1 2
LAMPIRAN
IV
TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELIMPAHAN
HASIL PENERIMAAN PBB
SEKTOR PERKEBUNAN, PERHUTANAN, DAN
PERTAMBANGAN NON MIGAS
1. |
WAJIB PAJAK |
||
|
1.1. |
Membayar PBB terutang dengan mengisi SSP PBB rangkap 5
(lima) sebagaimana terlampir ke Bank/Kantor Pos Persepsi PBB yang ditunjuk. |
|
|
1.2. |
Menerima SSP PBB lembar ke-1 dan lembar ke-3 yang telah
diregistrasi oleh Bank/Kantor Pos Persepsi PBB. |
|
|
1.3. |
Menyampaikan SSP PBB lembar ke-3 ke KPPBB setempat. |
|
2. |
BANK/KANTOR POS PERSEPSI PBB |
||
|
2.1 |
Menerima pembayaran PBB dari Wajib Pajak dengan
menggunakan SSP PBB dalam rangkap 5 (lima). |
|
|
2.2 |
Menerima SSP PBB lembar ke-1 dan lembar ke-3 yang telah
diregistrasi kepada Wajib Pajak. |
|
|
2.3 |
Menyampaikan SSP PBB lembar ke-2 ke Bank/Kantor Pos
Operasional V PBB bersamaan dengan pengiriman Nota Debet/Berita Kurang
sebagaimana butir 2.9. di bawah ini. |
|
|
2.4 |
Menyimpan SSP PBB lembar ke?4 sebagai pertinggal. |
|
|
2.5 |
Mengirimkan SSP PBB lembar ke-5 ke Dipenda setempat
bersamaan dengan pengiriman Nota Kredit/Berita Tambah sebagaimana butir 2.7.
di bawah ini. |
|
|
2.6 |
Membukukan setiap pembayaran PBB pada hari kerja
bersangkutan. |
|
|
2.7 |
Membuat Nota Kredit/Berita Tambah sehubungan dengan
pembayaran sebagaimana butir 2.1. di atas dan mengirimkannya
selambat-lambatnya hari Sabtu atau hari kerja berikutnya apabila hari Sabtu
libur ke : |
|
|
|
a. |
KPKN; |
|
|
b. |
KPPBB; |
|
|
c. |
Dipenda. |
|
2.8 |
Melimpahkan saldo penerimaan PBB ke Rekening Kas Negara
q.q. PBB pada Bank/Kantor Pos Operasional V PBB setiap hari Jumat atau hari
kerja berikutnya apabila hari Jumat libur pada minggu berikutnya. |
|
|
2.9 |
Membuat Nota Debet/berita kurang sehubungan pelimpahan
saldo penerimaan PBB ke Rekening Kas Negara q.q. PBB pada Bank/Kantor Pos Operasional
V PBB sebagaimana dimaksud pada butir 2.7. di atas. Pada Nota Debet/Berita Kurang pelimpahan saldo
penerimaan PBB tersebut diberi uraian keterangan: "Pelimpahan Penerimaan
PBB sebanyak . SSP PBB".' |
|
|
2.10 |
Menyusun RLMP dan Rekening Koran Mingguan dan
mengirimkannya disertai Nota Debet/Berita Kurang selambat-lambatnya hari
Sabtu atau hari kerja berikutnya apabila hari Sabtu libur ke : |
|
|
|
a. |
KPKN; |
|
|
b. |
KPPBB; |
|
|
c. |
Dipenda. |
|
2.11 |
Menyusun Rekening Koran sampai dengan akhir bulan dan
mengirimkannya selambat-lambatnya satu hari kerja setelah hari kerja akhir
bulan ke : |
|
|
|
a. |
KPKN; |
|
|
b |
KPPBB; |
|
|
c. |
Dipenda. |
3 |
BANK/KANTOR POS OPERASIONAL V PBB |
||
|
Sesuai tata cara sebagaimana Lampiran I Keputusan
Bersama ini dengan penyesuaian sebagai berikut : |
||
|
3.1 |
Menerima SSP PBB lembar ke-2 dari Bank/Kantor Pos
Persepsi PBB. |
|
|
3.2 |
Mengirimkan SSP PBB lembar ke-2 ke KPPBB bersamaan dengan
pengiriman Nota Kredit/Berita Tambah sehubungan dengan pelimpahan saldo
penerimaan PBB dari Bank/Kantor Pos Persepsi PBB. |
|
|
3.3 |
Pada Nota Kredit/Berita Tambah pelimpahan saldo
penerimaan PBB diberi uraian keterangan "Pelimpahan Penerimaan PBB. dari
Bank/Kantor Persepsi PBB ... sebanyak... SSP PBB" |
|
4 |
KPPBB |
||
|
Sesuai tata cara sebagaimana Lampiran I Keputusan
Bersama ini dengan tambahan dan penyesuaian sebagai berikut : |
||
|
4.1 |
Memberikan nomor rekening Bank/Kantor Pos Persepsi PBB
yang ditunjuk kepada Wajib Pajak sehubungan dengan pembayaran PBB. |
|
|
4.2 |
Tidak menyerahkan STTS dan DHKP PBB ke Bank/Kantor Pos
Persepsi PBB. |
|
|
4.3 |
Tidak menerima dokumen pembayaran/laporan penerimaan PBB
dari TP-PBB dan atau TP-PB On-line, berupa tembusan LMP PBB yang dirinci per
Desa/Kelurahan, Pedesaan/Perkotaan dan 'STTS lembar untuk KPPBB' yang PBB-nya
telah dibayar oleh Wajib Pajak. |
|
|
4.4 |
Menerima Nota Kredit/Berita Tambah dari Bank/Kantor Pos
Persepsi PBB sehubungan dengan pembayaran PBB. |
|
|
4.5 |
Menerima SSP PBB lembar ke-3 dari Wajib Pajak. |
|
|
4.6 |
Menerima SSP PBB lembar ke-2 dari Bank/Pos Operasional V
PBB. |
|
5 |
DIPENDA |
||
|
Sesuai tata cara sebagaimana Lampiran I Keputusan
Bersama ini dengan tambahan dan penyesuaian sebagai berikut: |
||
|
5.1 |
Menerima dokumen pembayaran/laporan penerimaan PBB dari
Bank/Kantor Pos Persepsi PBB, berupa : |
|
|
|
a. |
Nota Kredit/Berita Tambah sehubungan dengan pembayaran
PBB dari Wajib Pajak; |
|
|
b. |
SSP PBB lembar ke-5. |
|
5.2 |
Tidak menerima dokumen pembayaran/laporan
penerimaan PBB dari TP-PBB, berupa STTS lembar untuk Dipenda' yang PBB-nya
telah dibayar oleh Wajib Pajak. |
|
|
5.3 |
Tidak menerima LBP PBB dari Camat. |
|
|
5.4 |
Tidak menerima tembusan LMP PBB dari Kepala Desa/Lurah. |
|
6 |
KPKN |
||
|
Sesuai tata cara sebagaimana Lampiran I Keputusan
Bersama ini dengan tambahan dan penyesuaian sebagai berikut : |
||
|
6.1 |
Menerima dokumen pembayaran /laporan penerimaan PBB dari
Bank/Kantor Pos Persepsi PBB berupa Nota Kredit/Berita Tambah sehubungan
dengan pembayaran PBB dan Wajib Pajak |
SURAT SETORAN PAJAK
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(SSP PBB)
DEPARTEMEN
KEUANGAN R.I KANTOR
PELAYANAN PAJAK BUMI DAN DANGUNAN |
PAJAK SURAT SETORAN PAJAK |
Lembar
ke-1 |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
*) Coret
yang tidak perlu
Catatan :
Formulir ini
terdiri dari 5 rangkap masing-masing :
Lembar
ke-1 |
Untuk
Wajib Pajak sebagai bukti pembayaran |
Lembar
ke-2 |
Untuk
KPPBB melalui Bank/Kantor Pos Operasional V PBB |
Lembar
ke-3 |
Untuk
KPPBB disampaikan oleh Wajib Pajak |
Lembar
ke-4 |
Untuk Kantor
Penerima Pembayaran (Bank/Kantor Pos Persepsi PBB) |
Lembar
ke-5 |
Untuk
Dipenda |
LAMPIRAN V
TATA CARA PEMBAYARAN DAN PELIMPAHAN
HASIL PENERIMAAN PBB SEKTOR PERTAMBANGAN MIGAS
1. |
DIREKTORAT
JENDERAL PAJAK |
||
|
1.1. |
Direktur PBB dan BPHTB atas nama Direktur Jenderal Pajak
mengajukan permintaan pembayaran PBB Pertambangan Migas ke Direktur Jenderal
Lembaga Keuangan per triwulan dan pada akhir tahun untuk pelunasan/ketetapan
rampung agar menerbitkan surat permintaan pemindahbukuan/konversi valuta
asing atas beban rekening VA Departemen Keuangan ke Bank Indonesia sehubungan
dengan pembayaran PBB Pertambangan Migas dimaksud. |
|
|
1.2 |
Menerima tembusan permintaan pemindahbukuan dari
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan ke Bank Indonesia dan memberitahukannya
ke KPPBB yang bersangkutan. |
|
|
1.3 |
Menerima Nota Kredit/Berita Tambah lembar 3 dari
Bank/Kantor Pos Operasional V PBB melalui KPPBB yang bersangkutan. |
|
2. |
DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN |
||
|
2.1 |
Sehubungan dengan adanya permintaan pembayaran PBB
Pertambangan Migas dari Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan meminta Bank Indonesia untuk memindahbukukan/mengkonversi valuta
asing atas beban rekening VA Departemen Keuangan ke Rekening Kas Negara q.q.
PBB pada Bank/Kantor Pos Operasional V PBB di setiap kabupaten/ kota. |
|
|
2.2 |
Dalam hal yang ditunjuk sebagai Bank/Kantor Pos
Operasional V PBB di Kabupaten/Kota yang bersangkutan adalah Kantor Pos, maka
pemindahbukuan/konversi valuta asing atas beban rekening VA Departemen
Keuangan pada Bank Indonesia ditujukan ke Rekening KPPBB pada Bank Pemerintah
yang ditunjuk oleh KPPBB. |
|
|
2.3 |
Mengirim tembusan permintaan pemindahbukuan pernbayaran PBB
Pertambangan Migas sebagaimana dimaksud butir 2.1. dan 2.2. tersebut di atas
ke Direktorat Jenderal Pajak dan KPPBB yang bersangkutan. |
|
|
2.4 |
Menerima Nota Kredit/Berita Tambah Lembar 2 dari
Bank/Kantor Pos Operasional V PBB melalui KPPBB yang bersangkutan. |
|
3 |
BANK INDONESIA |
||
|
3.1 |
Atas permintaan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan, Bank
Indonesia memindahbukukan/mengkonversi valuta asing atas beban rekening VA
Departemen Keuangan ke : |
|
|
|
a. |
Rekening Kas Negara q.q. PBB pada Bank/Kantor Pos
Operasional V PBS di setiap Kabupaten/Kota atau; |
|
|
b. |
Rekening KPPBB pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh
KPPBB, dalam hal yang ditunjuk sebagai Bank/Kantor Pos Operasional V PBB di Kabupaten/Kota
yang bersangkutan adalah Kantor Pos. |
4 |
BANK/ KANTOR POS OPERASIONAL V |
||
|
4.1 |
Membuka Rekening Kas Negara q.q. PBB secara otomatis dan
melaporkannya ke KPKN, KPPBB, dan Dipenda. |
|
|
4.2 |
Menerima pemindahbukuan pembayaran PBB sektor
Pertambangan Migas dari : |
|
|
|
a. |
Bank Indonesia, dalam hal yang ditunjuk sebagai
Bank/Kantor Pos Operasional V PBB adalah Bank Pemerintah. |
|
|
b. |
Bank Pernerintah yang ditunjuk oleh KPPBB, dalam hal
yang ditunjuk sebagai Bank/Kantor Pos Operasional V PBB di Kabupaten/Kota
yang bersangkutan adalah Kantor Pos. |
|
4.3 |
Membukukan setiap penerimaan pernbayaran PBB sektor Pertambangan
Migas sebagaimana dimaksud pada butir 4.2. di atas ke dalam rekening Kas
Negara q.q. PBB pada hari kerja bersangkutan. |
|
|
4.4 |
Membuat Nota Kredit/Berita Tambah sebanyak 5 (lima) lembar
sehubungan dengan penerimaan pembayaran PBB sektor Pertambangan Migas
sebagaimana dimaksud pada butir 4.2. di atas dan mengirimkannya
selambat-lambatnya pada hari Sabtu atau hari kerja berikutnya apabila hari
Sabtu libur ke : |
|
|
|
a |
KPKN (Lembar ke-1) |
|
|
b |
KPPBB (Lembar ke-2 s.d. 4) |
|
|
c. |
Dipenda (Lembar ke-5) |
|
|
Pada Nota Kredit/Berita Tambah diberi uraian
"Pemindahbukuan Penerimaan PBB Pertambangan Migas (diisi : Triwulan
I/II/III/IV/Pelunasan) dari . (diisi : Bank Indonesia atau KPPBB). |
|
|
4.5 |
Membagi saldo penerimaan PBB sehubungan dengan butir
4.2. ke rekening instansi yang berhak setiap hari Jumat atau hari kerja
berikutnya apabila hari Jumat libur pada minggu berikutnya. |
|
|
4.6 |
Membuat Nota Debet/Berita Kurang sehubungan dengan
pembagian hasil penerimaan PBB ke rekening instansi yang berhak serta
Rekening Koran mingguan dan mengirimkannya selambat-lambatnya pada hari Sabtu
atau hari kerja berikutnya apabila hari Sabtu libur ke : |
|
|
|
a |
KPKN; |
|
|
b. |
KPPBB; |
|
|
c |
Dipenda |
|
4.7 |
Menyusun Rekening Koran sampai dengan akhir bulan dan
mengirirnkannya selambat-lambatnya satu hari kerja setelah hari kerja akhir
bulan ke : |
|
|
|
a. |
KPKN; |
|
|
b. |
KPPBB; |
|
|
c. |
Dipenda. |
5 |
KPPBB |
||
|
5.1 |
Menerima laporan pembukaan Rekening Kas Negara q.q. PBB
dari Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
5.2 |
|
Membuka Rekening KPPBB pada Bank Pemerintah yang tempat kedudukannya
sekota dengan KPPBB untuk menampung pemindahbukuan pembayaran PBB
Pertambangan Migas dalam haI yang ditunjuk sebagai Bank/Kantor Pos
Operasional V PBB di Kabupaten/Kota yang bersangkutan adalah Kantor Pos. |
|
5.3 |
|
Mengirim Nomor Rekening KPPBB pada Bank Pemerintah yang
tempat keduclukannya sekota dengan KPPBB sehubungan dengan butir 5.2. di atas
ke Direkturlenderal Lembaga Keuangan dengan tembusan ke : |
|
|
d. |
Direktur Jenderal Pajak c.q. Direktur PBB dan BPHTB; |
|
|
e |
KPKN setempat. |
|
5.4 |
Menerima tembusan permintaan pemindahbukuan/konversi
valuta asing atas beban rekening VA Departemen Keuangan pada Bank Indonesia
untuk pembayaran PBB Pertambangan Migas ke Bank Indonesia dari Direktorat
Jenderal Lembaga Keuangan. |
|
|
5.5 |
Membuat "Surat Kuasa" yang memberi wewenang
kepada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh KPPBB untuk memindahbukukan secara
otomatis penerimaan pembayaran PBB sektor Pertambangan Migas sehubungan
clengan butir 3.1.b. di atas ke Rekening Kas Negara q.q. PBB
selambat-lambatnya hari Jumat atau hari kerja berikutnya apabila hari Jumat
libur, dalam hal yang ditunjuk sebagai Bank/Kantor Pos Operasional V PBB di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan adalah Kantor Pos. |
|
|
5.6 |
Menerima Nota Kredit/Berita Tambah dan fotocopi bukti
pemindahbukuan pembayaran PBB Pertambangan Migas dari Bank Pemerintah yang
ditunjuk oleh KPPBB sehubungan dengan penerimaan pembayaran PBB sektor
Pertambangan Migas sebagaimana dimaksud butir 3.1.b. di atas. |
|
|
5.7 |
Menerima Nota Kredit/Berita Tambah dari Bank/Kantor Pos
Operasional V PBB sehubungan dengan penerimaan pembayaran PBB sektor Pertambangan
Migas sebagaimana dimaksud pada butir 4.4.b. di atas. |
|
|
5.8 |
Menerima Nota Debet/Berita Kurang dari Bank/Kantor Pos
Operasional V PBB sehubungan dengan pembagian hasil penerimaan PBB ke
rekening instansi yang berhak berikut Rekening Koran mingguan sebagaimana
dimaksud pada butir 4.6.b. di atas. |
|
|
5.9 |
Menerima Rekening Koran sampai dengan akhir bulan dari
Bank/ Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
5.10 |
Mengirimkan Nota Kredit/Berita Tambah yang diterima dari
Bank/ Kantor Pos Operasional V PBB ke Direktorat Jenderal Pajak dan ke
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. |
|
|
5.11 |
Mencocokkan jumlah penerimaan PBB sektor Pertambangan
Migas berdasarkan tembusan permintaan pemindahbukuan dari Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud butir 5.4. di atas dengan Nota
Kredit/Berita Tambah dari Bank/ Kantor Pos Operasional V PBB maupun dengan
fotocopi bukti pemindahbukuan yang diterima dari Bank Pemerintah yang
ditunjuk. |
|
6 |
DIPENDA |
||
|
6.1 |
Menerima dokumen pembayaran/laporan penerimaan PBB dari
Bank/Kantor Pos Operasional V berupa : |
|
|
|
a |
Nota Kredit/Berita Tambah sehubungan dengan penerimaan
pembayaran PBB sektor Pertambangan Migas; |
|
|
b. |
Nota Debet/Berita Kurang sehubungan dengan pembagian
hasil penerimaan PBB ke rekening instansi yang berhak; |
|
|
c. |
Rekening Koran. |
|
6.2 |
Menerima laporan pembukaan Rekening Kas Negara q.q. PBB
dari Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
7 |
KPKN |
||
|
Sesuai tata cara sebagaimana Lampiran I Keputusan
Bersama ini. |
LAMPIR4N
VI
TATA CARA PEMBAGIAN HASIL
PENERIMAAN PBB
1. |
KPPBB |
||
|
1.1 |
Berdasarkan pelimpahan wewenang yang diterima dari
Menteri Keuangan, Kepala KPPBB menerbitkan Surat Kuasa Umum (SKU) ke
Bank/Kantor Pos Operasional V PBB untuk melakukan pembebanan secara otomatis
pada rekening Kas Negara q.q. PBB pada : |
|
|
|
a. |
setiap permulaan tahun anggaran; atau |
|
|
b. |
setiap awal masa kerja Bank/Kantor Pos Operasional V PBB
tidak dimulai pada awal tahun anggaran. |
|
1.2 |
Menerima pemberitahuan dari Gubernur, nama bank dan
nomor rekening Kas Daerah Provinsi. |
|
|
1.3 |
Menerima pemberitahuan dari Bupati dan atau Walikota,
nama bank dan nomor rekening Kas Daerah Kabupaten dan atau Kota. |
|
|
1.4 |
Melalui SKU sebagaimana dimaksud pada butir 1.1., Kepala
KPPBB memberi kuasa kepada Pimpinan Bank/Kantor Pos Operasional V PBB untuk
membebani langsung rekening Kas Negara q.q. PBB dalam rangka pelaksanaan
pembagian hasil penerimaan PBB sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun
2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah jo. Keputusan Menteri Keuangan
No.82/KMK.04/2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah, ke instansi yang berhak, yaitu : |
|
|
|
a |
10% (sepuluh persen) dari saldo penerimaan PBB ke
rekening Kas Negara sebagai bagian penerimaan Pemerintah Pusat; |
|
|
b. |
16,2% (enam belas koma dua persen) dari saldo penerimaan
PBB ke rekening Kas Daerah Provinsi sebagai bagian penerimaan Pemerintah
Provinsi, kecuali Provinsi DKI Jakarta sebesar 81% (delapan puluh satu
persen); |
|
|
c. |
64,8% (enam puluh empat koma delapan persen) dari
saldo penerimaan PBB ke rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota sebagai bagian
penerimaan Pemerintah Kabupaten/Kota; |
|
|
d. |
9% (sembilan persen) dari saldo penerimaan PBB ke
rekening Kas Negara sebagai Biaya Pemungutan PBB. |
|
1.5 |
Menerima tembusan Nota Debet/Berita Kurang atas
pembebanan rekening Kas Negara q.q. PBB dari Bank/Kantor Pos Operasional V
PBB untuk selanjutnya mencocokkannya dengan jumlah yang termuat dalam DA. 08.03
yang diterima dari KPKN. |
|
|
1.6 |
Berdasarkan tembusan Nota Debet/Berita Kurang atas
pembebanan rekening Kas Negara q.q. PBB pada Bank/Kantor Pos Operasional V
PBB, Kepala KPPBB setiap akhir bulan berkenaan menerbitkan Keputusan
Penetapan Pembagian Hasil Penerimaan PBB (KP-PHP-PBB). |
|
|
1.7 |
Berdasarkan KP-PHP-PBB sebagaimana dimaksud pada butir
1.6. Kepala KPPBB menerbitkan : |
|
|
|
a |
Surat Perintah Membayar Pembagian Hasil Penerimaan PBB
(SPM?PHP?PBB) untuk masing?masing Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang berhak; |
|
|
b. |
Surat Perintah Membayar Biaya Pemungutan PBB
(SPM-BP-PBB) bagian Kabupaten/Kota yang berhak. |
|
1.8 |
Untuk keperluan penerbitan KP-PHP-PBB, SPM-PHP-PBB, dan
SPM-BP-PBB, Kepala KPPBB menyampaikan speciment tanda tangan dan stempel yang
digunakan kepada Bank/Kantor Pos Operasional V PBB dan KPKN yang bersangkutan
|
|
|
1.9 |
Menyampaikan KP-PHP-PBB yang terdiri dari : |
|
|
|
a |
Lembar ke-1 ke KPKN; |
|
|
b. |
Lembar ke-2 sebagai pertinggal; |
|
|
c. |
Lembar ke-3 ke Bank/Kantor Pos Operasional V PBB; |
|
|
d. |
Lembar ke-4 kepada Gubernur u.p. Kepala Dipenda
Provinsi; |
|
|
e. |
Lembar ke-5 kepada Bupati/Walikota u.p. Kepala
Dipenda Kabupaten/Kota; |
|
|
f |
Lembar ke-6 Kepada Direktur 3enderal Pajak u.p. Kepala
Kanwil DJP; |
|
|
g |
Lembar ke-7 kepada Bank Operasional II. |
|
1.10 |
Menyampaikan SPM-PHP-PBB yang terdiri dari : |
|
|
|
a |
Lembar ke-1 dan lembar ke-5 ke KPKN (lembar ke-5 untuk
diteruskan ke Kantor Verifikasi Pelaksanaan Anggaran (KASIPA)); |
|
|
b. |
Lembar ke-2 sebagai pertinggal; |
|
|
c |
Lembar ke-3 ke Bank/Kantor Pos Operasional V PBB; |
|
|
d |
Lembar ke-4 kepada Gubernur u.p. Kepala Dipenda
Provinsi; |
|
|
e |
Lembar ke-6 kepada Bupati/Walikota u.p. Kepala Dipenda
Kabupaten/Kota; |
|
|
f |
Lembar ke-7 Kepada Direktur Jenderal Pajak u.p. Kepala
Kanwil DJP |
|
1.11 |
Menyampaikan SPM-BP-PBB yang terdiri dari : |
|
|
|
a. |
Lembar ke-1, lembar ke-2, dan lembar ke-3 ke Bank
Operasional I/II (lembar ke-1 dikembalikan KPKN, dan lembar ke-2 dikembalikan
ke KPPBB); |
|
|
b. |
Lembar ke-4 ke KPKN; |
|
|
c. |
Lembar ke-5 sebagai pertinggal; |
|
|
d. |
Lembar ke-6 ke Bank/Kantor Pos Operasional V PBB; |
|
|
e. |
Lembar ke-7 kepada Gubernur u.p. Kepala Dipenda
Provinsi; |
|
|
f. |
Lembar ke-8 kepada Bupati/Walikota u.p. Kepala Dipenda
Kabupaten/Kota; |
|
|
g. |
Lembar ke-9 Kepada Direktur Jenderal Pajak u.p. Kepala
Kanwil DJP. |
|
1.12 |
Melaporkan ke KPKN adanya pelanggaran yang dilakukan
oleh Bank/Kantor Pos Operasional V PBB sehubungan dengan kewajiban Pembagian
dan Pembebanan rekening Kas Negara q.q. PBB sebagaimana dimaksud pada butir
2.4. |
|
2. |
BANK / KANTOR POS OPERASIONAL V PBB |
||
|
2.1 |
Menerima pemberitahuan dari Gubernur, nama bank dan
nomor rekening Kas Daerah Provinsi. |
|
|
2.2 |
Menerima pemberitahuan dari Bupati/Walikota, nama bank
dan nomor rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota. |
|
|
2.3 |
Setiap hari Jumat atau hari kerja berikutnya jika hari
Jumat libur, Bank/Kantor Pos Operasional V PBB menerima pelimpahan penerimaan
PBB dari Bank/Kantor Pos Persepsi PBB. |
|
|
2.4 |
Pada minggu berikutnya, setiap hari Jumat atau hari
kerja berikutnya jika hari Jumat libur, Bank/Kantor Pos Operasional V
melakukan pembagian hasil penerimaan PBB dengan membebani rekening Kas Negara
q.q. PBB dengan rincian sebagai berikut : |
|
|
|
a. |
untuk rekening Kas Negara sebesar 10% (sepuluh persen)
dari saldo penerimaan PBB sebagai bagian penerimaan Pemerintah Pusat; |
|
|
b. |
untuk rekening Kas Daerah Provinsi sebesar 16,2% (enam
belas koma dua persen) dari saldo penerimaan PBB sebagai bagian penerimaan
Provinsi yang bersangkutan, kecuali Provinsi DKI Jakarta sebesar 81% (delapan
puluh satu persen); |
|
|
c. |
untuk rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota sebesar 64,8% (enam
puluh empat koma delapan persen) dari saldo penerimaan PBB sebagai bagian
penerimaan Kabupaten/Kota yang bersangkutan; |
|
|
d. |
untuk rekening Kas Negara sebesar 9% (sembilan persen)
dari saldo penerimaan PBB sebagai Biaya Pemungutan PBB. |
|
2.5 |
Membuat Nota Debet/Berita Kurang sehubungan dengan
pembagian hasil penerimaan PBB dan menyampaikannya ke KPKN dan ditembuskan ke
KPPBB yang bersangkutan. |
|
|
2.6 |
Apabila kewajiban melakukan pembagian hasil penerimaan
PBB melalui pembebanan pada rekening Kas Negara q.q. PBB sebagaimana dimaksud
pada butir 2.4. tidak dilakukan atau dilakukan pembagian dan pembebanan
kurang dari saldo rekening Kas Negara q.q. PBB, maka akan dikenakan sanksi
berupa denda sebesar 3% (tiga persen) per bulan dari jumlah yang tidak atau
kurang dibagi/ dibebankan tersebut. |
|
3. |
KPKN |
||
|
3.1 |
Menerima pemberitahuan dari Gubernur, nama bank dan
nomor rekening Kas Daerah Provinsi. |
|
|
3.2 |
Menerima pemberitahuan dari Bupati/Walikota, nama bank
dan nomor rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota. |
|
|
3.3 |
Menerima tembusan SKU dari KPPBB. |
|
|
3.4 |
Menerima asli Nota Debet/Berita Kurang sehubungan
pembagian hasil penerimaan PBB melalui pembebanan rekening Kas Negara q.q.
PBB dari Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
3.5 |
Menerima KP-PHP-PBB lembar ke-1, SPM-PHP-PBB lembar ke-1
dan lembar ke-5, dan SPM-BP-PBB lembar ke-4 dari KPPBB untuk dicocokkan dengan
asli Nota Debet/Berita Kurang sehubungan dengan pembagian hasil penerimaan
PBB dari Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
3.6 |
Membukukan KP-PHP-PBB lembar ke-1, SPM-PHP-PBB lembar ke-1,
dan SPM-BP-PBB lembar ke-4 dari KPPBB dan asli Nota Debet/Berita Kurang
sehubungan dengan pembagian hasil penerimaan PBB dari bank/Kantor Pos
Operasional V PBB dan mengirimkan SPM-PHP-PBB lembar ke-5 ke KASIPA. |
|
|
3.7 |
Melaporkan ke Bank Indonesia adanya pelanggaran yang
dilakukan oleh Bank/Kantor Pos Operasional V PBB berdasarkan pemeriksaan dan
atau laporan KPPBB sehubungan dengan kewajiban pembagian hasil penerimaan PBB
melalui pembebanan rekening Kas Negara q.q. PBB sebagaimana dimaksud pada
butir 2.4. |
|
4. |
PEMERINTAH PROVINSI |
||
|
4.1 |
Menyampaikan nama bank dan nomor rekening Kas Daerah
Provinsi ke KPKN, KPPBB, dan Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
4.2 |
Menerima KP-PHP-PBB lembar ke-4, SPM-PHP-PBB lembar
ke-4, dan SPM-BP-PBB lembar ke-7 dari Kepala KPPBB untuk bahan penatausahaan
penerimaan PBB dalam pelaksanaan APBD Daerah Provinsi. |
|
5 |
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA |
||
|
5.1 |
Menyampaikan nama bank dan nomor rekening Kas Daerah
Kabupaten/Kota ke KPKN, KPPBB, dan Bank/Kantor Pos Operasional V PBB. |
|
|
5.2 |
Menerima KP-PHP-PBB lembar ke-5, SPM-PHP-PBB lembar
ke-6, dan SPM-BP-PBB lembar ke-8 dari Kepala KPPBB untuk bahan penatausahaan
penerimaan PBB dalam pelaksanaan APBD Daerah Kabupaten/Kota. |