1   2

 

 

BENTUK-BENTUK FORMULIR YANG TERCANTUM DALAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PAJAK NOMOR KEP-19/PJ/1995 TANGGAL 23 PEBRUARI 1995 YANG DIUBAH DAN

DINYATAKAN TIDAK BERLAKU LAGI

 

No.

Bentuk Form

Nama

Ket.

1.

KP. RIKPA 4.1

Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak

Hal 118

2.

KP. RIKPA 4.2

Tanda Terima Surat Permohonan Mengangsur atau Menunda Pembayaran Pajak

Hal 120

3.

KP. RIKPA 4.3

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Angsuran Pembayaran Pajak

Hal 121

4.

KP. RIKPA 4.4

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan Pembayaran Pajak

Hal 123

5.

KP. RIKPA 4.5

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang penolakan atas Permohonan Angsuran/Pembayaran Pajak

Hal 125

6.

KP. RIKPA 4.6

Surat Teguran

Hal 127

7.

KP. RIKPA 4.7

Surat perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus

Hal 129

8.

KP. RIKPA 4.8

Surat Paksa

Hal 130

9.

KP. RIKPA 4.9

Laporan Pelaksanaan Surat Paksa

Hal 133

10.

KP. RIKPA 4.11

Tanda Terima Biaya Pelaksanaan Surat Paksa/Sita

Hal 135

11.

KP. RIKPA 4.12

Surat Perintah Melakukan Penyitaan

Hal 136

12.

KP. RIKPA 4.13

Berita Acara Pelaksanaan Sita

Hal 137

13.

KP. RIKPA 4.14

Kutipan Bentuk Acara Sita

Hal 140

14.

KP. RIKPA 4.15

Pencabutan Sita

Hal 141

15.

KP. RIKPA 4.16

Pemberitahuan Penyitaan Barang Tidak Bergerak Atas Nama Wajib Pajak

Hal 142

16.

KP. RIKPA 4.17

Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Pelelangan

Hal 145

 


BENTUK-BENTUK FORMULIR PENAGIHAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR

19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

 

No.

Bentuk Form

Nama

Ket.

1.

KP. RIKPA 4.1-97

Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak

Diubah

2.

KP. RIKPA 4.2-97

Tanda Terima Surat Permohonan Mengangsur atau Menunda Pembayaran Pajak

Diubah

3.

KP. RIKPA 4.3-97

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Angsuran Pembayaran Pajak

Diubah

4.

KP. RIKPA 4.4-97

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penundaan Pembayaran Pajak

Diubah

5.

KP. RIKPA 4.4-97

Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penolakan atas Permohonan Angsuran/Pembayaran Pajak

Diubah

6.

KP. RIKPA 4.6-97

Surat Teguran

Diubah

7.

KP. RIKPA 4.7-97

Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus

Diubah

8.

KP. RIKPA 4.8-97

Surat Paksa

Diubah

9.

KP. RIKPA 4.9-97

Laporan Pelaksanaan Surat Paksa

Diubah

10.

KP. RIKPA 4.11-97

Tanda Terima Biaya Pelaksanaan Surat Paksa/Sita

Diubah

11.

KP. RIKPA 4.11a-97

Permintaan Pemblokiran Kekayaan Penanggung Pajak

Baru

12.

KP. RIKPA 4.12-97

Surat Perintah Melakukan Penyitaan

Diubah

13.

KP. RIKPA 4.13-97

Berita Acara Pelaksanaan Sita

Diubah

14.

KP. RIKPA 4.13a-97

Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita

Baru

15.

KP. RIKPA 4.14-97

Kutipan Berita Acara Sita/Segel Sita

Diubah

16.

KP. RIKPA 4.15-97

Pencabutan Sita

Diubah

17.

KP. RIKPA 4.16-97

Pemberitahuan Penyitaan Barang Tidak Bergerak Atas Nama Wajib Pajak

Diubah

18.

KP. RIKPA 4.16a-97

Pemberitahuan Penyitaan Obligasi, Saham dan Sejenisnya

Baru

19.

KP. RIKPA 4.16b-97

Pemberitahuan Penyitaan Deposito, Tabungan, Saldo Rekening Koran, Giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

Baru

20.

KP. RIKPA 4.16c-97

Pemberitahuan Penyitaan Piutang

Baru

21.

KP. RIKPA 4.17-97

Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Pelelangan

Diubah

22.

KP. RIKPA 4.17a-97

Kesempatan Terakhir

Baru

 


 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK.........................

 

 

Nomor

:

 

Kepada Yth.

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

u.p. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

………………………………

di -

………………………………

Pokok

Permohonan

Mengangsur pembayaran pajak

Menunda pembayaran pajak

 

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

:

 …………………………

NPWP

:

 

Alamat

:

 …………………………

 

 

Badan

 

 

 

 

 

Orang Pribadi

 

Bertindak selaku : Pengurus   Kuasa

(Diisi bila pemohon adalah badan atau bila permohonan dilakukan oleh kuasanya dengan dilampiri surat kuasa)

menyatakan masih mempunyai utang pajak berdasarkan STP, SKPKB, SKPKBT, SK. Pembetulan, SK. Keberatan, Putusan Banding, sebagai berikut:

 

Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

Nomor Ketetapan/

Keputusan/Putusan

Tanggal Jatuh

tempo pembayaran

Jumlah pajak yang masih

harus dibayar (Rp)

 

 

 

 

 

 

Terhadap utang pajak tersebut di atas, saya mengajukan permohonan :

 

Mengangsur pembayaran pajak dengan :

-

jumlah masa angsuran sebanyak……………………… kali; dan

-

besarnya pembayaran tiap angsuran : Rp……………………(……………………………)

menunda pembayaran s/d tanggal……………………………………

 

dengan alasan :

mengalami kesulitan likuiditas (posisi Kas, Bank, dan utang piutang pertanggal…………………………terlampir);

mengalami kesulitan di luar kekuasaan (keterangan terlampir);

……………………………………………………………

 

Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 2 ayat (2) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-53/PJ/1995 tanggal 23 Juni 1995 saya bersedia memberikan jaminan berupa :

Bank Garansi;

Perhiasan, kendaraan bermotor (Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor), sertifikat tanah;

Gadai dari barang bergerak lainnya;

Penyerahan hal milik secara kepercayaan;

Hipotik/Hak Tanggungan;

Penanggungan utang oleh Pihak Ketiga.

 

 

 

 

 

Beri tanda X pada yang sesuai

KP. RIKPA 4.1-97

 

…………………,………………………

Pemohon

 

 

 

(………………………………………)

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK.........................

 

TANDA TERIMA

 

Telah terima dari :

 

Nama

:

………………………………………

NPWP

:

………………………………………

Alamat

:

………………………………………

 

 

………………………………………

 

Surat Permohonan Mengangsur Pembayaran Pajak/Surat Permohonan Menunda Pembayaran Pajak untuk :

 

STP Nomor

:

………………………………………

SKPKB Nomor

:

………………………………………

SKPKBT Nomor

:

………………………………………

SK. Pembetulan Nomor

:

………………………………………

SK. Keberatan Nomor

:

………………………………………

Putusan Banding Nomor

:

………………………………………

 

 

 

 

 

 

 

Beri tanda X pada yang sesuai

 

 

KP. RIKPA 4.2-97

 

……………,………………………………………

A.n. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

……………,………………………………………

 

 

 

 

………………………………………

NIP.

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK………………………………………

 

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : KEP       /WPJ.     /KP         /20

 

TENTANG

 

ANGSURAN PEMBAYARAN PAJAK

 

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

 

 

 

Membaca

:

Surat Permohonan Menunda Pembayaran Pajak Nomor……………………… tanggal……………………… yang diajukan oleh Wajib Pajak…………… NPWP;

 

Menimbang

:

Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994;

 

Mengingat

:

1.

Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566);

 

 

2.

Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Tempat Pembayaran Pajak, Tata cara Pembayaran, dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak;

 

MEMUTUSKAN :

 

 

Menetapkan

:

Memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak :

 

 

Nama

:

………………………………………

 

 

NPWP

:

………………………………………

 

 

Alamat

:

………………………………………

 

 

untuk menunda pembayaran pajak atas utang pajak berdasarkan

STP

SKPKB

SKPKBT

SK. Pembetulan

SK. Keberatan

Putusan Banding sebagai berikut :

 

 Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

Nomor Ketetapan/

Keputusan/Putusan

Tgl jatuh

tempo

pembayaran

Jumlah pajak

yang masih harus

dibayar (Rp)

 

 

 

 

 

 

dengan ketentuan sebagai berikut :

 

Angsuran ke

Jumlah angsuran

Jumlah bunga

Tanggal

pembayaran

………………………………

Rp ………………………

Rp ………………………

………………………………

………………………………

Rp ………………………

Rp ………………………

………………………………

………………………………

Rp ………………………

Rp ………………………

………………………………

………………………………

Rp ………………………

Rp ………………………

………………………………

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Beri tanda X pada yang sesuai

KP. RIKPA 4.3-97

 

…………………,…………………20……………

A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

…………………,……………………………… 

 

 

 

…………………………………………………

NIP.

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK.........................

 

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : KEP       /WPJ.     /KP         /20

 

TENTANG

 

PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK

 

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

 

 

 

Membaca

:

Surat Permohonan Menunda Pembayaran Pajak Nomor……………… tanggal …………………… yang diajukan oleh Wajib Pajak.........NPWP;

 

Menimbang

:

Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994;

 

Mengingat

:

1.

Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566);

 

 

2.

Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Tempat Pembayaran Pajak, Tata cara Pembayaran, dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak;

 

MEMUTUSKAN :

 

Menetapkan

:

Memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak :

 

 

Nama

:

………………………………………

 

 

NPWP

:

………………………………………

 

 

Alamat

:

………………………………………

 

 

untuk menunda pembayaran pajak atas utang pajak berdasarkan

STP

SKPKB

SKPKBT

SK. Pembetulan

SK. Keberatan

Putusan Banding sebagai berikut :

 

 

Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

Nomor Ketetapan/

Keputusan/Putusan

Tgl jatuh

tempo

pembayaran

Jumlah pajak

yang masih harus

dibayar (Rp)

 

 

 

 

 

 

dengan ketentuan sebagai berikut :

sampai dengan tanggal…………………………………

dengan dikenakan bunga sejumlah Rp ………………………………

 

 

 

 

 

 

 

 

Beri tanda X pada yang sesuai

 

………………,…………………20……………

A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

………………………………………………………

 

 

 

………………………………………………………

NIP.

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK ………………………………

 

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : KEP       /WPJ.     /KP         /20

 

TENTANG

 

PENOLAKAN ATAS PERMOHONAN ANGSURAN/PENUNDAAN)

PEMBAYARAN PAJAK

 

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

 

 

 

Membaca

:

Surat Permohonan Menunda Pembayaran Pajak Nomor…………………… tanggal …………………………, yang diajukan oleh Wajib Pajak ……………… NPWP;

 

Menimbang

:

Bahwa setelah diadakan penelitian ternyata alasan-alasan Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994;

 

Mengingat

:

1.

Pasal 9 ayat (4) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3566);

 

 

2.

Pasal 9 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 606/KMK.04/1994;

 

MEMUTUSKAN :

 

Menetapkan

:

Menolak Permohonan Angsuran/Penundaan*) Pembayaran Pajak yang diajukan oleh Wajib Pajak :

 

 

Nama

:

………………………………………

 

 

NPWP

:

………………………………………

 

 

Alamat

:

………………………………………

 

 

 

 

 

 

 

 

*) Coret yang tidak perlu

 

KP. RIKPA 4.5-97

 

………………,…………………20……………

A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

………………………………………………………

 

 

 

………………………………………………………

NIP.

 

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK.........................

 

TEGURAN

 

Nomor : ……………………………

 

Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :

 

Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

No.& tgl.STP/SKPKB/SKPKBT

/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/

Putusan Banding *)

Tgl jatuh tempo

pembayaran

Jumlah tunggakan

pajak (Rp)

 

 

 

 

 

 

Jumlah : Rp …………………………………

 

(………………………………………………………………………………………………………………………………………………………)

 

 

Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 maka diminta kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran ini.

 

Dalam hal ini Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar Saudara segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan).

 

PERHATIAN

 

PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 7 (TUJUH) HARI SETELAH TANGGAL SURAT TEGURAN INI. SESUDAH BATAS WAKTU ITU TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENERBITAN SURAT PAKSA.

(Pasal 18 Ayat (2) UU Nomor 9 Tahun 1994)

(Pasal 8 UU Nomor 19 Tahun 1997)

 

…………………,……………………20………………

Kepala Kantor

 

 

 

………………………………………………

NIP…………………………………………

 

*) Coret yang tidak perlu

KP. RIKPA 4.6-97

   


 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK…………………………………

 

Kepada Yth.

 

 

Nama

:

…………………………

 

 

NPWP

:

…………………………

 

 

Alamat

:

…………………………

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK……………………………………

 

SURAT PERINTAH PENAGIHAN PAJAK SEKETIKA DAN SEKALIGUS

 

Nomor :…………………………………………

 

Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 20 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, dengan ini diperintahkan kepada :

 

Nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak

:

…………………………

NPWP

:

…………………………

Alamat

:

…………………………

 

Untuk melunasi sekaligus utang pajak sejumlah Rp ……………………………… menurut perincian berikut:

 

Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

No.& tgl.STP/SKPKB/SKPKBT

/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/

Putusan Banding *)

Tgl jatuh tempo

pembayaran

Jumlah tunggakan

pajak (Rp)

 

 

 

 

 

 

Jumlah : Rp …………………………………

 

(………………………………………………………………………………………………………………………………………………………)

 

pada hari……………………… tanggal ……………………bulan …………………tahun ……………………

 

 

 

 

 

 

 

*) Coret yang tidak perlu

KP. RIKPA 4.7-97

 

…………………,……………………20………………

Kepala Kantor

 

 

 

………………………………………………

NIP…………………………………………

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK…………………………………

 

SURAT PAKSA

Nomor : ………………………

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

 

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

 

Menimbang

:

…………………………

Nama Wajib Pajak/Penanggung Pajak

:

…………………………

NPWP

:

…………………………

Alamat

:

…………………………

 

 

…………………………

 

menunggak pajak sebagaimana tercantum di bawah ini :

 

Jenis

Pajak

Tahun

Pajak

No.& tgl.STP/SKPKB/SKPKBT

/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/

Putusan Banding *)

Jumlah tunggakan

pajak (Rp)

 

 

 

 

 Jumlah : Rp …………………………………

 

(………………………………………………………………………………………………………………………………………………………)

 

Dengan ini :

1.

Memerintahkan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar jumlah tunggakan pajak tersebut ke kantor Pos dan Giro / Bank Persepsi, ditambah dengan biaya penagihan dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudah pemberitahuan Surat Paksa ini.

2.

Memerintahkan kepada Jurusita yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan penyitaan atas barang-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak apabila dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi.

 

 

PERHATIAN

 

PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU  2 x 24 JAM SETELAH MENERIMA SURAT PAKSA INI.

SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENYITAAN

(Pasal 12 Ayat (1) UU No. 19 Tahun 1997)

 

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Kepala Kantor

 

 

 

……………………………………………

NIP ………………………………………

 

*) Coret yang tidak perlu

KP. RIKPA 4.8-97

 


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK……………………………………

 

BERITA ACARAPEMBERITAHUAN SURAT KUASA

 

Pada hari ini…………………………… tanggal ……………………19………………atas permintaan Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang memilih tempat kedudukan di Kantor  …………………………… di………………………… saya, Jurusita Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak …………………………… bertempat kedudukan di …………………………………………

 

MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI

 

Kepada Saudara…………………………bertempat tinggal di ………………………………… berkedudukan sebagai ………………………….Surat Paksa disebaliknya ini tertanggal ………………………………… dan saya, Jurusita Pajak, berdasarkan ketentuan Surat Paksa tersebut memerintahkan kepada Penanggung Pajak supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam, memenuhi isi Surat Paksa dan oleh karena itu harus menyetor di Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro ……………………………… sebanyak Rp ………………… dengan tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan biaya selanjutnya, dan jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan, maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak akan disita dan dijual di muka umum/dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar utang pajak, denda, bunga, dan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan ini.

 

Surat Paksa ini dapat dilanjutkan dengan tindakan PENCEGAHAN dan PENYANDERAAN.

 

Saya, Jurusita Pajak, telah menyerahkan salinan Surat Paksa ini kepada Wajib Pajak/Penanggung Pajak, dan saya lakukan di tempat tinggal/kedudukan orang pribadi/badan yang menanggung pajak.

 

Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada ………………………… bertempat tinggal di  ………………disebabkan ………………

 

Yang menerima salinan Surat Paksa,

 

 

 

(…………………………………………)

Jabatan …………………………

 

Jurusita Pajak,

 

 

 

(……………………………………)

Jabatan……………………………

 

Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut :

Biaya harian Jurusita

Rp …………………………………

Biaya perjalanan

Rp …………………………………

Jumlah

Rp …………………………………

 

*) Coret yang tidak perlu