MENTERI
KEUANGAN R.I. DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK |
LAMPIRAN
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI MENGENAI PAJAK
KELUARAN DARI PABRIKAN HASIL TEMBAKAU
/ ROKOK |
FORMULIR 1485
A.1 |
|
MASA
PAJAK : ..................................................................................
19 .............. |
|||||||||
A. |
IDENTITAS PENGUSAHA KENA PAJAK |
|||||||||
1. 2. |
N.P.W.P. : NAMA PKP : |
|||||||||
B. |
PAJAK KELUARAN / PENGHITUNGAN
PAJAK |
|||||||||
I. |
Pajak keluaran 'Penghitungan
pajak pada saat pembelian/pelunasan pita cukai. |
|||||||||
No. |
Uraian |
No. |
Dasar
Pengenaan Pajak/ |
PPN
(Rp.) |
||||||
1. |
Pajak Pertambahan Nilai yang
terhutang pada saat pembelian/ pelunasan pita cukai (SK Menteri Keuangan No.
549/KMK.01/1985 tgl. 15 Juni 1985). |
|
|
|
||||||
2. |
Dikompensikan dengan : |
|
|
|||||||
|
|
2.1. |
|
|||||||
|
|
2.2. |
|
|||||||
|
|
2.3. |
|
|||||||
|
|
2.4. |
|
|||||||
3. |
Pajak yang kurang / lebih
dibayar |
|
|
|||||||
|
|
3.1. |
|
|||||||
|
|
3.2. |
|
|||||||
II. |
Pajak Keluaran lainnya : |
|||||||||
1. 2. 3. |
PPN atas Penyerahan Kena Pajak
lainnya E s k p o r Jumlah (1 + 2) (Pindahkan
jumlah PPN ini ke Formula 1485 Kode D Nomor
3) |
|
|
|
||||||
|
|
|
||||||||
|
|
|
||||||||
|
.................................................tgl.
........................................... 19 ............
Tanda tangan :
Nama terang : |
|||||||||
KP.PPN 6A
PETUNJUK
PENGISIAN FORMULIR 1485 A-1
I. |
U M U M |
|||||
|
Formulir
ini hanya diisi oleh Pabrikan Hasil Tembakau/Rokok : |
|||||
|
Pengusaha
ini tidak perlu mengisi kode B Formulir 1485, sebagai gantinya mengisi
Formulir A-1. |
|||||
|
Formulir
1485 A-1 diisi dalam rangkap 2 (dua) : |
|||||
|
-
Lembar ke-1 : untuk Kantor Inspeksi Pajak -
Lembar ke-2 : untuk Pengusaha Kena Pajak |
|||||
II. |
PENJELASAN
KODE DAN NOMOR : |
|||||
|
A. |
MASA
PAJAK DAN IDENTITAS PKP |
||||
|
|
Lihat
penjelasan Masa Pajak dan Identitas Pengusaha Kena Pajak pada Formulir 1485 |
||||
|
B. |
PAJAK
KELUARAN / PENGHITUNGAN PAJAK |
||||
|
|
Kode
ini menjelaskan tentang cara penghitungan pajak dan besarnya Pajak Keluaran. |
||||
|
C. |
Pajak
Keluaran/Penghitungan PPN pada saat pembelian/pelunasan pita cukai |
||||
|
|
1. |
Pajak
Pertambahan Nilai yang terhutang pada saat pembelian/pelunasan pita cukai
(sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 549/KMK.01/1985) |
|||
|
|
|
Dasar
Pengenaan Pajak / Harga Pita Cukai (Rp.) |
|||
|
|
|
Dasar
jumlah harga pita cukai yang digunakan untuk menghitung Pajak Pertambahan
Nilai yang terhutang dalam suatu Masa Pajak. |
|||
|
|
|
Contoh |
|||
|
|
|
Diisi
harga pita cukai Masa Pajak April 1986 : Rp. 750.000.000,- |
|||
|
|
|
PPN
(Rp.) |
|||
|
|
|
Diisi
jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terhutang bersamaan dengan
penyetoran cukainya. |
|||
|
|
|
Contoh |
|||
|
|
|
Masa
Pajak April 1986 dengan jumlah harga pita cukai : |
|||
|
|
|
Rp.
750.000.000,- maka sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
549/KMK.01/1985 tanggal 15 Juni 1985 Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang
dalam Masa Pajak April 1986 = |
|||
|
|
|
1,2% x
Rp. 750.000.000,- = Rp. 57.750.000,- |
|||
|
|
|
Jumlah
Rp. 57.750.000,- inilah yang diisikan dalam kolom Pajak Pertambahan Nilai
kode B nomor 1. |
|||
|
|
2.1. |
Kelebihan
pajak untuk Masa Pajak ...................................... 19..........
(Kode D Nomor 7.2. Formulir 1485 bulan tersebut) |
|||
|
|
|
Diisi
jumlah kelebihan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana tersebut pada kode D
nomor 7.2. Formulir 1485 yang telah dimasukkan kepada/diterima Inspeksi Pajak
untuk masa pajak yang bersangkutan yang belum diperhitungkan dengan PPN pada
saat pelunasan pita cukai. |
|||
|
|
|
Catatan
: |
|||
|
|
|
Jumlah
ini tidak boleh diminta pengembaliannya tetapi hanya dapat diperhitungkan
dengan PPN yang terhutang pada saat pelunasan pita cukai kecuali Pengusaha
Kena Pajak nyata-nyata atau tidak berniat meminta cukai untuk masa
berikutnya. |
|||
|
|
|
Misalnya
: Pengusaha bubar (bangkrut). |
|||
|
|
2.2. |
Kelebihan
pajak untuk masa pajak ............................................ 19
......... (kode B.1. 3.2. Formulir 1485 A-1 bulan tersebut. |
|||
|
|
|
Diisi
jumlah kelebihan PPN sebagaimana tersebut pada kode B.1.3.2. Formulir 1485
A-1 (jika ada) yang telah dimasukkan kepada/diterima Inspeksi Pajak untuk
masa pajak yang bersangkutan yang belum diperhitungkan dengan PPN pada saat
pelunasan pita cukai. |
|||
|
|
2.3. |
Kelebihan
Pajak sebanding dengan pengembalian cukai tersebut pada CT.12 dan CT.13. |
|||
|
|
|
Diisi
jumlah kelebihan pajak sebanding dengan jumlah pengembalian cukai dalam hal
terdapa cukai yang nyata-nyata dikembalikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai sebagaimana tersebut pada CT. 12 atau CT. 13 yang telah
disyahkan/disetujui oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. |
|||
|
|
2.4. |
Jumlah
(2.1. + 2.2. + 2.3.) |
|||
|
|
|
Diisi
penjumlahan PPN sebagaimana tersebut pada nomor 2.1., 2.2., dan 2.3. |
|||
|
3. |
Pajak
yang kurang/lebih dibayar. |
||||
|
|
Beri
tanda X pada salah satu kotak di bawah ini . |
||||
|
|
3.1. |
|
Pajak
yang kurang dibayar |
||
|
|
|
|
Diisi
jumlah pajak yang kurang dibayar yaitu selisih dari jumlah PPN tersebut pada
nomor 1 dan 2.4. atau (1 - 2.4.). Kekurangan pajak ini harus dibayar pada
Bank Persepsi. Sebagai bukti pembayaran Surat Setoran Pajak/Bentuk KPU 27
(lembaran merah) supaya dilampirkan. |
||
|
|
3.2. |
|
Pajak
yang telah dibayar (2.4. - 1) |
||
|
|
|
|
Diisi
jumlah pajak yang lebih dibayar yaitu selisih pajak sebagaimana tersebut pada
nomor 2.4. dan 1 atau (2.4. - 1). Kelebihan pajak ini hanya dapat
diperhitungkan dengan pajak yang terhutang pada saat pelunasan pita cukai
berikutnya. |
||
|
|
|
|
Catatan
: |
||
|
|
|
|
Kelebihan
ini tidak dapat dikembalikan kecuali Pengusaha Kena Pajak nyata-nyata tahu
tidak berniat meminta cukai untuk masa berikutnya. |
||
|
|
|
|
Misalnya
: Perusahaan bubar (bangkrut). |
||
II. |
Pajak
Keluaran lainnya. |
|||||
|
1. |
PPN
atas Penyerahan Kena Pajak lainnya. |
||||
|
|
Diisi
jumlah harga jual tanpa Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah dan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang sebesar 10% atas
penyerahan selain hasil tembakau/rokok seperti tersebut pada Nomor 1,
misalnya : |
||||
|
|
|
Penyerahan
kena pajak atas bahan baku/bahan pembantu : |
|||
|
|
- |
penerimaan
maklon atas proses pabrikasi hasil tembakau/rokok dan barang kena pajak
lainnya. |
|||
|
|
- |
pemakaian
sendiri, pemberian cuma-cuma atas hasil tembakau/rokok yang tidak termasuk
dalam ketentuan tersebut pada Nomor 1 di atas. |
|||
|
2. |
E k s p
o r |
||||
|
|
Diisi
nilai ekspor hasil tembakau/rokok dan Barang Kena Pajak lainnya sesuai dengan
nilai ekspor yang tercantum dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang
dikeluarkan dalam Masa Pajak yang bersangkutan. |
||||
|
3. |
Jumlah
(1 + 2) |
||||
|
|
Diisi
penjumlahan Nomor 1 dan 2. |
||||
PERHATIAN
: Jumlah
Pajak Pertambahan Nilainya kemudian dipindahkan ke Formulir 1485 Kode D Nomor
3. .....................................................................................
tanggal ........................................................... 19
................... Diisi
tempat (nama kota), tanggal, bulan dan tahun Formulir 1485 A-1 dibuat, pada
tempat yang sudah tersedia. Tanda
tangan : Nama
terang : Diisi
tanda tangan dan nama terang (nama jabatan jika ada) yang sama dengan tanda
tangan dan nama terang sebagaimana tercantum dalam Formulir 1485. |
||||||