23 November 2022 | 1 year ago

Daya Pikat IKN di Mata Investor Asing

Harian Bisnis Indonesia

0 Views

Langkah Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rupanya berhasil menarik sejumlah investor asing untuk turut berinvestasi.

Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah menarik minat investasi dari sejumlah negara untuk terlibat dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan gelaran tersebut telah menghasilkan nota kesepahaman investor dari Korea Selatan yakni LG dan Hyundai. Kendati demikian, sejumlah negara lainnya juga telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN Nusantara.

“Kemudian dari beberapa negara Eropa, Uni Emirat Arab dan China,” ujar Bahlil dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (17/11).

Bahlil menambahkan, perusahaan produsen listrik multinasional, Foxconn juga disebut berminat untuk masuk ke IKN Nusantara.

Dia mengungkapkan Foxconn akan masuk dalam penyediaan teknologi di IKN Nusantara. Saat ini, pemerintah tengah mendiskusikan proposal yang ditawarkan Foxconn.

“Foxconn punya keinginan dan sudah menyampaikan langsung ke bapak presiden ketertarikan Foxconn untuk bisa masuk dalam investasi di IKN,” ungkapnya.

Mengutip dari keterangan resmi Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, disebutkan bahwa gelaran Korea-Indonesia Business Roundtable telah menghasilkan 10 nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama ekonomi Korea-Indonesia, inisiatif transisi hijau, mineral penting dan kerja sama pembangunan infrastruktur.

Sebelumnya, Otorita IKN Nusantara telah menandatangani MoU dengan Hyundai Motor Company dan LG CNS dalam rangkaian acara B20 Summit di Bali.

Nota Kesepahaman tersebut merupakan tindak lanjut dari Strategi IndoPasifik yang diumumkan oleh Presiden Yoon selama KTT Korea-Asean yang membahas lima bidang utama yakni digital, rantai pasokan, perubahan iklim, kerja sama pembangunan, dan investasi.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengatakan terdapat dua MoU yang ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, yakni pertama dengan President Advanced Air Mobility Division Hyundai Motor Company Jaiwon Shin terkait dengan realisasi Advanced Air Mobility (AAM).

Adapun, perjanjian kedua yang diteken adalah dengan CEO LG CNS Young Shub Kim tentang kolaborasi kota cerdas Nusantara.

“Kolaborasi antara Otorita IKN dengan Hyundai dan LG merupakan wujud komitmen untuk menjadikan IKN Nusantara sebagai pusat inovasi dan teknologi yang menarik pengembangan bisnis dan ekonomi hijau di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) yang tengah dilakukan Indonesia bakal membuka peluang investasi di sektor infrastruktur senilai US$20,8 miliar atau setara Rp323 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pidatonya di acara Peluncuran Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di KTT G20, di The Apurva Hotel Kempinski, Bali pada Selasa (15/11).

“Sebagai contoh, Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Ini akan membuka peluang investasi sebesar US$20,8 miliar di berbagai sektor infrastruktur,” ujar Jokowi, Selasa (15/11)

Promosi proyek IKN yang dilakukan Jokowi ke Investor memang sudah sering dilakukan. Sebelumnya, Jokowi menggelar penjajakan pasar atau market sounding untuk mempromosikan peluang investasi di IKN. Acara tersebut tidak hanya dihadiri investor asing, tapi juga investor lokal.

Dalam sambutannya pada acara Market Sounding IKN yang digelar pada Selasa (18/10) malam, Presiden Jokowi mengatakan rencana pemerintah memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Nusantara sebagian besar akan mengandalkan keterlibatan investasi dari swasta.

“Jadi Nusantara adalah masa depan Indonesia yang bisa terwujud dengan upaya bersama. Bukan hanya pemerintah, karena kami hanya siapkan 20%, sedangkan 80% kepada investor termasuk bapak ibu yang hadir malam hari ini,” kata Jokowi di acara Market Sounding IKN di Jakarta, Selasa (18/10).

Adapun, anggaran untuk membangun IKN hingga tuntas diperkirakan bisa menembus Rp466 triliun. Jika alokasi APBN dalam pembangunan IKN mencapai 20%, maka pemerintah harus merogoh anggaran Rp93,2 triliun untuk proyek tersebut.

Jokowi mengatakan pemerintah telah memberikan karpet merah kepada para calon investor yang tertarik untuk ikut terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara. Calon investor dapat menyebutkan kemudahan apa yang dibutuhkan untuk bisa merealisasikan investasinya.

Di samping itu, Kepala Negara, menegaskan bahwa para investor tidak perlu ragu lagi untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Pasalnya, pembangunan ibu kota baru tersebut telah memiliki payung hukum yang kuat dengan diterbitkannya UU No. 3 Tahun 2022 yang telah disetujui oleh 93% fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Jokowi menambahkan, investor juga dapat dengan leluasa memilih wilayah atau kawasan yang menarik bagi investasinya. Kendati demikian, dia menekankan agar minat tersebut dapat ditindaklanjuti dengan komitmen yang lebih serius.

“Sekali lagi saya ingin sampaikan jangan ragu-ragu. Kalau masih ada yang kurang, kurang apalagi? Urusan lahan ada nanti ada Pak Menteri ATR/BPN. Kalau masih ragu lho ya, tanyakan ke sana. Untuk insentif, masih ada yang kurang ya ke Menteri Investasi, tanyakan pak kurang insentif gitu, minta. Tax holiday-nya kurang panjang bisa ditanya, atau apa? Tax deduction-nya kurang banyak, silakan disampaikan,” ujar Jokowi.

BANJIR INSENTIF

Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif yang akan diberikan kepada para calon investor di IKN.

Dia memaparkan untuk tax holiday, bagi investor di bidang infrastruktur dan layanan umum dengan nilai investasi Rp5 miliar hingga Rp10 miliar pada tahap awal akan diberikan tax holiday selama 30 tahun.

Selanjutnya, pemerintah memberikan insentif berupa tax holiday untuk investor di bidang fasilitas ekonomi seperti pusat perbelanjaan dengan tax holiday selama 20 tahun.

Sementara itu, untuk kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang tertentu yang diberikan untuk investor di IKN Nusantara akan mendapatkan insentif berupa tax deduction 350%.

“Inilah nanti yang akan kami tuangkan dalam PP investasi IKN yang saat ini sudah tahap finalisasi,” ujar Bambang.

Hingga saat ini, Bambang mengungkapkan minat investasi di IKN Nusantara telah mendapatkan respons yang positif. Dari lahan yang telah dimatangkan untuk tahap awal seluas 921 hektare (Ha), minat investor telah melebihi dari jumlah tersebut.

“[Ketersediaan lahan] dibandingkan yang minat itu, lebih banyak minatnya 25 kali. Artinya 25 kali lebih besar dari lahan yang tersedia,” terangnya.

Bambang mengungkapkan, dari minat investasi yang telah didapatkan tersebut akan dimatangkan melalui pembentukan badan usaha milik otorita (BUMO) yang akan rampung dalam waktu dekat. Di samping itu, pihaknya akan memastikan minat tersebut agar nantinya dapat benar-benar menjadi sebuah komitmen pasti sehingga dapat direalisasikan dalam pembangunan IKN Nusantara