Lampiran
IV Peraturan
Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
PER-160/PJ./2006 |
Tanggal |
: |
06
Nopember 2006 |
TATA CARA PENELITIAN
SPT
A. |
UNIT PELAKSANA |
|
|
1. |
Unit pelaksana penelitian kelengkapan SPT adalah TPT di
KPP, dan KP4. |
|
2. |
Unit pelaksana peneliti kebenaran formal pengisian SPT
adalah Seksi PPN & PTLL pada KPP atau Seksi Pengawasan dan Konsultasi
pada KPP Modern. |
B. |
PENILAIAN
KELENGKAPAN SPT |
|||||||||||||
|
1. |
Kegiatan di KPP |
||||||||||||
|
|
a. |
Penelitian kelengkapan SPT meliputi pengecekan tentang : |
|||||||||||
|
|
|
1) |
Kelengkapan pengisian Nama dan atau NPWP; |
||||||||||
|
|
|
2) |
Kelengkapan pengisian elemen dalam induk SPT; |
||||||||||
|
|
|
3) |
Kelengkapan Lampiran SPT dan pengisian atas elemen dalam
Lampiran, kecuali SPT yang dilaporkan NIHIL karena PKP tidak ada kegiatan
penyerahan dan perolehan BKP dan/atau JKP; atau karena Pemungut PPN tidak
melakukan pemungutan PPN atau PPN dan PPn BM; |
||||||||||
|
|
|
4) |
Adanya tanda tangan dan nama jelas PKP atau Pemungut PPN
atau kuasanya dalam induk SPT; |
||||||||||
|
|
|
5) |
Adanya Surat Kuasa Khusus apabila SPT ditandatangani
oleh kuasa PKP atau Kuasa Pemungut PPN; |
||||||||||
|
|
|
6) |
Adanya SSP, dalam hal SPT Kurang Bayar atau SSP yang
seharusnya dilampirkan pada induk SPT; |
||||||||||
|
|
|
7) |
Dalam hal SPT yang disampaikan dalam bentuk media
elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1,
dilakukan pengujian data atas media elektronik untuk mengetahui kesesuaian
informasi digitalnya dengan induk SPT hasil cetakan yang disampaikan oleh PKP
atau Pemungut PPN; |
||||||||||
|
|
|
8) |
Dalam hal SPT yang disampaikan dengan cara elektronik
melalui e-Filing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2,
dilakukan Pengujian data untuk mengetahui kesesuaian informasi digitalnya
dengan induk SPT hasil cetakan yang disampaikan oleh PKP. |
||||||||||
|
|
b. |
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
penelitian kelengkapan SPT adalah : |
|||||||||||
|
|
|
1) |
Jumlah Faktur Pajak |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek jumlah Faktur Pajak Standar yang diterbitkan
oleh PKP : |
||||||||||
|
|
|
|
a) |
Apabila jumlah Faktur Pajak Standar yang diterbitkan
dalam 1 (satu) Masa Pajak tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Faktur Pajak Standar,
makas SPT dapat disampaikan baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy)
maupun dalam bentuk data elektronik; |
|||||||||
|
|
|
|
b) |
Apabila jumlah Faktur Pajak Standar yang diterbitkan dalam
1 (satu) Masa Pajak lebih dari 30 (tiga puluh) Faktur Pajak Standar, maka SPT
harus disampaikan dalam bentuk data elektronik; |
|||||||||
|
|
|
|
c) |
Bagi PKP yang menerbitkan lebih dari 30 (tiga puluh) Faktur
Pajak Standar dalam 1 (satu) Masa Pajak tetapi menyapaikan SPT dalam bentuk
formulir kertas (hard copy), maka PKP dianggap tidak menyampaikan SPT dan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan. |
|||||||||
|
|
|
2) |
Masa Pajak |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek apakah pengisian Masa Pajak tersebut sudah
sesuai dengan masa yang seharusnya dilaporkan. |
||||||||||
|
|
|
3) |
Pembetulan Masa Pajak |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek pengisian kolom masa Pajak dan pembetulan yang
keberapa. |
||||||||||
|
|
|
4) |
PKP menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan PM. |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek penghasilan Formulir 1107 B kode 2.A atau 2.B,
dan 2.C bagi PKP yang menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak
Masukan karena memilih menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. |
||||||||||
|
|
|
5) |
Identitas PKP |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek pengisian elemen-elemen identitas PKP pada SPT
dan mencocokkannya dengan identitas PKP yang terlihat pada layar komputer. Apabila
ada perubahan identitas PKP seperti perubahan nama, alamat, nomor telepon,
dan perubahan/ penambahan/ pengurangan jenis usaha, agar perubahan tersebut
dicatat pada kartu KP.PPN 1.5 dan sekaligus mencatat tanggal SPT diterima.
Untuk selanjutnya agar diperoses sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-161/PJ/2001 tanggal 21 Februaari 2001 tentang Jangka Waktu
Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. |
||||||||||
|
|
|
6) |
Penyetoran Pajak |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek dan mencocokkan jumlah pajak yang tercantum
pada :
|
||||||||||
|
|
|
7) |
Kompensasi atau Pengembalian |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek apakah kotak-kotak pada formulir 1107 butir II keterangan
mengenai PPN lebih dibayar telah terisi. Apabila dimintakan kompensasi atau
permohonan pengembalian (Restitusi). Mengecek apakah kontak “Dokumen
terlampir” atau kotak “Dokumen disusulkan” telah terisi. Khusus Retitusi
Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu,
mengecek apakah kotak “Prosedur biasa” atau kotak “prosedur Pengembalian
Pendahuluan (Pasal 17C UU KUP)” telah terisi, mengecek apakah kotak butir
II.d atau kotak butir II.F telah terisi. Dalam hal PKP mengajukan permohonan
pengembalian (Restitusi) agar dihitung pula jumlah dokumen yang dilampirkan.
Apabila dokumen belum atau kurang dilampirkan, Kepala KPP dapat menerbitkan
Surat permintaan bukti atau dokumen kepada PKP sebagaimana diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak mengenai jangka waktu penyelesaian dan tata
cara pengembalian kelebihan pembayaran PPN atau PPN dan PPn BM. |
||||||||||
|
|
|
8) |
Lampiran |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek apakah kotak-kotak Lampiran pada Formulir 1107
diberi tanda X dan telah disertai dengan lampiran yang berkenaan. |
||||||||||
|
|
|
9) |
Pernyataan |
||||||||||
|
|
|
|
Mengecek apakah induk SPT telah ditandatangani, dibubuhi
nama jelas, jabatan dan cap perusahaan. Apabila penandatanganan SPT tersebut
dilakukan oleh kuasa PKP dan/ atau Pemungutan PPN, maka harus dilampiri Surat
Kuasa Khusus dari PKP dan/ atau Pemungut PPN yang bersangkutan. |
||||||||||
|
|
|
|
Catatan : |
||||||||||
|
|
|
|
Surat Kuasa Khusus asli berlaku untuk 1 (satu) jenis
pajak dan 1 (satu) tahun/masa pajak. |
||||||||||
|
|
c. |
Hasil penelitian kelengkapan SPT dapat berupa : |
|||||||||||
|
|
|
- |
SPT lengkap |
||||||||||
|
|
|
- |
SPT Tidak Lengkap. |
||||||||||
|
|
|
1) |
Apabila dari hasil penelitian ternyata SPT lengkap, maka
Petugas TPT : |
||||||||||
|
|
|
|
a) |
Mencetak tanda terima SPT. |
|||||||||
|
|
|
|
b) |
Mengirim SPT Lengkap kepada Seksi PPN & PTLL atau
Seksi Pengawasan dan Konsultasi dengan menggunakan KP.PPN 1.8 rangkap 4 (empat)
hasil keluaran komputer, yang dicetak per kelompok jenis usaha : |
|||||||||
|
|
|
|
|
- |
Industri; |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Perdagangan; |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Jasa. |
||||||||
|
|
|
|
|
Masing-masing kelompok jenis usaha terdiri dari : |
|||||||||
|
|
|
|
|
- |
Lebih Bayar; |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Nihil; dan |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Kurang Bayar. |
||||||||
|
|
|
|
|
Untuk SPT Lebih Bayar terbagi lebih atas : |
|||||||||
|
|
|
|
|
- |
Kompensasi; |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Pengembalian (restitusi) yang dipisah menurut Kriteria
Tertentu dengan Prosedur Biasa atau Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C KUP) |
||||||||
|
|
|
|
|
Khusus untuk SPT Lebih bayar yang meminta permohonan
pengembalian (restitusi), agar didahulukan pengirimannya kepada Seksi PPN
& PTLL atau Seksi Pengawasan dan Konsultasi. |
|||||||||
|
|
|
|
c) |
Mengirim SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN Lengkap kepada
Seksi PPN & PTLL atau Seksi Pengawasan dan Konsultasi dengan menggunakan KP.PPN
1.8 rangkap 4 (empat) hasil keluaran komputer, yang dicetak perkelompok : |
|||||||||
|
|
|
|
|
- |
Bendaharawan Pemerintah |
||||||||
|
|
|
|
|
- |
Pemungut PPN Lainnya |
||||||||
|
|
|
|
|
Catatan : |
|||||||||
|
|
|
|
|
Dalam hal komputer tidak dapat dioperasikan, pembetulan
KP.PPN 1.8 dilakukan secara manual. |
|||||||||
|
|
|
2) |
Apabila dari hasil penelitian ternyata SPT Tidak Lengkap
maka : |
||||||||||
|
|
|
|
a) |
SPT yang disampaikan langsung oleh PKP atau Pemungut PPN,
ditolak dan dikembalikan kepada Pemungut PPN untuk dilengkapi. |
|||||||||
|
|
|
|
b) |
SPT yang disampaikan melalui Kantor Pos secara tercatat
atau perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir yang ditunjuk oleh Direktur
Jenderal Pajak ditolak dengan mengirim kembali SPT dan membuat Surat
Penolakan SPT Masa PPN atau SPT Masa PPN
bagi Pemungut PPN (S.7.2.23.02) rangkap 2 untuk ditandatangani oleh
Kasi TUP/Kasi Pelayanan dan dikirimkan kepada PKP atau Pemungut PPN (lebar
kesatu untuk PKP atau Pemungut PPN, lembar kedua untuk arsip). |
|||||||||
|
|
|
|
Catatan : |
||||||||||
|
|
|
|
Dalam rangka SPT yang menyampaikannya dalam bentuk media
elektronik dan SPT yang penyampaiannya
secara elektronik (e-Filing), hardcopy Lampiran 1 dan 2 SPT PPN bukan
merupakan syarat kelengkapan SPT. |
||||||||||
|
2. |
Kegiatan di KP4 |
||||||||||||
|
|
a. |
Pelaksanaan penilaian kelengkapan SPT di KP4 pada
dasarnya sama dengan yang dilakukan di KPP, termasuk dalam pembuatan KP. PPN
1.8. |
|||||||||||
|
|
b. |
Penyaluran SPT yang diterima oleh KP4 ke KPP harus
dilakukan selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. |
|||||||||||
|
|
c. |
Dalam hal KP4 menerima SPT yang disampaikan melalui
Kantor Pos secara tercatat atau perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan
jasa kurir yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, namun PKP atau
Pemungut PPN tersebut tidak terdaftar di KPP yang membawahi KP4 tersebut,
maka SPT tersebut harus dikembalikan kepada PKP atau Pemungut PPN bersama
dengan Surat Penolakan SPT Masa PPN atau SPT Masa PPN bagi Pemungut PPN
(S.7.2.23.01) rangkap 2 untuk ditandatangani oleh Kepala KP4 untuk dikirimkan
kepada PKP atau Pemungut PPN (lembar kesatu untuk PKP atau Pemungut PPN,
lembar kedua untuk arsip). |
|||||||||||
|
|
d. |
Dalam hal KP4 menerima SPT Tidak Lengkap yang
disampaikan melalui Kantor Pos secara tercatat atau perusahaan jasa ekspedisi
atau perusahaan jasa kurir, maka SPT tersebut harus dikembalikan kepada PKP
bersama dengan Surat Penolakan SPT Masa PPN atau SPT Masa PPN bagi Pemungut
PPN (S.7.2.23.02) rangkap 2 untuk ditandatangani oleh kepala KP4 untuk
dikirimkan kepada PKP atau Pemungut PPN (lembar kesatu untuk PKP atau
Pemungut PPN, lembar kedua untuk arsip) |
C. |
PENELITIAN
KEBENARAN FORMAL PENGISIAN SPT |
||
|
Berdasarkan Lembar Penelitian SPT Masa PPN dengan
Komputer (Lampiran IV.5) dilakukan penelitian kebenaran penulisan dan
penghitungan SPT, meliputi : |
||
|
1. |
Ketepatan waktu penyampaian SPT. |
|
|
2. |
Ketepatan penyetoran PPN dan atau PPn BM terutang. |
|
|
3. |
Kelengkapan pengisian kolom-kolom SPT. |
|
|
4. |
Kebenaran penulisan dan/atau kebenaran perhitungan. |
|
|
5. |
Pencocokan tanggal penerbitan Faktur Pajak dengan
tanggal Pengukuhan PKP. |
|
|
6. |
Dalam hal SPT menggunakan formulir kertas (hardcopy)
(sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 huruf a, dicocokan angka-angka
dalam SPT induk dengan angka-angka yang tercantum dalam lampiran SPT : |
|
|
|
Formulir 1107 dengan Formulir 1107 A dan Formulir 1107 B |
|
|
|
- |
Bagian 1 Kode A.1, pindahan kode I.1 Formulir 1107 A |
|
|
- |
Bagian 1 Kode A.2, pindahan kode IV.2 Formulir 1107 A |
|
|
- |
Bagian 1 Kode A.3, pindahan kode V.3 Formulir 1107 A |
|
|
- |
Bagian 1 Kode A.4, pindahan kode VI.4 Formulir 1107 A |
|
|
- |
Bagian 1 Kode A.5, pindahan kode VII.5 Formulir 1107 A |
|
|
- |
Bagian 1 Kode C, pindahan kode I.4 Formulir 1107 B |
|
|
Formulir 1107 PUT dengan Formulir 1107 PUT1 dan Formulir
1107 PUT2 |
|
|
|
- |
Bagian A Kode 1.1, pindahan kode A.1 Formulir 1107 PUT1 |
|
|
- |
Bagian A Kode 1.2, pindahan kode B.2 Formulir 1107 PUT1 |
|
|
- |
Bagian B Kode 3, pindahan kode 3 Formulir 1107 PUT2 |
D. |
HASIL PENELITIAN
DAN PENGUJIAN SPT. |
|
|
Hasil kegiatan penelitian dan pengujian SPT dapat berupa
: |
|
|
1. |
LPAD dan BPS hasil keluaran komputer yang berisi
pengisian tanggal, tanda tangan, nama jelas, NIP, Cap Kantor dan tanda (X)
pada kotak “Tepat wakyu” atau kotak “Terlambat” pada SPT Masa PPN. |
|
2. |
Surat Penolakan SPT Masa PPN atau SPT Masa PPN bagi Pemungut
PPN (S.7.2.23.02) |
|
3. |
Nota Penghitungan dalam hal SPT terlambat dimasukan
dan/atau pajak yang terutang terlambat disetor. |
E. |
JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN |
||
|
1. |
Penilaian kelengkapan SPT harus diselesaikan dalam jangka
waktu : |
|
|
|
a. |
Pada saat diterima, dalam hal SPT disampaikan langsung
oleh PKP. |
|
|
b. |
Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diterima,
dalam hal SPT disampaikan melalui Kantor Pos secara tercatat atau perusahaan jasa
ekspedisi atau perusahaan jasa kurir. |
|
2. |
Pengiriman Surat Penolakan SPT Masa PPN (S.7.2.23.02)
atas SPT Tidak Lengkap yang diterima melalui Kantor Pos secara tercatat atau
perusahaan jasa ekspedisi atau perusahaan jasa kurir, dilakukan selambat-lambatnya
4 (empat) hari kerja sejak tanggal diterimanya SPT. |
|
|
3. |
Penelitian kebenaran formal SPT harus diselesaikan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak SPT Lengkap diterima, kecuali untuk
SPT yang akan dilakukan pemeriksaan, penilaian kebenaran formal SPT dilakukan
sesuai dengan hasil pemeriksaan. |
|
|
|
Catatan : |
|
|
|
Dalam hal SPT diterima di KP4, maka jangka waktu 10 hari
kerja dihitung sejak tanggal SPT diterima di KP4. |