LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
||
NOMOR |
: |
KEP-14/PJ.6/1990 |
TANGGAL |
: |
21 Februari 1990 |
PETUNJUK
PENERBITAN SURAT TAGIHAN PAJAK DAN
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
I. |
UMUM |
||||||
|
1. |
Dasar hukum
penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) adalah Pasal 11, 12 dan 13 Undang-undang
Nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. |
|||||
|
2. |
Fungsi
STP |
|||||
|
|
2.1. |
STP merupakan
surat untuk melakukan tagihan pajak Pajak Bumi dan Bangunan yang tidak atau
kurang dibayar setelah lewat saat jatuh tempo pembayaran dan denda
administrasinya. |
||||
|
|
2.2. |
Hutang
pajak tersebut meliputi : |
||||
|
|
|
a. |
hutang pajak
dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang, dan/atau |
|||
|
|
|
b. |
hutang
pajak dalam Surat Ketetapan Pajak, |
|||
|
3. |
STP,
Surat Paksa dan Surat Sita diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan yang wilayah kerjanya meliputi letak obyek pajak. |
|||||
|
4. |
Jumlah
pajak yang terhutang dan denda administrasi berdasarkan Surat Tagihan Pajak,
yang tidak atau kurang dibayar setelah lewat saat jatuh tempo pembayaran dapat
ditagih dengan Surat Paksa. |
|||||
|
5. |
Yang
dimaksud dengan Surat Paksa adalah Surat Perintah kepada Wajib
Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar pajak dan tagihan yang berkaitan dengan
pajak, sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1959. |
|||||
|
6. |
Yang
dimaksud dengan Sita adalah tindakan untuk melakukan penagihan pajakdengan
mengeluarkan perintah tertulis untuk menyita sejumlah barang gerak, dan jika
tidak ada atau ternyata tidak cukup barang demikian itu sejumlah barang tak
gerak kepunyaan penanggung pajak yang dipandang mencukupi akan pengganti
jumlah hutang pajak menurut surat paksa serta pula biaya pelaksanaannya. |
|||||
|
7. |
Bagi KP
PBB type C, sebutan Kasi Penertapan dan Kasi P2K supaya disesuaikan. |
|||||
II. |
KEBIJAKSANAAN PENERBITAN STP. |
||||||
|
1. |
Penerbitan
STP dilakukan secara selektif, dan tidak didahului dengan penerbitan Surat
Tegoran. |
|||||
|
2. |
Setelah
diterimanya STP oleh Wajib Pajak maka Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan/atau
Surat Ketetapan Pajak, yang merupakan dasar penerbitan STp tersebut, tidak
lagi dianggap sebagai dasar penagihan Pajak Bumi dan Bangunan. |
|||||
|
3. |
Jatuh
tempo STP sesuai dengan pasal II ayat 1) undang-undang No. 12 Tahun 1985
adalah 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya STP oleh Wajib Pajak. |
|||||
III. |
PROSES PENERBITAN STP |
||||||
|
1. |
Seksi P2K : |
|||||
|
|
1.1. |
Membuat Daftar Penjagaan
Penerbitan STP (KP.PBB.6.33) yang dikutib dari Buku Induk. |
||||
|
|
1.2. |
Dafar Penjagaan Penerbitan STP
dibuat rangkap 2 dengan penggunaan untuk : |
||||
|
|
|
- |
lembar ke 1 untuk Seksi
Penetapan, dan |
|||
|
|
|
- |
lembar ke 2 untuk Arsip Seksi
P2K. |
|||
|
2. |
Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan : Menetapkan Wajib Pajak akan diterbitkan
STP dengan cara mencantumkan paraf pada nomor Wajib Pajak yang disetujui
berdasarkan Daftar sebagaimana tersebut pada butir 1.2. |
|||||
|
3. |
Seksi Penetapan : |
|||||
|
|
3.1. |
Menerima
dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan daftar nama-nama Wajib
pajak yang telah diparaf untuk diterbitkan Surat Tagihan Pajak. |
||||
|
|
3.2. |
Membukukan
nama-nama Wajib Pajak yang akan dikeluarkan STP-nya dalam Daftar Himpunan
Penerbitan STP (KP.PBB.3.12). |
||||
|
|
3.3. |
Membuat
STP dalam rangkap 2 (dua) : |
||||
|
|
|
- |
Lembar ke 1 (asli) untuk wajib
pajak |
|||
|
|
|
- |
Lembar ke 2 untuk seksi P2K |
|||
IV. |
PELAKSANAAN PENAGIHAN |
||||||
|
Tindakan
pelaksanaan penagihan diawali dengan pengeluaran Surat Tegoran, namun
demikian dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak, pemberitahuan
melalui telepon, surat atau cara lain sebelum lewat hari jatuh tempo
pembayaran hendaknya dilakukan, Tindakan pelaksanaan penagihan harus
dilakukan sampai tuntas, dengan hasil akhir berupa pelunasan hutang pajak. |
||||||
|
A. |
Penerbitan
Surat Tegoran. |
|||||
|
|
Sebelum
dikeluarkan Surat Tegoran maka Seksi P2K harus melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut : |
|||||
|
|
1. |
Melakukan
penelitian terhadap tindasan Surat Tagihan Pajak yang telah lewat 7 (tujuh) hari
dari tanggal jatuh tempo tetapi belum dibayar lunas oleh wajib pajak, dan
hasilnya dituangkan dalam Daftar Himpunan STP (KP.PBB.3.12.). |
||||
|
|
2. |
Membuat
Surat Tegoran dalam rangkap 2 (dua) dengan mempergunakan formulir KP.PBB.5.36
dan meneruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan untuk
ditandatangani. |
||||
|
|
3. |
Menyampaikan
Surat Tegoran kepada Wajib Pajak dan tindasannya sebagai arsip untuk dicatat
dalam Daftar Pengawasan Tindakan Penagihan (KP.PBB.6.7) |
||||
|
B. |
Penerbitan
Surat Paksa |
|||||
|
|
1. |
Berdasarkan
data pada kolom 8 huruf b Daftar Pengawasan Tindakan Penagihan (KP.PBB.5.47),
KP PBB menerbitkan Surat Paksa (KP.PBB.5.36) dalam rangka 2 (dua) : |
||||
|
|
|
- |
Lembar ke 1 (asli) untuk pertinggal. |
|||
|
|
|
- |
Lembar ke 2 (salinan) untuk
Wajib Pajak. |
|||
|
|
2. |
Pelaksanaan penagihan PBB
degnan Surat Paksa tersebut adalah sebagai berikut : |
||||
|
|
|
2.1. |
Juru Sita
manandatangani tempat tinggal/tempat kedudukan Wajib Pajak/Penanggung Pajak,
dengan memperlihatkan tanda pengenal diri sebagai Juru Sita Pajak Negara.
Juru Sita mengemukakan maksud kedatangannya yaitu memberitahukan Surat
kedatangannya yaitu memberitahukan Surat Paksa dengan menandatangani Berita
Acaradan menyerahkan salinan Surat Paksa dimaksud. |
|||
|
|
|
2.2. |
Sebelum
menyerahkan salinan Surat Paksa dan menandatangani Berita Acara penyampaian
Surat Paksa,jika Juru Sita bertemu langsung dengan Wajib Pajak/Penanggung
pajak maka diminta agar Wajib Pajak/Penanggung Pajak memperlihatkan
surat-surat keterangan pajak yang ada untuk diteliti : |
|||
|
|
|
|
- |
apakah
sisa PBB terhutang menurut STP cocok dengang jumlah sisa pajak terhutang yang
tercantum pada Surat Paksa. |
||
|
|
|
|
- |
apakah ada surat Keputusan
Pengurangan/Penghapusan. |
||
|
|
|
|
- |
apakah ada kelebihan
pembayaran dari tahun/ PBB lainnya yang belum diperhitungkan. |
||
|
|
|
|
- |
apakah terhdap hutang PBB tersebut
dalam Surat Paksa diajukan keberatan. |
||
|
|
|
c. |
Kalau
Juru Sita tidak menjumpai Wajib Pajak/Penanggung Pajak, maka salinan Surat
Paksa tersebut dapat diserahkan kepada: |
|||
|
|
|
|
1. |
Keluarga
penanggung pajak atau orang yang bertempat tinggal bersama Wajib
Pajak/Penanggung Pajak yang akil baliq (dewasa dan sehat mental); |
||
|
|
|
|
2. |
Anggota
Pengurus, Komisaris, para pesero dari Badan Usaha yang bersangkutan; atau |
||
|
|
|
|
3. |
Pejabat
Pemerintah setempat (Bupati/Walikota/Camat/Lurah) dalam hal mereka yang
tersebut dalam butir 1 dan butir 2 di atas juga tidak dijumpa,
Pejabat-pejabat ini harus memberi tandatangan pada Surat Paksa dan
salinannya, sebagai tanda diketahuinya dan menyampaikan salinannay kepada
Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang bersangkutan ; |
||
|
|
|
d. |
Surat
Paksa yang telah dilaksanakan diserahkan kepda Kasi P2K disertai Laporan
Pelaksanaan Surat Paksa (KP.PBB.5.38) untuk di masukkan dalam berkas
Penagihan Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang bersangkutan dengan terlebih
dahulu dicatat tanggal pelaksanaan Surat Paksa dalam Daftar Pengawasan
Tindakan Penagihan dan pada tindasan Surat Tagihan Pajak, Dalam melaksanakan
Surat Paksa tersebut Juru Sita sedapat mungkin melihat keadaan rumah
tangga/Perusahaan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk dapat memberikan
informasi dalam rangka mengambil langkah berikutnya. |
|||
|
|
|
e. |
Hal-hal
yang perlu mendapat perhatian untuk dilaporkan dalam pelaksanaan Surat Paksa
yaitu : |
|||
|
|
|
|
1. |
Pengajuan
surat keberatan dan penyelesaian berupa pengurangan, |
||
|
|
|
|
2. |
Jenis,
letak dan taksiran harga dari obyek sita dengan memperhatikan tunggakan pajak
dan biaya pelaksanaan sita dan lelang yang mungkin akan dikeluarkan. |
||
|
|
|
|
3. |
Dalam
kesan dan usul hendaknya dilaporkan keadaan yang sebenarnya dari Wajib Pajak
/Penanggung Pajak antara lain : kemampuan bayar iktikad mau membayar dan
pandangannya terhadap penetapan/Pendapat mengajukan usul untuk tindakan
penagihan selanjutnya. |
||
|
|
|
|
4. |
Apabila
Juru Sita tidak dapat melaksanakan Surat Paksa secara langsung, maka harus
dibuat laporan secara tertulis mengenai sebab-sebabnya dan usaha-usaha yang
telah dilakukan dalam upaya melaksanakan Surat Paksa tersebut antara lain
menghubungi pejabat Pemerintah setempat, Polisi dan sebagainya. |
||
|
C. |
Penerbitan
Surat Perintah Melakukan Penyitaan (KP.PBB.5,39). |
|||||
|
|
1. |
Apabila
dalam jangka waktu 1 x 21 jam sejak tanggal pemberitahuan Surat Paksa Wajib Pajak/Penanggung
Pajak Masih belum melunasi hutang pajaknya, maka dapat dilakukan penyitaan
terhadap harta kekeyaan Wajib Pajak/Penanggung Pajak (Pasal 9 ayat (4)
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1959) oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan dengan mengeluarkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan. |
||||
|
|
2. |
Sebelum
melaksanakan penyitaan terhadap harta kekayaan Wajib Pajak/Penanggung Pajak
atau aktiva milik perusahaan maka Juru Sita hendaknya mengumpulkan dan
mempelajari data mengenai harta kekayaan/aktiva yang akan disita tersebut.
Data ini dapat diperloleh antara lain dari : |
||||
|
|
|
- |
SPOP (Surat Pemberitahuan
Obyek Pajak); |
|||
|
|
|
- |
Laporan petugas pendata; |
|||
|
|
|
- |
Laporan Pelaksanaan Surat
Paksa. |
|||
|
|
3. |
Dalam melaksanakan sita supaya
diikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut : |
||||
|
|
|
3.1. |
Sita dilakukan oleh Juru Sita
bersama-sama dengan 2 (dua) orang saksi yang memenuhi syarat : |
|||
|
|
|
|
- |
Warga negara (penduduk)
Indonesia |
||
- |
Sudah mencapai usia 21 tahun. |
||||||
- |
dikenal oleh Juru Sita, |
||||||
- |
dapat dipercaya. |
||||||
|
|
|
3.1. |
Pertama-tama yang disita
adalah barang gerak |
|||
|
|
|
3.2. |
Dibuat Berita Acara Sita
(SKP.PBB.5.40). |
|||
|
|
4. |
Dalam hal membuat Berita Acara
Sita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: |
||||
|
|
|
- |
Berita Acara harus dibuat
secara jelas, benar dan lengkap; |
|||
|
|
|
- |
Pencantuman
taksiran harga barang yang dimaksudkan untuk dapat membatasi sampai jumlah berapa
penyitaan itu dilakukan, dan taksiran harga dilakukan berdasarkan harga pasa
yang wajar; |
|||
|
|
|
- |
Mencantumkan sebab-sebab jika
penyitaan tidak dapat dilakukan; |
|||
|
|
|
- |
Para saksi yang nama, pekerjaan
dan alamat tempat tinggalnya disebut dalam Berita Acara, ikut menandatangani
Berita Acara itu serta salinan-salinannya. |
|||
|
|
5. |
Barang-barang
gerak yang disita dapat dititipkan kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak dan hal
tersebut dapat diberitahukan kepada polisi yang harus menjaga supaya jangan
ada barang yang diambil orang, dipindahtangankan, digandaikan, dan
sebagainya. |
||||
|
|
6. |
Juru Sita
memberitahukan kepada Wajib Pajak maksud dari tindakan penyitaan yaitu bahwa
barang-barang yang disita akan dijual melalui pelelangan dengan perantaraan
Kantor Lelang Negara apabila wajib pajak/penanggung pajak tidak melunasi
hutang pajaknya. Selembar dari salinan Berita Acara ditempelkan di tempat
umum atau ditempat-tempat dimana barang-barang gerak dan tak gerak kepuyaan
Wajib Pajak/Penanggung Pajak disita. Penempelan tersebut berlaku sebagai
pemberitahuan maksud tindakan Juru Sita kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak.
Selain penempelan Berita Acara Sita maka Segel Sita juga ditempelkan pada
barang-barang yang disita. Penyitaan atas barang tak gerak harus didaftarkan
ke Kantor Badan Pertanahan Nasional/Syahbadar/Kantor Pengadilaln Negeri
setempat. |
||||
|
|
7. |
Salinan Berita Acara Sita : |
||||
|
|
|
7.1. |
Dalam hal yang disita adalah
barang gerak, Berita Acara Sita dibuat dalam rangkap 2 (dua) : |
|||
|
|
|
|
- |
Lembar
ke 1 (asli) Berita Acara diserahkan kepada Kasi P2K untuk selanjutnya digabungkan
kedalam Berkas Penagihan Wajib Pajak yang bersangkutan. |
||
- |
Lembar
ke 2 (salinan) untuk ditempelkan di tempat umum atau ditempat-tempat di mana
barang gerak dan tak gerak kepunyaan Wajib Pajak/Penanggung Pajak disita. |
||||||
|
|
|
7.2. |
Dalam
hal penyitaan atas barang tak gerak maka Berita Acara dibuat rangkap 3
(tiga), satu salinan untuk diserahkan kepada Kantor Badan Pertahanan
Nasional/Syahbandar/Kantor Pengadilan Negeri setempat. |
|||
|
|
8. |
Apabila
Wajib Pajak/Penanggung Pajak sudah melunasi hutang pajaknya sebelum
permintaan penetapan tanggal pelelangan diajukan kepada Kepala Kantor Lelang
Negara setempat, maka Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan harus
segera menerbitkan Surat Pencabutan Sita (KP.PBB.5.43). |
||||
|
D. |
Pencabutan
Sita, |
|||||
|
|
1. |
Surat
Pencabutan Sita (KP.PBB.5.43) dibuat rangkap 2 (dua) : |
||||
|
|
|
- |
Lembar ke 1 dikirimkan kepada
Wajib Pajak; |
|||
|
|
|
- |
Lembar ke 2 dimasukkan ke dalam
Berkas Penagihan Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang bersangkutan. |
|||
|
|
2. |
Dalam
hal penyitaan atas barang tak gerak maka Surat Pencabutan Sita dibuat rangkap
tiga, untuk diserahkan kepada Badan Pertanahan Nasional/Syahbandar/Kantor Pengadilan
Negeri setempat. |
||||
|
e. |
Pengajuan
permintaan jadwal waktu dan tempat pelelangan. |
|||||
|
|
1. |
Jika
telah lampau 10 hari sejak tanggal Pelaksanaan Surat Perintah Melakukan Penyitaan,
Wajib Pajak/Penanggung Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, maka Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan mengajukan permintaan penetapan
jadwal waktu dan tempat pelelangan kepada Kantor Lelang Negara setempat
(KP.PBB.5.44) |
||||
|
|
2. |
Setelah
mendapat kepastian tentang tanggal dan tempat pelelangan akan dilaksanakan,
maka Juru Sita memberitahukan hal tersebut kepada Wajib Pajak/Penanggung
Pajak dengan segera dan secara tertulis. Hal ini dimaksudkan sebagai peringatan
terakhir kepada Wajib Pajak/Penganggung Pajak untuk melunasi hutang pajaknya. |
||||
|
F. |
Pengumuman
Lelang |
|||||
|
|
1. |
Kasi
P2K membuat konsep Pengumuman Lelang dan meneruskan konsep pengumuman ini kepada
KP PBB untuk diiklankan dalam surat kabar. |
||||
|
|
2. |
Apabila
pengumuman lelang sudah dimuat dalam surat kabar maka tanggal pemuatan
dicatat dalam Daftar Pengawasan Tindakan Penagihan dan tindasan STP. |
||||
|
|
3. |
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam mengadakan pengumuman lelang : |
||||
|
|
|
3.1. |
Apabila
barang yang akan dilelang hanya barang gerak saja maka pengumumannya
dilakukan menurut kebiasaan setempat (tidak diharuskan melalui iklan disura kabar)
misalnya menggunakan surat selebaran atau diumumkan melalui Pemerintah Daerah
setempat dan lain-lain cara. Penjualan dengan lelang dari barang-barang
tersebut tidak boleh dilakukan sebelum 1 (satu) minggu dari saat pengumuman
itu dilakukan |
|||
|
|
|
3.2. |
Apabila
selain barang gerak juga akan dilelang harta tak gerak, maka pengumuman
dilakukan dua kali dengan berselang lima belas hari, dimana paling tidak satu
kali pengumuman tersebut dilakukan melalui iklan di surat kabar setempat atau
apabila ditempat tersebut tidak terbit sebuah harianpun, dalam harian
ditempat yang berdekatan. |
|||
|
G. |
Pembatalan Pengumuman Lelang. |
|||||
|
|
Apabila
Wajib Pajak/Penanggung Pajak melunasi hutang-hutang pajak serta biaya
pelaksanannya sebelum pelaksanaan lelang, maka pengumuman lelang itu harus
dibatalkan dengan memuat ikan pembatalan lelang dalam surat kabar pula.
Pembatalan Pengumuman Lelang baru dapat dilakukan apabila Wajib
Pajak/Penanggung Pajak menunjukkan bukti pembayaran hutang pajak serta
membayar biaya pelaksanaannya, termasuk biaya pengumuman lelang serta biaya
pembatalan pengumuman lelang. |
|||||
|
H. |
Jangka
Waktu Tindakan Pelaksanaan Penagihan. |
|||||
|
|
Kegiatan
tindakan pelaksanaan penagihan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sampai
dengan pengajuan permintaan penetapan tanggal dan tempat pelelangan meliputi
jangka waktu 39 hari. Penentuan
jangka waktu 39 hari tersebut dijelaskan sebagai berikut : |
|||||
|
|
1. |
Penerbitan
Surat Tegoran sebagai awal tindakan Pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan
segera setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran dari jumlah
pajak yang masih harus dibayar dalam STP. |
||||
|
|
2. |
Apabila
Surat Tegoran tidak dipenuhi oleh Wajib Pajak/ Penanggung Pajak, maka
diterbitkan Surat Paksa. |
||||
|
|
3. |
Surat
Paksa memuat perintah kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk melunasi
hutang pajaknya dalam waktu 1 x 24 ka, sekal tanggal pemberitahuan Surat
Paksa. Jika dalam jangka waktu tersebut hutang pajak tidak dilunasi oleh Wajib
Pajak/Penanggung Pajak maka diterbitkan Surat perintah Melakukan Penyitaan. |
||||
|
|
4. |
Pengajuan
permintaan penetapan tanggal dan tempat pelaksanaan lelang dilakukan paling
cepat 10 hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan. dalam jangka waktu tersebut
dilakukan persiapan-persiapan yang menyangkut kelengkapan-kelengkapan |
||||
|
|
|
- |
dokumen-dokumen pituang pajak
(tindasan STP); |
|||
|
|
|
- |
dokumen-dokumen
yang menyangkut tindakan pelaksanaan penagihan (Surat Tegoran, Surat Paksa, Surat
Perintah Melakukan Penyitaan, Berita Acara Sita dan lain-lain) |
|||
|
I. |
Penagihan
Pajak Seketiak dan sekaligus. |
|||||
|
|
Jumlah
pajak yang terhutang berdasarkan Surat Tagihan Pajak ditagih seketiak (menggunakan
Formulir KP.PBB.5.34) : dalam hal : |
|||||
|
|
1. |
Wajib
Pajak/Penanggung Pajak atau wakilnya/kuasanya akan meninggalkan Indonesia
untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu. |
||||
|
|
2. |
Wajib Pajak/Penanggung
Pajak atau wakilnya/kuasanya memindah tangankan barang bergerak atau barang
tidak bergerak yang dimilikai atau dikuasai.. |
||||
|
|
3. |
Pembubaran
Badan atau niat untuk membubarkannya, dan atau dinyatakan pailit. |
||||
|
|
Penyimpangan
tindakan penagihan terhadap golongan golongan Wajib Pajak tersebut di atas
dimaksudkan agar piutang pajak yang tercantum dalam STP dilunasi oleh yang
bersangkutan sebelum tidak dapat ditagih, oleh karena itu fiskus harus selalu
waspada dan tanggap terhadap " gerak-gerik Wajib Pajak ". |
|||||
LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
||
NOMOR |
: |
KEP-14/PJ.6/1990 |
TANGGAL |
: |
21 Februari 1990 |
No |
NAMA
FORMULIR |
NOMOR
FORMULIR |
RANGKAP |
KETERANGAN |
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
1. |
Daftar Penjagaan Penerbitan
STP |
KP.PBB.5.33. |
1. |
Seksi Penetapan |
|
2. |
Arsip Seksi P2K |
|
|||
2. |
Surat Tagihan Pajak (STP). |
KP.PBB.3.10. |
1. |
Wajib Pajak |
|
2. |
Seksi P2K |
|
|||
3. |
Daftar Himpunan STP |
KP.PBB.3.11. |
1. |
Kasi Penetapan |
|
4. |
Surat Perintah Penagihan Pajak
Seketika dan Sekaligus |
KP.PBB.3.24. |
1. |
Wajib Pajak |
|
2. |
Arsip |
|
|||
5. |
Surat Tegoran (ST) |
KP.PBB.5.35. |
1. |
Wajib Pajak |
|
2. |
Arsip |
|
|||
6. |
Surat Paksa (SP) |
KP.PBB.5.36. |
1. |
Asli, Arsip |
|
2. |
Salinan WP. |
|
|||
7. |
Berita Acara Penyampaian SP. |
KP.PBB.5.37. |
1. |
Asli, Arsip |
|
2. |
Salinan WP. |
|
|||
8. |
Laporan Pelaksanaan SP |
KP.PBB.5.38. |
1. |
KP. PBB |
|
2. |
Arsip |
|
|||
9. |
Surat Perintah melakukan
Penyitaan |
KP.PBB.5.39. |
- - - - |
|
|
10. |
Berita Acara Pelaksanaan Sita |
KP.PBB.5.40. |
1. |
Rangkap 2 |
|
2. |
Rangkap 3 |
|
|||
11. |
Segel Sita |
KP.PBB.5.41. |
1. |
Barang disita |
|
12. |
Pemberitahuan Penyitaan barang
tak gerak |
KP.PBB.5.42. |
1. |
Wajib Pajak |
|
2. |
Arsip |
|
|||
13. |
Pencabutan Sita |
KP.PBB.5.43. |
1. |
Rangkap 2 |
|
2. |
Rangkap 3 |
|
|||
14. |
Permintaan Jadwal waktu dan
tempat pelelangan |
KP.PBB.5.44. |
1. |
Untuk KLN. |
|
2. |
Arsip |
|
|||
15. |
Tanda Terima Biaya Penagihan
Pajak Negara |
KP.PBB.5.45. |
1. |
Wajib Pajak |
|
2. |
Arsip |
|
|||
16. |
Tanda Terima Biaya Pelaksanaan
Surat Paksa/ Penyitaan |
KP.PBB.5.46. |
1. |
Rangkap 5 |
|
17. |
Daftar Pengawasan Tindakan
Penagihan PBB. |
KP.PBB.5.47 |
1. |
Rangkap satu |
|
DAFTAR
PENJAGAAN PENERBITAN STP TH...
SEKTOR .............BULAN ............
No. |
NAMA
DAN ALAMAT NPWP YANG DIUSULKAN DITERBITKAN STP |
TGL.
JATUH TEMPO SPPT/SKP |
SISA
PAJAK TERHUTANG |
BESARNYA
DENDA ADMINISTRASI |
JUMLAH
PAJAK TERHUTANG PADA STP |
PERSETUJUAN
KPPBB |
KETERANGAN |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
KP.PBB.5.33
PETUNJUK PENGISIAN |
|
Daftar Pengantar untuk
penerbitan STP |
|
- |
Tahun diisi tahun penerbitan |
- |
Sektor, bulan, cukup jelas |
- |
Kolom 1, cukup jelas |
- |
Kolom 2, diisi nama WP, alamat
WP dan obyek Pajak |
- |
Kolom 3 diisi Tgl. jatuh tempo
SPPT/SKP |
- |
Kolom 4 diisi sisa pajak
terhutang dalam SPPT/SKP |
- |
Kolom 5 diisi 2% x bulan x
sisa Pajak Terhutang |
- |
Kolom 6 diisi jumlah 4 + 5 |
- |
Kolom 7 diisi paraf KPPBB |
- |
Kolom 8 cukup jelas |
LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PAJAK |
||
NOMOR |
: |
KEP-14/PJ.6/1990 |
TANGGAL |
: |
21 Februari 1990 |
BENTUK,
UKURAN, KODE DAN WARNA FORMULIR DAN DOKUMEN PENAGIHAN PBB
No. |
KODE
FORM |
NAMA
FORMULIR |
|
SPESIFIKASI |
|
UKURAN |
WARNA |
RANGKAP |
|||
1. |
KP.PBB.5.32. |
Daftar Penjagaan Penerbitan
STP. |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
2. |
KP.PBB.3.10. |
Surat Tagihan Pajak |
Kwarto |
Putih dengan garis tepi merah. |
2 (dua) |
3. |
KP.PBB.3.11. |
Daftar Himpunan STP. |
Dobel Folio |
Putih |
2 (dua) |
4. |
KP.PBB.5.33. |
Surat Perintah Penagihan Pajak
Seketika dan Sekaligus |
Kwarto |
Putih |
2 (dua) |
5. |
KP.PBB.5.34. |
Surat Tegoran. |
Kwarto |
Putih |
2 (dua) |
6. |
KP.PBB.5.35. |
Surat Paksa. |
Kwarto |
Putih |
2 (dua) |
7. |
KP.PBB.5.36. |
Berita Acara Penerbitan Surat
Paksa. |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
8. |
KP.PBB.5.37. |
Laporan Pelaksanaan Surat
Paksa. |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
9. |
KP.PBB.5.38. |
Surat Perintah Melakukan
Penyitaan. |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
10. |
KP.PBB.5.39. |
Berita Acara Pelaksanaan Sita |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
11. |
KP.PBB.5.40. |
Segel Sita |
1/2 Folio |
Putih |
1 (satu) |
12. |
KP.PBB.5.41. |
Pemberitahuan Penyitaan Barang
tak gerak. |
Kwarto |
Putih |
3 (tiga) |
13. |
KP.PBB.5.42. |
Pencabutan Sita. |
Kwarto |
Putih |
3 (tiga) |
14. |
KP.PBB.5.43. |
Permintaan jadwal waktu dan
Tempat Pelelangan. |
Folio |
Putih |
2 (dua) |
15. |
KP.PBB.5.44. |
Tanda Terima Biaya Penagihan
Pajak Negara. |
Kwarto |
Putih |
5 (lima) |
16. |
KP.PBB.5.45. |
Tanda Terima Biaya Pelaksanaan
Surat Paksa/Penyitaan |
Kwarto |
Putih |
5 (lima) |
17. |
KP.PBB.5.446 |
Daftar Pengawasan Tindakan
Penagihan |
Dobel Folio |
Putih |
1 (satu) |
DAFTAR
PENJAGAAN PENERBITAN STP TH...
SEKTOR .............BULAN ............
No. |
NAMA
DAN ALAMAT NPWP YANG DIUSULKAN DITERBITKAN STP |
TGL.
JATUH TEMPO SPPT/SKP |
SISA
PAJAK TERHUTANG |
BESARNYA
DENDA ADMINISTRASI |
JUMLAH
PAJAK TERHUTANG PADA STP |
PERSETUJUAN
KPPBB |
KETERANGAN |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
KP.PBB.5.32.
PETUNJUK PENGISIAN |
|
Daftar Pengantar untuk
penerbitan STP |
|
- |
Tahun diisi tahun penerbitan |
- |
Sektor, bulan, cukup jelas |
- |
Kolom 1, cukup jelas |
- |
Kolom 2, diisi nama WP, alamat
WP dan obyek Pajak |
- |
Kolom 3 diisi Tgl. jatuh tempo
SPPT/SKP |
- |
Kolom 4 diisi sisa pajak
terhutang dalam SPPT/SKP |
- |
Kolom 5 diisi 2% x bulan x
sisa Pajak Terhutang |
- |
Kolom 6 diisi jumlah 4 + 5 |
- |
Kolom 7 diisi paraf KPPBB |
- |
Kolom 8 cukup jelas |
DEPARTEMEN
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PBB
|
NO. SERI |
: |
|
NO. INDUK |
: |
|
|
BUKTI |
: |
|
SURAT
TAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN :
NAMA DAN ALAMAT : |
LETAK OBYEK PAJAK |
||||||
|
Kab/Kodya |
: |
|
||||
Kecamatan |
: |
|
|||||
Kel/Desa |
: |
|
|||||
Alamat |
: |
|
|||||
PERINCIAN PJAK TERHUTANG |
|
||||||
tahun = |
Rp. |
|
|
||||
DENDA ADMINISTRASI |
|
|
|||||
2%
X
Bln x Rp. |
Rp. |
|
|||||
JUMLAH PAJAK TERHUTANG |
Rp. |
|
|||||
|
KEPALA
KANTOR PELAYANAN PBB ................................................... |
||||||
TANGGAL JATUH TEMPO : |
TEMPAT PEMBAYARAN |
||||||
|
|
||||||
PERHATIAN |
|||||||
1. |
SURAT TAGIHAN
PAJAK (STP) INI HARUS DILUNASI SATU BULAN SEJAK TANGGAL DITERIMA (PASAL II
AYAT 4 UU. NOMOR 12 TAHUN 1985) |
||||||
2. |
APABILA
SAMPAI DENGAN TANGGAL JATUH TEMPO JUMLAH PAJAK TERHUTANG STP INI BELUM, DAPAT
DITAGIH DENGAN SURAT PAKSA, SITA DAN LELANG (UU NOMOR 19 TAHUN 1959 DAN PASAL
13 UU NOMOR 12 TAHUN 1985) |
||||||
|
|
||||||
1. |
MINTALAH SURAT TANDA TERIMA
SETORAN (STS) SEBAGAI BUKTI PEMBAYARAN PBB YANG SAH. |
||||||
2. |
APABILA JUMLAH PAJAK TERHUTANG
PADA SPPT/SKP TELAH DILUNASI HENDAKNYA STP INI DIKIRIM KEMBALI KE KANTOR
PELAYANAN PBB DAN DISERTAI FOTOCOPY |
||||||
GUNTING
DISINI DAN KIRIM KE KANTOR PELAYANAN PBB |
|||||||
1. |
STP TAHUN |
DITERIMA TANGGAL, Tanda tangan |
|||||
2. |
NOMOR SERI |
||||||
3. |
NO. INDUK |
||||||
4. |
NAMA |
||||||
5. |
ALAMAT |
||||||
6. |
JUMLAH PAJAK TERHUTANG : Rp. |
||||||
3.10
DAFTAR
HIMPUNAN STP
TAHUN : ................
SEKTOR : ................
TEMPAT PEMBAYARAN |
: |
|
BUKU : |
|||||||
KELURAHAN/DESA |
: |
|
HAL : |
|||||||
NOMOR |
NAMA
WAJIB PAJAK ALAMAT WAJIB PAJAK LETAK OBYEK PAJAK |
SISA
PAJAK TERHUTANG DENDA JUMLAH PAJAK TERHUTANG |
NOMOR SERI |
TANGGAL |
SURAT
TEGORAN |
KETERANGAN |
||||
URUT |
INDUK |
JATUH
TEMPO |
PEMBAYAEAN |
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PBB .................................
SURAT
PERINTAH PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS
Nomor : .............................................
Berdasarkan
ketentuan pasal 20 Undang-undang No. 6 Tahun 1985 tentang ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan, dengan ini diperintahkan kepada :
Nama WP. / Penanggung jawab |
: |
..................................................... |
Alamat |
: |
..................................................... |
No. Induk |
: |
..................................................... |
No. Seri |
: |
..................................................... |
untuk melunasi sekaligus hutang
pajak sejumlah Rp. ........................................
dengan rincian sebagaiberikut :
Tahun
Pajak |
Nomor
& Tanggal STP |
Tanggal
jatuh Tempo pembayaran |
Jumlah
sisa Pajak Terhutang |
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah = Rp. .................................... |
|||
(
.....................................................
............................................................ ) |
||||
...........................,
..................................19...
A.N. DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
.............................................
NIP.
KP.PBB.5.33
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PBB .................................
SURAT
TEGORAN PBB
Nomor : .............................................
Menurut tata usaha kami paa
Surat Tagihan Pajak atas nama :
Nama WP. |
: |
..................................................... |
Alamat |
: |
..................................................... |
No. Induk |
: |
..................................................... |
No. Seri |
: |
..................................................... |
masih
mempunyai sisa pajak hutang sebesar Rp. .......................(
................................................
................................. .................)
dengan perincian sbb:
Pajak terhutang dalam STP
tahun ............ |
Rp. |
................. |
Telah dibayar
....................... |
Rp. |
................. |
Sisa hutang pajak
................. |
Rp. |
................. |
Diminta Saudara
segera melunasi sisa pajak hutang tersebut diatas dalam waktu 7 (tujuh) hari
setelah diterimanya Surat Tegoran ini.
Apabila setelah saat jatuh tempo Surat Tegoran ini tidak dilunasi akan ditagih
dengan Surat Paksa.
A.N. DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
......................................................
.............................................
NIP.
Gunting disini > - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Potongan ini kembali ke Kantor
PBB |
1. |
Surat Tegoran No.
..................Rp. ...... |
Tanda Tangan ............................ |
2. |
Nama WP. ............ |
||
3. |
Alamat WP. ............ |
||
4. |
No. Induk ............ |
||
5. |
No. Seri ............ |
||
6. |
Tgl. Diterima ......... |
KP.PBB.5.34.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PBB .................................
S U R A
T PA K S A
Nomor : .............................................
DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
Menimbang bahwa |
|
|
|||||||||||||||||||||||||
Nama WP.Penanggung Pajak |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk/ No. Seri |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
A l a m a t |
: |
................................................ |
Sisa hutang pajak sebagaimana
tercantum dibawah ini :
Tahun
Pajak |
Nomor
dan tanggal STP |
Jumlah
Pajak Terhutang (Rp.) |
|
|
|
|
|
|
Jumlah = Rp.
.................................... |
||
( .....................................................
............................................................ ) |
|||
Dengan ini :
1. |
Memerintahkan
kepada wajib pajak/ Penanggung Pajak untuk membayar jumlah Sisa hutang pajak tersebut
kepada Bank Pemerintah/Kantor Pos dan Giro/bank persepsi, ditambah dengan
biaya penagihan dalam waktu 1 (satu) x 24 jam sesudah pemberitahuan Surat
Paksa ini |
2. |
Memerintahkan
kepada Juru Sita yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Juru Sita lain yang
ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa, dan melakukan penyitaan
atas barang-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak apabila dalam waktu 1
x24 jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi. |
Ditetapkan di : ..................................
Pada tanggal : .................................
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB.
.............................................
NIP.
KP.PBB.5.35
BERITA
ACARA PENYAMPAIAN SURAT PAKSA
Pada hari
ini, ..............................tanggal,
........................................ atas permintaan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang memilih tempat kedudukan di Kantor
..................................... di ......................................
saya ...................................... Juru Sita pajak negara pada Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan ................................... bertempat
kedudukan di .................
MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI
Kepada
Saudara .............................................
.......................................... bertempat tinggal di
.................... berkedudukan sebagai ........................ surat Paksa
No. ............. tanggal .......................... terlampir.
Saya, Juru Sita Pajak Negara, berdasarkan kekuatan Surat Paksa tersebut
memerintahkan kepada penanggung pajak, Supaya dalam waktu duapuluh empat jam,
memenuhi Surat Paksa ini dan oleh karena itu harus menyetor di Bank
Pemerintah/Kantor Pos dan Giro/Bank Persepsi ..................................
sebanyak Rp. .............................. dengan tidak mengurangi kewajiban
untuk membayar biaya-biaya penagihan ini dan biaya selanjutnya.
Jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya
baik yang berupa barang gerak maupun barang tak gerak akan disitadan dijual di
muka umum dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar hutang pajak, denda
bunga dan biaya-biaya yang berhutungan dengan pelaksanaan penagihan ini.
Surat Paksa ini dapat dilanjutkan dengan tindakan PENYANDERAAN.
Saya, Juru Sita Pajak Negara, telah menyerahkan salinan Surat Paksa ini kepada
Wajib Pajak/ Penanggung Pajak, dan saya lakukan di tempat tinggal/kedudukan
orang/badan yang menanggung pajak.
penyeerahan salinan Surat paksa dilakukan kepada ......................................
bertempat tinggal di ........................ disebabkan
.......................................
Yang menerima salinan Surat
Paksa, (........................................) |
|
Juru Sita Pajak Negara, (........................................) |
|||
Biaya pelaksanaan Surat Paksa
sebagai berikut : |
|||||
- |
Biaya harian Juru Sita |
: |
Rp.
................................... |
||
- |
Biaya perjalanan |
: |
Rp.
................................... |
||
|
J u m l a h |
|
Rp.
................................... |
||
KP.PBB.5.36.
B. Obyek Sita
1. |
Jenis barang gerak : |
: |
terletak di : |
: |
Taksiran harga : |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
2. |
Jenis barang tak gerak : |
: |
terletak di : |
: |
Taksiran harga : |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
Apabila halaman ini tidak cukup
pergunakan halaman sebaliknya .
IV.
Kesan-kesan dan usul Juru Sita :
..................................................................
.............................................
..................................................................
.............................................
..................................................................
.............................................
....................................,..........................
19 ...
Mengetahui : (
.................................. ) |
|
JURU SITA PAJAK NEGARA (
.................................. ) |
KP. PBB.5.37.
BERITA
ACARA PELAKSANAAN SITA
NOMOR : ..........................................
Pada hari
ini ................. tanggal, ....................... tahun 19 ... atas kekuatan
Surat Perintah Melakukan Penyitaan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan ................ Nomor : ........................ tanggal ,
...................... yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia dalam hal ini memilih domisili di Kantor
................................................... berdasarkan Surat Paksa
yang dikeluarkan pada tanggal, ........................... Nomor :
..................... yang telah diberithukan dengan resmi kepada Wajib Pajak/
Penanggung Pajak yang akan disebut dibawah ini, maka saya Juru Sita Pajak
Negara Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan tersebut, bertempat tinggal di
................................... dengan dibantu 2 (dua) oerang saksi warga
negara Indonesai, dan telah dewasa serta boleh dipercaya yaitu :
1. |
............................
Pekerjaan |
: |
............................ |
2. |
............................
Pekerjaan |
: |
............................ |
Nama |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
A l a m a t |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
No. Seri |
: |
............................................ |
untuk
melaksanakan Perintah Penyitaan termaksud atas barang-barang milik Wajib
Pajak/Penanggung Pajak karena yang bersangkutan masih menunggak paja tersebut
dibawah ini :
Jenis Pajak |
Jumlah Pajak yang masih harus
dibayar : |
Surat Perintah
Melakukan Penyitaan telah dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut :
Penyitaan
dapat dilaksanakan dengan rincian barang-barang yang telah disita adalah
sebagai berikut:
1. |
Jenis barang gerak : |
: |
terletak di : |
: |
Taksiran harga : |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
2. |
Jenis barang tak gerak : |
: |
terletak di : |
: |
Taksiran harga : |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
|
....................................... |
: |
....................................... |
: |
Rp. .......................... |
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
SURAT
PERINTAH MELAKUKAN PENYITAAN
Nomor : .............................................
Oleh karena Wajib
Pajak/Penanggung Pajak :
Nama |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
A l a m a t |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
No. Seri |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
telah dilakukan
penagihan dengan Surat Paksa Nomor .......................tanggal
................ hingga saat ini belum juga melunasi jumlah pajak yang masih
harus dibayarnya, maka dengan ini diperintahkan kepada : |
|||||||||||||||||||||||||
N a m a |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
N I P |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
J a b a t a n |
: |
Juru Sita Pajak Negara pada
kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan ..................................... |
untuk
melakukan penyitaan barang-barang (barang gerak dan atau barang tak gerak)
milik Wajib Pajak/ Penanggung Pajak baik yang berada di tempat Wajib
Pajak/Penanggung Pajak maupun yang berada di tangan orang lain.
Penyitaan agar dilakukan bersama-sama dengan 2 (dua) orang saksi warga negara
Indonesia yang telah mencapai usia duapuluh satu tahun dan dapat dipercaya.
Berita Acara Penyitaan supaya
disampaikan dalam waktu paling lambat : ............................... hari
setelah pelaksanan panyitaan.
...............................,
........................19...
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB.
.............................................
NIP.
KP.PBB.5.38
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
LAPORAN
PELAKSANAAN SURAT PAKSA
NOMOR : .......................................
I. |
Nama |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
A l a m a t |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||
|
No. Seri |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. |
Pelaksanaan : |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1. |
Penyerahan Salinan Surat Paksa
dilaksanakan pada tanggal , ....................................... |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. |
Berita Acara pelaksanaan Surat
Paksa terlampir. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3. |
Hutang PBB sebagai beriktu : |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tahun
Pajak |
Nomor
dan tanggal STP |
Jml
Pajak yang masih harus dibayar |
Jml
Pajak yang telah dibayar |
Jml Pajak
yang masih harus dibayar |
|||||||||||||||||||||||||||||||||
menurut
Surat Paksa |
Menurut
Wajib Pajak |
menurut
Surat Paksa |
Menurut
Wajib Pajak |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
III. |
Data mengenai Wajib
Pajak/Penanggung Pajak. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
A. |
Pengajuan/penyelesaian Surat
Keberatan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tahun
Pajak |
Nomor
dan tanggal STP |
Tgl.
Surat Keberatan/Pengurangan |
Penyelesaian
Surat Keberatan/pengurangan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||
tanggal |
diterima/ditolak |
Sisa
hutang |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
-
penyitaan tidak dapat dilaksanakan karena :
............................ .................... ............................
....................
............................ .................... ............................
....................
............................ .................... ............................
....................
-
Kepada
Wajib Pajak/Penanggung Pajak dijelaskan bahwa barang yang telah disita tersebut
akan dijual dimuka umum dengan perantaraan Kantor Lelang, pada tanggal dan di
tempat yang akan ditetapkan kemudian.
Untuk
menyimpan barang-barang yang telah disita, saya, Juru Sita Pajak Negara
menunjuk .......................... sebagai penyimpandan untuk itu penyimpan
tersebut menandatangani berita Acara dan salinan-salinannya sebagai bukti bahwa
ia menerima penunjukan itu.
Penunjukan
sebagai penyimpan ini dilakukan di depan kedua saksi di atas, yang turut pula
menandatangani berita acara dan salinan-salinannya,
Salinan berita acara ini
disampaikan kepada penyimpanan barang dan Wajib Pajak/Penanggung Pajak.
Wajib
Pajak/Penanggung Pajak (
........................................ ) |
|
Juru Sita Pajak Negara : (
........................................ ) |
||
Penyimpan ( ........................................
) |
|
Saksi : |
1. |
..................................... (
........................................ ) |
|
|
|
2. |
..................................... (
........................................ ) |
Biaya penagihan yaitu :
Biaya pelaksanaan Surat Paksa
sebagai berikut : |
|||
- |
Biaya harian Juru Sita |
: |
Rp.
................................... |
- |
Biaya perjalanan |
: |
Rp.
................................... |
|
J u m l a h |
|
Rp. ................................... |
|
telah/belum dilunasi. |
|
|
Catatan :
Memindah
tangankan, merusak atau menggelapkan barang-barang sitaan ini adalah perbuatan
yang diancam hukuman penjara sebagaimana tercantum dalam Pasal 231,372 dan 375 KUH
Pidana
KP.PBB.5.39
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
D I S I T
A
KUTIPAN BERITA ACARA SITA ATAS BARANG-BARANG GERAK/
BARANG-BARANG TAX GERAK NOMOR ......................
TANGGAL .......................................................................
BARANG
INI TERMASUK DALAM BARANG-BARANG YANG DISITA NEGARA, BARANG SIAPA DENGAN
SENGAJA
MEMINDAH
TANGANKAN / MENGGELAPKAN / MERUSAK
BARANG INI,
DAPAT DITUNTUT BERDASARKAN PASAL 231 KUHP, DENGAN ANCAMAN HUKUMAN PENJARA
SELAMA-LAMANYA 4 TAHUN,
JURU SITA
...................................
NIP. ............................
KP.PBB.5.40
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
...................,.....................19
....
Nomor |
: |
|
Lampiran |
: |
................. (berkas). |
Perihal |
: |
Pemberitahuan Penyitaan Barang
Tak Gerak |
Kepada Yth,
Sdr. KEPALA KANTOR PERTANAHAN
NASIONAL, /SYAHBANDAR *)
.................................................
Di -
...........................................
Dengan ini
diberitahukan kepada Saudara bahwa barang tak gerak berupa tanah/bangunan/kapal
yang terletak di ..................................... dan terdaftar pada
.......................... dengan nomor sertifika .......................
tanggal, ...................................... atas nama Wajib
Pajak/Penanggung Pajak yang
Nama |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
A l a m a t |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
No. Seri |
: |
............................................ |
sebagaimana
tercantum dalam Berita Acara Sita Nomor ........................ tanggal
........................ terlampir, berada dalam penyitaan sebagai jaminan atas
hutang pajak kepada negara oleh Wajib Pajak/Penanggung Pajak yang bersangkutan.
Diharapkan
bantuan Saudara untuk mencatatnya dalam Buku Pendaftaran Tanah/Bangunan/Kapal
*).
Atas bantuan dan kerjasama yang
baik dari pihak Saudara, diucapkan terima kasih.
A.N. DIREKTUK JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
...................................
NIP. ............................
*) Corek yang tidak perlu.
KP.PBB.5.41.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
...................,.....................19
....
Nomor |
: |
|
Perihal |
: |
Pencabutan Sita, |
Kepada yth,
Nama |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
A l a m a t |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
No. Seri |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
di - |
Berhubung
Saudara telah melunaskan tunggakan pajak, maka penyitaan atas- barang-barang
milik Saudara yang telah dilakukan pada tanggal ................ .......................
oleh Juru Sita Pajak Negara bernama
.......................................................... dengan ini Dicabut.
Demikian agar dimaklumi.
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
(...................................)
NIP.
TINDASAN :
1. |
Kepala Seksi P2.K |
2. |
......................... |
3. |
......................... |
KP.PBB.5.42
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
...................,.....................19
....
Nomor |
: |
|
Lampiran |
: |
................. (berkas). |
Perihal |
: |
Permintaan jadwal waktu dan
tempat pelelangan |
Kepada Yth,
Sdr. KEPALA KANTOR LELANG NEGARA
KELAS .....................................
.................................................
Di -
...........................................
Sehubungan
dengan telah dilakukan penyitaan atas barang-barang bergerak/tak bergerak milik
Wajib Pajak/Penanggung Pajak, bersama ini kami sampaikan
........................ berkas penyitaan sebagai bahan yang diperlukan untuk
persiapan pelelangan dari Wajib Pajak/Penanggung Pajak seperti tersebut di
bawah ini :
1. |
Nama |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
|
A l a m a t |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
|
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
No. Seri |
: |
............................................ |
|||||||||||||||||||||||||
|
Barang-barang yang disita
adalah ...............................................
terletak di .......................................... |
|||||||||||||||||||||||||||
2. |
Nama Wajib Pajak/Penanggung
Pajak : |
Berdasarkan
hal tersebut diatas diminta Saudara untuk menetapkan jadwal waktu dan tempat
pelaksanaan lelang agar kami dapat menggunakan tanggal dan tempat pelelangan
barang-barang tersebut diatas kepada masyarakat.
Atas
perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih.
A.N. DIREKTUR JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB
...................................
NIP. ............................
KP.PBB.5.43.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB .................................
TANDA
TERIMA BIAYA PENAGIHAN PAJAK NEGARA
Telah diterima secara
langsung/melalui Kantor Pos dan Giro/Bank ............................*) dari :
Nama |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||
A l a m a t |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor Induk |
: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
No. Seri |
: |
............................................ |
||||||||||||||||||||||||||||||
Uang sejumlah : Rp.
........................ (
...............................................................................................
) |
||||||||||||||||||||||||||||||||
Untuk Pembayaran Biaya : **) |
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pelaksanaan Surat Paksa |
|
Melakukan penyitaan |
|
Biaya lainnya, |
|||||||||||||||||||||||||||
sehubungan dengan |
|
Surat Paksa |
|
Surat
Perintah Melakukan Penyitaan |
||||||||||||||||||||||||||||
|
Nomor .............tanggal
..................sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
............................tanggal .......................... |
|||||||||||||||||||||||||||||||
.....................,
................................19...
BENDAHARAWAN
KANTOR PELAYANAN PBB
...........................................
NIP. ....................................
*) |
- |
Coret yang tidak perlu |
|||
|
- |
Isi nama Bank Pemerintah yang
bersangkutan. |
|||
**) |
- |
Beri tanda X pada |
|
yang sesuai |
KP.PBB.5.44.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
KEPALA KANTOR PELAYANAN PBB. |
TANDA
TERIMA BIAYA PELAKSANAAN SURAT PAKSA/ PELAKSANAAN PENYITAAN *)
Telah terima dari |
: |
Bendaharawan Kantor Inspeksi Pajak
........................................................ |
||||||||
Uang sejumlah |
: |
Rp.
....................................(
............................................................ ) |
||||||||
untuk pembayaran |
: |
**) |
||||||||
|
|
Pelaksanaan Surat Paksa |
|
Biaya lainnya, |
||||||
|
sehubungan dengan |
|
Surat Paksa |
|
Surat
Perintah Melakukan Penyitaan Nomor .............tanggal .................. |
|||||
|
sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor ............................tanggak
.......................... |
|||||||||
.....................,
................................19...
JURU SITA
KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(...........................................)
NIP. ....................................
*) |
Coret yang tidak perlu |
|||
|
Beri tanda X pada |
|
yang sesuai |
KP.PBB.5.45