(1) |
Jenis pelayanan yang merupakan objek Retribusi Jasa Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) huruf a meliputi:
a. |
pelayanan kesehatan; |
b. |
pelayanan kebersihan; |
c. |
pelayanan parkir di tepi jalan umum; |
d. |
pelayanan pasar; dan |
e. |
pengendalian lalu lintas. |
|
(2) |
Jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat tidak dipungut Retribusi apabila potensi penerimaannya kecil dan/atau dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional/daerah untuk memberikan pelayanan tersebut secara cuma-cuma. |
(3) |
Jenis penyediaan/pelayanan barang dan/atau jasa yang merupakan objek Retribusi Jasa Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) huruf b meliputi:
a. |
penyediaan tempat kegiatan usaha berupa pasar grosir, pertokoan, dan tempat kegiatan usaha lainnya; |
b. |
penyediaan tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk fasilitas lainnya dalam lingkungan tempat pelelangan; |
c. |
penyediaan tempat khusus parkir di luar badan jalan; |
d. |
penyediaan tempat penginapan/pesanggrahan/vila; |
e. |
pelayanan rumah pemotongan hewan ternak; |
f. |
pelayanan jasa kepelabuhanan; |
g. |
pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga; |
h. |
pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air; |
i. |
penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah; dan |
j. |
pemanfaatan aset Daerah yang tidak mengganggu penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi perangkat Daerah dan/atau optimalisasi aset Daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. |
|
(4) |
Jenis pelayanan pemberian izin yang merupakan objek Retribusi Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c meliputi:
a. |
persetujuan bangunan gedung; |
b. |
penggunaan tenaga kerja asing; dan |
c. |
pengelolaan pertambangan rakyat. |
|
(5) |
Retribusi persetujuan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a merupakan pungutan atas penerbitan persetujuan bangunan gedung oleh Daerah. |
(6) |
Retribusi penggunaan tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b merupakan dana kompensasi penggunaan tenaga kerja asing atas pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing perpanjangan sesuai wilayah kerja tenaga kerja asing. |
(7) |
Retribusi pengelolaan pertambangan rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c merupakan pungutan Daerah berupa iuran pertambangan rakyat kepada pemegang izin pertambangan rakyat oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menjalankan delegasi kewenangan Pemerintah di bidang pertambangan mineral dan batu bara. |
(8) |
Penambahan jenis Retribusi selain jenis Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. |
(9) |
Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (8) antara lain:
a. |
Objek Retribusi; |
b. |
Subjek dan Wajib Retribusi; |
c. |
Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi; dan |
d. |
Tata cara penghitungan Retribusi. |
|