JAKARTA - Pemerintah telah mengevaluasi 13 KKKS yang kinerjanya dinilai kurang memuaskan. Meski demikian, Kepala BP Migas R Priyono mengungkapkan belum diputuskan apakah akan dilakukan terminasi (pemberhentian) terhadap kontraknya.

"Evaluasi terhadap kinerja 13 KKKS yang agak miring-miring. Itu belum terminasi," ujar Priyono usai acara Pelantikan Pegawai Eselon I dan II di Departemen ESDM, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/3/2009).

Priyono mengaku pihaknya belum bisa memutuskan terminasi karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi. Misalnya, jika dalam 10 tahun eksplorasi tidak menghasilkan apa-apa itu harus diketahui apa penyebabnya. "Apa karena mereka tidak mempu melakukannya, atau karena masalah di daerah," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan ada beberapa alasan yang membuat pihaknya melakukan terminasi. "Pertama, kita menterminasi jika waktunya habis, dan (perusahaan) belum melakukan kegiatan apa-apa," kata Menteri.

Selanjutnya, ucap Menteri, jika KKKS tersebut tidak comply (melanggar kontrak), sehingga pemerintah harus mengambil tindakan atas perbuatannya.

"Ketiga, mereka meminta untuk dilakukannya terminasi. Banyak hal yang mempengaruhi, seperti mereka sudah tidak punya pendanaan lagi, atau bisa juga karena prospek (wilayah pertambangan) sudah habis," tandasnya