Lampiran
III Peraturan
Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
PER-160/PJ./2006 |
Tanggal |
: |
06
Nopember 2006 |
TATA CARA PENERIMAAN
PENGOLAHAN SPT YANG PENYAMPAIANNYA
SECARA ELEKTRONIK
MELALUI – e FILING
Penerimaan hard copy Induk SPT yang informasi digitalnya
disampaikan secara elektronik melalui e-Filing hanya dapat dilakukan di TPT
pada KPP.
A. |
UNIT PELAKSANA |
|
|
1. |
Unit pelaksana dan pengujian kelengkapan Induk SPT
adalah TPT di KPP. |
|
2. |
Unit pelaksana penelitian kebenaran formal pengisian
Induk SPT adalah Seksi PPN & PTLL pada KPP atau Seksi Pengawasan dan Konsultasi
pada KPP Modern. |
|
3. |
Unit pelaksana penyimpanan sementara Induk SPT adalah
Seksi PPN & PTLL. |
|
4. |
Unit pelaksana penyimpanan akhir Induk SPT adalah Seksi
TUP pada KPP atau Seksi Pelayanan pada KPP Modern. |
B. |
PROSEDUR PENERIMAAN
SPT |
|||
|
1. |
Petugas TPT pada
Seksi TUP/Seksi Pelayanan: |
||
|
|
a. |
Menerima Induk SPT yang disampaikan: |
|
|
|
|
1) |
secara langsung ke KPP; |
|
|
|
2) |
melalui Kantor Pos secara tercatat atau perusahaan jasa ekspedisi
atau perusahaan jasa kurir yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. |
|
|
b. |
Menolak Induk SPT yang disampaikan secara langsung dalam
hal PKP tersebut tidak terdaftar di KPP tersebut, yaitu: |
|
|
|
|
1) |
Induk SPT yang disampaikan langsung oleh PKP, ditolak
dan dikembalikan secara langsung kepada PKP; |
|
|
|
2) |
Induk SPT yang disampaikan melalui Kantor Pos secara
tercatat atau perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir yang
ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, ditolak dengan mengirimkan kembali
Induk SPT dan membuat Surat Penolakan SPT Masa PPN (S.7.2.23.01) rangkap 2
untuk ditandatangani oleh Kasi TUP/Kasi Pelayanan dan selanjutnya dikirimkan
kepada PKP (lembar kesatu untuk PKP, lembar kedua untuk arsip). |
|
|
c. |
Meneliti kelengkapan Induk SPT sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam ketentuan mengenai e-Filing. |
|
|
|
d. |
Melakukan pengujian data Induk SPT dengan cara: |
|
|
|
|
1) |
Menampilkan data digital melalui aplikasi yang tersedia
dengan memasukan Nomor Transaksi Penyampaian Surat Pemberitahuan (NTPS). |
|
|
|
2) |
Mengecek kesesuaian induk SPT data digital e-Filing
dengan induk SPT hasil cetakan yang disampaikan oleh PKP. |
|
|
|
3) |
Apabila hasil langkah angka 2 tidak cocok, SPT agar
ditolak dan dikembalikan kepada PKP. |
|
|
e. |
Dalam hal SPT tidak lengkap sebagaimana diatur dalam
Pasal 4 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, maka sebagaimana diatur dalam Pasal
5 ayat (1): |
|
|
|
|
1) |
Induk SPT yang disampaikan langsung oleh PKP, ditolak
dan dikembalikan secara langsung kepada PKP. |
|
|
|
2) |
Induk SPT yang disampaikan melalui Kantor Pos secara tercatat
atau perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir yang ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak, ditolak dengan mengirimkan kembali Induk SPT dan
membuat Surat Penolakan SPT Masa PPN
(S.7.2.23.02) rangkap 2 untuk ditandatangani oleh Kasi TUP/Kasi Pelayanan dan
selanjutnya dikirimkan kepada PKP (lembar kesatu untuk PKP, lembar kedua
untuk arsip). Catatan : Dalam rangka SPT yang penyampaiannya secara elektronik
(e-Filing, hardcopy Lampiran 1 dan 2 SPT PPN bukan merupakan syarat
kelengkapan SPT. |
|
|
f. |
Mencetak tanda terima SPT, membubuhkan tanda tangan,
nama jelas, Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Cap Kantor serta memberikan tanda
(X) pada Kotak Tepat Waktu atau terlambat pada tanda terima SPT hasil keluaran
komputer. Tanda terima SPT terdiri dari dua bagian, yaitu Lembar Pengawasan
Arus Dokumen (bagian atas) dan Bukti Penerimaan Surat (bagian bawah). Catatan : Dalam hal sarana komputer tidak berfungsi, Petugas TPT
membuat LPAD dan BPS secara manual dan membubuhkan tanda tangan, nama jelas,
NIP dan Cap Kantor serta memberikan tanda (X) pada Kotak Tepat Waktu atau
Terlambat pada tanda terima SPT. Tanda terima terdiri dari dua bagian, yaitu
Lembar Pengawasan Arus Dokumen (bagian atas) dan Bukti Penerimaan Surat
(bagian bawah). Perekaman LPAD dan BPS dilakukan segera setelah sarana
komputer berfungsi kembali, tetapi tanpa mencetak tanda terima. |
|
|
|
g. |
Menyerahkan BPS kepada PKP sebagai tanda terima atas
Induk SPT lengkap (termasuk yang belum dilakukan pengujian data) yang
disampaikan secara langsung oleh PKP. Catatan : Dalam hal Induk SPT belum dilakukan pengujian data dan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal yang tercantum dalam BPS.
KPP tidak menerbitkan Surat Penolakan SPT Masa PPN atau SPT Masa PPN Bagi
Pemungut PPN (S.7.2.23.02), maka BPS tersebut dianggap sah. |
|
|
|
h. |
Menggabungkan induk SPT dengan LPAD. |
|
|
|
i. |
Melakukan pengelompokkan Induk SPT per jenis usaha
sebagaimana dimaksud pada Lampiran IV huruf B.1.c Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini. |
|
|
|
j. |
Mencetak KP.PPN 1.8 rangkap 4 yang berfungsi sebagai batch header untuk setiap kelompok
Induk SPT. |
|
|
|
k. |
Mengirim induk SPT ke Seksi PPN & PTLL atau Seksi
Pengawasan dan Konsultasi disertai dengan KP.PPN 1.8 (lembar ke-1,2 dan 3). |
|
|
|
l. |
Menerima kembali KP.PPN 1.8 lembar ke-2 yang telah ditandatangani
dalam hal fisik Induk SPT telah sesuai dengan KP.PPN.1.8. |
|
|
|
m. |
Menerima kembali KP.PPN.1.8 (lembar ke-1,2 dan 3)
berikut Induk SPT-nya dari Seksi PPN & PTLL atau Seksi Pengawasan dan
Konsultasi dalam hal fisik SPT tidak sesuai dengan KP.PPN.1.8. |
|
|
2. |
Petugas pada Seksi
PPN & PTLL/Seksi Pengawasan dan Konsultasi : |
||
|
|
a. |
Menerima dari Petugas TPT atas Induk SPT Lengkap berikut
KP.PPN 1.8 lembar ke-1,2 dan 3 yang telah dikelompokkan. |
|
|
|
b. |
Mengecek dan mencocokkan kebenaran fisik Induk SPT
apakah telah sesuai dengan isi batch yang tercantum dalam KP.PPN 1.8. |
|
|
|
c. |
Membubuhkan paraf pada lembar ke-2 KP.PPN 1.8 dan mengembalikannya
kepada Petugas TPT sebagai tanda terima, apabila fisik Induk SPT dan KP.PPN
1.8 telah sesuai. |
|
|
|
d. |
Mengembalikan KP.PPN 1.8 berikut Induk SPT-nya kepada
Petugas TPT bila isi batch tidak sesuai dengan fisik SPT untuk dilengkapi/diperbaiki. |
|
|
|
e. |
Melakukan penelitian kebenaran formal SPT yang
penyampaiannya secara elektronik (e-Filing) sebagaimana dimaksud pada
Lampiran IV huruf C Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. |
|
|
|
f. |
Mengisi Lembar Penelitian SPT dengan Komputer
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI.5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini bagi Induk SPT yang terlambat
disampaikan atau dibayar, kemudian melekatkan lembar tersebut pada induk SPT
yang bersangkutan. |
|
|
|
g. |
Menyiapkan nota hitung dalam hal terdapat keterlambatan
penyampaian Induk SPT dan/atau keterlambatan pembayaran. |
|
|
|
h. |
Untuk KPP yang belum dimodernisasi, kegiatan selanjutnya
mengacu pada Lampiran I bagian B angka b butir 10, 11, 12, 13 Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini. |
|
|
|
i. |
Untuk KPP yang telah dimodernisasi, kegiatan selanjutnya
mengacu pada Lampiran I bagian B angka 3 huruf c butir 6, 7 Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini. |
|
|
3. |
Petugas Arsip pada
Seksi PPN & PTLL : |
||
|
|
a. |
Menerima Induk SPT untuk disimpan sementara berikut
KP.PPN. 1.8. lembar ke-3 |
|
|
|
b. |
Mengirim Induk SPT ke Seksi TUP. |
|
|
|
c. |
Mengirim Induk SPT yang akan dilakukan pemeriksaan. |
|
|
4. |
Petugas Penyimpanan
Akhir SPT pada Seksi TUP : |
||
|
|
a. |
Menerima Induk SPT dari Seksi PPN & PTLL untuk
disimpan dalam rumah berkas. |
|
|
|
b. |
Menerima Nota Penghitungan dari Seksi PPN & PTLL
atau unit pemeriksa untuk direkam. |
|
|
|
c. |
Mencetak dan mengirim produk hukum berupa surat
ketetapan pajak kepada PKP sesuai dengan prosedur yang ditentukan dan
mengirim tembusan ke Seksi Penagihan dalam hal skp menyatakan kurang bayar
atau Seksi Penerimaan dan Keberatan dalam hal skp menyatakan lebih bayar. |
|
|
5. |
Petugas Penyimpanan
Akhir SPT pada Seksi Pelayanan |
||
|
|
a. |
Menerima Induk SPT dari Seksi Pengawasan dan Konsultasi
untuk disimpan dalam rumah berkas. |
|
|
|
b. |
Mencetak nota hitung dalam hal terdapat keterlambatan
penyampaian Induk SPT dan/atau keterlambatan pembayaran. |
|
|
|
c. |
Melihat pada layar Komputer daftar PKP atau Pemungut PPN
yang tidak memasukan Induk SPT. |
|
|
|
d. |
Mencetak dan mengirim Surat Teguran kepada PKP atau
Pemungut PPN setelah sebelumnya mengecek apakah PKP atau Pemungut PPN yang
akan ditegur benar-benar tidak menyampaikan Induk SPT. |
|
|
|
|
Catatan : |
|
|
|
|
- |
Pengecekan sebelum pengiriman Surat Teguran harus
dilakukan, karena Surat Teguran hanya dikirim kepada PKP atau Pemungut PPN
yang benar-benar tidak memasukan Induk SPT. |
|
|
|
- |
PKP atau Pemungut PPN yang menyampaikan Induk SPT
Lengkap akan tetapi telah melampaui batas waktu penyampaian Induk SPT sesuai
dengan ketentuan dalam UU KUP, tetap dikenakan sanksi administrasi sesuai
ketentuan perpajakan yang berlaku (Pasal 7 UU KUP). |
|
|
e. |
Mencetak dan mengirim produk hukum berupa surat
ketetapan pajak kepada PKP sesuai dengan prosedur yang ditentukan dan mengirim
tembusan ke Seksi Penagihan dalam hal skp menyatakan kurang bayar atau Seksi
Penerimaan dan Keberatan dalam hal skp menyatakan lebih bayar. |