PETUNJUK
PENGISIAN PEMBERITAHUAN
PEMBERITAHUAN
PEMASUKAN BARANG ASAL DAERAH PABEAN
KE
KAWASAN BERIKAT
(BC 4.0)
1. |
Pemberitahuan Pemasukan Barang
Asal Daerah Pabean ke Kawasan Berikat (BC 4.0) adalah Pemberitahuan Pabean
yang dipergunakan untuk pemasukan barang asal Daerah Pabean ke Kawasan
Berikat yang dibuat oleh Pengusaha Kawasan Berikat (PKB) atau Pengusaha Dari
Kawasan Berikat (PDKB). |
|||||||||
2. |
BC 4.0 yang berbentuk formulir
BC 4.0 : |
|||||||||
|
a. |
Berukuran A4 (210x297 mm)
dengan ruang dan kolom sesuai contoh. |
||||||||
|
b. |
Yang terdiri atas lembar : |
||||||||
|
|
- |
Lembar pertama, merupakan
lembar rekapitulasi; |
|||||||
|
|
- |
Lembar lanjutan, digunakan
dalam hal BC 4.0 berisi lebih dari satu pos dan/atau lebih dari satu uraian
jenis barang; |
|||||||
|
|
- |
Lembar lampiran I, merupakan lembar
lampiran data Peti Kemas yang hanya dipergunakan dalam hal jumlah peti kemas
yang diberitahukan lebih dari 2 (dua); |
|||||||
|
|
- |
Lembar lampiran II, merupakan
lembar lampiran data Dokumen dan Persetujuan yang hanya dipergunakan dalam hal
jumlah Dokumen dan Persetujuan yang diberitahukan lebih dari 1 (satu); |
|||||||
|
|
- |
Lembar lampiran III, merupakan
lembar lampiran hasil pengecekan barang yang hanya dipergunakan dalam hal
dilakukan pengecekan barang; |
|||||||
|
|
- |
Lembar lampiran IV, merupakan
lembar lampiran pengisian ikhtisar pemeriksaan fisik barang yang hanya
dipergunakan dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik barang; |
|||||||
|
c. |
dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
dengan ketentuan sebagai berikut : |
||||||||
|
|
- |
rangkap kesatu untuk PKB/PDKB; |
|||||||
|
|
- |
rangkap kedua untuk KPBC
Pengawas; |
|||||||
|
|
- |
rangkap ketiga untuk Pengirim
Barang; |
|||||||
|
d. |
pada bagian kanan atas lembar pertama,
lembar lanjutan harus diisi halaman ke berapa dari jumlah keseluruhan
halaman. Contoh : Apabila BC 4.0 terdiri dari 2
(dua) halaman, ditulis : |
||||||||
|
|
pada lembar pertama |
ditulis |
: |
halaman 1 dari 2. |
|||||
|
|
pada lembar lanjutan |
ditulis |
: |
halaman 2 dari 2. |
|||||
3. |
Tatacara pengisian : |
|||||||||
|
- |
data uang dengan angka adalah
sebagai berikut : |
||||||||
|
|
a. |
untuk memisahkan angka ribuan
diberi tanda titik; |
|||||||
|
|
b. |
untuk memisahkan angka pecahan
desimal diberi tanda koma dan 2 (dua) digit dibelakang koma. contoh : USD 25.000,00 à untuk penulisan duapuluh lima
ribu dollar US. |
|||||||
|
- |
alamat Pengirim Barang,
Penerima Barang (PKB/PDKB) harus diisi dengan lengkap dan tidak diperkenankan
hanya mencantumkan nomor kotak pos (PO.BOX) |
||||||||
4. |
Pengisian kolom-kolom BC 4.0
adalah sebagai berikut : Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi nama Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai tempat diajukannya BC 2.5 dan diisikan kode sebanyak 6 digit
(sesuai tabel kode kantor DJBC) pada kotak yang tersedia. |
|||||||||
|
Contoh : |
Tanjung Perak |
|
|
||||||
|
Nomor Pengajuan : Diisi dengan tiga kelompok
data yang berupa : |
|||||||||
|
- |
Kode pengguna yang diberikan
Bea dan Cukai; |
||||||||
|
- |
Tanggal pengajuan/pembuatan BC
4.0; |
||||||||
|
- |
Nomor pengajuan/pembuatan BC
4.0 dari yang bersangkutan. |
||||||||
|
Contoh : |
Kode pengguna 990111; Nomor
Pengajuan = 1125; Tanggal Pengajuan 1 Maret 2004 |
||||||||
|
Nomor Pengajuan |
990111 |
01/03/2004 |
1125 |
||||||
A. |
Tujuan Pengiriman : Diisi pada kotak yang
disediakan angka : |
|
|
1. |
untuk tujuan Diproses |
|
2. |
untuk tujuan Disubkontrakan |
|
3. |
untuk tujuan Dipinjamkan |
|
4. |
untuk tujuan Diperbaiki |
|
5. |
untuk tujuan Pengembalian
Subkontrak |
|
6. |
untuk tujuan Pengembalian
Pinjaman |
|
7. |
untuk tujuan Pengembalian
Perbaikan |
|
8. |
untuk tujuan Lainnya ( selain
tujuan pengiriman sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 7) |
Contoh : |
|||||||||||||
- |
Untuk tujuan Diproses; |
||||||||||||
|
1. |
Diproses; |
2. |
Disubkontrakan; |
3. |
Dipinjamkan; |
4. |
Diperbaiki; |
|||||
|
5. |
Pengembalian Subkontrak; |
6. |
Pengembalian Pinjaman; |
7. |
Pengembalian Perbaikan; |
|||||||
|
8. |
Lainnya. |
|||||||||||
- |
untuk tujuan Disubkontrakan; |
||||||||||||
|
1. |
Diproses; |
2. |
Disubkontrakan; |
3. |
Dipinjamkan; |
4. |
Diperbaiki; |
|||||
|
5. |
Pengembalian Subkontrak; |
6. |
Pengembalian Pinjaman; |
7. |
Pengembalian Perbaikan; |
|||||||
|
8. |
Lainnya. |
|||||||||||
- |
untuk tujuan Diperbaiki; |
||||||||||||
|
1. |
Diproses; |
2. |
Disubkontrakan; |
3. |
Dipinjamkan; |
4. |
Diperbaiki; |
|||||
|
5. |
Pengembalian Subkontrak; |
6. |
Pengembalian Pinjaman; |
7. |
Pengembalian Perbaikan; |
|||||||
|
8. |
Lainnya. |
|||||||||||
- |
untuk tujuan Pengembalian
Subkontrak; |
||||||||||||
|
1. |
Diproses; |
2. |
Disubkontrakan; |
3. |
Dipinjamkan; |
4. |
Diperbaiki; |
|||||
|
5. |
Pengembalian Subkontrak; |
6. |
Pengembalian Pinjaman; |
7. |
Pengembalian Perbaikan; |
|||||||
|
8. |
Lainnya. |
|||||||||||
- |
untuk tujuan Lainnya ( selain
tujuan pengiriman sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 7) |
||||||||||||
|
1. |
Diproses; |
2. |
Disubkontrakan; |
3. |
Dipinjamkan; |
4. |
Diperbaiki; |
|||||
|
5. |
Pengembalian Subkontrak; |
6. |
Pengembalian Pinjaman; |
7. |
Pengembalian Perbaikan; |
|||||||
|
8. |
Lainnya. |
|||||||||||
G. |
DATA PEMBERITAHUAN : Cara pengisian kolom-kolomnya
adalah sebagai berikut : |
|||||||||||||
|
PEMASOK/PENGIRIM BARANG : |
|||||||||||||
|
Angka 1 |
NPWP Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) pengirim barang. Contoh : 05.237.708.2-011.000 |
||||||||||||
|
Angka 2 |
Nama, Alamat : Diisi nama dan alamat lengkap
Perusahaan pengirim barang. |
||||||||||||
|
PENERIMA BARANG : |
|||||||||||||
|
Angka 3 |
NPWP : Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) PKB/PDKB. |
||||||||||||
|
Angka 4 |
Nama, Alamat : Diisi : |
||||||||||||
|
|
- |
nama dan alamat lengkap
PKB/PDKB. |
|||||||||||
|
Angka 5 |
Status |
[ ] |
………………………… |
||||||||||
|
|
Diisi pada kotak yang
disediakan kode status perusahaan serta uraiannya dibelakang kotak tersebut : |
||||||||||||
|
|
10 |
Untuk Koperasi, atau |
|||||||||||
|
|
20 |
Untuk PMDN (migas), atau |
|||||||||||
|
|
21 |
Untuk PMDN (non migas), atau |
|||||||||||
|
|
30 |
Untuk PMA (migas), atau |
|||||||||||
|
|
31 |
Untuk PMA (non migas), atau |
|||||||||||
|
|
40 |
Untuk BUMN, atau |
|||||||||||
|
|
50 |
Untuk BUMD, atau |
|||||||||||
|
|
60 |
Untuk Perorangan, atau |
|||||||||||
|
|
90 |
Untuk lainnya |
|||||||||||
|
|
Contoh : |
||||||||||||
|
|
- |
Untuk Koperasi |
|||||||||||
|
|
|
|
Koperasi |
||||||||||
|
|
- |
Untuk PMA non migas |
|||||||||||
|
|
|
|
PMA non migas |
||||||||||
|
PPJK : |
Angka 6 s/d 8 hanya diisi
dalam hal mempergunakan jasa Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) |
||||||||||||
|
Angka 6 |
NPWP Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) PPJK |
||||||||||||
|
Angka 7 |
Nama, Alamat : Diisi nama dan alamat lengkap
PPJK |
||||||||||||
|
Angka 8 |
No & Tgl. Surat Izin PPJK
: Diisi kode kantor yang
mengeluarkan Surat Izin Usaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, nomor izin,dan
tanggal pengeluaran izin pada kotak yang tersedia. |
||||||||||||
|
|
Contoh : |
Surat izin PPJK dikeluarkan
Kantor Pelayanan Tipe A Khusus Tanjung Perak dengan nomor
202/WBC.07/KP.01/2003 tanggal 1 Mei 2003 |
|||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||
|
Angka 9 |
Cara Pengangkutan : 1. Laut;
2. Kereta Api; 3. Jalan Raya; 4. Udara; ……………9. Lainnya |
||||||||||||
|
|
Diisi kode pengangkutan sesuai
tabel kode pengangkutan pada kotak yang tersedia. |
||||||||||||
|
|
Angka 1 |
Jika pengangkutan menggunakan
sarana pengangkutan laut; |
|||||||||||
|
|
Angka 2 |
Jika pengangkutan menggunakan
sarana pengangkutan Kereta Api, |
|||||||||||
|
|
Angka 3 |
Jika pengangkutan menggunakan
sarana pengangkutan Jalan Raya; |
|||||||||||
|
|
Angka 4 |
Jika pengangkutan menggunakan
sarana pengangkutan Udara; |
|||||||||||
|
|
Angka 5 |
Jika pengangkutan menggunakan
Pos; |
|||||||||||
|
|
Angka 6 |
Jika pengangkutan menggunakan
mulitimoda transportasi; |
|||||||||||
|
|
Angka 7 |
Jika pengangkutan menggunakan
instalasi/pipa; |
|||||||||||
|
|
Angka 8 |
Jika pengangkutan menggunakan
angkutan sungai, atau |
|||||||||||
|
|
Angka 9 |
Jika pengangkutan menggunakan
sarana pengangkutan lainnya (lain dari 1 s.d. 8) |
|||||||||||
|
Angka 10 |
Nama Sarana Pengangkut &
No. Voy/Flight : Diisi : |
||||||||||||
|
|
- |
nama sarana pengangkut, |
|||||||||||
|
|
- |
nomor Voy (Voyage) untuk
angkutan laut atau nomor flight untuk angkutan udara. |
|||||||||||
|
Angka 11 |
Perkiraan Tgl. Tiba : Diisi tanggal rencana barang
tiba di KB. |
||||||||||||
|
Angka 12 |
Tmp Pemuatan : Diisi tempat asal pemuatan
barang yang akan diserahkan ke KB |
||||||||||||
|
Angka 13 |
Tmp Pembongkaran/Penimbunan : Diisi alamat lengkap tempat
pembongkaran/penimbunan barang pada saat penyerahan barang dari DPIL. |
||||||||||||
|
Angka 14 |
No. Faktur Pajak |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
No. Kontrak/RSK/Persetujuan |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
No. Dokumen BC 2.5 |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
No. Faktur Pajak |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
Diisi nomor dan tanggal Faktur
Pajak |
||||||||||||
|
|
No. Kontrak/RSK/Persetujuan : |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
Diisi nomor dan tanggal No.
Kontrak/Rencana Subkontrak (RSK)/ Persetujuan |
||||||||||||
|
|
Contoh : |
Nomor RSK |
|||||||||||
|
|
229/00707 |
19/09/2004 |
|||||||||||
|
|
No. Dokumen BC 2.5 |
Tgl. |
|||||||||||
|
|
Khusus untuk pengisian huruf A
angka 5 (Pengembalian Subkontrak), angka 6 (Pengembalian Pinjaman), angka 7
(Pengembalian Perbaikan) isikan nomor dan tanggal Dokumen Pemberitahuan BC 2.5
asal barang (pada saat pengiriman Subkontrak/Pinjaman/Perbaikan dari PDKB). |
||||||||||||
|
Angka 15 |
Berat Kotor (Kg) : Diisi berat kotor (bruto) dalam kilogram (kg)
keseluruhan barang yang bersangkutan. |
||||||||||||
|
Angka 16 |
Berat Bersih : Diisi berat bersih (netto) dalam kilogram (kg)
keseluruhan barang yang bersangkutan. |
||||||||||||
|
|
Keterangan : Dalam hal jenis barang : |
||||||||||||
|
|
- |
Hanya satu jenis, berat bersih
pada angka 16 sama dengan yang berat bersih yang tercantum pada angka 23 |
|||||||||||
|
|
- |
lebih dari satu jenis dan
lebih dari satu pos tarif, maka total berat bersih atau rekapitulasinya diisi
pada angka 16 Lembar Pertama, sedangkan berat bersih tiap jenis barang
atau pos tarif dirinci pada angka 23 Lembar Lanjutan. |
|||||||||||
|
Angka 17 |
Nilai harga (Rp) : Diisi Total Nilai Harga dalam rupiah untuk barang yang
diberitahukan. |
||||||||||||
|
Angka 18 |
Merek dan Nomor Kemasan/Peti Kemas Diisi merek dan nomor kemasan
yang tercantum pada koli/pengemas yang bersangkutan. Dalam hal barang yang
diangkut dengan peti kemas, selain diisi merek dan nomor kemasan yang
tercantum pada koli/pengemas bersangkutan juga diisi nomor dan jumlah peti
kemas. |
||||||||||||
|
|
Contoh : |
|
|||||||||||
|
|
- |
Jika tidak memakai peti kemas
: |
|||||||||||
|
|
|
PT ABG |
No. 1-100 |
||||||||||
|
|
- |
Jika memakai peti kemas : |
|||||||||||
|
|
|
PT ABG |
No. 1-100 |
||||||||||
|
|
|
2 (dua) peti kemas TEXU 123456-7 TEXU 234567-8 |
|||||||||||
|
Angka 19 |
Jumlah dan Jenis Kemasan : Diisi dengan jumlah dan jenis
kemasan atau jumlah dan jenis pengemas barang. Apabila jenis kemasannya lebih
dari satu, agar dicantumkan dalam jenis kemasan package. |
||||||||||||
|
|
Contoh : |
10 case |
|
||||||||||
|
|
|
10 case, 50 box, 40 drum
ditulis : |
|||||||||||
|
|
|
100 package |
|
||||||||||
|
Angka 20 s.d 25 |
|||||||||||||
|
|
Diisi data dari setiap jenis
barang yang terdapat dalam Lembar Pertama dan Lembar Lanjutan. |
||||||||||||
|
Angka 20. |
No. Diisi sesuai dengan nomor urut
barang. Keterangan : Dalam hal jenis barang lebih dari
satu jenis dan lebih dari satu pos tarif, maka nomor urutnya dirinci pada
angka 20 Lembar Lanjutan, sedangkan pada lembar pertama untuk angka 20 s.d.
25 cukup diberi catatan : ……… (tulis angka dengan huruf)
jenis barang, lihat lembar lanjutan. |
||||||||||||
|
|
Contoh : |
5 (lima) jenis barang, lihat
lembar lanjutan. |
|||||||||||
|
Angka 21 |
- |
Pos Tarif/HS : Diisi kode pos tarif (HS)
barang sesuai dengan klasifikasi barang yang bersangkutan. |
|||||||||||
|
|
- |
Uraian jenis barang secara lengkap,
merek, tipe, ukuran, spesifikasi lainnya : Diisi uraian jenis barang
berikut merek, ukuran, spesifikasi lainnya sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk menetapkan klasifikasi. |
|||||||||||
|
|
- |
Kode Barang Diisi kode Barang untuk Barang
yang bersangkutan. |
|||||||||||
|
|
|
Contoh : |
|||||||||||
|
|
|
xxxx.xx.xxx |
|||||||||||
|
|
|
- |
TEXTILE, POLIESTER 65% COTTON
35% 1.000.000 pieces merk PAKENIKI, Hight quality 000156 |
||||||||||
|
Angka 22 |
Kode Penggunaan Barang Diisi kode Penggunaan Barang
yang akan dimasukkan ke KB sesuai Kode Penggunaan Barang barang Untuk TPB : |
||||||||||||
|
|
1 |
untuk Barang Berhubungan
Langsung; |
|||||||||||
|
|
2 |
untuk Barang Tidak Berhubungan
Langsung; |
|||||||||||
|
|
3 |
untuk Barang Konsumsi; |
|||||||||||
|
|
4 |
untuk Hasil Olahan; |
|||||||||||
|
|
5 |
untuk Barang Lainnya; |
|||||||||||
|
Angka 23 |
- |
Jumlah & Jenis Satuan : Diisi dengan jumlah dan jenis
barang menurut satuan barang. Diisi dengan uraian dan kode
satuan barang yang bersangkutan dengan berpedoman kepada dasar harga
transaksi, sebagai misal per piece (pce), per ton, per drum. Kode Satuan
barang yang terdapat pada Tabel Satuan, yang wajib diisikan pada kotak yang
telah disediakan. |
|||||||||||
|
|
- |
Berat bersih (Kg) : Diisi Berat bersih (netto)
dalam kilogram untuk barang yang bersangkutan. |
|||||||||||
|
|
Keterangan : Dalam hal : |
||||||||||||
|
|
- |
Hanya satu jenis barang, berat
bersih diisi sama dengan yang tercantum pada angka 19, |
|||||||||||
|
|
- |
Lebih dari satu jenis satuan
barang, berat bersih adalah berat bersih dari setiap jenis barang diisi pada
angka 24 Lembar Lanjutan. Contoh : Apabila jumlah barang 2500 dengan
satuan pieces dan berat bersihnya 100 kg, ditulis : 2500 pieces 100 kg |
|||||||||||
|
Angka 24 |
Nilai Harga (Rp.) : Diisi nilai harga penyerahan
dalam rupiah untuk setiap barang yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam angka 21. |
||||||||||||
|
Angka 25 |
Keterangan : Dalam hal ada diisi keterangan
mengenai barang yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam angka 21. |
||||||||||||
C. |
Untuk Pemberitahu : |
|||||
|
- |
Diisi tempat, tanggal dan nama
jelas Pemberitahu (PDKB/PPJK) dengan huruf cetak. |
||||
|
- |
Diisi juga tanda tangan serta nama
jelas penandatangan dengan huruf cetak berikut cap perusahaan. |
||||
D. |
DIISI BEA DAN CUKAI : No. & Tgl, Pendaftaran :
(diisi oleh Bea dan Cukai) Diisi nomor dan tanggal
pendaftaran sesuai nomor urut dari BCP untuk BC 2.5 Contoh : nomor pendaftaran
001116 tanggal 1 Juli 2004 ditulis : |
|||||
|
|
|
|
|||
E. |
PEJABAT BC : Diisi oleh pejabat BC Misalnya : catatan pelaksanaan pengeluaran barang. |
|||||
5. |
Pengisian kolom-kolom Lembar Lanjutan BC 4.0 : |
|
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai sebelumnya. Nomor Pengajuan : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pengajuan
sebelumnya. Nomor Pendaftaran : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pendaftaran
sebelumnya. Angka 20 s/d 25 : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian angka 20 s/d 25
sebelumnya. |
|
|
6. |
Pengisian Kolom-kolom Lembar Lampiran I. UNTUK PETI KEMAS : Lembar Lampiran I hanya diisi dalam hal data Peti Kemas lebih
dari 2 (dua) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai sebelumnya Nomor Pengajuan : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pengajuan
sebelumnya. Nomor Pendaftaran : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pendaftaran
sebelumnya. NOMOR Diisi nomor Peti Kemas yang bersangkutan. UKURAN Diisi ukuran Peti Kemas yang bersangkutan TIPE : Diisi tipe Peti Kemas yang bersangkutan. |
|
|
7. |
Pengisian Kolom-kolom Lembar Lampiran II. UNTUK DOKUMEN DAN PERSETUJUAN : Lembar lampiran II hanya diisi dalam hal data Dokumen
dan/atau Skep/Persetujuan lebih dari 1 (satu). Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai sebelumnya Nomor Pengajuan : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pengajuan
sebelumnya. Nomor Pendaftaran : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pendaftaran
sebelumnya. Diisi dengan jenis dokumen, nomor dan tanggal Dokumen
dan/atau Skep/Persetujuan. |
|
|
8. |
Pengisian Kolom-kolom Lembar Lampiran III. UNTUK CATATAN PENCOCOKAN Lembar lampiran III diisi oleh Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai sebelumnya Nomor Pengajuan : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pengajuan
sebelumnya. Nomor Pendaftaran : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pendaftaran
yang telah diberikan Bea Cukai pada lembar pertama Diisi dengan hal-hal yang berkaitan dengan pencocokkan
Barang. |
|
|
9. |
Pengisian Kolom-kolom Lembar Lampiran IV. UNTUK CATATAN PEMERIKSAAN FISIK BARANG Lembar lampiran IV diisi oleh Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai sebelumnya Nomor Pengajuan : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pengajuan
sebelumnya. Nomor Pendaftaran : Diisi sebagaimana petunjuk pengisian Nomor Pendaftaran
yang telah diberikan Bea Cukai pada lembar pertama Diisi dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemeriksaan
fisik barang. |
MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ttd.
JUSUF
ANWAR