LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/KMK.04/2003 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN
PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR DAN PENERIMAAN NEGARA ATAS
BARANG KENA CUKAI BUATAN DALAM NEGERI |
TATALAKSANA
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA
DALAM RANGKA
IMPOR MELALUI BANK DEVISA PERSEPSI
A. |
Importir atau Wajib Bayar |
|||
|
1. |
Mengisi dan menandatangani
formulir Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atau Pemberitahuan Impor Barang
Tertentu (PIBT) dengan lengkap dan benar. |
||
|
2. |
Menerima Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dan
atau denda administrasi/Surat Teguran (ST)/Surat Paksa (SP)/Surat
Pemberitahuan Sanksi Administrasi (SPSA) dari KPBC. |
||
|
3. |
Mengisi dan menandatangani
formulir SSPCP dalam rangkap 8 (delapan) dengan lengkap dan benar, untuk
pembayaran semua Mata Anggaran Penerimaan (MAP). |
||
|
4. |
Melakukan pembayaran di Bank
Devisa Persepsi yang sekota/sewilayah kerja dengan KPBC tempat pemenuhan kewajiban
Pabean dengan menyerahkan : |
||
|
|
a. |
PIB, PIBT yang telah diisi
dengan lengkap dan benar atau Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda administrasi /ST/SP/SPSA; |
|
|
|
b. |
SSPCP yang telah diisi dengan
lengkap dan benar; dan |
|
|
|
c. |
Uang pembayaran sejumlah
nominal yang tercantum dalam SSPCP. |
|
|
5. |
Menerima kembali PIB,PIBT,
Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau Denda administrasi
/ST/SP/SPSA dan SSPCP dari Bank Devisa Persepsi, untuk dilengkapi dan
diperbaiki, dalam hal dokumen tersebut belum diisi dengan lengkap dan benar. |
||
|
6. |
Menyerahkan kembali PIB, PIBT,
Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki
beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 4. |
||
|
7. |
Menerima kembali dokumen yang telah
dibubuhi tanda terima dari Bank Devisa Persepsi berupa : |
||
|
|
a. |
PIB, PIBT, Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP dan dokumen pelengkap pabean lainnya; dan |
|
|
|
b. |
SSPCP lembar ke-1a dalam
amplop tertutup untuk disampaikan ke KPBC, lembar ke-1b untuk Penyetor/Wajib
Pajak, serta lembar ke-3a dan lembar ke-3b untuk disampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP). |
|
|
8. |
Menyerahkan PIB, PIBT, Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP lembar ke-1a sebagaimana dimaksud dalam
butir 7 ke KPBC yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaaan dokumen dan
atau pengurusan pengeluaran barang. |
||
B. |
Bank Devisa Persepsi |
|||
|
1. |
Menerima kembali PIB, PIBT,
Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP dari Importir atau Wajib Bayar. |
||
|
2. |
Meneliti kebenaran penghitungan
Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor dalam PIB,PIBT dan SSPCP. |
||
|
|
a. |
Penelitian SSPCP terutama
mengenai : |
|
|
|
|
1. |
Jumlah uang yang akan dibayar
sesuai dengan PIB, PIBT, Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai,
PDRI dan atau Denda Administrasi/ST/SP/SPSA; |
|
|
|
2. |
Nomor Pokok Wajib Pajak
(N.P.W.P); |
|
|
|
3. |
Jenis Penerimaan (Bea Masuk,
Cukai, Denda Administrasi, Bunga, Biaya Surat Paksa, Jasa Pekerjaan, PPN, PPn
BM, dan PPh Pasal 22); |
|
|
|
4. |
Dokumen dasar (Nomor dan
Tanggal PIB, PIBT, Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai,
PDRI dan atau Denda Administrasi/ST/SP/SPSA); |
|
|
|
5. |
Kode Setoran; |
|
|
|
6. |
Kode Mata Anggaran Penerimaan
(MAP); |
|
|
|
7. |
KPBC tempat pemenuhan
kewajiban Pabean dan kode kantor; dan |
|
|
|
8. |
KPP. |
|
|
b. |
Untuk SSPCP dengan dokumen
dasar pembayaran Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI
dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA meneliti : |
|
|
|
|
1. |
Jumlah yang dibayar yang
tercantum dalam SSPCP dengan jumlah nominal yang tercantum dalam Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA;
dan |
|
|
|
2. |
Apakah pembayaran yang
dilakukan harus dikenakan bunga 2% (dua persen) tiap bulan atau tidak. |
|
3. |
Menerima uang pembayaran yang
jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum dalam SSPCP yang bersangkutan,
apabila PIB, PIBT, Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai,
PDRI dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP telah diisi dengan
lengkap dan benar. |
||
|
4. |
Mengembalikan PIB, PIBT, Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau Denda
Administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP kepada Importir atau Wajib Bayar untuk
dilengkapi dan diperbaiki, dalam hal dokumen tersebut belum diisi dengan
lengkap dan benar. |
||
|
5. |
Menerima kembali PIB, PIBT, Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki
beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 3. |
||
|
6. |
Merekam data penerimaan pada sistem
komputer untuk setiap Mata Anggaran Penerimaan (MAP) sesuai modul bank. |
||
|
7. |
Membubuhkan tanda terima dalam
SSPCP berupa : |
||
|
|
a. |
Tanggal dan waktu penerimaan
pembayaran, yaitu tanggal dan waktu penerimaan uang atau tanggal dan waktu
kliring jika Importir atau Wajib bayar membayar dengan uang giral; |
|
|
|
b. |
Nama dan Tanda tangan petugas
penerimaan pembayaran; |
|
|
|
c. |
Nomor SSPCP dan Unit Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN); |
|
|
|
d. |
Cap Bank yang bersangkutan;
dan |
|
|
|
e. |
Cap Tanggal Pelunasan dalam
PIB,PIBT, Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan
atau denda administrasi/ST/SP/SPSA. |
|
|
8. |
Menyerahkan kembali dokumen yang
telah dibubuhi tanda terima kepada Importir atau Wajib Bayar berupa : |
||
|
|
a. |
PIB, PIBT, Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA, dan dokumen pelengkap Pabean lainnya; dan |
|
|
|
b. |
SSPCP lembar ke-1a dalam
amplop tertutup untuk disampaikan ke KPBC, lembar ke-1b untuk Penyetor/wajib
Pajak,serta lembar ke-3a dan lembar ke-3b untuk disampaikan ke KPP. |
|
|
9. |
Mendistribusikan SSPCP kepada
: |
||
|
|
a. |
Lembar ke-1a untuk KPBC
melalui Penyetor/Wajib Pajak; |
|
|
|
b. |
Lembar ke-1b untuk
Penyetor/Wajib Pajak; |
|
|
|
c. |
Lembar ke-2a untuk KPBC
melalui KPKN; |
|
|
|
d. |
Lembar ke-2b dan ke-2c untuk
KPP melalui KPKN; |
|
|
|
e. |
Lembar ke-3a, dan ke-3b untuk
KPP melalui Penyetor/Wajib Pajak; dan |
|
|
|
f. |
Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
Persepsi. |
|
|
10. |
Menjawab permintaan konfirmasi
mengenai suatu pembayaran atau penyetoran apabila ada permintaan dari KPBC
atau KPP. |
||
B. |
Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara (KPKN) |
|||
|
1. |
Menerima SSPCP lembar ke-2a,
ke-2b, dan ke-2c dari Bank Devisa Persepsi. |
||
|
2. |
Mengirimkan SSPCP lembar ke-2a
ke KPBC. |
||
|
3. |
Mengirimkan SSPCP lembar ke-2b
dan ke-2c ke KPP. |
||
|
4. |
Menjawab permintaan konfirmasi
mengenai suatu setoran apabila ada permintaan dari KPBC atau KPP. |
||
C. |
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
(KPBC) |
|||
|
1. |
Menerima PIB, PIBT, Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau Denda
Administrasi/ST/SP/SPSA dan SSPCP dari importir atau Wajib Bayar. |
||
|
2. |
Meneliti kelengkapan dan
kebenaran pengisian PIB dan PIBT serta mencocokkan jumlah pembayaran yang tercantum
dalam SSPCP dengan jumlah Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor yang
seharusnya dibayar. |
||
|
3. |
Mencocokkan jumlah yang
dibayar yang tercantum dalam SSPCP dengan jumlah nominal yang tercantum dalam
Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA, dalam hal
pembayaran dilakukan dengan dokumen dasar Surat Penetapan Kekurangan
Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA. |
||
|
4. |
Meneliti SSPCP lembar ke-1a yang
diterima dari Bank Devisa Persepsi. |
||
|
5. |
Menatausahakan dokumen-dokumen
yang berkenaan dengan impor termasuk data SSPCP setiap hari, sesuai dengan
petunjuk yang ditetapkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. |
||
|
6. |
Meminta konfirmasi mengenai
suatu pembayarann atau penyetoran Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor kepada
Bank Devisa Persepsi atau KPKN. |
MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ttd,
BOEDIONO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
u.b.
KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN
ttd.
KOEMORO WARSITO, S.H.
NIP 060041898
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 84/KMK.04/2003 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR DAN PENERIMAAN NEGARA ATAS BARANG KENA
CUKAI BUATAN DALAM NEGERI |
TATALAKSANA
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA
DALAM RANGKA
IMPOR MELALUI KPBC
A. |
Importir atau Wajib Bayar |
||
|
1. |
Mengisi dan menandatangani
formulir PIB atau PIBT dengan lengkap dan benar. |
|
|
2. |
Menerima Surat Penetapan
Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA dari KPBC. |
|
|
3. |
Melakukan pembayaran di KPBC
tempat pemenuhan kewajiban Pabean dengan menyerahkan : |
|
|
|
a. |
PIB, PIBT yang telah diisi
dengan lengkap dan benar atau Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA; dan |
|
|
b. |
Uang pembayaran yang jumlahnya
sama dengan jumlah nominal yang tercantum dalam PIB, PIBT atau Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA yang bersangkutan. |
|
4. |
Menerima kembali PIB atau PIBT
dari KPBC untuk dilengkapi dan diperbaiki, dalam hal pengisiannya belum
lengkap dan benar. |
|
|
5. |
Menyerahkan kembali PIB atau
PIBT yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana
dimaksud dalam butir 3. |
|
|
6. |
Menerima bukti pembayaran
berupa BPPCP dari KPBC atas pembayaran Peneimaan Negara Dalam Rangka Impor. |
|
B. |
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
(KPBC) |
||
|
1. |
KPBC berkewajiban memungut,
menerima, menyimpan, menyetorkan, dan menatausahakan Penerimaan Negara Dalam
Rangka Impor sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. |
|
|
2. |
Menerima PIB, PIBT atau Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA yang diajukan oleh Importir atau Wajib Bayar. |
|
|
3. |
Meneliti kelengkapan dan
kebenaran Pengisian PIB atau PIBT. |
|
|
4. |
Meneliti pembayaran yang
menggunakan dokumen dasar Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk,
Cukai, PDRI dan atau denda administrasi/ST/SP/SPSA apakah atas pembayaran
tersebut harus dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan atau
tidak. |
|
|
5. |
Menerima uang pembayaran yang
jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum PIB, PIBT, Surat
Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda
administrasi/ST/SP/SPSA apabila dokumen tersebut telah diisi dengan lengkap dan
benar. |
|
|
6. |
Mengembalikan PIB atau PIBT
kepada Importir atau Wajib bayar untuk dilengkapi dan diperbaiki dalam hal
pengisian belum lengkap dan benar. |
|
|
7. |
Menerima kembali PIB atau PIBT
yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana
dimaksud dalam butir 5. |
|
|
8. |
Memberikan bukti pembayaran
berupa BPPCP kepada Importir atau Wajib Bayar atas pembayaran Penerimaan
Negara Dalam Rangka Impor. |
|
|
9. |
Mendistribusikan BPPCP : |
|
|
|
a. |
Lemabar ke-1 untuk pengeluaran
barang; |
|
|
b. |
Lembar ke-2 untuk KPBC; |
|
|
c. |
Lembar ke-3 untuk KPP; dan |
|
|
d. |
Lembar ke-4 untuk Penyetor. |
|
10. |
Menyetorkan seluruh penerimaan
Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor ke Kas Negara melalui : |
|
|
|
a. |
Bank Devisa Persepsi yang
sekota/sewilayah kerja dengan KPBC; |
|
|
b. |
Bank Persepsi dalam hal di
kota/wilayah kerja KPBC berada tidak terdapat Bank Devisa Persepsi; atau |
|
|
c. |
Kantor Pos Indonesia dalam hal
di kota/wilayah kerja KPBC berada tidak terdapat Bank Devisa Persepsi dan
Bank Persepsi. |
|
11. |
Penyetoran sebagaimana
dimaksud dalam butir 10 dilakukan setiap hari dengan ketentuan : |
|
|
|
a. |
Seluruh penerimaan pada hari
itu harus disetorkan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|
|
b. |
Untuk penyetoran Penerimaan
Negara Dalam Rangka Impor digunakan satu formulir SSPCP dalam rangkap 8
(delapan) untuk semua Mata Anggaran Penerimaan (MAP). |
|
|
c. |
Pengisian formulir SSPCP
dilakukan dengan lengkap dan benar sesuai petunjuk pengisiannya. |
|
|
d. |
Formulir sebagaimana dimaksud
dalam butir c diserahkan ke Bank Devisa Persepsi, Bank Persepsi atau Kantor PT.
Pos Indonesia beserta uang setoran yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal
yang tercantum dalam SSPCP. |
|
12. |
Menerima bukti penyetoran dan
menerima kembali SSPCP lembar ke-1a, lembar ke-1b, lembar ke-3a, dan lembar
ke-3b yang telah dibubuhi tanda penerimaan oleh Bank Devisa Penerimaan, Bank
Persepsi atau PT. Pos Indonesia. |
|
|
13. |
Menyampaikan pemberitahuan ke
KPP di tempat kedudukan KPBC atas pembayaran dari penyetoran Pajak Dalam
Rangka Impor ke Rekening Kas Negara. |
|
|
|
a. |
Pemberitahuan tersebut dengan
menggunakan formulir Surat Pemberitahuan Pajak Dalam Rangka Impor yang
ditentukkan oleh Direktur Jenderal Pajak dilampiri SSPCP lembar ke-3a dan
ke-3b yang diterima oleh Bank Devisa Persepsi, Bank Persepsi atau PT Pos
Indonesia. |
|
|
b. |
Penyampaian Pemberitahuan akan
diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur Jenderal
Pajak baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri sesuai bidang tugas
masing-masing. |
C. |
Bank Devisa Persepsi, Bank
Persepsi atau PT. Pos Indonesia. |
||
|
1. |
Menerima setoran pembayaran
Penerimaan Negara Dalam Rangka Impor dari KPBC dengan menggunakan formulir
SSPCP. |
|
|
2. |
Mendistribusikan SSPCP kepada
: |
|
|
|
a. |
Lembar ke-1a untuk KPBC; |
|
|
b. |
Lembar ke-1b untuk
Penyetor/Wajib Pajak; |
|
|
c. |
Lembar ke-2a untuk KPBC
melalui KPKN; |
|
|
d. |
Lembar ke-2b dan ke-2c untuk
KPP melalui KPKN; |
|
|
e. |
Lembar ke-3a dan ke-3b untuk
KPP melalui KPBC; dan |
|
|
f. |
Lembar ke-4 untuk Bank Devisa
Persepsi, Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia. |
D. |
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
(KPKN) |
||
|
1. |
Menerima SSPCP lembar ke-2a,
ke-2b dan ke-2c dari Bank Devisa Persepsi, Bank Persepsi atau PT. Pos
Indonesia. |
|
|
2. |
Mengirim SSPCP lembar ke-2a ke
KPBC. |
|
|
3. |
Mengirim SSPCP lembar ke-2b
dan ke-2c ke KPP. |
|
|
4. |
Menjawab permintaan konfirmasi
mengenai suatu setoran apabila ada permintaan dari KPBC atau KPP. |
MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ttd,
BOEDIONO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
u.b.
KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN
ttd. KOEMORO WARSITO, S.H.
NIP 060041898