LAMPIRAN I

Surat Edaran Dirjen Pajak

No

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal

:

30 Maret 1998

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

Sifat

:

 

Hal

:

Pemberitahuan Perluasan Pemeriksaan

 

Yth ……………………………………

………………………………………….

………………………………………….(2)

 

 

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor, …………………… tanggal ……………(3), dengan ini diberitahukan bahwa mengingat SPT Tahunan PPh atas nama Wajib Pajak tersebut untuk tahun sebelumnya menyatakan rugi, maka perlu dilakukan perluasan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

……………………………………………

(4)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(5)

3.

Alamat

:

……………………………………………

(6)

4.

Tahun Pajak

:

……………………………………………

(7)

5.

Jenis Pemeriksaan

:

……………………………………………

(8)

 

Demikian untuk dapat dimaklumi,

 

 

Kepala Kantor

 

 

NIP…………………(9)

 

Tembusan,

1.

Direktur Pemeriksaan pajak (10)

2.

………………………………………       (11)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PEMBERITAHUAN PERLUASAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN I)

 

Angka

1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksanaa Pemeriksaan Pajak.

Angka

2

:

Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak.

Angka

3

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

Angka

4

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka

5

:

Diisi dengan NPWP

Angka

6

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka

7

:

Diisi dengan Tahun Pajak.

Angka

8

:

Diisi dengan jenis pemeriksaan sebelum perluasan: Pemeriksaan Rutin atau Keterkaitan

Angka

9

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.

Angka

10

:

Diisi hanya apabila pemeriksaan dilakukan oleh Unit Pelaksanaan Pemeriksa Lengkap, selain tenaga fungsional Kantor Wilayah DJP.

Angka

11

:

Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait.

 

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.

 

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP dan Karikpa terkait.

 

 

 


 

Lampiran 2

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

    

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

Segera

 

Hal

:

Pemberitahuan Perpanjangan Jangka

Waktu Penyelesaian Pemeriksaan

 

 

 

 

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(2)

  

 

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor : ..................... tanggal .................... (3), dengan ini diberitahukan bahwa jangka waktu penyelesaian pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..........................................................................

(4)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(5)

3

Alamat

:

..........................................................................

(6)

4

Tahun Pajak

:

..........................................................................

(7)

5.

Batas Waktu Pemeriksaan

:

..........................................................................

(8)

 

diperpanjang sampai dengan tanggal …………… (9) dengan alasan ……………………(10)

        

        

        Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(11)

Tembusan :

 

1.

.................................(12)

 

 

 

 


 PETUNJUK PENGISIAN

PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 2)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak.

Angka 3

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

Angka 4

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka 5

:

Diisi dengan NPWP

Angka 6

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka 7

:

Diisi dengan Tahun Pajak

Angka 8

:

Diisi dengan tanggal batas waktu pemeriksaan pajak

Angka 9

:

Diisi dengan tanggal batas waktu perpanjangan pemeriksaan pajak.

Angka 10

:

Diisi dengan alasan perpanjangan pemeriksaan pajak.

Angka 11

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka 12

:

Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP.

 

 


 

Lampiran 3

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

    

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..............................................................................(1)

 

 

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

 

 

Lampiran

:

 I (satu) Set

 

Hal

:

Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu

Penyelesaian Pemeriksaan ………… (2)

 

 

 

 

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(3)

  

        Sehubungan dengan Surat kami Nomor : ..................... tanggal .................... (4), perihal Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan atas nama Wajib Pajak tersebut di bawah ini :

 

1.

Nama

:

..........................................................................                             

(5)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

3.

Alamat

:

..........................................................................

(7)

4.

Tahun Pajak

:

..........................................................................

(8)

5.

Alasan Perpanjangan

:

..........................................................................

(9)

 

Dengan ini diberitahukan bahwa mengingat pemeriksaan terhadap Wajib Pajak tersebut belum selesai, maka kami mohon agar diberikan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan sampai dengan tanggal ……(10).

        

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(11)

Tembusan :

 

1.

.................................(12)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 3)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 2

:

Diisi dengan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II.

Angka 3

:

Diisi dengan Kepala Kanwil DJP terkait atau Direktur Pemeriksa Pajak.

Angka 4

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka 5

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 6

:

Diisi dengan NPWP.

Angka 7

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 8

:

Diisi dengan Tahun Pajak

Angka 9

:

Diisi dengan alasan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan.

Angka 10

:

Diisi dengan tanggal penyelesaian pemeriksaan yang diminta.

Angka 11

:

Diisi dengan Nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.

Angka 12

:

Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait.

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP

 

 


 

Lampiran 4

Surat Edaran DirjenPajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

    

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.............................................................................(1)

 

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

 

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian

Pemeriksaan…… (2)

 

 

 

 

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(3)

  

 

Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor : ..................... tanggal .................... (4), Perihal Permohonan Perpanjangan jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan, dengan ini diberikan persetujuan terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..........................................................................

(5)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

3.

Alamat

:

..........................................................................

(7)

4.

Pemeriksaan harus diselesaikan selambat-lambatnya tanggal

:

..........................................................................

(8)

 

Demikian untuk dapat dapat dilaksanakan.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(9)

Tembusan :

 

1.

.................................(10)

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

PEMERIKSAAN PAJAK

(LAMPIRAN 4)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 2

:

Diisi dengan Persetujuan Perpanjangan jangka waktu penyelesaian I atau II.

Angka 3

:

Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 4

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan Pajak.

Angka 5

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 6

:

Diisi dengan NPWP.

Angka 7

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 8

:

Diisi dengan batas tanggal Penyelesaian Pemeriksaan Pajak.

Angka 9

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.

Angka 10

:

Apabila pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak.

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan Direktur Pemeriksaan Pajak dan KPP terkait.

 

 

3.

Kanwil, tembusan diisi dengan KPP terkait

 

 


 

Lampiran 5

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.............................................................................(1)

 

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

 

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Usul Pemeriksaan Khusus

 

 

 

 

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(2)

  

Bersama ini disampaikan usul untuk melakukan Pemeriksaan Khusus terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..........................................................................

(3)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

3.

Alamat

:

..........................................................................

(5)

4.

Tahun Pajak

:

..........................................................................

(6)

5.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

.................................................................

(7)

 

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(8)

Tembusan :

 

1.

.................................(9)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

USUL PEMERIKSAAN KHUSUS

(LAMPIRAN 5)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus.

Angka 2

:

Diisi dengan :

 

 

1.

Kepala Kantor Wilayah DJP apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari KPP atau Karikpa.

 

 

2.

Direktur Pemeriksaan Pajak apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari Kantor Wilayah DJP.

Angka 3

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

Angka 4

:

Diisi dengan NPWP.

Angka 5

:

Diisi dengan Alamat Wajib Pajak.

Angka 6

:

Diisi dengan Tahun Pajak.

Angka 7

:

Diisi dengan Kode :

 

 

11.

Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan;

 

 

12.

Adanya pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000;

 

 

13.

Adanya pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak Pos 5000;

 

 

14.

Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan Wajib Pajak tidak benar ;

 

 

15.

Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak;

Angka 8

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.

Angka 9

:

Apabila Usul dibuat oleh :

 

 

1.

KPP, diisi dengan tembusan kepada

 

 

 

-

KPP terkait

 

 

2.

Karikpa, diisi dengan tembusan kepada

 

 

 

-

KPP terkait

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, diisi dengan tembusan kepada

 

 

 

-

Karikpa terkait

 

 

 

-

KPP terkait

 

 

 


 

Lampiran 6

Surat Edaran Dirjen Pajak

No

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.............................................................................(1)

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

 

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Persetujuan Melakukan

Pemeriksaan Khusus

 

 

 

 

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(2)

 

 

Sehubungan dengan surat ………………………………… (3) Nomor ………………… tanggal …………………… (4) perihal Usul Pemeriksaan Khusus, dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan Pemeriksaan Khusus  tehadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..........................................................................

(5)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

3

Alamat

:

..........................................................................

(7)

4.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

.................................................................

(8)

 

Dengan ketentuan umum sebagai berikut :

1.

Tahun Pajak yang diperiksa adalah tahun pajak …………………………(9)

2.

Pemeriksaan harus diselesaikan selambat-lambatnya tanggal …(10)

 

Demikian untuk dapat dilaksanakan 

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(11)

Tembusan :

 

1.

.................................(12)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PERSETUJUAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN KHUSUS

(LAMPIRAN 6)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit yang menyetujui Pemeriksaan Khusus; Kantor Wilayah DJP atau Direktur Pemeriksaan Pajak.

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Khusus.

Angka 3

:

Diisi dengan Kepala Unit yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus.

Angka 4

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Usul Pemeriksaan Khusus.

Angka 5

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

Angka 6

:

Diisi dengan NPWP

Angka 7

:

Diisi dengan Alamat Wajib Pajak.

Angka 8

:

Diisi dengan kode sebagaimana tercantum pada angka 7 Lampiran 5.

Angka 9

:

Diisi dengan tahun pajak.

Angka 10

:

Diisi dengan batas pemeriksaan harus diselesaikan;

 

 

1

Untuk KPP harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan sejak diterbitkannya persetujuan Pemeriksaan Khusus.

 

 

2

Untuk Kantor Wilayah DJP atau Karikpa harus diselesaikan dalam jangka waktu 4 bulan sejak diterbitkannya persetujuan Pemeriksaan Khusus.

Angka 11

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan.

Angka 12

:

Diisi dengan tembusan kepada :

 

 

-

Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak kepada Kepala Kantor Wilayah DJP, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala Karikpa dan KPP terkait.

 

 

-

Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Direktur Pemeriksaan Pajak Kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Kepala KPP dan Kantor Wilayah DJP terkait.

 

 

-

Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala kantor Wilayah DJP kepada Kepala Karikpa, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala KPP terkait.

 

 

-

Apabila persetujuan melakukan Pemeriksaan Khusus diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP kepada Kepala KPP, maka tembusan dikirimkan kepada Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala Karikpa terkait.

 

 

 

 

 

 


 

Lampiran 8

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP
TAHUN 1999 

 

NO

NAMA UNIT/KANTOR

PEMERIKSA PAJAK

STANDAR

PRESTASI

PEMERIKSA

JUMLAH RENCANA

PEMERIKSAAN

LENGKAP

KETUA

KELOMPOK

KETUA

TIM

ANGGOTA

TIM

JUMLAH

 

1

KANTOR PUSAT

8

12

9

29

8

232

 

KANWIL I

1

2

6

9

8

72

2

BANDA ACEH

2

4

8

14

8

112

3

MEDAN SATU

2

9

21

32

8

256

4

MEDAN DUA

2

10

18

30

8

240

5

PEMATANG SIANTAR

1

4

10

15

8

120

 

 

16 

41 

72 

129 

 

1032 

 

KANWIL II

1

3

3

7

8

56

6

PADANG

1

5

8

14

8

112

7

PEKANBARU

2

5

14

21

8

168

8

BATAM

2

5

10

17

8

136

 

 

6

18

 35

59 

 

472

 

KANWIL III

1

0

6

7

8

56

9

PALEMBANG

2

11

17

30

8

240

10

JAMBI

2

2

8

12

8

96

11

BENGKULU

2

5

8

15

8

120

12

BANDAR LAMPUNG

1

5

19

25

8

200

 

 

8

23

58

89

 

712

 

KANWIL IV

2

3

7

12

7

84

13

JAKARTA SATU

6

22

34

62

7

434

14

JAKARTA DUA

6

21

27

54

7

378

15

JAKARTA TIGA

4

20

32

56

7

392

16

JAKARTA EMPAT

5

18

33

56

7

392

 

 Jumlah

 23

84 

133 

240 

 

1680

 

KANWIL V

3

9

18

30

7

210

17

JAKARTA LIMA

6

21

28

55

7

385

18

JAKARTA ENAM

7

18

32

57

7

399

19

JAKARTA TUJUH

5

15

33

53

7

371

20

JAKARTA DELAPAN

5

17

39

61

7

427

 

 

26

80

150

256

 

1792

 

KANWIL VI

3

10

25

38

6

228

21

JAKARTA KHUSUS SATU

5

22

66

93

6

558

22

JAKARTA KHUSUS DUA

5

28

72

105

6

630

 

 

13

60

 163

236

 

 1416

 

KANWIL VII

2

8

11

21

8

168

23

BANDUNG SATU

4

10

28

42

8

336

24

BANDUNG DUA

3

13

21

37

8

296

25

TANGERANG

4

10

24

38

8

304

26

BOGOR

3

11

20

34

8

272

27

CIREBON

3

2

8

13

8

104

28

KARAWANG

3

8

20

31

8

248

 

 

22

62

132

216 

 

1.728

 

KANWIL VIII

2

5

9

16

8

128

29

SEMARANG SATU

4

14

24

42

8

336

30

SEMARANG DUA

3

12

18

33

8

264

31

KUDUS

3

4

6

13

8

104

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

32

PEKALONGAN

2

5

9

16

8

128

33

SURAKARTA

3

10

16

29

8

232

34

YOGYAKARTA

2

6

17

25

8

200

35

PURWOKERTO

2

4

6

12

8

96

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VIX

4

5

8

17

8

136

36

SURABAYA SATU

5

11

26

42

8

336

37

SURABAYA DUA

5

12

18

35

8

280

38

SURABAYA TIGA

4

12

23

39

8

312

39

MALANG

2

12

15

29

8

232

40

MOJOKERTO

4

13

22

39

8

312

41

MADIUN

3

2

8

13

8

104

42

KEDIRI

0

3

8

11

8

88

43

JEMBER

1

6

18

25

8

200

 

 

28

74 

146

250

 

2000

 

KANWIL X

1

3

4

8

8

64

44

PONTIANAK

1

7

13

21

8

168

45

PALANGKA RAYA

2

3

8

13

8

104

 

 

3

13

25

42

 

336

 

KANWIL XI

1

2

5

8

8

64

46

BALIKPAPAN

2

5

10

17

8

136

47

SAMARINDA

5

5

9

19

8

152

48

BANJARMASIN

3

6

12

21

8

168

 

 

11

18

36

65

 

520

 

KANWIL XII

1

0

6

7

8

63

49

UJUNGPANDANG

3

11

16

30

8

270

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIII

1

2

5

8

8

72

50

MANADO

2

5

10

17

8

153

51

PALU

2

6

7

15

8

135

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIV

0

2

4

6

8

54

52

DENPASAR

1

9

15

25

8

225

53

MATARAM

2

4

8

14

8

126

54

KUPANG

2

4

8

14

8

126

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XV

1

1

3

5

8

40

55

AMBON

2

9

6

17

8

136

56

JAYAPURA

2

5

10

17

8

136

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH TOTAL

197

593

1.183

1.943

 

14.576

 

 


 

Lampiran 9

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP

TAHUN 1998

 

NO.

UNIT/KANTOR

KETUA KELOMPOK

KETUA TIM

STANDAR PRESTASI PEMERIKSA

RENCANA PEMERIKSAAN

1

TPW ACEH

1

5

4

20

2

TPW SUMUT

2

10

4

40

3

TPW SUMBAR

1

5

4

20

4

TPW RIAU

1

5

4

20

5

TPW JAMBI

1

5

4

20

6

TPW BENGKULU

2

10

4

40

7

TPW SUMATERA SELATAN

2

10

4

40

8

TPW LAMPUNG

1

5

4

20

9

TPW JAKARTA PARIPURNA I

6

36

4

144

10

TPW JAKARTA PARIPURNA II

5

25

4

100

11

TPW JAKARTA KHUSUS

7

30

4

120

12

TPW JABAR

4

15

4

60

13

TPW JATENG

3

15

4

60

14

TPW YOGYAKARTA

1

4

4

16

15

TPW JATIM

3

22

4

88

16

TPW KALBAR

2

5

4

20

17

TPW KALTIM

1

6

4

24

18

TPW KALSEL & KALTENG

2

6

4

24

19

TPW SULSEL

2

10

4

40

20

TPW SULUT

1

5

4

20

21

TPW BALI & NTB

1

4

4

16

22

TPW MALUKU

2

8

4

32

23

TPW IRJA

1

4

4

16

24

TPW NTT

1

4

4

16

25

TPW SULTENG

1

4

4

16

 

Jumlah Total

54

258

 

1.032


 


 

Lampiran 10

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA

TAHUN 1998 

 

NO

 

NAMA UNIT/KANTOR

JUMLAH

PEMERIKSA

 

PEMERIKSAAN

 

JUMLAH

RUTIN

KHUSUS

TAHUN BERJALAN

 

KANWIL I

 

 

 

 

 

1

KPP BANDA ACEH

13

359

0

0

359

2

KPP LHOK SEUMAWE

21

962

0

0

962

3

KPP MEULABOH

11

318

47

47

412

4

KPP BINJAI

33

467

59

59

585

5

KPP MEDAN BARAT

21

1610

50

50

1710

6

KPP MEDAN UTARA

17

289

65

65

419

7

KPP MEDAN TIMUR

33

1411

142

142

1695

8

KPP TEBING TINGGI

13

335

130

130

595

9

KPP KISARAN

18

322

66

66

454

10

KPP RANTAU PRAPAT

15

186

31

31

248

11

KPP PEMATANG SIANTAR

27

280

68

68

416

12

KPP PADANG SIDEMPUAN

19

405

76

76

557

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

KPP BUKITTINGGI

18

446

30

30

506

14

KPP PADANG

19

497

40

40

577

15

KPP PEKANBARU

28

1071

20

20

1111

16

KPP DUMAI

28

600

61

61

722

17

KPP RENGAT

17

238

30

30

298

18

KPP TANJUNG PINANG

15

703

110

110

923

19

KPP BATAM

36

405

135

135

675

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL III

 

 

 

 

 

20

KPP PALEMBANG UTARA

20

1358

140

140

1636

21

KPP PALEMBANG SELATAN

19

371

42

42

455

22

KPP JAMBI

13

721

72

72

865

23

KPP BANDAR LAMPUNG

13

4563

244

244

5051

24

KPP BENGKULU

18

292

83

83

458

25

KPP LUBUK LINGGAU

30

476

30

30

536

26

KPP BATU RAJA

8

513

36

36

585

27

KPP PANGKAL PINANG

16

537

74

74

685

28

KPP TANJUNG PANDAN

10

187

40

40

267

29

KPP METRO

12

170

95

95

360

30

KPP MUARA BUNGO

13

424

28

28

480

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL IV

 

 

 

 

 

31

KPP JAKARTA MATRAMAN

31

205

20

20

245

32

KPP JAKARTA JATINEGARA

40

133

75

75

1483

33

KPP JAKARTA PULOGADUNG

36

506

44

44

594

34

KPP JAKARTA CAKUNG

35

181

33

33

247

35

KPP JAKARTA SETIABUDI

35

1536

39

39

1614

36

KPP JAKARTA TEBET

37

923

78

78

1079

37

KPP JAKARTA MAMPANG PRAPATAN

46

1395

40

40

1475

38

KPP JAKARTA KRAMAT JATI

25

1061

31

31

1123

39

KPP JAKARTA KEBAYORAN BARU

34

844

25

25

894

 

 

 

 

 

 

 

40

KPP JAKARTA KEBAYORAN LAMA

40

1032

45

45

1122

41

KPP JAKARTA CILANDAK

20

151

10

10

171

42

KPP JAKARTA PASAR MINGGU

27

345

30

30

405

43

KPP JAKARTA PENJARINGAN

44

1253

118

118

1489

44

KPP JAKARTA TANJUNG PRIOK

29

567

0

0

567

45

KPP JAKARTA KELAPA GADING

37

685

250

250

1185

 

JUMLAH

516

12.017

838

838

13.693

 

KANWIL V

 

 

 

 

 

46

KPP JAKARTA GAMBIR I

58

1370 

157

157

1684

47

KPP JAKARTA GAMBIR II

33

625

75

75

775

48

KPP JAKARTA SAWAH BESAR

39

2066

80

80

2226

49

KPP JAKARTA KEMAYORAN

29

335

70

70

475

50

KPP JAKARTA CEMPAKA PUTIH

21

517

63

63

643

51

KPP JAKARTA MENTENG

36

1765

88

88

1941

52

KPP JAKARTA TANAH ABANG

45

869

100

100

1069

53

KPP JAKARTA SENEN

40

571

158

158

887

54

KPP JAKARTA PALMERAH

51

1342

0

0

1342

55

KPP JAKARTA TAMANSARI

54

1323

101

101

1525

56

KPP JAKARTA TAMBORA

33

1400

200

200

1800

57

KPP JAKARTA CENGKARENG

38

1096

0

0

1096

58

KPP JAKARTA KEBON JERUK

32

440

0

0

440

 

 

509

13.719

1.092

1.092

15.903

 

KANWIL VI

 

 

 

 

 

59

KPP PMA I

76

2168

0

0

2168

60

KPP PN & D

36

179

0

0

179

61

KPP BADORA

57

1583

0

0

1583

62

KPP PERS. MASUK BURSA

54

185

5

5

195

 

JUMLAH

223

4.115

5

5

4.125

 

KANWIL VII

 

 

 

 

 

63

KPP SERANG

11

368

50

50

468

64

KPP TANGERANG

46

1321

110

110

1541

65

KPP SERPONG

36

1007

111

111

1229

66

KPP CIBINONG

38

454

63

63

580

67

KPP BOGOR

37

538

115

115

768

68

KPP SUKABUMI

16

305

80

80

465

69

KPP CIANJUR

20

230

105

105

440

70

KPP KARAWANG

28

573

132

132

837

71

KPP BEKASI

30

896

150

150

1196

72

KPP PURWAKARTA

12

443

59

59

561

73

KPP CIREBON

28

1081

100

100

1281

74

KPP TASIKMALAYA

10

152

12

12

176

75

KPP CIMAHI

39

1261

25

25

1311

76

KPP BANDUNG TEGALLEGA

40

1236

84

84

1404

77

KPP BANDUNG KAREES

35

2273

60

60

2393

78

KPP BANDUNG CIBEUNYING

30

1215

145

145

1505

79

KPP BANDUNG BOJONAGARA

25

699

66

66

831

 

 

481

14.052

1.467

1.467

16.986

 

KANWIL VIII

 

 

 

 

 

80

KPP MAGELANG

18

191

48

48

287

81

KPP KEBUMEN

6

320

1

1

322

82

KPP PATI

15

650

80

80

810

83

KPP SALATIGA

24

213

134

134

481

84

KPP KUDUS

21

596

60

60

716

85

KPP SEMARANG BARAT

30

748

44

44

836

86

KPP KLATEN

16

694

21

21

736

87

KPP SEMARANG SELATAN

27

659

106

106

871

88

KPP TEGAL

22

277

180

180

637

89

KPP YOGYAKARTA

24

1740

228

228

2196

90

KPP CILACAP

21

747

100

100

947

91

KPP PURWOKERTO

16

541

145

145

831

92

KPP SURAKARTA

27

1038

250

250

1538

93

KPP SEMARANG TIMUR

27

404

418

415

1240

94

KPP PEKALONGAN

16

115

50

50

215

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL IX

 

 

 

 

 

95

KPP BOJONEGORO

16

295

101

101

497

96

KPP MOJOKERTO

24

363

51

51

465

97

KPP SIDOARJO

32

987

60

60

1107

98

KPP SURABAYA SUKOMANUNGGAL

28

593

122

122

837

99

KPP SURABAYA KREMBANGAN

29

864

228

228

1320

100

KPP SURABAYA GUBENG

23

762

140

140

1042

101

KPP SURABAYA TEGALSARI

29

1035

120

120

1275

102

KPP PAMEKASAN

16

236

215

215

666

103

KPP SURABAYA WONOCOLO

23

1361

201

201

1763

104

KPP SURABAYA GENTENG

29

972

143

143

1258

105

KPP GRESIK

28

450

350

350

1150

106

KPP MADIUN

23

225

50

50

325

107

KPP KEDIRI

49

687

10

10

707

108

KPP MALANG

22

504

143

143

790

109

KPP PASURUAN

17

552

15

15

582

110

KPP PROBOLINGGO

15

291

50

50

391

111

KPP JEMBER

21

495

115

115

725

112

KPP BANYUWANGI

18

222

146

146

514

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL X

 

 

 

 

 

113

KPP PONTIANAK

27

1329

150

150

1629

114

KPP SINGKAWANG

18

238

75

75

388

115

KPP PALANGKARAYA

15

177

29

29

235

116

KPP SAMPIT

12

255

150

150

555

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XI

 

 

 

 

 

117

KPP BALIKPAPAN

22

448

37

37

522

118

KPP SAMARINDA

22

1100

132

132

1364

119

KPP BANJARMASIN

27

1336

315

315

1966

120

KPP TARAKAN

24

360

45

45

450

 

 JUMLAH

95

3.244

529

529

4.302

 

KANWIL XII

 

 

 

 

 

121

KPP UJUNG PANDANG

36

1954

70

70

2094

122

KPP PARE-PARE

20

535

35

35

605

123

KPP PALOPO

17

428

45

45

518

124

KPP KENDARI

22

560

44

44

648

 

 

95

3.477

194

194

3.865

 

KANWIL XIII

 

 

 

 

 

125

KPP MANADO

28

1390

45

45

1480

126

KPP GORONTALO

14

131

35

35

201

127

KPP PALU

23

430

44

44

518

128

KPP LUWUK

14

185

15

15

215

 

 

79

2.136

139

139

2.414

 

KANWIL XIV

 

 

 

 

 

129

KPP DENPASAR

15

1844

1

1

1846

130

KPP SINGARAJA

14

384

0

0

384

131

KPP MATARAM

21

351

30

30

411

132

KPP BIMA

14

526

0

0

526

133

KPP KUPANG

13

521

55

55

631

134

KPP MAUMERE

13

730

50

50

830

135

KPP DILI

16

243

54

54

351

 

JUMLAH

106

4.599

190

190

4.979

 

KANWIL XV

 

 

 

 

 

138

KPP AMBON

17

784

51

51

886

139

KPP TERNATE

10

268

30

30

328

140

KPP SORONG

19

335

150

150

635

141

KPP JAYAPURA

15

523

61

61

645

 

JUMLAH

61

 1.910

 292

 292

 2.494

 

JUMLAH TOTAL

3.563

101.609

11.319

11.319

124.247

 

 

 


 

Lampiran 7.1

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

  

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Badan

Nomor       : (i)

       Tanggal     : (ii)      

 

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

:

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

Pemberitahuan

 

 

 

 

Permohonan Pertama

 

 

 

 

Permohonan Kedua

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP 

:

 

 

 

4.

Bentuk Usaha

:

 

 

 

5.

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

 

a.

Kantor Pusat/Tempat Usaha

:

 

 

 

 

b.

Cabang (Perwakilan)

:

 

 

 

 

c.

Pabrik (Unit Usaha Lain)

:

 

 

 

6.

Status Permodalan

:

[     ]

PMA

[    ]

PMDN

 

 

 

 

 

[     ]

BUMN

[    ]

BUMN

 

 

 

 

 

[     ]

Swasta Lainnya

 

 

 

 

7.

Status Badan

:

[     ]

Pusat

[    ]

Tunggal

 

 

 

 

 

[     ]

Cabang

[    ]

BUT

 

 

8.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

...........................

 

 

 

 

 

 

...........................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Jenis Pajak yang menjadi kewajiban

:

[     ]

PPh Badan 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

[     ]

PPN/PPn BM

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

10.

Penanggung Jawab

 

 

 

 

-

Nama

:

 

 

 

 

-

Jabatan

:

 

 

 

 

-

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

11.

Pendirian

 

 

 

 

a.

Tanggal dan Tempat Pendirian

:

 

 

 

 

 

Akte Notaris

:

 

 

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

b.

Akta Perubahan (Terakhir)

:

 

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

 

 

Notaris

:

 

 

 

 

 

Nomor

:

 

     

 

 

 

Perihal/Tentang

:

 

12.

Permodalan dan Daftar Pemegang Saham

 

 

 

 

a.

Permodalan

 

 

 

 

 

 

Modal Statuter

:

Rp. ............ terdiri .......... saham

@ Rp………………

 

 

 

 

Modal ditempatkan

:

Rp......................

 

 

 

 

Modal disetor

:

Rp. .....................

 

 

 

b.  

Daftar Pemegang Saham

 

 

No.

Nama dan NPWP

Alamat

Jumlah saham yang dipegang

Prosentase

Keterangan

Saham

Nilai Nominal (Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13.

Pengurus

 

 

 

 

a.

Dewan Direksi

 

No.

Nama dan NPWP

Jabatan

Alamat

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.

Komisaris

 

No.

Nama dan NPWP

Jabatan

Alamat

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

C.

PEMBUKUAN WAJIB PAJAK

 

 

1.

Metode Pembukuan yang dipakai

:

[     ]

Kas

[    ]

Akrual

 

 

2.

Proses Pembukuan

 

[     ]

Manual

[    ]

Electronic Data Processing

 

 

3.

Tahun Buku

:

Mulai ..........................................s.d. ......................

 

 

4.

Laporan Keuangan disusun/diaudit

:

[     ]

Disusun sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Kantor Akuntan Publik :

........................................

 

 

 

 

 

 

Nama Akuntan :

........................................

 

 

 

 

 

 

No. Reg. :

........................................

 

 

 

 

 

 

Pendapat Akuntan :

........................................

 

 

5.

Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

 

 

D.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

:

[     ]

Dilaksanakan sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Konsultan Pajak

 

 

 

 

 

Nama Konsultan      :

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja :

 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT

:

 

 

 

 

 

-

SPT Tahunan :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh WP Badan

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

SPT Masa :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

 

-

PPN/PPn BM

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa

:

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak dibayar

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak disetor

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 22

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak disetor

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 23

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak disetor

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 26

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak disetor

........Bulan

 

 

 

-

PPN/PPn BM

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak disetor

........Bulan

 

 

4.

Tunggakan Pajak

:

 

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal skp dan STP

Jumlah Tunggakan

Tanggal Jauh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

 

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

......

 

 

 

 

 

 

 

 ......

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu

:

 

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

 

 

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.

DAFTAR LAMPIRAN

 

 

 

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

 

A.

GAMBARAN KEGIATAN USAHA

 

 

 

B.

GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

 

 

1.

Pengendalian Intern

 

 

2.

Sistem Akuntansi

 

 

C.

DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM

 

 

 

No.

Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam

Keterangan

 

 

 

1.

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 

 ...

 

 

 

 

 

 ...

 

 

 

 

D.

MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

 

1.

Pemanfaatan Data.

 

 

 

2.

Objek PPh Badan.

 

 

 

 

a.

Peredaran Usaha

 

 

 

 

b.

Harga Pokok Penjualan.

 

 

 

 

c.

Penghasilan Lain dari Luar Usaha.

 

 

 

 

d.

Pengurangan Penghasilan Bruto.

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 21.

 

 

 

4.

Objek PPh Pasal 22.

 

 

 

5.

Objek PPh Pasal 23.

 

 

 

6.

Objek PPh Pasal 26.

 

 

 

7.

DPP PPN/PPn BM.

 

 

 

8.

PBB.

 

 

 

9.

BPHTB.

 

 

 

10.

Kredit Pajak.

 

 

 

11.

Kompensasi Kerugian. 

 

 

 

 

 

 

 

E.

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

 

1.

Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

KP Data - 9

 

 

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

 

 

 

2.

PPh Badan

 

 

 

 

2.1

Peredaran Usaha (KKP B-1)

 

 

 

 

 

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Buku besar penjualan dan faktur penjualan

 

 

 

 

-

Arus piutang atau arus barang

 

 

 

 

-

Equalisasi Peredaran Usaha menurut PPh dengan Penyerahan menurut PPN

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

-

Penjualan ekspor

 

 

 

 

-

Penjualan lokal

 

-

Dan lain-lain

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.2

Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

 

 

 

 

2.2.1.

Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Buku pembelian dan faktur pembelian.

 

 

 

 

 

-

Arus utang dan barang

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PIB)

 

 

 

 

2. 2.2.

Persediaan (KKP B - 2 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)

 

 

 

 

 

-

Kartu persediaan

 

 

 

 

 

-

Arus barang

 

 

 

 

2.2.3

Penyusutan (KKP B - 2 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya

 

 

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

 

 

-

Bukti pembelian aktiva

 

 

 

 

2.2.4.

Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

 

2.2.5.

BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

-

Pembelian bahan baku dan pembantu

 

 

 

 

-

Persediaan

 

-

Penyusutan

 

-

Upah langsung

 

-

Dan lain-lain

 

Jumlah

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

2.3.

Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3)

 

 

 

 

2.3.1.

Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank.

 

 

 

 

 

-

Buku Besar.

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Promosi

 

 

 

-

Biaya Pengepakan

-

Biaya Perjalanan

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

2.3.2.

Biaya Umum dan Administrasi  (KKP B–3-2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Gaji

 

 

 

-

Alat tulis

-

Biaya listrik

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.3.3.

Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Bunga

 

 

 

-

Biaya administrasi bank

-

Kerugian dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

 

 

2.4.

Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B -4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Bunga

 

 

 

-

Deviden

-

Royalti

-

Sewa

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain.

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

3.

PPh Pasal 21 (KKP E - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

4.

PPh Pasal 22 (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Buku Kas/Bank

 

 

 

-

Buku penjualan

 

 

 

-

Buku piutang

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 22 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 22 menurut SPT/WP ……………................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

5.

PPh Pasal 23 (KKP E - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Hutang lain-lain

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ………………………………………………

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

6.

PPh Pasal 26 (KKP E - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty).

 

 

 

-

Hutang lain-lain di pos neraca.

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

7

PPN/PPn BM (KKP E - 5) 

 

 

 

7.1

PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 5 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN.

 

 

 

 

-

Buku kas/bank.

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang dan hutang.

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku penghasilan lain-lain

 

 

 

 

-

Equalisasi peredaran usaha di PPh Badan

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

DPP PPN Keluaran

 

 

 

 

 

 

-

Penjualan Ekspor

 

 

 

-

Penyerahan bukan Keppres 56.

 

 

 

-

Retur penjualan

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

DPP PPN Masukan

 

 

 

 

 

 

-

Pembelian impor

 

 

 

-

Pembelian lokal

 

 

 

-

Retur pembelian

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

7.2.

PPN Jasa Luar Negeri                 (KKP E- 5 – 2)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN

 

 

 

 

-

Buku kas/bank.

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang dan hutang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku biaya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

-

Royalty

 

 

 

 

 

 

-

Biaya jasa, komisi

 

 

 

-

Dan lain-lain

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

8.

PBB (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPPT PBB

 

 

 

-

Buku kas/bank

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPPT ………………...............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

 

9.

Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Buku kas/bank

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.

 

 

 

-

Daftar Aktiva

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut Pemeriksa

Rp.

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

 

10.

Kredit Pajak (KKP E – 8)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/ Pemungutan

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi
(Rp)

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

1.

PPh Badan :

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 29

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

3.

PPh Pasal 22

 

 

 

4.

PPh Pasal 23

 

 

 

5.

PPh Pasal 26

 

 

 

6.

PPN dan PPnBM

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan dari masa pajak yg tidak sama

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

 

 

 

 

e.

Lain-lain

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/  pengembalian oleh BAPEKSTA

 

 

 

7.

PBB

 

 

 

8.

BPHTB

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

 

11.

Kompensasi kerugian (KKP E - 9)

Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut.

 

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Badan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 21 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 22 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

4.

Objek PPh Pasal 23

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Objek PPN/PPnBM 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

7.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan

 

 

 

No.

Objek

SPPT

SSP

Penanggung
Pajak

 

 

 

Jenis

Lokasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Nilai Transaksi

Koreksi

 

 

 

WP

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Badan

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

3.

PPh Pasal 23

 

 

 

4.

PPh Pasal 26

 

 

 

5.

PPN dan PPnBM

 

 

 

6.

PBB

 

 

 

7.

BPHTB

 

 

 

 

Jumlah

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG 

 

 

1.

PPh Badan

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

============

 

Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

==============

 

 

 

 

Jumlah Pajak Terutang

Rp

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh lebih/kurang bayar

Rp

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

PPh yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

===========

 

 

 

2.

PPh Pasal 21
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

Rp

 

 

 

PPh Pasal 21 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 21 lebih/kurang bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

-

PPH yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

3.

PPh Pasal 22
Dasar Pengenaan Pajak

Pajak Terutang

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

PPh Pasal 22 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 22 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

PPh yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

4.

PPh Pasal 23
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

PPh Pasal 23 yang lebih/kurang dibayar

Rp

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

5.

PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak

 

Rp

 

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

============

 

 

 

PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

6.

PPN/PPn BM

 

 

 

PPN

 

 

 

-

Jumlah Penyerahan Kena Pajak :

DPP

 

 

 

 

a.

Ekspor

Rp

 

 

 

 

b.

Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll.

Rp

 

 

 

 

c.

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :

 

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp
-----------------------

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Kena Pajak

Rp
============

 

 

 

 

-

Jumlah Pajak Keluaran

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Keluaran Seluruhnya :

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Dikurangi retur penjualan

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Pajak Keluaran yang harus dipungut

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

 

 

-

Kredit Pajak Pertambahan Nilai :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan  dari Masa Pajak yang tidak sama

Rp

Rp

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain

Rp

Rp

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

 

Jumlah Kredit PPN

RP

RP

 

 

 

 

 

 

=========

=========

 

 

 

 

-

Pajak yang kurang/lebih dibayar

 

 

 

 

a.

Penyerahan Kena Pajak

Rp

 

 

 

b.

Pajak Keluaran

Rp

 

 

 

c.

Kredit PPN

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

Pajak yang kurang/lebih dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

d.

Denda

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

 

.....% X ............... bulan X Rp

Rp ………………

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

 

 

Rp

 

 

 

 

 

 

---------------------

 

 

 

 

PPN yang masih harus dibayar

 

Rp

 

 

 

 

 

 

============

 

 

 

 

PPnBM

 

 

 

-

Penyerahan Dalam Negeri Ekspor

DPP

 

 

 

 

a.

Dikenakan tarif 0  % (Ekspor)

Rp

 

 

 

 

b.

Dikenakan tarif 10%

Rp

 

 

 

 

c.

Dikenakan tarif 20%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikenakan tarif 30%

Rp

 

 

 

 

e.

Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah

Rp

 

 

 

 

 

 

----------------

 

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor

Rp

 

 

 

 

 

 

=========

 

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

PPnBM

 

 

 

 

a.

Tarif  10%

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif  20%

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif  30%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikurangi retur penjualan

Rp

 

 

 

 

e.

Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp
============

 

 

 

 

 

-

PPnBM atas Impor :

 

 

 

 

 

 

 

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Tarif 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif 20%

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif 30%

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

Jumlah PPnBM atas Impor

Rp
============

Rp
============

 

 

 

 

-

Jumlah yang kurang (lebih) disetor :

 

 

 

 

 

 

a.

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

Rp

 

 

 

 

 

b.

PPnBM atas Impor 

Rp

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp

 

 

 

 

 

PPn BM yang disetor

Rp

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

PPn BM yang kurang/lebih disetor

Rp

 

 

 

 

 

d.

Denda

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

.....% X ............... bulan X Rp

Rp ………………

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

 

 

Rp

 

 

 

 

 

 

---------------------

 

 

 

 

PPn BM yang masih harus dibayar

 

Rp

 

 

 

 

 

 

============

 

 

 

 7.

PBB

 

 

 8.

BPTHB

 

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh Badan

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Dari Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Dari Luar Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

Kompensasi Kerugian

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 21

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp.)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp.)

Koreksi
(Rp.)

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 22

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 23

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp.)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp.)

Koreksi
(Rp.)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

PPN/PPnBM Tahun …….

Masa ……..

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Keluaran

 

 

 

 

 

Majak Masukan

 

 

 

 

 

Kelebihan Bulan Lalu

 

 

 

 

 

Kurang (lebih) bayar

 

 

 

 

 

Telah dibayar

 

 

 

 

 

Kurang Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

           

 

 

PPB Tahun ......

 

 

BPHTB Tahun .......

 

2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA

           

 

           

 

......................,.......................19.......

KETUA KELOMPOK .....................,

           (SUPERVISOR)

                KETUA TIM PEMERIKSA




-------------------------
NIP





-------------------------
NIP
ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

 

 

 

 

-------------------------
NIP

 

KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR RIKPA

 

 

 

-------------------------
NIP

-------------------------
NIP

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Badan

 

(i)

Diisi dengan Nomor LPP

(ii)

Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

 

 

BAB I

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

(1)

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

(2)

Diisi dengan Nama dan NIP dari

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

 

b.

Ketua Tim

 

c.

Anggota Tim

 

 

 

(3)

Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP – 2)

(4)

Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa

(5)

Diisi dengan penugasan pemeriksaan berupa

 

01.

Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak

 

02.

Instruksi atau persetujuaan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.

 

03.

Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan rutin.

(6)

Diisi dengan Kelompok SPT Wajib Pajak yang diperiksa :

 

01.

Lebih Bayar

 

02.

Kurang Bayar

 

03.

Rugi (Tidak Lebih Bayar)

 

04.

Nihil.

(7)

Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :

 

01.

SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan lebih bayar.

 

03.

SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).

 

04.

SPT Tahunan PPh WP Badan yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.

 

05.

SPT PPh WP Badan untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.

 

06.

Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.

 

07.

Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya.

 

08.

Data Prioritas.

 

09.

Pemeriksaan untuk tujuan lain.

 

11.

Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Badan melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

 

12.

Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.

 

13.

Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.

 

14.

Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan Wajib Pajak Badan tidak benar.

 

15.

Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.

 

21.

Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan lebih bayar

 

22.

Wajib Pajak inti yang SPT Tahunan PPh nya menyatakan tidak lebih bayar

 

23.

Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak intinya berdomisili di dalam wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.

 

24.

Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.

 

31.

Pemeriksaan Bukti Permulaan.

 

32.

Pemeriksaan Lain-lain

(8)

Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilaksanakan, yaitu tanggal diserahkannya Surat Pemberitahuan tentang Pemeriksaan  Pajak kepada Wajib Pajak.

(9)

Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.

(10)

Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.

(11)

Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan Perpanjangan jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

 

BAB I

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

(1)

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

(2)

Diisi dengan NPWP.

(3)

Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP.

(4)

Diisi dengan bentuk usaha Wajib Pajak sesuai dengan Subjek Pajak sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 (1) UU No.10/1994 sebagai contoh: PT, Firma, CV, Yayasan atau Koperasi.

(5)

Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.

(6)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Status Permodalan Wajib Pajak.

(7)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada status Badan Wajib Pajak.

(8)

Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan, beserta penjelasannya.

(9)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban WP.

(10)

Diisi dengan Nama, Jabatan, Alamat dan No. Telp. Penanggung Jawab.

(11)

Diisi dengan Tanggal dan Tempat Pendirian, Nama Notaris, Nomor Akte dan Perubahannya.

(12)

Diisi dengan data Permodalan dan Daftar Pemegang Saham.

(13)

Diisi dengan data Pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi dan Komisaris.

 

 

 

BAB I

C. PEMBUKUAN WAJIB PAJAK

 

(1)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai.

(2)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Proses Pembukuan yang digunakan Yang dimaksud dengan Manual adalah bila proses pembukuan tidak dilakukan secara otomatis, Sedangkan Electronic Data Processing bila proses pembukuan dilakukan secara otomatis.

(3)

Diisi dengan tahun buku.

(4)

Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan.

(5)

Diisi dengan pendapat pemeriksa tentang pembukuan Wajib Pajak.

 

BAB I

D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

(1)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.

(2)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.

(3)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.

(4)

Diisi dengan Data Tungggakan Pajak Wajib Pajak.

(5)

Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

 

BAB I

E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

 

BAB I

F.DATA LAMPIRAN

 

Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

 

BAB II

A.GAMBARAN KEGIATAN USAHA

 

Diisi berdasarkan karakteristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU, Keadaan Permodalan, Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri, jasa, dan perdagangan), Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

BAB II

B.GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

 

 

(1)

Diisi dengan gambaran Sistem Pengendalian Intern yang digunakan Wajib Pajak dan penilaian pemeriksa atas Sistem Pengendalian Intern tersebut.

(2)

Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi dan pembukuan yang digunakan oleh Wajib Pajak dan penilaian pemeriksa atas sistem akuntansi tersebut.

BAB II

C.DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM

 

Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan pos-pos dalam SPT Wajib Pajak.

BAB II

D. MATERI YANG DIPERIKSA

 

Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak.

BAB II

E. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

Cukup jelas

BAB III

A. IKHTISAR KOREKSI

 

Cukup jelas

BAB III

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA

 

Diisi dengan pajak yang telah dibayar/dipotong/dipungut menurut Pemeriksa.

BAB III

C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG

 

Cukup jelas

BAB IV

1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN

 

Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksi

BAB IV

2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan berupa Alat Keterangan.

BAB IV

3. USUL PEMERIKSA

 

Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

 

 


 

Lampiran 7.2

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

Nomor       : (i)

       Tanggal     : (ii)      

 

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

:

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

Pemberitahuan

 

 

 

 

Permohonan Pertama

 

 

 

 

Permohonan Kedua

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP 

:

 

 

 

4.

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

 

a.

Tempat Usaha/Pekerjaan Bebas

:

 

 

 

 

b.

Tempat Tinggal

:

 

 

 

5.

Susunan Keluarga

 

 

 

No.

Nama

Tanggal Lahir

(Umur)

Pekerjaan

Hubungan

Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

...........................

 

 

 

 

 

 

...........................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Jenis Pajak yang menjadi kewajiban

:

[     ]

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPN/PPn BM

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

 

 

 

 8.

 Permodalan

:

Modal Awal

Rp.

 …………

 

 

 

 

 

 

Laba (Rugi)

Rp.

 …………

 

 

 

 

 

 

Jumlah

Rp.

 …………

 

 

 

 

 

 

Pengambilan

Rp.

 …………

 

 

 

 

 

 

Modal Akhir

Rp.

 …………

 

 

C.

PEMBUKUAN / NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK

 

 

1.

Metode Pembukuan yang dipakai

:

[     ]

Kas

[    ]

Akrual

 

 

2.

Sistem Pembukuan

 

[     ]

Manual

[    ]

Electronic Data Processing

 

 

3.

Tahun Buku

:

Mulai ..........................................s.d. ......................

 

 

4.

Laporan Keuangan disusun/diaudit

:

[     ]

Disusun sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Kantor Akuntan Publik :

........................................

 

 

 

 

 

 

Nama Akuntan :

........................................

 

 

 

 

 

 

No. Reg. :

........................................

 

 

 

 

 

 

Pendapat Akuntan :

........................................

 

 

5.

Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

6.

Norma Penghitungan Penghasilan Neto

: 

a.

No. KLU

 

 

 

 

 

b.

……… % Norma

 

 

 

D.

PEMBUKUAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

:

[     ]

Dilaksanakan Sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Konsultasi Pajak

 

 

 

 

 

 

Nama Konsultan

:

 

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja

:

 

 

 

 


 

 

 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT

 

 

 

 

-

SPT Tahunan

:

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh WP Orang Pribadi

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl …………

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl …………

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

Tgl …………

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl …………

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl …………

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

Tgl …………

 

 

 

 

-

SPT Masa

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

………… Bulan

 

 

 

 

-

PPN/PPn BM

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

………… Bulan

 

 

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa :

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Dibayar

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disetor

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 23

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disetor

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 26

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disetor

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPN/PPnBM

:

[     ]

Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

………… Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disetor

………… Bulan

 

 

 

4.

Tunggakan Pajak :

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal
SKP/STP STP

Jumlah 
Tunggakan

Tanggal Jatuh
Tempo

Tanggal Surat
Keberatan

1.

 

 

 

  

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 ....

 

 

 

 

 ....

 

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu :

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

 

E.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

F.

DAFTAR LAMPIRAN

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

 

A.
 

GAMBARAN KEGIATAN USAHA
 

 

B.
 

GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI
 

 

 

C.
 

DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM
 

 

 

No.

Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjam

Keterangan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

4.

 

 

 ...

 

 

 ...

 

 

 

 

D.
 

MATERI YANG DIPERIKSA  
 

 

 

1.

Pemanfaatan Data

 

 

2.

Objek PPh Orang Pribadi

 

 

 

a.

Peredaran Usaha

b.

Harga Pokok Penjualan

c.

Penghasilan dari Luar Usaha

d.

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 21

 

 

4.

Objek PPh Pasal 23

 

 

5.

Objek PPh Pasal 26

 

 

6.

DPP PPN/PPnBM

 

 

7.

PBB

 

 

8.

BPHTB

 

 

9.

Kredit Pajak.

 

 

10.

Kompensasi Kerugian

 

 

 

 

 

 

E

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

1.

Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

KPL. Data – 9.

 

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

 

 

 

2.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.1

Penghasilan Bruto dari Usaha

 

 

 

 

2.1.1

Peredaran Usaha (KKP B-1)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Buku besar penjualan dan faktur penjualan

 

 

 

 

 

-

Arus piutang atau arus barang

 

 

 

 

 

-

Equalisasi peredaran usaha menurut PPh dengan penyerahan menurut PPN

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Penjualan ekspor

 

 

 

-

Penjualan lokal

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

 

 

 

2.2

Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

 

 

 

 

 

2.2.1.

Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Buku pembelian dan faktur pembelian.

 

 

 

 

 

 

-

Arus hutang atau barang.

 

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PIB)

 

 

 

 

 

2.2.2.

Persediaan (KKP B - 2 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)

 

 

 

 

 

 

-

Kartu persediaan

 

 

 

 

 

 

-

Arus barang

 

 

 

 

 

2.2.3.

Penyusutan (KKP B - 2 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pembelian aktiva

 

 

 

 

 

2.2.4

Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

 

 

2.2.5.

BPTL lainnya (KKP B - 2 - 5)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Pembelian bahan baku dan pembantu

 

 

 

-

Persediaan

-

Penyusutan

-

Upah langsung

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

2.3.

Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 3)

 

 

 

 

2.3.1.

Biaya Penjualan (KKP B - 3 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Promosi

 

 

 

-

Biaya Pengepakan

-

Biaya Perjalanan

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indek KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.2.

Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Bunga

 

 

 

-

Alat tulis

-

Biaya listrik.

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.3.

Biaya Umum dan Administrasi (KKP B - 3 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Bunga

 

 

 

-

Biaya administrasi bank

-

Kerugian dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

2.4.

Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

-

Bukti Pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Bunga

 

 

 

-

Deviden

-

Royalti

-

Sewa

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

3.

PPh Pasal 21 (KKP E - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/WP ………………………………………………

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

4.

PPh Pasal 23 (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Hutang lain-lain.

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi). 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa...............................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/WP ………………………………….

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya).

 

 

 

5.

PPh Pasal 26 (KKP E - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Perjanjian perpajakan dengan negara lain (tax treaty).

 

 

 

-

Hutang lain-lain di pos neraca.

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Orang Pribadi).

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

6

PPN/PPn BM (KKP E - 4) 

 

 

 

61.

PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 4 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN

 

 

 

 

-

Buku Kas/Bank.

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan.

 

 

 

 

-

Buku piutang dan hutang.

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku penghasilan lain-lain

 

 

 

 

-

Equalisasi dengan peredaran usaha di PPh Orang Pribadi.

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

DPP PPN Keluaran

 

 

 

 

 

 

-

Penjualan Ekspor

 

 

 

-

Penyerahan bukan Keppres 56.

 

 

 

-

Retur penjualan

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

DPP PPN Masukan

 

 

 

 

 

 

-

Pembelian impor

 

 

 

-

Pembelian lokal

 

 

 

-

Retur pembelian

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

6.2.

PPN/Jasa Luar Negeri (KKP E - 4 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN

 

 

 

 

-

Buku kas/bank

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang dan hutang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku biaya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

-

Royalti

 

 

 

 

 

 

-

Biaya jasa, komisi

 

 

 

-

Dan lain-lain

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

7.

PBB (KKP E - 5)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPPT PBB

 

 

 

-

 Buku kas/bank

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPPT...........................................…………………….

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

8.

Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan  (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Buku kas/bank

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.

 

 

 

-

Daftar Aktiva

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah bangunan menurut pemeriksa

Rp.

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

9.

Kredit Pajak (KKP E – 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/pemungutan

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi / PT Pos Indonesia

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi :

 

 

 

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

g.

PPh Pasal 29

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

4.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

5.

PPN dan PPnBM

 

 

 

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

 

 

 

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan dari masa pajak yg tidak sama.

 

 

 

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

 

 

 

 

 

 

 

e.

Lain-lain

 

 

 

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/  pengembalian oleh BAPEKSTA

 

 

 

 

 

 

6.

PBB

 

 

 

 

 

 

7.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

10.

Kompensasi kerugian (KKP E - 8)

Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapan pajak atas kerugian tersebut.

 

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Orang Pribadi

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 21 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 23 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

5.

Objek PPN/PPnBM 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

6.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan

 

 

 

No.

Objek

SPPT

SSP
(Rp)

Penanggung
Pajak

 

 

 

Jenis

Lokasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Objek Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

3.

PPh Pasal 23

 

 

 

4.

PPh Pasal 26

 

 

 

5.

PPN dan PPnBM

 

 

 

6.

PBB

 

 

 

7.

BPHTB

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Wajib Pajak

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksaan

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

 

Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) :

 

 

 

-

10% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

15% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

30% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

 

Jumlah Pajak Terutang

Rp

 

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

 

_____________

 

 

 

 

PPh kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan:

 

 

 

 

-

Ps.13 (2) UU No.6 Tahun 1983 :

 

 

 

 

 

2% X ………………… bulan X Rp ………………

Rp

 

 

 

-

Ps.13 (3) UU No.6 Tahun 1983 :

 

 

 

 

 

…… % X  Rp ………………

Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

 

PPh yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

Dasar Pengenaan Pajak

Rp

 

 

 

Pajak Terutang

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

Rp

 

 

 

PPh Pasal 21 yang dibayar

RP

 

 

 

 

_______________

 

 

 

PPh Pasal 21 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

=============

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan :

 

 

 

-

Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983

 

 

 

 

 

2% X ……… bulan X Rp …………

Rp

 

 

 

-

Ps 13 (2) UU No.6 Tahun 1983

 

 

 

 

 

…… % X Rp ……………

Rp

 

 

 

 

 

_______________

 

 

 

 

PPh yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

3.

PPh Pasal 23
 

 

 

 

Dasar Pengenaan Pajak

Rp

 

 

 

Pajak Terutang

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 23 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

______________

 

 

 

PPh Pasal 23 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :

Rp

 

 

 

2 % X ……… bulan X Rp …………..

Rp

 

 

 

 

 

 

 

-

Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983 :

Rp

 

 

 

……… % X Rp …………………

______________

 

 

 

PPh Pasal 23 yang harus dibayar

Rp

 

 

 

 

=============

 

 

4.

PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

Pajak Terutang

Rp

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan

 

 

 

-

Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :

2% X ……… bulan X Rp ………

Rp

 

 

 

-

Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983

 

 

 

 

 

…… % X Rp …………

Rp

 

 

 

 

 

---------------------

 

 

 

 

PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

============

 

 

 

5.

PPN /PPn BM

 

 

 

PPN

 

 

 

-

Jumlah Penyerahan Kena Pajak :

DPP

 

 

 

 

a.

Ekspor

Rp

 

 

 

 

b.

Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll.

Rp

 

 

 

 

c.

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :

 

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp
-----------------------

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Kena Pajak :

Rp
============

 

 

 

 

-

Jumlah Pajak Keluaran

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Keluaran Seluruhnya :

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

Dengan tarif umum 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

Dengan tarif efektif ....%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Dikurangi retur penjualan

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Dikurangi Pajak Keluaran Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Pajak Keluaran yang harus dipungut

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

 

-

Kredit Pajak Pertambahan Nilai :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama

Rp

Rp

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain……

Rp

Rp

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA

Rp

Rp

 

 

 

 

 

 

-----------------

----------------

 

 

 

 

 

Jumlah Kredit PPN

Rp

Rp

 

 

 

 

 

 

==========

=========

 

 

 

 

 

 

-

Pajak yang kurang/lebih dibayar

 

 

 

 

 

 

a.

Penyerahan Kena Pajak

Rp

 

 

 

 

 

b.

Pajak Keluaran

Rp

 

 

 

 

 

c.

Kredit PPN

Rp

 

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

Pajak yang kurang/lebih dibayar

Rp
===========

 

 

 

 

 

d.

Denda :

 

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983

Rp

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983

Rp

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (8) UU No. 8/1983

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

PPN yang masih harus dibayar

 

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

PPnBM

 

 

 

-

Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor

DPP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.

Dikenakan tarif   0% (Ekspor)

Rp

 

 

 

 

b.

Dikenakan tarif 10%

Rp

 

 

 

 

c.

Dikenakan tarif 20%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikenakan tarif 30%

Rp

 

 

 

 

e.

Ditunda, ditangguhkan dan ditanggung Pemerintah

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan DN dan Ekspor

Rp
=============

 

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

PPnBM

 

 

 

 

a.

Tarif 10%

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif 20%

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif 30%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikurangi retur penjualan

Rp

 

 

 

 

e.

Dikurangi PPnBM Ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah PPn BM yang harus disetor

Rp

 

 

 

 

 

 

=============

 

 

 

 

 

-

PPn BM atas Impor :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Tarif 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif 20%

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif 30%

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

Jumlah PPnBM atas Impor

Rp
============

Rp
============

 

 

 

-

Jumlah PPnBM yang kurang/lebih disetor :

 

 

 

 

 

 

a.

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

 

Rp

 

 

 

 

b.

PPnBM atas Impor 

 

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp

 

 

 

 

 

PPn BM yang disetor

Rp

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

PPn BM yang kurang/lebih disetor

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d.

Denda :

 

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (2) UU No.6/ 1983

Rp

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (3) UU No.6/ 1983

Rp

 

 

 

 

 

 

-

Pasal 13 (8) UU No.8/1983

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

-------------------

 

 

 

 

PPn BM yang masih harus dibayar

 

Rp

 

 

 

 

 

 

 

 

===========

 

 

 6.

PBB

 

 

 7.

BPTHB

 

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh Orang Pribadi

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Dari Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Dari Luar Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

Penghasilan Tidak Kena Pajak

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 21

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 23

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah Disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

PPN Tahun ………

 

 

Masa ……..

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Keluaran

 

 

 

 

 

Pajak Masukkan

 

 

 

 

 

Kelebihan Bulan Lalu

 

 

 

 

 

Kurang (lebih) bayar

 

 

 

 

 

Telah dibayar

 

 

 

 

 

Kurang Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

PPB Tahun ......

 

 

BPHTB Tahun .......

 

2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA

 

 

......................,.......................19.......

KETUA KELOMPOK

  (SUPERVISOR)

                 KETUA TIM PEMERIKSA





-------------------------
NIP.





-------------------------
NIP
ANGGOTA TIM PEMERIKSA

 

 

 

-------------------------

NIP.

KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR.RIKPA

 

 

 

-------------------------

NIP.

 

 

-------------------------

NIP.

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

WP Orang Pribadi Yang

Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

 

 

(i)

Diisi dengan Nomor LPP

 

(ii)

Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

 

 

 

BAB. I

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

(1)

Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

 

Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

(2)

Diisi dengan Nama dan NIP dari

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

 

 

b.

Ketua Tim

 

 

c.

Anggota Tim

 

(3)

Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2)

 

(4)

Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa

 

(5)

Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa :

 

 

01.

Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.

 

 

02.

Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.

 

 

03.

Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan rutin.

 

(6)

Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa :

 

 

01.

Lebih Bayar

 

 

02.

Kurang Bayar

 

 

03.

Rugi (Tidak Lebih Bayar)

 

 

04.

Nihil.

 

(7)

Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :

 

 

01.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar.

 

 

02.

SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

 

 

03.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).

 

 

04.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.

 

 

05.

SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.

 

 

06.

Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.

 

 

07.

Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya

 

 

08.

Data Prioritas.

 

 

09.

Pemeriksaan untuk tujuan lain.

 

 

11.

Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

 

 

12.

Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.

 

 

13.

Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.

 

 

14.

Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar.

 

 

15.

Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.

 

 

21.

Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar.

 

 

22.

Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan tidak lebih bayar.

 

 

23.

Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.

 

 

24.

Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap

 

 

31.

Pemeriksaan Bukti Permulaan.

 

 

32.

Pemeriksaan lain-lain.

 

(8)

Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan.

 

(9)

Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.

 

(10)

Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.

 

(11)

Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

 

 

 

 

BAB I

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

(1)

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

 

(2)

Diisi dengan NPWP

 

(3)

Diisi dengan Nomor dan Tanggal Pengukuhan PKP.

 

(4)

Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.

 

(5)

Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan.

 

(6)

Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta penjelasannya.

 

(7)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak.

 

(8)

Diisi dengan Modal Awal ditambah Laba (Rugi) tahun yang bersangkutan, dikurangi pengambilan, sehingga menghasilkan Modal Akhir.

 

 

 

 

BAB I

C. PEMBUKUAN/NORMA PENGHITUNGAN WAJIB PAJAK

 

(1)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Metode Pembukuan yang dipakai.

 

(2)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Sistem Pembukuan yang digunakan

 

(3)

Diisi dengan tahun buku.

 

(4)

Diisi dengan pembuat Laporan Keuangan.

 

(5)

Diisi dengan pendapat pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.

 

(6)

Diisi dengan No.KLU dan % Norma Penghitungan bila WP menggunakan Norma Penghitungan.

 

 

 

BAB I

D. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

(1)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.

 

(2)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.

 

(3)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.

 

(4)

Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak.

 

(5)

Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

 

 

 

BAB I

E. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

 

Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

 

 

 

BAB I

F. DAFTAR LAMPIRAN

 

 

Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

 

 

 

BAB II

A. GAMBARAN KEGIATAN USAHA

 

 

Diisi berdasarkan karektiristik kegiatan Wajib Pajak dimulai dari Penilaian atas KLU. Keadaan Permodalan. Core Bisnis/Usaha Pokok, Proses Produksi (industri jasa perdagangan). Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan informasi perubahan kegiatan usaha.

 

 

 

BAB II

B. GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

 

 

Diisi dengan penjelasan mengenai sistem akuntansi yang digunakan oleh Wajib Pajak dan penilaian pemeriksa atas Internal Control dalam sistem akuntansi tersebut.

 

 

 

BAB II

C. DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAM

 

 

Diisi dengan Daftar Buku/Dokumen/Catatan yang dipinjam dalam rangka melakukan pemeriksaan pos-pos dalam SPT Wajib Pajak.

 

 

 

BAB II

D.MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan dengan pos-pos yang terdapat dalam pembukuan Wajib Pajak.

 

 

 

BAB III

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPUNGUT/DIPOTONG

 

 

Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya.

 

 

 

BAB III

C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG

 

 

Cukup jelas

 

 

 

BAB IV

1.PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN.

 

 

Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa jumlah koreksinya.

 

 

 

BAB IV

2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

 

Diisi dengan data informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, berupa Alat Keterangan

 

 

 

BAB IV

3. USUL PEMERIKSA

 

 

Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.

 

 


 

Lampiran 7.3

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-02/PJ.7/1998

Tanggal  

:

30 Maret 1998

 

 

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

 Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

Tidak Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

Nomor       : (i)

  Tanggal     : (ii) 

 

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

:

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

-

Pemberitahuan

 

 

 

 

-

Permohonan Pertama

 

 

 

 

-

Permohonan Kedua

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

 

a.

Kantor/Tempat Kerja

 

 

 

 

 

b.

Tempat Tinggal

 

 

 

 

4.

Susunan Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

No.

Nama

Tanggal Lahir

(Umur)

Pekerjaan

Hubungan

Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

...........................

 

 

 

 

 

 

...........................

 

 

6.

Jenis Pajak yang menjadi kewajiban

:

[     ]

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

 

 

C.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

:

[     ]

Dilaksanakan sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Konsultan Pajak

 

 

 

 

 

Nama Konsultan     :

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja :

 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT

:

 

 

 

 

 

-

SPT Tahunan :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh WP Orang Pribadi

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa

:

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Dibayar

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 26

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disetor

........Bulan

 

 

4.

Tunggakan Pajak

:

 

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal

Skp dan STP

Jumlah Tunggakan

Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

 

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

......

 

 

 

 

 

 

 

 ......

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu

:

 

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

 

 

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

D.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

 

 

E.

DAFTAR LAMPIRAN

 

 

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

 

 

A.

GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WP

 

 

 

B.

MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

 

 

Pos-Pos yang diperiksa

 

Data, Dokumen, dan Catatan yang dipinjam

Metode

Pemeriksaan

Keterangan

Cfm.SPT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

1.

Pemanfaatan data/ alat keterangan. (KKP – Data)

 

 

Pengujian bersumber dari:

 

 

-

KP Data – 9.

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang

 

2.

PPh Orang Pribadi                   (KKP B-1)

 

 

Pengujian bersumber dari :

 

 

-

 

 

 

-

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

3.

PPh Pasal 26            (KKP E-1)

 

 

Pengujian bersumber dari :

 

 

-

 

 

 

-

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/WP     .............................…………..

Rp.                      

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

4.

PBB   (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

-

SPPT PBB

 

 

-

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

Objek PBB menurut SPPT .............................................

Rp.                      

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPPT         .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

5.

Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan   (KKP E - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Pemeriksa

Rp.                  

 

 

 

Objek pengalihan hak atas tanah dan bangunan menurut Wajib Pajak

Rp.                  

 

 

 

Koreksi

Rp.                  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

6.

Kredit Pajak (KKP E - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/pemungutan

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi/ PT Pos Indonesia

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi :

 

 

 

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 29

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

3.

PBB

 

 

 

 

 

 

4.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERISAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Orang Pribadi 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

3.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

4.

Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak

Pemeriksa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.

PPh Pasal 26

 

 

 

3.

PBB

 

 

 

4.

BPHTB

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Pengenaan Pajak (tarif Pasal 17 UU PPh 1983) :

 

 

 

-

10% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

15% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

30% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

 

 

= Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

 

Jumlah Pajak Terutang

Rp

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh lebih/kurang bayar

Rp

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan :

 

 

 

-

Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

PPh yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 26

 

 

 

Dasar Pengenaan Pajak

Rp

 

 

 

Pajak Terutang

Rp

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan :

 

 

 

-

Ps. 13 (2) UU No. 6 Tahun 1983 :
2% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Ps. 13 (3) UU No. 6 Tahun 1983:
....% X Rp ..........

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

PPh Pasal 26 yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

PBB

 

 

4.

BPTHB

 

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh Orang Pribadi

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Sehubungan Pekerjaan

 

 

 

 

 

Penghasilan Lainnya

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

Pengurangan Tidak Kena Pajak

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Terutang

 

 

 

 

 

Telah Disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

PPB Tahun ......

 

 

 

 

 

BPHTB Tahun ……

 

 

2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA

 

 

......................,.......................19.......

KETUA KELOMPOK

KETUA TIM PEMERIKSA,




-------------------------
NIP





-------------------------
NIP

 




--------------------------
NIP

 

 

 

ANGGOTA TIM PEMERIKSA,

 

 

 

--------------------------
NIP

 

 

KEPALA KARIKPA/KAKANWIL/DIR. RIKPA

 

 

 

--------------------------
NIP

--------------------------
NIP

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

WP Orang Pribadi Yang Tidak

Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

 

 

(i)

Diisi dengan Nomor LPP

 

(ii)

Diisi dengan tanggal penerbitan LPP

 

 

 

BAB. I

A. PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

(1)

Diisi dengan Nomor Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

 

Diisi dengan Tanggal penerbitan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

(2)

Diisi dengan Nama dan NIP dari

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

 

 

b.

Ketua Tim

 

 

c.

Anggota Tim

 

(3)

Diisi dengan Nomor Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP-2)

 

(4)

Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa

 

(5)

Diisi dengan penugasan, pemeriksaan berupa :

 

 

01.

Instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.

 

 

02.

Instruksi atau persetujuan dari Direktur Pemeriksaan Pajak.

 

 

03.

Instruksi atau persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah DJP, serta semua penugasan pemeriksaan rutin.

 

(6)

Diisi dengan Kelompok SPT WP yang sedang diperiksa :

 

 

01.

Lebih Bayar

 

 

02.

Kurang Bayar

 

 

03.

Rugi (Tidak Lebih Bayar)

 

 

04.

Nihil.

 

(7)

Diisi dengan alasan dilakukannya pemeriksaan :

 

 

01.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan lebih bayar.

 

 

02.

SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang salah menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

 

 

03.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan rugi (tidak lebih bayar).

 

 

04.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang menyatakan adanya kompensasi kerugian dari tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum pernah dilakukan pemeriksaan.

 

 

05.

SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi untuk bagian tahun pajak sebagai akibat adanya perubahan tahun buku yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak.

 

 

06.

Likuidasi, Penggabungan, Pemekaran dan Pengambilalihan Usaha.

 

 

07.

Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya

 

 

08.

Data Prioritas.

 

 

09.

Pemeriksaan untuk tujuan lain.

 

 

11.

Terdapat indikasi bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

 

 

12.

Terdapat pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000.

 

 

13.

Terdapat pengaduan masyarakat yang tidak melalui Kotak Pos 5000.

 

 

14.

Terdapat cukup data dan atau alasan yang dapat memberi petunjuk bahwa SPT yang disampaikan Wajib Pajak Orang Pribadi tidak benar.

 

 

15.

Sebab-sebab lain berdasarkan instruksi dari Direktur Jenderal Pajak.

 

 

21.

Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan PPhnya menyatakan lebih bayar.

 

 

22.

Wajib Pajak Inti yang SPT Tahunan Pphnya menyatakan tidak lebih bayar.

 

 

23.

Wajib pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili didalam wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap.

 

 

24.

Wajib Pajak Terkait yang Wajib Pajak Intinya berdomisili di luar wilayah wewenang Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap

 

 

31.

Pemeriksaan Bukti Permulaan.

 

 

32.

Pemeriksaan lain-lain.

 

(8)

Diisi dengan tanggal pemeriksaan mulai dilakukan yaitu tanggal Wajib Pajak menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan.

 

(9)

Diisi dengan tanggal diselesaikannya pemeriksaan.

 

(10)

Diisi dengan lamanya jam pemeriksaan.

 

(11)

Pada tabel yang tersedia diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan dan Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan dan tanggal jatuh tempo pemeriksaan.

 

 

BAB I

B. IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

(1)

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

 

(2)

Diisi dengan NPWP

 

(3)

Diisi dengan Alamat dan Nomor Telepon Wajib Pajak.

 

(4)

Diisi dengan Daftar susunan keluarga yang menjadi tanggungan.

 

(5)

Diisi dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sesuai dengan Kep-1444/PJ.24/1994 tentang Klasifikasi lapangan Usaha berdasarkan SPT WP dan berdasarkan hasil pemeriksaan. Beserta penjelasannya.

 

(6)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Jenis Pajak yang menjadi kewajiban Wajib Pajak.

 

 

 

BAB I

C. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

(1)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan.

 

(2)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan Pemasukan SPT Wajib Pajak.

 

(3)

Diisi dengan memberi tanda (x) pada Ketaatan pembayaran/setoran masa pajak.

 

(4)

Diisi dengan Data Tunggakan Pajak Wajib Pajak.

 

(5)

Diisi dengan nomor dan tanggal LPP hasil pemeriksaan terdahulu.

 

 

 

BAB I

D. DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

Diisi dengan data dan informasi berdasarkan Alat Keterangan dan data pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

 

 

 

BAB I

E. DAFTAR LAMPIRAN

 

 

Diisi dengan daftar lampiran penunjang Laporan Pemeriksaan Pajak.

 

 

 

BAB II

A. GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WAJIB PAJAK

 

 

Diisi dengan gambaran sumber-sumber penghasilan Wajib Pajak.

 

 

 

BAB II

B. MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

Diisi dengan pos-pos yang diperiksa berdasarkan pos-pos yang terdapat dalam SPT Wajib Pajak dikaitkan dengan data, dokumen dan catatan yang dipinjam dari Wajib Pajak serta Metode Pemeriksaan yang diterapkan.

 

 

 

BAB II

C. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

Cukup jelas

 

 

 

BAB III

A. IKHTISAR KOREKSI

 

 

Cukup jelas

 

 

 

BAB III

B. PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG

 

 

Diisi dengan kredit pajak menurut SPT Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya.

 

 

 

BAB III

C. PENGHITUNGAN PAJAK TERUTANG

 

 

Cukup jelas

 

 

 

BAB IV

1. PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN

 

 

Cukup jelas, sedangkan untuk bagian PBB dan BPHTB diisi dengan uraian penghitungan PBB dan BPHTB menurut Wajib Pajak, menurut Wajib Pajak, menurut Pemeriksa dan jumlah koreksinya

 

 

 

BAB IV

2. DATA DAN INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

 

Diisi dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pemeriksa, berupa Alat Keterangan

 

 

 

BAB IV

3. USUL PEMERIKSA

 

 

Diisi dengan usul pemeriksa untuk menerbitkan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditandatangani oleh tim pemeriksa dan kepala kantor.