LAMPIRAN I |
|
||
KEPUTUSAN
MENTERI KEUANGAN |
|||
Nomor |
: |
232/KMK.05/1996 |
|
Tanggal |
: |
1 April
1996 |
|
TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
BEA MASUK CUKAI, DENDA ADMINISTRASI, BUNGA, DAN PAJAK
DALAM RANGKA IMPOR MELALUI BANK DEVISA
PERSEPSI
1. |
Bagi
Impotir atau Wajib Bayar |
|||
|
1.1. |
Mengisi formulir pemberitahuan
Impor barang (PIB) atau Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) secara
lengkap dan benar. |
||
|
1.2. |
Menerima Nota Pembetulan, Surat
pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk (SPKPBM) dari Kantor Pabean. |
||
|
1.3. |
Mengisi formulir SSBC dan SSP. |
||
|
|
1.3.1. |
Pembayaran Bea Masuk, cukai,
Denda Administrasi, atau Bunga per Mata Anggaran Penerimaan (NAP) menggunakan
formulir SSBC dalam rangkap 4 (empat). Untuk pembayaran setiap jenis
pungutan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, atau Bunga per Mata Anggaran
Penerimaan (NAP) menggunaakan satu formulir SSBC masing-masing dalam rangkap
4 (empat). |
|
|
|
1.3.2. |
Pembayaran Pajak (PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22) dalam
rangka impor menggunakan SSP dalam rangkap 5 (lima). Untuk pembayaran setiap jenis
Pajak per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) menggunakan satu formulir SSP
masing-masing dalam rangkap 5 (lima). |
|
|
1.4. |
Menghubungi Bank Devisa Persepsi. |
||
|
|
1.4.1. |
Pembayaran dilakukan pada Bank
Devisa Persepsi yang sekota/sewilayah kerja dengan Kantor Pabean tempat
pemenuhan kewajiban pabean, kecuali Direktur Jenderal Bea dan Cukai
menetapkan lain. |
|
|
|
1.4.2. |
PIB, PIBK, Nota pembetulan,
SPKPBM, dan SSBC serta SSP diserahkan kepada Bank Devisa Persepsi untuk
pelunasan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka
impor. |
|
|
|
1.4.3. |
Apabila SSBC dan SSP telah diisi
secara lengkap dan benar maka Importir atau Wajib Bayar menyerahkan uang
pembayaran yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum pada SSBC
dan SSP bersangkutan. |
|
|
|
1.4.4. |
Apabila SSBC dan SSP belum diisi
secara lengkap dan benar, Importir atau Wajib Bayar menerima kembali dokumen
tersebut dari Bank Devisa Persepsi untuk dilengkapi dan dibetulkan, kemudian
diserahkan kembali beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud pada butir
1.4.3. |
|
|
1.5. |
Menerima kembali dokumen dari
Bank Devisa Persepsi berupa : |
||
|
|
a. |
PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau
SPKPBM, dan dokumen pelengkap pabean lainnya; |
|
|
|
b. |
SSBC lembar ke-1 dan ke-3; |
|
|
|
c. |
SSP lembar ke-1, ke-3 dan ke-5. |
|
|
|
SSBC lembar ke-1, dan SSP lembar
ke-5 diterima oleh Importir atau Wajib Bayar dalam amplop tertutup
disampaikan kepada Kantor Pabean. |
||
|
1.6. |
Menyerahkan PIB, PIBK, Nota
Pembetulan, dan SSBC serta SSP sebagaimana dimaksud dalam butir 1.5.
diserahkan klepada Kantor Pabean yang bersangkutan untuk dilakukan
pemeriksaan dokumen dan/atau pengurusan pengeluaran barang. |
||
|
|
|
||
2. |
Bagi Bank Devisa Persepsi |
|||
|
2.1. |
Menerima PIB, PIBK, Nota
Pembertulan, SPKPBM, dan SSBC serta SSP dari Importir atau Wajib Bayar. |
||
|
2.2. |
Meneliti kebenaran penghitungan
Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, dan Pajak dalam rangka impor, dalam PIB
atau PIBK, dan SSBC serta SSP. |
||
|
|
2.2.1. |
Untuk SSBC, penelitian terutama
mengenai : |
|
|
|
|
a. |
Jumlah uang, yang akan dibayar
sesuai PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau SPKPBM dari Kantor Pabean; |
|
|
|
b. |
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); |
|
|
|
c. |
Jenis Penerimaan (Bea Masuk,
Cukai, Denda Administrasi, Atau Bunga); |
|
|
|
d. |
Dokumen dasar (Nomor dan Tanggal
PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau SPKPBM); |
|
|
|
e. |
Kantor Pabean tempat pemenuhan
kewajiban pabean. |
|
|
2.2.2. |
Untuk SSP, penelitian terutama
mengenai : |
|
|
|
|
a. |
Jumlah uang yang akan dibayar
sesuai PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau SPKPBM dari Kantor Pabean |
|
|
|
b. |
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) |
|
|
|
c. |
Jenis Penerimaan Pajak; |
|
|
|
d. |
Kode Setoran. |
|
|
2.2.3. |
Untuk SSBC dan SSP dengan dokumen
dasar pembayaran SPKPBM, selain mencocokkan jumlah yang dibayar yang
tercantum dalam SSBC dan SSP dengan jumlah nominal yang tercantum dalam
SPKPBM, juga meneliti apakah pembayaran yang dilakukanm harus dikenakan bunga
2% (dua persen) tiap bulan atau tidak. |
|
|
2.3. |
Menerima Uang Pembayaran. |
||
|
|
2.3.1. |
Apabila SSBC telah diisi secara
lengkap dan benar, Bank Devisa Persepsi menerima uang pembayaran yang
jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum pada SSBC dan SSP
bersangkutan. |
|
|
|
2.3.2. |
Apabila SSBC dan SSP belum diisi
secara lengkap dan benar, dokumen tersebut dikembalikan kepada Importir atau
Wajib Bayar untuk dilengkapi dan dibetulkan sebagaimana mestinya, kemudian
menerima kembali dokumen tersebut beserta uang pembayaran sebagaimana
dimaksud pada butir 2.3.1. |
|
|
2.4. |
Membubuhkan tanda terima pada
SSBC dan SSP berupa : |
||
|
|
a. |
Tanggal penerimaan pembayaran,
yaitu tanggal penerimaan uang atau tanggal kliring jika Importir atau Wajib
Bayar membayar dengan uang giral; |
|
|
|
b. |
Nama dan tandatangan petugas
penerima pembayaran; |
|
|
|
c. |
Cap Bank yang bersangkutan; |
|
|
|
d. |
Tanggal Pelunasan pada PIB, PIBK,
Nota Pembetulan, atau SPKPBM. |
|
|
2.5. |
Menyerahkan kembali kepada
Importir atau Wajib Bayar : |
||
|
|
a. |
PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau
SPKPBM, dan dokumen pelengkap pabean lainnya; |
|
|
|
b. |
SSBC lembar ke-1 dan ke-3; |
|
|
|
c. |
SSP lembar ke-1, ke-3 dan ke-5. |
|
|
|
SSBC lembar ke-1 dan SSBC lembar
ke-5 dimasukkan ke dalam amplop tertutup untuk disampaikan kepada Kantor
Pabean. |
||
|
2.6. |
Mendistribusikan SSBC dan SSP. |
||
|
|
2.6.1. |
Bank Devisa Persepsi
mendistribusikan SSBC sebagai berikut : |
|
|
|
|
- |
Lembar ke-1 untuk pengeluaran
barang; |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 untuk KPKN; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 untuk Pembayaran; |
|
|
|
- |
Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
persepsi yang bersangkutan. |
|
|
2.6.2. |
Bank Devisa Persepsi
mendistribusikan SSP sebagai berikut : |
|
|
|
|
- |
Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak; |
|
|
|
- |
Lembar ke-2 untuk KPP melalui
KPKN; |
|
|
|
- |
Lembar ke-3 untuk KPP melalui
Wajib Pajak; |
|
|
|
- |
Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
Persepsi yang bersangkutan; -Lembar ke-5 untuk Kantor Pabean. |
|
2.7. |
Menjawab permintaan konfirmasi. Bank Devisa Persepsi diwajibkan
menjawab permintaan konfirmasi mengenai suatu pembayaran atau penyetoran
apabila ada permintaan dari Kantor Pabean atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP). |
||
|
|
|
|
|
3. |
Bagi Kantor Perbendaharaan dan
Kas Negara (KPKN) |
|||
|
3.1. |
Menerima SSBC lembar ke-2 dan SSP
lembar ke-2 dari Bank devisa Persepsi. |
||
|
3.2. |
Mengirim SSP lembar ke-2 kepada
KPP. |
||
|
3.3. |
Menjawab permintaan konfirmasi
mengenai suatu setoran apabila ada permintaan dari Kantor Pabean atau KPP. |
||
|
|
|
||
4. |
Bagi Kantor Pabean |
|||
|
4.1. |
Menerima PIB, PIBK, Nota
Pembetulan, dan SSBC serta SSP dari Importir atau Wajib Bayar sebagaimana
dimaksud pada butir 1.5 dan 1.6 . |
||
|
4.2. |
Meneliti kebenaran dan
kelengkapan PIB dan PIBK dan mencocokkan jumlah pembayaran yang tercantum
dalam SSBC dan SSP dengan jumlah Bea Masuk, Denda Administrasi, Bunga, dan
Pajak dalam rangka impor yang seharusnya dibayar. Untuk pembayaran dengan dokumen
dasar Nota Pembetulan, mencocokan jumlah yang dibayar yang tercantum dalam
SSBC dan SSP dengan jumlah nominal yang tercantum dalam Nota Pembetulan. |
||
|
4.3. |
Dokumen-dokumen yang berkenaan
dengan impor termasuk data SSBC, setiap hari ditatausahakan sesuai petunjuk
yang ditetapkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. |
||
|
4.4. |
Meneliti SSBC. |
||
|
|
4.4.1. |
Antar Pabean dapat meminta
konfirmasi mengenai suatu pembayaran atau penyetoran Bea Masuk, Cukai, Denda
Administrasi, Bunga dan Pajak dalam rangka impor kepada bank Devisa Persepsi
atau KPKN |
|
|
|
4.4.2. |
Meneliti SSBC lembar ke-1 yang
diterima dari Bank Devisa Persepsi. |
MENTERI
KEUANGAN, ttd. MAR'IE
MUHAMMAD
|
LAMPIRAN II |
|
||
KEPUTUSAN
MENTERI KEUANGAN |
|||
Nomor |
: |
232/KMK.05/1996 |
|
Tanggal |
: |
1 April
1996 |
|
TATA CARA PEMBAYARAN BEA MASUK, CUKAI, DENDA ADMINISTRASI, BUNGA, DAN PAJAK
DALAM RANGKA IMPOR MELALUI KANTOR PABEAN
1. |
Bagi
Importir atau Wajib Bayar |
|||
|
1.1. |
Mengisi formulir PIB atau PIBK
secara lengkap dan benar. |
||
|
1.2. |
Menerima Nota Pembetulan atau
SPKPBM dari Kantor Pabean. |
||
|
1.3. |
Menghubungi Kantor Pabean. |
||
|
|
1.3.1. |
Pembayaran dilakukan melalui
Kantor Pabean tempat pemenuhan kewajiban pabean |
|
|
|
1.3.2. |
PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau
SPKPBM diserahkan kepada Kantor Pabean guna pembayaran Bea Masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga dan Pajak dalam rangka impor. |
|
|
1.4. |
Menyerahkan uang pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda
Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor kepada Kantor Pabean. Importir atau Wajib Bayar
menyerahkan uang pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Bunga, dan
Pajak dalam rangka impor yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang
tercantum dalam PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau SPKPBM kepada Kantor Pabean. |
||
|
1.5. |
Menerima Bukti Pembayaran dari
Kantor Pabean. Atas pembayaran Bea Masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor,menerima bukti
pembayaran sebagai berikut : |
||
|
|
a. |
Bukti Pembayaran Bea Masuk,
Cukai, Denda Administrasi, atau Bunga yang bentuk dan isinya ditentukan oleh
Deriktur Jenderal Bea dan Cukai. |
|
|
|
b. |
Bukti Pembayaran Pajak atas
Impor, yang bentuk isinya ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak. |
|
|
|
|
||
2. |
Bagi Kantor Pabean |
|||
|
2.1. |
Kantor Pabean berkewajiban
memungut, menerima, menyimpan, menyetor, dan menatausahakan Bea masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. |
||
|
2.2. |
Menerima PIB, PIBK, Nota
Pembetulan, atau SPKPBM yang diajukan oleh Importir atau Wajib Bayar. |
||
|
2.3. |
Menerima pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda
Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor dari Importir atau Wajib
Bayar. |
||
|
|
2.3.1. |
Kantor Pabean menerima uang pembayaran Bea Masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak yang jumlahnya sama dengan jumlah
nominal yang tercantum dalam PIB, PIBK, Nota Pembetulan, atau SPKPBM. Untuk pembayaran dengan dokumen
dasar SPKPBM disamping meneliti kebenaran jumlah setoran, juga meneliti
apakah atas setoran tersebut harus |
|
|
|
2.3.2. |
Atas pembayaran bea Masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor diberikan bukti
sebagai berikut : |
|
|
|
|
a. |
Bukti Pembayaran Bea Masuk,
Cukai, Denda Administrasi, atau Bunga. |
|
|
|
b. |
Bukti pembayaran Pajak atas
impor. |
|
2.4. |
Menyetorakan Bea Masuk, Cukai,
Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor ke Kas Negara. |
||
|
|
2.4.1. |
Kantor Pabean menyetorkan seluruh
penerimaan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam
rangka impor ke Kas Negara melalui Bank Devisa Persepsi. |
|
|
|
2.4.2 |
Apabila pada lokasi/kota di
Kantor Pabean tidak terdapat Bank Devisa Persepsi maka penyetoran dapat
dilakukan pada Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia. |
|
|
2.5. |
Penyetoran sebagaimana dimaksud
pada butir2.4 dilakukan setiap hari dengan ketentuan |
||
|
|
2.5.1 |
Seluruh penerimaan pada hari itu
harus disetorkaan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|
|
|
2.5.2. |
Untuk penyetoran Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi,
atau Bunga digunakan formulir SSBC dalam rangkap 4 (empat). Untuk penyetoran setiap jenis pungutan
per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) manggunakan satu formulir SSBC,
masing-masing dalam rangkap 4 (empat). |
|
|
|
2.5.3. |
Untuk PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22 digunakan formulir
SSP rangkap 5 (lima). Untuk penyetoran setiap jenis
pajak per Mata Anggaran Penerimaan (MAP) menggunakan satu formulir SSP,
masing-masing dalam rangkap 5 (lima). |
|
|
|
2.5.4. |
Pengisian formulir SSBC dan SSP dilakukan secara lengkap
dan benar sesuai petunjuk pengisiannya. |
|
|
|
2.5.5. |
Formulir sebagaimana dimaksud pada butir 2.5.4.
diserahkan kepada Bank Devisa Persepsi atau Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia
beserta uang setoran yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum
pada SSBC bersangkutan. |
|
|
2.6. |
Menerima bukti penyetoran. Kantor Pabean menerima kembali
SSBC lembar ke-1 dan ke-3 serta SSP lembar ke-1, ke-3 dan ke-5 yang
telah dibubuhi penerimaan oleh Bank Devisa Persepsi. |
||
|
2.7. |
Menyampaikan pemberitahuan kepada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP). |
||
|
|
2.7.1. |
Atas pemungutan dan penyetoran
Pajak dalam rangka impor ke Rekening Kas Negara, Kantor Pabean menyampaikan
pemberitahuan kepada KPP di tempat kedudukan Kantor Pabean. |
|
|
|
2.7.2. |
Pemberitahuan dimaksud
menggunaakan formulir Surat Pemberitahuan Pajak dalam rangka impor yang
ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak dilampiri SSP lembar ke-3 yang
diterima dari Bank Devisa Persepsi/Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia dan
dokumen lainnya yang tersebut pada Surat Pemberitahuan itu. |
|
|
|
2.7.3. |
Penyampaian pemberitahuan akan
diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur
Jenderal Pajak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri sesuai bidang
tugas masing-masing. |
|
|
|
|
|
|
3. |
Bagi Bank Devisa Persepsi/ Kantor
PT.(Persero) Pos Indonesia |
|||
|
3.1. |
Menerima setoran pembayaranBea
Masuk, Cukai, denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor dari
Kantor Pabean, dengan formulir penyetoran sebagai berikut : |
||
|
|
a. |
Untuk penyetoran Bea Masuk,
Cukai, denda Administrasi dan Bunga menggunakan formulir SSBC; |
|
|
|
b. |
Untuk penyetoran Pajak
(PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22) menggunakan formulir SSP. |
|
|
3.2. |
Menditribusikan SSBC dan SSP. |
||
|
|
3.2.1. |
Untuk formulir SSBC sebagai
berikut : |
|
|
|
|
a. |
Lembar ke-1 , ke-3 untuk Penyetor
(Kantor Pabean); |
|
|
|
b. |
Lembar ke-2 untuk KPKN; |
|
|
|
c. |
Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
persepsi/Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia. |
|
|
3.2.2. |
Untuk formulir SSP sebagai
berikut : |
|
|
|
|
a. |
Lembaran ke-1 dan ke-5 untuk
Penyetor (Kantor Pabean); |
|
|
|
b. |
Lembaran ke-2 untuk KPP melalui
KPKN |
|
|
|
c. |
Lembaran ke-3 untuk KPP melalui
Penyetor (Kantor Pabean); |
|
|
|
d. |
Lembaran ke-4 untuk Bank Devisa
Persepsi/Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia. |
|
|
|
||
4. |
Bagi Kantor Perbendaharaan dan
Kas Negara (KPKN). Kewajiban bagi KPKN, dalam Tara
Cara Pembayaran dan Penyetoran Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Bunga,
dan Pajak dalam rangka impor yang dilakukan oleh Kantor Pabean, berpedoman
pada Lampiran I keputusan ini. |
MENTERI
KEUANGAN, ttd. MAR'IE
MUHAMMAD
|
LAMPIRAN III |
|
||
KEPUTUSAN
MENTERI KEUANGAN |
|||
Nomor |
: |
232/KMK.05/1996 |
|
Tanggal |
: |
1 April
1996 |
|
TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN BEA MASUK, CUKAI, DENDA ADMINISTRASI, BUNGA, DAN PAJAK DALAM
RANGKA IMPOR MELALUI PT.(PERSERO) POS INDONESIA
1. |
Bagi
Importir atau penerima kiriman pabean |
|||
|
1.1. |
Menerima Penetapan Pencacahan dan
Pembeaan Kiriman Pos (PPKP). |
||
|
|
1.1.1. |
Atas kiriman pabean (impor barang
melalui PT.(Persero) Pos Indonesia), penerima kiriman pabean menerima PPKP
yang dibuat/ditetapkan oleh Kantor Pabean. |
|
|
|
1.1.2. |
Pada PPKP dicantumkan penetapan
besarnya Bea Masuk, Cukai, dan Pajak dalam rangka impor yang harus dibayar
oleh Penerima Kiriman Pabean. |
|
|
1.2. |
Mengisi formulir SSBC dan SSP. |
||
|
|
1.2.1. |
Penerima kiriman pabean mengisi
formulir SSBC secara lengkap dan benar, berdasarkan PPKP untuk pembayaran Bea
Masuk dan Cukai. |
|
|
|
1.2.2. |
Penerima kiriman pabean mengisi
formulir SSP secara lengkap dan benar, berdasarkan PPKP untuk pembayaran
Pajak (PPn, PPnBM, dan PPh Pasal 22). |
|
|
1.3. |
Membayar penerimaan negara. Penerima kiriman pabean membayar
Bea Masuk, Cukai, denda Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor
yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tertulis pada SSBC dan SSP
bersangkuran, langsung ke loket Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia. |
||
|
1.4. |
Menerima barang kiriman, SSBC, dan SSP. Setelah melaksanakan pembayaran
Bea Masuk, Cukai, Denda
Administrasi, Bunga, dan Pajak dalam rangka impor, penerima kiriman pabean
akan menerima barang kiriman, SSBC, dan SSP. |
||
|
|
|
||
2. |
Bagi Kantor PT.(Persero) Pos
Indonesia |
|||
|
2.1. |
Menerima pembayaran. |
||
|
|
2.1.1. |
Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia
mencocokkan kebenaran pengisian SSBC dan SSP dengan data yang tercantum dalam
PPKP, dan jumlah uangnya. |
|
|
|
2.1.2. |
Apabila dalam penelitian ternyata
belum sesuai maka dokumen tersebut dikembalikan kepada penerima kiriman
pabean untuk dilengkapi dan sebagimana mestinya. |
|
|
|
2.1.3. |
Apabila dalam penelitian ternyata
telah sesuai atau telah dilakukan pembetulan dan dilengkapi sebagaimana
mestinya, kemudian uang pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan Pajak dalam rangka
impor diterima. |
|
|
2.2. |
Menyerahkan barang kiriman pabean, SSBC, dan SSP. Setelah menerima pembayaran Bea
Masuk, Cukai, dan Pajak dalam rangka impor, menyerahkan barang kiriman
pabean, SSBC, dan SSP kepada penerimaan kiriman pabean |
||
|
2.3. |
Mendistribusikan SSBC dan SSP. |
||
|
|
2.3.1. |
Mendistribusikan SSBC sebagai
berikut : |
|
|
|
|
a. |
Lembar ke- 1 untuk pengeluaran
barang; |
|
|
|
b. |
Lembar ke- 2 untuk KPKN; |
|
|
|
c. |
Lembar ke- 3 untuk Pembayar; |
|
|
|
d. |
Lembar ke- 4 untuk Kantor
PT.(Persero) Pos Indonesia. |
|
|
2.3.2. |
Mendistribusikan SSP sebagai
berikut : |
|
|
|
|
a. |
Lembar ke- 1 untuk Pembayar; |
|
|
|
b. |
Lembar ke- 2 untuk KPP melalui
KPKN; |
|
|
|
c. |
Lembar ke- 3 untuk
KPP melalui Wajib Pajak; |
|
|
|
d. |
Lembar ke- 4 untuk Kantor
PT.(Persero) Pos Indonesia; |
|
|
|
e. |
Lembar ke- 5 untuk Kantor Pabean. |
|
2.4. |
Menjawab permintaan konfirmasi Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia
diwajibkan permintaan konfirmasi mengenai suatu pembayaran atau penyetoran
apabila ada permintaan dari Kantor Pabean atau KPP. |
||
|
|
|
||
3. |
Bagi Kantor Pabean |
|||
|
3.1. |
Membuat.menetapkan PPKP. |
||
|
|
3.1.1. |
Atas kiriman pabean (impor barang
melalui PT.(Persero) Pos Indonesia, Kantor Pabean membuat/menetapkan
PPKPdalam rangkap 6 (enam): |
|
|
|
|
a. |
Lembar ke-1 untuk Kantor Pabean
pada Kantor Pos Lalu Bea (setelah Bea Masuk, Cukai, dan Pajak dalam rangka
impor dibayar); |
|
|
|
b. |
Lembar ke-2 untuk loket Kantor
PT.(Persero) Pos Indonesia; |
|
|
|
c. |
Lembar ke-3 untuk penerima
kiriman pabean; |
|
|
|
d. |
Lembar ke-4 untuk Kantor Pusat
PT.(Persero) Pos Indonesia; |
|
|
|
e. |
Lembar ke-5 untuk KPP; |
|
|
|
f. |
Lembar ke-6 untuk Kantor Pabean. |
|
|
3.1.2. |
pada PPKP dicantumkan besarnya
penetapan Bea Masuk, Cukai, dan pajak dalam rangka impor yang harus dibayar
oleh penerima kiriman pabean. |
|
|
3.2. |
Menyerahkan PPKP |
||
|
|
3.2.1. |
PPKP lembar ke 1 s/d 5 diserahkan
kepada PT.(Persero) Pos Indonesia menyertai barang kiriman pabean yang telah
diperiksa/dicacah dan telah ditetapkan Bea Masuk, Cukai, dan Pajak dalam
rangka impor. |
|
|
|
3.2.2. |
PPKP lembar ke-6 dikirimkan ke
Kantor Pabean sebagai arsip. |
|
|
3.3. |
Menerima PPKP, SSBC, dan SSP. Menerima PPKP lembar ke-1
dilampiri SSBC lembar ke-1, dan SSP lembar ke-5 dari Kantor PT.(Persero) Pos
Indonesia. |
||
|
3.4. |
Penatausahaan. Dokumen-dokumen yang berkenaan
dengan barang pabean termasuk SSBC dan SSP, setiap hari ditatausahakan sesuai
petunjuk yang ditetapkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. |
||
|
3.5. |
Rekonsiliasi. Meneliti/mencocokkan PPKP lembar
ke-1, SSBC ke-1, dan SSP lembar ke-5 yang diterima dari Kantor PT.(Persero)
Pos Indonesia, dengan PPKP lembar ke-6 yang ada pada Kantor Pabean. |
||
|
3.6. |
Memberitahukan PPKP yang belum diselesaikan. Setiap akhir bulan Kantor Pabean
memberitahukan kepada Kantor PT.(Persero) Pos Indonesia apabila PPKP lembar
ke-1 beserta lampirannya belum diterima sebagaimana dimaksud pada butir 3.3. |
||
|
|
|
||
4. |
Bagi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN). Kewajiban bagi KPKN dalam Tata
Cara Pembayaran dan Penyetoran Bea Masuk, Cukai, denda Administrasi, Bunga
dan Pajak dalam rangka impor yang dilakukan oleh PT.(Persero) Pos Indonesia
berpedoman pada Lampiran I keputusan ini. |
MENTERI
KEUANGAN, ttd MAR'IE
MUHAMMAD
|