LAMPIRAN I |
||
NOMOR |
: |
1012/KMK.00/1991 |
TANGGAL |
: |
26 SEPTEMBER 1991 |
PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG ( P E B
)
CARA PEMBAYARAN (CP) : |
Halaman
1 dari ......... |
|
- Pembayaran
.................. 1 |
- Wesel inkaso
..................... 5 |
- Konsinyasi
................. 5 |
|
|
|
|
||||
C.P. |
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
LAMPIRAN II |
||
NOMOR |
: |
1012/KMK.00/1991 |
TANGGAL |
: |
26 SEPTEMBER 1991 |
PETUNJUK
PENGISIAN PEMBERITAHUAN EKSPOR BARANG (PEB)
PENDAHULUAN : Pemberitahuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 51 Reglemen A yang terlampir pada Ordonansi Bea Stbl 1931 No. 471
sebagaimana telah diubah dan ditambah adalah Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB) yang bentuk dan isinya ditetapkan menurut contoh Lampiran I Keputusan
Menteri Keuangan RI ini.PEB yang telah mendapat nomor Daftar 2 dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan dokumen pemberitahuan pabean
resmi berdasarkan ketentuan Ordonansi Bea Stbl 1931 No. 471 beserta
lampirannya dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dalam
bidang ekspor. |
|||||||||||
Pada dasarnya setiap set PEB
dibuat dalam 7 (tujuh) lembar dengan distribusi sebagai berikut : |
|||||||||||
a. |
lembar Asli berwarna putih
untuk Bank Devisa; |
||||||||||
b. |
lembar kedua berwarna biru muda
untuk Biro Pusat Statistik; |
||||||||||
c. |
lembar ketiga berwarna kuning
untuk Bank Indonesia Bagian Pengolahan Data; |
||||||||||
d. |
lembar keempat berwarna merah
muda untuk Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat; |
||||||||||
e. |
tiga lembar foto copy dari
lembar asli yang ditandatangani oleh eksportir dan diberi cap perusahaan
diperuntukkan bagi: |
||||||||||
|
e.1. |
1
(satu) lembar copy sebagai lembar kelima untuk Direktorat Jenderal Moneter sepanjang
barang ekspor tersebut dikenakan PE/PET; |
|||||||||
|
e.2. |
1
(satu) lembar copy sebagai lembar keenam untuk Badan Pelayanan Kemudahan
Ekspor dan Pengolahan Data Keuangan; |
|||||||||
|
e.3. |
1 (satu)
lembar copy sebagai lembar ketujuh untuk Kantor Inspeksi Dit.Jen Bea dan
Cukai. |
|||||||||
Dalam hal diperlukan eksportir
dapat membuat lembar copy tambahan PEB sesuai dengan kebutuhannya. |
|||||||||||
PEDOMAN PENGISIAN PEB. |
|||||||||||
Eksportir wajib mengisi PEB
dengan lengkap dan benar serta bertanggung jawab atas hal-hal yang
diberitahukan dalam PEB. PEB yang diserahkan oleh eksportir atau kuasanya,
diteliti kelengkapan dan kebenaran pengisiannya sebelum diberikan nomor
pendaftaran oleh bank devisa yang bersangkutan.Dalam pengisian PEB perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : |
|||||||||||
(a) |
Dalam
penggunaannya, PEB dapat terdiri dari satu halaman atau lebih yang merupakan halaman
lanjutan. PEB hanya akan terdiri satu halaman apabila barang ekspor dapat
diklasifikasikan ke dalamsatu pos tarif dengan besar pembebanan PE/PET-nya
sama (untuk barang ekspor yang dikenakan PE/PET). Apabila barang ekspor
tersebut diberitahukan dalam pos tarif yang lebih dari satu pos tarif atau
dapat diklasifikasikan dalam satu pos tarif tetapi besar pembebanan
PE/PET-nya berbeda, makaPEB yang bersangkutan akan terdiri dari satu halaman
,yaitu halaman 1 (pertama) dan halaman selanjutnya yang banyaknya bergantung
kepada banyaknya pos tarif. |
||||||||||
(b) |
Apabila
PEB terdiri dari beberapa halaman, halaman 1 (pertama) merupakan rekapitulasi
dan halaman selanjutnya yaitu lembar lanjutan merupakan rinciannya. Lembar
Lanjutan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari halaman
1 (pertama). |
||||||||||
(c) |
Selanjutnya
agar diperhatikan pula pedoman pengisian angka-angka yang tercetak pada PEB,
yang penjelasannya akan disesuaikan dengan angka-angka yang tercantum dalam PEB,
sebagai berikut : |
||||||||||
|
|||||||||||
PENGISIAN
KOLOM-KOLOM DARI PEB UNTUK BARANG EKSPOR : |
|||||||||||
A. |
UNTUK EKSPORTIR : |
||||||||||
|
HALAMAN 1 DARI ........ Diisi jumlah halaman PEB
dengan angka, misal : |
||||||||||
|
- |
1. |
apabila PEB tersebut tidak
mempunyai lembar lanjutan; |
||||||||
|
- |
2. |
apabila PEB mempunyai 1 lembar
lanjutan; |
||||||||
|
- |
3. |
apabila PEB mempunyai 2 lembar
lanjutan dan seterusnya. |
||||||||
|
|
||||||||||
|
CARA PEMBAYARAN (C.P) : Diisi pada kotak yang tersedia
dengan kode angka sebagai berikut : |
||||||||||
|
- |
1. |
untuk Pembayaran di muka; |
||||||||
|
- |
2. |
untuk Sight Letter of Credit; |
||||||||
|
- |
3. |
untuk Wesel inkaso; |
||||||||
|
- |
4. |
untuk Perhitungan kemudian; |
||||||||
|
- |
5. |
untuk Konsinyasi |
||||||||
|
- |
6. |
untuk Usance Letter of Credit; |
||||||||
|
- |
7. |
untuk Lainnya. |
||||||||
|
|
|
|
||||||||
|
|
|
Angka 1. |
No., Tgl. Pra LPS : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor, tanggal Pra
Laporan Pemeriksaan Surveyor (Pra LPS), untuk ekspor jenis barang tertentu
yang wajib diperiksa oleh Surveyor sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan R.I. No. 738/KMK.00/1991 tanggal 29 Juli 1991. |
|||||||
|
|
|
Angka 2. |
No., Tgl. SPM/SM : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor, tanggal Surat
Pernyataan Mutu (SPM) bagi Eksportir yang barangnya terkena ketentuan
pengawasan mutu oleh Departemen Perdagangan atau nomor, tanggal Sertifikat Mutu
(SM) dalam hal barangekspor yang bersangkutan wajib melengkapi dengan
Sertifikat Mutu. Dalam hal eksportir dibebaskan dari kewajiban SPM, maka
Angka 2 tersebut tidak perlu diisi, tetapi cukup dengan membubuhkan cap
"Bebas SPM Nomor ...... Tgl........" disamping kiri Angka 2. |
|||||||
|
|
|
Angka 3. |
No., Tgl. ET/Persetujuan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor dan tanggal
Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri atas nama Menteri Perdagangan
bagi Eksportir yang memperoleh pengakuan sebagai Eksportir Terdaftar untuk
barang ekspor yang diatur tata niaganya pada kotak "ET", atau diisi
Nomor dan tanggal Surat Persetujuan yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan atas barangyang dilarang atau diawasi ekspornya. |
|||||||
|
|
|
Angka 4. |
No., Tgl. : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor dan tanggal
pendaftaran PEB oleh pejabat Bank Devisa yang berwenang untuk itu dan
mencantumkan nama jelas dengan huruf cetak serta cap Bank Devisa yang
bersangkutan berikut nama bank devisa yang bersangkutan pada kolom "Bank
......", setelah berdasarkan penelitian, PEB yang bersangkutan telah
secara lengkap dan benar diisi oleh Eksportir. |
|||||||
|
|
|
Angka 5. |
NPWP : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor Pokok Wajib Pajak
dari Eksportir yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 6. |
Nama, Alamat Eksportir : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nama dan alamat lengkap
Eksportir yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 7.a. |
Status perusahaan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi pada kotak yang tersedia
dengan kode angka : |
|||||||
|
|
|
|
- |
1, |
apabila eksportirnya Koperasi; |
|||||
|
|
|
|
- |
2, |
apabila eksportirnya BUMN selain Pertamina; |
|||||
|
|
|
|
- |
3, |
apabila eksportirnya perusahaan PMDN (perusahaan yang |
|||||
|
|
|
|
- |
4, |
apabila eksportirnya perusahaan PMA (perusahaan yang didirikan
berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman modal Asing di
luar perusahaan minyak dan gas bumi serta lembaga keuangan); |
|||||
|
|
|
|
- |
5, |
apabila eksportirnya perusahaan minyak dan gas bumi; |
|||||
|
|
|
|
- |
6, |
apabila eksportirnya perorangan; |
|||||
|
|
|
|
- |
7, |
apabila eksportirnya perusahaan selain butir 1 sampai
dengan 6. |
|||||
|
|
|
Angka 7.b. |
Produksi :
Sendiri ............%
, Bukan ..............% |
|||||||
|
|
|
|
Kotak "Sendiri"
diisi besarnya prosentase produksi sendiri yang diekspor dari nilai HT FOB
(butir 33). Kotak "Bukan" diisi prosentase "bukan produksi
sendiri" yang diekspor dari nilai HT FOB (butir 33). Dengan demikian
angka-angka dalam kedua kotak tersebut harus berjumlah 100%. |
|||||||
|
|
|
Angka 8. |
Nama Instansi penerbit ijin
usaha : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nama instansi yang
menerbitkan Surat Ijin Usaha, misalnya : Departemen Perdagangan, Departemen
Perindustrian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). |
|||||||
|
|
|
Angka 9. |
Nama, Alamat, Negara Pembeli : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
nama dan alamat lengkap serta negara Pembeli yang bersangkutan. Pada kotak
yang disediakan diisi kode negara dari pembeli (lihat Tabel VI Lampiran II
Keputusan ini). |
|||||||
|
|
|
Angka 10. |
No. SIU : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
nomor Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Izin yang dikeluarkan
oleh Departemen Tehnis/Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana dimaksud
angka 8. |
|||||||
|
|
|
Angka 11. |
Pelabuhan Muat : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
nama pelabuhan muat dan nomor kode Pelabuhan Muat pada kotak yang tersedia
(lihat Tabel V Lampiran II Keputusan ini). |
|||||||
|
|
|
Angka 12. |
Pelabuhan Tujuan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nama pelabuhan tujuan ekspor
barang yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 13. |
Negara Tujuan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
nama negara tujuan ekspor barang yang bersangkutan serta cantumkan nomor kode
Negara tujuan pada kotak yang tersedia (lihat Tabel VI Lampiran II Keputusan
ini). |
|||||||
|
|
|
Angka 14. |
Nama Alat pengangkut, No.
Voy/Flight, Bendera : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nama
kapal laut/udara dan nomor pelayaran atau penerbangan yang direncanakan akan
mengangkut barang ekspor yang bersangkutan serta nama negara dari bendera
kapal laut/udara yang bersangkutan berikut nomor kode negara dari bendera
tersebut pada kotak yang tersedia (lihat Tabel VI Lampiran II Keputusan ini). |
|||||||
|
|
|
Angka 15. |
Agen
Pelay/Penerb. : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
dengan nama agen pelayaran atau agen penerbangan dari kapal laut/udara yang
mengangkut barang ekspor yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 16. |
Tgl.
keberangkatan kapal : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
tanggal keberangkatan kapal sebagaimana telah direncanakan oleh perusahaan
pelayaran/penerbangan atau agennya. |
|||||||
|
|
|
Angka 17. |
Cara
penjualan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
pada kotak tersedia dengan kode angka : |
|||||||
|
|
|
|
- |
1, |
Untuk Counter Trade : Untuk ekspor yang dikaitkan
dengan perdagangan yang diatur dengan perjanjian bilateral/memorandum of understanding
untuk membeli produksi dari masing-masing pihak telah disepakati secara
bersama, atau untuk ekspor yang dikaitkan dengan kewajiban pemasok dalam
proyek pembelian Pemerintah; |
|||||
|
|
|
|
- |
2, |
Untuk perdagangan biasa : Untuk ekspor yang merupakan
perdagangan biasa. |
|||||
|
|
|
Angka 18. |
No.L/C,
Tgl. Berakhir L/C, Bank Pembuka, Tgl. Pengap terakhir : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi nomor
Letter of Credit (L/C), tanggal berakhirnya L/C, nama Bank Devisa tempat L/C
dibuka dan Tanggal Pengapalan terakhir barang ekspor yang bersangkutan
sebagaimana ditetapkan dalam L/C. Jika tidak berdasarkan Banker's L/C agar
diberikan, tanda ------- pada kolom yang tersedia. |
|||||||
|
|
|
Angka 19. |
Valuta
: FOB , Angkutan , Ass: |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
dalam kotak yang tersedia kode valuta asing (lihat Tabel IV Lampiran II Keputusan
ini) untuk FOB, Biaya Angkutan, dan Asuransi yang bersangkutan. Apabila
suatu kode valuta tidak tercantum di dalam daftar kode jenis valuta, agar
diisi jenis valuta yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 20. |
Merek
Kemasan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
merek yang tercantum pada kemasan dari barang ekspor yang bersangkutan
(shipping mark), yang lazim dipergunakan dalam pengangkutan melalui
laut/udara. Apabila merek kemasan lebih dari satu, agar dicantumkan jumlahnya,
misal 2, 3, 4, ...... dst. |
|||||||
|
|
|
Angka 21. |
Peti
kemas : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
jenis, ukuran dan nomor peti kemas yang dipergunakan untuk mengangkut barang
ekspor yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 22. |
Pos
Tarif : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
kode pos tarif barang ekspor yang bersangkutan sesuai dengan uraian barang. |
|||||||
|
|
|
Angka 23. |
Uraian
barang : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi secara
lengkap uraian barang ekspor yang bersangkutan menurut keadaan sebenarnya
sehingga memudahkan bagi Instansi yang berkepentingan dalam
mengklasifikasikannya kedalam buku tarif guna keperluan pendataan. Apabila
lebih dari satu uraian barang, agar diisikan jumlah uraian barang yang
bersangkutan, misal : 2,3,4,.......dst., yang selanjutnya akan dirinci di
Lembar Lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 24. |
Merek : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi merek
barang ekspor yang bersangkutan bilamana ada, kalau tidak ada agar diisi
tanda ---. |
|||||||
|
|
|
Angka 25. |
Tipe : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
tipe barang ekspor yang bersangkutan bilamana ada, bilamana tidak ada agar
diisi tanda -------- apabila lebih dari satu tipe barang, agar diisikan jumlah
tipe barang yang bersangkutan ,misal 2,3,4....dst,yang selanjutnya akan
dirinci dilembar lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 26. |
Kualitas
: |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
kualitas barang ekspor yang bersangkutan bilamana ada menurut standar yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (lihat Tabel I Lampiran II Keputusan
ini), kalau tidak ada agar diisi tanda ------. |
|||||||
|
|
|
Angka 27. |
Jenis
Satuan barang : Stn : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
dengan uraian dan kode satuan barang ekspor yang bersangkutan dengan berpedoman
kepada dasar harga transaksi ekspor, sebagai misal per piece, per ton, per
drum. Kode satuan barang terdapat pada Tabel III Lampiran II Keputusan ini,
yang wajib diisikan pada kotak "Stn". |
|||||||
|
|
|
Angka 28. |
Jumlah
satuan barang : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
dengan jumlah barang menurut satuan barang. |
|||||||
|
|
|
Angka 29. |
Jenis
kemasan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
jenis kemasan barang yang bersangkutan. Apabila
jenis kemasannya lebih dari satu, agar dicantumkan semua jenis kemasan yang
bersangkutan, misal : drum, bag, peti, case. |
|||||||
|
|
|
Angka 30. |
Jumlah
kemasan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi dengan
jumlah seluruh kemasan sesuai dengan jenis kemasannya. |
|||||||
|
|
|
Angka 31. |
Berat
kotor (kg) : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
berat kotor (bruto) dalam kilogram (kg) keseluruhan barang ekspor yang bersangkutan.Dalam
hal barang ekspor yang bersangkutan terdiri dari beberapa pos tarif barang
atau tarif pembebanan PE/PET, berat kotor barang tiap pos tarif atau tarif
pembebanan PE/PET dirinci di Lembar Lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 32. |
Berat bersih
(kg) : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
berat bersih (netto) dalam kilogram (kg) keseluruhan barang ekspor yang
bersangkutan.Dalam hal barang ekspor yang bersangkutan terdiri dari beberapa pos
tarif barang atau tarif pembebanan PE/PET, berat bersih barang tiap pos tarif
pembebanan PE/PET dirinci di Lembar Lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 33. |
HT FOB
: |
|||||||
|
|
|
|
Diisi harga
total FOB barang ekspor yang bersangkutan sesuai dengan faktur/invoice. Dalam
hal harga total FOB barang ekspor yang bersangkutan menyangkut beberapa pos
tarif barang atau tarif pembebanan PE/PET, harga FOB barang tiap pos tarif
pembebanan PE/PET dirinci di Lembar Lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 34. |
Biaya
angkutan : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
biaya angkutan yang diperlukan untuk mengekspor barang yang bersangkutan
dalam valuta asal sebagaimana dimaksud dalam angka 19. |
|||||||
|
|
|
Angka 35. |
Biaya
asuransi : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
biaya asuransi yang diperlukan untuk mengekspor barang yang bersangkutan
dalam valuta asal sebagaimana dimaksud dalam angka 19. |
|||||||
|
|
|
Angka 36 |
Harga Patokan
barang pada tanggal pendaftaran bank No. 4) HP : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
Harga Patokan per satuan barang ekspor berdasarkan Harga Patokan yang secara
berkala ditetapkan oleh Departemen Perdagangan yang berlaku pada saat mendaftarkan
dokumen PEB kepada Bank Devisa (lihat tanggal pada Angka 4) kolom
"HP". Apabila
tidak ada Harga Patokannya, agar diisikan tanda --- pada kolom
"HP".Apabila Harga Patokan berbeda untuk beberapa jenis barang
ekspor, agar dirinci pada Lembar Lanjutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 37. |
%/US$
PE % /US$ PET: % |
|||||||
|
|
|
|
Apabila
barang tersebut terkena Pajak Ekspor (PE) atau Pajak Ekspor Tambahan (PET)
diisi besarnya % (prosentase) atau US$ tarif PE ke dalam kotak %/US$ PE dan atau
besarnya % atau US$ tarif PET (bilamana ada) pada kotak %/US$ PET, dengan
memperhatikan tarif yang berlaku pada saat PEB didaftarkan pada Bank Devisa
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan. |
|||||||
|
|
|
Angka 38. |
Rp. PE
Rp. PET |
|||||||
|
|
|
|
Apabila
barang tersebut terkena Pajak Ekspor (PE) atau Pajak Ekspor Tambahan (PET)
diisi jumlah Rupiah hasil perhitungan Pajak Ekspor (PE) ke dalam kotak Rp. PE
dan jumlahhasil perhitungan Pajak Ekspor Tambahan (PET) bilamana ada ke dalam
kotak Rp. PET. Apabila
terdiri dari beberapa jumlah Rupiah hasil perhitungan PE dan PET, agar diisi
denganjumlah seluruh Rupiah dari hasil perhitungan PE dan PET. Jika barang
ekspor tersebut tidak terkena PE atau PET, kotak yang bersangkutan agar diisi
dengan tanda ----. |
|||||||
|
|
|
Angka 39. |
No.
Kep.Men.Keu. : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
nomor Keputusan Menteri Keuangan yang menjadi dasar pengenaan PE/PET atas
barang ekspor yang bersangkutan. |
|||||||
|
|
|
Angka 40 |
.......tgl..............,
Eksportir : |
|||||||
|
|
|
|
Diisi
tempat, tanggal, tandatangan serta nama lengkap/jelas Eksportir yang
bersangkutan dengan huruf cetak berikut Cap perusahaan setelah pengisian PEB
tersebut telah dilakukan secara lengkap dan benar. |
|||||||
B. |
UNTUK BEA DAN CUKAI |
||||||||||
|
Angka 41. |
No., Tgl. Daft. 2 : |
|||||||||
|
|
Diisi nomor dan tanggal
pembukuan PEB dari Buku Daftar 2 oleh Pejabat Hanggar Bea dan Cukai. |
|||||||||
|
Angka 42. |
Tanggal Persetujuan muat : |
|||||||||
|
|
Diisi tanggal
persetujuan muat barang ekspor yang bersangkutan ke alat angkut oleh Pejabat
Hanggar Bea dan Cukai sesuai dengan tatalaksana ekspor yang berlaku. |
|||||||||
|
Angka 43. |
...........Tgl........, Pejabat
Hanggar Bea dan Cukai : |
|||||||||
|
|
Diisi
tempat dan tanggal, tandatangan, dan nama lengkap/jelas serta NIP dari
Pejabat Hanggar Bea dan Cukai yang memberikan persetujuan muat dilengkapi
dengan cap dinas Dit.Jen Bea dan Cukai. |
|||||||||
C. |
UNTUK BANK DEVISA |
||||||||||
|
|
No., Tgl., : |
|||||||||
|
|
Diisi
nomor dan tanggal pendaftaran PEB oleh Pejabat Bank Devisa yang berwenang
untuk itu dan mencantumkan nama lengkap dengan huruf cetak serta cap berikut
nama bank devisa yang bersangkutan pada kolom "Bank ....", setelah berdasarkan
penelitian PEB yang bersangkutan (Kolom A) secara lengkap dan benar diisi
oleh eksportir. |
|||||||||
|
Angka 44.a. |
B/L.(1)/AWB(2)/Lainnya(3)
No....Tgl....... |
|||||||||
|
|
Nomor .....Tgl..... |
|||||||||
|
|
Diisi dalam kotak dengan kode
angka : |
|||||||||
|
|
- |
1, |
untuk Bill of Lading (B/L); |
|||||||
|
|
- |
2, |
untuk Airway Bill (AWB); |
|||||||
|
|
- |
3, |
untuk Lainnya. |
|||||||
|
|
- |
|
dan diisi nomor dan tanggal
dokumen angkutan. |
|||||||
|
Angka 44.b |
Volume : |
|||||||||
|
|
Diisi volume sesuai dengan
yang tercantum dalam B/L atau AWB atau dokumen angkutan lainnya. |
|||||||||
|
Angka 44.c. |
Pemberitahuan realisasi oleh Eksportir
: |
|||||||||
|
|
Diisi tanggal penerimaan
dokumen dari eksportir dan pemberitahuan tanggal realisasi ekspor oleh
eksportir. |
|||||||||
|
Angka 45.a. |
Jumlah wesel atau dokumen
pembayaran lain FOB(1)/C&F(2)/CIf(3)/Lainnya(4) : |
|||||||||
|
|
Diisi jumlah angka nilai
wesel/tunai/tagihan lainnya yang diambil alih Bank Devisa, dan dicantumkan
dalam kotak yang tersedia, selanjutnya diisikan kode angka pada kotak yang
telah tersedia sesuai syarat penyerahan barang, sebagai berikut : |
|||||||||
|
|
- |
untuk FOB; |
||||||||
|
|
- |
untuk C&F; |
||||||||
|
|
- |
untuk CIF. |
||||||||
|
|
Dalam
dokumen ekspor hal tidak diambil alih oleh Bank Devisa (ekspor tanpa L/C) dan
Bank Devisa tidak memiliki informasi dari eksportir mengenai nilai ekspor
yang bersangkutan, kotak wesel diisi data yang sama dengan data yang
tercantum dalam angka 33 (HT.FOB). Contoh
USD
100
1 |
|||||||||
|
Angka 45.b. |
Tanggal
Pembelian : |
|||||||||
|
|
Diisi
tanggal pembelian wesel/tunai/tagihan lainnya sepanjang dokumen penunjang
bersangkutan diambil alih oleh bank. Apabila
tidak, agar diisi tanda ----. |
|||||||||
|
Angka 46.a. |
Kurs
beli valuta asal ke US$ : |
|||||||||
|
|
Diisi
kurs konversi beli valuta asal (cross rate) sebagaimana tercantum dalam
wesel/tagihan lainnya ke dalam USD, dengan menggunakan kurs pada tanggal
dokumen ekspor diambil alih. |
|||||||||
|
Angka 46.b. |
Kurs
beli valuta asal ke Rupiah : |
|||||||||
|
|
Diisi
kurs konversi beli Bank Indonesia dari valuta asal ke Rupiah yang berlaku pada
tanggaldokumen ekspor diambil alih. Dalam
hal dokumen ekspor tidak diambil alih, agar diisi tanda ----. |
|||||||||
|
Angka 47. |
Jatuh
tempo wesel/pembayaran berjangka : |
|||||||||
|
|
Diisi tanggal
jatuh tempo wesel atau surat tagihan lainnya apabila ekspor dilakukan dengan
cara pembayaran berjangka. |
|||||||||
|
Angka 48. |
..........tgl.
...........Pejabat Bank, : |
|||||||||
|
|
Diisi nama
tempat, tanggal dan nama bank devisa yang bersangkutan. Pejabat Bank
devisayang berwenang menandatanganinya, mencantumkan nama lengkap/jelas
dengan huruf cetak serta membubuhkan cap bank devisa yang bersangkutan. |
|||||||||
(d). |
Dalam hak
terdapat kolom-kolom dari Lembar Lanjutan yang tidak dipergunakan, harus
diberikan tanda silang secara diagonal untuk seluruh ruangannya sehingga
tidak dapat dipergunakan lagi. |
||||||||||
(e). |
Dalam
hal terdapat butir-butir PEB tidak diisi, kolom yang bersangkutan agar
diberikan tanda strip ----. |
||||||||||
(f). |
Pejabat
Bea dan Cukai akan mengisi catatan di halaman balik PEB apabila terhadap
barang ekspor yang bersangkutan harus dilakukan pemeriksaan fisik dan atau pengawasan
pemuatannya berdasarkan ketentuan yang berlaku. |
||||||||||
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
J.B. SUMARLIN
LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN |
||
NOMOR |
: |
1012/KMK.00/1991 |
TANGGAL |
: |
26 SEPTEMBER 1991 |
PETUNJUK
PENYELESAIAN PEB YANG HILANG ATAU DIBATALKAN
A. |
PEB
yang hilang sebelum ada persetujuan muat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai: |
|
|
1. |
Eksportir
membuat surat pernyataan hilangnya PEB, yang dilegalisasi bank devisa dan
membuat PEB baru dengan menggunakan nomor serta tanggal dari PEB lama. |
|
2. |
Eksportir
mencantumkan di bagian sudut kanan atas PEB kata "Pengganti" atau
Pembaharuan" dengan diberi tanda asterik * dengan penjelasan
"karena hilang" atau lain hal. |
B. |
PEB
yang hilang setelah ada persetujuan muat oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai : |
|
|
1. |
Eksportir
membuat surat pernyataan hilangnya PEB, yang dilegalisasi bank devisa. |
|
2. |
Eksportir
membuat surat PEB baru sebagai pengganti yang hilang dengan menggunakan nomor
dan tanggal PEB lama yang hilang. Di bagian sudut kanan atas PEB ditulis kata
"Pengganti" atau "Pembaharuan" dengan diberi tanda asterik
* dengan penjelasan karena hilang atau hal lain. |
|
3. |
Lembar-lembar
PEB baru (pengganti) perlu dimintakan persetujuan muat Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai disertai surat pernyataan hilangnya PEB dimaksud dari
eksportir. |
|
4. |
Bank devisa
menyampaikan PEB baru (pengganti) dimaksud kepada masing-masing instansi
terkait setelah ada persetujuan muat oleh Bea dan Cukai. |
|
5. |
Khusus
lembar ke-7 PEB lama (yang diganti) yang ada pada Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai agar disatukan dengan lembar ke-7 PEB yang baru. |
C. |
PEB
yang dibatalkan baik yang belum maupun yang telah ada persetujuan muat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai : |
|
|
1. |
Untuk
PEB yang belum ada persetujuan muat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, eksportir
membuat surat pernyataan pembatalan yang dilegalisir bank devisa dan
disampaikan kepada masing-masing instansi terkait oleh bank devisa. |
|
2. |
Untuk
PEB yang telah ada persetujuan muat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
eksportir membuat surat permohonan pembatalan kepada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai di pelabuhan muat yang bersangkutan disertai alasan pembatalan.
Atas dasar persetujuan dimaksud, bank devisa dapat membatalkan PEB dan
meneruskan pembatalan dimaksud kepada masing-masing instansi terkait. |
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
J.B.SUMARLIN