Lampiran 1

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR WILAYAH ...............................................................(1)

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

Segera

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Pemberitahuan pengalihan Unit Pelaksana

Pemeriksaan Pajak

 

 

Yth. Direktur Pemeriksaan Pajak

Jl. Gatot Subroto No. 40-42

Jakarta

  

        Dengan ini diberitahukan bahwa pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

..........................................................................(2)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

3

Tahun Pajak

:

..........................................................................(4)

4

Kode Pemeriksaan

:

..........................................................................(5)

 

dialihkan pemeriksaannya dari ...............................................(6) ke .....................................................(7)

dengan alasan .....................................................................................(8)

               

        Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(9)

Tembusan :

 

.................................(10)

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PEMBERITAHUAN PENGALIHAN

UNIT PELAKSANA PEMERIKSAAN PAJAK

(LAMPIRAN 1)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang mengalihkan Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak  yang akan diperiksa

Angka 3

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak  yang akan diperiksa

Angka 4

:

Diisi dengan tahun pajak  yang diperiksa

Angka 5

:

Diisi dengan kode pemeriksaan sesuai dengan Lampiran 4 Surat Edaran nomor SE-03/PJ.7/1999 tanggal 26 April 1999

Angka 6

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak lama

Angka 7

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak baru

Angka 8

:

Diisi dengan alasan pengalihan pelaksana pemeriksaan Pajak

Angka 9

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka 10

:

Tembusan dikirimkan kepada :

 

 

1.

Kepala KKP terkait

 

 

2.

Kepala Karikpa terkait.

 

 


 

Lampiran 2

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

....................................................................................................(1)

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

Segera

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Pemberitahuan Perpanjangan Jangka

 

 

 

Waktu Penyelesaian Pemeriksaan

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(2)

  

        Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor : ..................... tanggal .................... (3), dengan ini diberitahukan bahwa jangka waktu penyelesaian pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

..........................................................................(2)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

3

Tahun Pajak

:

..........................................................................(4)

4

Kode Pemeriksaan

:

..........................................................................(5)

5.

Batas Waktu Pemeriksaan

:

..........................................................................(8)

6.

Surat Intruksi/Persetujuan/ Pengantar Pengiriman LP2

:

..........................................................................(9)

 

diperpanjang sampai dengan tanggal ...........................................(10) dengan alasan.......................................(11)

       

       

        Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(12)

Tembusan :

 

1.

.................................(13)

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU

PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 2)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak

Angka 3

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka 4

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka 5

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa tanggal 26 April 1999

Angka 6

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka 7

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka 8

:

Diisi dengan batas waktu harus diselesaikannya pemeriksaan

Angka 9

:

Dalam hal pemeriksaan khusus, diisi dengan nomor surat intruksi atau persetujuan pemeriksaan pajak, dan dalam hal pemeriksaan lainnya diisi dengan nomor Surat Pengantar Pengiriman LP2

Angka 10

:

Diisi dengan tanggal batas waktu perpanjangan pemeriksaan pajak.

Angka 11

:

Diisi dengan alasan perpanjangan pemeriksaan pajak

Angka 12

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka 13

:

Apabila Pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait,

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait,

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP

 

 


 

Lampiran 3

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..........................................................................................................(1)

 

Nomor

:

 

 ....................., 19 .....

Sifat

:

Segera

 

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Permohonan Perpanjangan Jangka

 

 

 

Waktu Penyelesaian Pemeriksaan........(2)

 

 

Yth. ...............................

......................................

....................................(3)

  

        Sehubungan dengan surat Kami Nomor : ..................... tanggal .................... (4), perihal Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyelesaian Pemeriksaan atas nama Wajib Pajak :

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

..........................................................................(2)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

3

Tahun Pajak

:

..........................................................................(4)

4

Kode Pemeriksaan

:

..........................................................................(5)

5.

Batas Waktu Pemeriksaan

:

..........................................................................(8)

6.

Surat Intruksi/Persetujuan/ Pengantar Pengiriman LP2

:

..........................................................................(9)

 

dengan ini diberitahukan bahwa mengingat pemeriksaan terhadap Wajib Pajak tersebut belum selesai, maka Kami mohon agar diberikan perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan sampai dengan tanggal ....................(11)

        

        

        Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(12)

Tembusan :

 

1.

.................................(13)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU

PENYELESAIAN PEMERIKSAAN

(LAMPIRAN 3)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Kantor Wilayah DJP terkait atau Direktur Pemeriksaan Pajak

Angka 3

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka 4

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka 5

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa tanggal 26 April 1999

Angka 6

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka 7

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka 8

:

Diisi dengan batas waktu harus diselesaikannya pemeriksaan

Angka 9

:

Dalam hal pemeriksaan khusus, diisi dengan nomor surat intruksi atau persetujuan pemeriksaan pajak, dan dalam hal pemeriksaan lainnya diisi dengan nomor Surat Pengantar Pengiriman LP2

Angka 10

:

Diisi dengan tanggal batas waktu perpanjangan pemeriksaan pajak.

Angka 11

:

Diisi dengan alasan perpanjangan pemeriksaan pajak

Angka 12

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka 13

:

Apabila Pemeriksaan dilakukan oleh :

 

 

1.

KPP, tembusan diisi dengan Karikpa terkait,

 

 

2.

Karikpa, tembusan diisi dengan KPP terkait,

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, tembusan diisi dengan KPP

 

 

 

 


 

Lampiran 4

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DAFTAR KODE KRITERIA PEMILIHAN SPT

 

Jenis Pemeriksaan

 

 

K O D E

Pemeriksaan

Lengkap

Pemeriksaan

Sederhana

Lapangan

Pemeriksaan

Sederhana

Kantor

WP

Orang Pribadi

WP

Badan

WP

Orang Pribadi

WP

Badan

WP

Orang

Pribadi

WP

Badan

Pemeriksaan Rutin :

  

a.

SPT Tahunan PPh WP yang menyatakan Lebih Bayar

2011

2012

1011

1012

0011

0012

b.

SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi yang manyalahi ketentuan penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto

2021

 

1021

 

0021

 

c.

SPT Tahunan PPh yang menyatakan Rugi (sebagai hasil pengembangan pemeriksaan lainnya)

2031

2032

1031

1032

0031

0032

d.

SPT Tahunan PPh yang menyatakan adanya Kompensasi Kerugian dan Kerugian yang dikompensasikan belum diperiksa

2041

2042

1041

1042

0041

0042

e.

SPT PPh untuk bagian tahun pajak karena perubahan tahun buku

2051

2052

 

 

 

 

f.

SPT Tahunan WP yang menyatakan likuidasi, penggabungan, pemekaran dan pengambilalihan usaha

2061

2062

 

 

 

 

g.

Wajib Pajak berbentuk kerjasama operasi (KSO) dan sejenisnya

 

 

 

 

 

 

h.

SPT Tahunan PPh Data Prioritas

 

2072

 

1072

 

0072

i.

SPT Tahunan PPh atas Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pindah tempat terdaftarnya Wajib Pajak

2081

2082

1081

1082

0081

0082

j.

SPT Tahunan PPh Wajib Pajak yang menyatakan adanya penilaian kembali aktiva tetap

2091

2092

1091

1092

 

 

 

 

2101

2102

 

 

 

 

 


 

Jenis Pemeriksaan

 

 

K O D E

Pemeriksaan Lengkap

Pemeriksaan Sederhana Lapangan

Wajib Pajak

Orang

Pribadi

WP

Badan

Wajib Pajak

Orang

Pribadi

WP

Badan

Pemeriksaan Khusus :

 

a.

Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana

2111

2112

1111

1112

b.

Pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000

2121

2122

1121

1122

c.

Pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak Pos 5000

2131

2132

1131

1132

d.

SPT WP tidak benar selain huruf f, g dan b di bawah ini

2141

2142

1141

1142

e.

Sebab lain berdasarkan instruksi Dirjen Pajak

2151

2152

1151

1152

f.

SPT Wajib Pajak tidak benar, karena semula menyatakan Kurang Bayar/Nihil setelah editing menjadi SPT Lebih Bayar

2161

2162

1161

1162

g.

SPT Wajib Pajak tidak benar, karena terdapat kekeliruan perhitungan Kompensasi Kerugian

 

 

1171

1172

h.

SPT WP tidak benar, karena :

 

 

1181

1182

 

-

termasuk kelompok NE;

 

 

 

 

-

tidak disampaikan 2 tahun berturut-turut tetapi tidak kempos;

-

tidak disampaikan 2 tahun berturut-turut dan kempos

Pemeriksaan Wajib Pajak Inti

2211

2212

 

 

Pemeriksaan Bukti Permulaan

2311

2312

 

 

Pemeriksaan Lain-lain

2321

2322

 

 

 

 


 

Lampiran 5

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK ....................................

  

DAFTAR NOMINATIF WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI/BADAN*)

UNTUK PEMERIKSAAN RUTIN

KELOMPOK: A DAN/ATAU BA / B DAN/ATAU AB*)

 

No. Urut

Cakupan Pemeriksaan Rutin 

Dan 

Nama Wajib Pajak

NPWP

Tahun Pajak

Kriteria Pengelompokan

Keterangan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

I

SPT Tahunan PPh Lebih Bayar

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

II

SPT Tahunan PPh yang MKPNPPN

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

III

SPT Tahunan PPh yang MKK

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

IV

SPT PPh Bagian Tahun Pajak akibat perubahan tahun buku

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

V

Data Prioritas

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

 

*)

Coret yang tidak perlu

 

 

 

No. Urut

Cakupan Pemeriksaan Rutin 

Dan 

Nama Wajib Pajak

NPWP

Tahun Pajak

Kriteria Pengelompokan

Keterangan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

VI

SPT Tahunan PPh yang menyatakan likuidasi, penggabungan, pemekaran dan pengambila alihan usaha

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

VII

Kerjasama Operasi (KSO) dan sejenisnya

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

VIII

SPT Tahunan PPh atas WP Orang Pribadi/Badan yang tempat terdaftarnya berpindah dari KKP tempat WP semula terdaftar ke KPP lainnya atau pemeriksaan untuk pencabutan NPWP berdasarkan permohonan WP

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

IX

SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan yang menyatakan adanya penilaian kembali aktiva tetap yang disetujui Direktur Jenderal Pajak

 

 

 

 

1.

............................................................

 

 

 

 

2.

............................................................

 

 

 

 

 

 

 

Kepala Kantor,

 

 

 

............................(7)

NIP .......................

Tembusan

 

1.

Direktur Pemeriksaan Pajak

 

2.

Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak ..........(8)

 

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

DAFTAR NOMINATIF WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI/BADAN*)

UNTUK PEMERIKSAAN RUTIN

KELOMPOK: A DAN/ATAU BA / B DAN/ATAU AB*)

(Lampiran 5)

 

 

Daftar Normatif Wajib Pajak ini befungsi juga sebagai laporan bulanan yang harus dibuat dan disampiakan oleh KPP kepada Kepala Kantor Wilayah DJP atasannya. Dengan demikian, apabila dalam suatu masa laporan tidak ada Wajib Pajak yang akan diperiksan, maka daftar nominatif ini tetap harus dibuat dan diisi dengan Nihil.

Adapun cara pengisiannya adalah sebagai berikut :

 

Angka 1

:

Diisi dengan nomor urut Wajib Pajak untuk masing-masing cakupan Pemeriksaan Rutin.

Angka 2

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksauntuk masing-masing cakupan Pemeriksaan Rutin. Apabila untuk suatu cakupan pemeriksaan dalam masa laporan yang bersangkutan tidak ada Wajib Pajak yang akan diperiksan, maka cakupan pemeriksaan pada kolom ini diisi dengan Nihil.

Angka 3

:

Cukup jelas

Angka 4

:

Cukup jelas

Angka 5

:

Diisi dengan data menurut SPT Wajib Pajak yang bersangkutan yang menjadi dasar penentuan keompok SPT Tahunan PPh yang akan diperiksa, misalnya besarnya peredaran usaha (omzet), besarnya Lebih Bayar dan data lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP kecuali untuk Wajib Pajak yang termasuk dalam cakupan Pemeriksaan Rutin yang pengelompokannya telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak, maka kolom ini diisi dengan kelompok A untuk Wajib Pajak yang termasuk dalam cakupan Pemeriksaan Rutin nomor urut VIII atau kelompok B untuk nomor urut IV dan VI.

Angka 6

:

Diisi dengan hal-hal lain yang dianggap perlu dan dalam hal Pemeriksaan Rutin menurut ketetapan Kanwil DJP harus dilaksanakan melalui PSK, maka kolom ini diisi dengan PSK.

Angka 7

:

Diisi dengan nama, NIP dan tand atangan pejabat serta cap jabatan

Angka 8

:

Diisi dengan nama Karikpa terkait

 

Catatan :

 

Yang dimaksud dengan :

 

1.

MKPNPPN pada kolom (2) baris II adalah Menyalahi Ketentuan Penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto;

2.

MKK pada kolom (2) baris III adalah Menyatakan adanya Kompensasi Kerugian yang kerugianya berasal dari kerugian tahun-tahun sebelumnya yang belum diperiksan.

 

 

 


 

Lampiran 6

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

Audit Program Khusus Untuk Pemeriksaan Sederhana Kantor Terhadap

Wajib Pajak Tertentu Yang Menyampaikan SPT Tahunan PPh

Yang Menyatakan Lebuh Bayar

 

 

Pendahuluan

 

            Dalam ketentuan mengenai kebijakan pemeriksaan yang ditetapkan setiap tahun, menyelesaikan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh yang menyetakan Lebih Bayar selalu menjadi peioritas utama. Mengingat terbatasnya sumber daya untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh yang menyatakan Lebih Bayar, maka dipandang perlu untuk menyederhanakan pelaksanaan pemeriksaannya, sehingga diharapkan jangka waktu pemeriksaan menjadi semakin singkat. Dengan demikian, pelayanan terhadap Wajib Pajak dapat ditingkatkan mutunya. Penyederhanaan pemeriksaan tersebut akan diberlakukan hanya terhadap Wajib Pajak Tertentu saja, yang SPT Lebih Bayar-nya akan diperiksan melalui Pemeriksaan Sederhana oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Pemeriksaan Terhadap Wajib Pajak Tertentu tersebut akan dilaksanakan melalui Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK), Dalam hal setelah PSK selesai dilaksanakan dan kemudian ditemukan data baru atau sata yang belum terungkap yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang, maka SPT Tahunan PPh Wajib Pajak yang bersangkutan akan dilakukan Pemeriksaan Ulang melalui Pemeriksaan Lengkap.

 

        Adapun yang dimaksud dengan Wajib Pajak Tertentu adalah Wajib Pajak yang secara umum dapat dianggap sebagai Wajib Pajak patuh dan memenuhi seluruh kriteria di bawah ini :

 

1.

Laporan Keuangan-nya diaudit oleh Akuntan Publik dengan menyatakan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion);

2.

Menyampaikan  Surat Pemberitahuan tepat waktu (baik melalui perpanjangan waktu maupun tidak);

3.

Memenuhi pembayaran pajaknya tepat waktu sehingga tidak memiliki tunggakan pajak yang jumlahnya signifikan;

4.

Jumlah koreksi yang telah dilakukan dalam pemeriksaan terhadap SPT Tahunan PPh tahun atau tahun-tahun pajak sebelumnya tidak signifikan;

5.

Tidak ada kerugian tahun atau tahun-tahun pajak sebelumnya yang belum dilakukan pemeriksaan;

6.

Lokasi usaha (bukan cabang) terletak di wilayah KPP yang sama.

 

            Prosedur administrasi dan audit progam yang diuraikan di bawah ini merupakan prosedur dan program khusus sebagai panduan dalam melaksanakan PSK terhadap Wajib Pajak Tertentu dimaksud. Prosedur dan program pemeriksaan yang lazim masih tetap dapat diterapkan dalam PSK ini sepanjang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan pemeriksaan.

 

Prosedur Administrasi

1.

Usul pemeriksaan terhadap Wajib Pajak Tertentu yang menyampaikan SPT Tahunan PPh yang menyatakan Lebih Bayar disampaikan oleh Kepala KPP yang bersangkutan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP atasannya dengan menyertakan informasi yang dibutuhkan untuk kriteria penetapan sebagai Wajib Pajak Tertentu yang pemeriksaannya dapat dilakukan melalui PSK dengan audit program khusus.

2.

PSK hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Kepala Kantor Wilayah DJP dan berdasarkan Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP2)

3.

Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP), pemeriksan memberitahukan secara tertulis tentang akan dilakukannya pemeriksaan terhadap Wajib Pajak.

4.

Pemeriksa tidak perlu melakukan peminjaman buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen dari Wajib Pajak yang bersangkutan, tetapi cukup dengan meneliti berkas Wajib Pajak yang terdapat di KPP.

5.

Pemeriksan tidak perlu meminta Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi atas cabang usaha Wajib Pajak.

6.

Pemeriksa memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak yang bersangkutan tentang hasil pemeriksaan berupa hal-hal yang berbeda antara SPT Tahunan PPh Wajib Pajak ddengan hasil pemeriksaan.

7.

Jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan dibatasi selama 3 (tiga) minggu dan tidak dapat diperpanjang.

 

 

Audit Program

 

1.

Laporan Akuntan Publik

 

1.1.

Periksa pernyataan pendapat Akuntan Publik atas laporan keuangan yang disajikan oleh Wajib Pajak.

 

1.2.

Lakukan perbandingan Laporan Rugi Labatahun yang diperiksan dengan Laporan Rugi Laba tahun sebelumnya, jika dianggap perlu lakukan pula hal yang sama terhadap Neraca.

 

1.3.

Periksa perkiraan-perkiraan berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya perubahan yang cukup material

 

1.4.

Periksa rekonsiliasi fisikal yang dilakukan oleh Akuntan Publik.

 

1.5.

Yakinkan bahwa rekonsiliasi fiskal yang dilakukan oleh Akuntan Publik tlah termasuk koreksi atas jenis-jenis biaya yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tidak boleh dikurangkan.

 

1.6.

Lakukan koreksi terhadap jenis-jenis biaya yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tidak boleh dikurangkan dari penghasilan, sepanjang belum dikoreksi sendiri oleh Wajib Pajak (belum termasuk dalam rekonsiliasi fiskal).

 

1.7.

Teliti rincian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud yang terdapat dalam Neraca pada Laporan Akuntan Publik.

 

1.8.

Teliti rincian aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud menurut kelompoknya dengan informasi sebagai berikut :

 

 

-

nilai perolehan;

 

 

-

akumulasi penyusutan pada awal tahun;

 

 

-

penambahan selama tahun berjalan;

 

 

-

penarikan selama tahun berjalan;

 

 

-

dasar penyusutan/amortisasi;

 

 

-

metode dan tarif penyusutan/amortisasi;

 

 

-

penyusutan/amortisasi tahun berjalan;

 

 

-

nilai buku pada kahir tahun.

 

1.9.

Yakinkan kebenaran perhitungan penyusutan dan amortisasi, kemudian cocokkan dengan jumlah yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh.

 

1.10.

Lakukan koreksi berdasarkan audit program pada butir 1.9 di atas.

2.

Hasil Pemeriksaan Terhadap SPT Tahunan PPh Wajib Pajak untuk tahun atau tahun-tahun pajak sebelumnya

 

2.1.

Dapatkan dan pelajari Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap SPT Tahunan PPh Wajib Pajak untuk tahun atau tahun-tahun pajak sebelumnya.

 

2.2.

Lihat koreksi hasil pemeriksaan yang terdapat dalam LPP terdahulu, kemudian teliti apakah kesalahan yang sama tidak terulang dalam laporan keuangan yang sedang diperiksa.

 

2.3.

Lakukan koreksi apabila kesalahan yang sama (butir 2.2) terulang kembali sepanjang datanya memadai (bukan berdasarkan taksiran).

3.

Surat Setoran Pajak 

 

3.1.

Periksan keabsahan Surat Setoran Pajak (SSP) yang terdapat dalam berkas Wajib Pajak.

 

3.2.

Lakukan konfirmasi SSP ke Bank Persepsi atau Kantor Pos terkait , apabila SSP lembar kedua tidak ada dalam berkas Wajib Pajak.

 

3.3.

Teliti jumlah setoran yang tertera dalam SSP, lalu cocokkan dengan jumlah yang terdapat dalam ST Tahunan PPh.

 

3.4.

Lakukan koreksi atas pembayaran pajak yang belum sesuai dengan ketentuan.

4.

Kompensasi Kerugian 

 

4.1.

Teliti bila ada kerugian yang dikompensasikan.

 

4.2.

Yakinkan bahwa kerugian yang dikompensasikan berasal dari kerugian yang telah diperiksan (ada surat ketetapan pajak-nya).

 

4.3.

Lakukan koreksi bila kompensasi kerugian tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.

 

 

  


 

Lampiran 7

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

PEDOMAN PELASKANAAN PEMERIKSAAN SEDERHANA KANTOR (PSK)

DALAM RANGKA RESTITUSI PPN DAN PPn BM YANG DIAJUKAN 

OLEH PKP EKSPORTIR TERTENTU (PET)

 

 

I.

UMUM

 

 

1.

Pemeriksaan Sederhana Kantor dilakukan berdasarkan :

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) yang berupa daftar PET yang mengajukan permohonan restitusi PPN dan PPn BM yang telah ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.

 

 

2.

Dalam melaksanakan PSK, Pemeriksa Pajak harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 

 

2.1.

Memiliki Tanda Pengenal sebagai Pemeriksan yang dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

 

2.2.

Melaksanakan pemeriksaan pajak sesuai dengan prosedir-prosedur dan teknik-teknik pemeriksaan khusus untuk PSK dalam rangka restitusi PPN dan PPn BM yang diajukan oleh PET.

 

 

2.3.

Untuk setiap kegiatan pemeriksaan harus dibuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

 

 

2.4.

Kertas Kerja Pemeriksaan adalah dasar untuk membuat konsep Laporan Pemeriksaan Pajak.

 

 

2.5.

Setiap Laporan Pemeriksaan Pajak harus dibuat secara lengkap dan harus dapat ditindaklanjuti dengan Nota Penghitungan Pajak sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak.

 

 

2.6.

Pemeriksa dilarang memberitahukan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh PET dalam rangka pemeriksaan.

 

3.

Jangka waktu penyelesaian pemeriksaan pajak untuk PSK yang dilaksanakan dalam rangka restitusi PPN dan PPn BM yang permohonannya diajukan oleh PET adalah 6 (enam) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima.

 

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

1.

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan di bawah ini adalah Prosedur Pemeriksaan yang minimal harus dilaksanakan dalam setiap pelaksanaan PSK yang dilaksanakan dalam rangka restitusi PPN dan PPn BM yang permohonannya diajukan oleh PET.

 

 

a.

Lakukan pengecekan kebenaran formal pengisian SPT. Dalam hal dari penelitian tersebut ternyata perlu diterbitkan Surat Tagihan Pajak, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan surat ketetapan pajak.

 

 

b.

Teliti Faktur Pajak yang dilampirkan oleh PET apakah PPN-nya dapat dikreditkan atau tidak. Dalam hal terdapat keraguan mengenai PPN yang tercantum dalam Faktur Pajak Masukan dapat dikreditkan atau tidak, Kepala KPP memutuskan keraguan tersebut berdasarkan Faktur Pajak Masukan yang sudah tidak diragukan. 

 

 

c.

Beritahukan kepada PET mengenai koreksi yang dilakukan atas penelitian terhadap Faktur Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada butir b dengan disetai alasannya.

 

 

d.

Teliti Faktur Pajak Keluaran yang dilampirkan oleh PET apakah Barang Kena Pajak yang tercantum dalam Faktur Pajak Keluaran tersebut sama dengan Barang Kena Pajak yang diekspor. 

 

 

e.

Lakukan konfirmasi Faktur Pajak Masukan kepada KPP penjual setelah SPMKP diterbitkan. 

 

2.

Pelaporan Pemeriksaan Sederhana

 

 

a.

Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Laporan Pemeriksaan Pajak. 

 

 

b.

Hasil Pemeriksaan diberitahukan secara tertulis kepada PET segera setelah PSK selesai dilakukan dan tidak menunggu tanggapan dari PET. Dalam hal PET memberikan tanggapan atas hasil pemeriksaan, tanggapan tersebut harus diperhatikan pada waktu melakukan post audit.

  

 


 

Lampiran 8

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

PEDOMAN PELASKANAAN PEMERIKSAAN SEDERHANA

 PPN DAN PPn BM

 (Bukan PET)

 

 

I.

UMUM

 

 

1.

Pemeriksaan Sederhana PPN dan PPn BM dilakukan berdasarkan :

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.

 

 

2.

Dalam melaksanakan Pemeriksaan Sederhana PPN dan PPn BM, Pemeriksa Pajak harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 

 

2.1.

Memiliki Tanda Pengenal sebagai Pemeriksan yang dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

 

2.2.

Melaksanakan pemeriksaan pajak sesuai dengan prosedir-prosedur dan teknik-teknik pemeriksaan yang lazim.

 

 

2.3.

Pemeriksaan dilakukan pada jam dan hari kerja dan dapat dilanjutkan di luar jam dan hari kerja jika dipandang perlu.

 

 

2.4.

Pemeriksaan harus memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen yang menjadi dasar/pendukungnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Pengusaha Kena Pajak untuk masa pajak yang diperiksan.

 

 

2.5.

Untuk setiap kegiatan pemeriksaan harus dibuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).

 

 

2.6.

Kertas Kerja Pemeriksaan adalah dasar untuk membuat konsep Laporan Pemeriksaan Pajak.

 

 

2.7.

Setiap Laporan Pemeriksaan Pajak harus dibuat secara lengkap dan harus dapat ditindaklanjuti dengan Nota Penghitungan Pajak sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak.

 

 

2.8.

Pemeriksaan dilarang memberitahukan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka pemeriksaan.

 

 

3.

Jangka waktu penyelesaian pemeriksaan pajak untuk

 

 

a.

Pemeriksaan Sederhana Kantor adalah 3 (tiga) minggu terhitung sejak pemeriksaan mulai dilaksanakan, yaitu sejak tanggal dikirimkannya surat panggilan kepada Wajib Pajak (PKP);

 

 

b.

Pemeriksaan Sederhana Lapangan adalah 1 (satu) bulan terhitung sejak pemeriksaan mulai dilaksanakan, yaitu sejak tanggal disampaikannya Surat Pemberitahuan tentang Pemeriksaan Pajak kepada Wajib Pajak (PKP)

 

4.

Apabila karena sesuatu alasan tertentu pemeriksaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas, maka jangka waktu penyelesaian pemeriksaan dapat diperpanjang dengan ketentuan :

 

 

a.

untuk Pemeriksaan Sederhana Kantor dapat diperpanjang dari 3 (tiga) minggu menjadi 5 (lima) minggu;

 

 

b.

untuk Pemeriksaan Sederhana Lapangan dapat diperpanjang dari 1 (satu) bulan menjadi 2 (dua) bulan.

 

 

5.

Perpanjangan jangka waktu penyelesaian pemeriksaan harus diberitahukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP atasannya peling lambat 3 (tiga) hari sebelum berakhitnya batas waktu penyelesaian untuk Pemeriksaan Sederhana Kantor dan 1 (satu) minggu untuk Pemeriksaan Sederhana Lapangan.

 

 

6.

Khusus untuk Pemeriksaan Sederhana Kantor (PSK) yang dilaksanakan dalam rangka restitusi PPN yang permohonannya diajukan oleh PKP Eksportir Tertentu (PET), jangka waktu pemeriksaannya adalah 6 (enam) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima. Untuk pelaksanaannya diterapkan pedoman pelaksanaan PSK dalam rangka restitusi PPN yang diajukan oleh PET.

 

II.

PERSIAPAN PEMERIKSAAN

 

Pemeriksaan Wajib :

 

1.

mempelajari berkas Pengusaha Kena Pajak dan berkas data yang ada di Kantor Pelayanan Pajak.

 

2.

melakukan konfirmasi atas kebenaran Faktur Pajak Masukan yang Dsar Pengenaan Pajaknya (DPP-nya) Rp 20 juta keatas per-Faktur Pajak.

 

3.

melakukan konfirmasi atas kebenaran Surat Setoran Pajak PPN dan PPn BM sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-13/PJ.7/1997 tanggal 24 Desember 1997 dalam hal Surat Setoran Pajak lembar ke-2 tidak dijumpai dalam berkas Wajib Pajak.

 

4.

membuat jadwal persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian pemeriksaan.

 

III.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Pelaksanaan Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak

 

 

1.1.

Memperlihatkan Tanda Pengenal sebagai Pemeriksa

 

 

1.2..

Memperlihatkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

 

 

1.3.

Menyampaikan Surat Pemberitahuan tentang Pemeriksaan Pajak kepada Pengusaha Kena Pajak yang diperiksa.

 

 

1.4.

Menjelaskan maksud dilakukannya pemeriksaan.

 

2.

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan yang minimal harus dilaksanakan dalam setiap pelaksanaan Pemeriksaan Sederhana PPN dan PPn BM.

 

 

2.1.

Prosedur Pemeriksaan Pembelian

 

 

 

a.

Lakukan analisis baik mengenai arus barang maupun arus uang.

 

 

 

b.

Lakukan pengecekan atas kebenaran transaksi pembelian :

 

 

 

 

1.

pelajari kebijaksanaan dan prosedur mengenai pembelian, retur pembelian dan sebagainya,

 

 

 

 

2.

dalam hal transaksi pembelian dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam  pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994, periksa dasar penetapan harga belinya dan volume transaksi selama masa yang diperiksa.

 

 

 

c.

Lakukan penelitian atas transaksi pembelian :

 

 

 

 

1.

bandingkan faktur pembelian/debet nota mengenai kuantumnya, harga satuan, dan syarat pembelian lainnya dengan :

 

 

 

 

 

-

Laporan Penerimaan Barang

-

Bukti Pengiriman untuk pengembalian barang yang diretur

-

Faktur Pajak dan faktur pembelian yang bersangkutan

-

Nota Retur yang bersangkutan

 

 

 

 

2.

teliti kebenaran jumlah pada faktur pembelian dan debet nota, termasuk penghitungan PPN-nya serta cocokkan dengan faktur pajaknya,

 

 

 

 

 

3.

trasir pencatatan untuk transaksi pembelian dan retur pembelian ke buku besar Kas/Bank, pembelian, retur pembelian, dan buku besar utang

 

 

 

 

d.

Teliti pembelian yang sudah dibukukan dalam Buku Pembelian/Buku Kas/Bank tetapi barangnya belum diterima.

 

 

2.2.

Prosedur Pemeriksaan Penjualan

 

 

 

a.

Lakukan penelaahan analisis untuk peredaran usaha antara lain dengan menggunakan metode :

 

 

 

 

-

pengujian arus barang

 

 

 

 

-

pengujian arus piutang

 

 

 

 

-

pengujian harga satuan

 

 

 

b.

Yakinkan bahwa peredaran usaha selama masa yang diperiksan telah dicatat secara benar berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan :

 

 

 

 

1.

Pelajari kebijaksanaan dan prosedur mengenai :

 

 

 

 

 

-

penjualan

-

retur penjualan

-

potongan penjualan

-

pemberian kredit

-

dan sebagainya

 

 

 

 

2.

dalam hal transaksi penjualan dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam  pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994, periksa dasar penetapan harga jualnya dan volume transaksi selama masa yang diperiksa untuk menguji kewajaran harga jual.

 

 

 

c.

Periksa retur penjualan ke bukti pengembalian barang, tanda terima barang dan bukti-bukti pendukung lainnya.

 

 

 

d.

Periksa potongan penjualan ke buktinya, dan catat pemberian potongan yang tidak sesuai dengan kebijaksanaan pemberian potongan yang telah diterima.

 

 

2.3.

Prosedur Pemeriksaan Persediaan

 

 

 

a.

Lakukan penelitian jumlah fisik bahan baku/penolong, barang dalam proses dan barang jadi saat dilakukan pemeriksaan dan cocokkan dengan kartu persediaan.

 

 

 

b.

Lakukan rekonsiliasi persediaan sejak saat pemeriksaan sampai dengan akhir masa pajak yang diperiksa untuk mengetahui saldo akhir masa yang diperiksa.

 

 

 

c.

Dalam hal barang jadi disimpan pada pihak ketiga yang benar-benar merupakan penyerahan kena pajak, lakukan konfirmasi atas barang tersebut.

 

 

 

d.

Bandingkan antara hasil penghitungan persediaan dan catatan persediaan di gudang seta catatan persediaan bagian akuntansi.

 

 

 

e.

Tentukan jumlah bahan baku/penolong yang dipergunakan pada masa diperiksa dengan rumus : saldo awal + pembelian - pemakaian sendiri - saldo akhir = pemakaian untuk produksi.

 

 

 

f.

Tentukan jumlah barang jadi yang dijual pada masa diperiksa dengan rumus : saldo awal + hasil produksi (pembelian) - pemakaian sendiri - hadiah - saldo akhir = penjualan.

 

 

2.4.

Prosedur Pemeriksaan Produksi

 

 

 

a.

Tentukan jenis dan macam barang yang diproduksi secara fisik.

 

 

 

b.

Dapatkan angka-angka rendemen setiap jenis dan macam barang yang diproduksi.

 

 

 

c.

Analisa kewajaran jumlah produksi yang dilaporkan dengan membandingkannya pada perhitungan produksi sesuai rendemen.

 

 

2.5.

Prosedur Pemeriksaan PPN

 

 

 

a.

Pajak Keluaran

 

 

 

 

1.

Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung pajak keluaran dengan rincian sebagai berikut :

 

 

 

 

 

-

Penjualan seluruhnya

=

a

-

Potongan Penjualan

=

b

-

Penyerahan BKP/JKP dan Non BKP/JKP

=

c = a-b

-

Penyerahan Non BKP/JKP

=

d

-

PenyerahanBKP/JKP

=

e = c-d

 

 

 

 

 

-

Penjualan ekspor

=

f

-

Penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemungut PPN

=

g

-

Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan dan yang ditanggung oleh pemerintah

=

h

-

Retur penjualan

=

i

-

Penyerahan BKP/JKP terkena PPN

=

j = e-f-g-h-i

 

 

 

 

 

-

Penyerahan sebelum masa pajak yang diperiksa yang PPN-nya dipungut pada masa yang diperiksa

=

k

-

Penyerahan pada masa yang diperiksa yang PPN-nya dipungut pada masa sesudah masa yang diperiksa

=

m = j+k-i

-

Pemakaian sendiri

=

n

-

Pemberian hadiah

=

o

-

Pemberian untuk contoh

=

p

 

 

 

 

 

-

Dasar Pengenaan Pajak

=

A = m+n+o+p

 

 

 

 

 

-

PPN Keluaran untuk masa yang diperiksa

=

B = 10% X A

 

 

 

 

2.

Cocokkan penjualan seluruhnya (a), potongan penjualan (b), penyerahan non BKP/JKP (d), penyerahan BKP/JKP (e), penjualan ekspor (f), dan retur penjualan (i) ke masing-masing buku besarnya.

 

 

 

 

3.

Teliti kebenaran jumlah penyerahan bulan terakhir sebelum masa yang diperiksan yang faktur pajaknya dibuatkan pada masa yang diperiksa.

 

 

 

 

4.

Teliti ketepatan pembuatan Faktur Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

 

 

 

5.

Yakinkan kebenaran penyerahan kepada pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPN (g) dan penyerahan yang PPN-nya ditangguhkan dan ditanggung oleh pemerintah (h) dengan memeriksa ke dokumen pendukungnya.

 

 

 

 

6.

Trasir pemakaian sendiri (n), pemberiah hadiah (o) dan pemberian contoh (p) ke dokumen pendukungnya dan perhatikan otorisasi dari pejabat yang berwenang.

 

 

 

 

7.

Lakukan penghitungan kembali jumlah penyerahan/penjualan yang terhutang PPN dan jumlah pajak keluarannya.

 

 

 

b.

Pajak Masukan

 

 

 

 

1.

Dapatkan angka-angka dari pembukuan PKP untuk menghitung pajak masukan dengan rincian sebagai berikut :

 

 

 

 

 

-

Pembelian bruto

=

a

-

Potongan Pembelian

=

b

-

Retur Pembelian

=

c

-

Pembelian bersih

=

d = a-b-c

-

Pembelian bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa yang faktur pajaknya diterima pada masa yang diperiksa

=

e

 

 

 

 

 

-

Pembelian pada masa yang diperiksa yang faktur pajaknya diterima sesudah masa yang diperiksa

=

f

-

Pembelian yang tidak ada hubungan langsung dengan usaha

=

g

-

Pembelian yang berhubungan langsung dengan usaha

=

C = d+e-f-g

-

Pajak masukan yang dapat dikreditkan

=

 

 

 

 

 

 

Catatan :

 

 

 

 

 

Pajak Masukan dari Pengusaha Kena Pajak yang telah dicabut NPPKP-nya berdasarkan Pengumuman Direktur Jenderal Pajak Nomor : PENG-63/PJ/1995 tanggal 25 Juli 1995 dan No. PENG-2524/PJ.7/1995 tanggal 10 Nopember 1995 tidak dapat dikreditkan.

 

 

 

 

2.

Cocokkan pembelian bruto (a) potongan pembelian (b) dan retur D = 10% X C pembelian (c) ke Saldo pada buku besar.

 

 

 

 

3.

Cocokkan/bandingkan faktur pembelian bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa denganfaktur pajaknya yang diterima di bulan berikutnya.

 

 

 

 

4.

Trasir retur pembelian ke dokumen pendukung.

 

 

 

 

5.

Lakukan penghitungan kembali jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dengan memperhatikan catatan mengenai Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan (perhatikan Pasal 9 ayat (8) huruf i UU No. 11 Tahun 1994).

 

 

 

 

6.

Berikan cap "TELAH DIPERHITUNGKAN" pada faktur Pajak Masukan dengan menggunakan cap yang telah ditentukan dan diparap.

 

 

 

c.

Pajak Penjualan atas Barang Mewah

 

 

 

 

1.

Dapatkan angka-angka dari PKP untuk menghitung pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) dengan rincian sebagai berikut :

 

 

 

 

 

-

Pejualan bruto yang terkena PPn BM

=

a

-

Retur Penjualan dan potongan lain

=

b

-

Penjualan bersih

=

c = a-b

-

Penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemungut PPn BM

=

d

-

Penyerahan yang PPn BM-nya ditangguhkan

=

e

 

 

 

 

 

-

Penyerahan sebelum masa yang diperiksa yang PPn BM-nya dipungut pada masa yang diperiksa

=

f

-

Penyerahan pada masa yang diperiksa yang PPn BM-nya dipungut pada masa sesudah masa yang diperiksa

=

g

-

Penjualan bersih kena pajak

=

h = c-d-e+f-g

-

PPn BM yang terutang untuk masa yang diperiksa

=

A = tarif PPn BM X h

 

 

 

 

2.

Cocokkan penyerahan bulan terakhir sebelum masa yang diperiksa dengan faktur pajaknya yang dibuat dalam masa yang diperiksa.

 

 

 

 

3.

Yakinkan kebenaran penyerahan ke instansi/badan yang ditunjuk sebagai pemungut PPn BM (d) dan penyerahan yang PPn BM-nya ditangguhkan (e) dengan memeriksa dokumen pendukungnya..

 

 

 

 

4.

Periksa penyetoran PPn BM selama masa yang diperiksa (B) ke surat setoran Pajak dan SPT Masa yang bersangkutan..

 

 

 

 

5.

Hitung jumlah PPn BM yang masih harus dibayar = (C) = (A) - (B) .

 

 

 

 

6.

Teliti apakah pembayaran dimuka oleh BAPEKSTA telah dimasukkan oleh Wajib Pajak dalam SPT Masa..

 

3.

Pelaporan Pemeriksaan Sederhana

 

 

a.

Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Laporan Pemeriksaan Pajak (Pemeriksaan Sederhana PPN dan PPn BM)

 

 

b.

Laporan Pemeriksaan Pajak disusun dengan sistematika sebagai berikut :

 

 

 

I.

Umum

 

 

 

II.

Pos-pos yang diperiksa dan penjelasan korelasi

 

 

 

 

-

Pajak Keluaran

 

 

 

 

-

Pajak Masukan

 

 

 

 

-

Lain-lain 

 

 

 

III.

Kesimpulan dan Usul Pemeriksa

 

 

c.

LPP harus dilengkapi dengan lampiran-lampiran sebagai berikut :

 

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

2.

Daftar Penghitungan PPN untuk seluruh masa pajak yang diperiksa

 

 

 

3.

Daftar Penyampaian SPT Masa PPN/PPn BM

 

 

 

4.

Daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan menurut SPT Masa PPN

 

 

 

5.

Daftar Koreksi atas "Pajak Masukan yang dapat dikreditkan menurut SPT Masa PPN"

 

 

 

6.

Daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan yang tidak dilaporkan dlaam SPT Masa PPN

 

 

 

7.

Daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan menurut SPT Masa PPN

 

 

 

8.

Daftar Pajak Masukan yang dapat dikreditkan yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN

 

 

 

9.

Daftar Pajak Keluaran manurut SPT Masa PPN

 

 

 

10.

Daftar Koreksi atas "Pajak Keluaran menurut SPT Masa PPN"

 

 

 

11.

Daftar Pajak Keluaran yang tidak seharusnya dilaporkan pada masa pajak dilakukannya pemeriksaan

 

 

d.

Hasil Pemeriksaan diberitahukan secara tertulis kepada Pengusaha Kena Pajak.

 

 

e.

Apabila Pengusaha Kena Pajak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan, maka Pengusaha Kena Pajak diminta untuk menandatangani Lembar Pernyataan Persetujuan Wajib Pajak dan menyampaikannya kepada Pemeriksa dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

 

 

f.

Khusus untuk Pemeriksaan Sederhana Lapangan, apabila Pengusaha Kena Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan yang diberitahukan oleh Tim Pemeriksa, kepada WP (PKP) diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan secara tertulis atas pemberitahuan hasil pemeriksaan tersebut dan menyampaikannya kepada Pemeriksa dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan. Tanggapan atas hasil pemeriksaan dari Wajib Pajak (PKP) tersebut disampaikan kepada Pemeriksa sebelum dilakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

 

 

g.

Tanggapan atas hasil pemeriksaan dari Wajib Pajak (PKP) harus ditindaklanjuti dengan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (Closing Conference) dengan Wajib Pajak (PKP) dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterimanya tanggapan tersebut.

 

 

h.

Hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa dan Pengusaha Kena Pajak.

 

 

i.

Apabila Pengusaha Kena Pajak menolak untuk menandatangani Berita Acara Hasil Pemeriksaan, maka Tim Pemeriksa membuat Berita Acara Penolakan Penandatanganan Berita Acara Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa.

 

 

j.

Apabila Pengusaha Kena Pajak tidak memberikan tanggapan atas Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka kepada Pengusaha Kena Pajak dikirim Surat Panggilan untuk menandatangani Berita Acara Hasil Pemeriksaan.

 

 

k.

Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan dalam Surat Panggilan Pengusaha Kena Pajak tetap tidak hadir, maka Tim Pemeriksa harus membuat dan menandatangani Berita Acara Ketidakhadiran Pengusaha Kena Pajak.

 

 

l.

Laporan Pemeriksaan Pajak digunakan sebagai dasar untuk pembuatan Nota Penghitungan Pajak yang sekaligus sebagai dasar penetapan surat ketetapan pajak.

 

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 


 

Lampiran 9

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

  

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

..................................................................................................(1)

 

 

LAPORAN KEGIATAN

ATAS PELAKSAAN PEMERIKSAAN DI TEMPAT WAJIB PAJAK

 

 

 

 

 ....................., 19 .....

 

 

           Sehubungan dengan dilaksanakannya pemeriksaan di tempat Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..........................................................................(3

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

3

Tahun Pajak

:

..........................................................................(5)

4

Kode Pemeriksaan

:

..........................................................................(6)

 

pada hari ............................ tanggal ................... jam ................s.d. .............(7) maka kami yang bertugas :

 

1.

.........................

2.

.........................

3.

.........................(8)       

 

dengan ini melaporkan kegiatan sebagai berikut :

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................(9)

       

        Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

Supervisor/Tim/Anggota Tim *)

 

 

 

 

............................

NIP ...................(10)

*) coret yang ridak perlu

 

 

 
   

 


PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

DITEMPAT WAJIB PAJAK

(LAMPIRAN 9)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Kantor Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 3

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 4

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak  yang akan diperiksa

Angka 5

:

Diisi dengan tahun pajak  yang diperiksa

Angka 6

:

Diisi dengan jenis pemeriksaan pajak

Angka 7

:

Diisi dengan tanggal, hari dan jam dilakukannya pemeriksaan di tempat Wajib Pajak.

Angka 8

:

Diisi dengan Nama dan NIP petugas pemeriksa yang melakukan pemeriksaan di tempat Wajib Pajak pada tanggal yang bersangkutan.

Angka 9

:

Diisi dengan uraian kegiatan pemeriksaan di tempat Wajib Pajak

Angka 10

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan.

 

 

 


 

Lampiran 10

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

.............................................................................................................(1)

 

ABSTRAK KEGIATAN PEMERIKSAAN PAJAK

 

 

 

 

 ....................., 19 .....

 

 

           Sehubungan dengan dilaksanakannya pemeriksaan di tempat Wajib Pajak :

1.

Nama

:

.......................................................................... (2)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

3

Tahun Pajak

:

..........................................................................(6)

 

maka dengan ini disampaikan kesimpulan sebagai berikut :

 

1.

Analisis Keuangan

 

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................................................................................................................... (5)

2.

Koreksi Yang Dilakukan

 

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................................................................................................................... (6)

3.

Usul Pemeriksa

 

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

..................................................................................................................... (7)

 

  

 

 

Supervisor

 

 

 

 

............................

NIP ...................(8)

 

 

 


PETUNJUK PENGISIAN

ABSTRAK KEGIATAN PEMERIKSAAN PAJAK

(LAMPIRAN 10)

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak.

Angka 3

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak  yang akan diperiksa

Angka 4

:

Diisi dengan tahun pajak  yang diperiksa

Angka 5

:

Diisi dengan analisa keuangan berupa rasio-rasio yang dilakukan pada tahap persiapan pemeriksaan.

Angka 6

:

Diisi dengan koreksi beserta alasannya.

Angka 7

:

Diisi dengan usul dari Tim Pemeriksa Pajak (termasuk jumlah pajak yang kurang/lebih dibayar).

Angka 8

:

Diisi dengan Nama, NIP, dan tanda tangan.

 

 

 


 

Lampiran 11.1

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal  

:

26 April 1999

 

 

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Badan

Nomor      : (i)

Tanggal     : (ii)

 

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

:

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

-

Pemberitahuan

 

 

 

 

-

Permohonan Pertama

 

 

 

 

-

Permohonan Kedua

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Tanggal Pengukuhan PKP 

:

 

 

 

4.

Bentuk Usaha

:

 

 

 

5.

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

 

a.

Kantor Pusat/Tempat Usaha

:

 

 

 

 

b.

Cabang (Perwakilan)

:

 

 

 

 

c.

Pabrik (Unit Usaha Lain)

:

 

 

 

6.

Status Permodalan

:

[     ]

PMA

[    ]

PMDN

 

 

 

 

 

[     ]

Swasta Lainnya

 

 

 

 

7.

Status Badan

:

[     ]

Pusat

[    ]

Tunggal

 

 

 

 

 

[     ]

Cabang

[    ]

BUT

 

 

8.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

...........................

 

 

 

 

 

 

...........................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Jenis Pajak yang menjadi kewajiban

:

[     ]

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PPn/PPn BM

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

 

 

10.

Penanggung Jawab

 

 

 

 

-

Nama

:

 

 

 

 

-

Jabatan

:

 

 

 

 

-

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

 

11.

Pendirian

 

 

 

 

a.

Tanggal dan Tempat Pendirian

:

 

 

 

 

 

Akta Notaris

:

 

 

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

b.

Akta Perubahan (Terakhir)

:

 

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

 

 

Notaris

:

 

 

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

 

Perihal/Tentang

:

 

 

 

12.

Permodalan dan Daftra Pemegang Saham

 

 

 

 

a.

Permodalan

 

 

 

 

 

 

Modal Statuter

:

Rp. ............ terdiri .......... saham @ Rp ...............

 

 

 

 

Modal ditempatkan

:

Rp......................

 

 

 

 

Modal disetor

:

Rp. .....................

 

 

 

b.  

Daftar Pemegang Saham

 

 

No.

Nama dan NPWP

Alamat

Jumlah saham yang dipegang

Prosentase

Keterangan

Saham

Nilai Nominal (Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13.

Pengurus

 

 

 

 

a.

Dewan Direksi

 

 

No.

Nama dan NPWP

Jabatan

Alamat

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.

Dewan Direksi

 

 

No.

Nama dan NPWP

Jabatan

Alamat

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

PEMBUKUAN WAJIB PAJAK

 

 

1.

Proses Pembukuanyang dipakai

:

[     ]

Kas

[    ]

Akrual

 

 

2.

Proses Pembukuan

 

[     ]

Manual

[    ]

Electronic Data Processing

 

 

3.

Tahun Buku

:

Mulai ..........................................s.d. ......................

 

 

 

Laporan Keuangan disusun/diaudit

:

[     ]

Disusun sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Kantor Akuntan Publik :

........................................

 

 

 

 

 

 

Nama Akuntan :

........................................

 

 

 

 

 

 

No. Reg. :

........................................

 

 

 

 

 

 

Pendapat Akuntan :

........................................

 

 

4.

Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

 

.............................................................................................................................................

 

 

 

 

D.

PEMBUKUAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

:

[     ]

Dilaksanakan sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Konsultan Pajak

 

 

 

 

 

Nama Konsultan     :

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja :

 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT

:

 

 

 

 

 

-

SPT Tahunan :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh WP Badan

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

SPT Masa :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

 

-

PPN/PPn BM

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa

:

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 21

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 23

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

-

PPh Pasal 26

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

-

PPN/PPn BM

 

[     ]

Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

........Bulan

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

........Bulan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tunggakan Pajak

:

 

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal SKPKB/SKPKBT dan STP

Jumlah Tunggakan (Rp)

Tanggal Jauh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

 

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

......

 

 

 

 

 

 

 

 ......

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu

:

 

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

 

 

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

E.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

 

 

 

F.

DAFTAR LAMPIRAN

 

 

 

 

1.

Lampiran Penelitian KLU

 

 

2.

Daftar Harga Kekayaan Wajib Pajak (WP)/Penanggung Pajak (PP)

 

 

3.

Dan lain-lain

 

 

 

 

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

A.

GAMBARAN KEGIATAN USAHA

GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI

 

B.

DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAMKAN OLEH WAJIB PAJAK

 

 

1.

Pengendalian Intern

 

 

2.

Sistem Akuntansi

 

B.

DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAMKAN OLEH WAJIB PAJAK

 

 

No.

Nama Buku/Catatan Dokumen yang dipinjamkan oleh WP

Keterangan

 

 

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

 ...

 

 

 

 

 ...

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

1.

Pemanfaatan Data.

 

 

2.

Objek PPh WP Badan.

 

 

 

a.

Penghasilan Bruto dari Usaha

 

 

 

 

1.

Peredaran Usaha

 

 

 

 

2.

Harga Poko Penjualan.

 

 

 

b.

Penghasilan Lain dari Luar Usaha.

 

 

 

c.

Pengurangan Penghasilan Bruto.

`

 

3.

Objek PPh Pasal 21.

 

 

4.

Objek PPh Pasal 22.

 

 

5.

Objek PPh Pasal 23.

 

 

6.

Objek PPh Pasal 26.

 

 

7.

DPP PPN/PPn BM.

 

 

8.

PBB.

 

 

9.

BPHTB.

 

 

10.

Kredit Pajak.

 

 

11.

Kompensasi Kerugian. 

 

 

 

 

 

 

 

D.

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

1.

Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

KPL. PDIP 3.17

 

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

 

 

2.

PPh Badan

 

 

 

2.1

Penghasilan Bruto dari Usaha

 

 

 

 

2.1.1

Peredaran Usaha (KKP B-1)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Buku besar penjualan dan faktur penjualan

 

 

 

 

 

-

Arus piutang atau arus barang

 

 

 

 

 

-

Equalisasi antara peredaran usaha menurut PPh dan penyerahan menurut PPN

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Penjualan ekspor

 

 

 

-

Penjualan lokal

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.1.2

Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

 

 

 

 

 

2.1.2.1.

Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Buku pembelian dan faktur pembelian.

 

 

 

 

 

 

-

Arus utang dan barang

 

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PIUD)

 

 

 

 

 

2.1.2.2.

Persediaan (KKP B - 2 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)

 

 

 

 

 

 

-

Kartu persediaan

 

 

 

 

 

 

-

Arus barang

 

 

 

 

 

2.1.2.3.

Penyusutan (KKP B - 2 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pembelian aktiva

 

 

 

 

 

2.1.2.4.

Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

 

 

2.1.2.5.

Upah Langsung (KKP B - 2 - 5)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Pembelian bahan baku dan pembantu

 

 

 

-

Persediaan

-

Penyusutan

-

Upah langsung

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

Kesimpulan akhir dari Pemeriksaan atas Penghasilan Bruto dari Usaha :

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut Pemeriksa

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut Pemeriksan

Rp

 

 

 

 

 

__________________

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

 

Koreksi

============

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.2.

Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Bunga

 

 

 

-

Deviden

-

Royalti

-

Sewa

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.

Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 4)

 

 

 

 

2.3.1.

Biaya Penjualan (KKP B - 4 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Promosi

 

 

 

-

Biaya Pengepakan

-

Biaya Perjalanan

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.3.2.

Biaya Penjualan (KKP B - 4 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Gaji

 

 

 

-

Alat tulis kantor

-

Biaya listrik

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.3.3.

Biaya Lain-lain (KKP B - 4 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Bunga

 

 

 

-

Biaya administrasi bank

-

Kerugian dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

3.

PPh Pasal 21 (KKP E - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa/Tahunan Ph Pasal 21

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

4.

PPh Pasal 22 (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

-

Buku penjualan

 

 

 

-

Buku piutang

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 22menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 22menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

5.

PPh Pasal 23 (KKP E - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Perjanjian/kontrak

 

 

 

-

Utang lain-lain

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 23menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 23menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

6.

PPh Pasal 26 (KKP E - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Perjanjian/kontrak

 

 

 

-

Utang lain-lain

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

-

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (tax treaty)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 26menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 26menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

7.

PPN/PPn BM (KKP E - 5) 

 

 

 

7.1.

PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 5 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN/PPn BM

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku penghasilan lain-lain

 

 

 

 

-

Aqualisasi antara penyerahan dan peredaran usaha di PPh Badan

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

DPP PPN Keluaran

 

 

 

 

 

 

-

Penjualan Ekspor

 

 

 

-

Penyerahan bukan Keppres 56.

 

 

 

-

Retur penjualan

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

DPP PPN Masukan

 

 

 

 

 

 

-

Pembelian impor

 

 

 

-

Pembelian lokal

 

 

 

-

Retur pembelian

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

7.2.

PPN/PPn BM Luar Negeri (KKP E - 4 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN/PPn BM

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang dan utang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku biaya

 

 

 

 

-

Perjanjian/kontrak

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

-

Royalti

 

 

 

 

 

 

-

Biaya jasa, komisi

 

 

 

-

Dan lain-lain

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

8.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPPT/STTS PBB

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPT/Wajib Pajak .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

9.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPT/Wajib Pajak .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

10.

Kredit Pajak (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (SSP lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/pemungutan pajak

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi atau Pos Indonesia

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

1.

PPh Badan :

 

 

 

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 29

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

4.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

5.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

6.

PPN dan PPnBM

 

 

 

 

 

 

 

a.

PM Impor

 

 

 

 

 

 

 

b.

PM Dalam Negeri

 

 

 

 

 

 

 

c.

PM dari masa pajak yg tidak sama

 

 

 

 

 

 

 

d.

Kompensasi keleb. PPN bulan lalu

 

 

 

 

 

 

 

e.

Lain-lain

 

 

 

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/  pengembalian

 

 

 

 

 

 

7.

BAPEKSTA PBB

 

 

 

 

 

 

8.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

11.

Kompensasi kerugian (KKP E - 9)

Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapaj pajak atas kerugian tersebut.

 

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERISAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Badan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 21 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 22 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Objek PPh Pasal 23 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Objek PPN/PPnBM 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Objek PPh Pasal 21 

 

 

 

No.

Objek

SPPT
(Rp)

STTS
(Rp)

Penanggung
Pajak

 

 

 

Jenis

Lokasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Badan

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

3.

PPh Pasal 22

 

 

 

4.

PPh Pasal 23

 

 

 

5.

PPh Pasal 26

 

 

 

6.

PPN dan PPnBM

 

 

 

7.

PBB

 

 

 

8.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 

 

 

1.

PPh Badan

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

 

 

= Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

PPh Badan yang terutang

Rp

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Badan kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 21
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

Rp

 

 

 

PPh Pasal 21 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 21 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 22
Dasar Pengenaan Pajak

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 22 yang terutang...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

PPh Pasal 22 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 22 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

PPh Pasal 23
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 23 yang terutang...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

PPh Pasal 23 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 23 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

6.

PPN dan PPn BM

 

 

 

PPN

 

 

 

-

Jumlah Penyerahan Kena Pajak :

DPP

 

 

 

 

a.

Ekspor

Rp

 

 

 

 

b.

Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll.

Rp

 

 

 

 

c.

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :

 

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp
-----------------------

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Kena Pajak

Rp
============

 

 

 

-

Jumlah Pajak Keluaran

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Keluaran Seluruhnya :

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Dikurangi retur penjualan

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Pajak Keluaran yang harus dipungut

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

-

Kredit Pajak Pertambahan Nilai :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama

Rp

Rp

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain

Rp

Rp

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Jumlah Kredit PPN

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

-

pajak yang kurang (lebih) dibayar

 

 

 

 

 

a.

Penyerahan Kena Pajak

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Keluaran

Rp

 

 

 

 

c.

Kredit PPN

Rp
-----------------

 

 

 

 

PPN yang kurang (lebih) dibayar

Rp
===========

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

PPnBM

 

 

 

-

Penyerahan Dalam Negeri Ekspor

DPP

 

 

 

 

a.

Dikenakan tarif 0% (Ekspor)

Rp

 

 

 

 

b.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

c.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain (misalnya ditanggung pemerintah)

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor

Rp
============

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

PPnBM

 

 

 

 

a.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikurangi retur penjualan

Rp

 

 

 

 

e.

Dikurangi PPnBM ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp
============

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Tarif .......%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif .......%

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif .......%

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

Jumlah PPnBM atas Impor

Rp
============

Rp
============

 

 

 

-

Jumlah PPnBM yang kurang (lebih) disetor :

 

 

 

 

 

 

a.

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

PPnBM atas Impor 

Rp

Rp

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

PPnBM yang disetor 

Rp

 

 

 

 

 

PPnBM yang kurang disetor 

Rp

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 7.

PBB

 

 

 8.

BPTHB

 

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh badan

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Bruto Dari Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Dari Luar Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

Kompensasi Kerugian

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 21

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 22

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 22 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 23

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 23 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPN Masa

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Keluaran

 

 

 

 

 

Pajak Masukan

 

 

 

 

 

Kelebihan Bulan Lalu

 

 

 

 

 

PPN yang Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

PPN yang telah dibayar

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPnBM Masa .......

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPnBM yang terutang

 

 

 

 

 

PPnBM yang telah dibayar

 

 

 

 

 

PPnBM yang Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPB Tahun ......

 

 

 

 

2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA

   

 

 

......................,.......................19.......

Supervisor/Kepala Seksi .....................,

                 Ketua Tim,




-------------------------
NIP





-------------------------
NIP
Anggota Tim

 




--------------------------
NIP

Kepala KPP?Karikpa/Kanwil/Dir.Rikpa,

 




 

Lampiran 11.2

SE Direktur Jenderal Pajak

Nomor 

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal 

:

26 April 1999



LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Orang Pribadi
Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

Nomor 

:

(i)

Tanggal 

:

(ii)      

  

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

 

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

-

Pemberitahuan

 

 

 

 

-

Permohonan Pertama

 

 

 

 

-

Permohonan Kedua

  

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Tanggal Pengukuhan PKP 

:

 

 

 

4.

Alamat dan Nomor Telepon

 

 

 

 

 

a.

Kantor Pusat/Tempat Usaha

:

 

 

 

 

b.

Tempat Tinggal

:

 

 

 

5.

Susunan Keluarga

:

 

 

 

 

No.

Nama

Tanggal Lahir
(Umur)

Pekerjaan

Hubungan 
Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

..........................

 

 

 

 

 

 

..........................

 

 

7.

Jenis Pajak yang menjadi

:

[     ]

PPh Orang Pribadi

 

 

 

kewajiban

 

[     ]

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

[     ]

PPn/PPn BM

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

8.

Permodalan

:

Modal Awal

Rp .....................

 

 

 

 

 

Laba (Rugi)

Rp .....................

 

 

 

 

 

Jumlah

Rp .....................

 

 

 

 

 

Pengambilan

Rp .....................

 

 

 

 

 

Modal Akhir

Rp .....................

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Metode Pembukuan yang dipakai

:

[     ]

Kas

[     ]

Akrual

 

 

2.

Sistem Pembukuan

 

[     ]

Manual

[     ]

Electronic Data Processing

 

 

3.

Tahun Buku

:

Mulai ................. s.d. ....................

 

 

4.

Laporan Keuangan disusun/diaudit

:

[     ]

Disusun sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Kantor Akuntan Publik: ................................................

 

 

 

 

 

 

Nama Akuntan : ................................................

 

 

 

 

 

 

No. Reg. : ...............................

 

 

 

 

 

 

Pendapat Akuntan :................................................

 

 

5.

Pendapat Pemeriksa mengenai pembukuan Wajib Pajak.
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................

 

 

6.

Norma Penghitungan Penghasilan

:

a.

No. KLU

 

 

 

Neto

 

b.

.........% Norma

 

 

 

 

 

c.

 

 

D.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban

:

[     ]

Dilaksanakan Sendiri

 

 

 

 

 

Perpajakan

 

[     ]

Konsultasi Pajak

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama Konsultan      :

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja  :

 

 

 


 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT SPT Tahunan

 

 

 

 

-

PPh WP Orang Pribadi

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

SPT Masa

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPN/PPnBM

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa :

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPh Pasal 21

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPh Pasal 23

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPh Pasal 26

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

-

PPN/PPnBM

:

[     ]

Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tepat Tepat Waktu

Tgl

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

4.

Tunggakan Pajak :

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal
SKPKB/SKPKBT
dan STP

Jumlah 
Tunggakan
(Rp)

Tanggal Jatuh
Tempo

Tanggal Surat
Keberatan

1.

 

 

 

  

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 ....

 

 

 

 

 ....

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu :

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

 

 

 

 

E.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

F.

DAFTAR LAMPIRAN

II.
 

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
 

 

A.
 

GAMBARAN KEGIATAN USAHA
 

 

B.
 

GAMBARAN SISTEM AKUNTANSI
 

 

C.
 

DAFTAR BUKU DAN DOKUMEN YANG DIPINJAMKAN OLEH WAJIB PAJAK
 

 

 

No.

Nama Buku/Catatan/Dokumen yang dipinjamkan oleh WP

Keterangan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

4.

 

 

 ...

 

 

 ...

 

 

 

 

 

 

D.
 

MATERI YANG DIPERIKSA  
 

 

 

1.

Pemanfaatan Data

 

 

2.

Objek PPh Orang Pribadi

 

 

 

a.

Peredaran Usaha

b.

Harga Pokok Penjualan

c.

Penghasilan dari Luar Usaha

d.

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 21

 

 

4.

Objek PPh Pasal 23

 

 

5.

Objek PPh Pasal 26

 

 

6.

DPP PPN dan PPnBM

 

 

7.

PBB

 

 

8.
 

BPHTB
 

 

 

E

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

1.

Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

KPL. PDIP 3.17

 

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

 

 

2.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.1

Penghasilan Bruto dari Usaha

 

 

 

 

2.1.1

Peredaran Usaha (KKP B-1)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Buku besar penjualan dan faktur penjualan

 

 

 

 

 

-

Arus piutang atau arus barang

 

 

 

 

 

-

Equalisasi antara peredaran usaha menurut PPh dan penyerahan menurut PPN

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PEB, Bill of Lading, dan Letter of Credit)

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Penjualan ekspor

 

 

 

-

Penjualan lokal

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.1.2

Harga Pokok Penjualan (KKP B - 2)

 

 

 

 

 

2.1.2.1.

Pembelian bahan baku (KKP B - 2 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Buku pembelian dan faktur pembelian.

 

 

 

 

 

 

-

Arus utang dan barang

 

 

 

 

 

 

-

dan dokumen lainnya (PIUD)

 

 

 

 

 

2.1.2.2.

Persediaan (KKP B - 2 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya (saldo awal)

 

 

 

 

 

 

-

Kartu persediaan

 

 

 

 

 

 

-

Arus barang

 

 

 

 

 

2.1.2.3.

Penyusutan (KKP B - 2 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Hasil pemeriksaan tahun sebelumnya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pembelian aktiva

 

 

 

 

 

2.1.2.4.

Upah Langsung (KKP B - 2 - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

 

 

2.1.2.5.

Upah Langsung (KKP B - 2 - 5)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

 

-

Buku besar biaya

 

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Pembelian bahan baku dan pembantu

 

 

 

-

Persediaan

-

Penyusutan

-

Upah langsung

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

Kesimpulan akhir dari Pemeriksaan atas Penghasilan Bruto dari Usaha :

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut Pemeriksa

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut Pemeriksan

Rp

 

 

 

 

 

__________________

 

 

 

 

Penghasilan Bruto dari Usaha menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

 

Koreksi

============

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.2.

Penghasilan dari Luar Usaha (KKP B - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Bunga

 

 

 

-

Deviden

-

Royalti

-

Sewa

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.

Pengurangan Penghasilan Bruto (KKP B - 4)

 

 

 

 

2.3.1.

Biaya Penjualan (KKP B - 4 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Promosi

 

 

 

-

Biaya Pengepakan

-

Biaya Perjalanan

-

Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.3.2.

Biaya Penjualan (KKP B - 4 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Biaya Gaji

 

 

 

-

Alat tulis kantor

-

Biaya listrik

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

2.3.3.

Biaya Lain-lain (KKP B - 4 - 3)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

 

-

Buku Besar

 

 

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya.

 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

-

Biaya Bunga

 

 

 

-

Biaya administrasi bank

-

Kerugian dari penjualan/pengalihan harta

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

3.

PPh Pasal 21 (KKP E - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa/Tahunan Ph Pasal 21

 

 

 

-

Daftar gaji/upah

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 21 menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

4.

PPh Pasal 22 (KKP E - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa/Tahunan PPh Pasal 21

 

 

 

-

Daftar gari/upah.

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan). 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut Pemeriksa...............................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 23 menurut SPT/Wajib Pajak......................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

5.

PPh Pasal 26 (KKP E - 4)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPT Masa

 

 

 

-

Perjanjian/kontrak

 

 

 

-

Utang lain-lain

 

 

 

-

Pembebanan biaya di R/L (equalisasi ke PPh Badan)

 

 

 

-

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (tax treaty)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 26menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 26menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

6

PPN/PPn BM (KKP E - 5) 

 

 

 

61.

PPN/PPn BM Dalam Negeri (KKP E - 5 - 1)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN/PPn BM

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku penghasilan lain-lain

 

 

 

 

-

Aqualisasi antara penyerahan dan peredaran usaha di PPh Badan

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

DPP PPN Keluaran

 

 

 

 

 

 

-

Penjualan Ekspor

 

 

 

-

Penyerahan bukan Keppres 56.

 

 

 

-

Retur penjualan

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

DPP PPN Masukan

 

 

 

 

 

 

-

Pembelian impor

 

 

 

-

Pembelian lokal

 

 

 

-

Retur pembelian

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

62.

PPN/PPn BM Luar Negeri (KKP E - 4 - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

SPT Masa PPN/PPn BM

 

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

 

-

Buku penjualan dan pembelian

 

 

 

 

-

Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

 

 

 

 

-

Buku piutang dan utang

 

 

 

 

-

Uang muka pada pos neraca.

 

 

 

 

-

Buku biaya

 

 

 

 

-

Perjanjian/kontrak

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

-

Royalti

 

 

 

 

 

 

-

Biaya jasa, komisi

 

 

 

-

Dan lain-lain

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

7.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPPT/STTS PBB

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPT/Wajib Pajak .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

8.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

9.

Kredit Pajak (KKP E – 8)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Kas/Bank

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (SSP lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/pemungutan pajak

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi atau Pos Indonesia

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

1.

PPh Badan :

 

 

 

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 29

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 22

 

 

 

 

 

 

4.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

5.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

6.

PPN dan PPnBM

 

 

 

 

 

 

 

a.

PM Impor

 

 

 

 

 

 

 

b.

PM Dalam Negeri

 

 

 

 

 

 

 

c.

PM dari masa pajak yg tidak sama

 

 

 

 

 

 

 

d.

Kompensasi keleb. PPN bulan lalu

 

 

 

 

 

 

 

e.

Lain-lain

 

 

 

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/  pengembalian

 

 

 

 

 

 

7.

BAPEKSTA PBB

 

 

 

 

 

 

8.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

10.

Kompensasi kerugian (KKP E - 9)

Uraikan kerugian yang masih boleh dikompensasikan dengan penghasilan tahun pajak yang sedang diperiksa dengan memperhatikan surat ketetapaj pajak atas kerugian tersebut.

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Badan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 21 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Objek PPh Pasal 23 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Objek PPN/PPnBM 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan

 

 

 

No.

Objek

SPPT
(Rp)

STTS
(Rp)

Penanggung
Pajak

 

 

 

Jenis

Lokasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.

PPh Pasal 21

 

 

 

3.

PPh Pasal 23

 

 

 

4.

PPh Pasal 26

 

 

 

5.

PPN dan PPnBM

 

 

 

6.

PBB

 

 

 

7.

BPHTB

 

 

 

 

Jumlah

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

-

....% X Rp. .......................

= Rp

 

 

 

 

 

= Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

PPh Orang Pribadi kurang yang terutang

Rp

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Badan kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 21
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

Rp

 

 

 

PPh Pasal 21 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 21 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 23
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 23 yang terutang...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

PPh Pasal 23 yang dibayar

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 23 yang kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang...........% x Rp. ...........

Rp

 

 

 

Telah disetor

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 26 kurang (lebih) bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

5.

PPN dan PPn BM

 

 

 

PPN

 

 

 

-

Jumlah Penyerahan Kena Pajak :

DPP

 

 

 

 

a.

Ekspor

Rp

 

 

 

 

b.

Penyerahan yang PPN-nya ditunda, ditangguhkan, dan ditanggung Pemerintah dll.

Rp

 

 

 

 

c.

Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut :

 

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp
-----------------------

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Kena Pajak

Rp
============

 

 

 

-

Jumlah Pajak Keluaran

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Keluaran Seluruhnya :

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Dikurangi retur penjualan

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Pajak Keluaran yang harus dipungut

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

-

Kredit Pajak Pertambahan Nilai :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama

Rp

Rp

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain

Rp

Rp

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

-

Jumlah Pajak Keluaran

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Keluaran Seluruhnya :

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif umum 10%

Rp

Rp

 

 

 

 

 

-

dengan tarif efektif ....%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Dikurangi retur penjualan

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Dikurangi Pajak Keluaran ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

Pajak Keluaran yang harus dipungut

Rp
===========

Rp
===========

 

 

 

-

Kredit Pajak Pertambahan Nilai :

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Pajak Masukan Impor

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Pajak Masukan Masa Pajak yang tidak sama

Rp

Rp

 

 

 

 

d.

Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain

Rp

Rp

 

 

 

 

f.

Dikurangi pembayaran pendahuluan/pengembalian oleh BAPEKSTA

Rp
-----------------

Rp
----------------

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

PPnBM

 

 

 

-

Penyerahan Dalam Negeri Ekspor

DPP

 

 

 

 

a.

Dikenakan tarif 0% (Ekspor)

Rp

 

 

 

 

b.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

c.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikenakan tarif ....%

Rp

 

 

 

 

e.

Lain-lain (misalnya ditanggung pemerintah)

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah Penyerahan Dalam Negeri dan Ekspor

Rp
============

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

PPnBM

 

 

 

 

a.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif .......%

Rp

 

 

 

 

d.

Dikurangi retur penjualan

Rp

 

 

 

 

e.

Dikurangi PPnBM ex Keppres Nomor 56 Tahun 1988

Rp
-----------------------

 

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp
============

 

 

 

-

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

DPP

PPN

 

 

 

 

a.

Tarif .......%

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

Tarif .......%

Rp

Rp

 

 

 

 

c.

Tarif .......%

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

Jumlah PPnBM atas Impor

Rp
============

Rp
============

 

 

 

-

Jumlah PPnBM yang kurang (lebih) disetor :

 

 

 

 

 

 

a.

PPnBM atas Penyerahan Dalam Negeri

Rp

Rp

 

 

 

 

b.

PPnBM atas Impor 

Rp

Rp

 

 

 

 

Jumlah PPnBM yang harus disetor

Rp
-------------------

Rp
------------------

 

 

 

 

PPnBM yang disetor 

Rp

 

 

 

 

 

PPnBM yang kurang disetor 

Rp

 

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 6.

PBB

 

 

 7.

BPTHB

 

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh Orang Pribadi

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Bruto Dari Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Dari Luar Usaha

 

 

 

 

 

Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Pengurangan Penghasilan Bruto

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

PTKP

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto Sbl. Kompensasi

 

 

 

 

 

Kompensasi Kerugian

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 21

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 21 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 22

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 22 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPH Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 23

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 23 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang

 

 

 

 

 

Telah disetor

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPN Masa

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Pajak Keluaran

 

 

 

 

 

Majak Masukan

 

 

 

 

 

Kelebihan Bulan Lalu

 

 

 

 

 

PPN yang kurang (lebih) bayar

 

 

 

 

 

PPN yang telah dibayar

 

 

 

 

 

PPN yang kurang (lebih) bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPnBM Masa .......

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPnBM yang terutang

 

 

 

 

 

PPnBM yang telah dibayar

 

 

 

 

 

PPnBM yang Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPB Tahun ......

 

 

BPHTB Tahun .......

 

2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA

 

 

 

 

......................,.......................19.......

Supervisor/Kepala Seksi .....................,

                 Ketua Tim,




-------------------------
NIP





-------------------------
NIP
Anggota Tim

 




--------------------------
NIP

 

  
 

 


 

Lampiran 11.3

SE Direktur Jenderal Pajak

Nomor 

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal 

:

26 April 1999

 


LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK (LPP)

Wajib Pajak Orang Pribadi
Tidak Menjalankan Usaha atau Pekerjaan Bebas

Nomor 

:

(i)

Tanggal 

:

(ii)      

 

 

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Tim Pemeriksa

:

 

 

 

 

a.

Ketua Kelompok (Supervisor)

:

(Nama/NIP)

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

(Nama/NIP)

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

1.

(Nama/NIP)

 

 

 

 

 

 

2.

(Nama/NIP)

 

 

3.

No. LP-2

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

 

 

5.

Penugasan Pemeriksaan

:

 

 

 

 

6.

Kelompok SPT yang diperiksa

:

 

 

 

 

7.

Alasan Pemeriksaan

:

 

 

 

8.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

9.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

 

10.

Jam pemeriksaan

:

 

 

 

11.

Pemberitahuan Perpanjangan

:

 

 

Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

No. Surat

Tgl. Surat

Tgl. Jatuh Tempo

Keterangan

-

Pemberitahuan

 

 

 

 

-

Permohonan Pertama

 

 

 

 

-

Permohonan Kedua

 

 

 

 

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

 

 

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

 

 

2.

NPWP

:

 

 

 

3.

Tanggal Pengukuhan PKP 

:

 

 

 

4.

Alamat dan Nomor Telepon

 

 

 

 

 

a.

Kantor Pusat/Tempat Usaha

:

 

 

 

 

b.

Tempat Tinggal

:

 

 

 

5.

Susunan Keluarga

:

 

 

 

 

No.

Nama

Tanggal Lahir
(Umur)

Pekerjaan

Hubungan 
Keluarga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Klasifikasi Lapangan Usaha

 

 

 

 

a.

SPT

:

 

 

 

 

 

 

 

b.

Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

:

..........................

 

 

 

 

 

 

..........................

 

 

7.

Jenis Pajak yang menjadi

:

[     ]

PPh Orang Pribadi

 

 

 

kewajiban

 

[     ]

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

[     ]

PBB

 

 

 

 

 

[     ]

BPHTB

 

 

8.

Permodalan

:

Modal Awal

Rp .....................

 

 

 

 

 

Laba (Rugi)

Rp .....................

 

 

 

 

 

Jumlah

Rp .....................

 

 

 

 

 

Pengambilan

Rp .....................

 

 

 

 

 

Modal Akhir

Rp .....................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

 

 

1.

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

:

[     ]

Dilaksanakan sendiri

 

 

 

 

 

[     ]

Konsultan Pajak

 

 

 

 

 

Nama Konsultan     :

 

 

 

 

 

 

No. Surat Izin Kerja :

 

 

 

2.

Ketaatan Pemasukan SPT

:

 

 

 

 

 

-

SPT Tahunan :

 

 

 

 

 

 

 

 

-

PPh WP Orang Pribadi

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

3.

Ketaatan pembayaran/setoran masa

:

 

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 25

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

 

 

-

PPh Pasal 26

 

[     ]

Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Tepat Waktu

Tgl ........

 

 

 

 

 

 

 

[     ]

Tidak Disampaikan

 

 

 

4.

Tunggakan Pajak

:

 

 

 

 

No.

Nomor dan Tanggal SKPKB/SKPKBT dan STP

Jumlah Tunggakan (Rp)

Tanggal Jauh Tempo

Tanggal Surat Keberatan

 

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

......

 

 

 

 

 

 

 

 ......

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Laporan Pemeriksaan Pajak terdahulu

:

 

 

 

 

a.

No. LPP

:

 

 

 

 

b.

Tanggal LPP

:

 

 

D.

DATA/INFORMASI YANG TERSEDIA

 

 

 

 

E.

DAFTAR LAMPIRAN

 

 

 

II.

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

 

A.

GAMBARAN SUMBER PENGHASILAN WP

 

B.

MATERI YANG DIPERIKSA

 

 

1.

Pengendalian Intern

 

 

2.

Sistem Akuntansi

 

 

Pos-pos yang diperiksa
Crm. SPT

Data/Buku
yang dipinjam

Metode
Pemeriksaan

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

 

 

1.

Pemanfaatan data/alat keterangan. (KKP - Data)

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

KPL. PDIP 3.17

 

 

 

-

Catatan Wajib Pajak yang berhubungan dengan data tersebut.

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

-

Data telah diperhitungkan dalam pembukuan Wajib Pajak, atau

 

 

 

-

Terdapat selisih antara data dengan catatan Wajib Pajak sehingga mengubah besarnya pajak terutang.

 

 

2.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.1

Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan (KKP B - 1)

 

 

 

 

Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

Rekening koran bank

 

 

 

 

-

Bukti penerimaan gaji

 

 

 

 

-

Bukti Iqin lainnya

 

 

 

 

Kesimpulan akhir dari hasil pemeriksaan adalah :

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

-

Penjualan ekspor

 

 

 

-

Penjualan lokal

-

Dan lain-lain

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.2.

Penghasilan Lainnya (KKP B - 2)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

 

-

Rekening koran bank

 

 

 

 

-

Bukti penerimaan deviden, bunga, sewa dan lain-lain

 

 

 

 

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

 

 

 

 

 

 

3.

PPh Pasal 26 (KKP E - 1)

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut Pemeriksa .........................................

Rp.

 

 

 

Objek PPh Pasal 26 menurut SPT/Wajib Pajak ...............................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

4.

Pajak Bumi dan Bangunan (KKP E - 6)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

SPPT dan STTS PBB

 

 

 

-

Rekening koran bank

 

 

 

-

Bukti kepemilikan tanah dan atau bangunan 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPT/Wajib Pajak .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

5.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Rekening koran bank

 

 

 

-

Akta pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan

 

 

 

-

Daftar aktiva

 

 

 

-

Bukti pendukung lainnya 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

Objek PBB menurut Pemeriksa ......................................................

Rp.

 

 

 

Objek PBB menurut SPT/Wajib Pajak .............................................

Rp.                      

 

 

 

Koreksi .........................................................................................

Rp.                      

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

 

5.

Kredit Pajak (KKP E - 7)
Pengujian bersumber dari :

 

 

 

-

Surat Setoran Pajak (SSP lembar kedua)

 

 

 

-

Bukti pemotongan/pemungutan pajak

 

 

 

-

Konfirmasi kepada Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia 

 

 

 

Kesimpulan akhir hasil pemeriksaan :

 

 

 

No.

Jenis Pajak

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

1.

PPh Badan :

 

 

 

 

 

 

 

a.

PPh Pasal 21

 

 

 

 

 

 

 

b.

PPh Pasal 23

 

 

 

 

 

 

 

c.

PPh Pasal 24

 

 

 

 

 

 

 

d.

PPh Pasal 25

 

 

 

 

 

 

 

e.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

 

f.

PPh Pasal 29

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 26

 

 

 

 

 

 

3.

PBB

 

 

 

 

 

 

4.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

8.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

Penjelasan koreksi :

(didasari dengan ketentuan\/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dan disebutkan indeks KKP-nya)

 

 

III.

IKHTISAR HASIL PEMERISAAN

 

A.

IKHTISAR KOREKSI

 

 

1.

Objek PPh Orang Pribadi

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Objek PPh Pasal 26 

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPT/WP
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Objek Pajak Bumi dan Bangunan

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

SPPT
(Rp)

STTS
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

 

 

 

No.

Uraian

Menurut

Koreksi
(Rp)

 

 

 

Wajib Pajak
(Rp)

Pemeriksa
(Rp)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.

PAJAK YANG TELAH DIBAYAR/DIPUNGUT/DIPOTONG MENURUT PEMERIKSA 

 

 

No.

Jenis Pajak

Jumlah
(Rp)

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

2.

PPh Pasal 26

 

 

 

3.

PBB

 

 

 

4.

BPHTB

 

 

 

 

 

 

 

C.

PENGHITUNGAN PAJAK YANG TERUTANG 

 

 

1.

PPh Orang Pribadi

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut SPT/WP

Rp

 

 

 

Koreksi Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak menurut Pemeriksa

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Pengenaan Pajak (tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku) :

 

 

 

-

10% X Rp .................................

= Rp

 

 

 

-

15% X Rp .................................

= Rp

 

 

 

-

30% X Rp .................................

= Rp

 

 

 

 

 

= Rp

 

 

 

 

 

==============

 

 

 

Jumlah PPh yang terutang

Rp

 

 

 

Kredit Pajak

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh lebih/ kurang bayar

Rp

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:
....% X ............... bulan X Rp ..........

Rp

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

PPh Pasal 26
Dasar Pengenaan Pajak

 

 

 

(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang

Rp

 

 

 

PPh Pasal 26 yang disetor

Rp

 

 

 

 

_____________

 

 

 

PPh Pasal 26 lebih/ kurang bayar

Rp

 

 

 

 

============

 

 

 

Sanksi bunga/kenaikan
(tarif disesuaikan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku) :

 

 

 

-

Bunga

Rp

 

 

 

-

Kenaikan:

Rp

 

 

 

 

 

________________

 

 

 

-

Pajak yang masih harus dibayar

Rp

 

 

 

 

 

===========

 

 

 3.

PBB

 

 

 4.

BPTHB

IV.

KESIMPULAN DAN USUL PEMERIKSAAN 

 

1.

PENGHITUNGAN PAJAK SEBELUMNYA DAN SESUDAH PEMERIKSAAN 

 

 

 

 

 

PPh Orang Pribadi

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

Penghasilan Shubungan Pekerjaan

 

 

 

 

 

Penghasilan Lainnya

 

 

 

 

 

Penghasilan Neto

 

 

 

 

 

Penghasilan Tidak Kena Pajak

 

 

 

 

 

Penghasilan Kena Pajak

 

 

 

 

 

PPh Terutang

 

 

 

 

 

Kredit Pajak

 

 

 

 

 

PPh Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26

 

 

URAIAN

Menurut
SPT
(Rp)

Menurut
Pemeriksaan
(Rp)

Koreksi
(Rp)

 

 

PPh Pasal 26 yang terutang

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26 yang disetor

 

 

 

 

 

PPh Pasal 26 Kurang (Lebih) Bayar

 

 

 

 

 

Sanksi Administrasi

 

 

 

 

 

Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

 

 

 

 

 

PBB Tahun .......

 

 

BPHTB Tahun .......

 

 2.

DATA/INFORMASI YANG DIPRODUKSI

 

3.

USUL PEMERIKSA 

 

 

 

 

 

......................,.......................19.......

Supervisor/Kepala Seksi .....................,

                 Ketua Tim,




-------------------------
NIP





-------------------------
NIP

 

Anggota Tim


--------------------------
NIP

Kepala KPP/Karikpa/Kakanwil/Dir. Rikpa,



---------------------------------
NIP

Anggota Tim

 


--------------------------
NIP

 

 

 


 

Lampiran 12

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor 

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal 

:

26 April 1999

 

 

RENCANA PEMERIKSAAN LENGKAP
TAHUN 1999
 
 


 

 

 

 

 

 

 

 

1

KANTOR PUSAT

8

12

9

29

6

174

 

KANWIL I

1

2

6

9

9

81

2

BANDA ACEH

2

4

8

14

9

126

3

MEDAN SATU

2

9

21

32

9

288

4

MEDAN DUA

2

10

18

30

9

270

5

PEMATANG SIANTAR

1

4

10

15

9

135

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL II

1

3

3

7

9

63

6

PADANG

1

5

8

14

9

126

7

PEKANBARU

2

5

14

21

9

189

8

BATAM

1

5

10

17

9

153

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL III

1

0

6

7

9

63

9

PALEMBANG

2

11

17

30

9

270

10

JAMBI

2

2

8

12

9

108

11

BENGKULU

2

5

8

15

9

135

12

BANDAR LAMPUNG

1

5

19

25

9

225

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL IV

2

3

7

12

8

96

13

JAKARTA SATU

6

22

34

62

8

496

14

JAKARTA DUA

6

21

27

54

8

432

15

JAKARTA TIGA

4

20

32

56

8

448

16

JAKARTA EMPAT

5

18

33

56

8

448

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL V

3

9

18

30

8

240

17

JAKARTA LIMA

6

21

28

55

8

440

18

JAKARTA ENAM

7

18

32

57

8

456

19

JAKARTA TUJUH

5

15

33

53

8

424

20

JAKARTA DELAPAN

5

17

39

61

8

488

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VI

3

10

25

38

6

228

21

JAKARTA KHUSUS SATU

5

22

66

93

6

558

22

JAKARTA KHUSUS DUA

5

28

72

105

6

630

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VII

2

8

11

21

9

189

23

BANDUNG SATU

4

10

28

42

9

378

24

BANDUNG DUA

3

13

21

37

9

333

25

TANGERANG

4

10

24

38

9

342

26

BOGOR

3

11

20

34

9

306

27

CIREBON

3

2

8

13

9

117

28

KARAWANG

3

8

20

31

9

279

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VII

2

5

9

16

9

144

29

SEMARANG SATU

4

14

24

42

9

378

30

SEMARANG DUA

3

12

18

33

9

297

31

KUDUS

3

4

6

13

9

117

 

 

 

 

 

 

 

 

32

PEKALONGAN

2

5

9

16

9

144

33

SURAKARTA

3

10

16

29

9

261

34

YOGYAKARTA

2

6

17

25

9

225

35

PURWOKERTO

2

4

6

12

9

108

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VIX

4

5

8

17

9

153

36

SURABAYA SATU

5

11

26

42

9

378

37

SURABAYA DUA

5

12

18

35

9

315

38

SURABAYA TIGA

4

12

23

39

9

351

39

MALANG

2

12

15

29

9

261

40

MOJOKERTO

4

13

22

39

9

351

41

MADIUN

3

2

8

13

9

117

42

KEDIRI

0

3

8

11

9

99

43

JEMBER

1

6

18

25

9

225

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL X

1

3

4

8

9

72

44

PONTIANAK

1

7

13

21

9

189

45

PALANGKARAYA

2

3

8

13

9

117

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XI

1

2

5

8

9

72

46

BALIKPAPAN

2

5

10

17

9

153

47

SAMARINDA

5

5

9

19

9

171

48

BANJARMASIN

3

6

12

21

9

189

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XII

1

0

6

7

9

63

49

UJUNGPANDANG

3

11

16

30

9

270

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIII

1

2

5

8

9

72

50

MANADO

2

5

10

17

9

153

51

PALU

2

6

7

15

9

135

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIV

0

2

4

6

9

54

52

DENPASAR

1

9

15

25

9

225

53

MATARAM

2

4

8

14

9

126

54

KUPANG

2

4

8

14

9

126

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XVI

1

1

3

5

9

45

55

AMBON

2

9

6

17

9

153

56

JAYAPURA

2

5

10

17

9

153

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JUMLAH TOTAL

197

593

1.183

1.943

 

16.196

 

 

 

 

 

 

 

1

TPW ACEH

1

5

4

20

2

TPW SUMUT

2

10

4

40

3

TPW SUMBAR

1

5

4

20

4

TPW RIAU

1

5

4

20

5

TPW JAMBI

1

5

4

20

6

TPW BENGKULU

2

10

4

40

7

TPW SUMATERA SELATAN

2

10

4

40

8

TPW LAMPUNG

1

5

4

20

9

TPW JAKARTA PARIPURNA I

6

36

4

144

10

TPW JAKARTA PARIPURNA II

5

25

4

100

11

TPW JAKARTA KHUSUS

7

30

4

120

12

TPW JABAR

4

15

4

60

13

TPW JATENG

3

15

4

60

14

TPW YOGYAKARTA

1

4

4

16

15

TPW JATIM

3

22

4

88

16

TPW KALBAR

2

5

4

20

17

TPW KALTIM

1

6

4

24

18

TPW KALSEL & KALTENG

2

6

4

24

19

TPW SULSEL

2

10

4

40

20

TPW SULUT

1

5

4

20

21

TPW BALI & NTB

1

4

4

16

22

TPW MALUKU

2

8

4

32

23

TPW IRJA

1

4

4

16

24

TPW NTT

1

4

4

16

25

TPW SULTENG

1

4

4

16

 

Jumlah Total

54

258

 

1.032


 
  


 

Lampiran 14

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

Nomor 

:

SE-03/PJ.7/1999

Tanggal 

:

26 April 1999


RENCANA PEMERIKSAAN SEDERHANA
TAHUN 1999

 

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL I

 

 

 

 

1

KPP BANDA ACEH

22

799

20

819

2

KPP LHOK SEUMAWE

21

576

210

786

3

KPP MEULABOH

13

387

130

517

4

KPP MEDAN BARAT

21

581

205

786

5

KPP MEDAN UTARA

33

980

209

1.189

6

KPP MEDAN TIMUR

36

1.170

120

1.290

7

KPP TEBING TINGGI

28

931

90

1.021

8

KPP KISARAN

17

514

137

651

9

KPP RANTAU PRAPAT

15

516

68

584

10

KPP PEMATANG SIANTAR

16

504

114

618

11

KPP PADANG SIDEMPUAN

19

590

128

718

12

KPP BINJAI

39

1.270

120

1.390

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL II

 

 

 

 

13

KPP PADANG

23

497

40

853

14

KPP BUKITTINGGI

18

446

30

685

15

KPP PEKANBARU

10

1.071

20

416

16

KPP DUMAI

28

600

61

1.021

17

KPP RENGAT

17

238

30

651

18

KPP TANJUNG PINANG

14

703

110

550

19

KPP BATAM

26

405

135

954

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL III

 

 

 

 

20

KPP PALEMBANG UTARA

36

500

700

1.290

21

KPP PALEMBANG SELATAN

19

617

101

718

22

KPP JAMBI

19

592

126

718

23

KPP BANDAR LAMPUNG

24

785

100

886

24

KPP BENGKULU

16

492

126

618

25

KPP LUBUK LINGGAU

8

234

115

349

26

KPP BATU RAJA

14

481

69

550

27

KPP PANGKAL PINANG

16

487

131

618

28

KPP TANJUNG PANDAN

12

435

48

483

29

KPP METRO

14

428

222

651

30

KPP MUARA BUNGO

13

317

200

517

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL IV

 

 

 

 

31

KPP JAKARTA MATRAMAN

34

915

37

952

32

KPP JAKARTA JATINEGARA

40

913

207

1.120

33

KPP JAKARTA PULOGADUNG

30

744

96

840

34

KPP JAKARTA CAKUNG

16

319

129

448

35

KPP JAKARTA SETIABUDI

44

1.129

103

1.232

36

KPP JAKARTA TEBET

30

694

146

840

37

KPP JAKARTA MAMPANG PRAPATAN

57

1.513

83

1.596

38

KPP JAKARTA KRAMAT JATI

33

904

20

924

39

KPP JAKARTA KEBAYORAN BARU

53

1.424

60

1.484

 

 

 

 

 

 

40

KPP JAKARTA KEBAYORAN LAMA

40

1.099

21

1.120

41

KPP JAKARTA CILANDAK

25

655

45

700

42

KPP JAKARTA PASAR MINGGU

32

864

32

896

43

KPP JAKARTA PENJARINGAN

37

904

132

1.036

44

KPP JAKARTA TANJUNG PRIOK

30

759

81

840

45

KPP JAKARTA KELAPA GADING

37

937

99

1.036

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL V

 

 

 

 

46

KPP JAKARTA GAMBIR I

71

1.892

96

1.988

47

KPP JAKARTA GAMBIR II

54

1.452

60

1.512

48

KPP JAKARTA SAWH BESAR

34

894

58

952

49

KPP JAKARTA KEMAYORAN

41

1.126

22

1.148

50

KPP JAKARTA CEMPAKA PUTIH

24

672

-

672

51

KPP JAKARTA MENTENG

36

853

155

1.008

52

KPP JAKARTA TANAH ABANG

34

890

62

952

53

KPP JAKARTA SENEN

51

1.280

148

1.428

54

KPP JAKARTA PALMERAH

42

1.126

50

1.176

55

KPP JAKARTA TAMANSARI

52

1.250

206

1.456

56

KPP JAKARTA TAMBORA

33

574

350

924

57

KPP JAKARTA CENGKARENG

35

893

117

980

58

KPP JAKARTA KEBON JERUK

47

1.316

-

1.316

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VI

 

 

 

 

59

KPP PMA I

37

814

-

814

60

KPP PMA II

-

-

 

-

61

KPP PMA III

41

902

 

902

62

KPP PN & D

39

858

-

858

63

KPP BADORA

58

1.276

-

1.276

64

KPP PERS. MASUK BURSA

36

787

5

792

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VII

 

 

 

 

65

KPP SERANG

26

904

50

954

66

KPP TANGERANG

37

1.213

110

1.323

67

KPP SERPONG

42

4.380

111

1.491

68

KPP CIBINONG

25

857

63

920

69

KPP BOGOR

30

973

115

1.088

70

KPP SUKABUMI

15

504

80

584

71

KPP CIANJUR

17

546

105

651

72

KPP KARAWANG

29

922

132

1.054

73

KPP BEKASI

45

1.442

150

1.592

74

KPP PURWAKARTA

13

458

59

517

75

KPP CIREBON

19

618

100

718

76

KPP TASIKMALAYA

20

740

12

752

77

KPP CIMAHI

43

1.500

25

1.525

78

KPP BANDUNG TEGALLEGA

40

1.340

84

1.424

79

KPP BANDUNG KAREES

9

322

60

382

80

KPP BANDUNG CIBEUNYING

47

1.514

145

1.659

81

KPP BANDUNG BOJONAGARA

36

1.224

66

1.290

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL VIII

 

 

 

 

82

KPP MAGELANG

25

888

32

920

83

KPP KEBUMEN

29

1.044

10

1.054

84

KPP PATI

11

385

65

450

85

KPP SALATIGA

20

667

85

752

86

KPP KUDUS

6

221

61

282

87

KPP SEMARANG BARAT

39

1.358

32

1.390

88

KPP KLATEN

12

108

375

483

89

KPP SEMARANG SELATAN

47

1.579

80

1.659

90

KPP TEGAL

20

667

85

752

91

KPP YOGYAKARTA

22

647

172

819

92

KPP CILACAP

17

302

349

651

93

KPP PURWOKERTO

23

733

120

853

94

KPP SURAKARTA

27

677

310

987

95

KPP SEMARANG TIMUR

24

680

206

886

96

KPP PEKALONGAN

12

422

61

483

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL IX

 

 

 

 

97

KPP BOJONEGORO

16

517

101

618

98

KPP MOJOKERTO

23

802

51

853

99

KPP SIDOARJO

32

1.095

60

1.155

100

KPP SURABAYA SUKOMANUNGGAL

21

664

122

786

101

KPP SURABAYA KREMBANGAN

27

759

228

987

102

KPP SURABAYA GUBENG

29

914

140

1.054

103

KPP SURABAYA TEGALSARI

27

867

120

987

104

KPP PAMEKASAN

12

268

215

483

105

KPP SURABAYA WONOCOLO

37

1.122

201

1.323

106

KPP SURABAYA GENTENG

22

676

143

819

107

KPP GRESIK

35

906

350

1.256

108

KPP MADIUN

25

870

50

920

109

KPP KEDIRI

31

1.112

10

1.122

110

KPP MALANG

40

1.281

143

1.424

111

KPP PASURUAN

27

972

15

987

112

KPP PROBOLINGGO

23

803

50

853

113

KPP JEMBER

21

671

115

786

114

KPP BANYUWANGI

21

640

146

786

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL X

 

 

 

 

115

KPP PONTIANAK

25

770

150

920

116

KPP SINGKAWANG

13

425

92

517

117

KPP PALANGKARAYA

11

422

28

450

118

KPP SAMPIT

12

228

255

483

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XI

 

 

 

 

119

KPP BALIKPAPAN

29

1.017

37

1.054

120

KPP SAMARINDA

24

754

132

886

121

KPP BANJARMASIN

23

538

315

853

122

KPP TARAKAN

21

741

45

786

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XII

 

 

 

 

123

KPP UJUNG PANDANG

28

951

70

1.021

124

KPP PARE-PARE

9

347

35

382

125

KPP PALOPO

13

472

45

517

126

KPP KENDARI

20

708

44

752

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIII

 

 

 

 

127

KPP MANADO

29

896

158

1.054

128

KPP GORONTALO

13

477

40

517

129

KPP PALU

31

1.057

65

1.122

130

KPP LUWUK

12

458

25

483

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XIV

 

 

 

 

131

KPP DENPASAR

26

953

1

954

132

KPP SINGARAJA

10

416

-

416

133

KPP MATARAM

19

688

30

718

134

KPP BIMA

7

315

-

315

135

KPP KUPANG

14

485

55

550

136

KPP MAUMERE

19

668

50

718

137

KPP DILI

16

564

54

618

 

 

 

 

 

 

 

KANWIL XV

 

 

 

 

138

KPP AMBON

17

562

90

652

139

KPP TERNATE

10

336

80

416

140

KPP SORONG

19

668

50

718

141

KPP JAYAPURA

19

658

60

718