelah keberatan dengan angka |
Angka
28 |
: |
diisi PBB
yang terutang setelah keberatan dengan huruf |
Angka
29 |
: |
diisi
luas bumi sesuai SPPT atau SKP PBB |
Angka
30 |
: |
diisi
luas bangunan sesuai SPPT atau SKP PBB |
Angka
31 |
: |
diisi
NJOP bumi per m2 sesuai SPPT atau SKP PBB |
Angka
32 |
: |
diisi NJOP
bangunan per m2 sesuai SPPT atau SKP PBB |
Angka
33 |
: |
diisi
luas bumi hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
34 |
: |
diisi
luas bangunan hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
35 |
: |
diisi
NJOP bumi per m2 hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
36 |
: |
diisi NJOP
bangunan per m2 hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
37 |
: |
diisi
ketetapan PBB sesuai SPPT |
Angka
38 |
: |
diisi
ketetapan PBB hasil keputusan Keberatan PBB |
Angka
39 |
: |
diisi
nama KPP Pratama yang menerima pengajuan keberatan PBB |
Angka
40 |
: |
diisi
kota tempat diterbitkannya surat keputusan keberatan PBB |
Angka
41 |
: |
diisi
tanggal diterbitkannya surat keputusan keberatan PBB |
Angka
42 |
: |
diisi
nama pejabat yang menerbitkan surat keputusan keberatan PBB |
Angka
43 |
: |
diisi
NIP pejabat yang menerbitkan surat keputusan
keberatan PBB |
|
LAMPIRAN
II |
|
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
|
NOMOR |
: |
PER-25/PJ/2009 |
|
TENTANG |
: |
TATA
CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN |
(Kop Surat)
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR ................ (1)
TENTANG
KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SECARA KOLEKTIF
ATAS SPPT TAHUN PAJAK .................. (2)
DESA/KELURAHAN *).................. (3)
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
Membaca :
surat pengajuan keberatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diajukan
secara kolektif melalui Kepala Desa/Lurah
*)..............
(4) nomor ...........
(5)
tanggal ...................
(6) atas SPPT Tahun
Pajak ..................
(7) yang diterima KPP
Pratama ................
(8) berdasarkan
tanda terima nomor ...........
(9) tanggal
......................
(10) perlu diterbitkan
keputusan atas pengajuan Keberatan PBB dimaksud;
Menimbang :
bahwa berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dituangkan dalam Laporan
Hasil Penelitian Keberatan PBB nomor ...........
(11)
tanggal ..............
(12) perlu menetapkan
Surat Keputusan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Secara Kolektif atas
pengajuan keberatan dimaksud:
Mengingat :
- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994;
- Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor /PJ/2009
tentang Tata Cara
Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG KEBERATAN PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN SECARA KOLEKTIF ATAS SPPT TAHUN PAJAK ..................
(13)
DESA/KELURAHAN *)..................
(14)
PERTAMA :
Memberikan keputusan atas pengajuan Keberatan PBB secara kolektif
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak
ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Direktur
Jenderal Pajak ini.
KEDUA :
Apabila di kemudian hari ternyata diketahui terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini, kekeliruan tersebut akan
dibetulkan sesuai ketentuan yang berlaku.
KETIGA :
Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan
kepada :
- Kepala Desa/Lurah *) .................... (15)
- Kepala KPP Pratama ...................... (16)
- Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota atau instansi
yang sejenis.
Ditetapkan di
......................... (17)
pada tanggal .......................... (18)
DIREKTUR JENDERAL/
a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK *)
KEPALA KANTOR,
............................................. (19)
NIP ....................................... (20)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
|
LAMPIRAN |
|
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
|
NOMOR |
: |
PER-25/PJ/2009 |
|
TENTANG |
: |
TATA
CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN |
DAFTAR KEBERATAN PAJAK
BUMI DAN BANGUNAN SECARA KOLEKTIF
DESA/KELURAHAN *) : ....................... (21)
KECAMATAN
: ....................... (22)
KABUPATEN/KOTA *) : ....................... (23)
TAHUN PAJAK
:........................
(24)
No |
Nama Wajib
Pajak |
NOP |
Semula |
Menjadi |
Keputusan
Keberatan |
Luas (m2) |
NJOP (Rp/m2) |
PBB yang
terutang (Rp) |
Luas (m2) |
NJOP (Rp/m2) |
PBB yang
terutang (Rp) |
Bumi |
Bangunan |
Bumi |
Bangunan |
Bumi |
Bangunan |
Bumi |
Bangunan |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
13 |
14 |
1
2
dst |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah PBB yang terutang |
|
|
|
|
a.n. DIREKTUR JENDERAL
PAJAK *)
KEPALA KANTOR,
............................................. (19)
NIP ....................................... (20)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Lampiran II
Angka
1 |
: |
diisi
nomor Surat Keputusan Keberatan PBB secara kolektif |
Angka
2 |
: |
diisi
Tahun Pajak SPPT yang diajukan |
Angka
3 |
: |
diisi
nama Desa/Kelurahan |
Angka
4 |
: |
diisi
nama Desa/Kelurahan |
Angka
5 |
: |
diisi
nomor surat pengajuan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
6 |
: |
diisi
tanggal surat pengajuan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
7 |
: |
diisi
Tahun Pajak SPPT yang diajukan keberatan |
Angka
8 |
: |
diisi nama
KPP Pratama yang menerima pengajuan keberatan PBB |
Angka
9 |
: |
diisi nomor
tanda terima pengajuan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
10 |
: |
diisi tanggal tanda
terima pengajuan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
11 |
: |
diisi nomor
Laporan Hasil Penelitian Keberatan PBB secara kolektif |
Angka
12 |
: |
diisi tanggal Laporan
Hasil Penelitian Keberatan PBB secara kolektif |
Angka
13 |
: |
diisi
Tahun Pajak SPPT yang diajukan keberatan |
Angka
14 |
: |
diisi nama
Desa/Kelurahan |
Angka
15 |
: |
diisi nama
Desa/Kelurahan |
Angka
16 |
: |
diisi nama
KPP Pratama yang menerima pengajuan keberatan PBB |
Angka
17 |
: |
diisi kota
tempat diterbitkannya surat keputusan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
18 |
: |
diisi tanggal diterbitkannya
surat keputusan keberatan PBB secara kolektif |
Angka
19 |
: |
diisi nama
pejabat yang menerbitkan surat keputusan keberatan PBB secara
kolektif |
Angka
20 |
: |
diisi NIP
pejabat yang menerbitkan surat keputusan keberatan
PBB secara kolektif |
Angka
21 |
: |
diisi
nama Desa/Kelurahan |
Angka
22 |
: |
diisi
nama Kecamatan |
Angka
23 |
: |
diisi
nama Kabupaten/Kota |
Angka
24 |
: |
diisi
Tahun Pajak SPPT yang diajukan Keberatan |
Petunjuk Pengisian Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Angka
1 |
: |
diisi
nomor urut 1,2, dan seterusnya |
Angka
2 |
: |
diisi
nama Wajib Pajak yang mengajukan keberatan PBB |
Angka
3 |
: |
diisi
Nomor Objek Pajak (NOP) |
Angka
4 |
: |
diisi
luas bumi sesuai SPPT |
Angka
5 |
: |
diisi luas
bangunan sesuai SPPT |
Angka
6 |
: |
diisi
NJOP bumi per m2 sesuai SPPT |
Angka
7 |
: |
diisi NJOP bangunan
per m2 sesuai SPPT |
Angka
8 |
: |
diisi PBB
yang terutang sesuai dengan SPPT |
Angka
9 |
: |
diisi luas
bumi hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
10 |
: |
diisi luas
bangunan hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
11 |
: |
diisi NJOP
bumi per m2 hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
12 |
: |
diisi NJOP
bangunan per m2 hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
13 |
: |
diisi
PBB yang terutang hasil keputusan keberatan PBB |
Angka
14 |
: |
diisi
keputusan atas pengajuan keberatan PBB (menerima seluruhnya/menerima
sebagian/menolak/menambah besarnya jumlah PBB yang terutang) |
|
LAMPIRAN
III |
|
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
|
NOMOR |
: |
PER-25/PJ/2009 |
|
TENTANG |
: |
TATA
CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN |
(Kop Surat)
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ........................... (1)
NOMOR ................ (2)
TENTANG
PELAKSANAAN PENELITIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
YANG DIAJUKAN SECARA PERSEORANGAN DALAM HAL LETAK OBJEK PAJAK
BERADA TIDAK DALAM SATU KABUPATEN/KOTA DENGAN TEMPAT KEDUDUKAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR WILAYAH
DIREKTUR JENDERAL PAJAK ..................... (3),
Menimbang :
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Pasal 9 ayat (5)
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor /PJ/2009 tentang
Tata
Cara
Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
.......................
(4)
tentang Pelaksanaan Penelitian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan Dalam
Hal Letak Objek Pajak Berada Tidak Dalam Satu Kabupaten/Kota Dengan
Tempat Kedudukan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak;
Mengingat :
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor /PJ/2009 tentang
Tata Cara
Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
...........................
(5) PELAKSANAAN
PENELITIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
YANG DIAJUKAN SECARA PERSEORANGAN DALAM HAL LETAK OBJEK PAJAK BERADA
TIDAK DALAM SATU KABUPATEN/KOTA DENGAN TEMPAT KEDUDUKAN KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.
PERTAMA :
Pelaksanaan penelitian keberatan PBB dilaksanakan oleh KPP Pratama yang
wilayah kerjanya meliputi letak objek pajak dalam hal PBB yang terutang
paling banyak:
- Rp............. (6)
(................(7)) untuk kabupaten/kota *)
........... (8)
- Rp............. .... (....................) untuk
kabupaten/kota *) ...........
- Rp............. .... (....................) untuk
kabupaten/kota *) ...........
- dst.
KEDUA :
Pelaksanaan penelitian keberatan PBB dilaksanakan oleh Kanwil DJP dalam
hal PBB yang terutang lebih banyak dari :
- Rp............. (6)
(................(7)) untuk kabupaten/kota *)
........... (8)
- Rp............. .... (....................) untuk
kabupaten/kota *) ...........
- Rp............. .... (....................) untuk
kabupaten/kota *) ...........
- dst.
KETIGA :
Apabila di kemudian hari ternyata diketahui terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak ini,
kekeliruan tersebut akan
dibetulkan sesuai ketentuan yang berlaku.
KETIGA :
Keputusan Kepala Kantor Wilayah DJP ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Kepala Kantor Wilayah DJP ini
disampaikan kepada :
- Seluruh Kepala KPP Pratama di Lingkungan Kantor Wilayah
DJP.................... (9)
- Arsip.
Ditetapkan di
......................... (10)
pada tanggal .......................... (11)
KEPALA KANTOR,
............................................. (12)
NIP ....................................... (13)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian Lampiran III
Angka
1 |
: |
diisi
nama Kantor Wilayah DJP |
Angka
2 |
: |
diisi
nomor Keputusan Kepala Kantor Wilayah DJP yang diterbitkan |
Angka
3 |
: |
diisi
nama Kantor Wilayah DJP |
Angka
4 |
: |
diisi nama
Kantor Wilayah DJP |
Angka
5 |
: |
diisi nama
Kantor Wilayah DJP |
Angka
6 |
: |
diisi
ketetapan PBB dengan angka |
Angka
7 |
: |
diisi ketetapan
PBB dengan huruf |
Angka
8 |
: |
diisi
nama kabupaten/kota |
Angka
9 |
: |
diisi
nama Kantor Wilayah DJP |
Angka
10 |
: |
diisi
kota tempat surat keputusan diterbitkan |
Angka
11 |
: |
diisi
tanggal tempat surat keputusan diterbitkan |
Angka
12 |
: |
diisi
nama Kepala Kantor Wilayah DJP yang menerbitkan surat keputusan |
Angka
13 |
: |
diisi
NIP Kepala Kantor Wilayah DJP yang menerbitkan surat keputusan
|