Lampiran
I Keputusan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-
83/BC/1999 |
Tanggal |
: |
31
Desember 1999 |
TATACARA
PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PIB SECARA MANUAL
1. |
Importir/PPJK
mengisi PIB dalam 3 (tiga) rangkap dan menghitung sendiri bea masuk, cukai
dan pajak dalam rangka impor untuk kemudian melakukan pembayaran ke Bank Devisa
Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat pengeluaran barang dengan
mendapatkan bukti pembayaran. |
||||||||||
2. |
Khusus
untuk PIB yang dikembalikan sebagaimana dimaksud dalam butir 7.6.2, Importir/PPJK
segera memperbaiki atau memenuhi hal-hal yang diminta oleh Pejabat yang
menetapkan jalur pengeluaran barang dan menyerahkan kembali kepada Pejabat
yang menerima dokumen. |
||||||||||
3. |
Bank Devisa
Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menerima pembayaran bea masuk,
cukai dan pajak dalam rangka impor berdasarkan PIB sebagaimana dimaksud dalam
butir 1 dan membubuhkan nomor dan tanggal pembayaran pada PIB dan bukti
pembayaran. |
||||||||||
4. |
Importir/PPJK
menyerahkan PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 1 beserta dokumen pelengkap
pabean dan bukti pembayaran kepada Pejabat yang menerima dokumen pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pengeluaran barang. |
||||||||||
5. |
Dalam
hal identitas Importir/PPJK mengalami perubahan, perubahan tersebut wajib
diberitahukan kepada Pejabat yang bersangkutan. |
||||||||||
6. |
Pejabat
yang menerima dokumen melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
6.1. |
menerima
berkas PIB baru atau perbaikan; |
|||||||||
|
6.2. |
menerima
pemberitahuan dari Pejabat yang mengelola penagihan tentang Importir/PPJK
yang mempunyai tunggakan Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk
(SPKPBM) lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penerbitan; |
|||||||||
|
6.3. |
memeriksa
identitas Importir/PPJK dan apabila terdapat perbedaan antara yang tercantum
dalam PIB dan yang tercantum dalam profil Importir/PPJK, menginformasikan
kepada Pejabat yang mengelola informasi guna penelitian lebih lanjut; |
|||||||||
|
6.4. |
meneliti
ada/tidaknya SPKPBM atas nama Importir/PPJK yang bersangkutan yang belum
diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau data Importir/PPJK yang termasuk
dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal, Kepala Kantor
Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : |
|||||||||
|
|
6.4.1. |
apabila
ada, PIB atas nama Importir/PPJK yang bersangkutan tidak dilayani; |
||||||||
|
|
6.4.2. |
apabila
tidak ada, PIB dilayani dengan memberikan bukti penerimaan (BCF 2.1 A); |
||||||||
|
6.5. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang; |
|||||||||
|
6.5. |
mengembalikan
berkas PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 7.6.2 dan menerima kembali bukti
penerimaan sebagaimana dimaksud pada butir 6.4.2. dari Importir/PPJK. |
|||||||||
7. |
Pejabat
yang menetapkan jalur pengeluaran barang melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
7.1. |
menerima
berkas PIB dari Pejabat yang menerima dokumen; |
|||||||||
|
7.2. |
meneliti
kebenaran pengisian PIB, kelengkapan Dokumen Pelengkap Pabean dan kejelasan
uraian barang sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menetapkan
klasifikasi dan nilai pabean barang impor; |
|||||||||
|
7.3. |
meneliti
pemenuhan persyaratan ketentuan larangan/pembatasan impor serta fasilitas
impor; |
|||||||||
|
7.4. |
mencocokkan
nomor tanda pembayaran dan jumlah pembayaran yang tercantum di dalam PIB dengan
bukti pembayaran; |
|||||||||
|
7.5. |
menuangkan
hasil penelitian butir 7.2 sampai dengan butir 7.4 ke dalam lembar penelitian
BCF 2.1 B; |
|||||||||
|
7.6. |
membuat
keputusan hasil penelitian butir 7.5 : |
|||||||||
|
|
7.6.1. |
apabila
diterima, membukukan dan mendaftarkan PIB ke dalam BCP-BC 2.0 guna penetapan
jalur pengeluaran barang; |
||||||||
|
|
7.6.2. |
apabila
tidak diterima, mengembalikan berkas PIB kepada Importir/PPJK dengan menggunakan
Nota Pengembalian (BCF 2.1 C) disertai dengan penjelasan tentang hal-hal yang
harus diperbaiki atau dilengkapi; |
||||||||
|
7.7. |
menetapkan
jalur pengeluaran barang dengan memperhatikan NHI/NI : |
|||||||||
|
|
7.7.1 |
hijau,
apabila tidak ada NHI/NI; |
||||||||
|
|
7.7.2. |
merah,
apabila ada NHI/NI; |
||||||||
|
7.8. |
dalam
hal ditetapkan jalur hijau, melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
|
7.8.1. |
menerbitkan
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) dalam 2 (dua) rangkap dengan
peruntukan : |
||||||||
|
|
|
a. |
rangkap
kesatu, kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
|||||||
|
|
|
b. |
rangkap
kedua, kepada Importir/PPJK untuk pengeluaran barang; |
|||||||
|
|
7.8.2. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang memeriksa dokumen hijau untuk penelitian
kebenaran klasifikasi, pembebanan, cukai, nilai pabean, penghitungan dan pelunasan
bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor; |
||||||||
|
|
7.8.3. |
apabila
terdapat barang impor berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan
eceran, hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada
di bawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda pelunasan atau pengawasan
cukai sesuai ketentuan yang berlaku; |
||||||||
|
7.9. |
dalam
hal ditetapkan jalur merah : |
|||||||||
|
|
7.9.1. |
menerbitkan
Surat Pemberitahuan Jalur Merah/SPJM (BCF 2.3. A) untuk diserahkan kepada
Importir/PPJK; |
||||||||
|
|
7.9.2. |
menerbitkan
Instruksi Pemeriksaan (BCF 2.3 B); |
||||||||
|
|
7.9.3. |
mengirimkan
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list yang telah
mendapat tanda pengesahan kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan
barang; dan |
||||||||
|
|
7.9.4. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang memeriksa dokumen merah untuk penyelesaian
lebih lanjut. |
||||||||
8. |
Pejabat
yang melaksanakan pemeriksaan barang melakukan kegiatan: |
||||||||||
|
8.1. |
menerima
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang
menetapkan jalur pengeluaran barang; |
|||||||||
|
8.2. |
menerima
pengembalian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Pejabat yang memeriksa
Dokumen merah untuk dilakukan perbaikan; |
|||||||||
|
8.3. |
melakukan
pemeriksaan fisik dan/atau mengambil contoh barang impor bila diperlukan
serta menuangkan hasil pemeriksaan berikut kesimpulan ke dalam LHP; Pengambilan contoh barang impor dilakukan
dengan memperhatikan segi keamanan; |
|||||||||
|
8.4. |
menyerahkan
LHP, invoice dan/atau packing list dan contoh barang impor bila ada, kepada
Pejabat yang memeriksa dokumen merah untuk penelitian lebih lanjut,
selambatlambatnya 40 jam kerja sejak PIB mendapatkan Nomor Pendaftaran; dalam
hal melebihi batas waktu yang ditetapkan, harus dipertanggungjawabkan kepada
Kepala Kantor. |
|||||||||
9. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen hijau melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
9.1. |
menerima
berkas PIB jalur hijau dari Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang
dan melakukan penelitian kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean,
penghitungan dan pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
|||||||||
|
|
9.1.1. |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi
kepada Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan
verifikasi/audit, jika diperlukan; |
||||||||
|
|
9.1.2. |
apabila
tidak diterima : |
||||||||
|
|
|
a. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor menerbitkan Nota Pembetulan dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan
sanksi administrasi berupa denda dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan
SPKPBM. SPKPBM diterbitkan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB |
||||||
|
|
|
b. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada
Importir/PPJK; |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB. |
||||||
|
9.2. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||||||
10. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen merah melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
10.1 |
menerima
berkas PIB jalur merah dari Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang;
|
|||||||||
|
10.2 |
menerima
LHP berikut invoice dan/atau packing list serta contoh barang, bila ada,
dan/atau menerima kembali LHP yang telah diperbaiki dari Pejabat yang
melaksanakan pemeriksaan barang; |
|||||||||
|
10.3 |
mengembalikan
LHP yang kurang jelas, disertai penjelasan mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
|||||||||
|
10.4. |
mengirimkan
contoh barang ke laboratorium DJBC guna identifikasi barang bila diperlukan; |
|||||||||
|
10.5. |
meneliti
lebih lanjut LHP dan membandingkan dengan berkas PIB untuk menetapkan
kebenaran jenis dan jumlah barang, klasifikasi, cukai, nilai pabean dan
pemenuhan ketentuan larangan/pembatasan serta fasilitas impor : |
|||||||||
|
|
10.5.1. |
dalam
hal jenis barang sesuai, menerbitkan SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan
peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8.1, selanjutnya melakukan
kegiatan : |
||||||||
|
|
|
a. |
melakukan
penelitian kebenaran klasifikasi, pembebanan, nilai pabean, penghitungan dan
pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
|||||||
|
|
|
|
- |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi kepada
Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan verifikasi/audit,
jika diperlukan; |
||||||
|
|
|
|
- |
apabila
tidak diterima : |
||||||
|
|
|
|
|
i. |
yang mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
menerbitkan Nota Pembetulan dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan sanksi
administrasi berupa denda dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan
SPKPBM; SPKPBM diterbitkan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2
(dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk
diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB. |
||||
|
|
|
b. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||||
|
|
10.5.2. |
dalam
hal jenis barang tidak sesuai, melakukan kegiatan : |
||||||||
|
|
|
a. |
meneliti
dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, nilai pabean serta besarnya bea
masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor dan apabila hasil
penelitian tersebut : |
|||||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
menerbitkan Nota Pembetulan (dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan
sanksi administrasi berupa denda) dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan
SPKPBM. SPKPBM diterbitkan selambatlambatnya pada
hari kerja berikutnya; |
|||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||||
|
|
|
|
|
menerbitkan
SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam
butir 7.8.1 apabila kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau
dipertaruhkan jaminan. |
||||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
|||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||||
|
|
|
|
|
menerbitkan
SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam
butir 7.8.1. |
||||||
|
|
|
b. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||||
|
|
10.5.3. |
dalam
hal contoh barang dikirimkan ke laboratorium, penerbitan SPPB dapat dilakukan
dengan pertimbangan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tanpa menunggu hasil
pemeriksaan laboratorium. |
||||||||
|
|
10.5.4. |
dalam
hal terdapat barang impor yang terkena ketentuan larangan/pembatasan
impor : |
||||||||
|
|
|
a. |
menyatakan
barang impor tersebut sebagai barang yang dikuasai negara dan menerbitkan Nota
Pemberitahuan dalam 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan : |
|||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu, untuk Importir/PPJK; |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua, untuk Pejabat yang mengelola informasi; |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
ketiga, untuk disematkan pada berkas PIB; |
||||||
|
|
|
b. |
menyelesaikan barang impor
sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara, ketentuan larangan/pembatasan
impor telah dipenuhi oleh Importir/PPJK,
dengan kegiatan : |
|||||||
|
|
|
|
- |
meneliti dan menetapkan
klasifikasi, pembebanan, nilai pabean, serta bea masuk, cukai dan pajak dalam
rangka impor : |
||||||
|
|
|
|
|
i. |
yang mengakibatkan kekurangan
pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor menerbitkan Nota
Pembetulan dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan sanksi administrasi
berupa denda dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM. SPKPBM diterbitkan
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
|
menerbitkan SPPB dalam 2 (dua)
rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8.1 apabila
kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau dipertaruhkan jaminan. |
|||||
|
|
|
|
|
ii. |
yang mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2
(dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
|
menerbitkan SPPB dalam 2 (dua) rangkap
dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8.1; |
|||||
|
|
|
|
- |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
||||||
|
|
|
c. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuan larangan/pembatasan impor tidak dipenuhi oleh Importir/PPJK sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 235/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996; |
|||||||
|
|
10.5.5. |
apabila terdapat barang impor
berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan eceran, hanya dapat dikeluarkan
dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada dibawah pengawasan pabean
setelah dilekati tanda pelunasan atau pengawasan cukai sesuai ketentuan yang
berlaku. |
||||||||
11. |
Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang, melakukan kegiatan: |
||||||||||
|
11.1. |
menerima
SPPB rangkap kesatu dari Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran
barang/Pejabat yang memeriksa dokumen hijau/merah dan SPPB rangkap kedua dari Importir/PPJK; |
|||||||||
|
11.2 |
membukukan SPPB ke dalam buku untuk
SPPB; |
|||||||||
|
11.3 |
mencocokkan data SPPB rangkap
kedua dengan rangkap kesatu: |
|||||||||
|
|
11.3.1. |
kedapatan sesuai, dapat dilayani
pengeluarannya; |
||||||||
|
|
11.3.2. |
kedapatan
tidak sesuai, tidak dapat dilayani pengeluarannya, SPPB rangkap kesatu
disimpan oleh Pejabat yang mengeluarkan barang selama 12 (dua belas) jam : |
||||||||
|
|
|
a. |
apabila diselesaikan dalam jangka
waktu tersebut, dapat dilayani pengeluarannya; |
|||||||
|
|
|
b. |
apabila tidak diselesaikan dalam
jangka waktu tersebut, dikirimkan ke Pejabat yang mengelola informasi dengan
disertai penjelasan secukupnya; |
|||||||
|
11.4. |
mengawasi pengeluaran barang dengan
mencocokkan SPPB dengan identitas dan jumlah kemasan/peti kemas yang
bersangkutan : |
|||||||||
|
|
11.4.1. |
kedapatan sesuai, barang impor
dapat dikeluarkan; |
||||||||
|
|
11.4.2. |
kedapatan
tidak sesuai, barang impor tidak dapat dikeluarkan dan SPPB dikembalikan
kepada Pejabat yang menetapkan jalur pengeluaran barang/Pejabat yang
memeriksa dokumen hijau/merah untuk penyelesaian lebih lanjut; |
||||||||
|
|
11.4.3. |
kedapatan
identitas sesuai dan jumlah kemasan/peti kemas kurang, memberikan catatan
pada SPPB yang bersangkutan, yang penanganan selanjutnya dilaksanakan sesuai
ketentuan dalam Lampiran XIII Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor
: KEP-15/BC/1999; |
||||||||
|
11.5. |
memberikan
catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB, kemudian mengirimkan SPPB
rangkap kesatu kepada Pejabat yang mengelola manifest dan informasi untuk
ditatausahakan lebih lanjut dan digunakan sebagai dasar untuk menutup pos BC
1.1; |
|||||||||
|
11.6. |
melakukan
penegahan pengeluaran barang impor yang telah memperoleh SPPB segera setelah
diterimanya NHI/NI dan memberi catatan tentang penegahan tersebut pada SPPB
yang bersangkutan; |
|||||||||
|
11.7. |
mengembalikan SPPB rangkap kedua
kepada Importir/PPJK setelah diberi catatan pengeluaran. |
|||||||||
12. |
Pejabat yang mengelola manifest
dan informasi melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
12.1. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
|||||||||
|
12.2. |
menutup Pos BC 1.1 yang
bersangkutan dan menatausahakannya sesuai tatacara sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran IX Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-15/BC/1999; |
|||||||||
|
12.3. |
mengirimkan SPPB kepada Pejabat
yang melaksanakan pendistribusian dokumen selambat-lambatnya pada hari kerja
berikutnya untuk disematkan pada PIB yang bersangkutan; |
|||||||||
|
12.4. |
memantau PIB yang dimasukkan pada
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; |
|||||||||
|
12.5. |
menerbitkan NI dan mengirimkan
kepada : |
|||||||||
|
|
12.5.1. |
Pejabat yang menetapkan jalur
pengeluaran barang atau Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||||
|
|
12.5.2. |
Kepala Kantor Wilayah up. Kepala
Bidang Pencegahan dan Penyidikan. |
||||||||
13. |
Pejabat yang melaksanakan
pendistribusian dokumen melakukan kegiatan: |
||||||||||
|
13.1. |
menerima berkas PIB yang telah
diterbitkan SPPB-nya dari Pejabat yang memeriksa dokumen hijau/merah. |
|||||||||
|
13.2. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
mengelola manifest dan informasi; |
|||||||||
|
13.3. |
menyematkan SPPB pada PIB yang
bersangkutan; |
|||||||||
|
13.4. |
menyerahkan
berkas PIB yang mendapat fasilitas impor sementara atau penangguhan atau yang
mendapat fasilitas pembebasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
PIB jalur merah yang pengeluaran barangnya dengan menyerahkan jaminan, kepada
Pejabat yang mengelola fasilitas; |
|||||||||
|
13.5. |
mengirimkan berkas PIB ke Kantor
Wilayah up. Bidang Verifikasi sesuai ketentuan yang berlaku; |
|||||||||
|
13.6. |
menatausahakan PIB sesuai
tatacara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan Direktur Jenderal
Bea dan Cukai Nomor : KEP-15/BC/1999. |
|||||||||
14. |
Pejabat yang mengelola
penagihan/pengembalian melakukan kegiatan: |
||||||||||
|
14.1. |
menerima berkas PIB yang pengeluaran
barangnya dengan jaminan untuk pemantauan penyelesaiannya; |
|||||||||
|
14.2. |
menerbitkan
SPKPBM selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah diterimanya Nota
Pembetulan dari Pejabat yang memeriksa dokumen hijau/merah dan memantau tanggal
jatuh tempo pelunasannya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 22/KMK.05/1999 tanggal 15 Januari
1999; |
|||||||||
|
14.3. |
menerima SSBC dan/atau SSP atau BPBC
dan/atau BPPAI atas pelunasan SPKPBM; |
|||||||||
|
14.4. |
menerima dan menyelesaikan
permohonan pengembalian terhadap Nota Pembetulan tentang kelebihan pembayaran
yang diajukan oleh Importir; |
|||||||||
15. |
Pejabat yang mengelola fasilitas melakukan
kegiatan : |
||||||||||
|
15.1. |
menerima berkas PIB fasilitas
dari Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
|||||||||
|
15.2. |
melakukan pemantauan penyelesaian
atas PIB fasilitas; |
|||||||||
|
15.3 |
mengirimkan berkas PIB fasilitas
yang telah diselesaikan kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian
dokumen. |
|||||||||
16. |
Pejabat yang menatausahakan
penerimaan negara melakukan kegiatan : |
||||||||||
|
16.1. |
menerima
pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang dilakukan melalui
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dengan memberikan tanda bukti penerimaan
pembayaran (BPBC dan/atau BPPAI); |
|||||||||
|
16.2. |
menerima penyerahan jaminan atau
STTJ dari Importir/PPJK atas data PIB yang diajukan. |
|||||||||
Salinan
sesuai dengan aslinya Direktur
Teknis Kepabeanan u.b. Pjs.
Kepala Subdirektorat Impor ttd. S.
Rusdijanto. NIP
060034864 |
Direktur
Jenderal ttd. Dr.
R. B. Permana Agung, M.Sc. NIP.
060044475 |