LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR

:

969/KMK.04/1983

TANGGAL

:

31 DESEMBER 1983

 

CONTOH PENGHITUNGAN KREDIT PAJAK MASUKAN

 

CONTOH A :

I.

Kegiatan usaha :

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 1.000.000,00

 

2.

Ekspor Barang Kena Pajak

= Rp. 2.000.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  : 0% X Rp. 2.000.000,00

= Rp.             0,00

 

2.

Pajak Masukan : 10% X Rp. 1.000.000,00

= Rp. 100.000,00 -/-

 

3.

Pajak yang lebih dibayar

= Rp. 100.000,00

 

CONTOH B :

I.

Kegiatan usaha :

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 1.000.000,00

 

2.

Ekspor Barang Kena Pajak

= Rp.    500.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  : 0% X Rp. 500.000,00

= Rp.             0,00

 

2.

Pajak Masukan : 10% X Rp. 1.000.000,00

= Rp. 100.000,00 -/-

 

3.

Pajak yang lebih dibayar

= Rp. 100.000,00

 

CONTOH C :

I.

Kegiatan usaha :

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 1.000.000,00

 

2.

Ekspor Barang Kena Pajak

= Rp.    600.000,00

 

3.

Menjual Barang Kena Pajak kepada Pengusaha Kena Pajak

= Rp.    600.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  :

 

 

 

1.1.

atas ekspor : 0% x Rp. 600.000,00

= Rp.             0,00

 

 

1.2.

atas Penjualan Kepada Pengusaha Kena Pajak : 10 % x Rp. 600.000,00

= Rp.   60.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp.   60.000,00

 

2.

Pajak Masukan : 10% X Rp. 1.000.000,00

= Rp. 100.000,00

 

3.

Pajak Masukan yang dapat di kreditkan :

 

 

 

3.1.

atas Ekspor :

600.000

x Rp. 100.000,00

(600.000 + 600.000)

= Rp.   50.000,00

 

 

3.2.

atas penjualan kepada Pengusaha Kena Pajak :

600.000

x Rp. 100.000,00

(600.000 + 600.000)

= Rp.   50.000,00 +/+

 

 

 

Jumlah

= Rp. 100.000,00

 

4.

Penghitungan pajak yang harus atau lebih di bayar :

 

 

 

4.1.

Pajak Keluaran

= Rp.   60.000,00

 

 

4.2.

Pajak Masukan

= Rp. 100.000,00 -/-

 

 

4.3.

Pajak yang lebih di bayar

= Rp.   40.000,00

 

CONTOH D

I.

Kegiatan usaha :

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 4.000.000,00

 

2.

Ekspor Barang Kena Pajak

= Rp. 2.000.000,00

 

3.

Menjual Barang Kena Pajak Kepada Pengusaha Kena Pajak

= Rp. 2.500.000,00

 

4.

Menjual Barang Kena Pajak kepada bukan Pengusaha Kena Pajak

= Rp.    500.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  :

 

 

 

1.1.

atas ekspor : 0% x Rp. 2.000.000,00

= Rp.             0,00

 

 

1.2.

atas Penjualan Kepada Pengusaha Kena Pajak : 10 % x Rp. 2.500.000,00

= Rp. 250.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp. 250.000,00

 

 

Catatan : atas penjualan kepada bukan Pengusaha kena Pajak tidak terhutang pajak.

 

2.

Pajak Masukan : 10% X Rp. 4.000.000,00

= Rp. 400.000,00

 

3.

Pajak Masukan yang dapat di kreditkan :

 

 

 

3.1.

atas Ekspor :

2.000.000,00

x Rp. 400.000,00

(2.000.000 + 2.500.000 + 500.000)

= Rp. 160.000,00

 

 

3.2.

atas penjualan kepada Pengusaha Kena Pajak :

2.500.000,00

x Rp. 400.000,00

(2.000.000 + 2.500.000 + 500.000)

= Rp. 200.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp. 360.000,00

 

4.

Penghitungan pajak yang harus atau lebih di bayar :

 

 

 

4.1.

Pajak Keluaran

= Rp. 250.000,00

 

 

4.2.

Pajak Masukan yang dapat di kreditkan

= Rp. 360.000,00

 

 

 

Pajak yang lebih di bayar

= Rp. 110.000,00

 

CONTOH E. : (Masa Pajak : Maret)

I.

Kegiatan usaha :

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 4.200.000,00

 

2.

Ekspor Barang Kena Pajak

= Rp. 2.000.000,00

 

3.

Menjual Barang Kena Pajak Kepada Pengusaha Kena Pajak

= Rp. 1.000.000,00

 

4.

Menjual Barang Kena Pajak kepada bukan Pengusaha Kena Pajak

= Rp.    500.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  :

 

 

 

1.1.

atas ekspor : 0% x Rp. 2.000.000,00

= Rp.             0,00

 

 

1.2.

atas Penjualan Kepada Pengusaha Kena Pajak : 10 % x Rp. 1.000.000,00

= Rp. 100.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp. 100.000,00

 

 

Catatan : atas penjualan kepada bukan Pengusaha kena Pajak tidak terhutang pajak.

 

2.

Pajak Masukan :

 

 

 

2.1.

atas seluruh pembelian : 10% x Rp.4.200.000,00

= Rp. 420.000,00

 

 

2.2.

atas persediaan barang kena pajak :

 

 

 

 

a.

Pembelian

Rp. 4.200.000,00

 

 

 

 

b.

Penjualan :

 

 

 

 

 

 

-

Ekspor

Rp. 2.000.000,00

 

 

 

 

 

 

-

Lokal

Rp. 1.500.000,00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp. 3.500.000,00

 

 

 

 

c.

Persediaan

Rp.    700.000,00

 

 

 

 

d.

Pajak masukan atas persediaan : 10% x Rp. 700.000,00

= Rp.    70.000,00

 

 

 

e.

Pajak masukan bulan Maret

= Rp. 350.000,00

 

3.

Pajak Masukan yang dapat di kreditkan :

 

 

 

3.1.

atas Ekspor :

2.000.000,00

x Rp. 350.000,00

(2.000.000 + 1.000.000 + 500.000)

= Rp. 200.000,00

 

 

3.2.

atas penjualan kepada Pengusaha Kena Pajak :

1.000.000,00

x Rp. 350.000,00

(2.000.000 + 1.000.000 + 500.000)

= Rp. 100.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp. 300.000,00

 

4.

Penghitungan pajak yang harus atau lebih di bayar :

 

 

 

4.1.

Pajak Keluaran

= Rp. 100.000,00

 

 

4.2.

Pajak Masukan

= Rp. 300.000,00

 

 

 

Pajak yang lebih di bayar

= Rp. 200.000,00

 

Catatan : Pajak Masukan atas persediaan Barang Kena Pajak sebesar Rp. 70.000,00 (lihat angka 2.2. huruf d.) dapat dikreditkan pada masa Pajak bulan berikutnya (April).

 

CONTOH F. : (Masa Pajak April)

I.

Kegiatan usaha dari pengusaha kena pajak dari contoh E.

 

1.

Membeli Barang Kena Pajak

= Rp. 4.300.000,00

 

2.

Ekspor

= Rp. 3.000.000,00

 

3.

Penjualan kepada pengusaha kena pajak

= Rp. 2.000.000,00

II.

Penghitungan pajaknya :

 

1.

Pajak Keluaran  :

 

 

 

1.1.

atas ekspor : 0% x Rp. 3.000.000,00

= Rp.             0,00

 

 

1.2.

atas Penjualan Kepada Pengusaha Kena Pajak : 10 % x Rp. 2.000.000,00

= Rp. 200.000,00 +/+

 

 

 

Jumlah

= Rp. 200.000,00

 

 

Catatan : atas penjualan kepada bukan Pengusaha kena Pajak tidak terhutang pajak.

 

2.

Pajak Masukan :

 

 

 

2.1.

Atas pembelian bulan April = 10% x Rp.4.300.000,00

= Rp. 430.000,00

 

 

2.2.

Atas persediaan bulan Maret = 10% x Rp. 700.000,00

= Rp.   70.000,00 +/+

 

 

 

Jumlah

= Rp. 500.000,00

 

 

2.3.

Atas persediaan bulan April :

 

 

 

 

a.

Persediaan awal

Rp.    700.000,00

 

 

 

 

b.

Pembelian April

Rp. 4.300.000,00

 

 

 

 

c.

Tersedia

Rp. 5.000.000,00

 

 

 

 

d.

Penjualan :

 

 

 

 

 

 

-

Ekspor

Rp. 3.000.000,00

 

 

 

 

 

 

-

Lokal

Rp. 1.000.000,00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp. 4.000.000,00

 

 

 

 

e.

Persediaan akhir April

Rp. 1.000.000,00

 

 

 

 

f.

Pajak masukan atas persediaan : 10% x Rp. 1.000.000,00

= Rp. 100.000,00

 

 

 

g.

Pajak masukan bulan April

= Rp. 400.000,00

 

3.

Pajak Masukan yang dapat di kreditkan :

 

 

 

3.1.

atas Ekspor :

300.000,00

x Rp. 400.000,00

(3.000.000 + 1.000.000)

= Rp. 300.000,00

 

 

3.2.

atas penjualan lokal :

1.000.000,00

x Rp. 400.000,00

(3.000.000 + 1.000.000)

= Rp. 100.000,00

 

 

 

Jumlah

= Rp. 400.000,00

 

4.

Penghitungan pajak yang harus atau lebih di bayar :

 

 

 

4.1.

Pajak Keluaran

= Rp. 100.000,00

 

 

4.2.

Pajak Masukan

= Rp. 400.000,00

 

 

 

Pajak yang lebih di bayar

= Rp. 300.000,00

 

 

 

 

MENTERI KEUANGAN,

 

ttd

 

RADIUS PRAWIRO