1   2   3

 

Lampiran 6

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-142/PJ/2005

Tanggal

:

31 Agustus 2005

 

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

……………………………………………………………………………(1)

 

 

 

 

 

DAFTAR TEMUAN PEMERIKSAAN PAJAK

 

TAHUN : ……………………………… (2)

 

NO.

URUT

POS-POS YANG DIKOREKSI

JUMLAH

KOREKSI

(Rp)

 

DASAR DILAKUKAN

KOREKSI

 

(3)

(4)

(5)

 

 

 

 

 

 

(6)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menyetujui,

……………………………………………………

 

 

 

………………………………………… (11)

NIP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

………………………………………… (7)

 

Ketua Kelompok,

 

 

 

………………………………………… (8)

NIP

 

Ketua Tim,

 

 

 

………………………………………… (9)

NIP

 

Anggota Tim,

 

 

 

………………………………………… (10)

NIP

 

 

 


 

 

PETUNJUK PENGISIAN

DAFTAR TEMUAN PEMERIKSA PAJAK

 

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama dan alamat UP3 yang melakukan pemeriksaan.

Angka 2

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa.

Angka 3

:

Cukup jelas.

Angka 4

:

Diisi dengan pos-pos yang dikoreksi sesuai dengan SPT Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 5

:

Diisi dengan nilai koreksi yang ditemukan.

Angka 6

:

Diisi dengan dasar dilakukannya koreksi serta penjelasannya.

Angka 7

:

Diisi dengan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun dikeluarkannya Daftar Temuan Pemeriksaan Pajak.

Angka 8

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Ketua Kelompok Tim Pemeriksa.

Angka 9

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa.

Angka 10

:

Diisi dengan NIP dan tanda tangan Anggota Tim Pemeriksa.

Angka 11

:

Diisi dengan Nama, NIP dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak serta cap jabatan.

 

 

 


 

Lampiran 7

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-142/PJ/2005

Tanggal

:

31 Agustus 2005

 

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

……………………………………………………………………… (1)

 

 

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK

NOMOR : PRIN ………………………………………… (2)

 

            Diperintahkan kepada Pemeriksa yang namanya tersebut dibawah ini :

No.

Nama/NIP

Pangkat/Gol.

Jabatan

 

(3)

 

(4)

(5)

(6)

 

 

 

untuk melakukan pemeriksaan dengan korespondensi terhadap Wajib Pajak :

No.

Nama dan NPWP

Jenis Pajak

Tahun Pajak

Ket

 

(7)

 

(8)

(9)

(10)

(11)

 

Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.

 

 

 

 

a.n. Direktur Jenderal Pajak

…………………………………………

 

 

 

………………………………..(12)

NIP

 

 

 

  


 

 

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK

 

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama UP3 yang melaksanakan pemeriksaan.

Angka 2

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

Angka 3

:

Cukup jelas.

Angka 4

:

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Angka 5

:

Diisi dengan pangkat dan golongan Pemeriksa Pajak.

Angka 6

:

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak. Apabila pemeriksa berbentuk “Tim”, diisi dengan “Ketua Kelompok”, “Ketua Tim” atau “Anggota Tim”

Angka 7

:

Cukup jelas

Angka 8

:

Diisi dengan Nama-nama dan NPWP Wajib Pajak yang diperiksa

Angka 9

:

Diisi dengan jenis pajak yang diperiksa

Angka 10

:

Diisi dengan tahun Pajak yang diperiksa.

Angka 11

:

Diisi dengan keterangan yang diperlukan

Angka 12

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak serta cap jabatan.

 

 

 

 


 

Lampiran 8

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-142/PJ/2005

Tanggal

:

31 Agustus 2005

 

 

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

……………………………………………………………………………… (1)

 

 

 

 

Nomor

:

 

 ………………………,……………………20…………

Lampiran

:

 

 

Hal

:

Permintaan Keterangan dalam rangka

Pemeriksaan dengan Korespondensi

 

 

 

Yth. …………………………………………………

…………………………………………………………

 

 

            Berdasarkan data …………………………….. (2) yang kami miliki, Saudara belum melaksanakan kewajiban perpajakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak nomor Prin - …………………  tanggal ………………………. (3) dilakukan pemeriksaan di bidang perpajakan terhadap Wajib Pajak :

 

Nama

:

………………………………………………

(4)

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(5)

Alamat

:

………………………………………………

 

 

 

………………………………………………

(6)

Tahun Pajak

:

………………………………………………

(7)

Kode Pemeriksaan

:

 

 

 

 

(8)

Tujuan Pemeriksaan

:

………………………………………………

(9)

 

            Sehubungan dengan pemeriksaan tersebut, diminta kepada Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir, memberikan keterangan dan penjelasan secara tertulis disertai bukti atas data diatas serta mengirimkannya ke Kotak Pos ………………………………/………………… (10) paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal surat permintaan ini.

 

            Keterangan dan penjelasan secara tertulis disertai bukti pendukung yang Saudara kirimkan dapat menghindarkan penghitungan dan  penetapan kewajiban perpajakan Saudara secara jabatan.

 

            Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

 

 

 

 

a.n. Direktur Jenderal Pajak

…………………………………………

 

 

 

…………………………………(11)

NIP

 

 


 

 

PETUNJUK PENGISIAN

PERMINTAAN KETERANGAN DALAM RANGKA

PEMERIKSAAN DENGAN KORESPONDENSI

 

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama UP3 yang melaksanakan pemeriksaan.

Angka 2

:

Diisi dengan data yang menjadi dasar dilakukannya pemeriksaan.

Angka 3

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.

Angka 4

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 5

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 6

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 7

:

Diisi dengan jenis dan tahun pajak yang diperiksa.

Angka 8

:

Diisi dengan kode pemeriksaan berdasarkan kode kriteria pemilihan SPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Angka 9

:

Diisi dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan.

Angka 10

:

Diisi dengan nomor kotak pos atau alamat lain yang ditentukan oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 11

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak serta cap jabatan.

 

 

 


 

Lampiran 9

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-142/PJ/2005

Tanggal

:

31 Agustus 2005

 

 

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

………………………………………………………………………………… (1)

 

 

Nomor

:

………………………... (2)

 ……………………… (3)

Lampiran

:

………………………... (4)

 

Hal

:

Permintaan Keterangan II dalam rangka

Pemeriksaan dengan Korespondensi

 

 

 

 

 

Yth. ……………………………………………(5)

…………………………………………………………

 

 

            Menindaklanjuti surat kami terdahulu nomor ………………………… tanggal …………………… (6), namun sampai dengan batas waktu yang ditentukan Saudara :

 

belum mengisi/mengirimkan

 

 

 

hanya mengisi/mengirimkan sebagian

(7)

 

 

kuesioner, keterangan/penjelasan, dan bukti pendukung yang kami minta.

 

            Sehubungan dengan hal tersebut, diminta kepada Saudara untuk segera mengisi  kuesioner, memberikan keterangan dan penjelasan secara tertulis disertai dengan bukti pendukung dan mengirimkannya ke Kotak Pos ………………………./………………………….(8) paling lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal surat permintaan ini.

 

            Bilamana Saudara tetap tidak memberikan keterangan dan penjelasan dimaksud maka kewajiban perpajakan Saudara dapat dihitung dan ditetapkan secara jabatan.

 

            Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

 

a.n. Direktur Jenderal Pajak

………………………………......

 

 

 

………………………………..(9)

NIP

 

 

 

 


 

 

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT KETERANGAN II

DALAM RANGKA PEMERIKSAAN DENGAN KORESPONDENSI

 

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama UP3 yang melaksanakan pemeriksaan.

Angka 2

:

Diisi dengan nomor Surat Permintaan Keterangan II dalam rangka Pemeriksaan dengan Korespondensi.

Angka 3

:

Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Keterangan II dalam rangka Pemeriksaan dengan Korespondensi.

Angka 4

:

Cukup jelas

Angka 5

:

Nama dan alamat Wajib Pajak yang diperiksa

Angka 6

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permintaan Keterangan dalam rangka Pemeriksaan dengan Korespondensi.

Angka 7

:

Diisi dengan menandai [X] atau [Φ] pada kotak yang diperlukan.

Angka 8

:

Diisi dengan nomor kotak pos atau alamat lain yang ditentukan oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 9

:

Diisi dengan nama, NIP,dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak serta cap jabatan.

 

 

 


 

Lampiran 10

Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-142/PJ/2005

Tanggal

:

31 Agustus 2005

 

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

…………………………………………………………………………… (1)

 

 

 

 

 

 

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN KETERANGAN

DALAM RANGKA PEMERIKSAAN DENGAN KORESPONDENSI

 

            Pada hari ini ………………………………. tanggal ……………………. bulan ……………………………………. tahun ………………………………………… (2) berdasarkan Surat Permintaan Keterangan dalam rangka pemeriksaan pajak dengan korespondensi Nomor ………………………… tanggal ……………………, (3) maka kami yang tersebut dibawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pada ………………………… (4) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

Nama

:

………………………………………………

(5)

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

Alamat

:

………………………………………………

(7)

 

Pada hari, tanggal dan waktu yang telah ditentukan dalam Surat Permintaan Keterangan, Wajib Pajak tidak memberikan keterangan dan penjelasan secara tertulis disertai bukti, dengan demikian terhadap Wajib Pajak tersebut dapat diterbitkan ketetapan pajak secara jabatan.

 

            Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya sesuai sumpah jabatan dan disadari sepenuhnya akan akibat hukum yang timbul dikemudian hari serta ditutup dan ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengetahui,

……………………………………………………

 

 

 

………………………………………… (11)

NIP

 

 

 

 

 

 

 

Tim Pemeriksa Pajak

Ketua Kelompok,

 

 

 

………………………………………… (8)

NIP

 

Ketua Tim.

 

 

 

………………………………………… (9)

NIP

 

Anggota,

 

 

 

………………………………………… (10)

NIP

 

 

 

 


 

 

PETUNJUK PENGISIAN

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN KETERANGAN DALAM

RANGKA PEMERIKSAAN DENGAN KORESPONDENSI

 

 

Angka 1

:

Diisi dengan nama UP3 yang melaksanakan pemeriksaan.

Angka 2

:

Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Keterangan dalam rangka Pemeriksaan dengan Korespondensi oleh Wajib Pajak.

Angka 3

:

Diisi dengan Nomor dan tanggal Surat Permintaan Keterangan dalam rangka Pemeriksaan dengan Korespendensi (dalam hal Surat Permintaan Keterangan dikirim sampai dua kali diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permintaan Keterangan II).

Angka 4

:

Diisi dengan nama UP3 yang melaksanakan pemeriksaan.

Angka 5

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 6

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 7

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Angka 8

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Ketua Kelompok Tim Pemeriksa.

Angka 9

:

Diisi dengan nama NIP dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa.

Angka 10

:

Diisi dengan NIP dan tanda tangan Anggota Tim Pemeriksa

Angka 11

:

Diisi dengan NIP dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak serta cap jabatan.