1    2    3    4    5    6    7

 

Lampiran 16

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................................

 

 

LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK
PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN 
DALAM RANGKA PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG PPN

 

NOMOR LAPORAN

:

TANGGAL LAPORAN

:

NAMA WAJIB PAJAK

:

NPWP

:

ALAMAT WAJIB PAJAK

:

 


LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK
PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN
DALAM RANGKA PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG PPN

 

Nomor

:

Tanggal

:

 

   

I.

UMUM

 

A.

PENUGASAN PEMERIKSAAN

 

 

1.

Surat Permintaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan

 

 

 

Nomor 

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

2.

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

 

 

 

Nomor 

:

 

 

 

 

Tanggal

:

 

 

 

3.

Tim Pemeriksa

 

 

 

a.

Supervisor (Kepala Seksi

:

Nama/NIP

 

 

 

b.

Ketua Tim

:

Nama/NIP

 

 

 

c.

Anggota Tim

:

Nama/NIP

 

 

4.

Tanggal mulai pemeriksaan

:

 

 

 

5.

Tanggal selesai pemeriksaan

:

 

 

B.

IDENTITAS WAJIB PAJAK

1.

Nama Wajib Pajak

:

 

2.

NPWP 

:

 

3.

Bentuk Usaha

:

 

4.

Alamat dan Nomor Telepon Kantor Pusat/Tempat Usaha

:

 

5.

Status Permohonan

:

[     ] PMA

[     ] PMDN

 

 

 

[     ] BUMN

[     ] BUMD

 

 

 

[     ] Swasta Lainnya

6.

Klasifikasi Lapangan Usaha

:

 

7.

Penanggung jawab

 

 

 

-

Nama

:

 

 

-

Jabatan

:

 

 

-

Alamat dan Nomor Telepon

:

 

 

II.

URAIAN HASIL PEMERIKSAAN

Dari hasil Pemeriksaan Sederhana Lapangan terhadap Wajib Pajak diperoleh data sebagai berikut :

....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................

III.

KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan semua uraian data di atas serta dengan memperhatikan semua ketentuan yang berlaku, maka pemeriksa berkesimpulan bahwa permohonan untuk penetapan pemusatan tempat terutang PPh Pasal 21 yang diajukan oleh Wajib Pajak

[     ] Dapat disetujui

[     ] Tidak dapat disetujui

1V.

DAFTAR LAMPIRAN

 

1.

Surat Permintaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan

 

2.

Surat Perintah pemeriksaan Pajak

 

3.

...........................................................................(diisi dengan lampiran lain yang dianggap perlu)

 

 

 

Supervisor/Kepala Seksi

 

 

.......................................
NIP. ...............................

Ketua Tim

 

 

.......................................
NIP. ...............................

Anggota Tim

 

 

.......................................
NIP. ...............................

 

 

Menyetujui/Menetapkan
Kepala KPP...........................................

 

 

 

.......................................
NIP. ...............................

 

 


 

Lampiran 17

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Permintaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan Pemusatan PPN

 

Yth. ................................
.......................................(2)

 

Mengingat Surat Permintaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan nomor : .................tanggal ...............(3) berkenaan dengan permohonan pemusatan tempat terutang PPh Pasal 21 yang diajukan oleh Wajib Pajak :

 

Nama

:

.......................................................(4)

NPWP

:

.......................................................(5)

Alamat

:

.......................................................(6)

 

dengan ini diingatkan kepada Saudara untuk segera menyelesaiakan Pemeriksaan Sederhana Lapangan dimaksud dan mengirimkan Laporan Pemeriksaan Pajak-nya paling lambat tanggal .................(7). Apabila sampai dengan tanggal dimaksud Laporan Pemeriksaan Pajak belum diterima, maka Saudara dianggap menyetujui permohonan Wajib Pajak.

 

Demikian untuk dimaklumi.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

.....................................
NIP. ...........................(8)

 

 

Tembusan :

1.

Direktur PPN dan PTLL

2.

....................................(9)

 

PETUNJUK PENGISIAN
PERMINTAAN PEMERIKSAAN SEDERHANA LAPANGAN
(Lampiran 17)

 

Angka (1)

:

Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP yang menyampaikan Surat Permintaan Kedua Pemeriksaan Sederhana Lapangan dalam rangka pemusatan tempat terutang PPN

Angka (2)

:

Diisi dengan nama KPP yang diminta untuk melakukan Pemeriksaan Sederhana Lapangan dalam rangka pemusatan tempat terutang PPN

Angka (3)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Permintaan Pemeriksaan Sederhana Lapangan

Angka (4)

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka (5)

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa

Angka (6)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka (7)

:

Diisi dengan tanggal terakhir Penerimaan Laporan Pemeriksaan Pajak oleh Kepala Kantor Wilayah DJP yang meminta Pemeriksaan Sederhana Lapangan dalam rangka pemusatan tempat terutang PPN

Angka (8)

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka (9)

:

Diisi dengan tembusan kepada :

 

 

1.

Kepala Karikpa terkait

 

 

2.

Kepala Kantor Wilayah DJP atasan KPP yang melaksanakan PSL, dalam hal PSL dilaksanakan oleh KPP yang berada diluar ilayah wewenang Kantor yang meminta PSL.

 


 

Lampiran 18

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Pemberitahuan Pemeriksaan Rutin

Atas SPT-Tahunan PPh - Rugi

 

Yth. ................................

..........................................(2)

 

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak nomor : ...................... tanggal .................(3), dengan ini diberitahukan bahwa Pemeriksaan Rutin terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

...................................................................(4)

2.

NPWP 

:

...................................................................(5)

3.

Alamat

:

...................................................................(6)

4.

Tahun Pajak

:

...................................................................(7)

5.

Kode Pemeriksaan

:

...................................................................(8)

 

diperluas ke Tahun Pajak ...............(9) dengan Kode Pemeriksaan ...................(10) karena ternyata SPT Tahunan PPh tahun tersebut menyatakan Rugi.

 

Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

.....................................
NIP. ...........................(11)

 

Tembusan :

1.

...............................................(12)

 


PETUNJUK PENGISIAN
PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN RUTIN ATAS SPT TAHUNAN PPh - RUGI
(Lampiran 18)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka (2)

:

Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP atasannya dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh Karikpa atau KPP, atau Direktur Pemeriksaan Pajak dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh Kelompok Fungsional Kantor Wilayah DJP

Angka (3)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka (4)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka (5)

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa

Angka (6)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka (7)

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka (8)

:

Diisi dengan Kode Kriteria Pemilihan SPT Pemeriksaan Rutin sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 6.1.

Angka (9)

:

Diisi dengan tahun pajak yang akan diperiksa karena perluasan pemeriksaan yang disebabkan oleh adanya SPT Tahunan PPh - Rugi

Angka (10)

:

Diisi dengan kode pemeriksaan sesuai dengan angka (8)

Angka (11)

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka (12)

:

Diisi dengan tembusan kepada :

 

 

1.

Kepala Karikpa dan Kepala KPP terkait dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah DJP

 

 

2.

Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala KPP terkait dalam hal dilaksanakan oleh Karikpa.

 

 

3.

Direktur Pemeriksaan Pajak dan Kepala Karikpa terkait dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh KPP.

  


 

Lampiran 19

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Usul Pemeriksaan Khusus

 

Yth. Kepala Kantor Wilayah...............
......................................................(2)

 

Bersama ini disampaikan usul untuk melakukan Pemeriksaan Khusus terhadap Wajib Pajak :

1.

Nama

:

......................................................................(4)

2.

NPWP 

:

......................................................................(5)

3.

Alamat

:

......................................................................(6)

4.

Tahun Pajak

:

......................................................................(7)

5.

Kode Pemeriksaan

:

......................................................................(8)

 

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

...................................
...............................(8)

 

Tembusan :

1.

...............................................(9)

 


ALASAN PEMERIKSAAN KHUSUS/PERLUASAN PEMERIKSAAN

 

1.

FAKTA/DATA
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................

2.

ANALISA
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................

3.

KESIMPULAN
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................

4.

USUL
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................

5.

UPP YANG DIUSULKAN SEBAGAI PELAKSANA PEMERIKSAAN
..................................................................................................................

  


PETUNJUK PENGISIAN
USUL PEMERIKSAAN KHUSUS
(Lampiran 19)

 

Angka (1)   

Diisi dengan nama unit yang mengusulkan Pmeriksaan Khusus

Angka (2)

:

Diisi dengan :

 

 

1.

Kepala Kantor Wilayah DJP apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari KPP atau Karikpa

 

 

2.

Direktur Pemeriksaan Pajak apabila usul Pemeriksaan Khusus berasal dari Kantor Wilayah DJP

Angka (3)

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka (4)

:

Diisi dengan NPWP

Angka (5)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka (6)

:

Diisi dengan tahun pajak yang akan diperiksa

Angka (7)

:

Diisi dengan Kode :

 

 

11.

Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan;

 

 

12.

Adanya pengaduan masyarakat melalui Kotak Pos 5000;

 

 

13.

Adanya pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak 5000;

 

 

14.

Berdasarkan analisis terhadap SPT dan/atau data/keterangan lainnya;

 

 

15.

Adanya SPT Tahunan PPh Wajib Pajak (domisili) dan atau SPT Tahunan PPh Pasal 21 (domisili) yang disampaikan setelah berakhirnya jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan yang ditetapkan dalam Surat Teguran sehingga SPT Tahunnan tersebut dianggap sebagai data;

 

 

16.

Adanya SPT Tahunan PPh Pasal 21 (lokasi) yang disampaikan setelah berakhirnya jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan yang ditetapkan dalam Surat Teguran sehingga SPT Tahunan PPh Pasal 21 tersebut dianggap sebagai data;

 

 

17.

Adanya data prioritas;

 

 

18.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap SPT Masa PPN untuk suatu tahun pajak diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah peradaran usaha antara SPT Tahunan PPh dan seluruh SPT Masa PPN tahunn pajak yang bersangkutan;

 

 

19.

Sebab-sebab lain berdasarkan pertimbangan dari Direktur Jenderal Pajak.

Angka (8)

:

Diisi dengan nama. NIP dan tanda tangan pejabat serta jabatan

Angka (9)

:

Apabila usul dibuat oleh:

 

 

1.

KPP. diisi dengan tembusan kepada Kepala Karikpa terkait;

 

 

2.

Karikpa, diisi dengan tembusan kepada Kepala KPP terkait;

 

 

3.

Kantor Wilayah DJP, diisi dengan tembusan kepada Kepala Karikpa dan Kepala KPP terkait.

  


 

Lampiran 20

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
.........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Usul Permintaan Pemeriksaan Khusus

 

Yth. Direktur Pemeriksaan Pajak
JL. Gatot Subroto 40-42
Jakarta

 

Sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap Wajib Pajak:

1.

Nama

:

.........................................................(2)

2.

NPWP 

:

.........................................................(3)

3.

Alamat

:

.........................................................(4)

 

terdapat indikasi adanya transaksi usaha/hubungan keuangan yang meragukan antara Wajib Pajak tersebut diatas dengan Wajib Pajak tersebut dibawah ini :

1.

Nama

:

..........................................................(5)

2.

NPWP 

:

..........................................................(6)

3.

Alamat

:

..........................................................(7)

4.

Tahun Pajak

:

..........................................................(8)

 

Oleh karena itu, terhadap Wajib Pajak tersebut diusulkan agar dilakukan Pemeriskaan Khusus.

 

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

...................................
...............................(9)

 

Tembusan :

1.

...............................................(10)

 

 


PETUNJUK PENGISIAN
USUL PEMERIKSAAN KHUSUS
(Lampiran 20)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP yang mengusulkan Pemeriksaan Khusus

Angka (2)

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak yang sedang diperiksa

Angka (3)

:

Diisi dengan NPWP yang sedang diperiksa

Angka (4)

:

Diisi dengan tahun pajak yang sedang diperiksa

Angka (5)

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk diperiksa

Angka (6)

:

Diisi dengan NPWP yang diusulkan untuk diperiksa

Angka (7)

:

Diisi dengan tahun pajak yang diusulkan untuk diperiksa

Angka (8)

:

Diisi dengan Kode Pemeriksaan 11 yaitu adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana dibidang perpajakan

Angka (9)

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka (10)

:

Diisi dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP terkait