08 Agustus 2007 | 16 years ago

Realisasi Penerimaan Pajak Rp 4,1 T

Jawa Pos

1047 Views

SURABAYA - Kantor Wilayah Pajak Surabaya berusaha keras meminimalkan tunggakan pajak. Hingga kini, akumulasi tunggakan pajak di Kantor Wilayah I Surabaya mencapai Rp 569 miliar. Sementara realisasi penerimaan pajak sampai Agustus tercatat Rp 4,115 triliun atau 37 persen dari target Rp 10,454 triliun.

Kepala Kanwil Pajak Surabaya Gusti Nyoman Putre mengatakan ada beberapa hal yang bakal dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Antara lain memanggil wajib pajak penunggak yang sebagian besar adalah badan. "Tahun ini, kami menargetkan 30 persen dari tunggakan bisa dicairkan," ujarnya di sela-sela sosialisasi pajak dengan perbankan kemarin.

Selain itu, pihaknya bakal melakukan kerja sama dengan perbankan untuk melakukan pemblokiran nasabah penunggak pajak. Kepada nasabah itu, akan diblokir seluruh rekening yang dimilikinya. Seperti rekening deposito, tabungan, dan giro. "Pemblokiran dilakukan bila penunggak pajak sudah tidak dapat diperingatkan melalui surat paksa," katanya.

Dengan pemblokiran, penunggak pajak diharapkan segera membayar kewajibannya. "Pajak itu kan dipungut dari laba yang diperoleh sebelumnya. Jadi, seringkali setelah ada tagihan pajak, dana sudah tidak ada karena diinvestasikan di tempat lain," paparnya. Kanwil juga memberikan pengurangan khususnya untuk Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebesar 15 persen. Ini diberikan kepada pensiunan, serta perusahaan yang mengalami kesulitan likuiditas.

Selain melakukan penagihan, Kanwil Pajak juga melakukan ekstensifikasi untuk meningkatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Saat ini, telah terdaftar 88 ribu NPWP orang pribadi, dan 47 ribu badan (perusahaan/instansi). "Tahun ini, ditargetkan tambahan 32 ribu NPWP," jelasnya. Penambahannya akan lebih banyak pada NPWP orang pribadi. Di samping itu, membaiknya situasi bisnis menjelang Lebaran diharapkan meningkatkan penerimaan pajak.

Sejalan dengan itu, kantor pelayanan pajak semakin meningkatkan kualitas pelayanannya. "Kami memperbaiki dari sisi administrasi dan SDM," ujarnya. (erm)