Lampiran V Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PIB MELALUI JARINGAN ELECTRONIC DATA
INTERCHANGE
(EDI)
1. |
Importir/PPJK menyiapkan PIB
dengan mempergunakan program aplikasi PIB, dan selanjutnya : |
||||||||
|
1.1. |
mencetak
data PIB; |
|||||||
|
1.2. |
melakukan
pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor dengan cara : |
|||||||
|
|
1.1.1. |
melalui perintah bayar (Payment Order) atau langsung pada
Bank Devisa Persepsi yang telah mengikuti program EDI Kepabeanan; atau |
||||||
|
|
1.1.2. |
langsung
pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat pengeluaran barang; |
||||||
|
1.3. |
menyerahkan jaminan atas PIB yang mendapat fasilitas impor
sementara atau penangguhan kepada Pejabat yang mengelola fasilitas untuk
mendapatkan Tanda Bukti Penerimaan Jaminan; |
|||||||
|
1.4. |
menyerahkan Dokumen Pelengkap Pabean untuk PIB dengan fasilitas
pembebasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor untuk barang proyek
pemerintah yang dibiayai dengan hibah/dana pinjaman luar negeri kepada
Pejabat yang mengelola fasilitas untuk mendapatkan bukti penyelesaian
dokumen; |
|||||||
|
1.5. |
mengisi
data bukti pembayaran, bukti penerimaan jaminan, bukti penyelesaian dokumen
atau STTJ ke dalam aplikasi PIB; |
|||||||
|
1.6. |
mengirimkan
data PIB ke Kantor Pelayanan Bea dan Cukai; |
|||||||
|
1.7. |
menerima
respon berupa nomor penerimaan atau penolakan data PIB; |
|||||||
|
1.8. |
mengirim
kembali data PIB setelah dilengkapi/diperbaiki; |
|||||||
|
1.9. |
menyerahkan bukti pembayaran atau bukti penerimaan
jaminan atau bukti penyelesaian dokumen kepada Pejabat yang memeriksa dokumen
I apabila diminta; |
|||||||
|
1.10. |
menerima
respon keputusan jalur pengeluaran barang : |
|||||||
|
|
1.10.1. |
dalam hal jalur hijau mencetak
SPPB tanpa perlu ditandatangani Pejabat yang memeriksa dokumen I untuk
pengeluaran barang, dan menyerahkan berkas PIB berikut Dokumen Pelengkap
Pabean kepada Pejabat yang mendistribusikan dokumen selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterbitkan SPPB; |
||||||
|
|
1.10.2. |
dalam hal jalur merah mencetak SPJM, dan menyerahkan
berkas PIB beserta Dokumen Pelengkap Pabean kepada Pejabat yang memeriksa
dokumen I untuk pelaksanaan pemeriksaan barang barang; |
||||||
|
1.11. |
menerima respon SPPB untuk PIB jalur merah yang telah
diselesaikan dan mencetak SPPB tanpa perlu ditandatangani Pejabat yang
memeriksa dokumen II untuk pengeluaran barang: |
|||||||
|
1.12. |
menerima respon Nota Pembetulan, mencetak Nota
Pembetulan, menerima SPKPBM dan melunasi kekurangan pembayaran bea masuk,
cukai dan pajak dalam rangka impor dan sanksi administrasi berupa denda dalam
waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal SPKPBM dan
menyerahkan bukti pembayaran kepada : |
|||||||
|
|
1.12.1. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen II (merah) dalam hal PIB belum diterbitkan SPPB-nya; |
||||||
|
|
1.12.2. |
Pejabat
yang mengelola penagihan dalam hal PIB telah diterbitkan SPPB-nya; |
||||||
|
1.13. |
menerima respon Nota Pembetulan, mencetak Nota
Pembetulan karena kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam
rangka impor dan mengajukan permohonan pengembalian kepada Kepala Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai sesuai ketentuan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
233/KMK.05/1996 tanggal 1 April 1996; |
|||||||
|
1.14. |
menerima respon Nota Pemberitahuan, mencetak Nota
Pemberitahuan dan mengurus pemenuhan persyaratan ke tentuan
larangan/pembatasan impor serta menyerahkannya kepada Pejabat yang memeriksa
dokumen II (merah); |
|||||||
|
1.15. |
menerima respon Informasi Nilai Pabean (INP), mencetak
INP, mengisi Deklarasi Nilai Pabean (DNP) dan menyerahkannya kepada Pejabat
yang memeriksa dokumen II (hijau/merah) selambatlambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari kerja setelah tanggal pengiriman INP. |
|||||||
2. |
Komputer Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai : |
||||||||
|
2.1. |
meneliti
data PIB yang dikirim oleh Importir/PPJK; |
|||||||
|
2.2. |
mengirimkan
respon berupa Nopen; atau mengirimkan respon berupa penolakan data PIB, dalam
hal : |
|||||||
|
|
2.2.1. |
terdapat
Nota Pembetulan yang belum diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan; |
||||||
|
|
2.2.2. |
data PIB
tidak lengkap; |
||||||
|
|
2.2.3. |
Importir/PPJK belum menyerahkan berkas PIB sampai dengan
hari kerja ke 3 (tiga) sejak diterbitkannya SPPB atau menyerahkan dalam
keadaan tidak lengkap yang menyangkut bukti pembayaran dan/atau Skep fasilitas
pembebasan/keringanan dan/atau pemenuhan ketentuan impor; |
||||||
|
|
2.2.4. |
PPJK
mencantumkan Nomor Pokok PPJK (NPP) yang tidak benar; |
||||||
|
|
2.2.5. |
tidak menyerahkan
bukti pembayaran atas PIB dengan fasilitas pembayaran berkala pada saat jatuh
tempo; |
||||||
|
|
2.2.6. |
Importir/PPJK termasuk dalam daftar hitam yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal, Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai; |
||||||
|
2.3. |
mencocokkan
“credit advice” yang dikirimkan oleh Bank Devisa atau yang pembayarannya
dilakukan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dengan data PIB; |
|||||||
|
2.4. |
mencocokkan data STTJ yang dikirimkan
oleh Bapeksta dengan data PIB; |
|||||||
|
2.5. |
mencocokkan bukti penerimaan
jaminan untuk PIB penangguhan dengan data PIB; |
|||||||
|
2.6. |
mengirimkan
respon agar Importir/PPJK menyerahkan bukti pembayaran atau STTJ dalam hal terdapat
ketidakcocokan dalam kegiatan butir 2.3 dan 2.4, atau tidak diterimanya
“credit advice” atau data STTJ; |
|||||||
|
2.7. |
mengirimkan
respon agar Importir/PPJK menyerahkan bukti penerimaan jaminan untuk PIB Penangguhan
dalam hal terdapat ketidakcocokkan dalam kegiatan butir 2.5 atau tidak
diterimanya data penerimaan jaminan. |
|||||||
3. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
melakukan kegiatan : |
||||||||
|
3.1. |
meneliti data PIB tentang uraian barang,
kode valuta dan pos tarif dalam BTBMI. |
|||||||
|
3.2. |
membuat keputusan hasil
penelitian : |
|||||||
|
|
3.2.1. |
diterima, komputer memberikan
nomor pendaftaran PIB; |
||||||
|
|
3.2.2. |
tidak diterima,
karena uraian barang tidak dapat dipergunakan untuk menetapkan klasifikasi
dan/atau nilai pabean, kode valuta tidak tercantum dalam data NDPBM, dan/atau
pos tarif tidak tercantum dalam BTBMI, mengisikan penjelasan tentang hal-hal
yang harus diperbaiki/dilengkapi oleh Importir/PPJK, komputer mengirimkan
respon berupa Nota Pengembalian; |
||||||
4. |
Komputer menetapkan jalur
pengeluaran barang : |
||||||||
|
4.1. |
hijau, apabila tidak ada NHI/NI dan tidak terkena pemeriksaan
acak, mencetak SPPB, dan mengirimkan respon tentang SPPB kepada
Importir/PPJK; |
|||||||
|
4.2. |
merah, apabila ada NHI/NI atau
terkena pemeriksaan acak; selanjutnya
mencetak Instruksi Pemeriksaan, SPJM, dan mengirimkan respon tentang SPJM
kepada Importir/PPJK; |
|||||||
5. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen I melakukan kegiatan : |
||||||||
|
5.1. |
menandatangani
SPPB rangkap kesatu dan mendistribusikan kepada Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang; |
|||||||
|
5.2. |
menerima
berkas PIB yang ditetapkan jalur merah dari Importir/PPJK; |
|||||||
|
5.3. |
menandatangani
Instruksi Pemeriksaan dan menandasahkan fotokopi invoice dan/atau packing
list. |
|||||||
|
5.4. |
mendistribusikan
Instruksi Pemeriksaan beserta fotokopi invoice dan/atau packing list yang telah
mendapat tanda pengesahan kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan
barang; |
|||||||
|
5.5. |
mendistribusikan berkas PIB
kepada Pejabat yang memeriksa dokumen II (merah); |
|||||||
6. |
Untuk kantor-kantor yang
mengoperasikan Hi-Co Scan. |
||||||||
|
6.1. |
Pemeriksaan melalui Hi-Co Scan
dilakukan terhadap : |
|||||||
|
|
6.1.1. |
barang impor yang dikeluarkan
dengan SPPB dari : |
||||||
|
|
|
a. |
PIB jalur hijau, yang ditentukan
secara acak oleh komputer; |
|||||
|
|
|
b. |
PIB jalur hijau, yang dikenakan
tindakan penegahan; |
|||||
|
|
6.1.2. |
barang impor yang ditetapkan
jalur merah : |
||||||
|
|
|
a. |
yang disebabkan penetapan secara
acak oleh komputer; |
|||||
|
|
|
b. |
berdasarkan NHI/NI, dengan ketentuan
pemeriksaan melalui Hi-Co Scan tersebut ditetapkan oleh Pejabat yang
mengelola manifest dan
informasi secara selektif berdasarkan tingkat kepercayaan informasi yang
diperoleh dan professional judgement; |
|||||
|
|
6.1.3. |
barang impor eksep; |
||||||
|
|
6.1.4. |
barang
impor yang dipindahkan ke TPS di kawasan pabean lainnya yang ditetapkan
secara acak oleh komputer Pejabat yang mengelola manifest dan informasi. |
||||||
|
6.2. |
Dikecualikan dari pemeriksaan melalui
Hi-Co Scan : |
|||||||
|
|
6.2.1. |
barang-barang peka cahaya (photo
sensitive); |
||||||
|
|
6.2.2. |
barang-barang yang mengandung zat
radioaktif; |
||||||
|
|
6.2.3. |
barang-barang eks LCL/CFS; |
||||||
|
|
6.2.4. |
barang-barang yang diimpor
sementara dan re -impor; |
||||||
|
|
6.2.5. |
pada lokasi penimbunannya tidak
tersedia peralatan bersangkutan; |
||||||
|
6.3. |
Selain melakukan kegiatan sesuai
butir 3, 4 dan 5 : |
|||||||
|
|
6.3.1. |
Komputer menetapkan jalur
pengeluaran barang, dan selanjutnya : |
||||||
|
|
|
a. |
menerbitkan SPPB, dari PIB jalur
hijau yang : |
|||||
|
|
|
|
- |
harus melalui pemeriksaan Hi-Co Scan
yang ditetapkan secara acak; pada SPPB harus tercantum dengan jelas “melalui
Hi-Co Scan”; atau |
||||
|
|
|
|
- |
tidak melalui pemeriksaan Hi-Co
Scan; dan mengirimkan respon SPPB
dengan tanda “melalui Hi-Co Scan” kepada Importir/PPJK; atau |
||||
|
|
|
b. |
menerbitkan Instruksi
Pemeriksaan, bagi yang melalui Hi-Co Scan diberi tanda “melalui Hi-Co Scan”,
dan mengirimkan respon SPJM kepada Importir/PPJK. |
|||||
|
|
6.3.2. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I
mengirimkan : |
||||||
|
|
|
a. |
SPPB
rangkap kesatu yang telah diberi tanda “melalui Hi-Co Scan” beserta BCF 2.3.
C yaitu hasil cetak uraian barang secara lengkap yang tercantum dalam PIB
kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; atau |
|||||
|
|
|
b. |
Instruksi
Pemeriksaan “melalui Hi-Co Scan” beserta invoice dan/atau packing list yang
telah mendapat pengesahan kepada Pejabat Analis Hi-Co; |
|||||
|
6.4. |
Pejabat Analis Hi-Co melakukan
kegiatan : |
|||||||
|
|
6.4.1. |
menerima SPPB dan BCF 2.3 C dari
Pejabat yang mengeluarkan barang; |
||||||
|
|
6.4.2. |
menerima Instruksi Pemeriksaan
berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang memeriksa dokumen I; |
||||||
|
|
6.4.3. |
menganalisis Image/hasil cetak
scanning Hi-Co peti kemas; |
||||||
|
|
6.4.4. |
membuat keputusan dengan
menggunakan BCF 2.3 D : |
||||||
|
|
|
a. |
tidak dilakukan pemeriksaan fisik
dengan memberikan penjelasannya; atau |
|||||
|
|
|
b. |
dilakukan pemeriksaan fisik
dengan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus diperiksa; |
|||||
|
|
6.4.5. |
mengirimkan : |
||||||
|
|
|
a. |
Keputusan
tidak dilakukan pemeriksaan fisik (BCF 2.3 D) kepada Pejabat yang memeriksa dokumen
II (merah) disertai Instruksi Pemeriksaan, invoice dan/atau packing list
serta hasil cetak scanning Hi-Co peti kemas, segera setelah selesai dilakukan
pemeriksaan melalui Hi-Co Scan; |
|||||
|
|
|
b. |
Keputusan
dilakukan pemeriksaan fisik (BCF 2.3 D) kepada Pejabat yang melaksanakan
pemeriksaan barang disertai Instruksi Pemeriksaan, invoice dan/atau packing
list serta hasil cetak scanning Hi-Co peti kemas, segera setelah selesai
dilakukan pemeriksaan melalui Hi-Co Scan. Pemeriksaan
fisik sedapat mungkin dilakukan di tempat penimbunan milik Importir atas izin
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai sesuai tatacara dalam Lampiran X huruf
D Keputusan ini; |
|||||
|
|
|
c. |
SPPB jalur hijau yang sudah diberi
tanda “selesai melalui pemeriksaan Hi-Co Scan” kepada : |
|||||
|
|
|
|
- |
Pejabat
yang mengelola informasi untuk penegahan, dalam hal terdapat indikasi jenis
dan/atau jumlah barang tidak sesuai disertai penjelasan secukupnya; |
||||
|
|
|
|
- |
Pejabat
yang melaksanakan pengeluaran barang, dalam hal tidak terdapat kecurigaan
adanya jenis dan/atau jumlah barang tidak sesuai. |
||||
|
|
6.4.6. |
menerima
salinan LHP dari Pejabat yang melakukan pemeriksaan barang dalam hal pemeriksaan
barang dilakukan berdasarkan keputusannya. |
||||||
|
|
6.4.7. |
dapat mengikuti kegiatan
pemeriksaan barang. |
||||||
7. |
Pejabat yang melaksanakan
pemeriksaan barang melakukan kegiatan : |
||||||||
|
7.1. |
menerima
Instruksi Pemeriksaan berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang
memeriksa dokumen I atau ditambah Keputusan Untuk Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D)
serta hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat Analis Hi-Co; |
|||||||
|
7.2. |
menerima pengembalian LHP dari
Pejabat yang memeriksa Dokumen II untuk dilakukan perbaikan; |
|||||||
|
7.3. |
melakukan
pemeriksaan barang dan/atau mengambil contoh barang impor bila diperlukan
serta menuangkan hasil pemeriksaan berikut kesimpulan ke dalam LHP pada
formulir Instruksi Pemeriksaan dan ke dalam komputer, sedemikian rupa
sehingga dapat dipergunakan untuk menetapkan klasifikasi dan nilai pabean.
Pengambilan contoh barang impor dilakukan dengan memperhatikan segi keamanan; |
|||||||
|
7.4. |
menyerahkan
LHP/LHP perbaikan, invoice dan/atau packing list, serta Keputusan Untuk
Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D), hasil cetak scanning Hi-Co dan contoh barang
impor bila ada, kepada Pejabat yang memeriksa dokumen II (merah) untuk
pemeriksaan lebih lanjut selambat-lambatnya 40 jam kerja sejak PIB
mendapatkan Nopen; |
|||||||
|
7.5. |
mengirimkan salinan LHP kepada
Pejabat Analis Hi-Co dalam hal pemeriksaan barang dilakukan berdasarkan
keputusannya; |
|||||||
8. |
Pejabat yang memeriksa dokumen II
(hijau) melakukan kegiatan : |
||||||||
|
8.1. |
menerima
berkas PIB jalur hijau dari Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen
dan melakukan penelitian kebenaran klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean,
penghitungan dan pelunasan bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor; |
|||||||
|
8.2. |
menuangkan hasil penelitian ke
dalam komputer : |
|||||||
|
|
8.1.1. |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai rekomendasi
kepada Pejabat yang melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan
verifikasi/audit, jika diperlukan; |
||||||
|
|
8.1.2. |
apabila tidak diterima : |
||||||
|
|
|
a. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan
peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM. SPKPBM diterbitkan
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB |
||||
|
|
|
b. |
yang mengakibatkan
kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer
mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. |
||||
|
|
|
|
Komputer mengirimkan respon
tentang Nota Pembetulan kepada Importir/PPJK. |
|||||
|
8.3. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||||
9. |
Pejabat yang memeriksa dokumen II
(merah) melakukan kegiatan: |
||||||||
|
9.1. |
menerima berkas PIB jalur merah
dari Pejabat yang memeriksa dokumen I; |
|||||||
|
9.2. |
menerima
LHP berikut invoice dan/atau packing list dari Pejabat yang melaksanakan
pemeriksaan barang yang dilengkapi dengan Keputusan Untuk Diperiksa Fisik
(BCF 2.3 D), hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat Analis Hi-Co serta
contoh barang, bila ada, atau menerima kembali LHP yang telah diperbaiki dari
Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
|||||||
|
9.3. |
menerima
instruksi pemeriksaan, invoice dan/atau packing list, dan Keputusan Tidak
Diperiksa Fisik (BCF 2.3 D) serta hasil cetak scanning Hi-Co dari Pejabat
Analis Hi-Co; |
|||||||
|
9.4. |
mengembalikan
LHP yang kurang jelas, disertai penjelasan mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang; |
|||||||
|
9.5. |
meneliti
lebih lanjut LHP atau keputusan untuk tidak diperiksa dan membandingkan
dengan data PIB untuk menetapkan kebenaran jenis dan jumlah barang,
klasifikasi, nilai pabean, pungutan cukai dan pemenuhan ketentuan larangan/pembatasan
serta fasilitas impor, dan menuangkan ke dalam komputer : |
|||||||
|
|
9.5.1. |
dalam hal jenis barang sesuai,
komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini, selanjutnya
melakukan kegiatan : |
||||||
|
|
|
a. |
melakukan
penelitian kebenaran klasifikasi dan nilai pabean, penghitungan dan pelunasan
bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
|||||
|
|
|
|
- |
apabila
diterima, memberikan catatan pada PIB yang bersangkutan disertai
rekomendasi kepada Pejabat yang
melaksanakan verifikasi/audit untuk melakukan
verifikasi/audit, jika diperlukan; |
||||
|
|
|
|
- |
apabila tidak diterima : |
||||
|
|
|
|
|
i. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan
peruntukan : |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; SPKPBM diterbitkan
selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya. |
||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||
|
|
|
|
|
ii. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan
peruntukan : |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. |
||
|
|
|
b. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||
|
|
9.5.2. |
dalam hal jenis barang tidak
sesuai, melakukan kegiatan : |
||||||
|
|
|
a. |
meneliti
dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, nilai pabean serta besarnya bea masuk,
cukai dan pajak dalam rangka impor dan apabila hasil penelitian tersebut : |
|||||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan
kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor komputer mencetak
Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM. SPKPBM diterbitkan
selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya; |
|||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; apabila
kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau dipertaruhkan jaminan,
komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini; |
|||
|
|
|
|
- |
mengakibatkan kelebihan
pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor, komputer mencetak
Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan peruntukan : |
||||
|
|
|
|
|
i. |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK |
|||
|
|
|
|
|
ii. |
rangkap
kedua untuk disematkan pada berkas PIB komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua) rangkap
dengan peruntukan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III butir 7.8
Keputusan ini dan mengirimkan respon tentang SPPB kepada Importir/PPJK. |
|||
|
|
|
b. |
mengirimkan berkas PIB kepada
Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||
|
|
9.5.3. |
dalam hal contoh barang
dikirimkan ke laboratorium, penerbitan SPPB tanpa menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium. |
||||||
|
|
9.5.4. |
dalam hal terdapat barang
impor yang terkena ketentuan larangan/pembatasan impor : |
||||||
|
|
|
a. |
menyatakan
barang impor tersebut sebagai barang yang dikuasai negara dan menerbitkan
Nota Pemberitahuan dalam 3 (tiga) rangkap dengan peruntukan : |
|||||
|
|
|
|
- |
rangkap kesatu, untuk
Importir/PPJK; |
||||
|
|
|
|
- |
rangkap kedua, untuk Pejabat yang
mengelola informasi; |
||||
|
|
|
|
- |
rangkap ketiga, untuk disematkan
pada berkas PIB; |
||||
|
|
|
b. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara,
ketentuan larangan/pembatasan impor telah dipenuhi oleh Importir/PPJK, dengan
kegiatan : |
|||||
|
|
|
|
- |
melakukan penelitian kebenaran
klasifikasi; dan nilai pabean, penghitungan bea
masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor : |
||||
|
|
|
|
|
i. |
yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap,dengan
peruntukan : |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola penagihan sebagai dasar penerbitan SPKPBM; SPKPBM diterbitkan
selambatlambatnya pada hari kerja berikutnya. |
||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB. apabila
kekurangan pembayaran dimaksud telah dilunasi atau dipertaruhkan jaminan,
komputer mencetak SPPB dalam 2 (dua)rangkap dengan peruntukan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini dan mengirimkan
respontentang SPPB kepada Importir/PPJK. |
||
|
|
|
|
|
ii. |
yang
mengakibatkan kelebihan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka
impor, komputer mencetak Nota Pembetulan dalam 2 (dua) rangkap, dengan
peruntukan : |
|||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kesatu untuk Pejabat yang
mengelola pengembalian untuk diberitahukan kepada Importir/PPJK; |
||
|
|
|
|
|
|
-- |
rangkap kedua untuk disematkan
pada berkas PIB; komputer
mencetak SPPB dalam 2 (dua)rangkap dengan peruntukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III butir 7.8 Keputusan ini dan mengirimkan respon tentang
SPPB kepada Importir/PPJK. |
||
|
|
|
|
- |
mengirimkan berkas PIB kepada Pejabat
yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
||||
|
|
|
c. |
menyelesaikan
barang impor sebagaimana dimaksud pada butir a, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara, ketentuan
larangan/pembatasan impor tidak dipenuhi oleh Importir/PPJK sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235/KMK.05/1996
tanggal 1 April 1996. |
|||||
|
|
9.5.5. |
apabila
terdapat barang impor berupa barang kena cukai yang dikemas untuk penjualan
eceran, hanya dapat dikeluarkan dari kawasan pabean atau tempat lain yang
berada dibawah pengawasan pabean setelah dilekati tanda pelunasan atau
pengawasan cukai sesuai ketentuan yang berlaku. |
||||||
10. |
Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang, melakukan kegiatan: |
||||||||
|
10.1. |
menerima
SPPB dari Pejabat yang memeriksa dokumen I/II, dari Pejabat Analis Hi-Co dalam
hal SPPB jalur hijau melalui pemeriksaan Hi-Co Scan kedapatan sesuai dan SPPB
yang dicetak oleh Importir/PPJK; |
|||||||
|
10.2. |
membukukan SPPB ke dalam buku
untuk SPPB; |
|||||||
|
10.3. |
mencocokkan data SPPB rangkap kedua
dengan rangkap kesatu; |
|||||||
|
|
10.3.1. |
kedapatan sesuai, dapat dilayani
pengeluarannya; |
||||||
|
|
10.3.2. |
kedapatan
tidak sesuai, tidak dapat dilayani pengeluarannya, SPPB rangkap kesatu disimpan
oleh Pejabat yang mengeluarkan barang selama 12 (dua belas) jam kerja : |
||||||
|
|
|
a. |
apabila diselesaikan dalam jangka
waktu tersebut, dapat dilayani pengeluarannya; |
|||||
|
|
|
b. |
apabila
tidak diselesaikan dalam jangka waktu tersebut, dikirimkan ke Pejabat yang
mengelola informasi dengan disertai penjelasan secukupnya; |
|||||
|
10.4. |
mengirimkan
SPPB rangkap kesatu yang telah dicocokkan kepada Pejabat Analis Hi-Co beserta
BCF 2.3 C dalam hal SPPB diberi tanda “pemeriksaan acak melalui Hi-Co Scan”; |
|||||||
|
10.5. |
mengawasi
pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB dan/atau data komputer dengan
identitas dan jumlah kemasan/peti kemas yang bersangkutan : |
|||||||
|
|
10.5.1. |
apabila kedapatan sesuai, barang
impor dapat dikeluarkan; |
||||||
|
|
10.5.2. |
apabila
kedapatan tidak sesuai, barang impor tidak dapat dikeluarkan dan SPPB
dikembalikan kepada Pejabat yang memeriksa dokumen I/II untuk penyelesaian lebih
lanjut; |
||||||
|
|
10.5.3. |
apabila
kedapatan identitas sesuai dan jumlah kemasan/peti kemas kurang, memberikan
catatan pada SPPB yang bersangkutan, yang penanganan selanjutnya dilaksanakan
sesuai ketentuan dalam Lampiran XIII Keputusan ini; |
||||||
|
10.6. |
memberikan
catatan tentang pengeluaran barang pada SPPB, kemudian mengirimkan SPPB
rangkap kesatu kepada Pejabat yang mengelola manifest untuk ditatausahakan
lebih lanjut dan digunakan sebagai dasar untuk menutup pos BC 1.1; |
|||||||
|
10.7. |
melakukan
penegahan pengeluaran barang impor yang telah memperoleh SPPB segera setelah
diterimanya NHI/NI dan memberi catatan tentang penegahan tersebut pada SPPB
yang bersangkutan; |
|||||||
|
10.8. |
melakukan penegahan pengeluaran barang
impor yang telah memperoleh SPPB segera setelah : |
|||||||
|
|
10.8.1. |
diterimanya NHI/NI dan memberi
catatan tentang penegahan tersebut pada SPPB yang bersangkutan; |
||||||
|
|
10.8.2. |
diketahui SPPB yang diberi diberi
tanda pemeriksaan acak melalui Hi-Co Scan belum dilaksanakan pemeriksaannya; |
||||||
|
10.9. |
mengembalikan SPPB rangkap kedua
kepada Importir/PPJK setelah diberi catatan pengeluaran. |
|||||||
11. |
Pejabat yang mengelola manifest melakukan
kegiatan : |
||||||||
|
11.1. |
menerima SPPB dari Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
|||||||
|
11.2. |
menutup
Pos BC 1.1 yang bers angkutan dan menatausahakannya sesuai tatacara sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan ini; |
|||||||
|
11.3. |
menerima
SPPB dari Pejabat Analis Hi-Co yang terdapat indikasi jenis dan/atau jumlah
barang tidak sesuai untuk melakukan penegahan; |
|||||||
|
11.4. |
mengirimkan SPPB kepada Pejabat
yang melaksanakan pendistribusian dokumen untuk disematkan pada PIB yang
bersangkutan; |
|||||||
|
11.5. |
meneliti data PIB yang dimasukkan
pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang bersangkutan; |
|||||||
|
11.6. |
menerbitkan NI dan memasukkan
data informasi ke dalam komputer dengan p enegasan harus atau tidak melalui
Hi-Co Scan; |
|||||||
|
11.7. |
mengirimkan NI kepada : |
|||||||
|
|
11.7.1. |
Pejabat yang memeriksa dokumen I atau
Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang; |
||||||
|
|
11.7.2. |
Kepala Kantor Wilayah Bea dan
Cukai up. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan. |
||||||
12. |
Pejabat yang melaks anakan
pendistribusian dokumen : |
||||||||
|
12.1. |
menerima
berkas PIB jalur hijau yang telah diterbitkan SPPB-nya dari Importir/PPJK dan
memasukkan data penerimaan PIB ke dalam komputer; |
|||||||
|
12.2. |
mengirimkan
berkas PIB jalur hijau ke Pejabat yang memeriksa dokumen II (hijau); |
|||||||
|
12.3. |
menerima
berkas PIB jalur hijau selesai dari Pejabat yang memeriksa dokumen II
(hijau); |
|||||||
|
12.4. |
menerima
berkas PIB jalur merah yang telah diterbitkan SPPB-nya dari Pejabat yang
memeriksa dokumen II (merah); |
|||||||
|
12.5. |
menerima
SPPB dari Pejabat yang mengelola manifest; |
|||||||
|
12.6. |
meneliti kelengkapan berkas PIB
dan menyematkan SPPB pada PIB yang bersangkutan; |
|||||||
|
12.7. |
mengisi lembar kontrol hasil
penelitian butir 12.6; |
|||||||
|
12.8. |
memberikan
catatan untuk dilampirkan pada berkas PIB dalam hal terdapat ketidakcocokan
data antara berkas PIB dengan data PIB di komputer, dengan merincikan
perbedaannya; |
|||||||
|
12.9. |
menyerahkan
berkas PIB yang mendapat fasilitas impor sementara atau penangguhan atau
pembebasan barang proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah/dana pinjaman
luar negeri, PIB jalur merah yang pengeluaran barangnya dengan menyerahkan
jaminan, kepada Pejabat yang mengelola jaminan/fasilitas; |
|||||||
|
12.10. |
mengirimkan berkas PIB ke Kantor
Wilayah up. Bidang Verifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; |
|||||||
|
12.11. |
menatausahakan PIB sesuai tatacara
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Keputusan ini. |
|||||||
13. |
Pejabat yang mengelola
penagihan/pengembalian melakukan kegiatan : |
||||||||
|
13.1. |
menerima berkas PIB jalur merah yang
pengeluaran barangnya dengan jaminan untuk pemantauan penyelesaiannya; |
|||||||
|
13.2. |
menerbitkan
SPKPBM selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setela h diterimanya Nota Pembetulan
dari Pejabat yang memeriksa dokumen II dan memantau tanggal jatuh tempo
pelunasannya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 22/KMK.05/1999 tanggal 15 Januari 1999; |
|||||||
|
13.3. |
menerima
SSBC dan/atau SSP atau BPPC dan/atau BPPAI atas pelunasan SPKPBM dan
memasukkan data pelunasan tersebut ke dalam komputer; |
|||||||
|
13.4. |
memberitahukan
kelebihan pembayaran kepada Importir dan menyelesaikan permohonan
pengembalian terhadap Nota Pembetulan tentang kelebihan pembayaran yang
diajukan oleh Importir. |
|||||||
14. |
Pejabat
yang mengelola fasilitas melakukan kegiatan : |
||||||||
|
14.1. |
menerima berkas PIB fasilitas
dari Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
|||||||
|
14.2. |
melakukan pemantauan penyelesaian
atas PIB fasilitas; |
|||||||
|
14.3. |
menerima bukti penyelesaian PIB
fasilitas; |
|||||||
|
14.4. |
mengirimkan berkas PIB fasilitas yang
telah diselesaikan kepada Pejabat yang melaksanakan pendistribusian dokumen. |
|||||||
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran VI Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENGELUARAN BARANG IMPOR LAINNYA
A. |
PENGELUARAN
BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI DENGAN PIBT (BC 2.1) |
|||||
|
1. |
Importir/PPJK
mengisi dan menyerahkan PIBT dalam 3 (tiga) rangkap beserta Dokumen Pelengkap
Pabean kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang. |
||||
|
2. |
Pejabat
yang melaksanakan pengeluaran barang melakukan kegiatan : |
||||
|
|
2.1. |
menerima berkas PIBT dan
melakukan penelitian identitas Importir/PPJK; |
|||
|
|
2.2. |
mencatat PIBT kedalam Buku
Catatan Pabean dan memberikan nomor pendaftaran; |
|||
|
|
2.3. |
melakukan pemeriksaan barang; |
|||
|
|
2.4. |
menetapkan klasifikasi dan
pembebanan denganmenggunakan BTBMI; |
|||
|
|
2.5. |
menetapkan Nilai Pabean; |
|||
|
|
2.6. |
menghitung bea masuk, cukai dan pajak
dalam rangka impor; |
|||
|
|
2.7. |
menyerahkan berkas PIBT kepada
Importir/PPJK untuk pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor; |
|||
|
|
2.8. |
menerima
pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor berdasarkan PIBT,
dan menyerahkan BPBC serta BPPAI kepada Importir/PPJK; |
|||
|
|
2.9. |
menerbitkan SPPB dalam 2 (dua)
rangkap untuk pelaksanaan pengeluaran b arang impor; |
|||
|
|
2.10. |
mengeluarkan barang impor
berdasarkan SPPB yang bersangkutan; |
|||
|
|
2.11. |
mengirimkan SPPB rangkap kesatu
kepada Pejabat yang mengelola manifest guna penutupan pos BC 1.1. setelah
barang impor dikeluarkan; |
|||
|
|
2.12. |
mengirimkan PIBT kepada Pejabat
yang melaksanakan pendistribusian dokumen; |
|||
|
|
2.13. |
menyerahkan
uang pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor yang diterima
pada hari itu kepada Pejabat yang menatausahakan penerimaan. |
|||
B. |
PENGELUARAN
BARANG UNTUK DIIMPOR SEMENTARA |
|||||
|
Pengeluaran
barang untuk diimpor sementara dilakukan dengan menyerahkan PIB yang dapat
dilaksanakan dengan cara manual atau menggunakan media elektronik sebagai
berikut : |
|||||
|
1. |
Importir/PPJK
menyiapkan PIB, menghitung sendiri bea masuk dan pajak dalam rangka impor
yang harus dibayar untuk barang impor sementara yang mendapatkan keringanan
bea masuk dan menyerahkan jaminan sebesar selisih antara bea masuk dan pajak
dalam rangka impor yang terutang dan bea masuk dan pajak dalam rangka impor
yang telah dibayar; sedangkan untuk barang impor sementara yang mendapatkan
pembebasan bea masuk, Importir/PPJK menyerahkan jaminan sebesar bea masuk dan
pajak dalam rangka impor yang terutang. |
||||
|
2. |
Tatacara pengajuan PIB dilakukan
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III atau IV atau V Keputusan ini. |
||||
|
3. |
Terhadap barang impor sementara
dilakukan pemeriksaan fisik (jalur merah). |
||||
|
4. |
Dalam hal hasil pemeriksaan fisik
kedapatan jenis dan/atau jumlah barang tidak sesuai dengan yang diberitahukan
dalam PIB : |
||||
|
|
4.1. |
keputusan pemberian persetujuan
impor sementara dinyatakan batal; |
|||
|
|
4.2. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen II (merah) memberitahukan kepada Importir agar
mengajukan permohonan perbaikan persetujuan impor sementara dan penyesuaian
jaminan. |
|||
|
5. |
Pejabat
yang melaksanakan pengeluaran barang melaksanakan kegiatan sama dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Lampiran III atau IV atau V Keputusan ini. |
||||
|
6. |
Pejabat
yang mengelola manifest melakukan kegiatan sama dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Lampiran III atau IV atau V Keputusan ini. |
||||
|
7. |
Pejabat
yang melaksanakan pendistribusian dokumen meneruskan PIB, yang diterima dari
Pejabat yang memeriksa dokumen II, kepada Pejabat yang mengelola fasilitas
untuk dijadikan bahan pengawasan dan penyelesaian lebih lanjut. |
||||
|
8. |
Khusus
barang impor sementara yang diimpor dalam rangka ATA -Carnet atau CPD-Carnet
berlaku ketentuan pengeluaran barang impor sebagaimana diatur di dalam
ketentuan ATA -Carnet atau CPD-Carnet. |
||||
C. |
PENGELUARAN BARANG UNTUK DITIMBUN
DI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT (TPB) |
|||||
|
1. |
Pengeluaran
barang impor dari kawasan pabean dengan tujuan untuk ditimbun di TPB
menggunakan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 oleh Importir/PPJK dalam 3 (tiga)
rangkap dan diajukan kepada Pejabat yang mengawasi TPB; |
||||
|
2. |
Pejabat yang mengawasi TPB
membukukan ke dalam BCP-BC 2.3 dan memberikan nomor pendaftaran pada BC 2.3; |
||||
|
3. |
BC 2.3
yang telah mendapat nomor pendaftaran diajukan kepada Pejabat yang mengelola
manifest di kawasan pabean tempat barang impor dibongkar; |
||||
|
4. |
Pejabat yang mengelola manifest
melakukan kegiatan : |
||||
|
|
4.1. |
menerima BC 2.3 dan meneliti
serta mencocokkannya dengan pos BC 1.1 : |
|||
|
|
|
4.1.1. |
apabila kedapatan sesuai, menutup
pos BC 1.1 yang bersangkutan, selanjutnya memberikan persetujuan pengeluaran barang
pada BC 2.3 rangkap kesatu dan kedua dan mengirimkan kepada Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
||
|
|
|
4.1.2. |
apabila kedapatan tidak sesuai,
BC 2.3 dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. |
||
|
|
4.2. |
menerima kembali BC 2.3 rangkap
kedua dari Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang. |
|||
|
5. |
Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang melakukan kegiatan : |
||||
|
|
5.1. |
menerima
BC 2.3 rangkap kesatu dan kedua dari Pejabat yang mengelola manifest dan
melaksanakan pengeluaran barang setelah mencocokkan identitas kemasan atau
peti kemas yang tercantum pada BC 2.3 dengan kemasan atau peti kemas yang
bersangkutan; |
|||
|
|
5.2. |
menyerahkan BC 2.3 rangkap kesatu
kepada pengangkut untuk melindungi pengangkutan sampai di TPB; |
|||
|
|
5.3. |
mengirim
kembali BC 2.3 rangkap kedua setelah diberikan catatan pengeluaran seperlunya
kepada Pejabat yang mengelola manifest guna ditatausahakan. |
|||
D. |
PENGELUARAN BARANG UNTUK DIANGKUT
KE TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA (TPS) DI KAWASAN PABEAN LAINNYA |
|||||
|
1. |
Pengeluaran
barang impor dari kawasan pabean dengan tujuan untuk ditimbun di TPS di kawasan
pabean lainnya menggunakan Pemberitahuan Pabean BC 1.2 dalam 3 (tiga)
rangkap. |
||||
|
2. |
Importir/PPJK mengajukan BC 1.2
kepada Pejabat yang mengelola manifest di kawasan pabean tempat barang impor
dibongkar. |
||||
|
3. |
Pejabat yang mengelola manifest
melakukan kegiatan : |
||||
|
|
3.1. |
menerima BC 1.2 dan meneliti
serta mencocokkannya dengan pos BC 1.1 : |
|||
|
|
|
3.1.1. |
apabila kedapatan sesuai : |
||
|
|
|
|
a. |
membukukan ke dalam BCP-BC 1.2 dan
memberikan nomor pendaftaran pada BC 1.2; |
|
|
|
|
|
b. |
menutup pos BC 1.1 yang
bersangkutan; |
|
|
|
|
|
c. |
memberikan
persetujuan pengeluaran barang pada BC 1.2 yang bersangkutan dan mengirimkan kepada
Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang untuk mengawasi pengeluaran dan
pemuatan barang; |
|
|
|
|
|
d. |
menyerahkan BC 1.2 rangkap kesatu
kepadaImportir/PPJK sebagai dokumen pelindungpengangkutan; |
|
|
|
|
|
e. |
mengirim BC 1.2 rangkap kedua ke
KantorPelayanan Bea dan Cukai yang mengawasi TPS di kawasan pabean lainnya; |
|
|
|
|
3.1.2. |
apabila tidak sesuai, BC 1.2
dikembalikan untuk diperbaiki; |
||
|
|
3.2. |
menerima kembali BC 1.2 rangkap kedua
dari Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat tujuan; |
|||
|
|
3.3. |
penatausahaan BC 1.2 dan
pemantauan penyelesaiannya dilaksanakan sesuai tatacara sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran IX Keputusan ini. |
|||
|
4. |
Pejabat yang melaksanakan pengeluaran
barang melakukan kegiatan : |
||||
|
|
4.1. |
menerima
BC 1.2 rangkap kesatu dan kedua dari Pejabat yang mengelola manifest dan
melaksanakan pengeluaran barang setelah mencocokkan identitas kemasan atau peti
kemas yang tercantum pada BC 1.2 dengan kemasan atau peti kemas yang
bersangkutan; |
|||
|
|
4.2. |
mengirim
kembali BC 1.2 rangkap kedua setelah diberikan catatan pengeluaran seperlunya
kepada Pejabat yang mengelola manifest guna ditatausahakan. |
|||
|
5. |
Untuk
kantor yang mengoperasikan Hi-Co Scan dilakukan pemeriksaan melalui H-Co Scan
yang ditentukan secara acak oleh komputer Pejabat yang mengelola manifest. |
||||
|
|
5.1. |
Selain melakukan kegiatan sesuai butir
3, Pejabat yang mengelola manifest melakukan kegiatan : |
|||
|
|
|
5.1.1. |
memberikan
persetujuan pengeluaran barang pada BC 1.2 yang bersangkutan dengan
membubuhkan tanda “melalui pemeriksaan Hi-Co Scan” apabila terkena pemeriksaan
melalui Hi-Co Scan secara acak oleh komputer; |
||
|
|
|
5.1.2. |
mengirimkan
BC 1.2 dimaksud pada butir 5.1.1 berikut fotokopi manifest dari nomor pos
terkait yang telah mendapat pengesahan kepada Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang; |
||
|
|
5.2. |
Selain melakukan kegiatan sesuai
butir 4, Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang melakukan kegiatan : |
|||
|
|
|
5.2.1. |
menerima
BC 1.2 rangkap kesatu dari Impotir/PPJK dan rangkap kedua berikut fotokopi manifest
dari nomor pos terkait yang telah mendapat pengesahan dari Pejabat yang
mengelola manifest; |
||
|
|
|
5.2.2. |
mengirimkan
kembali BC 1.2 yang telah diberi tanda “selesai melalui pemeriksaan Hi-Co Scan”
rangkap kedua berikut fotokopi manifest dari nomor pos terkait yang telah
mendapat pengesahan kepada Pejabat Analis Hi-Co; |
||
|
|
|
5.2.3. |
menerima
kembali BC 1.2 berikut fotokopi manifest dari nomor pos terkait yang telah mendapat
pengesahan disertai hasil cetak scanning Hi-Co; |
||
|
|
5.3. |
Pejabat Analis Hi-Co melakukan
kegiatan : |
|||
|
|
|
5.3.1. |
menerima
BC 1.2 rangkap kesatu dari Impotir/PPJK dan rangkap kedua berikut fotokopi manifest
dari nomor pos terkait yang telah mendapat pengesahan dari Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang; |
||
|
|
|
5.3.2. |
melaksanakan pemeriksaan barang
melalui Hi-Co Scan atas dasar fotokopi manifest yang telah mendapat
pengesahan; |
||
|
|
|
5.3.3. |
mengirimkan
BC 1.2. yang diberi tanda “selesai melalui pemeriksaan Hi-Co Scan” berikut
fotokopi manifest dari nomor pos terkait yang telah mendapat pengesahan
disertai hasil cetak scanning Hi-Co kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran
barang; |
||
|
|
|
5.3.4. |
dalam
hal terdapat indikasi ketidaksesuaian jenis dan/atau jumlah barang,
mengirimkan informasi hasil pemeriksaan barang melalui Hi-Co Scan dengan
menggunakan BCF 2.6 B kepada : |
||
|
|
|
|
a. |
Pejabat
di TPS tujuan di kawasan pabean lainnya; |
|
|
|
|
|
b. |
Pejabat
yang mengelola manifest dan informasi. |
|
E. |
PENGELUARAN BARANG UNTUK DIANGKUT
LANJUT. |
|||||
|
1. |
Pengeluaran
barang impor dari kawasan pabean dengan tujuan untuk diangkut lanjut
menggunakan Pemberitahuan Pabean BC 1.2 yang diisi oleh pengangkut atau
pemilik barang dalam 3 (tiga) rangkap; |
||||
|
2. |
Pengangkut
atau Pemilik barang mengajukan BC. 1.2 kepada Pejabat yang mengelola manifest
di kawasan pabean tempat barang impor dibongkar. Terhadap
BC 1.2 yang ditandatangani oleh Pemilik Barang wajib diserahkan jaminan
sebesar bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor. |
||||
|
3. |
Pejabat
yang mengelola manifest menerima BC 1.2, meneliti dan mencocokkannya dengan
pos BC 1.1 : |
||||
|
|
3.1. |
apabila kedapatan sesuai : |
|||
|
|
|
3.1.1. |
membukukan ke dalam BCP-BC 1.2
dan memberikan nomor pendaftaran pada BC 1.2; |
||
|
|
|
3.1.2. |
menutup pos BC 1.1 yang
bersangkutan; |
||
|
|
|
3.1.3. |
memberikan
persetujuan pengeluaran barang pada BC 1.2 dan mengisi jangka waktu kapan
barang impor harus sampai dan dibongkar di
tempat tujuan; |
||
|
|
|
3.1.4. |
mengirimkan
BC 1.2 rangkap kesatu kepada Pejabat yang melaksanakan pengeluaran barang
untuk pengeluaran dan pengawasan pemuatan; |
||
|
|
|
3.1.5. |
mengirimkan BC 1.2 rangkap kedua
ke Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tujuan; |
||
|
|
3.2. |
apabila kedapatan tidak sesuai BC
1.2 dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. |
|||
|
4. |
Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang melakukan kegiatan : |
||||
|
|
4.1. |
menerima BC 1.2 rangkap kesatu dan
melaksanakan pengeluaran barang. |
|||
|
|
4.2. |
mengawasi
pemuatannya setelah diadakan pencocokan identitas kemasan atau peti kemas
yang tercantum di BC 1.2 dan kemasan atau peti kemas yang bersangkutan dan
kedapatan sesuai dan menyerahkan BC 1.2 rangkap kesatu kepada pengangkut
setelah diberi catatan pemuatannya; |
|||
|
|
4.3. |
menangguhkan pemuatan apabila
kedapatan tidak sesuai. |
|||
F. |
PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK
DIEKSPOR KEMBALI |
|||||
|
1. |
Terhadap barang impor yang masih berada
di dalam kawasan pabean, dapat diekspor kembali dalam hal : |
||||
|
|
1.1. |
tidak sesuai pesanan; |
|||
|
|
1.2. |
tidak boleh diimpor karena adanya
perubahan peraturan; |
|||
|
|
1.3. |
salah kirim; |
|||
|
|
1.4. |
sebab lainnya; |
|||
|
|
kecuali terhadap barang-barang
tersebut sudah dilakukan pemeriksaan fis ik dan kedapatan jenis dan/atau
jumlah barang tidak sesuai. |
||||
|
2. |
Importir atau Pengangkut mengajukan
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB/BC 3.0) kepada Pejabat yang mengelola
manifest. |
||||
|
3. |
Pejabat yang mengelola manifest
melakukan kegiatan : |
||||
|
|
3.1. |
menerima BC 3.0, membukukan ke dalam
BCP-BC 3.0 dan memberikan nomor pendaftaran; |
|||
|
|
3.2. |
mengadakan penelitian dan
mencocokkan dengan pos BC 1.1 yang bersangkutan; |
|||
|
|
|
3.2.1. |
apabila kedapatan sesuai : |
||
|
|
|
|
a. |
menutup pos BC 1.1 yang bersangkutan; |
|
|
|
|
|
b. |
memberikan
persetujuan pemuatan barang dan menyampaikannya kepada Pejabat yang
melaksanakan pengeluaran barang atau Pejabat yang mengawasi pemuatan barang
guna pengawasan pemuatannya; |
|
|
|
|
3.2.2. |
apabila kedapatan tidak sesuai BC
3.0 dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. |
||
|
4. |
Pejabat yang melaksanakan
pengeluaran barang melakukan kegiatan: |
||||
|
|
4.1. |
menerima BC 3.0 dan mencocokkan identitas
kemasan atau peti kemas dengan BC 3.0; |
|||
|
|
4.2. |
melaksanakan pengawasan pemuatan
barang yang bersangkutan apabila kedapatan sesuai; |
|||
|
|
4.3. |
menangguhkan pemuatan apabila
kedapatan tidak sesuai; |
|||
|
|
4.4. |
mengirim kembali BC 3.0 setelah
diberikan catatan pemuatan seperlunya kepada Pejabat yang mengelola manifest. |
|||
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran VII Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENEGAHAN BARANG IMPOR
1. |
Pejabat wajib melakukan penegahan
terhadap : |
||
|
1.1. |
barang
impor yang berada di kawasan pabean atau di perairan pelabuhan yang
berdasarkan bukti permulaan yang diduga merupakan hasil pelanggaran pidana di
bidang kepabeanan atau cukai; |
|
|
1.2. |
barang
impor yang berada di kawasan pabean yang oleh pemiliknya akan dikeluarkan ke
peredaran bebas tanpa memenuhi kewajiban pabean yang dapat meliputi : |
|
|
|
1.2.1. |
data
fisik kemasan atau peti kemas kedapatan tidak sesuai dengan data pada SPPB; |
|
|
1.2.2. |
adanya
NHI/NI; |
|
|
1.2.3. |
adanya
perintah tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri karena diduga hasil pelanggaran
hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi di Indonesia; |
|
|
1.2.4. |
terdapat
bukti yang cukup bahwa barang impor tersebut merupakan atau berasal dari
hasil pelanggaran hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi di Indonesia. |
|
1.3. |
barang
impor yang keluar dari Kawasan Pabean yang berdasarkan petunjuk yang cukup
belum memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban pabeannya. |
|
2. |
Penegahan
tidak d apat dilakukan terhadap : |
||
|
2.1. |
paket atau
barang yang disegel oleh penegak hukum lain atau dinas pos; |
|
|
2.2. |
barang
yang berdasarkan hasil pemeriksaan ulang atau pemberitahuan atau Dokumen
Pelengkap Pabean menunjukkan adanya kekurangan pembayaran bea masuk; |
|
|
2.3. |
barang
yang diduga merupakan hasil pelanggaran hak atas kekayaan intelektual yang
tidak dimaksudkan untuk tujuan komersial berupa : |
|
|
|
2.3.1. |
barang bawaan penumpang; |
|
|
2.3.2. |
barang awak sarana pengangkut; |
|
|
2.3.3. |
barang pelintas batas; |
|
|
2.3.4. |
barang kiriman melalui pos atau
jasa titipan. |
3. |
Pejabat
yang melaksanakan penegahan wajib : |
||
|
3.1. |
membuat
Berita Acara Penegahan (BCF 1.3 B); |
|
|
3.2. |
menyampaikan
Surat Bukti Penegahan (BCF 1.3 C) kepada pemilik barang atau kuasanya, dengan
tanda penerimaan berupa pembubuhan tanggal dan tanda tangan setelah dilakukan
tindakan penegahan; |
|
|
3.3. |
dalam
hal yang bersangkutan tidak bersedia membubuhkan tanda tangan maka Pejabat
yang melaksanakan penegahan membuat catatan atau keterangan tentang hal itu; |
|
|
3.4. |
menyampaikan
pemberitahuan tertulis (BCF 1.3 D) kepada pemilik barang atau kuasanya bahwa barang
yang ditegah tersebut dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara dengan
menyebutkan alasannya. |
|
4. |
Barang
impor yang ditegah diselesaikan dengan : |
||
|
4.1. |
berdasarkan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Keputusan Menteri Keuangan Nomor
30/ KMK.05/1997 tanggal 16 Januari 1997 : |
|
|
|
4.1.1. |
diserahkan kembali kepada
pemiliknya; |
|
|
4.1.2. |
dimusnahkan karena barang
tersebut busuk; |
|
|
4.1.3. |
dilelang,
karena sifatnya tidak tahan lama, merusak, berbahaya, atau pengurusannya
memerlukan biaya tinggi, sepanjang bukan merupakan barang yang dilarang atau
dibatasi; |
|
|
4.1.4. |
diserahkan kepada penyidik
sebagai bukti dalam proses penyidikan; |
|
|
4.1.5. |
terhadap barang impor yang
dibatasi disimpan selama 60 (enam puluh) hari di Tempat Penimbunan Pabean
(TPP); |
|
|
4.1.6. |
terhadap barang impor yang
dilarang dinyatakan me njadi milik negara. |
|
4.2. |
mengakhiri
penegahan terhadap barang impor yang ditegah karena diduga hasil pelanggaran
hak atas kekayaan intelektual : |
|
|
|
4.2.1. |
apabila
setelah sepuluh hari sejak pelaksanaan penegahan, tidak ada perpanjangan
berupa surat perintah tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri dan Pemilik
barang telah menyelesaikan semua ketentuan kepabeanan; |
|
|
4.2.2. |
apabila
hasil pemeriksaan perkara, membuktikan bahwa barang impor tersebut tidak merupakan
atau tidak berasal dari pelanggaran hak atas kekayaan intelektual berdasarkan
surat dari Pengadilan Negeri setempat dan pemilik atau kuasanya telah
menyelesaikan semua ketentuan kepabeanan. |
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |
Lampiran VII Keputusan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai |
||
Nomor |
: |
KEP-15/BC/1999 |
Tanggal |
: |
24 Maret 1999 |
TATACARA
PENERBITAN, PENDISTRIBUSIAN DAN PENYELESAIAN NHI/NI
1. |
Tatacara
penerbitan dan pendistribusian NHI/NI dilaksanakan sesuai Keputusan Direktur
Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Kep-13/BC/1999 tanggal 17 Maret 1999. |
||
2. |
Penyelesaian/tindak
lanjut penanganan NHI/NI : |
||
|
2.1. |
Pejabat
yang memeriksa dokumen I melakukan kegiatan : |
|
|
|
2.1.1. |
menetapkan
jalur merah apabila NHI/NI diterima sebelum penetapan jalur; |
|
|
2.1.2. |
menerbitkan
Instruksi Pemeriksaan kepada Pejabat yang melaksanakan pemeriksaan barang
apabila PIB sudah ditetapkan jalur hijau dan barang impor belum dikeluarkan
dari kawasan pabean; |
|
|
2.1.3. |
membuat
Laporan Kebenaran Nota Informasi (LKNI)/Laporan Kebenaran Hasil Intelijen
(LKHI) dan menyampaikan kepada Pejabat yang mengelola informasi dengan
tembusan kepada Kepala Kantor; |
|
|
2.1.4. |
segera
melaporkan kepada Kepala Seksi Manifest dan Informasi untuk menindaklanjuti
dalam hal NHI/NI diterima setelah barang selesai keluar dari kawasan pabean. |
|
2.2. |
Pejabat
yang melaksanakan pengeluaran barang setelah menerima NHI/NI : |
|
|
|
2.2.1. |
melakukan
penegahan terhadap barang impor yang akan dikeluarkan dari kawasan pabean; |
|
|
2.2.2. |
segera
memberitahukan kepada Pejabat yang mengelola manifest dan informasi tentang
keberadaan barang; |
|
|
2.2.3. |
mengisi
kolom yang tersedia pada SPPB tentang penegahan tersebut. |
|
2.3. |
Pejabat
yang melaksanakan penegahan : |
|
|
|
2.3.1. |
melakukan penegahan; |
|
|
2.3.2. |
melakukan penyegelan dengan
baik/benar; |
|
|
2.3.3. |
membuat Surat Bukti Penindakan/Penegahan,
yang menyebutkan alasan penindakan atau jenis pelanggaran; |
|
|
2.3.4. |
menyampaikan Surat Bukti
Penindakan kepada pemilik barang/kuasanya dengan mendapat tanda terima dari
yang bersangkutan; |
|
|
2.3.5. |
melaporkan kepada Pejabat yang
mengelola menifest daninformasi. |
|
2.4. |
Pejabat
yang mengelola manifest dan informasi : |
|
|
|
2.4.1. |
membuat laporan pelaksanaan
penegahan barang imp or; |
|
|
2.4.2. |
membuat Laporan Hasil Pengawasan Intelijen; |
|
|
2.4.3. |
mengevaluasi LKHI untuk
pemutakhiran profil; |
|
|
2.4.4. |
melakukan pengejaran apabila
barang yang tersebut dalam NHI/NI sudah dikeluarkan; |
|
|
2.4.5. |
memasukkan kembali ke kawasan pabean
barang yang terlanjur dikeluarkan untuk d ilakukan pemeriksaan fisik. |
3. |
Pejabat yang melaksanakan
penegahan wajib : |
||
|
3.1. |
membuat
Berita Acara Penegahan (BCF 1.3 B); |
|
|
3.2. |
menyampaikan
Surat Bukti Penegahan (BCF 1.3 C) kepada pemilik barang atau kuasanya, dengan
tanda penerimaan berupa pembubuhan tanggal dan tanda tangan setelah dilakukan
tindakan penegahan; |
|
|
3.3. |
dalam
hal yang bersangkutan tidak bersedia membubuhkan tanda tangan maka Pejabat
yang melaksanakan penegahan membuat catatan atau keterangan tentang hal itu; |
|
|
3.4. |
menyampaikan
pemberitahuan tertulis (BCF 1.3 D) kepada pemilik barang atau kuasanya bahwa barang
yang ditegah tersebut dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara dengan
menyebutkan alasannya. |
|
4. |
Barang impor yang ditegah
diselesaikan dengan : |
||
|
4.1. |
berdasarkan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pasal 18 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30/ KMK.05/1997
tanggal 16 Januari 1997 : |
|
|
|
4.1.1. |
diserahkan
kembali kepada pemiliknya; |
|
|
4.1.2. |
dimusnahkan
karena barang tersebut busuk; |
|
|
4.1.3. |
dilelang,
karena sifatnya tidak tahan lama, merusak, berbahaya, atau pengurusannya
memerlukan biaya tinggi, sepanjang bukan merupakan barang yang dilarang atau
dibatasi; |
|
|
4.1.4. |
diserahkan
kepada penyidik sebagai bukti dalam proses penyidikan; |
|
|
4.1.5. |
terhadap
barang impor yang dibatasi disimpan selama 60 (enam puluh) hari di Tempat
Penimbunan Pabean (TPP); |
|
|
4.1.6. |
terhadap
barang impor yang dilarang dinyatakan menjadi milik negara. |
|
4.2. |
mengakhiri
penegahan terhadap barang impor yang ditegah karena diduga hasil pelanggaran
hak atas kekayaan intelektual : |
|
|
|
4.2.1. |
apabila
setelah sepuluh hari sejak pelaksanaan penegahan, tidak ada perpanjangan
berupa surat perintah tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri dan Pemilik
barang telah menyelesaikan semua ketentuan kepabeanan; |
|
|
4.2.2. |
apabila
hasil pemeriksaan perkara, membuktikan bahwa barang impor tersebut tidak
merupakan atau tidak berasal dari pelanggaran hak atas kekayaan intelektual berdasarkan
surat dari Pengadilan Negeri setempat dan pemilik atau kuasanya telah
menyelesaikan semua ketentuan kepabeanan. |
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ttd. Dr. R. B. Permana Agung, MSc. NIP. 060044475 |