Lampiran 1
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:  SE-72/PJ.6/1999

Tanggal

:  15 Desember 1999

  

1.

Formula Yang Digunakan

 

 

SIT n     = B0 x ( 1 + i ) n + B1 x ( 1 + i ) n - 1 + B2 x ( 1 + i ) n - 2

 

 

               B3 x ( 1 + i ) n - 3 + ..................... + Bn x ( 1 + i ) 0

 

 

Dimana :

 

 

SIT n

=  Standar Investasi Tanaman tahun ke-n

 

 

i

=  Tingkat bunga diskonto (ditetapkan 10%)

 

 

B0, B1, B2, .............. Bn 

=  biaya yang dikeluarkan saat pembukaan lahan, tahun ke-satu, tahun ke-dua, dan seterusnya sampai tahun ke-n.
 

 

2.

Contoh Perhitungan
 

 

a.

Tanaman Berumur Panjang
 

 

 

Diketahui satuan biaya untuk tanaman karet per-Ha sebagai berikut :

 

 

-

Biaya Pembukaan lahan pada tahun ke-0

=  Rp.   329.060

 

 

-

Biaya Penanaman pada tahun ke-0

=  Rp.1.269.462

 

 

-

Biaya Pemeliharaan tahun ke-1

=  Rp.   402.181

 

 

-

Biaya Pemeliharaan tahun ke-2

=  Rp.   380.588

 

 

-

Biaya Pemeliharaan tahun ke-3

=  Rp.   379.494

 

 

-

Biaya Pemeliharaan tahun ke-4

=  Rp.   333.037

 

 

-

Biaya Pemeliharaan tahun ke-5

=  Rp.   548.293

 

 

-

Tingkat bunga diskonto yang digunakan

=  10%
  

 

 

Maka besarnya SIT per-Ha pada masing-masing tahapan :
  

 

 

(1)

SIT pada tahapan pembukaan lahan

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 0 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 0

 

 

 

=   Rp. 1.598.522
  

 

 

(2)

SIT pada saat karet berumur 1 tahun

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 1 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 1 +

 

 

 

     Rp. 402.181 x ( 1 + 0,1 ) 0

 

 

 

=   Rp. 1.598.522
  

 

 

(3)

SIT pada saat karet berumur 2 tahun

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 2 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 2 +

 

 

 

     Rp. 402.181 x ( 1 + 0,1 ) 1 + Rp. 380.588 x ( 1 + 0,1 ) 0 

 

 

 

=   Rp. 2.757.198
  

 

 

(4)

SIT pada saat karet berumur 3 tahun

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 3 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 3 +

 

 

 

     Rp. 402.181 x ( 1 + 0,1 ) 2 + Rp. 380.588 x ( 1 + 0,1 ) 1 +

 

 

 

     Rp. 379.474 x ( 1 + 0,1 ) 0  

 

 

 

=   Rp. 3.412.392
  

 

 

(5)

SIT pada saat karet berumur 4 tahun

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 4 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 4 +

 

 

 

     Rp. 402.181 x ( 1 + 0,1 ) 3 + Rp. 380.588 x ( 1 + 0,1 ) 2 +

 

 

 

     Rp. 379.474 x ( 1 + 0,1 ) 1 + Rp. 333.037 x ( 1 + 0,1 ) 0   

 

 

 

=   Rp. 4.086.668
  

 

 

(6)

SIT pada saat karet berumur 5 tahun

 

 

 

=   Rp. 329.060 x ( 1 + 0,1 ) 5 + Rp. 1.269.462 x ( 1 + 0,1 ) 5 +

 

 

 

     Rp. 402.181 x ( 1 + 0,1 ) 4 + Rp. 380.588 x ( 1 + 0,1 ) 3 +

 

 

 

     Rp. 379.474 x ( 1 + 0,1 ) 2 + Rp. 333.037 x ( 1 + 0,1 ) 1

 

 

 

     Rp. 548.293 x ( 1 + 0,1 ) 0 

 

 

 

=   Rp. 5.043.628
  

 

b.

Tanaman Berumur Pendek

 

 

Diketahui satuan biaya untuk tanaman tembakau per-Ha sebagai berikut :

 

 

-

Biaya sewa tanah

=  Rp. 1.200.000

 

 

-

Biaya upah tenaga kerja

=  Rp. 1.795.000

 

 

-

Biaya Saprodi

=  Rp.    620.000

 

 

-

Biaya angkutan dan peralatan

=  Rp.    160.000

 

 

-

Tingkat bunga diskonto yang digunakan

=  10%
  

 

 

Besarnya biaya investasi yang diperlukan per Ha adalah total biaya yang dikeluarkan.

 

 

=

Rp. 1.200.000 + Rp. 1.795.000 + Rp. 620.000 + Rp. 160.000

 

 

=

Rp. 3.775.000
 

 

 

Apabila dalam setahun terjadi 2 (dua) kali periode tanam, maka biaya investasi yang diperlukan adalah :

 

 

=

2 x Rp. 3.775.000

 

 

=

Rp. 7.550.000
  

 

 

Maka besarnya Standar Investasi Tanaman sebagai berikut :

 

 

=

Rp.  7.550.000 x ( 1 + 0,1 ) 0

 

 

=

Rp. 7.550.000