1    2    3    4    5    6    7

 

Lampiran 26

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Lampiran  

:

 

Hal

:

Laporan Ikhtisar Hasil Pemerisaan Khusus

 

Yth. ...............................
...................................(2)

 

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak nomor : ....................tanggal ................(3) yang diterbitkan berdasarkan Surat Persetujuan Melakukan Pemeriksaan Khusus/Instruksi Pemeriksaan Khusus *) nomor : ...................tanggal ...................(4), dengan ini diberitahukan bahwa Pemeriksaan Khusus terhadap Wajib Pajak :

 

1.

Nama

:

..............................................(5)

2.

NPWP 

:

..............................................(6)

3.

Alamat

:

..............................................(7)

4.

Tahun Pajak

:

..............................................(8)

5.

Kode Pemeriksaan

:

..............................................(9)

 

sebagai berikut :

 

URAIAN

MENURUT
WAJIB PAJAK

MENURUT
PEMERIKSA

KOREKSI

A.

PPh Badan/Orang Pribadi

Penghasilan Neto Kompensasi Kerugian Penghasilan Kena Pajak PPh Terutang Kredit Paajk PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi  Pajak yang masih harus dibayar

(10)

(11)

(12)

B. 

PPh Pasal 21

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Admisistrasi Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

C. 

PPh Pasal 22

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

D.

PPh Pasal 23

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

F.

PPh Pasal 26

PPh Terutang Telah disetor PPh Kurang (Lebih) Bayar Sanksi Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

G.

PPN/PPnBM
Pajak Keluaran Pajak Masukan Kelebihan Bulan Lalu Kurang (Lebih) Bayar Telah dibayar Kurang Bayar Administrasi Pajak yang masih harus dibayar

 

 

 

G

PBB

 

 

 

H.

BPHTB

 

 

 

 

 

Kesimpulan :

.................................................................................................

.................................................................................................

................................................................................................. (13)


Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

 

 

 

Supervisor/Kepala Seksi *)

 

 

 

 

.......................................
NIP. ............................(14)

 

Mengetahui
Kepala Kantor,

 

 

.......................................
NIP. ...........................(15)

 

Tembusan :

1.

.......................(16)

 

*) coret yang tidak perlu

 


PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN IKHTISAR HASIL PEMERIKSAAN KHUSUS
(Lampiran 26)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan Unit Pelaksana Pemeriksaan Khusus

Angka (2)

:

Diisi dengan nama unit yang memberikan persetujuan untuk melaksanakan/instruksi Pemeriksaan Khusus, yaitu Direktur Pemeriksaan Pajak atau Kepala Kantor Wilayah DJP

Angka (3)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak

Angka (4)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Persetujuan Melakukan Pemeriksaan Khusus atau Surat Instruksi Pemeriksaan Khusus

Angka (5)

:

Diisi dengan Nama Wajib Pajak

Angka (6)

:

Diisi dengan NPWP

Angka (7)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka (8)

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka (9)

:

Diisi dengan Kode :

 

 

11.

Adanya indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan;

 

 

12.

Adanya pengadaan masyarakat melalui Kotak Pos 5000;

 

 

13.

Adanya pengaduan masyarakat tidak melalui Kotak Pos 5000;

 

 

14.

Berdasarkan analisis terhadap SPT dan/atau data/keterangan lainnya;

 

 

15.

Adanya SPT Tahunan PPh Wajib Pajak (domisili) dan atau SPT Tahunan PPh Pasal 21 (domisili) yang disampaikan setelah berakhirnya jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan yang ditetapkan dalam Surat Teguran sehingga SPT Tahunan tersebut dianggap sebagai data;

 

 

16.

Adanya SPT Tahunan PPh Pasal 21 (lokasi) yang disampaikan setelah berakhirnya jangka waktu penyampaian surat pemberitahuan yang ditetapkan dalam Surat Teguran sehingga SPT Tahunnan PPh Pasal 21 tersebut dianggap sebagai data;

 

 

17.

Adanya data prioritas;

 

 

18.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap SPT Masa PPN untuk suatu tahunn pajak diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah peradaran usaha antara SPT Tahunan PPh dan seluruh SPT Masa PPN tahun pajak yang bersangkutan;

 

 

19.

Sebab-sebab lain berdasarkan pertimbangan dari Direktur Jenderal Pajak.

Angka (10)

:

Diisi dengan jumlah (Rp) menurut SPT Wajib Pajak

Angka (11)

:

Diisi dengan jumlah (Rp) menurut Pemeriksa

Angka (12)

 

Diisi dengan jumalah (Rp) koreksi

Angka (13)

 

Diisi dengan perhitungan prosentase koreksi hasil pemeriksaan dari jumlah (Rp) menurut SPT Wajib Pajak (terutama untuk jenis pajak PPh Badan/Orang Pribadi) disertai dengan alasan besarnya jumlah koreksi

Angka (14)

 

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Supervisor/Kepala Seksi

Angka (15)

 

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan 

Angka (16)

 

Diisi dengan tembusan kepada:

 

 

1.

Direktur Pemeriksaan Pajak dalam hal Pemeriksaan Khusus dilaksanakan oleh Karikpa atau KPP

 

 

2.

Tanpa tembusan dalam hal Pemeriksaan Khusus dilaksanakan oleh Kantor Wilayah DJP

 

 


 

Lampiran 27

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........2000....

Lampiran  

:

 

Hal

:

Permintaan Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi

 

Yth. Kepala Kantor Wilayah...............
......................................................(2)

 

Sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak :

 

Nama

:

......................................................(3)

NPWP

:

......................................................(4)

Alamat

:

......................................................(5)

Tahun Pajak

:

......................................................(6)

Kode pemeriksaan

:

......................................................(7)

Tanggal Jatuh Tempo

:

......................................................(8)

 

berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak nomor .................tanggal ....................(9), dengan ini diminta kepada Saudara untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak Lokasi :

Nama

:

...........................................(10)

NPWP

:

...........................................(11)

Alamat

:

...........................................(12)

Tahun Pajak

:

...........................................(13)

 

Pemeriksaan tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada tanggal ..............(14) dan pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak Lokasi serta pembahasan akhir dapat dilakukan setelah hasil pemeriksaan mendapat persetujuan/tanpa menunggu persetujuan *).

 

Demikian atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

..........................................
NIP...............................(15)

 

 

Tembusan :

1.

...............................

2.

..........................(16)

 

 


PETUNJUK PENGISIAN
PERMINTAAN PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK LOKASI
(Lampiran 27)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Domisili

Angka (2)

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi terkait

Angka (3)

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak Domisili

Angka (4)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak Domisili

Angka (5)

:

Diisi dengan NPWP Wajib Pajak Domisili

Angka (6)

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka (7)

:

Diisi dengan kode pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada Lampiran 6.1 atau Lampiran 25.1

Angka (8)

:

Diisi dengan tanggal jatuh tempo pemeriksaan. Dalam hal Pemeriksaan Bukti Permulaan atau Pemeriksaan Khusus yang memerlukan pembahasan (review), tanggal ini merupakan tanggal dikirimkannya LPP Wajib Pajak Domisili kepada pembahas.

Angka (9)

:

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan Pajak terhadap Wajib Pajak Domisili

Angka (10)

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak Lokasi

Angka (11)

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak Lokasi

Angka (12)

:

Diisi dengan NPWP Wajib Pajaka Lokasi

Angka (13)

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka (14)

:

Diisi dengan tanggal dikirimkannya LPP lokasi ke Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Domisili

Angka (15)

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka (16)

:

Diisi dengan tembusan kepada :

 

 

1.

Direktur Pemeriksaan Pajak dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah DJP

 

 

2.

Kepala Kantor Wilayah DJP atasannya dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh KPP atau Karikpa

 

 

3.

Kepala Kantor Wilayah DJP lainnya dalam hal Wajib Pajak Lokasi berada di luar wilayah wewenang Kantor Wilayah DJP atasannya

  


 

Lampiran 28

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........20....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

Satu set

Hal

:

Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP)

Wajib Pajak Lokasi

 

Yth. .......................................................
.................................................................(2)

 

Sehubungan dengan pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Wajib Pajak Bank/Lembaga Pembiayaan/Asuransi:

 

Nama

:

.............................................................(3)

NPWP (lama)

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alamat

:

..............................................................(5)

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

(6)

 

berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor :.............(7) tanggal .............(8), terlampir disampaikan LPP Wajib Pajak tersebut diatas untuk ditindaklanjuti dengan menerbitkan Nota Penghitungan Pajak (NPP) untuk semua jenis pajak yang terutang atas nama Wajib Pajak Lokasi yang berada dalam wilayah kerja Saudara. Selanjutnya NPP beserta copy LPP dimaksud desampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

Demikian untuk dimaklumi.

 

 

Kepala Kantor,

 

 

 

..........................................
NIP...............................(9)

 

Tembusan :
.............................................(10)


PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN LPP
WAJIB PAJAK BANK/LEMBAGA PEMBIAYAAN/ASURANSI
(Lampiran 1)

 

Angka 1 

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksanan Pemeriksaan Wajib Pajak domisili.

Angka 2

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi terkait yaitu :

 

 

-   

Karikpa terkait dalam hal Wajib Pajak Domisili diperiksa melalui Pemeriksaan Lengkap;

 

 

-

KPP terkait dalam hal Wajib Pajak Domisili diperiksa melalui Pemeriksaan Sederhana.

Angka 3

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak Domisili.

Angka 4

:

Diisi dengan NPWP Wajib Pajak Domisili.

Angka 5

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak Domisili.

Angka 6

:

Diisi dengan Tahun Pajak yang  diperiksa.

Angka 7

:

Cukup jelas

Angka 8

:

Cukup jelas

Angka 9

:

Diisi dengan nama Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Domisili yaitu:

 

 

-

Karikpa atau Kantor Wilayah DJP dalam hal Wajib Pajak Domisili diperiksa melalui Pemeriksaan Lengkap;

 

 

-

KPP dalam hal Wajib Pajak Domisili diperiksa melalui Pemeriksaan Sederhana.

Angka 10

:

Diisi dengan tembusan kepada :

 

 

1.

Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi;

 

 

2.

Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Domisili

 

Catatan :

Dalam hal pemeriksaan Wajib Pajak Domisili dilaksanakan oleh Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak pada Kantor Wilayah DJP, maka tembusan hanya dibuat untuk Kepala Kantor Wilayah DJP atasan Unit Pelaksana Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi.

 


 

Lampiran 29

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........20....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Pengawasan Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi

  

Yth. Direktur Pemeriksaan Pajak
JL. Gatot Subroto 40-42
Jakarta 12190

 

Sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap Wajib Pajak:

 

Unit Pelaksana
Pemeriksa WP Lokasi

Saldo Awal

Permintaan dari UPPP
WP Domisili

Pemeriksaan Selesai

Saldo Akhir

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Kantor Wilayah DJP

 

 

 

 

KPP..................

 

 

 

 

KPP.................

 

 

 

 

dst........

 

 

 

 

Karikpa............

 

 

 

 

Karikpa............

 

 

 

 

dst.

 

 

 

 

 

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

..........................................
NIP...............................(8)

 

Tembusan :
Seluruh Kepala KPP dan Karikpa di lingkungan Kanwil................(9)

 


PETUNJUK PENGISIAN
PENGAWASAN PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK LOKASI
(Lampiran 29)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan nama Kantor DJP terkait

Angka (2)

:

Diisi dengan periode pengawasan (triwulanan), misalnya April-Juni 2000

Angka (3)

:

Diisi dengan nama seluruh UPPP Wajib Pajak Lokasi, termasuk Kantor Wilayah DJP yang bersangkutan

Angka (4)

:

Diisi dengan saldo akhir (7) periode sebelumya

Angka (5)

:

Diisi dengan jumlah permintaan Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi dari UPPP Wajib Pajak Domisili.

Angka (6)

:

Diisi dengan jumlah pemeriskaan yang telah diselesaikan, termasuk penyelesaian Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi yang masih memerlukan pembahasan oleh UPP Wajib Pajak Domisili sehubungan dengan Pemeriksaan Khusus atau Pemeriksaan Bukti Permulaan. Penyelesaian pemeriksaan tersebut setelah pembahasan tidak perlu dimasukkan lagi pada kolom ini (cukup satu kali saja).

Angka (7)

:

Diisi dengan jumlah kolom (4) ditambah dengan kolom (5) dan dikurangi dengan kolom (6). Jumlah ini merupakan saldo awal untuk periode triwulan berikutnya.

Angka (8)

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka (9)

:

Cukup jelas

 

 


 

Lampiran 30

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........20....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

 

Hal

:

Pemberitahuan Pengalihan Unit

Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

 

Yth. Direktur Pemeriksaan Pajak
Jl. Gatot Subroto 40-42
Jakarta

 

Dengan ini diberitahukan bahwa pemeriksaan terhadap Wajbi Pajak:

 

1.  

Nama

:

......................................(2)

2.

NPWP

:

......................................(3)

3.

Tahun Pajak

:

......................................(4)

4.

Kode Pemeriksaan

:

......................................(5)

 

dialihkan pemeriksaannya dari .......................(6) ke ...............................(7) dengan alasan ................,......................................(8).

 

Demikian untuk dapat dimaklumi.

 

Kepala Kantor,

 

 

 

.........................................
NIP............................(9)

 

Tembusan :

1.

................................(10)

 


PETUNJUK PENGISIAN
PEMBERITAHUAN PENGALIHAN
UNIT PELAKSANA PEMERIKSAAN PAJAK
(Lampiran 30)

 

Angka 1 

:

Diisi dengan nama Kantor Wilayah yang mengalihkan Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak

Angka 2

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak

Angka 3

:

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa

Angka 4

:

Diisi dengan tahun pajak yang diperiksa

Angka 5

:

Disii dengan kode pemeriksaan

Angka 6

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak lama

Angka 7

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak baru

Angka 8

:

Diisi dengan alasan pengalihan pelaksanaan Pemeriksaan pajak

Angka 9

:

Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pejabat serta cap jabatan

Angka 10

:

Tembusan dikirim kepada:

 

 

1.

Kepada KPP terkait,

 

 

2.

Kepala Karikpa terkait

 


 

Lampiran 31

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
..........................................................................(1)

 

Nomor

:

 

..................................,.........20....

Sifat

:

Segera

Lampiran  

:

Satu set

Hal

:

Laporan Penelitian Klasifikasi

Lapangan Usaha (KLU) Wajib Pajak

 

Yth. ................................................

.....................................................(2)

 

 

Sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak:

Nama

:

.............................................................(3)

NPWP (lama)

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

Alamat

:

..............................................................(5)

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

(6)

 

Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) Nomor :.............................(7) tanggal .....................(8), dengan ini terlampir disampaikan Laporan Penelitian KLU atas nama Wajib Pajak tersebut diatas utnuk dipergunakan sebagaimana mestinaya.

 

Demikian untuk dimaklumi.

 

Kepala ................................

 

 

 

.........................................
NIP............................(9)

 


PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN
LAPORAN PENELITIAN KLU WAJIB PAJAK
(Lampiran 31)

 

Angka 1 

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka 2

:

Diisi dengan Kepala Kantor pelayanan Pajak terkait, dalam hal pemeriksaan dilakukan melalui Pemeriksaan Lengkap atau diisi dengan Kepala Seksi Tata Usaha Perpajakan (TUP) pada KPP yang bersangkutan dalam hal pemeriksaan dilakukan melalui Pemeriksaan Sederhana Lapangan.

Angka 3

:

Diisi dengan nama Wajib Pajak

Angka 4

:

Diisi dengan NPWP

Angka 5

:

Diisi dengan alamat Wajib Pajak

Angka 6

:

Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa

Angka 7

:

Cukup jelas.

Angka 8

:

Cukup jelas.

Angka 9

:

Diisi dengan nama :

 

 

a.

Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Lengkap, yaitu Karikpa atau Kantor Wilayah DJP dalam hal Wajib Pajak diperiksa melalui Pemeriksaan Lengkap;

 

 

b.

Kepala Seksi yang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dalam hal Wajib Pajak diperiska melalui Pemeriksaan Sederahana Lapangan.

 

 


 

Lampiran 31.1

Surat Edaran Dirjen Pajak

Nomor

:

SE-04/PJ.7/2000

Tanggal  

:

12 April 2000

 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
........................................................................................
(1)

 

LAPORAN PENELITIAN KLU WAJIB PAJAK

 

1.  

Nama

:

.........................................................

(2)

2.

NPWP

:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(3)

3.

Tahun Pajak

:

 

 

 

 

(4)

4.

KLU menurut SPT Tahunan PPh Wajib Pajak

 

 

 

 

 

 

(5)

5.

KLU menurut Pemeriksa

:

 

 

 

 

 

(6)

6.

Uraian dasar/alasan penetapan KLU menurut pemeriksa :

(7)

 

a.

Rincian Peredaran Usaha (Omzet) :

No. Urut

Uraian

Jumlah
(Rp)

Persentase

Jenis Barang atau Jasa yang diproduksi dan dijual

KLU

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

 

100%

 

b.

Uraian tentang Lapangan Usaha Wajib Pajak

 

c.

Kesimpulan Penelitian KLU

 

........................,.....................19 ........
Ketua Kelompok/Kasi *)

 

 

.........................................
NIP............................(8)

*)    Coret yang tidak perlu

 


PETUNJUK PENGISIAN
PERMINTAAN PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK LOKASI
(Lampiran 31.1)

 

Angka (1)   

:

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak.

Angka (2)

:

Diisi denan nama Wajib Pajak.

Angka (3)

:

Diisi dengan NPWP Wajib Pajak

Angka (4)

:

Diisi dengan Tahun Pajak yang diperiksa

Angka (5)

:

Diisi dengan KLU yang tercantum dalam SPT Tahunan PPH tahunn Pajak yang diperiksa

Angka (6)

:

Diisi dengan KLU menurut Pemeriksaan Pajak sesuai dengan keadaan sebenarnya pada saat pemeriksaan dilaksanakan di lapangan. KLU ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian sesuai dengan uraian pada angka (7) huruf a.b. dan huruf c.

Angka (7)

:

Uraian dasar/alasan penetapan KLU menurut pemeriksa :

 

 

-

Huruf a :

Daftar rincian penjualan ini diisi sesuai dengan data berdasarkan hasil pemeriksaan, dengan petunjuk pengisian untuk masing-masing kolom sebagai berikut:

 

 

 

-

Kolom (1) cukup jelas;

 

 

 

-

Kolom (2) diisi dengan jenis barang dan/atau jasa yang Dijual atau yang diproduksi dan dijual;

 

 

 

-

Kolom (3) diisi denan kode Klasifikasi berdasarkan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-1444/PJ.24/1993 tanggal 14 Desember 1993 untuk masing-masing jenis barang atau jasa yang di produksi dan dijual, misalnya untuk sebuah perusahaan industri tekstil yang memproduksi benang, kain dan batik cap/tulis, maka penjualan :

 

 

 

 

-

benang diisi dengan kode 32111

 

 

 

 

-

kain diisi dengan kode 32114

 

 

 

 

-

batik cap/tulis diisi dengan kode 32117

 

 

 

 

Kolom (4) diisi dengan jumlah penjualan untuk masing-masing barang atau jasa yang dijual dalam tahun pajak yan diperiksa;

 

 

 

-

Kolom (5) cukup jelas.

 

 

-

Huruf b :

Diisi dengan uraian tentang kegiatan usaha yang sebenarnya dijalankan Wajib Pajak sesuai dengan kenyataan yang dijumpai pemeriksa di lapangan sehingga dapat diperoleh keterangan yang cukup jelas agar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan usaha inti (core business) Wajib Pajak.

 

 

-

Huruf c :

Diisi dengan kesimpulan dan usul pemeriksa tentang KLU yang tepat sesuai dengan usaha inti Wajib Pajak berdasarkan analisis terhadap data yang tercantum pada huruf a dan huruf b diatas sesuai dengan ketentuan Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak 1994. Selanjutnya KLU tersebut diisikan pada kotak yang tersedia pada angka (6).

Angka (8)

:

Diisi dengan nama :

 

 

a.

Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak dalam hal Wajib Pajak diperiksa melalui Pemeriksa Lengkap;

 

 

b.

Kepala Seksi yang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dalam hal Wajib Pajak diperiksa melalui Pemeriksa Sederhana Lapangan.