Lampiran 1
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-88/PJ/2010
Tanggal : 16 Agustus 2010


TATA CARA PENGAWASAN KEPATUHAN PEMBAYARAN MASA
OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK

I. TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMBAYARAN MASA
1. Dalam melakukan pengawasan Pembayaran Masa, KPP dapat memanfaatkan data Tabelaris MPN yang tersedia di Portal DJP.
2. Tata cara pemanfaatan Tabelaris MPN dengan tahapan sebagai berikut :
  1. Buka melalui http:\\portaldjp;
  2. Klik tulisan sign-in pada kanan atas;
  3. Selanjutnya klik "aplikasi" pada kiri atas;
  4. Pilih "aplikasi lain";
  5. Pilih "Tabelaris MPN";
  6. Klik tulisan "Menu Utama" pada kanan atas;
  7. Klik salah satu dari empat kotak yang ada di kanan atas (terdapat empat menu sesuai kebutuhan untuk tujuan pengawasan pembayaran masa).
3. KPP dapat memanfaatkan sistem Pengawasan Pembayaran Masa yang sudah berlangsung di masing-masing KPP yang bersumber dari Modul Penerimaan Negara (MPN).
4. Berdasarkan data dari angka 1 dan 2 di atas, Seksi Pengawasan dan Konsultasi yaitu Kepala Seksi beserta AR melakukan analisa atas Pengawasan Pembayaran Masa sesuai dengan langkah-langkah yang telah digariskan dalam Romawi III dan IV surat edaran ini.
5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi menghitung dan menentukan besarnya jumlah pembayaran pajak seharusnya atau jumlah pembayaran pajak berdasarkan analisa untuk setiap jenis pajak, dengan cara sebagaimana berikut :
a. PPh Pasal 25 :
1) Secara umum berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun sebelumnya atau Surat Ketetapan Pajak (SKP) atau dinamisasi;
2) Untuk perbankan, sewa guna usaha dan lainnya yang menyampaikan laporan triwulanan, berdasarkan laporan triwulanan tersebut;
3) Untuk BUMN/BUMD dan lainnya yang menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP), berdasarkan laporan RKAP tersebut;
4) Untuk WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (OPPT) sebesar 0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari setiap tempat (outlet);
5) Untuk WP Baru berdasarkan penghasilan neto sebulan yang disetahunkan;
6) Dan lainnya.
b. PPh Pasal 21 berdasarkan masa sebelumnya (sepanjang wajar) atau analisa kewajarannya (misalnya data pembayaran gaji, bonus, THR dan sebagainya);
c. PPh Pasal 22 berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data realisasi anggaran atas belanja barang dan jasa oleh bendahara, dan sebagainya);
d. PPh Pasal 22 Impor berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data nilai impor berdasarkan PIB)
e. PPh Pasal 23 berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data pembayaran berupa bunga, dividen, royalty, hadiah, jasa dan sebagainya);
f. PPh Pasal 26 berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data pembayaran berupa bunga, dividen, royalty, hadiah, jasa, dan sebagainya)
g. PPh Final berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya atas pembayaran bunga deposito/tabungan, bunga obligasi, persewaan/pengalihan atas tanah/bangunan, jasa konstruksi, penjualan saham di bursa, jasa penerbangan dan pelayaran luar negeri dan sebagainya);
h. PPN Dalam Negeri berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya optimalisasi pengenaan PPN atas penyerahan BKP/JKP, termasuk pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, kegiatan membangun sendiri, penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, dan sebagainya);
i. PPN Impor berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data nilai impor berdasarkan PIB, equalisasi PPh Pasal 26 yang merupakan objek PPN, dan sebagainya);
j. PPn BM Dalam Negeri berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya nilai penyerahan BKP yang tergolong mewah oleh pabrikan, dan sebagainya);
k. PPn BM Impor berdasarkan analisa kewajaran dari transaksi yang menjadi objek pajak (misalnya data nilai impor BKP yang tergolong mewah berdasarkan PIB).
6. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) mengkompilasi hasil analisa pengawasan pembayaran masa yang dilakukan oleh Seksi Pengawasan dan Konsultasi dengan menggunakan tabel lampiran 2 untuk laporan ke Kanwil DJP.
II. PENGAWASAN KEPATUHAN PEMBAYARAN MASA
A. KEPALA SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI :
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi bersama AR melakukan pengawasan terhadap Pembayaran Masa yang dilaksanakan WP yaitu :
1. Pembayaran Pajak yang tidak wajar/fluktuasi
a. Teliti pembayaran masa PPh & PPN dari Tabelaris MPN.
b. Bandingkan pembayaran
1) PPh Ps. 25 dengan angsuran yang seharusnya berdasarkan SPT Tahunan, ketetapan dan perhitungan lain sesuai ketentuan.
2) PPh Ps. 21/22/23/Final/PPN dengan pembayaran masa-masa sebelumnya.
c. Teliti penyebab pembayaran tidak wajar/fluktuasi :
1) PPh Ps. 25 : WP Baru, WP wajib laporan triwulanan, dll.
2) PPh Ps. 21 : tambah/kurang pegawai, kenaikan gaji, bonus/THR/tantiem/pesangon, outsourcing, pegawai tidak tetap, dll.
3) PPh Ps. 22 Impor : volume/harga impor, perubahan harga, kurs mata uang asing, SKB.
4) PPh PS. 23 : tambah kurang biaya, bunga, royalti, hadiah, deviden dan jasa lainnya.
5) PPh Ps. 4 (2) :
a) Perbankan (tambah/kurang dana perbankan, suku bunga)
b) Konstruksi (nilai/volume proyek konstruksi, termijn, dll)
c) Properti (luas tanah/bangunan, harga jual, nilai sewa tanah dan/bangunan, dll)
d) Lainnya.
6. PPN : Perubahan harga, trend Impor/ekspor, perkembangan investasi, fasilitas PPN, SKB.
d. Lakukan konfirmasi dan himbauan kepada WP atas pembayaran yang tidak wajar/fluktuasi.
e. Tindak lanjut :
1)  Konseling
2)  STP bagi WP yang kurang bayar
3)  Penelitian lebih lanjut
4)  Usul pemeriksaan
2. Pembayaran Masa yang terlambat/tidak bayar
  1. Inventarisasi WP terlambat/tidak bayar dari Tabelaris.
  2. Teliti penyebab terlambat/tidak bayar.
  3. Lakukan konfirmasi dan himbauan kepada WP atas pembayaran yang terlambat/tidak bayar
  4. Tindak lanjut :
    1) Konseling
    2) STP bagi WP yang terlambat/tidak bayar
    3) Penelitian lebih lanjut
    4) Usul pemeriksaan
B. KEPALA KPP
Memonitor pengawasan pembayaran masa per WP per jenis pajak melalui Tabelaris MPN atau program lain yang sudah berlangsung di KPP sesuai tahapan.
III. MONITORING TINDAK LANJUT
  1. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi bersama AR membuat daftar WP yang sudah ditindaklanjuti dengan bentuk format yang sudah ada atau sudah dilakukan selama ini di KPP, dari :
    1. Hasil konfirmasi;
    2. Hasil himbauan;
    3. Hasil konseling;
    4. Hasil penerbitan STP;
    5. Hasil usul pemeriksaan.
  2. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi bersama Ar memantau/monitor respon WP apakah:
    1. Ada pelunasan pajak;
    2. Tidak ada pelunasan pajak.





Lampiran 2.a
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-88/PJ/2010
Tanggal : 16 Agustus 2010


Kantor Pelayanan Pajak .........
Rekapitulasi Hasil Pengawasan Kepatuhan Pembayaran Masa Per Kantor Pelayanan Pajak
Bulan Kegiatan :

No Uraian PPh Psl 21 PPh Psl 22 PPh Psl 22 Impor PPh Psl 23 PPh Psl 25 OP PPh Psl 25 Bdn PPh Psl 26 PPh Final PPN DN PPN Impor PPn BM DN PPn BM Impor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pembayaran Masa seharusnya atau hasil analisa (Rp)                          
2 Pembayaran Masa menurut Tabelaris MPN (Rp)                          
3 Jumlah WP tidak ada pembayaran (nihil)                          
4 Jumlah WP yang pembayarannya tidak wajar                          
5 Jumlah WP yang pembayarannya fluktuatif                          
6 Jumlah WP yang pembayarannya menaik atau menurun                          
7 Jumlah WP yang dikonfirmasi                          
8 Jumlah WP yang dihimbau                          
9 Jumlah WP yang dikonseling                          
10 Jumlah WP yang diusulkan pemeriksaan                          
                             
11 SURAT TAGIHAN PAJAK                          
a Jumlah STP yang diterbitkan                          
b Nilai STP yang diterbitkan :                          
  1) Denda ex pasal 7 UU KUP                          
  2) Pokok pajak pembayaran masa                          
  3) Bunga                          
  Jumlah = 1) + 2) + 3)                          



........................., .... ......... 2010
Kepala Kantor,



Nama
NIP





Lampiran 2.b
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE-88/PJ/2010
Tanggal : 16 Agustus 2010


Kantor Wilayah DJP ....
Rekapitulasi Hasil Pengawasan Kepatuhan Pembayaran Masa Per kantor Pelayanan Pajak
Bulan Kegiatan :

Kompilasi seluruh KPP
No Uraian PPh Psl 21 PPh Psl 22 PPh Psl 22 Impor PPh Psl 23 PPh Psl 25 OP PPh Psl 25 Bdn PPh Psl 26 PPh Final PPN DN PPN Impor PPn BM DN PPn BM Impor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pembayaran Masa seharusnya atau hasil analisa (Rp)                          
2 Pembayaran Masa menurut Tabelaris MPN (Rp)                          
3 Jumlah WP tidak ada pembayaran (nihil)                          
4 Jumlah WP yang pembayarannya tidak wajar                          
5 Jumlah WP yang pembayarannya fluktuatif                          
6 Jumlah WP yang pembayarannya menaik atau menurun                          
7 Jumlah WP yang dikonfirmasi                          
8 Jumlah WP yang dihimbau                          
9 Jumlah WP yang dikonseling                          
10 Jumlah WP yang diusulkan pemeriksaan                          
                             
11 SURAT TAGIHAN PAJAK                          
a Jumlah STP yang diterbitkan                          
b Nilai STP yang diterbitkan :                          
  1) Denda ex pasal 7 UU KUP                          
  2) Pokok pajak pembayaran masa                          
  3) Bunga                          
  Jumlah = 1) + 2) + 3)                          

Kantor Pelayanan Pajak .... (dst)
No Uraian PPh Psl 21 PPh Psl 22 PPh Psl 22 Impor PPh Psl 23 PPh Psl 25 OP PPh Psl 25 Bdn PPh Psl 26 PPh Final PPN DN PPN Impor PPn BM DN PPn BM Impor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pembayaran Masa seharusnya atau hasil analisa (Rp)                          
2 Pembayaran Masa menurut Tabelaris MPN (Rp)                          
3 Jumlah WP tidak ada pembayaran (nihil)                          
4 Jumlah WP yang pembayarannya tidak wajar                          
5 Jumlah WP yang pembayarannya fluktuatif                          
6 Jumlah WP yang pembayarannya menaik atau menurun                          
7 Jumlah WP yang dikonfirmasi                          
8 Jumlah WP yang dihimbau                          
9 Jumlah WP yang dikonseling                          
10 Jumlah WP yang diusulkan pemeriksaan                          
                             
11 SURAT TAGIHAN PAJAK                          
a Jumlah STP yang diterbitkan                          
b Nilai STP yang diterbitkan :                          
  1) Denda ex pasal 7 UU KUP                          
  2) Pokok pajak pembayaran masa                          
  3) Bunga                          
  Jumlah = 1) + 2) + 3)                          



........................., .... ......... 2010
Kepala Kantor,



Nama
NIP