Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENERIMAAN RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT
DAN
PEMBERITAHUAN KEDATANGAN BARANG IMPOR
1. |
Terhadap
RKSP dan JKSP, Pejabat yang mengelola manifest melakukan kegiatan : |
||
|
1.1. |
menerima
dan membukukan RKSP ke dalam Buku Catatan Pabean (BCP BC 1.0), dan dalam hal
penyampaiannya melalui media elektronik, pembukuan dilakukan oleh komputer; |
|
|
1.2. |
menyerahkan
kepada pengangkut tanda bukti penerimaan RKSP atau JKSP; |
|
|
1.3. |
menyerahkan
1 (satu) rangkap RKSP atau JKSP kepada Pejabat yang memeriksa sarana
pengangkut dan selanjutnya diserahkan kepada Pejabat yang memantau
pembongkaran/penimbunan barang impor segera setelah pemeriksaan/monitoring
kapal selesai dilakukan; |
|
2. |
Pejabat
yang memeriksa sarana pengangkut melakukan kegiatan : |
||
|
2.1. |
melakukan
analisa profil dan/atau informasi yang diterima mengenai sarana pengangkut; |
|
|
2.2. |
melakukan
pemeriksaan sarana pengangkut apabila diperlukan; |
|
|
2.3. |
melakukan
tindakan yang dianggap perlu apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap
ketentuan kepabeanan; |
|
|
2.4. |
membuat
laporan hasil pemeriksaan sarana pengangkut (BCL 1.1) segera setelah
melakukan pemeriksaan dan menyampaikan kepada Pejabat yang mengelola
informasi. |
|
3. |
Pejabat
yang mengelola informasi menganalisis laporan hasil pemeriksaan sarana
pengangkut sebagai bahan penerbitan Nota Informasi (BCF 1.2). |
||
4. |
Terhadap Pemberitahuan Kedatangan
Barang Impor, Pejabat yang mengelola manifest melakukan kegiatan : |
||
|
4.1. |
menerima
pemberitahuan kedatangan barang impor dari Pengangkut dalam 3 (tiga) rangkap; |
|
|
4.2. |
membukukan
ke dalam Buku Catatan Pabean (BCP BC 1.1); |
|
|
4.3. |
memberikan
bukti penerimaan pemberitahuan (BCF 1.1); |
|
|
4.4. |
mengirimkan
BC 1.1 rangkap kedua kepada Pejabat yang memantau pembongkaran dan penimbunan
barang; |
|
|
4.5. |
mengirim
BC 1.1 rangkap ketiga kepada Pejabat yang mengelola informasi; |
|
|
4.6. |
terhadap
manifest barang impor yang diangkut terus : |
|
|
|
a. |
mengembalikan
BC 1.1 rangkap kedua yang telah diberi nomor pendaftaran kepada pengangkut; |
|
|
b. |
mengirimkan
BC 1.1 rangkap ketiga kepada Pejabat yang mengelola informasi; |
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
BARANG
IMPOR
1. |
Pejabat
yang memantau pembongkaran/penimbunan barang impor melakukan kegiatan : |
||
|
1.1. |
menerima
Pemberitahuan RKSP atau JKSP dari Pejabat yang memeriksa sarana pengangkut
dan BC 1.1 rangkap kedua dari Pejabat yang mengelola manifest; |
|
|
1.2. |
memantau
pembongkaran dan penimbunan barang impor; |
|
|
1.3. |
melaporkan
hal-hal yang dianggap perlu sehubungan dengan pembongkaran dan penimbunan
barang impor sesuai BCL 1.2 kepada Pejabat yang mengelola manifest dan
Pejabat yang mengelola informasi. |
|
2. |
Pejabat yang mengelola manifest
melakukan kegiatan : |
||
|
2.1. |
meneliti
lebih lanjut BC 1.1 yang bersangkutan berdasarkan laporan pemantauan
pembongkaran dan penimbunan sesuai BCL 1.2 sebagaimana dimaksud dalam butir 1
dan daftar bongkar yang diserahkan oleh Pengangkut serta daftar timbun yang
diserahkan oleh Pengusaha TPS : |
|
|
|
2.1.1. |
dalam
hal kedapatan jumlah kemasan/peti kemas kurang dibongkar atau ditimbun, dan
Pengangkut atau Pengusaha TPS sebagaimana dimaksud pada butir 2.1 tidak dapat
mempertanggungjawabkan terjadinya kekurangan bongkar/timbun tersebut,
menghitung bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor berikut sanksi
administrasi yang harus dibayar oleh Pengangkut atau Pengusaha TPS dan me
mberitahukannya dengan BCF 1.6 kepada Pejabat yang mengelola penagihan untuk
melakukan penagihan; |
|
|
2.1.2. |
dalam
hal kedapatan jumlah kemasan/peti kemas lebih dibongkar atau ditimbun,
menghitung sanksi administrasi yang harus dibayar oleh Pengangkut, Pengusaha
TPS dan memberitahukannya dengan BCF 1.6 kepada Pejabat yang mengelola
penagihan untuk melakukan penagihan; |
|
2.2. |
menyempurnakan BC 1.1 berdasarkan
BCF 1.6. |
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran III Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PIB SECARA MANUAL
1. |
Importir/PPJK mengisi PIB dalam 3
(tiga) rangkap dan menghitung sendiri bea masuk, cuka i dan pajak dalam
rangka impor untuk kemudian melakukan pembayaran
ke Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat
pengeluaran barang dengan mendapatkan bukti pembayaran. |
|||||||||
2. |
Khusus
untuk PIB yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada butir 7.6.2,
Importir/PPJK segera memperbaiki atau memenuhi hal-hal yang diminta oleh
Pejabat yang memeriksa dokumen I dan menyerahkan kembali kepada Pejabat yang
menerima dokumen dengan mencantumkan Nopen. |
|||||||||
3. |
Bank
Devisa Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menerima pembayaran bea
masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor berdasarkan PIB sebagaimana dimaksud
dalam butir 1 dan membubuhkan nomor dan tanggal pembayaran pada PIB dan bukti
pembayaran. |
|||||||||
4. |
Importir/PPJK
menyerahkan PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 1 beserta dokumen pelengkap
pabean dan bukti pembayaran kepada Pejabat yang menerima dokumen pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pengeluaran barang. |
|||||||||
5. |
Dalam
hal identitas Importir/PPJK mengalami perubahan, perubahan tersebut wajib
diberitahukan kepada Pejabat yang bersangkutan. |
|||||||||
6. |
Pejabat yang menerima dokumen
melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
6.1. |
menerima
berkas PIB baru atau perbaikan; |
||||||||
|
6.2. |
menerima
pemberitahuan dari Pejabat yang mengelola penagihan tentang Importir/PPJK yang
mempunyai tunggakan Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk
(SPKPBM) lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penerbitan; |
||||||||
|
6.3. |
memeriksa
identitas Importir/PPJK dan apabila terdapat perbedaan antara yang tercantum dalam
PIB dan yang tercantum dalam profil Importir/PPJK, menginformasikan kepada
Pejabat yang mengelola informasi guna penelitian lebih lanjut; |
||||||||
|
6.4. |
meneliti
ada/tidaknya SPKPBM yang belum diselesaikan dalam jangka waktu yang
ditetapkan : |
||||||||
|
|
6.4.1. |
apabila
ada, PIB atas nama Importir/PPJK yang bersangkutan tidak dilayani; |
|||||||
|
|
6.4.2. |
apabila
tidak ada, PIB dilayani dengan memberikan bukti penerimaan (BCF 2.1 A), yang mencantumkan
Nopen untuk PIB baru, sedangkan untuk PIB perbaikan, diberikan bukti
penerimaan (BCF 2.1 A) yang mencantumkan Nopen lama; |
|||||||
|
6.5. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang memeriksa dokumen I; |
||||||||
|
6.6. |
mengembalikan
berkas PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 7.6.2 dan menerima kembali bukti
penerimaan sebagaimana dimaksud pada butir 6.4.2. dari Importir/PPJK. |
||||||||
7. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen I melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
7.1. |
menerima
berkas PIB dari Pejabat yang menerima dokumen; |
||||||||
|
7.2. |
meneliti
kebenaran pengisian PIB, kelengkapan Dokumen Pelengkap Pabean dan kejelasan
uraian barang sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menetapkan klasifikasi
dan nilai pabean barang impor; |
||||||||
|
7.3. |
meneliti
pemenuhan persyara tan ketentuan larangan/pembatasan impor serta fasilitas
impor; |
||||||||
|
7.4. |
mencocokkan
nomor tanda pembayaran dan jumlah pembayaran yang tercantum di dalam PIB
dengan bukti pembayaran; |
||||||||
|
7.5. |
menuangkan
hasil penelitian butir 7.2 sampai dengan butir 7.4 ke dalam lembar penelitian
BCF 2.1 B; |
||||||||
|
7.6. |
membuat
keputusan hasil penelitian butir 7.5 : |
||||||||
|
|
7.6.1. |
apabila
diterima, membukukan dan mendaftarkan PIB ke dalam BCP-BC 2.0 guna penetapan
jalur pengeluaran barang; |
|||||||
|
|
7.6.2. |
apabila
tidak diterima, mengembalikan berkas PIB kepada Importir/PPJK dengan
menggunakan Nota Pengembalian (BCF 2.1 B) disertai dengan penjelasan tentang
hal-hal yang harus diperbaiki atau dilengkapi; |
|||||||
|
7.7. |
menetapkan
jalur pengeluaran barang dengan memperhatikan NHI/NI : |
||||||||
|
|
7.7.1. |
hijau,
apabila tidak ada NHI/NI; |
|||||||
|
|
7.7.2. |
merah,
apabila ada NHI/NI; |
|||||||
|
7.8. |
dalam
hal ditetapkan jalur hijau, melakukan kegiatan : |
||||||||
|
|
7.8.1. |
menerbitkan
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) dalam 2 (dua) rangkap dengan
peruntukan : |
|||||||
|
|
|
a. |
rangkap
kesatu, kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||
|
|
|
b. |
rangkap
kedua, kepada Importir/PPJK untuk pengeluaran barang; |
||||||
|
|
7.8.2. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang memeriksa dokumen II (hijau) untuk penelitian
kebenaran klasifikasi, pembebanan, cukai, nilai pabean, penghitungan dan
pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor; |
|||||||
|
|
7.8.3. |
pabila
terd apat barang impor berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan
eceran, hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada
di bawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda pelunasan atau pengawasan
cukai sesuai ketentuan yang berlaku; |
|||||||
|
7.9. |
dalam
hal ditetapkan jalur merah : |
||||||||
|
|
7.9.1. |
menerbitkan
Surat Pemberitahuan Jalur Merah/SPJM (BCF 2.3. A) untuk diserahkan kepada
Importir/PPJK; |
|||||||
|
|
7.9.2. |
menerbitkan
Instruksi Pemeriksaan (BCF 2.3 B); |
|||||||
|
|
7.9.3. |
mengirimkan
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list yang telah
mendapat tanda pengesahan kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan
barang; dan |
|||||||
|
|
7.9.4. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan dokumen II (merah) untuk penyelesaian
lebih lanjut. |
|||||||
8. |
Pejabat
yang melaksanakan peme riksaan barang melakukan kegiatan: |
|||||||||
|
8.1. |
menerima
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang
memeriksa dokumen I; |
||||||||
|
8.2. |
menerima
pengembalian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Pejabat yang memeriksa
Dokumen II untuk dilakukan perbaikan; |
||||||||
|
8.3. |
melakukan
pemeriksaan fisik dan/atau mengambil contoh barang impor bila diperlukan
serta menuangkan hasil pemeriksaan berikut kesimpulan ke dalam LHP;
Pengambilan contoh barang impor dilakukan dengan memperhatikan segi keamanan; |
||||||||
|
8.4. |
menyerahkan
LHP, invoice dan/atau packing list dan contoh barang impor bila ada, kepada
Pejabat yang memeriksa dokumen II (merah) untuk penelitian lebih lanjut,
selambat-lambatnya 40 jam kerja sejak PIB mendapatkan Nopen; dalam hal
melebihi batas waktu yang ditetapkan, harus dipertanggungjawabkan kepada
Kepala Kantor. |
||||||||
9. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen II (hijau) melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
9.1. |
menerima
berkas PIB jalur hijau dari Pejabat yang memeriksa dokumen I dan melakukan penelitian
kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, penghitungan dan
pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
||||||||
|
|
9.1.1. |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi kepada
Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan verifikasi/audit,
jika diperlukan; |
|||||||
|
|
9.1.2. |
apabila
tidak diterima : |
|||||||
|
|
|
a. |
yang mengakibatkan kekurangan pembayaran
bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor menerbitkan Nota Pembetulan
dengan memperhatikan
kemungkinan pengenaan sanksi administrasi berupa denda dalam 2 (dua) rangkap,
dengan p eruntukan : |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan
SPKPBM. SPKPBM diterbitkan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB |
|||||
|
|
|
b. |
yang mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada
Importir/PPJK; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB. |
|||||
|
9.2. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||||
10. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen II (merah) melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
10.1. |
menerima
berkas PIB jalur merah dari Pejabat yang memeriksa dokumen I, |
||||||||
|
10.2. |
menerima
LHP berikut invoice dan/atau packing list serta contoh barang, bila ada,
dan/atau menerima kembali LHP yang telah diperbaiki dari Pejabat yang
melaksanakan pemeriksaan barang; |
||||||||
|
10.3. |
mengembalikan
LHP yang kurang jelas, disertai penjelasan mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
||||||||
|
10.4. |
mengirimkan
contoh barang ke laboratorium DJBC guna identifikasi barang bila diperlukan; |
||||||||
|
10.5. |
meneliti
lebih lanjut LHP dan membandingkan dengan berkas PIB untuk menetapkan
kebenaran jenis dan jumlah barang, klasifikasi, cukai, nilai pabean dan
pemenuhan ketentuan larangan/pembatasan serta fasilitas impor : |
||||||||
|
|
10.5.1. |
dalam
hal jenis barang sesuai, menerbitkan SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan
peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8, selanjutnya melakukan
kegiatan : |
|||||||
|
|
|
a. |
melakukan
penelitian kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, penghitungan
dan pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
||||||
|
|
|
|
- |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi kepada
Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan verifikasi/audit,
jika diperlukan; |
|||||
|
|
|
|
- |
apabila
tidak diterima : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
yang mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
menerbitkan Nota Pembetulan dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan sanksi
administrasi berupa denda dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; SPKPBM
diterbitkan selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||
|
|
|
|
|
ii. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada
Importir/PPJK; |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB. |
|||
|
|
|
b. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||
|
|
10.5.2. |
dalam
hal jenis barang tidak sesuai, melakukan kegiatan : |
|||||||
|
|
|
a. |
meneliti
dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, nilai pabean serta besarnya bea
masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor dan apabila hasil penelitian
tersebut : |
||||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
menerbitkan Nota Pembetulan (dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan
sanksi administrasi berupa denda) dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan
SPKPBM. SPKPBM diterbitkan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
menerbitkan
SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam
butir 7.8 apabila kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau
dipertaruhkan jaminan |
|||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap
kesatu untuk Pejabat yang mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
menerbitkan SPPB dalam 2 (dua)
rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8 |
|||||
|
|
|
b. |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||
|
|
10.5.3. |
dalam
hal contoh barang dikirimkan ke laboratorium, menerbitkan SPPB tanpa menunggu
hasil pemeriksaan laboratorium. |
|||||||
|
|
10.5.4. |
dalam
hal terdapat barang impor yang terkena ketentuan larangan/pembatasan impor
: |
|||||||
|
|
|
a. |
menyatakan
barang impor tersebut sebagai barang yang dikuasai negara dan menerbitkan
Nota Pemberitahuan dalam 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kesatu, untuk Importir/PPJK; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap
kedua, untuk Pejabat yang mengelola informasi; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap
ketiga, untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||||
|
|
|
b. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuan larangan/pembatasan impor telah dipenuhi oleh Importir/PPJK, dengan
kegiatan : |
||||||
|
|
|
|
- |
meneliti
dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, nilai pabean, serta bea masuk, cukai
dan pajak dalam rangka impor : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
menerbitkan Nota Pembetulan dengan memperhatikan kemungkinan pengenaan sanksi
administrasi berupa denda dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM. SPKPBM
diterbitkan selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya; |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||
|
|
|
|
|
|
menerbitkan
SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam
butir 7.8 apabila kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau
dipertaruhkan jaminan. |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
yang mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor,
menerbitkan Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB; |
|||
|
|
|
|
|
|
menerbitkan SPPB dalam 2 (dua) rangkap
dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam butir 7.8; |
||||
|
|
|
|
- |
mengirimkan
berkas PIB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
|||||
|
|
|
c. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuan larangan/pembatasan impor tidak dipenuhi oleh Importir/PPJK sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
235/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996; |
||||||
|
|
10.5.5. |
apabila
terdapat barang impor berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan eceran,
hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada
dibawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda pelunasan atau pengawasan
cukai sesuai ketentuan yang berlaku. |
|||||||
11. |
Pejabat yang melaksanakan pengeluaran
barang, melakukan kegiatan: |
|||||||||
|
11.1. |
menerima SPPB rangkap kesatu dari
Pejabat yang memeriksa dokumen I/II dan SPPB rangkap kedua dari
Importir/PPJK; |
||||||||
|
11.2. |
membukukan SPPB ke dalam buku
untuk SPPB; |
||||||||
|
11.3. |
mencocokkan data SPPB rangka p
kedua dengan rangkap kesatu: |
||||||||
|
|
11.3.1. |
kedapatan sesuai, dapat dilayani
pengeluarannya; |
|||||||
|
|
11.3.2. |
kedapatan
tidak sesuai, tidak dapat dilayani pengeluarannya, SPPB rangkap kesatu disimpan
oleh Pejabat yang mengeluarkan barang
selama 12 (dua belas) jam : |
|||||||
|
|
|
a. |
apabila
diselesaikan dalam jangka waktu tersebut, dapat dilayani pengeluarannya; |
||||||
|
|
|
b. |
apabila
tidak diselesaikan dalam jangka waktu tersebut, dikirimkan ke Pejabat yang
mengelola informasi dengan disertai penjelasan secukupnya; |
||||||
|
11.4. |
mengawasi
pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB dengan identitas dan jumlah kemasan/peti
kemas yang bersangkutan : |
||||||||
|
|
11.4.1. |
apabila
kedapatan sesuai, barang impor dapat dikeluarkan; |
|||||||
|
|
11.4.2. |
apabila
kedapatan tidak sesuai, barang impor tidak dapat dikeluarkan dan SPPB dikembalikan
kepada Pejabat yang memeriksa dokumen I/II untuk penyelesaian lebih lanjut; |
|||||||
|
|
11.4.3. |
apabila
kedapatan identitas sesuai dan jumlah kemasan/peti kemas kurang, memberikan catatan
pada SPPB yang bersangkutan, yang penanganan selanjutnya dilaksanakan sesuai
ketentuan dalam Lampiran XIII Keputusan ini; |
|||||||
|
11.5. |
memberikan
catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB, kemudian mengirimkan SPPB
rangkap kesatu kepada Pejabat yang mengelola manifest untuk ditatausahakan
lebih lanjut dan digunakan sebagai dasar untuk menutup pos BC 1.1; |
||||||||
|
11.6. |
melakukan
penegahan pengeluaran barang impor yang telah memperoleh SPPB segera setelah diterimanya
NHI/NI dan memberi catatan tentang penegahan tersebut pada SPPB yang
bersangkutan; |
||||||||
|
11.7. |
mengembalikan
SPPB rangkap kedua kepada Importir/PPJK setelah diberi catatan pengeluaran. |
||||||||
12. |
Pejabat
yang mengelola manifest melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
12.1. |
menerima
SPPB dari Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||||
|
12.2. |
menutup
Pos BC 1.1 yang bersangkutan dan menatausahakannya sesuai tatacara sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan ini; |
||||||||
|
12.3. |
mengirimkan
SPPB kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya untuk disematkan pada PIB yang
bersangkutan; |
||||||||
|
12.4. |
memantau
PIB yang dimasukkan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; |
||||||||
|
12.5. |
menerbitkan
NI dan mengirimkan kepada : |
||||||||
|
|
12.5.1. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen I atau Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
|||||||
|
|
12.5.2. |
Kepala
Kantor Wilayah up. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan. |
|||||||
13. |
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian
dokumen melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
13.1. |
menerima berkas PIB yang telah
diterbitkan SPPB-nya dari Pejabat yang memeriksa dokumen II (hijau/merah); |
||||||||
|
13.2. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
mengelola manifest; |
||||||||
|
13.3. |
meneliti kelengkapan berkas PIB
dan menyematkan SPPB pada PIB yang bersangkutan; |
||||||||
|
13.4. |
mengisi lembar kontrol hasil
penelitia n butir 13.3; |
||||||||
|
13.5. |
menyerahkan
berkas PIB yang mendapat fasilitas impor sementara atau penangguhan atau
pembebasan barang proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah/dana pinjaman
luar negeri, PIB jalur merah yang pengeluaran barangnya dengan menyerahkan
jamin an, kepada Pejabat yang mengelola jaminan/fasilitas; |
||||||||
|
13.6. |
mengirimkan berkas PIB ke Kantor
Wilayah up. Bidang Verifikasi sesuai ketentuan yang berlaku; |
||||||||
|
13.7. |
menatausahakan PIB sesuai
tatacara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan ini. |
||||||||
14. |
Pejabat yang mengelola
penagihan/pengembalian melakukan kegiatan: |
|||||||||
|
14.1. |
menerbitkan
SPKPBM selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah diterimanya Nota Pembetulan dari
Pejabat yang memeriksa dokumen I/II dan memantau tanggal jatuh tempo
pelunasannya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 22/KMK.05/1999 tanggal 15 Januari 1999; |
||||||||
|
14.2. |
menerima
SSBC dan/atau SSP atau BPBC dan/atau BPPAI atas pelunasan SPKPBM dan
menginformasikan kepada Pejabat yang menerima dokumen; |
||||||||
|
14.3. |
menyelesaikan permohonan
pengembalian terhadap Nota Pembetulan tentang kelebihan pembayaran yang
diajukan oleh Importir. |
||||||||
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran IV Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PIB SECARA ELEKTRONIK MELALUI MEDIA DISKET
1. |
Importir/PPJK
menyiapkan PIB dengan mempergunakan program Aplikasi PIB, melakukan
pencetakan PIB dan transfer data PIB ke disket. |
|||||||||
2. |
Importir/PPJK
melakukan pembayaran ke Bank Devisa Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai. |
|||||||||
3. |
Bank
Devisa Persepsi atau Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menerima pembayaran bea masuk,
cukai dan pajak dalam rangka Impor berdasarkan berkas PIB serta membubuhkan
nomor dan tanggal pembayaran pada PIB maupun pada bukti pembayaran; |
|||||||||
4. |
Importir/PPJK
menyerahkan PIB sebagaimana dimaksud dalam butir 1 beserta dokumen pelengkap
pabean dan bukti pembayaran kepada Pejabat yang menerima dokumen pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai tempat pengeluaran barang disertai disket yang berisi
data PIB; |
|||||||||
5. |
Pejabat yang menerima dokumen
melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
5.1. |
menerima berkas PIB baru atau PIB
perbaikan beserta disket yang berisi data PIB; |
||||||||
|
5.2. |
meneliti ada/tidaknya SPKPBM yang
belum diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan : |
||||||||
|
|
5.1.1. |
apabila ada, PIB atas nama Importir/PPJK
yang bersangkutan tidak dilayani; |
|||||||
|
|
5.1.2. |
apabila tidak ada, PIB dilayani; |
|||||||
|
5.3. |
memeriksa kondisi data dalam
disket; |
||||||||
|
5.4. |
memindahkan data dari disket ke komputer
Kantor Pelayanan Beadan Cukai; |
||||||||
|
5.5. |
memeriksa
identitas Importir/PPJK dan apabila terdapat perbedaan antara yang tercantum
dalam PIB dan yang tercantum dalam profil Importir menginformasikan kepada Pejabat
yang mengelola informasi guna penelitian lebih lanjut; |
||||||||
|
5.6. |
mengembalikan
disket dan memberikan bukti penerimaan yang berisi Nopen baru untuk PIB baru
atau Nopen lama untuk PIB perbaikan kepada Importir/PPJK; |
||||||||
|
5.7. |
mengembalikan berkas PIB beserta
disket yang tidak dapat dilayani kepada Importir/PPJK; |
||||||||
|
5.8. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang memeriksa dokumen I; |
||||||||
6. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
6.1. |
menerima berkas PIB dari Pejabat
yang menerima dokumen; |
||||||||
|
6.2. |
meneliti
kebenaran pengisian PIB, kelengkapan Dokumen Pelengkap Pabean dan kejelasan uraian
barang sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menetapkan
klasifikasi dan nilai pabean barang impor; |
||||||||
|
6.3. |
meneliti pemenuhan persyaratan
ketentuan larangan/pembatasan impor serta fasilitas impor; |
||||||||
|
6.4. |
mencocokkan nomor tanda
pembayaran dan jumlah pembayaran yang tercantum di dalam PIB d engan bukti
pembayaran; |
||||||||
|
6.5. |
menuangkan hasil penelitian butir
6.2 sampai dengan butir 6.4 ke dalam komputer; |
||||||||
|
6.6. |
membuat keputusan hasil
penelitian dokumen butir 6.5 : |
||||||||
|
|
6.6.1. |
dalam hal diterima, komputer
memberikan nomor pendaftaran PIB; |
|||||||
|
|
6.6.2. |
dalam
hal tidak diterima, Pejabat yang memeriksa dokumen I mengisikan penjelasan tentang
hal-hal yang harus diperbaiki atau dilengkapi oleh Importir/PPJK dan
mengembalikan berkas PIB berikut hasil cetak Nota Pengembalian kepada
Importir/PPJK. |
|||||||
7. |
Komputer menetapkan jalur
pengeluaran barang : |
|||||||||
|
7.1. |
hijau, apabila tidak ada NHI/NI
dan tidak terkena pemeriksaan acak, selanjutnya mencetak Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB); atau |
||||||||
|
7.2. |
merah, apabila ada NHI/NI atau terkena
pemeriksaan acak, selanjutnya mencetak SPJM dan Instruksi Pemeriksaan. |
||||||||
8. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
mendistribusikan : |
|||||||||
|
8.1. |
SPPB
rangkap kesatu, kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang dan rangkap
kedua kepada Importir/PPJK untuk pengeluaran barang; |
||||||||
|
8.2. |
Berkas PIB, kepada Pejabat yang
memeriksa dokumen II (hijau/merah); |
||||||||
|
8.3. |
SPJM, kepada Importir/PPJK; |
||||||||
|
8.4. |
Instruksi
Pemeriksaan beserta invoice dan/atau packing list yang telah mendapat tanda
pengesahan kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang. |
||||||||
9. |
Untuk kantor-kantor yang
mengoperasikan Hi-Co Scan. |
|||||||||
|
9.1. |
Pemeriksaan melalui Hi-Co Scan
dilakukan terhadap : |
||||||||
|
|
9.1.1. |
barang impor yang telah mendapat
SPPB dari : |
|||||||
|
|
|
a. |
PIB jalur hijau, yang ditentukan
secara acak oleh komputer; |
||||||
|
|
|
b. |
PIB jalur hijau, yang dikenakan
tindakan penegahan; |
||||||
|
|
9.1.2. |
barang impor yang ditetapkan
jalur merah : |
|||||||
|
|
|
a. |
berdasarkan penetapan secara acak
oleh komputer; |
||||||
|
|
|
b. |
berdasarkan
NHI/NI, dengan ketentuan pemeriksaan melalui Hi-Co Scan tersebut ditetapkan
oleh Pejabat yang mengelola manifest dan informasi secara selektif
berdasarkan tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dan professional
judgement; |
||||||
|
|
9.1.3. |
barang impor eksep; |
|||||||
|
|
9.1.4. |
barang
impor yang dipindahkan ke TPS di kawasan pabean lainnya yang ditetapkan
secara acak oleh komputer Pejabat yang mengelola manifest dan informasi. |
|||||||
|
9.2. |
Dikecualikan dari pemeriksaan melalui
Hi-Co Scan : |
||||||||
|
|
9.2.1. |
barang-barang peka cahaya (photo
sensitive); |
|||||||
|
|
9.2.2. |
barang-barang yang mengandung zat
radioaktif; |
|||||||
|
|
9.2.3. |
barang-barang eks LCL/CFS; |
|||||||
|
|
9.2.4. |
barang-barang yang diimpor
sementara dan re -impor; |
|||||||
|
|
9.2.5. |
pada lokasi penimbunannya tidak
tersedia peralatan bersangkutan; |
|||||||
|
9.3. |
Selain melakukan kegiatan sesuai
butir 6, 7 dan 8 : |
||||||||
|
|
9.3.1. |
Komputer menetapkan jalur
pengeluaran barang, dan selanjutnya : |
|||||||
|
|
|
a. |
menerbitkan SPPB, dari PIB jalur
hijau yang : |
||||||
|
|
|
|
- |
harus melalui pemeriksaan Hi-Co Scan
yang ditetapkan secara acak; pada SPPB harus tercantum dengan jelas “melalui
Hi-Co Scan”; atau |
|||||
|
|
|
|
- |
tidak melalui pemeriksaan Hi-Co
Scan; atau |
|||||
|
|
|
b. |
menerbitkan SPJM dan Instruksi Pemeriksaan;
bagi yang melalui Hi-Co Scan diberi tanda “melalui Hi- Co Scan”. |
||||||
|
|
9.3.2. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
mengirimkan : |
|||||||
|
|
|
a. |
SPPB
rangkap kesatu yang diberi tanda “melalui Hi-Co Scan”, beserta invoice dan/atau
packing list yang telah mendapat tanda pengesahan kepada Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||
|
|
|
b. |
Instruksi
Pemeriksaan “melalui Hi-Co Scan”, beserta invoice dan/atau packing list yang telah
mendapat tanda pengesahan kepada Pejabat Analis Hi-Co. |
||||||
|
9.4. |
Pejabat Analis Hi-Co melakukan
kegiatan : |
||||||||
|
|
9.4.1. |
menerima SPPB, invoice dan/atau
packing list dari Pejabat yang mengeluarkan barang; |
|||||||
|
|
9.4.2. |
menerima Instruksi Pemeriksaan
berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang memeriks a dokumen I; |
|||||||
|
|
9.4.3. |
menganalisis Image/hasil cetak
scanning Hi-Co peti kemas; |
|||||||
|
|
9.4.4. |
membuat keputusan dengan menggunakan
BCF 2.3 D : |
|||||||
|
|
|
a. |
tidak dilakukan pemeriksaan fisik
dengan memberikan penjelasannya; atau |
||||||
|
|
|
b. |
dilakukan pemeriksaan fisik
dengan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus diperiksa; |
||||||
|
|
9.4.5. |
mengirimkan : |
|||||||
|
|
|
a. |
Keputusan
tidak dilakukan pemeriksaan fisik (BCF 2.3 D) kepada Pejabat yang memeriksa
dokumen II (merah) disertai Instruksi Pemeriksaan, invoice dan/atau packing list
serta hasil cetak scanning Hi-Co peti kemas segera setelah selesai dilakukan
pemeriksaan melalui Hi-Co Scan; |
||||||
|
|
|
b. |
Keputusan
dilakukan pemeriksaan fisik (BCF 2.3 D) kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan
barang disertai Instruksi Pemeriksaan, invoice dan/atau packing list serta
hasil cetak scanning Hi-Co peti kemas segera setelah selesai dilakukan
pemeriksaan melalui Hi-Co Scan. Pemeriksaan
fisik sedapat mungkin dilakukan di tempat penimbunan milik Importir atas izin
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai sesuai tatacara dalam Lampiran X huruf
D Keputusan ini; |
||||||
|
|
|
c. |
SPPB jalur hijau yang sudah
diberi tanda “selesai melalui pemeriksaan Hi-Co Scan” kepada : |
||||||
|
|
|
|
- |
Pejabat
yang mengelola informasi untuk penegahan, dalam hal terdapat indikasi jenis
dan/atau jumlah barang tidak sesuai disertai penjelasan secukupnya; |
|||||
|
|
|
|
- |
Pejabat
yang melaksanakan pengeluaran barang, dalam hal tidak terdapat kecurigaan
adanya jenis dan/atau jumlah barang tidak sesuai. |
|||||
|
|
9.4.6. |
menerima
salinan LHP dari Pejabat yang melakukan pemeriksaan barang dalam hal pemeriksaan
barang dilakukan berdasarkan
keputusannya. |
|||||||
|
|
9.4.7. |
dapat mengikuti kegiatan
pemeriksaan barang. |
|||||||
10. |
Pejabat yang melaksanakan
pemeriksaan barang melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
10.1. |
menerima
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang
memeriksa dokumen I atau ditambah Keputusan Untuk Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D)
serta hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat Analis Hi-Co; |
||||||||
|
10.2. |
menerima pengembalian LHP dari
Pejabat yang memeriksa Dokumen II untuk dilakukan perbaikan; |
||||||||
|
10.3. |
melakukan
pemeriksaan barang dan/atau mengambil contoh barang impor bila diperlukan
serta menuangkan hasil pemeriksaan berikut kesimpulan ke dalam LHP pada formulir
Instruksi Pemeriksaan dan ke dalam komputer sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk menetapkan klasifikasi dan nilai pabean; Pengambilan
contoh barang impor dilakukan dengan memperhatikan segi keamanan; |
||||||||
|
10.4. |
menyerahkan
LHP, invoice dan/atau packing list, serta Keputusan Untuk Diperiksa Fisik
(BCF 2.3 D), hasil cetak scanning Hi-Co dan contoh barang impor bila ada,
kepada Pejabat yang memeriksa dokumen II (merah) untuk pemeriksaan lebih
lanjut selambatlambatnya 40 jam kerja sejak PIB mendapatkan Nopen; |
||||||||
|
10.5. |
menyerahkan
salinan LHP dan Keputusan Untuk Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D) kepada Pejabat
Analis Hi-Co dalam hal pemeriksaan barang tersebut dilakukan berdasarkan
keputusannya; |
||||||||
11. |
Pejabat yang memeriksa dokumen II
(hijau) melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
11.1. |
menerima
berkas PIB jalur hijau dari Pejabat yang memeriksa dokumen I dan melakukan
penelitian kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, penghitungan
dan pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor ; |
||||||||
|
11.2. |
menuangkan hasil penelitian ke
dalam komputer : |
||||||||
|
|
11.2.1. |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi kepada
Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan verifikasi/audit,
jika diperlukan. |
|||||||
|
|
11.2.2. |
apabila tidak diterima : |
|||||||
|
|
|
a. |
yang mengakibatkan kekurangan pembayaran
bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer mencetak Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan: |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
me ngelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; SPKPBM diterbitkan
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB |
|||||
|
|
|
b. |
yang mengakibatkan kelebihan pembayaran
bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer mencetak Nota
Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. |
|||||
|
11.3. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||||
12. |
Pejabat yang memeriksa dokumen II
(merah) melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
12.1. |
menerima berkas PIB jalur merah
dari Pejabat yang memeriksa dokumen I; |
||||||||
|
12.2. |
menerima
LHP berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang melaksanakan
pemeriksaan barang yang dilengkapi dengan Keputusan Untuk Diperiksa Fisik
(BCF 2.3 D), hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat Analis Hi-Co serta
contoh barang, bila ada, atau menerima kembali LHP yang telah diperbaiki dari
Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
||||||||
|
12.3. |
menerima
instruksi pemeriksaan, invoice dan/atau packing list, dan Keputusan Tidak
Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D) serta hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat
Analis Hi-Co; |
||||||||
|
12.4. |
mengembalikan
LHP yang kurang jelas, disertai penjelasan mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
||||||||
|
12.5. |
meneliti
lebih lanjut LHP dan membandingkan dengan data PIB untuk menetapkan kebenaran
jenis dan jumlah barang, klasifikasi, cukai, nilai pabean dan pemenuhan
ketentuan larangan/pembatasan serta fasilitas impor, dan menuangkan ke dalam
komputer : |
||||||||
|
|
12.5.1. |
dalam
hal jenis barang sesuai, komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap
dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III butir 7.8
Keputusan ini, selanjutnya melakukan kegiatan : |
|||||||
|
|
|
a. |
melakukan
penelitian kebenaran klasifikasi, cukai, nilai pabean, penghitungan dan
pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
||||||
|
|
|
|
- |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi pada
Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan verifikasi/audit,
jika diperlukan; |
|||||
|
|
|
|
- |
apabila tidak diterima : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
yang mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer
mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; |
|||
|
|
|
|
|
|
SPKPBM diterbitkan
selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya. |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. |
|||
|
|
|
|
|
ii. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan
peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. |
|||
|
|
|
b. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||
|
|
12.5.2. |
dalam hal jenis barang tidak
sesuai, melakukan kegiatan : |
|||||||
|
|
|
a. |
meneliti dan menetapkan
klasifikasi, pembebanan, nilai pabean serta besarnya bea masuk, cukai dan pajak
dalam rangka impor dan apabila hasil penelitian tersebut : |
||||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, dan
kemungkinan sanksi administrasi berupa denda, komputer mencetak Nota Pembetulan
dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; |
||||
|
|
|
|
|
SPKPBM diterbitkan selambat-lambatnya
pada hari kerja berikutnya. |
|||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
apabila
kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau dipertaruhkan jaminan, komputer
mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini; |
|||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer mencetak
Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
|
|
komputer
mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini; |
|||||
|
|
|
b. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
||||||
|
|
12.5.3. |
dalam hal contoh barang
dikirimkan ke laboratorium, penerbitan SPPB tanpa menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium. |
|||||||
|
|
12.5.4. |
dalam hal terdapat barang
impor yang terkena ketentuan larangan/pembatasan impor : |
|||||||
|
|
|
a. |
menyatakan
barang impor tersebut sebagai barang yang dikuasai negara dan menerbitkan
Nota Pemberitahuan dalam 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan : |
||||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu, untuk
Importir/PPJK; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua, untuk Pejabat yang
mengelola informasi; |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap ketiga, untuk disematkan
pada berkas PIB; |
|||||
|
|
|
b. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuanlarangan/pembatasan impor telah dipenuhi oleh Importir/PPJK, dengan
kegiatan : |
||||||
|
|
|
|
- |
meneliti kebenaran klasifikasi,
nilai pabean serta penghitungan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
: |
|||||
|
|
|
|
|
i. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor
komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; |
|||
|
|
|
|
|
|
SPKPBM diterbitkan
selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya. |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
|||
|
|
|
|
|
|
apabila
kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau dipertaruhkan jaminan,
komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III butir 7.8Keputusan ini; |
||||
|
|
|
|
|
ii. |
yang mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer
mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
|||
|
|
|
|
|
|
komputer
mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini; |
||||
|
|
|
|
- |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
|||||
|
|
|
c. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu
tiga puluh hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuan larangan/pembatasan impor tidak dipenuhi oleh Importir/PPJK sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
235/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996. |
||||||
|
|
12.5.5. |
apabila
terdapat barang impor berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan eceran,
hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang berada
dibawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda Pelunasan atau Pengawasan
Cukai sesuai ketentuan yang berlaku. |
|||||||
13. |
Pejabat yang melaksanakan pengeluaran
barang, melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
13.1. |
menerima
SPPB rangkap kesatu dari Pejabat yang memeriksa dokumen I/II atau dari
Pejabat Analis Hi-Co dalam hal jalur hijau melalui pemeriksaan kedapatan sesuai
dan SPPB rangkap kedua dari Importir/PPJK; |
||||||||
|
13.2. |
membukukan SPPB ke dalam buku
untuk SPPB; |
||||||||
|
13.3. |
mencocokkan data SPPB rangkap
kedua dengan rangkap kesatu; |
||||||||
|
|
13.3.1. |
kedapatan sesuai, dapat dilayani
pengeluarannya; |
|||||||
|
|
13.3.2. |
kedapatan
tidak sesuai, tidak dapat dilayani pengeluarannya, SPPB rangkap kesatu
disimpan oleh Pejabat yang mengeluarkan barang selama 12 (dua belas) am : |
|||||||
|
|
|
a. |
apabila diselesaikan dalam jangka
waktu tersebut, dapat dilayani pengeluarannya; |
||||||
|
|
|
b. |
apabila
tidak diselesaikan dalam jangka waktu tersebut, dikirimkan ke Pejabat yang
mengelola informasi dengan disertai penjelasan secukupnya; |
||||||
|
13.4. |
mengirimkan
SPPB rangkap kesatu yang telah dicocokkan kepada Pejabat Analis Hi-Co dalam
hal SPPB diberi tanda pemeriksaan acak melalui Hi-Co Scan; |
||||||||
|
13.5. |
mengawasi
pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB dan/atau data komputer dengan
identitas dan jumlah kemasan/peti kemas yang bersangkutan : |
||||||||
|
|
13.5.1. |
kedapatan sesuai, barang impor
dapat dikeluarkan; |
|||||||
|
|
13.5.2. |
kedapatan tidak sesuai, barang
impor tidak dapat dikeluarkan sampai dengan penyelesaian lebih lanjut; |
|||||||
|
|
13.5.3. |
kedapatan
identitas sesuai dan jumlah kemasan/peti kemas kurang, memberikan catatan pada
SPPB yang bersangkutan, yang penanganan selanjutnya dilaksanakan sesuai
ketentuan dalam Lampiran XIII Keputusan ini; |
|||||||
|
13.6. |
memberikan
catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB, kemudian mengirimkan SPPB rangkap
kesatu selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya kepada Pejabat yang
mengelola manifest untuk ditatausahakan lebih lanjut dan digunakan sebagai
dasar juntuk menutup pos BC 1.1; |
||||||||
|
13.7. |
melakukan penegahan pengeluaran
barang impor yang telah memperoleh SPPB segera setelah : |
||||||||
|
|
13.7.1. |
diterimanya NHI/NI dan memberi
catatan tentang penegahan tersebut pada SPPB yang bersangkutan; |
|||||||
|
|
13.7.2. |
diketahui SPPB yang diberi tanda pemeriksaan
acak melalui Hi-Co Scan belum dilaksanakan pemeriksaannya; |
|||||||
|
13.8. |
mengembalikan SPPB rangkap kedua
kepada Importir/PPJK setelah diberi catatan pengeluaran. |
||||||||
14. |
Pejabat yang mengelola manifest
melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
14.1. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||||
|
14.2. |
menutup Pos BC 1.1 yang
bersangkutan dan menatausahakannya sesuai tatacara sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran IX Keputusan ini; |
||||||||
|
14.3. |
menerima SPPB dari Pejabat Analis
Hi-Co yang terdapat indikasi jenis dan/atau jumlah barang tidak sesuai untuk
melakukan penegahan; |
||||||||
|
14.4. |
mengirimkan SPPB kepada Pejabat yang
melaksanakan pendistribusian dokumen untuk disematkan pada PIB yang
bersangkutan; |
||||||||
|
14.5. |
meneliti data PIB yang dimasukkan
pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; |
||||||||
|
14.6. |
menerbitkan NI dan memasukkan data
informasi ke dalam komputer dengan penegasan harus atau tidak melalui Hi-Co
Scan; |
||||||||
|
14.7. |
mengirimkan NI kepada : |
||||||||
|
|
14.7.1. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
atau Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
|||||||
|
|
14.7.2. |
Kepala Kantor Wilayah up. Kepala
Bidang Pencegahan dan Penyidikan. |
|||||||
15. |
Pejabat yang melaksanakan
pendistribusian dokumen melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
15.1. |
menerima berkas PIB yang telah diterbitkan
SPPB-nya dari Pejabat yang memeriksa dokumen II (hijau/merah); |
||||||||
|
15.2. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
mengelola manifest; |
||||||||
|
15.3. |
meneliti kelengkapan berkas PIB
dan menyematkan SPPB pada PIB yang bersangkutan; |
||||||||
|
15.4. |
mengisi lembar kontrol hasil
penelitian butir 15.3; |
||||||||
|
15.5. |
menyerahkan
berkas PIB yang mendapat fasilitas impor sementara atau penangguhan atau pembebasan
barang proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah/dana pinjaman luar
negeri, PIB jalur merah yang pengeluaran barangnya dengan menyera hkan
jaminan, kepada Pejabat yang mengelola jaminan/fasilitas; |
||||||||
|
15.6. |
mengirimkan berkas PIB ke Kantor
Wilayah up. Bidang Verifikasi sesuai ketentuan yang berlaku; |
||||||||
|
15.7. |
menatausahakan PIB sesuai
tatacara sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan ini. |
||||||||
16. |
Pejabat y ang mengelola penagihan/pengembalian
melakukan kegiatan : |
|||||||||
|
16.1. |
menerbitkan/mengirimkan
SPKPBM selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah diterimanya Nota Pembetulan
dari Pejabat yang memeriksa dokumen II dan memantau tanggal jatuh tempo pelunasannya
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
22/KMK.05/1999 tanggal 15 Januari 1999; |
||||||||
|
16.2. |
menerima
SSBC dan/atau SSP atau BPPC dan/atau BPPAI atas pelunasan SPKPBM dan memasukkan
data pelunasan tersebut ke dalam komputer; |
||||||||
|
16.3. |
menerima
dan menyelesaikan permohonan pengembalian terhadap Nota Pembetulan tentang
kelebihan pembayaran yang diajukan oleh Importir. |
||||||||
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |