Lampiran Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 480/KMK.04/1997 Tanggal 29 September
1997 |
CONTOH PENGHITUNGAN IMBALAN BUNGA ATAS KELEBIHAN
PEMBAYARAN AKIBAT KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN BANDING
1. |
Dalam
hal jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah yang masih harus dibayar
menurut keputusan keberatan atau putusan banding. |
- |
SKPKB PPh WP Badan Tahun
Pajak 1995 diterbitkan pada tanggal 5 Januari 1997 dengan rincian sebagai
berikut : |
Pokok Pajak Terhutang ………………………….. |
Rp. 150.000.000,00 |
|
Kredit Pajak ……………………………………… |
Rp. 75.000.000,00 |
|
Pajak kurang dibayar
…………………… |
Rp. 75.000.000,00 |
|
Sanksi Pasal 13 (2) UU
No. 9/1994 ……. |
Rp. 19.500.000,00 |
|
Pajak yang masih harus dibayar
…………………. |
Rp. 94.500.000,00 ============= |
- |
Atas SKPKB tersebut Wajib
Pajak mengajukan keberatan. |
|||||||||||||||
- |
Pada tanggal 30 Januari 1997
WP membayar kekurangan bayar tersebut sebesar Rp. 94.500.000,00 (lunas). |
|||||||||||||||
- |
Pada tanggal 25 Juli 1995
diterbitkan Surat Keputusan Keberatan oleh Direktur Jenderal Pajak dengan
rincian menjadi sebagai berikut :
|
- |
Berdasarkan Keputusan
Keberatan tersebut diterbitkan SPMKP pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan jumlah kelebihan
pembayaran sebesar Rp. 63.000.000,00 (Rp 94.500.000,00 dikurangi Rp
31.500.000,00). |
|
- |
Berdasarkan data di atas, maka
penghitungan imbalan bunganya adalah sebagai berikut : |
|
|
- |
Dasar penghitungan imbalan
bunga adalah Rp 63.000.000,00 |
|
- |
Jumlah bulan sejak tanggal 30
Januari 1997 sampai dengan tanggal 2 Agustus 1997 adalah = 7 (tujuh) bulan. |
|
- |
Besarnya imbalan bunga yang
diberikan kepada WP adalah : 7 x 2%x Rp 63.000.000,00 = Rp
8.820.000,00 |
2. |
Seperti contoh butir 1 di atas, tetapi keputusan keberatannya
menyatakan nihil. |
Pokok Pajak Terhutang ………………………….. |
Rp. 75.000.000,00 |
Kredit Pajak ……………………………………… |
Rp. 75.000.000,00 |
Kurang dibayar ……………………………….. |
Rp. N I H I L ============= |
- |
Berdasarkan keputusan keberatan
tersebut, diterbitkan SPMKP pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan jumlah
kelebihan pembayaran sebesar Rp 94.500.000,00 (Rp 94.500.000, dikurangi
Rp.0,00) |
|
- |
Penghitungan imbalan bunganya
adalah sebagai berikut : |
|
|
- |
Dasar penghitungan imbalan
bunga adalah Rp 94.500.000,00 |
|
- |
Jumlah bulan sejak tanggal 30
Januari 1997 sampai dengan 2 Agustus 1997 adalah = 7 (tujuh) bulan. |
|
- |
Besarnya imbalan bunga yang
diberikan kepada WP adalah : 7 x 2% x Rp 94.500.000,00 = Rp
13.230.000,00 |
3. |
Seperti contoh dalam butir 1 di atas, tetapi keputusan keberatannya
menyatakan lebih bayar. |
Pokok Pajak Terhutang ………………………….. |
Rp. 65.000.000,00 |
Kredit Pajak ……………………………………… |
Rp. 75.000.000,00 |
Pajak lebih dibayar
………………………….. |
Rp. 10.000.000,00 ============= |
- |
Berdasarkan keputusan
keberatan tersebut, diterbitkan SPMKP pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan jumlah kelebihan
pembayaran sebesar Rp 104.500.000,00 (Rp 94.500.000,00 ditambah Rp
10.000.000,00) |
|||||||||||
- |
Penghitungan imbalan bunganya
adalah sebagai berikut : |
|||||||||||
|
- |
Dasar penghitungan imbalan
bunga adalah Rp 94.500.000,00 dan Rp 10.000.000,00 |
||||||||||
|
- |
Jumlah bulan untuk : |
||||||||||
|
|
a. |
Dasar penghitungan sebesar Rp
94.500.000,00,- terhitung sejak tanggal 30
Januari 1997 sampai dengan 2 Agustus
1997 adalah = 7 (tujuh) bulan. |
|||||||||
|
|
b. |
Dasar penghitungan sebesar Rp
10.000.000,00, terhitung sejak tanggal 5 Pebruari 1997 sampai dengan 2
Agustus 1997 adalah = 6(enam) bulan. |
|||||||||
- |
Imbalan bunga yang diberikan
kepada WP adalah :
|
4. |
Dalam hal ketetapan pajak semula nihil, sedangkan keputusan
keberatannya menjadi lebih bayar |
- |
SKP NIHIL PPh WP Badan Tahun
Pajak 1995 diterbitkan pada tanggal 5 Januari 1997 dengan rincian sebagai
berikut : |
Pokok Pajak Terhutang ………………………….. |
Rp. 150.000.000,00 |
Kredit Pajak ……………………………………… |
Rp. 150.000.000,00 |
Pajak kurang dibayar |
Rp. N I H I L ============== |
- |
Atas SKP NIHIL tersebut WP
mengajukan keberatan. |
||||||
- |
Pada tanggal 25 Juli 1997
diterbitkan
|
- |
Berdasarkan keputusan
keberatan tersebut, diterbitkan SPMKP pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan
jumlah lebih bayar sebesar Rp. 25.000.000,00. |
|
- |
Berdasarkan data diatas,
maka penghitungan imbalan bunganya adalah sebagai berikut : |
|
|
- |
Dasar penghitungan imbalan
bunga = Rp. 25.000.000,00 |
|
- |
Jumlah bulan sejak 5
Pebruari sampai dengan 2 Agustus 1997 adalah = 6 (enam) bulan. |
|
- |
Imbalan
bunga yang diberian kepada WP adalah : 6x 2
% x Rp. 25.000.000,00 = Rp.3.000.000,00 |
5. |
Dalam hal jumlah kelebihan
pembayaran menurut keputusan keberatan atau putusan banding lebih besar
daripada kelebihan pembayaran yang telah diterima oleh Wajib Pajak
berdasarkan ketetapan pajak semula. |
- |
SKPLB PPh Badan Tahun Pajak
1995 diterbitkan Pada tanggal 5 Januari 1997 dengan rincian sebagai berikut : |
Pokok Pajak Terhutang ………………………….. |
Rp. 150.000.000,00 |
Kredit Pajak ……………………………………… |
Rp. 175.000.000,00 |
Pajak lebih dibayar
………………………….. |
Rp. 25.000.000,00 ============= |
- |
Pada tanggal 2 Pebruari 1997
diterbitkan SPMKP. |
||||||
- |
Atas SKPLB tersebut WP
mengajukan keberatan. |
||||||
- |
Pada
tanggal 25 Juli 1997 diterbitkan Surat Keputusan Keberatan oleh Direktur
Jenderal Pajak dengan rincian menjadi sebagai berikut :
|
- |
Berdasarkan keputusan
keberatan tersebut, diterbitkan SPMKP pada tanggal 2 Agustus 1997 dengan jumlah kelebihan bayar
sebesar Rp 25.000.000,00 (Rp 50.000.000,00 dikurangi Rp 25.000.000,00). |
|
- |
Berdasarkan data di atas, maka
penghitungan imbalan bunganya adalah sebagai berikut : |
|
|
- |
Dasar Penghitungan imbalan
bunga adalah Rp 25.000.000,00 |
|
- |
Jumlah bulan sejak tanggal 2
Februari 1997 sampai dengan 2 Agustus 1997adalah = 6 (enam) bulan. |
|
- |
Imbalan
bunga yang diberikan kepada WP adalah : 6x2%xRp
25.000.000,00 = Rp 3.000.000,00 |