1   2   3   4

 

LAMPIRAN V

 

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/KMK.04/2003 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR DAN PENERIMAAN NEGARA ATAS BARANG KENA CUKAI BUATAN DALAM NEGERI

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ......


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Kantor Pelayanan Pajak ...........

BUKTI PEMBAYARAN PABEAN,
CUKAI DAN PAJAK DALAM
RANGKA IMPOR
(BPPCP)

Lembar ke-1

:

PENGELUARAN BARANG

Lembar ke-2

:

KPBC

Lembar ke-3

:

KPP

Lembar ke-4

:

PENYETOR

 

A.

NOMOR : .......................................................

 

 

B.

NPWP

:

.......................................................

 

 

NAMA

:

.......................................................

 

 

ALAMAT

:

.......................................................

 

 

 

 

......................................................

 

C.

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN :

 

 

 

PIB/PBT

  

.......................

 

 

NOMOR : ................................. TANGGAL ...................................

 

D.

JUMLAH PEMBAYARAN

 

 

 

Bea Masuk

Rp ............................

 

 

Bea Masuk berasal dari SPM Hibah

Rp ............................

 

 

Denda Administrasi

Rp ............................

 

 

Penerimaan Pabean Lainnya

Rp ............................

 

 

Cukai Hasil Tembakau

Rp ............................

 

 

Cukai Etil Alkohol

Rp ............................

 

 

Cukai Minuman mengandung Etil Alkohol

Rp ............................

 

 

Penerimaan Cukai Lainnya

Rp ............................

 

 

PNBP/Jasa Pekerjaan

Rp ............................

 

 

PPN impor

Rp ............................

 

 

PPn BM impor

Rp ............................

 

 

PPh Pasal 22 impor

Rp ............................

 

 

E.

JUMLAH PEMBAYARAN PABEAN, CUKAI DAN PAJAK :

Rp ............................

 

 

Dengan Huruf :

........................................................
........................................................

 

Pendahuluan :

1.

Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 22 yang dipungut di atas merupakan angsuran atas Pajak Penghasilan yang terhutang untuk tahun pajak yang bersangkutan.

Simpanlah bukti pemungutan ini baik-baik dan beritahukanlah jumlah yang telah dipungut ini dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh.

2.

Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagai pajak Masukan dikreditkan sesuai dengan tata cara pengkreditan;

3.

Harap diisi dengan : BENAR dan LENGKAP , terutama NPWP dan Alamat lengkap penerima penghasilan.

PEMUNGUT/DITJEN BEA DAN CUKAI

Kantor

:

.........................................

NPWP

:

.........................................

Alamat

:

.........................................

Tanggal

:

.........................................

Waktu

:

.........................................

 

 

Bendaharawan Penerima,

 

 

 

.....................................

NIP. 0600

 

Catatan : Kurs yang digunakan sebagai dasar penghitungan ................... = Rp ...................

 

 


 

I.

PETUNJUK PENGISIAN BUKTI PEMBAYARAN PABEAN, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (BPPCP)

 

-

Pengisian BPPCP dilakukan dengan menggunakan huruf cetak kapital atau diketik.

 

-

Satu BPPCP digunakan untuk semua jenis penyetoran Penerimaan Pabean, Cukai dan Penerimaan Pajak Dalam Rangka Impor, untuk satu dokumen pabean.

 

-

Kesalahan pengisian akan merugikan penyetor sendiri.

 

II.

CARA PENGISIAN

 

1.

Pada kolom Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diisi;

 

 

-

KPBC tempat pemasukan barang dimana PIB diajukan, KPBC setempat dimana kiriman pos dilalubeakan atau KPBC yang menerbitkan Surat Tagihan;

 

 

-

KPP Importir atau Wajib Pajak.

 

2.

Huruf A

:

Diisi dengan Nomor Bukti Pembayaran sesuai urutan yang dibuat oleh KPBC.

 

3.

Huruf B

:

1.

Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki.

 

 

 

 

2.

Diisi nama Importir/Pemberitahu /Penyetor sesuai dengan kartu NPWP.

 

 

 

 

3.

Diisi allamat Importir /Pemberitahu/Penyetor sesuai dengan kartu NPWP.

 

4.

Huruf C

:

Diisi jenis, nomor dan tanggal dokumen yang digunakan sebagai dasar pembayaran (misalnya : PIB,PIBT, atau Surat Penetapan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, PDRI dan atau denda administrasi /ST/SP/SPSA).

 

5.

Huruf D

:

Diisi jenis dan jumlah Pembayaran :

 

 

-

Bea Masuk

 

 

-

Bea Masuk berasal dari SPM hibah.

 

 

-

Denda Administrasi

 

 

-

Penerimaan Pabean lainnya (misalnya ; bunga dan biaya surat paksa)

 

 

-

Cukai Hasil Tembakau

 

 

-

Cukai Etil Alkohol

 

 

-

Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol

 

 

-

Penerimaan Cukai lainnya (misalnya : bunga, biaya pengganti pencetakan pita cukai, biaya pengganti pembuatan label tanda pengawasan)

 

 

-

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)/Jasa Pekerjaan

 

 

-

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor

 

 

-

Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM) impor

 

 

-

Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22 ) impor.

 

 

Huruf E

:

Diisi jumlah seluruh pembayaran dengan angka dan huruf.

 

7.

Pada kolom Pemungut/Ditjen Bea dan Cukai diisi secara lengkap meliputi :

 

 

-

KPBC tempat pemenuhan Kewajiban Pabean;

 

 

-

NPWP KPBC tempat pemenuhan Kewajiban Pabean;

 

 

-

Alamat KPBC tempat pemenuhan Kewajiban Pabean;

 

 

-

Tanggal penerimaan pembayaran;

 

 

-

Waktu penerimaan pembayaran (jam dan menit); dan

 

 

-

Tanda tangan , Nama jelas dan NIP Pejabat Bea dan Cukai.

 

8.

Pada kolom catatan diisi nilai kurs yang digunakan sebagai dasar penghitungan pembayaran.

 

III.

UKURAN DAN WARNA

 

 

Ukuran

:

210 X 297 MM

 

 

Warna

:

Putih

 

 

Keterangan

:

Lembar ke-1 (asli) jenis kertas HVS, lembar lainnya (copy) doorslag.

 

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

 

ttd,

 

BOEDIONO

 

 

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO UMUM

u.b.

KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN

 

ttd.

 

KOEMORO WARSITO, S.H.

NIP 060041898


 

LAMPIRAN VI

 

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/KMK.04/2003 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR DAN PENERIMAAN NEGARA ATAS BARANG KENA CUKAI BUATAN DALAM NEGERI

 

 

 

TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA

ATAS BARANG KENA CUKAI BUATAN DALAM NEGERI

 

A.

Pengusaha Pabrik/Tempat Penyimpanan atau Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau

 

-

Untuk Pembayaran dan Penyetoran Cukai Etil Alkohol dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol

 

 

1.

Mengisi dan menandatangani formulir Pemberitahuan Pengeluaran (CK-14) dalam rangkap 6 (enam) dengan ketentuan untuk lembar ke-5 dan ke-6 dapat berupa fotocopy dari lembar ke-1.

 

 

2.

Khusus untuk pembayaran dan penyetoran Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol, selain mengisi dan menandatangani CK-14, Pengusaha juga mengisi dan menandatangani formulir Daftar Perincian Minuman mengandung Etil Alkohol dalam rangkap 3 (tiga). Bentuk dan isi formulir tersebut sebagaimana terlampir pada halaman terakhir Lampiran VI ini.

 

 

3.

Mengisi dan menandatangani formulir SSCP dalam rangkap 6 (enam) dengan lengkap dan benar, untuk pembayaran semua Mata Anggaran Penerimaan (MAP) berdasarkan CK-14.

 

 

4.

Melakukan pembayaran di Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia yang sekota /sewilayah kerja dengan KPBC tempat pemenuhan kewajiban Cukai dengan menyerahkan :

 

 

 

a.

CK-14 dan SSCP yang telah diisi dengan lengkap dan benar.

 

 

 

b.

Formulir Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol yang telah diisi dengan lengkap dan benar, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol; dan

 

 

 

c.

Uang pembayaran sejumlah nominal yang tercantum dalam SSCP.

 

 

5.

Menerima kembali CK-14, formulir Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol dan SSCP dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia untuk dilengkapi dan diperbaiki, dalam hal pengisiannya belum lengkap dan benar.

 

 

6.

Menyerahkan kembali CK-14, formulir Daftar Perincian Minuman mengandung Etil Alkohol dan SSCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 4.

 

 

7.

Menerima kembali dokumen yang telah dibubuhi tanda terima dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia berupa :

 

 

 

a.

CK-14 lembar ke -1 s/d ke-5;

 

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1 dan ke-2 , dalam hal penyetoran dan pembayaran Cukai Minuman Mengandung Etil dan Alkohol; dan

 

 

 

c.

SSCP lembar ke-1 a untuk disampaikan ke KPBC dan lembar ke-1b untuk penyetor.

 

 

8.

Menyerahkan dokumen ke KPBC/Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai berupa :

 

 

 

a.

CK-14 lembar ke-1 s/d ke-5;

 

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1 dan ke-2, dalam hal penyetoran dan pembayaran Cukai Minuman mengandung Etil Alkohol; dan

 

 

 

c.

SSCP lembar ke-1a.

 

 

9.

Menerima kembali dokumen dari KPBC/Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai berupa :

 

 

 

a.

CK-14 lembar ke-1, ke-3, ke-4 dan ke-5 yang telah diisi dan ditandatangani oleh Pejabat Bea dan Cukai /Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai; dan

 

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1, dalam hal penyetoran dan pembayaran Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol.

 

-

Untuk Pembayaran dan Penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas Pemesanan Pita Cukai secara Tunai

 

 

1.

Mengisi dan menandatangani dokumen Pemesanan Pita Cukai (CK-1) dalam rangkap 7 (tujuh), dengan ketentuan untuk lembar ke-4 s/d ke-7 dapat berupa fotocopy dari lembar ke-1.

 

 

2.

Mengisi dan menandatangani formulir SSCP dalam rangkap 6(enam) dengan lengkap dan benar, untuk pembayaran semua Mata Anggaran Penerimaan (MAP) berdasarkan CK-1.

 

 

3.

Melakukan pembayaran di Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia yang sekota/sewilayah kerja dengan KPBC tempat pemenuhan kewajiban Cukai dengan menyerahkan :

 

 

 

a.

CK-1 dan SSCP yang telah diisi dengan lengkap dan benar; dan

 

 

 

b.

Uang pembayaran sejumlah nominal yang tercantum dalam SSCP.

 

 

4.

Menerima kembali CK-1 dan SSPC dari Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia utuk dilengkapi dan diperbaiki , dalam hal pengisian nya belum lengkap dan benar.

 

 

5.

Menyerahkan kembali CK-1 dan SSCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 3.

 

 

6.

Menerima kembali dokume yang telah dibubuhi tanda terima dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia berupa :

 

 

 

a.

CK-1 lembar ke-1 s/d ke-6 ; dan

 

 

 

b.

SSCP lembar ke-1a untuk disampaikan ke KPBC ,ke-1b untuk Penyetor /Wajib Pajak dan ke-3

 

 

7.

Menyerahkan dokumen ke KPBC/Bendaharawan Penerimaan Bea dan Cukai berupa :

 

 

 

a.

CK-1 lembar ke-1 s/d ke-6 ; dan

 

 

 

b.

SSCP lembar ke-1a.

 

 

8.

Menyerahkan SSCP lembar ke-3 ke KPP.

 

 

-

Untuk Pembayaran dan Penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas Pemesanan Pita Cukai Secara Kredit

 

 

1.

Mengisi dan menandatangani formulir SSCP dalam rangkap 6 (enam) dengan lengkap dan benar, untuk pembayaran semua Mata Anggaran Penerimaan (MAP)

 

 

2.

Melakukan pembayaran di Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia yang sekota/sewilayah kerja dengan KPBC tempat pemenuhan kewajiban Cukai dengan menyerahkan :

 

 

 

a.

Fotocopy CK-1 lembar ke-3 dan SSCP yang telah diisi dengan lengkap dan benar ;dan

 

 

 

b.

Uang pembayaran sejumlah nominal yang tercantum dalam SSCP.

 

 

3.

Menerima kembali fotocopy CK-1 dan SSCP dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia untuk dilengkapi dan diperbaiki ,dalam hal pengisiannya belum lengkap dan benar.

 

 

4.

Menyerahkan kembali SSCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 2.

 

 

5.

Menerima SSCP yang telah dibubuhi tanda terima dari Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia :

 

 

 

a.

Lembar ke-1a untuk disampaikan ke KPBC;

 

 

 

b.

Lembar ke-1b untuk penyetor/Wajib Pajak ;dan

 

 

 

c.

Lembar ke-3 untuk disampaikan ke KPP.

 

 

6.

Menyerahkan SSCP lembar ke-1a ke KPBC /Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai.

 

 

7.

Menyerahkan SSCP lembar ke-3 ke KPP.

 

 

-

Untuk Pembayaran dan Penyetoran Denda Administrasi

 

 

1.

Menerima Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi Administrasi (SPPSA) /Surat Tagihan Cukai (STCK-1)/Surat Teguran (ST)/ Surat Paksa (SP) dari KPBC.

 

 

2.

Mengisi dan menandatangani formulir SSCP dalam rangkap 6 (enam) dengan lengkap dan benar berdasarkan SPPSA/STCK-1/ST/SP yang diterbitkan oleh KPBC.

 

 

3.

Melakukan pembayaran di Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia yang sekota /sewilayah kerja dengan KPBC tempat pemenuhan kewajiban Cukai dengan menyerahkan :

 

 

 

a.

SPPSA/STCK-1/ST/SP dan SSCP yang telah diisi dengan lengkap dan benar; dan

 

 

 

b.

Uang pembayaran sejumlah nominal yang tercantum dalam SSCP.

 

 

4.

Menerima kembali SPPSA /STCK-1/ST/SP dan SSCP dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia untuk dilengkapi dan diperbaiki, dalam hal pengisiannya belum lengkap dan benar.

 

 

5.

Menyerahkan kembali SPPSA/STCK-1/ST/SP dan SSCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 3.

 

 

6.

Menerima kembali dokumen yang telah dibubuhi tanda terima dari Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia berupa SPPSA/STCK-1/ST/SP dan SSCP lembar ke-1a dan ke-1b.

 

 

7.

Menyerahkan SSCP lembar ke-1a ke KPBC /Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai.

 

B.

Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia.

 

1.

Menerima dokumen yang telah diisi dan ditandatangani oleh Pengusaha berupa :

 

 

a.

CK-14 lembar ke-1 s/d ke-6, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Etil Alkohol dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol;

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1 s/d ke-3, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Minuman mengandung Etil Alkohol;

 

 

c.

CK-1 lembar ke-1 s/d ke-7 dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas pemesanan pita cukai secara tunai;

 

 

d.

Fotocopy CK-1, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas pemesanan pita Cukai secara kredit; dan atau

 

 

e.

SPPSA/STCK-1/ST/SP untuk pembayaran dan penyetoran Denda Administrasi; dan atau

 

 

f.

SSCP lembar ke-1 s/d ke-6.

 

2.

Meneliti kebenaran :

 

 

a.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

 

 

b.

Jenis penerimaan yang disetor;

 

 

c.

Penghitungan jumlah Cukai;

 

 

d.

Jumlah uang yang dibayar sesuai yang tercantum dalam CK-14, CK-1 atau SPPSA/STCK-1/ST/SP; dan

 

 

e.

mencocokan SSCP dengan CK-14, CK-1 atau SPPSA/STCK-1/ST/SP.

 

3.

Menerima uang pembayaran yang jumlahnya sama dengan jumlah nominal yang tercantum dalam SSCP yang bersangkutan, apabila CK-14,CK-1 dan SSCP telah diisi dengan lengkap dan benar.

 

4.

Mengembalikan CK-14,CK-1, SPPSA/STCK-1/ST/SP dan SSCP kepada Pengsuaha untuk dilengkapi dan diperbaiki apabila SSCP belum diisi dengan lengkap dan benar dan atau tidak sesuai dengan yang tercantum dalam CK-14, CK-1 atau SPPSA /STCK-1/ST/SP.

 

5.

Menerima kembali dokumen CK-14, CK-1 atau SPPSA/STCK-1/ST/SP dan SSCP yang telah dilengkapi dan diperbaiki beserta uang pembayaran sebagaimana dimaksud dalam butir 3.

 

6.

Membubuhkan tanda terima dalam SSCP berupa :

 

 

a.

Tanggal dan waktu penerimaan pembayaran, yaitu tanggal dan waktu penerimaan uang atau tanggal dan waktu penerimaan uang atau tanggal dan waktu kliring jika pembayarannya dengan uang giral;

 

 

b.

Nama dan Tanda Tangan petugas penerima pembayaran;

 

 

c.

Nomor SSCP dan Unit KPPKN; dan

 

 

d.

Cap Bank/PT Pos Indonesia yang bersangkutan.

 

7.

Menyerahkan kembali dokumen kepada Pengusaha berupa :

 

 

a.

CK-14 lembar ke-1 s/d ke-5, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Etil Alkohol dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol;

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1 dan ke-2, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol;

 

 

c.

CK-1 lembar ke-1 s/d ke-6 dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas pemesanan pita Cukai secara tunai ; dan atau

 

 

d.

SPPSA/STCK-1/ST/SP dalam hal pembayaran dan penyetoran Denda Administrasi; dan

 

 

e.

SSCP lembar ke-1a, ke-1b dan ke-3.

 

8.

Mendistribusikan SSCP :

 

 

a.

Lembar ke-1a untuk KPBC melalui Penyetor/Wajib Pajak;

 

 

b.

Lembar ke-1b untuk Penyetor/Wajib Pajak;

 

 

c.

Lembar le-2a, ke-2b dan ke-2c untuk KPKN;

 

 

d.

Lembar ke-3 untuk KPP melalui Penyetor /Wajib Pajak (dalam hal pembayaran dan Penyetoran PPN Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri); dan

 

 

e.

Lembar ke-4 untuk Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia.

 

9.

Menjawab permintaan konfirmasi mengenai suatu pembayaran atau penyetoran apabila ada permintaan dari KPBC atau KPP.

 

C.

Kantor Perbendaharawan dan Kas Negara (KPKN)

 

1.

Menerima SSCP lembar ke-2a dan ke-2b dari Bank Persepsi atau PT. Pos Indonesia.

 

2.

Mengirim SSCP lembar ke-2a ke KPBC.

 

3.

Mengirim SSCP lembar ke-2b ke KPP.

 

4.

Menjawab permintaan konfirmasi mengenai suatu setoran apabila ada permintaan dari KPBC atau KPP.

 

D.

Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC).

 

1.

Menerima dokumen dari Pengusaha berupa :

 

 

a.

CK-14 lembar ke-1 s/d ke-5 dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Etil Alkohol dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol;

 

 

b.

Daftar Perincian Minuman Mengandung Etil Alkohol lembar ke-1 dan ke-2, dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol; dan atau

 

 

c.

CK-1 lembar ke-1 s/d ke-6 , dalam hal pembayaran dan penyetoran Cukai Hasil Tembakau atas pemesanan pita Cukai secara tunai; dan

 

 

d.

SSCP lembar ke-1a.

 

2.

Meneliti kebenaran pengisian dokumen dan penghitungan jumlah Penerimaan Negara atas Barang Kena Cukai Buatan Dalam Negeri dalam dokumen sebagaimana dimaksud dalam butir 1.

 

3.

Mengembalikan dokumen sebagaimana dimaksud dalam butir 1 kepada Pengusaha untuk diperbaiki apabila pengisian dan penghitungannya belum lengkap dan benar, atau dalam hal terdapat kekurangan pembayaran Penerimaan Negara atas Barang Kena Cukai Buatan Dalam Negeri, memberitahukan kepada Pengusaha untuk melunasinya.

 

4.

Mencatat nomor dan tanggal SSCP dalam :

 

 

a.

CK-14;

 

 

b.

CK-1; atau

 

 

c.

Buku Rekening Kredit

 

5.

Menyerahkan kembali CK-14 lembar ke-1, ke-3, ke-4 dan ke-5 yang telah diisi dan ditandatangani Bendaharawan Penerima Bea dan Cukai kepada pengusaha.

 

6.

Meneliti kebenaran jumlah Denda Administrasi yang tercantum dalam SSCP dan SPPSA/STCK-1/ST/SP, dalam hal pembayaran dan penyetoran Denda Administrasi.

 

7.

Menatausahakan dan membukukan Penerimaan Negara atas Barang Kena Cukai Buatan Dalam Negeri.

 

8.

Meminta konfirmasi kepada Bank Persepsi, PT. Pos Indonesia dan KPKN, dalam hal ada keraguan atas kebenaran dokumen pembayaran.