Lampiran II KEP. DIRJEN PAJAK
|
||
Nomor |
: |
KEP-106/PJ.11/1991 |
Tanggal |
: |
6 Juni 1991 |
WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK
YANG DILIMPAHKAN
KEPADA PARA PEJABAT PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
NO |
WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK |
DASAR HUKUM |
DILIMPAHKAN KEPADA |
KETERANGAN |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
1. |
Memberikan
bukti penerimaan SPOP. |
Pasal 6
ayat (1) UU No.6/1983 jo. psl. 9 ayat (2) UU No.12/1985. |
Pejabat
yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
2. |
Memberikan
Surat Izin Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPOP. |
Pasal 3
ayat (4) UU No.6/1983. |
Kepala
KPPBB. |
- |
3. |
Menetapkan
Klasifikasi Bangunan. |
Pasal 6
ayat (2) jo. Pasal 2 ayat (2) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
4. |
Memberikan
bukti penerimaan surat permohonan peninjauan kembali ketetapan pajak. |
Pasal 16
UU No.6/1983. |
Kasubsi
Keberatan atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
5. |
Menerbitkan
Keputusan pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung, yang terdapat dalam
SPPT dan/atau SKP.PBB. |
Pasal 16
UU No.6/1983. |
Kasi
Penetapan/Kasubsi Penetapan. |
- |
6. |
Menerbitkan
Keputusan pembetulan kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam SPPT dan/atau SKP.PBB. |
Pasal 16
UU No.6/1983. |
Kepala
KPPBB. |
- |
7. |
Menerbitkan
Surat Keputusan kelebihan pembayaran pajak PBB (SKKPP.PBB). |
Pasal 17
ayat (1) UU No.6/1983. |
Kepala
KPPBB, sepanjang penerbitan SKKPP.PBB yang belum melewati jangka waktu 12
bulan. |
- |
8. |
Menerbitkan
Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak PBB. (SPMKP.PBB). |
Pasal 11
ayat (2) UU No.6/1983. |
Kepala
KPPBB. |
- |
9. |
Memberikan
bukti penerimaan surat permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi, dan bukti penerimaan surat permohonan pengurangan atau
pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar. |
Pasal 36
ayat (1) UU No.6/1983 jo. Kep.Men.Keu. No. 953/KMK.04/1983. |
Kasubsi
Keberatan atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
10. |
Menerbitkan
Keputusan untuk mengurangkan atau membatalkan Ketetapan Pajak yang tidak
benar. |
Pasal 36
ayat (1) huruf b UU No.6/1983. |
Kepala
KPPBB, sepanjang jumlah pokok pajaknya tidak lebih dari Rp. 500.000.000,- |
- |
11. |
Menetapkan
subyek pajak sebagai WP atas suatu obyek yang belum jelas diketahui Wajib
Pajaknya. |
Pasal 1
ayat (3) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
12. |
Membatalkan
Ketetapan sebagai Wajib Pajak Atas suatu obyek yang belum jelas diketahui
Wajib Pajaknya. |
Pasal 4
ayat (5) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
13. |
Menerbitkan
Keputusan penolakan atas keterangan tertulis bahwa ia bukan Wajib Pajak atas
suatu obyek pajak. |
Pasal 4
ayat (6) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
14. |
Menerbitkan
Surat Tegoran SPOP. |
Pasal 8
ayat (2) UU No.12/1985 jo. Kep.Men.Keu. No. 19/KMK.04/1985. |
Kasi
Pendataan/Kasubsi Pendataan dan Penilaian. |
- |
15. |
Menerbitkan
Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT). |
Pasal 10
ayat (1) UU No.12/1985. |
Kepala KPPBB. |
- |
16. |
Menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak (SKP). |
Pasal 10
ayat (2) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
17. |
Menerbitkan
Surat Tagihan Pajak (STP). |
Pasal 11
ayat (4) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
- |
18. |
Menerbitkan
Surat Tegoran atas STP. |
Pasal 19
UU No.6/1983. |
Kasi
Penerimaan Penagihan dan Keberatan/Kasubsi Penerimaan, Penagihan dan
Keberatan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
19. |
Memberikan
bukti penerimaan Surat Permohonan Keberatan PBB. |
Pasal 15
ayat (4) UU No.12/1985. |
Kasubsi
Keberatan/Kasubsi P2K atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
20. |
Memberikan
bukti penerimaan Surat Permohonan Pengurangan PBB. |
Pasal 19
UU No.12/85 |
Kasubsi
keberatan/Kasubsi P2K atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala KPPBB. |
- |
21 |
Memberikan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak kepada Wajib
Pajak. |
Pasal 15
ayat (5) UU No.12/1985. |
Kepala
KPPBB. |
Kepala KPPBB
dapat melimpahkan wewenangnya kepada Kasi Penerimaan, Penagihan dan
Keberatan/Kasubsi P2K. |
22. |
Menerbitkan
Keputusan atas Surat Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak PBB terhadap
SPPT dan SKP.PBB. |
Pasal 16
UU No.12/85. |
Kepala
KPPBB, sepanjang jumlah pokok pajaknya tidak lebih dari Rp. 500.000.000,- |
- |
23. |
Menerbitkan
Keputusan atas permohonan pengurangan PBB. |
Pasal 19
UU No.12/85 jo. Kep.Men.Keu. No. 158/KMK.04/1991. |
Kepala KPPBB,
sepanjang jumlah pokok pajaknya tidak lebih dari Rp. 500.000.000,- |
Sesuai
dengan Kep.Men.Keu. No. 158/KMK.04/1991. |
24. |
Menerbitkan
Keputusan atas permintaan pengurangan denda administrasi. |
Pasal 20
UU No.12/85. |
Kepala KPPBB,
sepanjang jumlah pokok pajaknya tidak lebih dari Rp. 50.000.000,- |
- |
25. |
Mengeluarkan
Surat Tegoran atas ketetapan pajak yang tidak atau kurang dibayar setelah
lewat jatuh tempo pembayaran pajak. |
Pasal 18
ayat (2) UU No.6/1983 jo. Pasal 2 ayat (1) Kep.Men.Keu. No. 951/KMK.04/1983. |
Kepala
KPPBB. |
Kepala
KPPBB dapat melimpahkan wewenangnya kepada Kasi Penerimaan, Penagihan dan
Keberatan. |
26. |
Menerbitkan
Surat Paksa. |
Pasal 18
ayat (2) UU No.6/1983 jo. UU No.19/1959. |
Kepala
KPPBB. |
- |
27. |
Menerbitkan
Surat Perintah Penagihan Pajak seketika dan sekaligus. |
Pasal 20
UU No.6/83. |
Kepala
KPPBB. |
- |
28. |
Menerbitkan
Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP). |
Pasal 9
ayat (1) UU No.19/1959. |
Kepala
KPPBB. |
- |
29. |
Mengeluarkan
Surat Pencabutan Sita. |
Kep.Men.Keu.
No. 952/KMK.04/1983. |
Kepala
KPPBB. |
- |
30. |
Mengeluarkan
Pengumuman Lelang. |
Pasal 11
ayat (6, 7, 8 dan 9) UU No.19/59. |
Kepala
KPPBB. |
- |
31. |
Mengeluarkan
Pembatalan Pengumuman Lelang. |
Pasal 11
UU No.19/59. |
Kepala
KPPBB. |
- |
32. |
Menerbitkan
perintah tertulis untuk menyanderakan penanggung pajak (setelah mendapat izin
tertulis dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I). |
Pasal 15
ayat (1) UU No.19/1959. |
Kepala
KPPBB. |
- |
DIREKTUR
JENDERAL PAJAK, ttd. Drs. MAR'IE MUHAMMAD |