LAMPIRAN I | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
Nomor | : | ...........................................................................(1) | ........., ................................. (2) |
Sifat | : | ...........................................................................(3) | |
Lampiran | : | ...........................................................................(4) | |
Hal | : | Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali | |
Yth. Direktur
Jenderal Pajak u. p. Kepala Kantor Pelayanan Pajak ...................................................................... (5) ............................................................................................................................ (6) ............................................................................................................................ |
Nama | : | ...................................................................... (7) |
NPWP | : | ...................................................................... (8) |
Alamat | : | ......................................................................
(9) ...................................................................... |
bertindak selaku : |
|
Wajib Pajak |
|
Pengusaha Kena Pajak |
|
Wakil |
|
kuasa |
Nama | : | ...................................................................... (10) | |
NPWP | : | ...................................................................... (11) | |
Alamat | : | ......................................................................
(12) |
NO. | Dokumen Terkait | Jumlah Pajak (dalam rupiah) | ||
PPh Pasal 22 Impor | PPN Impor | PPn BM Impor | ||
1. | Pemberitahuan Pabean Impor /PIB | (20) | (21) | (22) |
2. | Bukti Pembayan Pajak (SSP, SSBC, atau SSPCP) | (23) | (24) | (25) |
3. | SPKPBM/SPTNP/SPKTNP/SPP | (26) | (27) | (28) |
4. | Keputusan Keberatan | (29) | (30) | (31 ) |
5. | Putusan Banding | (32) | (33) | (34) |
6. | Putusan Peninjauan Kembali | (35) | (36) | (37) |
7. | Pajak yang seharusnya tidak terutang | (38) | (39) | (40) |
|
Fotokopi SPTNP atau SPKTNP. | |
|
Fotokopi Keputusan Keberatan. | |
|
Fotokopi Salinan Putusan Banding. | |
|
Fotokopi Salinan Putusan Peninjauan Kembali. | |
|
Asli bukti pembayaran pajak. | |
|
Surat pernyataan bahwa pajak yang diminta kembali belum dan tidak akan dikreditkan dan/atau dibiayakan. | |
|
Surat
Kuasa .................................................. |
Beri tanda X pada |
|
yang sesuai |
|
Angka 1 | : | Diisi dengan nomor Surat Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Permohonan). |
Angka 2 | : | Diisi dengan kota dan tanggal Surat Permohonan dibuat. |
Angka 3 | : | Diisi dengan sifat Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. |
Angka 4 | : | Diisi dengan jumlah lampiran yang disertakan pada Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. |
Angka 5 | : | Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak mengajukan Surat Permohonan. |
Angka 6 | : | Diisi dengan alamat Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak mengajukan Surat Permohonan. |
Angka 7 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak/Wakil/Kuasa yang mengajukan Surat Permohonan. |
Angka 8 | : | Diisi
dengan NPWP Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak/Wakil/Kuasa yang
mengajukan Surat Permohonan. Dalam hal yang mengajukan permohonan adalah orang pribadi belum ber-NPWP atau subjek pajak luar negeri/wakilnya, diisi dengan landa "_". |
Angka 9 | : | Diisi dengan alamat Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak/Wakil/Kuasa yang mengajukan Surat Permohonan. |
Angka 10 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak dalam hal yang mengajukan Surat Permohonan adalah Wakil atau Kuasa dari Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak. |
Angka 11 | : | Diisi dengan NPWP Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak dalam hal yang mengajukan Surat Permohonan adalah Wakil atau Kuasa dari Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak |
Angka 12 | : | Diisi dengan alamat Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak dalam hal yang mengajukan Surat Permohonan adalah Wakil atau Kuasa dari Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak |
Angka 13 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 yang dimintakan restitusi dalam angka arab dan dalam huruf. |
Angka 14 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang dimintakan restitusi dalam angka arab dan dalam huruf. |
Angka 15 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang dimintakan restitusi dalam angka arab dan dalam huruf. |
Angka 16 | : | Diisi dengan nama produk hukum terkait terakhir yang telah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan, yaitu SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali. |
Angka 17 | : | Diisi dengan nomor produk hukum terkait terakhir yang telah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan. |
Angka 18 | : | Diisi dengan nomor produk hukum terkait terakhir yang telah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan. |
Angka 19 | : | Diisi dengan alasan Surat Permohonan. Dalam alasan ini juga dicantumkan informasi (nomor, tanggal, dan jumlah total pajak) berkaitan dengan dokumen terkait. Dalam hal memudahkan, alasan ini dapat dibuat dengan rincian menggunakan nomor urut. |
Angka 20 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam pemberitahuan pabean impor atau pemberitahuan impor barang (PIB). Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "_" |
Angka 21 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam pemberitahuan pabean impor atau pemberitahuan impor barang (PI B). Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-" |
Angka 22 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam pemberitahuan pabean impor atau pemberitahuan impor barang (PIB). Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-" |
Angka 23 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam bukti pembayaran (SSP, SSBC, atau SSPCP), Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 24 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam bukti pembayaran (SSP, SSBC, atau SSPCP), Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 25 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam bukti pembayaran (SSP, SSBC, atau SSPCP), Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 26 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam SPKPBM, SPTNP, SPKTNP, atau SPP, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 27 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam SPKPBM, SPTNP, SPKTNP, atau SPP, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 28 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam SPKPBM, SPTNP, SPKTNP, atau SPP, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 29 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam Keputusan Keberatan, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 30 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam Keputusan Keberatan, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 31 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam Keputusan Keberatan, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 32 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam Putusan Banding, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 33 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam Putusan Banding, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 34 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam Putusan Banding, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 35 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang tercantum dalam Putusan Peninjauan Kembali, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 36 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang tercantum dalam Putusan Peninjauan Kembali. Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 37 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang tercantum dalam Putusan Peninjauan Kembali, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 38 | : | Diisi dengan jumlah PPh Pasal 22 Impor yang seharusnya tidak terutang, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 39 | : | Diisi dengan jumlah PPN Impor yang seharusnya tidak terutang, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 40 | : | Diisi dengan jumlah PPnBM Impor yang seharusnya tidak terutang, Dalam hal tidak ada, diisi dengan tanda "-". |
Angka 41 | : | Diisi dengan tanda tangan Wajib Pajak/Pengusaha Kena Pajak/Wakil/Kuasa yang mengajukan Surat Permohonan, |
LAMPIRAN II | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
...................................................(3) | ...................................................(4) |
Nomor | : | ...................................................................... (5) | .................................. (6) |
Sifat | : | Segera | |
Hal | : |
Surat
Permintaan Pemenuhan Persyaratan dan/atau Lampiran Permohonan
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang
Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali
|
|
Angka 1 | : | Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang menjadi atasan unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan Pemenuhan Persyaratan dan/atau Lampiran Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Permintaan). |
Angka 2 | : | Diisi dengan nama unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan. |
Angka 3 | : | Diisi dengan alamat unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan. |
Angka 4 | : | Diisi dengan nomor telepon Unit Kantor yang mengirimkan Surat Permintaan. |
Angka 5 | : | Diisi dengan nomor Surat Permintaan. |
Angka 6 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permintaan. |
Angka 7 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Permintaan. |
Angka 8 | : | Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Permintaan. |
Angka 9 | : | Diisi dengan nomor Surat Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Permohonan). |
Angka 10 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permohonan Wajib Pajak. |
Angka 11 | : | Diisi dengan persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi untuk masing-masing jenis pajak yang diajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. (Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi, seluruh persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi tersebut disebutkan dengan dibuatkan rincian.) |
Angka 12 | : | Diisi dengan tanda tangan Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Permintaan. |
Angka 13 | : | Diisi dengan nama Kepala Kantor yang menandatangani Surat Permintaan. |
Angka 14 | : | Diisi dengan NIP Kepala Kantor yang menandatangani Surat Permintaan. |
LAMPIRAN III | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
...................................................(3) | ...................................................(4) |
Nomor | : | ...................................................................... (5) | .................................. (6) |
Sifat | : | Segera | |
Hal | : |
Surat
Pemberitahuan Penolakan
Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya
Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali
|
|
Angka 1 | : | Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang menjadi atasan unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Pemberitahuan Penolakan). |
Angka 2 | : | Diisi dengan nama unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 3 | : | Diisi dengan alamat unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 4 | : | Diisi dengan nomor telepon Unit Kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 5 | : | Diisi dengan nomor Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 6 | : | Diisi dengan tanggal Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 7 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 8 | : | Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 9 | : | Diisi dengan nomor Surat Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Permohonan). |
Angka 10 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permohonan. |
Angka 11 | : | Diisi dengan "Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali" atau perihal surat yang tercantum dalam surat permohonan Wajib Pajak. |
Angka 12 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPh Pasal 22 Impor karena
tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam rincian
tersebut juga dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan Pemenuhan
Persyaratan dan/atau Lampiran Permohonan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak
yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP,
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali
(Surat
Permintaan) yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "_". |
Angka 13 | : | Diisi dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPh Pasal 22 Impor karena tidak dilampiri dengan lampiran yang diharuskan. Dalam rincian tersebut juga dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "_". |
Angka 14 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPh Pasal 22 Impor yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "_". |
Angka 15 | : | Diisi dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPN Impor karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam rincian tersebut juga dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "_". |
Angka 16 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPN Impor karena tidak
dilampiri dengan lampiran yang diharuskan. Dalam rincian tersebut juga
dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "_". |
Angka 17 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPN Impor yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "-" |
Angka 18 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPnBM Impor karena tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dalam rincian tersebut juga
dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "-". |
Angka 19 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPnBM Impor karena tidak
dilampiri dengan lampiran yang diharuskan. Dalam rincian tersebut juga
dicantumkan nomor dan tanggal Surat Permintaan yang terkait. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "-". |
Angka 20 | : | Diisi
dengan rincian alasan penolakan pengembalian PPnBM Impor yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian. Dalam hal tidak ada alasan penolakan yang terkait, diisi dengan tanda "-". |
Angka 21 | : | Diisi dengan tanda tangan Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 22 | : | Diisi dengan nama Kepala Kantor yang menandatangani Surat Pemberitahuan Penolakan. |
Angka 23 | : | Diisi dengan NIP Kepala Kantor yang menandatangani Surat Pemberitahuan Penolakan. |
LAMPIRAN IV | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
...................................................(3) | ...................................................(4) |
Nomor | : | ...................................................................... (5) | .................................. (6) |
Sifat | : | Segera | |
Lampiran | : | 1 (satu) set | |
Hal | : |
Permintaan
Konfirmasi Kebenaran dan Legalisasi
|
Nama | : | ...................................................................... (9) |
NPWP | : | ...................................................................... (10) |
Nomor | : | ...................................................................... (11) |
Tanggal | : | ......................................................................
(12) |
Hal Surat | : |
Permohonan
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali,
|
yang terkait dengan penerbitan .................................. (13) | ||
Nomor | : | .................................. (14) |
Tanggal | : | ...................................(15) |
|
benar |
|
tidak benar | ||
Dalam hal jawaban adalah benar, setiap halaman fotokopi dokumen ......... (13) agar dilegalisasi. |
|
telah ditindaklanjuti, dengan penerbitan .................. (16) nomor ..................................... (17) tanggal .................................... (18) senilai ...................................... (19) |
|
|
sedang ditindaklanjuti, sesuai dengan permohonan Wajib Pajak nomor ...................................... (20) tanggal ...................................... (21) |
|
|
belum/tidak ditindaklanjuti, karena .................................................................................. ..................................................................................................................................... (22) |
Yang memberikan konfirmasi ................................... (23) (24) ......................................... (25) NIP. (26) |
Yang meminta konfirmasi Kepala Kantor, (27) .................................. (28) NIP. (29) |
Beri tanda X pada |
|
yang sesuai (Diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
|
Angka 1 | : | Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang menjadi atasan unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan Konfirmasi Kebenaran dan Legalisasi (Surat Permintaan Konfirmasi). |
Angka 2 | : | Diisi dengan nama unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 3 | : | Diisi dengan alamat unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 4 | : | Diisi dengan nomor telepon unit kantor yang mengirimkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 5 | : | Diisi dengan nomor Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 6 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 7 | : | Diisi dengan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai terkait yang menerbilkan SPKPBM, SPTNP, SPKTNP, atau SPP, yang dikirimi Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 8 | : | Diisi dengan alamat Kantor Pengawasan dan Palayanan Bea dan Cukai terkait yang menerbitkan SPKPBM, SPTNP, SPKTNP, atau SPP, yang dikirimi Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 9 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan Surat Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Permohonan). |
Angka 10 | : | Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang mengajukan Surat Permohonan. |
Angka 11 | : | Diisi dengan nomor Surat Permohonan. |
Angka 12 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permohonan. |
Angka 13 | : | Diisi dengan nama produk hukum terkait terakhir yang telah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan, yaitu SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali. |
Angka 14 | : | Diisi dengan nomor produk hukum terkait terakhir yang telah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan. |
Angka 15 | : | Diisi dengan tanggal produk hukum terkait terakhir yang lelah diterbitkan sehubungan dengan Surat Permohonan. |
Angka 16 | : | Diisi dengan nama produk hukum yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan produk hukum sebagaimana dimaksud pada angka 13 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 17 | : | Diisi dengan nomor produk hukum yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada angka 16 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 18 | : | Diisi dengan tanggal produk hukum yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada angka 16 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 19 | : | Diisi dengan nilai (dalam rupiah) produk hukum yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada angka 16 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 20 | : | Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan produk hukum sebagaimana dimaksud pada angka 13 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 21 | : | Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan produk hukum sebagaimana dimaksud pada angka 13 (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 22 | : | Diisi dengan alasan produk hukum sebagaimana dimaksud pada angka 13 belum/tidak ditindaklanjuti (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 23 | : | Diisi dengan jabatan dari Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menandatangani Surat Permintaan Konfirmasi sebagai jawaban permintaan konfirmasi (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 24 | : | Diisi dengan tanda tangan Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memberikan jawaban Surat Permintaan Konfirmasi (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 25 | : | Diisi dengan nama Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menandatangani Surat Permintaan Konfirmasi sebagai jawaban permintaan konfirmasi (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 26 | : | Diisi dengan NIP Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menandatangani Surat Permintaan Konfirmasi sebagai jawaban permintaan konfirmasi (diisi oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai). |
Angka 27 | : | Diisi dengan tanda tangan Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 28 | : | Diisi dengan nama Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
Angka 29 | : | Diisi dengan NIP Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Permintaan Konfirmasi. |
LAMPIRAN V | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
1 | Lembar Pengawasan Arus Dekumen (LPAD) Nomor Tanggal |
: : |
2 | Peneliti | : (diisi dengan Nama dan NIP Peneliti) |
3 | Tahun Pajak | : |
4 | Surat Permohonan Wajib Pajak | : |
a. Nomor b. Tanggal |
: : |
|
5 | Alasan Penelitian | : |
6 | Tanggal mulai Penelitian | : |
7 | Tanggal selesai Penelitian | : |
1 | Nama Wajib Pajak | : |
2 | NPWP | : |
3 | Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP | : |
4 | Wajib Pajak | : [ ] Orang Pribadi (OP) [ ] Badan [ ] OP belum memiliki NPWP [ ] Subjek Pajak Luar Negeri |
5 | Bentuk Usaha | : |
6 | Alamat dan Nomor Telepon a. Kantor Pusat/Tempat Tinggal b. Tempat Usaha c. Cabang (Perwakilan) d. Pabrik (Unit Usaha Lain) |
: : : : |
7 | Status Permodalan | : [ ] PMA [ ] PMDN [ ] BUMN [ ] BUMD [ ] Swasta Lainnya |
8 | Status | : [ ] Pusat [ ] Tunggal [ ] Cabang [ ] BUT |
9 | Klasifikasi Lapangan Usaha a. SPT b. Penelitian |
: [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] : [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] |
10 | Jenis Pajak Diajukan Permohonan | : [ ] PPh Pasal 22 Impor [ ] PPN Impor [ ] PPnBM Impor |
11 | Penanggung Jawab a. Nama b. Jabatan c. Alamat dan Nomor Telepon |
: : : |
(diisi sesuai dengan seluruh datalinformasi yang tersedia terkait dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang berkaitan dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.)
|
(diisi sesuai dengan seluruh lampiran yang tersedia terkait dengan
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang berkaitan dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.) |
(diisi
sesuai dengan seluruh uraian (termasuk alasan dan penghitungan)
berkaitan dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
yang seharusnya tidak terutang, termasuk kronologis terjadinya
kelebihan tersebut dan informasi dokumen yang terkait berkaitan dengan
SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.) |
(diisi
sesuai dengan seluruh materi yang diteliti terkait dengan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang
berkaitan dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan
Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.) |
(diisi
sesuai dengan seluruh data dan informasi yang diproduksi terkait dengan
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang berkaitan dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali.) |
(diisi
sesuai dengan seluruh usulan peneliti, termasuk informasi produk hukum
yang akan diterbitkan, terkait dengan permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang berkaitan dengan SPTNP
atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.) |
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi, NIP |
........................................., ........................ 20 Peneliti, NIP |
|
Kepala KPP, NIP |
LAMPIRAN VI | |||
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
|||
NOMOR | : | PER-53/PJ/2010 | |
TENTANG | : | Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali |
...................................................(3) | ...................................................(4) |
Nomor | : | ...................................................................... (5) | .................................. (6) |
Sifat | : | Segera | |
Hal | : |
Surat Pemberitahuan Untuk
Memenuhi Persyaratan dan/atau Lampiran Permohonan Pengembalian
Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan
Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau
Putusan Peninjauan Kembali
|
|
Angka 1 | : | Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang menjadi atasan unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan Untuk Memenuhi Persyaratan dan/atau Lampiran Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang Berkaitan Dengan SPTNP atau SPKTNP, Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali (Surat Pemberitahuan). |
Angka 2 | : | Diisi dengan nama unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 3 | : | Diisi dengan alamat unit kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 4 | : | Diisi dengan nomor telepon Unit Kantor yang mengirimkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 5 | : | Diisi dengan nomor Surat Pemberitahuan. |
Angka 6 | : | Diisi dengan tanggal Surat Pemberitahuan. |
Angka 7 | : | Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 8 | : | Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikirimkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 9 | : | Diisi dengan nomor surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (Surat Permohonan). |
Angka 10 | : | Diisi dengan tanggal Surat Permohonan Wajib Pajak. |
Angka 11 | : | Diisi dengan perihal yang tercantum dalam Surat Permohonan Wajib Pajak |
Angka 12 | : | Diisi dengan persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi untuk masing-masing jenis pajak yang diajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. (Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi, seluruh persyaratan dan/atau lampiran yang tidak dipenuhi tersebut disebutkan dengan dibuatkan rincian.) |
Angka 13 | : | Diisi dengan tanda tangan Kepala Kantor yang menerbitkan Surat Pemberitahuan. |
Angka 14 | : | Diisi dengan nama Kepala Kantor yang menandatangani Surat Pemberitahuan. |
Angka 15 | : | Diisi dengan NIP Kepala Kantor yang menandatangani Surat Pemberitahuan. |