Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-161/PJ/2001 |
Tanggal |
: |
21 Februari 2001 |
TATA CARA
PENDAFTARAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
SERTA
PELAPORAN DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
I. |
Umum Petugas Pendaftaran Wajib
Pajak ialah petugas yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak
atau kepala Kantor Penyuluhan Pajak untuk melayani Pendaftaran Wajib Pajak,
Pelaporan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data Wajib Pajak, Perpindahan Wajib
Pajak, Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan Penghapusan Nomor
Pokok Wajib Pajak baik yang diterima secara langsung, melalui pos secara
tercatat maupun dari Kantor Penyuluhan Pajak. |
|||
II. |
Tata Cara
Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pelaporan dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Petugas Pendaftaran Wajib
Pajak Mempunyai tugas: |
|||
|
1. |
Menerima formulir Permohonan
Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak (KP.PDIP.4.1-00), berfungsi
sebagai formulir pendaftaran, yang telah di tandatangani Wajib Pajak atau
kuasanya yang sah beserta lampirannya. |
||
|
2. |
Memeriksa kelengkapan formulir
Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak yang terdiri dari : |
||
|
|
a. |
Untuk Wajib Pajak orang
pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas: |
|
|
|
|
- |
Fotokopi
Kartu Tanda Penduduk bagi Penduduk Indonesia, atau paspor di tambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang - kurangnya
Lurah atau kepala desa bagi orang asing. |
|
|
b. |
Untuk Wajib Pajak Pribadi yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas: |
|
|
|
|
- |
Fotokopi
kartu tanda penduduk bagi penduduk Indonesia, atau Paspor ditambah
surat keterangan tempat tanggal dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya Lurah atau kepala desa bagi orang asing; |
|
|
|
- |
Surat
keterangan tempat kegiatan usaha atau usaha pekerjaan bebas dari
instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau kepada desa. |
|
|
c. |
Untuk Wajib Pajak badan: |
|
|
|
|
- |
Fotokopi
Akte pendirian dan perubahan atau surat keterangan penunjukan dari kantor
pusat bagi bentuk usaha tetap; |
|
|
|
- |
Fotokopi
Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau Paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya
Lurah atau kepala desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif, |
|
|
|
- |
Surat
keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang
sekurang-kurangnya Lurah atau kepala desa. |
|
|
d. |
Untuk Bendaharawan sebagai
Wajib Pajak Pemungut/Pemotong: |
|
|
|
|
- |
fotokopi surat penunjukan
sebagai bendaharawan: |
|
|
|
- |
fotokopi Kartu Tanda Penduduk
bendaharawan. |
|
|
e. |
Untuk joint Operation sebagai
Wajib Pajak Pemungut/Pemotong: |
|
|
|
|
- |
Fotokopi Perjanjian Kerjasama
sebagai Joint Operation; |
|
|
|
- |
Fotokopi Nomor Pokok Wajib
Pajak masing-masing anggota Joint Operation; |
|
|
|
- |
Fotokopi
Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia, atau Paspor di tambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya
lurah atau kepala desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus Joint
Operation. |
|
|
Catatan: |
||
|
|
a. |
Bagi
permohonan berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita
kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotokopi Surat Keterangan Terdaftar
(KP.PDIP.4.2.00) Kantor Pusat/domisili/suami. |
|
|
|
b. |
Apabila
permohonan ditandatangani oleh orang lain, harus dilengkapi dengan surat
kuasa khusus. |
|
|
|
c. |
Dalam
hal formulir dan persyaratannya belum lengkap, dikembalikan kepada Wajib
Pajak untuk dilengkapi. |
|
|
3. |
Mengisi
kolom-kolom pada formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib
Pajak (KP.PDIP.4.1-100) Yang diisi oleh dinas. |
||
|
4. |
Meneliti administrasi Kantor
Pelayanan Pajak untuk mengetahui apakah Wajib Pajak sudah terdaftar atau
belum. Catatan: |
||
|
|
a. |
Dalam
hal Wajib Pajak tersebut sudah terdaftar, maka kepadanya tidak diberikan
nomor Pokok Wajib Pajak lagi. |
|
|
|
b. |
Dalam
hal Wajib Pajak pernah terdaftar, maka kepadanya diberikan Nomor Wajib Pajak yang
sama dengan Nomor Pokok Wajib Pajak semula. |
|
|
|
c. |
Dalam hal Wajib Pajak belum
terdaftar, Kepada diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Khusus untuk wajib pajak
berstatus cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak
pecah harta diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan aturan sebagai
berikut: |
|
|
|
|
1) |
Kode Wajib Pajak sama dengan
kode Wajib Pajak Pusat, Kode wajib Pajak domisili atau Kode Wajib Pajak
suami. |
|
|
|
2) |
Kode Administrasi Perpajaikan sesui
dengan yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak
mendaftar. |
|
5. |
Merekam
data Wajib Pajak dari formulir Permohonan Pendaftaran dan Perubahan Data
Wajib Pajak sesui dengan tata cara yang telah ditentukan. Mencetak Lembar Pengawas
Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada
Wajib Pajak, setelah ditandatangani oleh petugas. |
||
|
6. |
Dalam
hal Wajib Pajak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak: |
||
|
|
a. |
Mencetak Surat Keterangan
Tedaftar(KP.PDIP.4.2-00)dan Kartu Nomor Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-000). Surat
Keterangan Terdaftar diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani; |
|
|
|
b. |
Menyampaikan Keterangan Surat
Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00)
kepada Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah permohonan
beserta persyaratannya diterima secara lengkap. |
|
|
7. |
Dalam hal Wajib Pajak selain
mendaftarkan diri juga melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak: |
||
|
|
a. |
Mencetak
Surat Tugas Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.6-00) Pengusaha Kena Pajak,
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani; Catatan; |
|
|
|
b. |
Menerima
dan merekam Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-00), pada
komputer; |
|
|
|
c. |
Mencetak
Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP.4.3-00), dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP. PDIP.4.4-00). Surat
Keterangan Terdaftar dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diteruskan
kepada kepala Seksi TUP untuk ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak
terbukti benar; |
|
|
|
d. |
Mencetak
surat penolakan pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP.4.8-00), selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk
ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar; |
|
|
|
e. |
Menyampaikan
Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP. 4.2-00), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (KP.PDIP.4.3-00) dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.4-00)
atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha Kena
Pajak (KP.PDIP. 4.8-00) paling lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya
setelah Permohonan Pendaftaran dan Pelaporan Pengukuhan sebagai Pengusaha
Kena Pajak diterima secara lengkap. |
|
|
8. |
Mencantumkan
Nomor Pokok Waib Pajak yang diberikan diformulir Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak (KP. PDIP.4.1-00), selanjutnya membuat berkas
sementera Wajib Pajak yang berisi dokumen pendaftaran Wajib Pajak dan Surat
lainya untuk diteruskan ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip (Tapsip). |
||
|
9. |
Mengirimkan
daftar nominatif penambahan dan perubahan data Wajib Pajak suatu bulan ke
Kantor Penyuluhan Pajak tempat tinggal atau tempat kedudukan dan atau
kegiatan usaha Wajib Pajak paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. |
III. |
Tata Cara Pendaftaran dan
Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pelaporan dan Pengukuhan Pengusaha
kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak dalam hal Komputer Tidak Berfungsi |
||||
|
1. |
Petugas Pendaftaran Wajib
Pajak selama komputer tidak berfungsi mempunyai tugas: |
|||
|
|
a. |
Melakukan tugas-tugas yang
sama dengan tugas sebagaimana tercantum dalam butir 11 angka 1 sampai dengan
angka 3; |
||
|
|
b. |
Membuat
Lembar Pengawas Arus Dokumen (LPAD) secara manual dan menyerahkan Bukti
Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak; |
||
|
|
c. |
Dalam hal Wajib Pajak
mendaftarkan diri hanya untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak : |
||
|
|
|
1). |
Membuat Bukti Pendaftaran
Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00) rangkap dua dan diteruskan kepada Kepala Seksi
TUP untuk di tandatangani. Catatan: |
|
|
|
|
|
a. |
Kode Wajib Pajak dari jatah listing
Nomor Pokok Wajib Pajak. |
|
|
|
|
b. |
Kode Administrasi Perpajakan:
3 (tiga) digit pertama kode Kantor Pelayanan Pajak, dan 3 (tiga) digit
selanjutnya `000` |
|
|
|
2). |
Menyapaikan Bukti Pendaftaran Wajib
Pajak (KP.PDIP.4.5-00) lembar ke-1 kepada Wajib Pajak paling lama hari kerja
berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratanya diterima
secara lengkap. |
|
|
|
d. |
Dalam hal wajib pajak selain mendaftarkan
diri juga melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
: |
||
|
|
|
1). |
Membuat
surat tugas pembuktian alamat ( KP. PDIP.4.6-00) Pengusaha Kena Pajak,
selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP untuk ditandatangani. |
|
|
|
|
2). |
Menerima
Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-00); |
|
|
|
|
3). |
Membuat
Bukti Pendaftaran Wajib Pajak ( KP.PDIP. 4.5-00) dan Bukti Pelaporan Pengusaha
Kena Pajak (KP.PDIP.4.9-00), selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi TUP
untuk ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti
benar, |
|
|
|
|
4). |
Membuat
penolakan pendaftaran wajib pajak dan pelaporan pengusaha kena pajak (KP.
PDIP. 4.8-00), selanjutnya diteruskan kepada kapala seksi TUP untuk
ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak terbukti tidak benar; |
|
|
|
|
5). |
Menyampaikan
Bukti pendaftaran Wajib Pajak (KP. PDIP.4.5-00) dan bukti pelaporan pengusaha
Kena Pajak (KP.PDIP.4.9.-00) atau surat penolakan pendaftaran wajib pajak dan
pelaporan pengusaha kena pajak (KP.PDIP.4.8-00) kepada Wajib pajak paling
lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran dan
pelaporan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara lengkap. |
|
|
|
e. |
Mencantumkan
Nomor Pokok Wajib Pajak pada formulir pendaftaran Wajib Pajak, selanjutnya
membuat berkas sementara Wajib Pajak yang berisi dokumen pendaftaran Wajib
Pajak dan surat-surat lainnya. |
||
|
2. |
Petugas
Pendaftaran Wajib pajak setelah komputer berfungsi mempunyai tugas : |
|||
|
|
a. |
Merekam Data Wajib Pajak dari
formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan Data Wajib Pajak
(KP.PDIP.4.1-00), dan berita acara hasil Pembuktian Alamat (KP. PDIP.4.7-00),
sesuai dengan tata cara yang telah dicantumkan. |
||
|
|
b. |
Mencetak
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00), Surat Keterangan Terdatar (KP.pdip.4.2.-00),
dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00), Surat Keterangan
Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00), dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP.4.3-00) diteruskan kepada kepala Seksi TUP untuk ditandatangani. |
||
|
|
c. |
Menyampaikan Kartu Nomor Pokok
Wajib Pajak (KP.PDIP.4.4-00), Surat Keterangan Terdaftar (KP.PDIP.4.2-00) dan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.3-00) kepada Wajib Pajak
paling lama pada hari kerja berikutnya setelah komputer berfungsi. |
||
|
|
d. |
Meneruskan berkas sementara
Wajib Pajak yang berisikan dokumen pendaftaran wajib Pajak dan surat lainnya
ke Sub Seksi Ketetapan dan Arsip (Tapsip). |
IV. |
Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian
Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pelaporan dan Pengukuhan Kena Pajak di Kantor
Penyuluhan Pajak Petugas Pendaftaran Wajib
Pajak mempuyai tugas: |
|||
|
1. |
Melaksanakan tugas-tugas yang sama
sebagaimana tercantum dalam butir 11 angka 1 sampai dengan angka 3; |
||
|
2. |
Meneliti Buku Pengawasan
Pendaftaran Data Wajib Pajak (P.PDIP.4.21-00), dan daftar nominatif yang
diterima dari Kantor Pelayanan Pajak untuk mengetahui apakah Wajib Pajak
tersebut sudah terdaftaran atau lebih. Catatan: |
||
|
|
a. |
Dalam hal Wajib Pajak tersebut
sudah terdaftar, maka kepadanya tidak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak lagi. |
|
|
|
b. |
Dalam hal Wajib Pajak pernah tardaftar,
maka kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak yang sama dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak semula. |
|
|
|
c. |
Dalam hal Wajib Pajak belum terdaftar, kepada Wajib
Pajak diberikan Nomor pokok Wajib Pajak. Khusus untuk Wajib Pajak berstatus cabang,
orang pribadi pengusaha tertentu atau kawin tidak pisah harta diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak dengan peraturan sebagai berikut : |
|
|
|
|
1). |
Kode Wajib sama dengan kode Wajib
Pajak pusat, kode wajib pajak domosili atau kede wajib pajak suami. |
|
|
|
2). |
Kode administrasi perpajakan :
3 (tiga) digit pertama kode kantor pelayanan pajak, dan 3 (tiga) digit
selanjutnya '000'. |
|
3. |
Membuat lembar
pengawasan Arus Dokumen (LPAD) secara manual dan menyerahkan Bukti
Penerimaan Surat (BPS) kepada Wajib Pajak; |
||
|
4. |
Dalam hal wajib pajak
mendaftarkan diri hanya untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak : |
||
|
|
a. |
Membuat Bukti Pendaftaran Wajib
Pajak (KP.PDIP.4.5-00) rangkap dua dan diteruskan kepada kepala kantor
Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani; Catatan : |
|
|
|
|
a. |
Kode Wajib Pajak dari jatah
listing Nomor Pokok Wajib Pajak. |
|
|
|
b . |
Kode administrasi Perpajakan :
3 (tiga) digit pertama Kode Kantor Pelayanan Pajak, dan tiga digit selanjutya
'000'. |
|
|
b. |
Menyampaikan Bukti Pendaftaran
Wajib Pajak lembar ke-1 kepada wajib pajak paling lama hari kerja berikutnya setelah
permohonan pendaftaran beserta persyaratannya diterima secara lengkap |
|
|
5. |
Dalam
hal Wajib pajak selain mendaftarkan diri juga melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak : |
||
|
|
a. |
Membuat Surat Tugas Pembuktian
Alamat (KP.PDIP.4.6-00) Pengusaha Kena Pajak, sejanjutnya diteruskan kepada
kepala Kantor Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani; |
|
|
|
b. |
Membuat Berita Acara hasil
pembuktian Alamat (KP.PDIP.4.7-00); Catatan : Dalam hal instruksi pembuktian
kebenaran alamat Pengusaha Kena Pajak diterima dari Kantor Pelayanan Pajak,
maka: |
|
|
|
|
a. |
Berita Acara Hasil Pembuktian
Alamat (KP.PDIP.4.7-00) dikirim ke kantor pelayanan pajak; |
|
|
|
b. |
Tugas dalam huruf c sampai dengan
huruf e tidak perlu dilaksanakan. |
|
|
c. |
Membuat
Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP. PDIP.4.5-00) dan Bukti Pelaporan
Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP. 49-00), selanjutnya diteruskan kepada Kepala
Kantor Penyuluhan Pajak untuk ditandatangani, dalam hal alamat Wajib Pajak
benar; |
|
|
|
d. |
Membuat
Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha Kena Pajak
(KP.PDIP. 4.8-00), selanjutnya diteruskan kepada Kepala Kantor Penyuluhan Pajak
untuk ditandatangani, dalam hal Wajib Pajak tidak ditemukan di alamat
tersebut; |
|
|
|
e. |
Menyapaikan
Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP. 4.5-00) dan bukti pelaporan pengusuha
kena pajak (KP.PDIP. 4.9-00) atau surat penolakan pendaftaran wajib pajak dan
pelaporan pengusaha kena pajak (KP.PDIP.4.8-00) kepada wajib pajak paling
lama 3 (tiga) hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran dan
pelaporan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak diterima secara lengkap. |
|
|
6. |
Mencantumkan
Nomor Pokok Wajib Pajak pada kotak yang tersedia di formulir Permohonan
pendaftaran dan perubahan data wajib pajak (KP.PDIP.4.1-00) yang diambil dari
jatah listing Nomor Pokok Wajib Pajak Kantor Pelayanan pajak yang diterima
dari Pusat PDIP; |
||
|
7. |
Mengirimkan
formulir Permohonan Pendaftaran dan perubahan data wajib pajak
(KP.PDIP.4.1-00), Bukti Pendaftaran Wajib Pajak (KP.PDIP.4.5-00) lembar kedua
dan atau Bukti Pelaporan Pengusaha Kena Pajak (KP.PDIP.4.9-00) ke Kantor
Pelayanan Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya dan mencatat tanggal
pengiriman pada Buku Pengawasan Pendaftaran Data Wajib Pajak
(KP.PDIP.4.21-00). |
V. |
Bentuk dan Jenis Formulir yang
digunakan: |
||
|
1. |
KP.PDIP.4.1-00 |
(Permohonan Pendaftaran dan
Perubahan Data Wajib Pajak) |
|
2. |
KP.PDIP.4.2-00 |
(Surat Keterangan Terdaftar) |
|
3. |
KP.PDIP.4.3-00 |
(Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak) |
|
4. |
KP.PDIP.4.4-00 |
(Kartu Nomor Pokok Wajib
Pajak) |
|
5. |
KP.PDIP.4.5-00 |
(Bukti Pendaftaran Wajib
Pajak) |
|
6. |
KP.PDIP.4.6-00 |
(Surat Tugas Pembuktian
Alamat) |
|
7. |
KP.PDIP.4.7-00 |
(Berita Acara Hasil Pembuktian
Alamat) |
|
8. |
KP.PDIP.4.8-00 |
(Surat Penolakan Pendaftaran
Wajib Pajak dan Pelaporan Pengusaha Kena Pajak) |
|
9. |
KP.PDIP.4.9-00 |
(Bukti Pelaporan Pengusaha
Kena Pajak) |
|
10. |
KP.PDIP.4.21-00 |
(Buku Pengawasan Pendaftaran
Data Wajib Pajak) |