Lampiran A.I Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
TATA CARA
PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN/PEREKAMAN SPT
I. |
UNIT PELAKSANA |
||||
|
1. |
Unit pelaksana penilaian
kelengkapan SPT adalah Seksi PPN & PTLL dan Kantor Penyuluhan Pajak
(Petugas I). |
|||
|
2. |
Unit pelaksana pengecekan
kebenaran formal pengisian SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas II). |
|||
|
3. |
Unit pelaksana
pengolahan/perekaman SPT adalah Seksi PDI/PDTUP (Petugas III). |
|||
|
4. |
Unit pelaksana penyimpanan
sementara SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas IV). |
|||
|
5. |
Unit pelaksana penyimpanan
akhir SPT adalah Seksi TUP/PDTUP (Petugas V). |
|||
II. |
PROSEDUR PENERIMAAN,
PENCATATAN, EDITING, DAN PEREKAMAN SPT |
||||
|
A. |
Petugas I |
|||
|
|
A.1 |
Kegiatan Penerimaan SPT di KPP |
||
|
|
|
1. |
Menerima SPT baik yang
disampaikan langsung oleh PKP atau Kuasanya, maupun SPT yang dikirim melalui
pos atau ekspedisi dari KPP lain. |
|
2. |
Melakukan pengecekan atas
kelengkapan SPT. Lihat Lampiran A.II. angka romawi IIA butir 1 dan 2. |
||||
3. |
Mengembalikan SPT yang tidak
lengkap kepada PKP, dengan penjelasan seperlunya (jika PKP menyampaikan SPT
secara langsung), atau dengan pemberitahuan KP.Tipa PPN 1.1-96 (Lampiran D.1)
kepada PKP yang menyampaikan SPT melalui pos. |
||||
4. |
Menyerahkan lembar ke-2 SPT
kepada PKP sebagai tanda terima untuk SPT yang lengkap. Melakukan pengelompokkan SPT per
jenis usaha. Lihat Lampiran A.II. angka romawi II.A. butir 3.1.b. |
||||
5. |
Membuat KP.PPN 1.8 yang berfungsi sebagai batch header untuk setiap
kelompok SPT, dengan maksimal 20 SPT untuk setiap KP.PPN 1.8. |
||||
6. |
Mengirim
SPT yang telah diterima dengan lengkap ke Petugas II dengan KP.PPN 1.8. |
||||
7. |
Menerima
kembali KP.PPN.1.8. berikut SPT nya dari Petugas II karena jumlahnya tidak
cocok. |
||||
8. |
Menerima dan membukukan
tembusan pertama KP.Tipa PPN 1.1-96 yang dikirim oleh Kantor Penyuluhan
Pajak. |
||||
|
|
A.2 |
Kegiatan penerimaan SPT di
Kantor Penyuluhan Pajak |
||
|
|
|
1. |
Melaksanakan tugas pada butir
A.1.1 s.d. A.1.6. Catatan : Dalam hal Kantor Penyuluhan Pajak
menerbitkan KP.Tipa PPN 1.1-96 dibuat rangkap 3, tanpa membuat Buku Register. |
|
2. |
Mengirim SPT yang telah
dikelompokkan ke Seksi PPN & PTLL (Petugas II) dengan KP.PPN 1.8. pada
hari kerja berikutnya. |
||||
|
B. |
Petugas II |
|||
|
|
1. |
Menerima
dari Petugas I SPT Lengkap berikut KP.PPN 1.8 rangkap 4 (empat) yang dibuat
per jenis usaha dan telah dikelompokkan. |
||
|
|
2. |
Mengecek
kebenaran jumlah SPT apakah telah sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam
KP.PPN 1.8. |
||
|
|
3. |
Memaraf
lembar ke-1 KP.PPN 1.8 dan mengembalikannya kepada Petugas I sebagai tanda
terima bila jumlahnya cocok. |
||
|
|
4. |
Mengembalikan
KP.PPN 1.8 berikut SPT-nya kepada Petugas I bila jumlahnya tidak cocok. |
||
|
|
5. |
Mencatat
data-data yang tercantum dalam SPT pada Kartu Pengawasan SPT dan Pembayaran
Masa PPN (KP.PPN 1.6) dan/atau Kartu Pengawasan SPT dan Pembayaran Masa PPnBM
(KP.PPN 1.7) yang disimpan dalam Kotak I. |
||
|
|
6. |
Memindahkan
KP.PPN 1.6 dan/atau KP.PPN 1.7 yang telah diisi ke Kotak II. |
||
|
|
7. |
Meneliti
kecocokan dan penjumlahan angka-angka dalam SPT Induk dengan lampirannya. Lihat
Lampiran A.II angka romawi III huruf f. |
||
|
|
8. |
Melakukan
editing SPT dengan cara memberikan tanda V dengan tinta/spidol warna
hitam/biru pada elemen-elemen data SPT yang direkam dalam komputer, baik yang
terdapat dikolom "Bulan ini" maupun yang terdapat dikolom "s/d
Bulan ini" yaitu elemen : |
||
|
|
|
- |
SPT 1195 yang direkam adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.2; |
|
- |
SPT 1195 PE yang direkam
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.3; |
||||
- |
SPT 1195 BM yang direkam
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.4; |
||||
|
|
9. |
Mengirim
SPT yang telah diedit beserta lampirannya kepada Petugas III di Seksi
PDI/PDTUP secara berangsur-angsur dengan menggunakan formulir KP.PPN
1.8 lembar ke-2, ke-3 dan ke-4 yang sekaligus berfungsi sebagai batch
header SPT yang telah diedit, dan menerima KP.PPN 1.8 lembar ke-2 yang telah
diparaf oleh Petugas II sebagai tanda terima. Khusus
untuk SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi) dalam rangka
ekspor atau penyerahan kepada Pemungut PPN agar editing dan pengirimannya ke
Petugas III didahulukan. |
||
|
|
10. |
Menerima
dari Petugas III secara berangsur-angsur : |
||
|
|
|
a. |
SPT yang
sudah direkam disertai KP.PPN 1.8 lembar ke-3 dan ke-4 dan mengembalikan
lembar ke-4 KP.PPN 1.8 kepada Petugas III sebagai tanda terima, |
|
b. |
SPT dengan kesalahan matematis
disertai Lembar Penelitian SPT dengan Komputer (Lampiran D.5/D.6/D.7) untuk
dilakukan koreksi/dibalancekan. Catatan : |
||||
|
|
|
|
- |
SPT
Lengkap yang unbalance dibetulkan sendiri oleh Petugas II dengan menggunakan
data yang ada pada KPP maupun yang disampaikan oleh PKP untuk dibuat menjadi
balance. |
|
|
|
|
- |
Untuk
memperoleh data dari PKP sehubungan dengan SPT unbalance, Petugas II harus
membuat Surat Permintaan Penjelasan Pengisian SPT/KP.Tipa PPN 1.2-96
(Lampiran D.8) dan mengirimkan secepatnya kepada PKP. |
|
|
|
|
- |
Dalam
hal PKP tidak memberikan tanggapan KP.Tipa PPN 1.2-96 sehingga SPT tidak
dapat dibalancekan, maka dikirim ke Petugas PSK untuk dilakukan PSK. |
|
|
|
|
- |
Hasil
koreksi SPT yang unbalance diberitahukan kepada PKP dengan Surat
Pemberitahuan Hasil Pengecekan SPT/KP.Tipa PPN 1.3-96 (Lampiran D.9). |
|
|
11. |
Mengirim
kembali SPT yang sudah dikoreksi/dibalancekan ke Petugas III untuk direkam
ulang, pengiriman dilakukan dengan membuat KP.PPN.1.8 baru dengan jumlah
maksimal 20 (dua puluh) SPT untuk setiap KP.PPN 1.8. |
||
|
|
12. |
Membuat
Nota Penghitungan atas koreksi yang disebut pada butir 10 huruf b sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. |
||
|
|
13. |
Menerima
dari Petugas III melalui Kepala Seksi PPN & PTLL, hasil perekaman
komputer yang terdiri dari : |
||
|
|
|
a. |
Daftar
PKP yang tidak memasukkan SPT per jenis usaha : |
|
|
|
|
|
- |
Industri |
|
|
|
|
- |
Perdagangan |
|
|
|
|
- |
Pedagang
Eceran |
|
|
|
|
- |
Jasa. |
|
|
|
b. |
Daftar
SPT Lebih Bayar yang meminta Pengembalian/Kompensasi per Masa Pajak per jenis
usaha. |
|
|
|
|
c. |
Surat
Teguran. |
|
|
|
14. |
Mengirim
Surat Teguran (yang diterima dari Petugas III) kepada PKP setelah sebelumnya
mengecek apakah PKP yang akan ditegur benar-benar tidak menyampaikan SPT
Lengkap. Catatan
: |
||
|
|
|
- |
Pengecekan
sebelum pengiriman Surat Teguran harus dilakukan, karena Surat Teguran hanya
dikirim kepada PKP yang benar-benar tidak memasukkan SPT. |
|
|
|
|
- |
PKP
yang menyampaikan SPT Lengkap akan tetapi telah melampaui batas waktu yang
telah ditentukan dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a KUP, tetap dikenakan sanksi
administrasi berupa denda sebesar Rp 25.000,- (Pasal 7 KUP). |
|
|
|
15. |
Mengirim
ke Petugas PSK : |
||
|
|
|
a. |
Kelompok
SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi) karena ekspor atau
penyerahan kepada Pemungut PPN yang telah selesai direkam berikut KP.PPN.1.8. |
|
|
|
|
b. |
SPT
unbalance yang telah ditindaklanjuti dengan KP.Tipa PPN 1.2-96 yang dalam
waktu tertentu tidak ada tanggapan, sehingga tidak dapat dibalancekan,
disertai Daftar SPT tersebut secara manual. |
|
|
|
16. |
Mengirim
ke Petugas PSL, SPT Lebih Bayar yang merupakan akumulasi dari beberapa Masa
Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian (restitusi) pada akhir Tahun Pajak
dengan menggunakan buku ekspedisi. Catatan
: Dalam
hal PKP mengajukan permohonan pengembalian (restitusi) dan dokumen
pendukungnya belum dilengkapi, maka petugas PSK/PSL harus segera mengirim
permintaan kelengkapan dokumen tersebut, dengan memakai Formulir KP.Tipa PPN
1.4-96 (Lampiran D.11) |
||
|
|
17. |
Mengirim
ke Petugas IV kelompok SPT lainnya (sesuai SPT yang termasuk pada butir 15
dan 16) yang telah selesai direkam berikut KP.PPN 1.8. |
||
|
D. |
Petugas
III |
|||
|
|
15. |
Menerima
SPT yang telah diedit dan lampirannya dari Petugas II dengan disertai KP.PPN
1.8 lembar ke-2, ke-3, dan ke-4. |
||
|
|
16. |
Mengecek
dan mencocokkan jumlah SPT dengan isi batch. Apabila telah sesuai,
membubuhkan paraf tanda terima dan mengirimkan kembali KP.PPN 1.8 lembar ke 2
kepada Petugas II. |
||
|
|
17. |
Merekam
elemen SPT Induk ynag telah diberi tanda V, dengan mendahulukan SPT Lebih
Bayar yang meminta pengembalian (restitusi) dalam rangka ekspor dan
penyerahan kepada Pemugut PPN. |
||
|
|
18. |
Melakukan
penelitian kebenaran formal pengisian SPT dengan dukungan komputer pada saat
perekaman SPT, antara lain dengan meneliti : |
||
|
|
|
a. |
ketepatan penyampaian SPT pada
kode L.1 dan L.2 Formulir 1195 serta kode H.1 dan H.2 Formulir 1195 BM/PE; |
|
|
|
|
b. |
apakah ada kesalahan tulis
dan/atau kesalahan hitung; |
|
|
|
|
c. |
ketepatan
waktu dan jumlah penyetoran PPN/PPn BM yang kurang dibayar; |
|
|
|
|
d. |
unsur
lainnya dalam SPT, lihat Lembar Penelitian SPT dengan komputer (Lampiran
D.5/D.6/D.7). |
|
|
|
19. |
Mengisi
Lembar Penelitian SPT dengan Komputer (Lampiran D.5/D.6/D.7) bagi SPT yang
menurut komputer terdapat kesalahan matematis dan/atau terlambat disampaikan/dibayar,
kemudian melekatkan lembar tersebut pada SPT yang bersangkutan. |
||
|
|
20. |
Mengirim
SPT dengan kesalahan matematis disertai Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
(Lampiran D.5/D.6/D.7) kepada Petugas II untuk dilakukan koreksi. Untuk
memudahkan penelitian oleh Petugas II, maka SPT unbalance tersebut oleh
Petugas III diberi nomor dalam lingkaran sesuai dengan nomor urut pada KP.PPN
1.8 yang bersangkutan dan dilampiri Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
(Lampiran D.5/D.6/D.7) untuk dibalancekan. |
||
|
|
21. |
Menerima
kembali dan merekam ulang SPT yang telah dibalancekan oleh Petugas II dan
Petugas PSK. |
||
|
|
22. |
Mengirim
SPT yang sudah direkam ke Petugas II disertai KP.PPN 1.8 lembar ke-3 dan ke-4
dan menerima kembali KP.PPN 1.8 lembar ke-3 yang telah diparaf Petugas II
sebagai tanda terima. |
||
|
|
23. |
Menerima
Daftar Kesimpulan Hasil PSK (DKHPSK) dan Daftar Kesimpulan Hasil PSL (DKHPSL)
untuk direkam. |
||
|
|
24. |
Mencetak
: |
||
|
|
|
a. |
Daftar PKP yang tidak memasukkan
SPT per jenis usaha : |
|
|
|
|
|
- |
Industri |
|
|
|
|
- |
Perdagangan |
|
|
|
|
- |
Pedagang
Eceran |
|
|
|
|
- |
Jasa. |
|
|
|
b. |
Daftar SPT Lebih Bayar yang
meminta Pengembalian/Kompensasi per Masa Pajak per jenis usaha; |
|
|
|
|
c. |
Surat
Teguran; |
|
|
|
|
d. |
Laporan
KPL.KPP 5.1.1, 5.1.2, 5.1.3, 5.2.1, 5.2.2, 5.2.3, 5.3.1, 5.3.2, 5.3.3, dan
5.12; |
|
|
|
25. |
Mengirim
hasil dari kegiatan pada butir 10 di atas ke Seksi PPN & PTLL. |
||
|
E. |
Petugas
IV |
|||
|
|
15. |
Menerima
SPT dari Petugas II untuk disimpan sementara. |
||
|
|
16. |
Mengirim
SPT yang akan dilakukan pemeriksaan. |
||
|
F. |
Petugas
V |
|||
|
|
15. |
Menerima
Nota Penghitungan dari Petugas II dan Pemeriksa untuk direkam dengan
komputer. |
||
|
|
16. |
Menerima
SPT dari Petugas IV untuk disimpan dalam rumah berkas. |
||
|
|
17. |
Mencetak
dan mengirim produk hukum berupa surat ketetapan pajak kepada PKP sesuai
dengan prosedur yang ditentukan. |
Lampiran A.II Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
TATA CARA
PENELITIAN SPT
I. |
UNIT PELAKSANA |
||||||
|
1. |
Unit pelaksana penilaian
kelengkapan SPT adalah Seksi PPN & PTLL dan Kantor Penyuluhan Pajak
(Petugas I). |
|||||
|
2. |
Unit pelaksana pengecekan
kelengkapan formal pengisian SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas II). |
|||||
II. |
PENILAIAN KELENGKAPAN SPT
(Petugas I) |
||||||
|
A. |
Kegiatan di KPP |
|||||
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT
meliputi pengecekan tentang : |
|||||
|
|
a. |
kelengkapan pengisian SPT dan
kelengkapan lampirannya; |
||||
b. |
adanya tanda tangan dan nama
jelas PKP atau Kuasanya; |
||||||
c. |
adanya Surat Kuasa Khusus
apabila SPT ditandatangani oleh kuasa PKP; |
||||||
d. |
adanya SSP, dalam hal SPT
Kurang Bayar atau SSP yang seharusnya dilampirkan pada kode J.8 Formulir
1195, kode F.3 Formulir 1195 BM atau kode F.3 Formulir 1195 PE. |
||||||
|
2. |
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengecekan adalah : |
|||||
|
|
a. |
Kolom Masa Pajak. Mengecek apakah pengisian
kolom Masa Pajak tersebut sudah sesuai dengan masa yang seharusnya
dilaporkan; |
||||
b. |
Kolom Pembetulan Masa Pajak Dalam hal terjadi pembetulan
SPT, agar dicek pengisian kolom Masa Pajaknya, dan pembetulan yang keberapa; |
||||||
c. |
Kolom menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan PM. Bagi PKP yang menggunakan
Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan karena memilih menggunakan
Norma Penghitungan Penghasilan Neto maka Kode D.2 Formulir 1195 harus diisi; |
||||||
|
3. |
Hasil pengecekan dapat berupa
: |
|||||
|
|
- |
SPT Lengkap |
||||
- |
SPT Tidak Lengkap |
||||||
|
|
3.1 |
Apabila dari hasil pengecekan
ternyata bahwa SPT Lengkap maka Petugas I : |
||||
|
|
|
a. |
Membubuhkan tanggal, tanda
tangan, nama jelas, NIP dan Cap Kantor pada kolom SPT yang disediakan serta
memberi tanda X pada kota Tepat Waktu atau Terlambat. Selanjutnya,
menyerahkan lembar ke-2 SPT kepada PKP sebagai tanda terima |
|||
|
|
|
b. |
Mengirim lembar ke-1 SPT Lengkap
kepada Petugas II dengan menggunakan formulir Register Harian Penerimaan SPT
(KP.PPN 1.8) rangkap 4 (empat) yang dibuat per kelompok jenis usaha : |
|||
|
|
|
|
- |
Industri; |
||
- |
Perdagangan; |
||||||
- |
Pedagang Eceran; |
||||||
- |
Jasa. |
||||||
|
|
|
|
Masing-masing kelompok jenis
usaha terdiri dari : |
|||
|
|
|
|
- |
Lebih bayar; |
||
- |
Nihil; dan |
||||||
- |
Kurang bayar |
||||||
|
|
|
|
Untuk SPT Lebih Bayar terbagi
lagi atas : |
|||
|
|
|
|
- |
Kompensasi; |
||
- |
Pengembalian (restitusi) yang
dipisah menurut alasannya : |
||||||
|
|
|
|
|
- |
Ekspor Barang Kena Pajak; |
|
|
|
|
|
|
- |
Penyerahan kepada Pemungut
PPN; |
|
|
|
|
|
|
- |
Lain-lain. |
|
|
|
|
|
|
Khusus untuk
SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi), agar dikirim secara
terpisah dengan menggunakan KP. PPN 1.8 rangkap 4 (empat), dibuat per jenis
usaha dan pada kolom keterangan diberikan penjelasan alasan pengembalian
(resitusi) yang diminta, serta didahulukan pengirimannya. Pengiriman SPT dari
Petugas I kepada Petugas II agar dilakukan secara berangsur-angsur setiap KP.
PPN 1.8 maksimal terdiri dari 20 (dua puluh) SPT. |
||
|
|
3.2 |
Apabila dari hasil pengecekan ternyata
bahwa SPT Tidak Lengkap maka Petugas I : |
||||
|
|
|
a. |
Dalam
hal SPT disampaikan langsung oleh PKP, harus dikembalikan kepada PKP dengan
penjelasan seperlunya; |
|||
|
|
|
b. |
dalam
hal SPT diterima melalui pos atau ekspedisi dari KPP lainnya, harus
dikembalikan kepada PKP dengan surat tercatat. SPT yang dikembalikan tersebut
dilampiri dengan KP Tipa PPN 1.1-96, dan menyimpan lembar kedua KP.Tipa PPN
1.1-96 sebagai arsip. |
|||
|
|
|
c. |
Membukukan
KP.Tipa PPN 1.1-96 dalam buku Register KP.Tipa PPN 1.1-96 termasuk tembusan
pertama KP.Tipa PPN 1.1-96 yang diterima dari Kantor Penyuluhan Pajak, yang
merupakan alat pengawasan SPT yang tidak lengkap.Buku Register tersebut
dibuat dengan kolom-kolom sebagai berikut : |
|||
|
|
|
|
- |
Nomor Urut; |
||
- |
NPWP dan NPPKP; |
||||||
- |
Masa Pajak; |
||||||
|
|
|
|
- |
Tanggal pengiriman; |
||
- |
Tanggal diterimanya SPT
Lengkap dari PKP; |
||||||
- |
Alamat SPT Tidak Lengkap. |
||||||
|
B. |
Kegiatan di Kantor Penyuluhan
Pajak |
|||||
|
1. |
Pelaksanaan penilaian
kelengkapan SPT di Kantor Penyuluhan Pajak pada dasarnya sama dengan yang
dilakukan di KPP, termasuk dalam pembuatan KP PPN.1.8. |
|||||
|
2. |
Penyaluran SPT yang diterima
oleh Kantor Penyuluhan Pajak ke KPP harus dilakukan selambat-lambatnya pada
hari kerja berikutnya. |
|||||
|
3. |
Dalam hal Kantor Penyuluhan
Pajak menerima SPT Tidak Lengkap melalui pos, maka SPT tersebut harus
dikembalikan kepada PKP dengan surat tercatat serta dilampiri dengan KP.Tipa
PPN 1.1-96, tembusan pertama KP.Tipa PPN 1.1-96 dikirim ke KPP dan tembusan
kedua sebagai arsip. |
|||||
IV. |
PENGECEKAN KEBENARAN FORMAL
PENGISIAN SPT (Petugas III) Berdasarkan Lampiran D.5, D.6,
D.7 dan SPT unbalance yang diterima dari Petugas III dilakukan pengecekan
kebenaran formal pengisian SPT untuk ditindaklanjuti. Pengecekan meliputi : |
||||||
|
b. |
Ketepatan waktu penyampaian
SPT. |
|||||
|
c. |
Ketepatan penyetoran PPN/PPn
BM terutang. |
|||||
|
d. |
Kelengkapan pengisian
kolom-kolom SPT. |
|||||
|
e. |
Kebenaran penulisan dan/atau
kebenaran perhitungan. |
|||||
|
f. |
Mencocokkan tanggal penerbitan
Faktur Pajak dengan tanggal Pengukuhan PKP. |
|||||
|
g. |
Mencocokkan angka-angka dalam
SPT Induk dengan angka-angka yang tercantum dalam lampirannya : |
|||||
|
f.1. |
SPT 1195 dan SPT 1195 BM |
|||||
|
|
1. |
Pajak Keluaran |
||||
|
|
|
- |
mencocokkan
Kode C.1.3 Formulir 1195, Kode C.6 Formulir 1195 BM dengan rekapitulasi
(angka 4) Formulir 1195 A1; |
|||
- |
mencocokkan
Kode C.2 Formulir 1195, Kode C.7 Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi (angka
5) Formulir 1195 A1; |
||||||
- |
mencocokkan
Kode C.4.1.1. Formulir 1195, Kode C.8.1, Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi
(angka 1) Formulir 1195 A3; |
||||||
- |
mencocokkan
Kode C.4.1.2. Formulir 1195, Kode C.8.2, Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi
(angka 2) Formulir 1195 A3. |
||||||
|
|
2. |
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan |
||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.1.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 1) Formulir 1195 B1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.2.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 2) Formulir 1195 B1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.3.1.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 3) Formulir 1195 B1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.3.2.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 4) Formulir 1195 B1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.4.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 6) Formulir 1195 B1; |
|||
|
|
3. |
Mencocokkan
Pajak Masukan dan PPn BM yang memperoleh pembayaran pendahuluan dari BAPEKSTA
Keuangan (Kode D.4.1. Formulir 1195) dengan angka yang tercantum dalam
Formulir 1195 B2. |
||||
|
|
4. |
Mencocokkan
Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan (Kode F Formulir 1195) dengan
angka yang tercantum dalam Formulir 1195 B4. |
||||
|
f.2. |
SPT 1195 PE |
|||||
|
|
1. |
Penyerahan Barang Dagangan |
||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode B.2. Formulir
1195 PE dengan Retur Penjualan pada angka IV kolom 6 Formulir 1195 PE-1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan
Kode B.3. Formulir 1195 PE dengan JUMLAH kolom 6 Formulir 1195 PE-1; |
|||
|
|
2. |
PPN yang harus dibayar |
||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.1. Formulir
1195 PE dengan JUMLAH pada kolom 7 Formulir 1195 PE-1; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.2.1
Formulir 1195 PE dengan Rekapitulasi (angka 1) Formulir 1195 PE-2; |
|||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.2.2
Formulir 1195 PE dengan Rekapitulasi (angka 2) Formulir 1195 PE-2; |
|||
V. |
HASIL KEGIATAN PENILAIAN
KELENGKAPAN SPT DAN PENGECEKAN KEBENARAN FORMAL PENGISIAN SPT (Petugas I dan
II) Hasil kegiatan penilaian
kelengkapan dan pengecekan kebenaran formal SPT dapat berupa : |
||||||
|
1. |
Tanda terima SPT Lengkap
berupa pengisian tanggal, tanda tangan, nama jelas, NIP, Cap Kantor dan tanda
[X] kotak Tepat waktu atau Terlambat pada Kode L Formulir 1195 atau Kode H
Formulir 1195 BM/PE. Baik pada SPT asli maupun tindasannya. |
|||||
|
2. |
Surat Pemberitahuan Tentang
Ketidaklengkapan SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.1-96). |
|||||
|
3. |
Surat Permintaan Penjelasan
Pengisian SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.2-96). |
|||||
|
4. |
Surat Pemberitahuan Hasil
Pengecekan SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.3-96) dalam hal SPT unbalance dapat
dibalancekan. |
|||||
|
5. |
Surat Teguran dalam hal PKP
tidak menyampaikan SPT. |
|||||
|
6. |
Nota Penghitungan, dalam hal
SPT tidak dimasukkan atau terlambat dimasukkan dan/atau pajak yang terutang
terlambat disetor dan/atau terdapat kekurangan pajak sebagai akibat salah
tulis dan/atau salah hitung. |
|||||
VI. |
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN |
||||||
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT
harus diselesaikan dalam jangka waktu : |
|||||
|
|
a. |
pada saat diterima, dalam hal
SPT disampaikan langsung oleh PKP. |
||||
|
|
b. |
selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja setelah diterima, dalam hal SPT disampaikan melalui pos. |
||||
|
2. |
Pengiriman kembali SPT Tidak
Lengkap yang diterima melalui pos, dilakukan selambat-lambatnya 4 (empat)
hari kerja sejak tanggal diterimanya SPT. |
|||||
|
3. |
Pengecekan kebenaran formal
pengisian SPT harus diselesaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak SPT
Lengkap diterima, kecuali : |
|||||
|
|
a. |
SPT unbalance yang telah
dikirimi KP.Tipa PPN 1.2-96 harus diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh)
kerja sejak tanggal KP.Tipa PPN 1.2-96 dikirim (PKP harus menanggapi KP.Tipa
PPN 1.2-96 paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal KP.Tipa PPN
1.2-96) dikirim; |
||||
|
|
b. |
untuk SPT yang akan dilakukan
pemeriksaan, pengecekan kebenaran formal dilakukan sesuai dengan hasil
pemeriksaan. |
||||
|
|
Catatan : |
Lampiran B.I Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
TATA CARA
PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN/PEREKAMAN SPT
I. |
UNIT PELAKSANA |
||||||
|
1. |
Unit pelaksana penilaian
kelengkapan SPT adalah TPT di KPP dan Kantor Penyuluhan Pajak (Petugas I). |
|||||
|
2. |
Unit pelaksana pengecekan
kebenaran formal pengisian SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas II). |
|||||
|
3. |
Unit pelaksana
pengolahan/perekaman SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas III). |
|||||
|
4. |
Unit pelaksana penyimpanan
sementara SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas IV). |
|||||
|
5. |
Unit pelaksana penyimpanan
akhir SPT adalah Seksi TUP/PDTUP (Petugas V). |
|||||
II. |
PROSEDUR PENERIMAAN,
PENCATATAN, EDITING, DAN PEREKAMAN SPT |
||||||
|
A. |
Petugas I |
|||||
|
|
A.1 |
Kegiatan Penerimaan SPT di KPP |
||||
|
|
|
1. |
Menerima SPT baik yang
disampaikan langsung oleh PKP atau Kuasanya, maupun SPT yang dikirim melalui
pos atau ekspedisi dari KPP lain. |
|||
2. |
Melakukan pengecekan atas
kelengkapan SPT. Lihat Lampiran B.II. angka romawi
IIA butir 1 dan 2. |
||||||
3. |
Mengembalikan SPT yang tidak
lengkap kepada PKP, dengan penjelasan seperlunya (jika PKP menyampaikan SPT
secara langsung), atau dengan pemberitahuan KP.Tipa PPN 1.1-96 (Lampiran D.1)
kepada PKP yang menyampaikan SPT melalui pos. |
||||||
4. |
Merekam unsur SPT yang telah
diterima dengan lengkap antara lain : NPWP, Masa Pajak, Kode Jenis Usaha,
Kode Jenis SPT, Kode Kurang, Lebih, Nihil, Kode Kompensasi/Restitusi SPT
Lebih Bayar dan Kode Alasannya, untuk keperluan tanda terima SPT, dan
mencetak tanda terima SPT, membubuhkan tanda tangan, nama jelas, NIP dan Cap
Kantor pada tanda terima SPT hasil keluaran komputer. Tanda terima SPT
terdiri dari dua bagian, yaitu Lembar Pengawasan Arus Dokumen (bagian atas)
dan Bukti Penerimaan Surat (bagian bawah). Selanjutnya menyerahkan lembar
ke-2 SPT kepada PKP dan disertai dengan tanda terima hasil keluaran komputer;
Catatan : (Dalam hal komputer tidak dapat
dioperasikan) |
||||||
|
- |
membubuhkan
tanggal, tanda tangan, nama jelas, NIP dan Cap Kantor pada kolom SPT yang
disediakan serta memberikan tanda X pada kotak Tepat waktu atau Terlambat.
Selanjutnya menyerahkan lembar ke-2 SPT kepada PKP sebagai tanda terima; |
|||||
- |
perekaman
tanda terima SPT tetap dilakukan setelah komputer dapat dioperasikan kembali
termasuk SPT yang diterima dari Kantor Penyuluhan Pajak tetapi tanpa mencetak
tanda terima. |
||||||
5. |
Melakukan pengelompokkan SPT per jenis usaha. Lihat Lampiran B.II.
angka II.A. butir 3.1.b. |
||||||
6. |
Mencetak
KP.PPN 1.8 yang berfungsi sebagai batch header untuk setiap kelompok SPT,
dengan maksimal 20 (dua puluh) SPT untuk setiap KP.PPN 1.8. |
||||||
7. |
Menerima
dan merekam SPT dari Kantor Penyuluhan Pajak pada menu perekaman tanda terima
SPT. |
||||||
8. |
Mengirim SPT yang telah
diterima dengan lengkap ke Petugas II disertai dengan KP.PPN.1.8. |
||||||
|
|
|
9. |
Menerima kembali KP.PPN 1.8
berikut SPT-nya dari Petugas II karena jumlahnya tidak cocok. |
|||
|
|
|
10. |
Menerima
dan membukukan tembusan pertama KP.Tipa PPN 1.1-96 yang dikirim oleh Kantor
Penyuluhan Pajak. |
|||
|
|
A.2 |
Kegiatan Penerimaan SPT di
Kantor Penyuluhan Pajak : |
||||
|
|
|
1. |
Melaksanakan tugas pada butir
A.1.1 s.d. A.1.3 : Catatan : Dalam hal Kantor Penyuluhan Pajak
menerbitkan KP.Tipa PPN 1.1-96 dibuat rangkap 3, maka tidak perlu membuat
Buku Register, KP.Tipa PPN 1.1-96. |
|||
2. |
Menyerahkan lembar ke-2 SPT
kepada PKP sebagai tanda terima untuk SPT yang lengkap. |
||||||
3. |
Melakukan pengelompokkan SPT Lihat
Lampiran B.II angka II.A. butir 3.1.b; |
||||||
4. |
Membuat KP.PPN 1.8 yang berfungsi
sebagai batch header untuk setiap kelompok SPT dengan maksimal 20 (dua puluh)
SPT untuk setiap KP.PPN 1.8; |
||||||
|
|
|
5. |
Mengirim SPT yang telah
dikelompokkan ke TPT dengan KP.PPN 1.8 pada hari kerja berikutnya. |
|||
|
B. |
Petugas II |
|||||
|
|
1. |
Menerima
dari Petugas I SPT Lengkap berikut KP.PPN 1.8 rangkap 4 (empat) yang telah
dikelompokkan. |
||||
|
|
2. |
Mengecek
kebenaran jumlah SPT apakah telah sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam
KP.PPN 1.8. |
||||
|
|
3. |
Memaraf
lembar ke-1 KP.PPN 1.8 dan mengembalikannya kepada Petugas I sebagai tanda
terima bila jumlahnya cocok. |
||||
|
|
4. |
Mengembalikan
KP.PPN 1.8 berikut SPT-nya kepada Petugas I bila jumlahnya tidak cocok. |
||||
|
|
5. |
Meneliti
kecocokan dan penjumlahan angka-angka dalam SPT Induk dengan lampirannya. |
||||
|
|
6. |
Melakukan
editing SPT dengan cara memberikan tanda V dengan tinta/spidol warna
hitam/biru pada elemen-elemen data SPT yang direkam dalam komputer, baik yang
terdapat pada kolom "Bulan ini" maupun yang terdapat pada kolom
"s/d Bulan ini", yaitu elemen : |
||||
|
|
|
- |
SPT 1195 yang direkam adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.2; |
|||
- |
SPT 1195 PE yang direkam
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.3; |
||||||
- |
SPT 1195 BM yang direkam
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran D.4; |
||||||
|
|
7. |
Mengirim
SPT yang telah diedit beserta lampirannya kepada Petugas III secara
berangsur-angsur dengan menggunakan formulir KP.PPN 1.8 lembar ke-2,
ke-3 dan ke-4 yang sekaligus berfungsi sebagai batch header SPT yang telah
diedit, dan menerima KP.PPN 1.8 lembar ke-2 yang telah diparaf oleh Petugas
II sebagai tanda terima. Khusus
untuk SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi) dalam rangka
ekspor atau penyerahan kepada Pemungut PPN, editing dan pengirimannya ke
Petugas III agar didahulukan. |
||||
|
|
8. |
Menerima
dari Petugas III secara berangsur-angsur : |
||||
|
|
|
a. |
SPT
yang sudah direkam disertai KP.PPN 1.8 lembar ke-3 dan ke-4 dan mengembalikan
lembar ke-4 KP.PPN 1.8 kepada Petugas III sebagai tanda terima, |
|||
b. |
SPT
dengan kesalahan matematis disertai Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
(Lampiran D.5/D.6/D.7) untuk dilakukan koreksi/dibalancekan. |
||||||
|
|
|
|
Catatan
: |
|||
|
|
|
|
- |
SPT
Lengkap yang unbalance dibetulkan sendiri oleh Petugas II dengan menggunakan
data yang ada pada KPP maupun yang disampaikan oleh PKP untuk dibuat menjadi
balance. |
||
|
|
|
|
- |
Untuk
memperoleh data dari PKP sehubungan dengan SPT unbalance, Petugas II harus
membuat Surat Permintaan Penjelasan Pengisian SPT/KP.Tipa PPN 1.2-96
(Lampiran D.8) dan mengirimkan secepatnya kepada PKP. |
||
|
|
|
|
- |
Dalam
hal PKP tidak memberikan tanggapan KP.Tipa PPN 1.2-96 sehingga SPT tidak
dapat dibalancekan, maka dikirim ke Petugas PSK untuk dilakukan PSK. |
||
|
|
|
|
- |
Hasil
koreksi SPT yang unbalance diberitahukan kepada PKP dengan Surat
Pemberitahuan Hasil Pengecekan SPT/KP.Tipa PPN 1.3-96 (Lampiran D.9). |
||
|
|
9. |
Mengirim
kembali SPT yang sudah dikoreksi/dibalancekan ke Petugas III untuk direkam
ulang, pengiriman dilakukan dengan membuat KP.PPN.1.8 baru dengan jumlah maksimal
20 (dua puluh) SPT untuk setiap KP.PPN 1.8. |
||||
|
|
10. |
Membuat
Nota Penghitungan atas koreksi yang disebut pada butir 10 huruf b sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. |
||||
|
|
11. |
Menerima
dari Petugas III Surat Teguran hasil keluaran komputer. |
||||
|
|
12. |
Melihat
pada layar Komputer (mencetak dalam hal diperlukan) daftar PKP yang tidak
memasukkan SPT. |
||||
|
|
13. |
Mengirim
Surat Teguran kepada PKP setelah sebelumnya mengecek apakah PKP yang akan
ditegur benar-benar tidak menyampaikan SPT Lengkap. |
||||
|
|
|
Catatan
: |
||||
|
|
|
- |
Pengecekan
sebelum pengiriman Surat Teguran harus dilakukan, karena Surat Teguran hanya
dikirim kepada PKP yang benar-benar tidak memasukkan SPT. |
|||
- |
PKP
yang menyampaikan SPT Lengkap akan tetapi telah melampaui batas waktu yang
telah ditentukan dalam Pasal 3 ayat (3) huruf a KUP, tetap dikenakan sanksi
administrasi berupa denda sebesar Rp 25.000,- (Pasal 7 KUP). |
||||||
|
|
14. |
Mengirim
ke Petugas PSK : |
||||
|
|
|
a. |
Kelompok
SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi) karena ekspor atau
penyerahan kepada Pemungut PPN yang telah selesai direkam berikut KP.PPN.1.8. |
|||
b. |
SPT
unbalance yang telah ditindaklanjuti dengan KP.Tipa PPN 1.2-96-nya sehingga
tidak dapat dibalancekan disertai daftar SPT tersebut secara manual. |
||||||
|
|
15. |
Mengirim
ke Petugas PSL, SPT Lebih Bayar yang merupakan akumulasi dari beberapa Masa
Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian (restitusi) pada akhir Tahun Pajak
dengan menggunakan buku ekspedisi. Dalam
hal PKP mengajukan permohonan pengembalian (restitusi) dengan dokumen
pendukung yang belum dilengkapi, maka petugas PSK/PSL harus segera mengirim
permintaan kelengkapan dokumen tersebut, dengan memakai KP.Tipa PPN 1.4-96
(Lampiran D.11) |
||||
|
|
16. |
Mengirim
ke Petugas IV kelompok SPT lainnya (sesuai SPT yang termasuk pada butir 14
dan 15) yang telah selesai direkam berikut KP.PPN 1.8. |
||||
|
D. |
Petugas III |
|||||
|
|
14. |
Menerima
SPT yang telah diedit dan lampirannya dari Petugas II dengan disertai KP.PPN
1.8 lembar ke-2, ke-3, dan ke-4. |
||||
|
|
15. |
Mengecek
dan mencocokkan jumlah SPT dengan isi batch. Apabila telah sesuai,
membubuhkan paraf tanda terima dan mengirimkan kembali KP.PPN 1.8 lembar ke 2
kepada Petugas II. |
||||
|
|
16. |
Merekam
elemen SPT Induk ynag telah diberi tanda V beserta lampiran-lampirannya,
dengan mendahulukan SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi)
dalam rangka ekspor dan penyerahan kepada Pemugut PPN. Lampiran-lampiran
yang direkam terdiri dari formulir 1195 A1, 1195 A2, 1195 A3, 1195 B1, 1195
B2, dan 1195 B4. Elemen
lampiran yang direkam untuk baris data dengan : |
||||
|
|
|
a. |
Nilai
PPN kurang dari Rp 200.000,00 adalah nilai PPN yang tercantum pada kolom 6. |
|||
b. |
Nilai
PPN Rp 200.000,00 ke atas adalah nilai PPN yang tercantum pada kolom 6 serta
data yang tercantum pada kolom 2, 3, 4, dan 5. |
||||||
|
|
17. |
Melakukan
penelitian kebenaran formal pengisian SPT dengan dukungan komputer pada saat
perekaman SPT, antara lain dengan meneliti : |
||||
|
|
|
a. |
ketepatan penyampaian SPT pada
kode L.1 dan L.2 Formulir 1195 serta kode H.1 dan H.2 Formulir 1195 BM/1195
PE; |
|||
b. |
apakah ada kesalahan tulis
dan/atau kesalahan hitung; |
||||||
|
|
|
c. |
ketepatan
waktu dan jumlah penyetoran PPN/PPn BM yang kurang dibayar; |
|||
|
|
|
d. |
unsur
lainnya dalam SPT, lihat Lembar Penelitian SPT dengan komputer (Lampiran
D.5/D.6/D.7). |
|||
|
|
18. |
Mengisi
Lembar Penelitian SPT dengan Komputer (Lampiran D.5/D.6/D.7) bagi SPT yang
menurut komputer terdapat kesalahan matematis dan/atau terlambat
disampaikan/dibayar, kemudian melekatkan lembar tersebut pada SPT yang
bersangkutan. |
||||
|
|
19. |
Mengirim
SPT dengan kesalahan matematis disertai Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
(Lampiran D.5/D.6/D.7) kepada Petugas II untuk dilakukan koreksi. Untuk
memudahkan penelitian oleh Petugas II, maka SPT unbalance tersebut oleh
Petugas III diberi nomor dalam lingkaran sesuai dengan nomor urut pada KP.PPN
1.8 yang bersangkutan dan dilampiri Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
(Lampiran D.5/D.6/D.7) untuk dibalancekan. |
||||
|
|
20. |
Menerima
kembali dan merekam ulang SPT yang telah dibalancekan oleh Petugas II dan
Petugas PSK. |
||||
|
|
21. |
Mengirim
SPT yang sudah direkam ke Petugas II disertai KP.PPN 1.8 lembar ke-3 dan ke-4
dan menerima kembali KP.PPN 1.8 lembar ke-3 yang telah diparaf Petugas II
sebagai tanda terima. |
||||
|
|
22. |
Menerima
Daftar Kesimpulan Hasil PSK (DKHPSK) dan Daftar Kesimpulan Hasil PSL (DKHPSL)
dari Petugas PSK dan Petugas PSL untuk direkam. |
||||
|
|
23. |
Mencetak
: |
||||
|
|
|
a. |
Surat Teguran; |
|||
b. |
Laporan KPL.KPP 5.1.1, 5.1.2,
5.1.3, 5.2.1, 5.2.2, 5.2.3, 5.3.1, 5.3.2, 5.3.3, dan 5.12. |
||||||
|
|
|
Catatan
: |
||||
|
|
|
Dalam
hal diperlukan, daftar SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian/kompensasi
per masa pajak per jenis usaha dapat dicetak. |
||||
|
|
24 |
Mengirim
hasil dari kegiatan pada butir 10 huruf a berupa Surat Teguran kepada Petugas
II dan Laporan KPL.KPP kepada Kasubsi terkait. |
||||
|
D. |
Petugas
IV |
|||||
|
|
14. |
Menerima
SPT dari Petugas II untuk disimpan sementara. |
||||
|
|
15. |
Mengirim
SPT yang akan dilakukan pemeriksaan. |
||||
|
E. |
Petugas
V |
|||||
|
|
14. |
Menerima
Nota Penghitungan dari Petugas II dan Pemeriksa untuk direkam dengan
komputer. |
||||
|
|
15. |
Menerima
SPT dari Petugas IV untuk disimpan dalam rumah berkas. |
||||
|
|
16. |
Mencetak
dan mengirim produk hukum berupa surat ketetapan pajak kepada PKP sesuai
dengan prosedur yang ditentukan. |
||||
Lampiran B.II Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
TATA CARA
PENELITIAN SPT
I. |
UNIT PELAKSANA |
|||||||||||
|
1. |
Unit pelaksana penilaian
kelengkapan SPT adalah Seksi PPN & PTLL dan Kantor Penyuluhan Pajak
(Petugas I). |
||||||||||
|
2. |
Unit pelaksana pengecekan
kelengkapan formal pengisian SPT adalah Seksi PPN & PTLL (Petugas II). |
||||||||||
II. |
PENILAIAN KELENGKAPAN SPT
(Petugas I) |
|||||||||||
|
A. |
Kegiatan di KPP |
||||||||||
|
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT
meliputi pengecekan tentang : |
|||||||||
|
|
|
a. |
kelengkapan pengisian SPT dan
kelengkapan lampirannya; |
||||||||
b. |
adanya tanda tangan dan nama
jelas PKP atau Kuasanya; |
|||||||||||
c. |
adanya Surat Kuasa Khusus
apabila SPT ditandatangani oleh kuasa PKP; |
|||||||||||
d. |
adanya SSP, dalam hal SPT
Kurang Bayar atau SSP yang seharusnya dilampirkan pada kode J.8 Formulir
1195, kode F.3 Formulir 1195 BM atau kode F.3 Formulir 1195 PE. |
|||||||||||
|
|
2. |
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pengecekan adalah : |
|||||||||
|
|
|
a. |
Kolom Masa Pajak. |
||||||||
b. |
Kolom Pembetulan Masa Pajak |
|||||||||||
c. |
Kolom menggunakan Pedoman
Penghitungan Pengkreditan PM. |
|||||||||||
d. |
Identitas
PKP Mengecek
pengisian elemen-elemen identitas PKP pada SPT dan mencocokkannya dengan
identitas PKP yang terlihat pada layar komputer. Apabila ada perubahan
identitas PKP seperti perubahan nama, alamat, nomor telepon, dan
perubahan/penambahan/pengurangan jenis usaha, agar perubahan tersebut dicatat
pada Kartu KP.PPN 1.5 dan sekaligus mencatat tanggal SPT diterima. Untuk
selanjutnya agar diproses sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP-27/PJ/1995 tanggal 23 Maret 1995 tentang Jangka Waktu Pendaftar dan
Pelaporan Kegiatan Usaha serta Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; |
|||||||||||
|
|
|
e. |
Penyetoran
Pajak Mengecek
dan mencocokkan jumlah pajak yang tercantum pada : |
||||||||
|
|
|
|
- |
Formulir 1195 |
: |
kode C.4.1.1; kode C.4.2; kode
D.1.1; kode D.1.3.1; kode E.1; kode G.1; kode I.1.2; kode I.2. |
|||||
|
|
|
|
- |
Formulir 1195 BM |
: |
kode C.8.1; kode C.9; kode
D.6; kode E.1; |
|||||
|
|
|
|
- |
Formulir 1195 PE |
: |
kode C.2.1; kode C.4.1; kode
D.1; kode E.1.2; kode E.2. |
|||||
|
|
|
|
dengan jumlah yang tercantum
dalam SSP yang bersangkutan. |
||||||||
|
|
|
f. |
Kompensasi atau Pengembalian Dalam hal ada kelebihan
pembayaran pajak, agar dicek apakah atas kelebihan pembayaran tersebut
dimintakan kompensasi atau pengembalian, dengan cara mengecek tanda X pada
kotak-kotak kode H.3, atau H.4 Formulir 1195, kode C.4.2 atau D.2 Formulir
1195 PE. |
||||||||
|
|
|
g. |
Lampiran |
||||||||
|
|
|
h. |
Pernyataan |
||||||||
|
|
3. |
Hasil
pengecekan dapat berupa : |
|||||||||
|
|
|
- |
SPT
Lengkap |
||||||||
|
|
|
- |
SPT
Tidak Lengkap |
||||||||
|
|
|
3.1 |
Apabila dari hasil pengecekan
ternyata bahwa SPT Lengkap, maka Petugas I : |
||||||||
|
|
|
|
a. |
Merekam dan mencetak tanda
terima SPT. Lihat Lampiran B.I. angka romawi II.A. butir 4. |
|||||||
|
|
|
|
b. |
Mengirim
lembar ke-1 SPT Lengkap kepada Petugas II dengan menggunakan formulir
Register Harian Penerimaan SPT (KP.PPN 1.8) rangkap 4 (empat) hasil keluaran
komputer, yang dicetak per kelompok jenis usaha : |
|||||||
|
|
|
|
|
- |
Industri; |
||||||
- |
Perdagangan; |
|||||||||||
- |
Pedagang Eceran; |
|||||||||||
- |
Jasa. |
|||||||||||
|
|
|
|
|
Masing -masing kelompok jenis
usaha terdiri dari : |
|||||||
|
|
|
|
|
- |
Lebih bayar; |
||||||
- |
Nihil; dan |
|||||||||||
- |
Kurang bayar |
|||||||||||
|
|
|
|
|
Untuk SPT Lebih Bayar terbagi
lagi atas : |
|||||||
|
|
|
|
|
- |
Kompensasi; |
||||||
- |
Pengembalian (restitusi) yang
dipisah menurut alasannya : |
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
- |
Ekspor Barang Kena Pajak; |
|||||
|
|
|
|
|
|
- |
Penyerahan kepada Pemungut
PPN; |
|||||
|
|
|
|
|
|
- |
Lain-lain. |
|||||
|
|
|
|
|
|
Khusus
untuk SPT Lebih Bayar yang meminta pengembalian (restitusi), agar didahulukan
pengirimannya dan pengirim SPT kepada Petugas II dilakukan secara
berangsur-angsur. Catatan
: Dalam
hal komputer tidak dapat dioperasikan, pembuatan KP.PPN.1.8. dilakukan secara
manual. |
||||||
|
|
|
3.2 |
Apabila dari hasil pengecekan
ternyata bahwa SPT Tidak Lengkap maka Petugas I : |
||||||||
|
|
|
|
a. |
Dalam
hal SPT disampaikan langsung oleh PKP, harus dikembalikan kepada PKP dengan
penjelasan seperlunya; |
|||||||
|
|
|
|
b. |
dalam hal SPT diterima melalui
pos atau ekspedisi dari KPP lainnya, harus dikembalikan kepada PKP dengan
surat tercatat. SPT yang dikembalikan tersebut dilampiri dengan KP Tipa PPN
1.1-96, dan menyimpan lembar kedua KP.Tipa PPN 1.1-96 sebagai arsip. |
|||||||
|
|
|
|
c. |
Membukukan
KP.Tipa PPN 1.1-96 dalam buku Register KP.Tipa PPN 1.1-96 termasuk tembusan
pertama KP.Tipa PPN 1.1-96 yang diterima dari Kantor Penyuluhan Pajak, yang
merupakan alat pengawasan SPT yang tidak lengkap. Buku
Register tersebut dibuat dengan kolom-kolom sebagai berikut : |
|||||||
|
|
|
|
|
- |
Nomor Urut; |
||||||
- |
NPWP dan NPPKP; |
|||||||||||
- |
Masa Pajak; |
|||||||||||
|
|
|
|
|
- |
Tanggal pengiriman; |
||||||
|
|
|
|
|
- |
Tanggal diterima SPT Lengkap
dari PKP; |
||||||
|
|
|
|
|
- |
Alamat SPT Tidak Lengkap. |
||||||
|
B. |
Kegiatan di Kantor Penyuluhan
Pajak |
||||||||||
|
|
1. |
Pelaksanaan
penilaian kelengkapan SPT di Kantor Penyuluhan Pajak pada dasarnya sama
dengan yang dilakukan di KPP, termasuk dalam pembuatan KP PPN.1.8.; |
|||||||||
|
|
2. |
Penyaluran
SPT yang diterima oleh Kantor Penyuluhan Pajak ke KPP harus dilakukan
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|||||||||
|
|
3. |
Dalam
hal Kantor Penyuluhan Pajak menerima SPT Tidak Lengkap melalui pos, maka SPT
tersebut harus dikembalikan kepada PKP dengan surat tercatat serta dilampiri
dengan KP.Tipa PPN 1.1-96, tembusan KP.Tipa PPN 1.1-96 pertama dikirim ke KPP
dan tembusan kedua sebagai arsip. |
|||||||||
IV. |
PENGECEKAN
KEBENARAN FORMAL PENGISIAN SPT (Petugas III) Berdasarkan
Lampiran D.5, D.6, D.7 dan SPT unbalance yang diterima dari Petugas III
dilakukan pengecekan kebenaran formal pengisian SPT untuk ditindaklanjuti. |
|||||||||||
|
Pengecekan
meliputi : |
|||||||||||
|
b. |
Ketepatan waktu penyampaian
SPT. |
||||||||||
|
c. |
Ketepatan penyetoran PPN/PPn
BM terutang. |
||||||||||
|
d. |
Kelengkapan pengisian
kolom-kolom SPT. |
||||||||||
|
e. |
Kebenaran penulisan dan/atau
kebenaran perhitungan. |
||||||||||
|
f. |
Mencocokkan tanggal penerbitan
Faktur Pajak dengan tanggal Pengukuhan PKP. |
||||||||||
|
g. |
Mencocokkan angka-angka dalam
SPT Induk dengan angka-angka yang tercantum dalam lampirannya : |
||||||||||
|
f.1. |
SPT 1195 dan SPT 1195 BM |
||||||||||
|
|
1. |
Pajak Keluaran |
|||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan
Kode C.1.3 Formulir 1195, Kode C.6 Formulir 1195 BM dengan rekapitulasi
(angka 4) Formulir 1195 A1; |
||||||||
- |
mencocokkan
Kode C.2 Formulir 1195, Kode C.7 Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi (angka
5) Formulir 1195 A1; |
|||||||||||
- |
mencocokkan
Kode C.4.1.1. Formulir 1195, Kode C.8.1, Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi
(angka 1) Formulir 1195 A3; |
|||||||||||
- |
mencocokkan
Kode C.4.1.2. Formulir 1195, Kode C.8.2, Formulir 1195 BM dengan Rekapitulasi
(angka 2) Formulir 1195 A3. |
|||||||||||
|
|
2. |
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan |
|||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.1.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 1) Formulir 1195 B1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.2.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 2) Formulir 1195 B1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.3.1. Formulir
1195 dengan Rekapitulasi (angka 3) Formulir 1195 B1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.3.2.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 4) Formulir 1195 B1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode D.1.4.
Formulir 1195 dengan Rekapitulasi (angka 6) Formulir 1195 B1; |
||||||||
|
|
3. |
Mencocokkan
Pajak Masukan dan PPn BM yang memperoleh pembayaran pendahuluan dari BAPEKSTA
Keuangan (Kode D.4.1. Formulir 1195) dengan angka yang tercantum dalam
Formulir 1195 B2. |
|||||||||
|
|
4. |
Mencocokkan
Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan (Kode F Formulir 1195) dengan
angka yang tercantum dalam Formulir 1195 B4. |
|||||||||
|
f.2. |
SPT 1195 PE |
||||||||||
|
|
1. |
Penyerahan Barang Dagangan |
|||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode B.2. Formulir
1195 PE dengan Retur Penjualan pada angka IV kolom 6 Formulir 1195 PE-1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode B.3. Formulir
1195 PE dengan JUMLAH kolom 6 Formulir 1195 PE-1; |
||||||||
|
|
2. |
PPN yang harus dibayar |
|||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.1. Formulir
1195 PE dengan JUMLAH pada kolom 7 Formulir 1195 PE-1; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.2.1
Formulir 1195 PE dengan Rekapitulasi (angka 1) Formulir 1195 PE-2; |
||||||||
|
|
|
- |
mencocokkan Kode C.2.2
Formulir 1195 PE dengan Rekapitulasi (angka 2) Formulir 1195 PE-2; |
||||||||
V. |
HASIL KEGIATAN PENILAIAN
KELENGKAPAN SPT DAN PENGECEKAN KEBENARAN FORMAL PENGISIAN SPT (Petugas I dan
II) Hasil kegiatan penilaian
kelengkapan dan pengecekan kebenaran formal SPT dapat berupa : |
|||||||||||
|
1. |
Tanda terima SPT Lengkap
berupa pengisian tanggal, tanda tangan, nama jelas, NIP, Cap Kantor dan tanda
[X] kotak Tepat waktu atau Terlambat pada Kode L Formulir 1195 atau Kode H
Formulir 1195 BM/PE. Baik pada SPT asli maupun tindasannya. |
||||||||||
|
2. |
Surat Pemberitahuan Tentang
Ketidaklengkapan SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.1-96). |
||||||||||
|
3. |
Surat Permintaan Penjelasan
Pengisian SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.2-96). |
||||||||||
|
4. |
Surat Pemberitahuan Hasil
Pengecekan SPT Masa PPN (KP.Tipa PPN 1.3-96) dalam hal SPT unbalance dapat
dibalancekan. |
||||||||||
|
5. |
Surat Teguran dalam hal PKP
tidak memasukkan SPT. |
||||||||||
|
6. |
Nota Penghitungan, dalam hal
SPT tidak dimasukkan atau terlambat dimasukkan dan/atau pajak yang terutang
terlambat disetor dan/atau terdapat kekurangan pajak sebagai akibat salah
tulis dan/atau salah hitung. |
||||||||||
VI. |
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN |
|||||||||||
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT
harus diselesaikan dalam jangka waktu : |
||||||||||
|
|
a. |
pada saat diterima, dalam hal
SPT disampaikan langsung oleh PKP. |
|||||||||
|
|
b. |
selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja setelah diterima, dalam hal SPT disampaikan melalui pos. |
|||||||||
|
2. |
Pengiriman kembali SPT Tidak
Lengkap yang diterima melalui pos, dilakukan selambat-lambatnya 4 (empat)
hari kerja sejak tanggal diterimanya SPT. |
||||||||||
|
3. |
Pengecekan kebenaran formal
pengisian SPT harus diselesaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak SPT
Lengkap diterima, kecuali : |
||||||||||
|
|
a. |
SPT unbalance yang telah
dikirimi KP.Tipa PPN 1.2-96 harus diselesaikan paling lambat 10 (sepuluh)
kerja sejak tanggal KP.Tipa PPN 1.2-96 dikirim (PKP harus menanggapi KP.Tipa
PPN 1.2-96 paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal KP.Tipa PPN
1.2-96) dikirim; |
|||||||||
|
|
b. |
untuk SPT yang akan dilakukan
pemeriksaan, pengecekan kebenaran formal dilakukan sesuai dengan hasil
pemeriksaan. |
|||||||||
|
|
Catatan : |
||||||||||
Lampiran C Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
KEGIATAN
ADMINISTRASI PERSIAPAN PSK DAN PSL
I. |
UNIT PELAKSANA Unit pelaksana kegiatan
administrasi persiapan PSK dan PSL atas SPT adalah Petugas PSK dan Petugas
PSL pada Seksi PPN & PTLL. |
||
II. |
Menerima dari Petugas II SPT
yang telah direkam berupa : |
||
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT
harus diselesaikan dalam jangka waktu : |
|
|
|
a. |
SPT Lebih Bayar karena ekspor
atau karena penyerahan kepada Pemungut PPN yang meminta pengembalian
(restitusi). |
|
|
b. |
SPT unbalance yang tidak
ditanggapi KP.Tipa PPN 1.2-96 - nya sehingga tidak dapat dibalancekan
disertai daftar SPT tersebut secara manual. |
|
|
c. |
SPT Lebih Bayar yang merupakan
akumulasi dari beberapa Masa Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian
(resitutsi) pada akhir Tahun Pajak. |
|
|
d. |
SPT Lebih Bayar yang merupakan
akumulasi dari beberapa Masa Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian
(restitusi) pada akhir Tahun Pajak, atas pertimbangan Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak. |
|
2. |
Menerima dari Petugas III,
melalui kepala Seksi PPN & PTLL, hasil rekaman komputer berupa daftar SPT
Lebih Bayar karena ekspor atau karena penyerahan kepada Pemungut PPN yang
meminta pengembalian (restitusi). Untuk KPP yang melaksanakan SIP, daftar SPT
tersebut dapat dilihat pada layar komputer. |
|
|
3. |
Membuat dan mengirim Daftar
Usulan PSK atau SPT Lebih Bayar yang merupakan akumulasi dari beberapa Masa
Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian (restitusi) pada akhir Tahun Pajak
ke Kantor Wilayah yang bersangkutan dengan menggunakan formulir KP.PPN.1.6
(Lampiran D.13). |
|
|
4. |
Membuat daftar PKP untuk
Pemeriksaan Sederhana Kantor/Lapangan. (Lampiran D.10) Catatan : Untuk permohonan pengembalian
(restitusi) PPN, PKP tidak perlu mengajukan surat permohonan khusus kepada Kepala
KPP tetapi cukup dengan memberi tanda X pada kode H.4 Formulir 1195 sesuai SE
16/PJ.5/1993 tanggal 31 Mei 1993. |
Lampiran D Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DAFTAR FORMULIR
No. |
Nama
Formulir |
Kode |
Indeks |
1. |
Pemberitahuan Tentang
Ketidaklengkapan SPT Masa PPN |
KP.
Tipa PPN 1.1-96 |
Lampiran
D.1 |
2. |
Petunjuk Pelaksanaan Editing
Pada Persiapan Data Untuk Perekaman SPT Masa PPN (Formulir 1195) |
----- |
Lampiran
D.2 |
3. |
Petunjuk Pelaksanaan Editing
Pada Persiapan Data Untuk Perekaman SPT Masa PPN (Formulir 1195 PE) |
----- |
Lampiran
D.3 |
4. |
Petunjuk Pelaksanaan Editing
Pada Persiapan Data Untuk Perekaman SPT Masa PPn BM (Formulir 1195 BM) |
----- |
Lampiran
D.4 |
5. |
Lembar Penelitian SPT Masa PPN
(1195) dengan Komputer |
----- |
Lampiran
D.5 |
6. |
Lembar Penelitian SPT Masa PPN
(1195 PE) dengan Komputer |
----- |
Lampiran
D.6 |
7. |
Lembar Penelitian SPT Masa PPn
BM (1195 BM) dengan Komputer |
----- |
Lampiran
D.7 |
8. |
Permintaan Penjelasan
Pengisian SPT Masa PPN |
KP.Tipa
PPN 1.2-96 |
Lampiran
D.8 |
9. |
Hasil Pengecekan SPT Masa PPN |
KP.Tipa
PPN 1.3-96 |
Lampiran
D.9 |
10. |
Daftar PKP untuk Pemeriksaan
Sederhana Kantor/Lapangan |
----- |
Lampiran
D.10 |
11. |
Permintaan Kelengkapan
Permohonan Restitusi PPN |
KP.Tipa
PPN 1.4-96 |
Lampiran
D.11 |
12. |
Penegasan Proses Penyelesaian
Restitusi PPN |
KP.Tipa
PPN 1.5-96 |
Lampiran
D.12 |
13. |
Daftar Usulan PSK atas SPT
Lebih Bayar yang Merupakan Akumulasi dari Masa Pajak Sebelumnya yang Meminta
Pengembalian (Restitusi) pada Akhir Tahun Pajak |
KP.Tipa
PPN 1.6-96 |
Lampiran
D.13 |
Lampiran D.1 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK |
|
Kepada Yth : |
|
|
Sdr. |
............................ |
|
|
di - |
|
|
|
|
|
............................ |
Nomor |
: |
|
Tanggal |
: |
|
Perihal |
: |
Pemberitahuan Tentang Ketidaklengkapan SPT Masa PPN |
Bersama
ini dikirimkan kembali SPT Masa PPN Masa ...............19..., yang Saudara
kirim melalui pos tanggal .............. karena berdasarkan pengecekan, SPT
tersebut belum dilampirkan/terdapat kekurangan :
1. |
|
Daftar
Pajak Keluaran dan PPn BM (Formulir 1195 A1) / |
|||||||
|
|
Daftar
PPN yang harus dibayar (Formulir 1195 PE-I); |
|||||||
2. |
|
Daftar
Pajak Keluaran dan PPn BM yang tidak dipungut/ditangguhkan/dibebaskan/
Ditanggung Pemerintah (Formulir 1195 A2); |
|||||||
3. |
|
Daftar
Pajak Keluaran dan PPn BM kepada Pemungut PPN (Formulir 1195 A3)/ |
|||||||
|
|
Daftar
PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN (Formulir 1195 PE-2). |
|||||||
4. |
|
Daftar
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Formulir 1195 B1); |
|||||||
5. |
|
Daftar
Pajak Masukan dan PPn BM yang memperoleh pembayaran pendahuluan dari BAPEKSTA
Keuangan (Formulir 1195 B2); |
|||||||
6. |
|
Hasil
penghitungan kembali Pajak Masukan (PM) yang telah dikreditkan/ Tidak
Dipungut/ Ditangguhkan/ Dibebaskan (Formulir 1195 B3); |
|||||||
7. |
|
Daftar
Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan (Formulir 1195 B4); |
|||||||
8. |
|
SPT
Masa PPn BM (Formulir 1195 BM); |
|||||||
9. |
|
Surat
Keterangan PPN Tidak Dipungut/ Ditunda/ Ditangguhkan/ Dibebaskan/ Ditanggung
Pemerintah tersebut pada kode B.1.2 (Formulir 1195); |
|||||||
10. |
|
Faktur
Pajak tentang PPN Tidak Dipungut/ Ditangguhkan/ Dibebaskan/ Ditanggung
Pemerintah tersebut pada kode B.1.2 (Formulir 1195); |
|||||||
11. |
|
Dokumen
tentang permintaan pengembalian (restitusi) kelebihan PPN tersebut pada kode
14.4.1 (Formulir 1195); |
|||||||
12. |
|
Surat
Kuasa Khusus tersebut pada kode K.2 (Formulir 1195); |
|||||||
13. |
|
Lembar
ke-3 SSP tersebut pada : |
|||||||
|
|
Formulir
1195 : |
|
Formulir
1195 BM : |
Formulir
1195 PU : |
||||
|
|
|
kode C.4.1.1; |
kode C.4.2; |
|
kode C.8.1; |
|
kode C.2.1; |
|
14. |
|
Keputusan
Pembayaran Pendahuluan dari BAPEKSTA Keuangan pada Kode D.4.1 (Formulir
1195); |
|||||||
15. |
|
.......................
|
|||||||
Kekurangan
tersebut agar dapat Saudara lengkapi, karena berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat
(7) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1994, SPT dianggap tidak disampaikan apabila tidak atau tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan dan dokumen yang ditentukan.
|
............,..................
19..... .................................. |
KP.Tipa PPn 1.1-96
Lampiran D.1 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
PETUNJUK PELAKSANAAN
EDITING PADA PERSIAPAN DATA UNTUK PEREKAMAN SPT MASA PPN (FORMULIR 1195)
Editing/pemberian
kode dan tanda (V) oleh Petugas II
No. |
NAMA
ELEMEN |
SUMBER |
||
|
FORMULIR 1195 (INDUK) |
|
||
1. |
Kode SPT |
Tertulis pada bagian atas SPT
diberi kode : |
||
0 |
= |
SPT Normal |
||
1 |
= |
SPT Pembetulan |
||
2. |
Masa Pajak/Pembetulan Masa
Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
3. |
Tahun Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
4. |
Kode Penghitungan Pengkreditan
PM |
Di atas baris identitas PKP |
||
0 |
= |
pengkreditan PM biasa |
||
1 |
= |
pengkreditan PM Norma |
||
5. |
NPWP |
Baris A1 (kiri) |
||
6. |
Kode Cabang |
Baris A1 (kanan) |
||
7. |
Nomor Pengukuhan |
Baris A2 (kiri) |
||
8. |
Kode ijin Sentralisasi |
Baris A7 (kiri) |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
||
9. |
Kode Jenis Usaha |
Baris A8 (kanan) |
||
|
PENYERAHAN YANG TERUTANG PPN |
|
||
10. |
Ekspor dengan L/C bulan ini |
Baris B.1.1.1. (kiri) |
||
11. |
Ekspor tanpa L/C bulan ini |
Baris B.1.1.2. (kiri) |
||
12. |
Penyerahan yang PPN-nya Tidak
Dipungut/Ditunda/Ditangguhkan bulan ini |
Baris B.1.2.1. (kiri) |
||
13. |
Penyerahan yang PPN-nya
Dibebaskan/Ditanggung Pemerintah bulan ini |
Baris B.1.2.2. (kiri) |
||
14. |
Penyerahan kepada Pemungut PPN
bulan ini |
Baris B.1.3.1. (kiri) |
||
15. |
Penyerahan kepada bukan
Pemungut PPN bulan ini |
Baris B.1.3.2. (kiri) |
||
16. |
Pemakaian sendiri/pemberian
cuma-cuma bulan ini |
Baris B.1.3.3. (kiri) |
||
17. |
Jumlah penyerahan bulan ini |
Baris B.1.3.4. (kiri) |
||
18. |
Penyerahan dengan tarif
efektif bulan ini. |
Baris B.1.3.5. (kiri) |
||
19. |
Retur Penjualan bulan ini |
Baris B.1.3.6. (kiri) |
||
20. |
Jumlah penyerahan yang
terutang PPN bulan ini |
Baris B.1.4. (kiri) |
||
|
Jumlah penyerahan yang
terutang PPN s/d bulan ini |
Baris B.1.4. (kanan) |
||
|
PENYERAHAN YANG TIDAK TERUTANG
PPN |
|
||
21. |
Penyerahan seluruhnya bulan
ini |
Baris B.2.1. (kiri) |
||
22. |
Retur penjualan atas
penyerahan yang tidak terutang PPN |
Baris B.2.2. (kiri) |
||
23. |
Jumlah penyerahan tidak
terutang PPN bulan ini |
Baris B.2.3. (kiri) |
||
24. |
Jumlah penyerahan bulan ini |
Baris B.3 (kiri) |
||
|
Jumlah penyerahan s/d bulan
ini |
Baris B.3 (kanan) |
||
|
PAJAK KELUARAN |
|
||
25. |
Pajak Keluaran dengan tarif
10% bulan ini |
Baris C.1.1 (kiri) |
||
26. |
Pajak Keluaran dengan tarif
efektif bulan ini |
Baris C.1.2 (kiri) |
||
27. |
Jumlah Pajak Keluaran bulan
ini |
Baris C.1.3 (kiri) |
||
28. |
Retur Pejualan dari penyerahan
yang terutang PPN bulan ini |
Baris C.2 (kiri) |
||
29. |
Jumlah Pajak Keluaran bulan
ini |
Baris C.3 (kiri) |
||
30. |
Pajak Keluaran SSP telah
diterima bulan ini |
Baris C.4.1.1 (kiri) |
||
31. |
Pajak Keluaran SSP belum
diterima bulan ini |
Baris C.4.1.2 (kiri) |
||
32. |
PPN disetor dimuka bulan ini |
Baris C.4.2 (kiri) |
||
33. |
Pajak Keluaran harus dipungut
sendiri bulan ini |
Baris C.5 (kiri) |
||
|
Pajak Keluaran harus dipungut
sendiri s/d bulan ini |
Baris C.5 (kanan) |
||
|
PAJAK MASUKAN YANG DAPAT
DIKREDITKAN |
|
||
34. |
Pajak Masukan Impor bulan ini |
Baris D.1.1 (kiri) |
||
35. |
Pajak Masukan dalam negeri
bulan ini |
Baris D.1.2 (kiri) |
||
|
PAJAK MASUKAN YANG DAPAT
DIKREDITKAN DARI MASA PAJAK YANG TIDAK SAMA |
|
||
36. |
PPN Impor bulan ini |
Baris D.1.3.1 (kiri) |
||
37. |
PPN dalam negeri bulan ini |
Baris D.1.3.2 (kiri) |
||
38. |
PPN atas retur pembelian bulan
ini |
Baris D.1.4 (kiri) |
||
39. |
Lain-lain bulan ini |
Baris D.1.5 (kiri) |
||
40. |
Jumlah bulan ini |
Baris D.1.6 (kiri) |
||
41. |
Pajak Masukan yang menggunakan
Pedoman Pengkreditan PM bulan ini |
Baris D.2 (kiri) |
||
42. |
Kompensasi kelebihan PPN bulan
lalu |
Baris D.3 (kiri) |
||
43. |
Pembayaran Pendahuluan dari
Bapeksta bulan ini |
Baris D.4.1 (kiri) |
||
44. |
Hasil penghitungan kembali PM
yang telah dikreditkan |
Baris D.4.2 (kiri) |
||
45. |
Jumlah pajak yang dapat
diperhitungkan bulan ini |
Baris D.5 (kiri) |
||
|
PAJAK KURANG/LEBIH DIBAYAR |
|
||
46. |
Kode kurang/lebih dibayar |
Baris E.1 atau E.2 |
||
0 |
= |
Nihil |
||
1 |
= |
Kurang Bayar |
||
2 |
= |
Lebih Bayar |
||
47. |
Jumlah kurang/lebih dibayar |
Baris E.1 atau E.2 |
||
48. |
Tanggal pelunasan |
Dibawah bari E.2 |
||
49. |
JUMLAH PAJAK MASUKAN YANG
TIDAK DAPAT DIKREDITKAN BULAN INI |
Baris F (kiri) |
||
|
PEMBETULAN |
|
||
50. |
Kode kurang/lebih dibayar |
Baris G.1 atau G.2 |
||
0 |
= |
Nihil |
||
1 |
= |
Kurang Bayar |
||
2 |
= |
Lebih Bayar |
||
51. |
Jumlah kurang/lebih dibayar |
Baris G.1 atau G.2 |
||
52. |
Tanggal pelunasan |
Dibawah Baris G.2 |
||
|
KOMPENSASI/RESTITUSI |
|
||
53. |
Kode Kompensasi |
Baris H.3 (kiri) |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
||
54. |
Jumlah kompensasi |
Baris H.3 (kanan) |
||
55. |
Kode restitusi |
Baris H.4 (kiri) |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
||
56. |
Jumlah restitusi |
Baris H.4 (kanan) |
||
57. |
Dokumen restitusi |
Kode H.1/H.4.2 |
||
0 |
= |
dokumen dilampirkan |
||
1 |
= |
dokumen disusulkan |
||
58. |
Alasan restitusi |
Kode H.4.3/H.4.4/H.4.5 |
||
1 |
= |
Karena ekspor BKP |
||
2 |
= |
Karena penyerahan kepada
Pemungut PPN |
||
3 |
= |
Karena lain-lain |
||
|
KEGIATAN MEMBANGUN
SENDIRI/PENYERAHAN AKTIVA |
|
||
59. |
Kegiatan membangun sendiri |
Baris I.1.1 (DPP) |
||
60. |
PPN terutang |
Baris I.1.2 (PPN) |
||
61. |
Tanggal pelunasan |
Dibawah bari I.1.2 |
||
62. |
Penyerahan aktiva |
Baris I.2 (DPP) |
||
63. |
PPN terutang |
Baris I.2 (PPN) |
||
64. |
Tanggal pelunasan |
Dibawah baris I.2 |
||
65. |
Kode Form 1195 - BM |
Baris J.3 |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
Catatan : |
Semua elemen berisi jumlah
rupiah dengan nilai rupiah penuh tanpa sen |
Lampiran D.3 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
PETUNJUK
PELAKSANAAN EDITING PADA PERSIAPAN DATA UNTUK PEREKAMAN SPT MASA PPN 1195PE
Editing/pemberian
kode dan tanda (V) oleh Petugas II
No. |
NAMA
ELEMEN |
SUMBER |
||
|
FORMULIR 1195 PE (INDUK) |
|
||
1. |
Kode SPT |
Tertulis pada bagian atas SPT
diberi kode : |
||
0 |
= |
SPT Normal |
||
1 |
= |
SPT Pembetulan |
||
2. |
Masa Pajak/Pembetulan Masa
Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
3. |
Tahun Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
4. |
NPWP |
Baris A1 (kiri) |
||
5 |
Kode Cabang |
Baris A1 (kanan) |
||
6 |
Nomor Pengukuhan |
Baris A2 (kiri) |
||
7 |
Kode ijin Sentralisasi |
Baris A7 (kiri) |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
||
8 |
Kode Jenis Usaha |
Baris A8 (kanan) |
||
9 |
PENYERAHAN BARANG DAGANGAN |
Baris B.1 (kiri) |
||
10 |
Penyerahan seluruhnya bulan
ini |
Baris B.2 (kiri) |
||
11 |
Retur penjualan |
Baris B.3 (kiri) |
||
|
Jumlah bulan ini |
Baris B.3 (kanan) |
||
12 |
Jumlah penyerahan s/d bulan
ini |
Baris C.1 (kiri) |
||
13 |
PPN yang harus dibayar bulan
ini |
Baris C.2.1 (kiri) |
||
14 |
SSP telah diterima bulan ini |
Baris C.2.2 (kiri) |
||
15 |
SSP belum diterima bulan ini |
Baris C.3 |
||
|
Kompensasi kelebihan bulan
lalu |
|
||
|
PAJAK KURANG/LEBIH BAYAR |
|
||
16 |
Kode Kurang/Lebih bayar |
Baris C.4.1 atau C.4.2 |
||
0 |
= |
Nihil |
||
1 |
= |
Kurang bayar |
||
2 |
= |
Lebih bayar |
||
17 |
Jumlah Kurang/Lebih bayar |
|
||
18 |
Tanggal Pelunasan |
Baris C.1 atau C.4.2 |
||
|
PEMBETULAN |
Dibawah Baris C.4.2 |
||
19 |
Kode Kurang/Lebih Bayar |
Baris D.1 atau D.2 |
||
0 |
= |
Nihil |
||
1 |
= |
Kurang bayar |
||
2 |
= |
Lebih bayar |
||
20 |
Tanggal pelunasan |
Dibawah baris D.2 |
||
|
KEGIATAN MEMBANGUN/PENYERAHAN
AKTIVA |
|
||
21 |
Kegiatan Membangun Sendiri |
Baris E.1.1 (DPP) |
||
22 |
PPN terutang |
Baris E.1.2 (PPN) |
||
23 |
Tanggal pelunasan |
Dibawah Baris B.1.2 |
||
24 |
Penyerahan aktiva |
Baris F.2 (DPP) |
||
25 |
PPN terutang |
Baris F.2 (DPP) |
||
26 |
Tanggal pelunasan |
Dibawah baris F.2 |
Catatan : |
Semua elemen berisi jumlah
rupiah dengan nilai rupiah penuh tanpa sen |
Lampiran D.4 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
PETUNJUK
PELAKSANAAN EDITING PADA PERSIAPAN DATA UNTUK PEREKAMAN SPT MASA PPn BM
(FORMULIR 1195BM)
Editing/pemberian
kode dan tanda (V) oleh Petugas II
No. |
NAMA
ELEMEN |
SUMBER |
||
|
FORMULIR 1195 PE (INDUK) |
|
||
1. |
Kode SPT |
Tertulis pada bagian atas SPT
diberi kode : |
||
0 |
= |
SPT Normal |
||
1 |
= |
SPT Pembetulan |
||
2 |
Masa Pajak/Pembetulan Masa
Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
3 |
Tahun Pajak |
Bagian atas tengah SPT
(dibawah kop) |
||
4 |
NPWP |
Baris A1 (kiri) |
||
5 |
Kode Cabang |
Baris A1 (kanan) |
||
6 |
Nomor Pengukuhan |
Baris A2 (kiri) |
||
7 |
Kode ijin Sentralisasi |
Baris A7 (kiri) |
||
0 |
= |
Tidak ada |
||
1 |
= |
Ada |
||
8 |
Kode Jenis Usaha |
Baris A8 (kanan) |
||
|
EKSPOR DAN PENYERAHAN DALAM
NEGERI |
|
||
9 |
Ekspor dengan L/C bulan ini |
Baris 1.1 (kiri) |
||
10 |
Ekspor tanpa L/C bulan ini |
Baris 1.2 (kiri) |
||
|
PENYERAHAN DALAM NEGERI KEPADA
PEMUNGUT PPN |
|
||
11 |
Tarif 10% bulan ini |
Baris B.2.1.1 (kiri) |
||
12 |
Tarif 20% bulan ini |
Baris B.2.1.2 (kiri) |
||
13 |
Tarif 25% bulan ini |
Baris B.2.1.3 (kiri) |
||
14 |
Tarif 35% bulan ini |
Baris B.2.1.4 (kiri) |
||
15 |
Tarif ...% bulan ini |
Baris B.2.1.5 (kiri) |
||
16 |
Jumlah bulan ini |
Baris B.2.1.6 (kiri) |
||
|
PENYERAHAN DALAM NEGERI KEPADA
NON PEMUNGUT PPN |
|
||
17 |
Tarif 10% bulan ini |
Baris B.2.2.1 (kiri) |
||
18 |
Tarif 20% bulan ini |
Baris B.2.2.2 (kiri) |
||
19 |
Tarif 25% bulan ini |
Baris B.2.2.3 (kiri) |
||
20 |
Tarif 35% bulan ini |
Baris B.2.2.4 (kiri) |
||
21 |
Tarif ...% bulan ini |
Baris B.2.2.5 (kiri) |
||
22 |
Jumlah bulan ini |
Baris B.2.2.6 (kiri) |
||
23 |
Penyerahan yang PPn BMnya
tidak Dipungut/ Ditunda/ Ditangguhkan/ Dibebaskan/DTP bulan ini |
Baris B.3 (kiri) |
||
24 |
Penyerahan dalam negeri bulan
ini |
Baris B.4 (kiri) |
||
25 |
Retur penjualan bulan ini |
Baris B.5 (kiri) |
||
26 |
Jumlah penyerahan ekspor dan
dalam negeri bulan ini |
Baris B.6 (kiri) |
||
|
PPn BM DALAM NEGERI |
|
||
27 |
Tarif 10% bulan ini |
Baris C.1 (kiri) |
||
28 |
Tarif 20% bulan ini |
Baris C.2 (kiri) |
||
29 |
Tarif 25% bulan ini |
Baris C.3 (kiri) |
||
30 |
Tarif 35% bulan ini |
Baris C.4 (kiri) |
||
31 |
Tarif ...% bulan ini |
Baris C.5 (kiri) |
||
32 |
Jumlah bulan ini |
Baris C.6 (kiri) |
||
33 |
Retur penjualan bulan ini |
Baris C.7 (kiri) |
||
|
PPn BM DIPUNGUT OLEH PEMUNGUT
PPN |
|
||
34 |
SSP sudah diterima bulan ini |
Baris C.8.1 (kiri) |
||
35 |
SSP belum diterima bulan ini |
Baris C.8.2 (kiri) |
||
36 |
Jumlah PPn BM yang harus
disetor bulan ini |
Baris C.9 (kiri) |
||
37 |
Tanggal dilunasi |
Dibawah baris C.9 |
||
|
PPn BM ATAS IMPOR DAN
PEROLEHAN DALAM NEGERI |
|
||
38 |
Tarif 10% bulan ini |
Baris D.1 (kiri) |
||
39 |
Tarif 20% bulan ini |
Baris D.2 (kiri) |
||
40 |
Tarif 25% bulan ini |
Baris D.3 (kiri) |
||
41 |
Tarif 35% bulan ini |
Baris D.4 (kiri) |
||
42 |
Tarif ...% bulan ini |
Baris D.5 (kiri) |
||
43 |
Jumlah bulan ini |
Baris D.6 (kiri) |
||
|
PEMBETULAN |
|
||
44 |
Kode Kurang/Lebih Bayar |
Baris A7 (kiri) |
||
0 |
= |
Nihil |
||
1 |
= |
Kurang Bayar |
||
2 |
= |
Lebih Bayar |
||
45 |
Jumlah Kurang/Lebih Bayar |
Baris E.1 atau E.2 |
||
46 |
Tanggal disetor |
Dibawah baris E.2 (kiri) |
Catatan : |
Semua elemen berisi jumlah
rupiah dengan nilai rupiah penuh tanpa sen |
Lampiran D.5 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
LEMBAR
PENELITIAN SPT MASA PPN (1195) DENGAN KOMPUTER
NPWP |
: |
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
Nama Wajib Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
NPPKP |
: |
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
Masa Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
I. |
KETEPATAN WAKTU MENYAMPAIKAN SPT DAN MENYETOR SSP DAN
TANGGAL PENERBITAN FAKTUR PAJAK |
||
|
|
Tanggal Pengukuhan PKP > tanggal Faktur Pajak
Keluaran (Formulir 1195 A1) |
|
|
|
Tanggal Pengukuhan PKP > tanggal Faktur Pajak Masukan
(Formulir 1195 B1) |
|
|
|
SPT disampaikan terlambat (L.2) |
|
|
|
SSP tidak sesuai dengan E.1; G.1; I.1.2; I.2. |
|
II. |
UNSUR-UNSUR DALAM SPT YANG SALAH/SEHARUSNYA DIISI : |
||
|
|
B.1.3.4 # (B.1.3.1 + B.1.3.2 - B.1.3.3) |
|
|
|
B.1.4 # (B.1.1.1 + B.1.1.2 + B.1.2.1 + B.1.2.2 + B.1.3.4
+ B.1.3.5 - B.1.3.6) |
|
|
|
B.2.3 # (B.2.1 - B.2.2) |
|
|
|
B.3 # (B.1.4 + B.2.3) |
|
|
|
C.1.1 # (10% X B.1.3.4) |
|
|
|
C.1.3 # (C.1.1 + C.1.2) |
|
|
|
C.3 # (C.1.3 - C.2) |
|
|
|
C.5 # (C.3 - C.4.1.1 - C.4.1.2 - C.4.2) |
|
|
|
D.1.6 # (D.1.1 + D.1.2 + D.1.3.2 + D.1.3.2 - D.1.4 +
D.1.5) |
|
|
|
D.5 # (D.1.6 + D.3 - D.4.1 - D.4.2) atau |
|
|
|
D.5 # (D.2 + D.3) |
|
|
|
E (Kode Kurang/Lebih Bayar atau Nihil) tidak sesuai
dengan perhitungan C.5 - D.5 atau D.5 - C.5 |
|
|
|
H (Kode Kompensasi/Restitusi) tidak sesuai dengan Kode
Kurang/Lebih Bayar atau Nihil |
|
|
|
H (Kode sebab Restitusi) tidak sesuai dengan Kode
Restitusi) |
|
|
|
I.1.2 # 10% x I.1.1 |
|
|
|
I.2. (PPN) # 10% x I.2. (DPP). |
|
....................................
19.........
|
Lampiran D.6 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
LEMBAR
PENELITIAN SPT MASA PPN (1195 PE) DENGAN KOMPUTER
NPWP |
: |
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
Nama Wajib Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
NPPKP |
: |
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
Masa Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
UNSUR-UNSUR DALAM SPT YANG SALAH/SEHARUSNYA DIISI : |
||
|
B.3 # (B.1 - B.2) |
|
|
C.4.1 # (C.1 - C.2.1 - C.2.2 - C.3) atau C.4.2 # (C.2.1
+ C.2.2 + C.3 - C.1) |
|
|
E.1.2 # 10% X E.1.1 |
|
|
E.2 PPN # 10% X E.2 DPP |
|
|
SSP tidak sesuai dengan C.4.1; D.1; E.1.2; E.2 |
|
|
SPT disampaikan terlambat (H.2) |
|
.................................... 19......... (..............................) |
Lampiran D.7 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
LEMBAR
PENELITIAN SPT MASA PPn BM (1195 BM) DENGAN KOMPUTER
NPWP |
: |
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||
Nama Wajib Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
NPPKP |
: |
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
Masa Pajak |
: |
|
||||||||||||||||||||
UNSUR-UNSUR DALAM SPT YANG SALAH/SEHARUSNYA DIISI : |
||
|
B.2.1.6 # (B.2.1.1 + B.2.1.2 + B.2.1.3 + B.2.1.4 +
B.2.1.5) |
|
|
B.2.2.6 # (B.2.2.1 + B.2.2.2 + B.2.2.3 - B.2.2.4 -
B.2.2.5) |
|
|
B.4 # (B.2.1.6 - B.2.2.6 + B.3) |
|
|
B.6 # (B.1.1 + B.1.2 + B.4 - B.5) |
|
|
C.1 # [10% X (B.2.1.1 + B.2.2.1)] |
|
|
C.2 # [20% X (B.2.1.2 + B.2.2.2)] |
|
|
C.3 # [25% X (B.2.1.3 - B.2.2.3)] |
|
|
C.4 # [35% X (B.2.1.4 + B.2.2.4)] |
|
|
C.5 # [...% X ...% X (B.2.1.5 + B.2.2.5)] |
|
|
C.6 # (C.1 + C.2 + C.3 + C.4 + C.5) |
|
|
C.9 # (C.6 - C.7 - C.8.1 - C.8.2) |
|
|
D.6 # (D.1 + D.2 + D.3 + D.4 + D.5) |
|
|
SSP tidak sesuai dengan C.9; E.1 |
|
|
SPT disampaikan terlambat (H.2) |
|
.................................... 19......... (..............................) |
Lampiran D.8 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
||
|
|
|
Nomor |
: |
Kepada Yth. : |
Perihal |
: Permintaan Penjelasan Pengisian SPT Masa PPN |
Sdr. .......................... |
Dengan
ini diberitahukan bahwa berdasarkan pengecekan terhadap SPT Masa PPn bulan
......... ternyata terdapat kesalahan/kekurangan sebagai berikut :
A. |
Unsur-unsur dalam SPT yang
terdapat kesalahan : |
|
|
1. |
.............................. |
|
2. |
.............................. |
|
3. |
.............................. |
|
4. |
.............................. |
B. |
Terdapat kesalahan/kekurangan
dalam pemindahan angka-angka : |
|
|
1. |
.............................. |
|
2. |
.............................. |
|
3. |
.............................. |
|
4. |
.............................. |
Atas
kesalahan/kekurangan tersebut agar Saudara memberikan penjelasan secara
tertulis kepada kami paling lambat tujuh hari kerja sejak tanggal surat ini.
Demikian agar dimaklumi
|
..........................
19....... ...................................... |
PPN 1.2-96
Lampiran D.9 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
||
|
|
|
Nomor |
: |
Kepada Yth. : |
Perihal |
: Hasil Pengecekan SPT Masa PPN |
Sdr. .......................... |
Dengan
ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil pengecekan SPT Masa PPN bulan
..................... terdapat perbedaan angka-angka sebagai berikut :
No.
Urut |
Unsur-Unsur |
Menurut
PKP |
Menurut
Fiskus |
Selisih |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
(5) |
|
|
|
|
|
Sehubungan
dengan hal-hal tersebut di atas, diminta agar Saudara untuk selanjutnya dalam
mengisi SPT Masa PPn menyesuaikan dengan hasil pengecekan kami.
Demikian harap maklum.
|
..........................
19....... ...................................... |
KP.Tipa PPN 1.3-96
Lampiran D.10 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DAFTAR
PKP UNTUK
PEMERIKSAAN SENDERHANA KANTOR/LAPANGAN *)
No.
Urut |
Nama
PKP |
NPWP |
Keterangan |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
|
|
|
|
|
..........................
19....... ...................................... |
Catatan : |
||
Kolom 2 dan 3 diisi dengan
nama dan NPWP dari PKP yang akan dilakukan : |
||
a. |
PSK : |
|
|
1. |
SPT Unbalance yang telah
ditindak lanjuti dengan KP.Tipa PPN 1.2-96 yang dalam waktu tertentu tidak
ada tanggapan sehingga tidak dapat dibalancekan. |
|
2. |
SPT Lebih Bayar karena ekspor
atau karena penyerahan kepada Pemungut PPN yang meminta pengembalian
(restitusi). |
|
3. |
SPT Lebih Bayar yang merupakan
akumulasi dari Masa Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian (restitusi)
pada akhir Tahun Pajak, atas pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak. |
b. |
PSL : |
|
|
SPT Lebih Bayar yang merupakan
akumulasi dari Masa Pajak sebelumnya yang meminta pengembalian (restitusi)
pada akhir Tahun Pajak. |
*) Coret yang tidak perlu.
Lampiran D.11 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
||
|
|
|
Nomor |
: |
Kepada Yth. : |
Perihal |
: Permintaan kelengkapan permohonan restitusi PPN |
Sdr. .......................... |
Dari penelitian kami atas permohonan restitusi PPN/PPn BM yang Saudara
sampaikan tanggal ................19... ternyata permohonan tersebut belum
dilengkapi dengan :
.......................... |
.......................... |
.......................... |
.......................... |
.......................... |
.......................... |
.......................... |
.......................... |
Mengingat dokumen di atas merupakan
bagian dari kelengkapan yang harus Saudara penuhi, maka diminta agar Saudara
menyampaikannya dalam tempo 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal surat
ini. Apabila pada batas waktu tersebut Saudara tidak menyampaikannya, maka
permohonan restitusi Saudara dengan sangat menyesal tidak dapat kami proses.
Demikian
untuk dimaklumi.
|
..........................
19....... ...................................... |
Tembusan :
Yth. Kakanwil ....................... (sebagai laporan)
KP.Tipa PPN 1.4-96
Lampiran D.12 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
||
|
|
|
Nomor |
: |
Kepada Yth. : |
Perihal |
: Penegasan Proses Penyelesaian Registrasi PPN |
Sdr. .......................... |
Dengan ini diberitahukan bahwa sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan
Saudara tidak memenuhi Kelengkapan Permohonan Restitusi PPN yang kami mintakan dengan
surat kami Nomor : ..................... tanggal ..........19...
Dengan demikian permohonan restitusi
PPN Masa Pajak .................19.......... yang Saudara ajukan tanggal
.................19.... akan kami proses berdasarkan data yang ada pada kami.
Demikian untuk dimaklumi.
|
..........................
19....... ...................................... |
Tembusan :
Yth. Kakanwil ............................ (sebagai laporan)
KP.Tipa PPn 1.5-96
Lampiran D.12 Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-15/PJ/1996 |
Tanggal |
: |
15 Maret 1996 |
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK |
DAFTAR
USULAN PSK ATAS SPT LEBIH BAYAR YANG MERUPAKAN AKUMULASI DARI MASA PAJAK
SEBELUMNYA YANG MEMINTA PENGEMBALIAN (RESTITUSI) PADA AKHIR TAHUN PAJAK
No. |
NAMA /
ALAMAT / NPWP |
ALASAN
USUL PSK |
TANDA
PERSETUJUAN |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
|
|
|
|
Menyetujui : ................................. |
..........................
19....... ...................................... |
KP.Tipa PPN 1.6-96