C. |
CONTOH PENGISIAN SPT MASA PPN
BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) TERTENTU |
||||||||||||||||||||
|
I. |
Industri Rekaman Suara PKP yang menjalankan usaha dalam
bidang usaha industri rekaman suara. |
|||||||||||||||||||
|
|
1. |
Rekaman suara diatas pita
kaset dibedakan 3 (tiga) jenis yaitu jenis A, jenis B, dan Jenis C. Dasar
Pengenaan Pajak (DPP) untuk masing-masing jenis tersebut adalah sebagai
berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
a. |
Rp 8.000,- (delapan ribu
rupiah), untuk penyerahan kaset isi jenis A, sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp 800,- (delapan ratus rupiah); |
|||||||||||||||||
|
|
|
b. |
Rp 16.000,- (enam belas ribu rupiah),
untuk penyerahan kaset isi jenis B, sehingga jumlah PPN yang terutang adalah
Rp 1.600,- (seribu enam ratus rupiah); |
|||||||||||||||||
|
|
|
c. |
Rp 7.500,- (tujuh ribu lima ratus
rupiah), untuk penyerahan kaset isi jenis C, sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp 750,- (tujuh ratus lima puluh rupiah). |
|||||||||||||||||
|
|
2. |
Rekaman suara/lagu di atas disc
(compact disc) dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu jenis CD.1 dan jenis
CD.2. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk masing-masing jenis tersebut sebagai
berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
a. |
Rp 20.000,- (dua puluh ribu
rupiah), untuk penyerahan compact disc jenis CD.1 sehingga jumlah PPN
yang terutang adalah Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) per kopi compact disc; |
|||||||||||||||||
|
|
|
b. |
Rp 48.000,- (empat puluh
delapan ribu rupiah), untuk penyerahan compact disc jenis CD.2 sehingga
jumlah PPN yang terutang adalah Rp 4.800,- (empat ribu delapan ratus rupiah)
per kopi compact disc. |
|||||||||||||||||
|
|
3. |
Rekaman lagu beserta tayangan
gambar di atas disc untuk jenis video compact disc karaoke
(VCD.K) dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu jenis VCD.K.1, jenis VCD.K.2. dan
jenis VCD.K. Ekonomis. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk masing-masing jenis
tersebut sebagai berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
a. |
Rp 18.000,- (delapan belas
ribu rupiah), untuk penyerahan jenis VCD.K.1, sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp 1800,- (seribu delapan ratus rupiah) per kopi video
compact disc karaoke; |
|||||||||||||||||
|
|
|
b. |
Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah),
untuk penyerahan jenis VCD.K.2
sehingga jumlah PPN yang terutang adalah Rp 5.000,- (lima ribu rupiah)
per kopi video compact disc karaoke; |
|||||||||||||||||
|
|
|
c. |
Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah),
untuk penyerahan jenis VCD.K.Ekonomis sehingga jumlah PPN yang terutang
adalah Rp 1.000,- (seribu rupiah) per kopi video compact disc karaoke. |
|||||||||||||||||
|
|
Contoh pengisian SPT Masa PPN untuk
PKP Industri rekaman suara pada butir I diatas : Bulan Maret 2006 PKP “M”
menebus sticker kaset jenis A sebanyak 100 ribu keping senilai Rp 80 juta
dengan menggunakan Faktur Pajak Masukan senilai Rp 50 juta dan dengan setoran
tunai (SSP) senilai 30 juta. Pajak Masukan yang diterima
pada bulan Februari 2006 adalah : |
|||||||||||||||||||
|
|
- |
pembayaran biaya rekam kaset
kosong senilai |
Rp 35 juta (untuk menebus
sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
pencetakan label senilai |
Rp 5 juta (untuk menebus sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
pembayaran iklan |
Rp 10 juta (untuk menebus sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
sewa gedung |
Rp 6 juta
(dikreditkan) |
|||||||||||||||||
|
|
Penyerahan kaset ini dalam bulan
Maret 2006 senilai Rp 500 juta. Tidak ada kompensasi kelebihan
PPN pada Masa Pajak Februari 2006. Pengisian SPT Masa PPN Masa
Pajak Maret 2006 adalah sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
Lampiran 1 - |
Daftar Pajak Keluaran
(Formulir 1106 A) |
|
|
||||||||||||||||
|
|
Butir I.3.3. |
DPP Nilai Lain |
|
|
||||||||||||||||
|
|
|
- |
Dasar Pengenaan Pajak, kolom
(6) |
= |
Rp. 800 juta |
|||||||||||||||
|
|
|
|
(penyerahan Rp. 500 juta tidak
diperhatikan) |
|
|
|||||||||||||||
|
|
|
- |
PPN (Pajak Keluaran), kolom
(7) |
= |
Rp. 80 juta |
|||||||||||||||
|
|
Butir II |
PPN yang disetor dimuka dalam
Masa Pajak yang sama |
= |
Rp. 30 juta |
||||||||||||||||
|
|
Butir III |
Pajak Keluaran yang harus
dipungut/disetor sendiri |
= |
Rp. 50 juta |
||||||||||||||||
|
|
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan : |
|
|
|||||||||||||||||
|
|
Lampiran 2 |
- |
Daftar Pajak Masukan (Formulir
1106B) |
|
|
|||||||||||||||
|
|
Butir I.1.2. |
Perolehan Dalam Negeri {kolom
(7) PPN } |
= |
Rp. 56 juta |
||||||||||||||||
|
|
Catatan : Pajak Masukan dalam contoh ini
merupakan Pajak Masukan yang perolehannya dilakukan dalam Masa Pajak yang
tidak sama sehingga dilaporkan sebagai Pajak Masukan MTS, pengisiannya dalam Formulir
1106B adalah sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
Lampiran 2 |
- |
Daftar Pajak Masukan (Formulir
1106B) |
|||||||||||||||||
|
|
Butir I.1.2. |
Perolehan Dalam Negeri {kolom
(8) Ket. }, diisi kode ‘MTS”. |
||||||||||||||||||
|
II. |
Industri Rekaman Video
(rekaman gambar) PKP yang menjalankan usaha
dalam bidang usaha industri film rekaman gambar. Produk rekaman gambar
dikategorikan dalam 7 (tujuh) jenis yaitu : |
|||||||||||||||||||
|
|
a. |
Jenis I, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran paling tinggi Rp 10.000,-
per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
b. |
Jenis II, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran Rp 10.000,- s.d. Rp
20.000,- per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
c. |
Jenis III, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran Rp 20.000,- s.d. Rp
40.000,- per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
d. |
Jenis IV, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran Rp 40.000,- s.d. Rp
60.000,- per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
e. |
Jenis V, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran Rp 60.000,- s.d. Rp
80.000,- per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
f. |
Jenis VI, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran Rp 80.000,- s.d. Rp
100.000,- per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
g. |
Jenis VII, yaitu semua produk rekaman
gambar yang diperdagangkan dengan harga jual eceran diatas Rp. 100.000,- per
kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) untuk
masing-masing jenis tersebut adalah sebesar Harga Jual Rata-Rata yang
ditetapkan sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
a. |
Rp 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis I sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp. 1.000,- (seribu rupiah) per kopi judul film atau per kopi
seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
b. |
Rp 12.500,- (dua belas ribu
rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis II sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp. 1.250,- (seribu dua ratus lima puluh rupiah) per kopi
judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
c. |
Rp 25.000,- (dua lima ribu rupiah),
untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis III sehingga jumlah PPN yang
terutang adalah Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) per kopi judul film
atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
d. |
Rp 47.500,- (empat puluh tujuh
lima ratus rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis IV sehingga
jumlah PPN yang terutang adalah Rp. 4.750,- (empat ribu tujuh ratus lima
puluh rupiah) per kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
e. |
Rp 65.000,- (enam puluh lima
ribu rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis V sehingga jumlah
PPN yang terutang adalah Rp. 6.500,- (enam ribu lima ratus rupiah) per kopi
judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
f. |
Rp 85.000,- (enam puluh lima
ribu rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis VI sehingga jumlah
PPN yang terutang adalah Rp. 8.500,- (delapan ribu lima ratus rupiah) per kopi
judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
g. |
Rp 150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah), untuk penyerahan produk rekaman gambar Jenis VII sehingga
jumlah PPN yang terutang adalah Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) per
kopi judul film atau per kopi seri judul film. |
||||||||||||||||||
|
|
Contoh pengisian SPT Masa PPN
untuk PKP Industri rekaman gambar pada butir II diatas : Bulan Maret 2006 PKP “M’
menebus sticker kaset jenis I sebanyak 100 ribu keping senilai Rp 100 juta
dengan menggunakan Faktur Pajak Masukan senilai Rp 60 Juta dandengan setoran
tunai (SSP) senilai Rp 40 juta. Pajak Masukan yang diterima
pada bulan Februari 2006 adalah : |
|||||||||||||||||||
|
|
- |
pembayaran biaya rekam kaset
kosong senilai |
Rp 40 juta (untuk menebus
sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
pencetakan label senilai |
Rp 5 juta (untuk menebus sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
pembayaran iklan |
Rp 15 juta (untuk menebus sticker) |
|||||||||||||||||
|
|
- |
sewa gedung |
Rp 6 juta (untuk
dikreditkan) |
|||||||||||||||||
|
|
Penyerahan kaset ini dalam
bulan Maret 2006 senilai Rp 700 juta. Tidak ada kompensasi kelebihan
PPN pada Masa Pajak Februari 2006. Pengisian SPT Masa PPN Masa
Pajak Maret adalah sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
Lampiran 1 - |
Daftar Pajak Keluaran
(Formulir 1106 A) |
|
|
||||||||||||||||
|
|
Butir I.3.3. |
DPP Nilai Lain |
|
|
||||||||||||||||
|
|
|
- |
kolom (6) DPP (100.000 x Rp
10.000) |
= |
Rp. 1 Milyar |
|||||||||||||||
|
|
|
|
(penyerahan Rp. 700 juta tidak
diperhatikan) |
|
|
|||||||||||||||
|
|
|
- |
PPN (Pajak Keluaran), kolom
(7) |
= |
Rp. 100 juta |
|||||||||||||||
|
|
Butir II |
PPN yang disetor dimuka dalam
Masa Pajak yang sama |
= |
Rp. 40 juta |
||||||||||||||||
|
|
Butir III |
Pajak Keluaran yang harus
dipungut/disetor sendiri |
= |
Rp. 60 juta |
||||||||||||||||
|
|
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan : |
|
|
|||||||||||||||||
|
|
Lampiran 2 |
- |
Daftar Pajak Masukan (Formulir
1106B) |
|
|
|||||||||||||||
|
|
Butir I.1.2. |
Perolehan Dalam Negeri {kolom
(7) PPN } |
= |
Rp. 66 juta |
||||||||||||||||
|
|
Catatan : Pajak Masukan dalam contoh ini
merupakan Pajak Masukan yang perolehannya dilakukan dalam Masa Pajak yang
tidak sama sehingga dilaporkan sebagai Pajak Masukan MTS, pengisiannya dalam
Formulir 1106B adalah sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
Lampiran 2 |
- |
Daftar Pajak Masukan (Formulir
1106B) |
|||||||||||||||||
|
|
Butir I.1.2. |
Perolehan Dalam Negeri {kolom
(8) Ket.}, diisi kode ‘MTS’. |
||||||||||||||||||
|
III. |
Pabrikan Tembakau (Rokok) Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau
Dalam Negeri “A” dalam Masa Pajak April 2006 melakukan kegiatan sebagai
berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
- |
Tanggal 27 April 2006 menebus
pita cukai pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan nilai penyerahan
(total HJE) sebesar 12 Milyar, sehingga nilai PPN yang terutang sebesar Rp.
1.008 juta (8,4% x Rp 12 Milyar). |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Kelebihan PPN Masa Pajak Maret
2006 berdasarkan SPT Masa Pajak Maret 2006 yang telah dilaporkan pada tanggal
20 April 2006 sebesar Rp 100 juta. |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Setoran tunai pada saat
penebusan pita cukai sebesar Rp 908 juta dengan Surat Setoran Pajak. |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Membeli bahan-bahan baku/pembantu
produksi dalam negeri dengan membayar Pajak Masukannya sebesar Rp 450 juta
selama Masa Pajak April 2006. |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Melakukan impor mesin produksi
dari luar negeri dengan membayar PPN Impor sebesar 150 juta. |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Menjual hasil produksi rokok
sebesar Rp 9,5 milyar selama Masa Pajak April 2006. |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Tidak ada pita cukai yang
dikembalikan. |
||||||||||||||||||
|
|
|
Penghitungan PPN Masa Pajak
April 2006 : |
||||||||||||||||||
|
|
|
- |
Pajak Keluaran Masa Pajak
April 2006 |
= |
Rp |
1.008.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
- |
Kompensasi PPN Masa Pajak
Maret 2006 |
= |
Rp |
100.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
- |
PPN disetor dimuka dalam masa Pajak
April 2006 |
= |
Rp |
908.000.000,- |
(SSP) |
|||||||||||||
|
|
|
- |
Pajak Masukan Dalam Negeri
pada Masa Pajak April 2006 |
= |
Rp |
450.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
- |
Pajak Masukan Impor pada Masa
Pajak April 2006 |
= |
Rp |
150.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
|
|
= |
Rp |
600.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
- |
Diperhitungkan dalam penebusan
pita cukai |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
|
|
pada Masa Pajak April 2006 |
= |
Rp |
-,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
- |
Dikompensasi ke Masa Pajak Mei
2006 |
= |
Rp |
600.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
|
Pengisian SPT Masa PPN Masa
Pajak April 2006 sebagai berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
Lampiran 1 |
- |
Daftar Pajak Keluaran
(Formulir 1106A) |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.3.4. |
|
Penyerahan Lainnya {kolom (6)
DPP} |
= |
Rp |
12.000.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.3.4. |
|
Penyerahan Lainnya (Pajak
Keluaran) |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
{kolom (7) PPN} |
= |
Rp |
1.008.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir II |
|
PPN yang disetor dimuka |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
dalam Masa Pajak yang sama |
= |
Rp |
908.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir III |
|
Pajak Keluaran yang harus
dipungut/ |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
disetor sendiri |
= |
Rp |
100.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan : |
||||||||||||||||||
|
|
|
Lampiran 2 |
- |
Daftar Pajak Masukan (Formulir
1106B) |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.1.1.1 |
|
Impor BKP {kolom (7) PPN} |
= |
Rp |
150.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.1.2. |
|
Perolehan Dalam Negeri {kolom
(7) PPN} |
= |
Rp |
450.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.4. |
|
Kompensasi Kelebihan PPN |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
Masa Pajak sebelumnya |
= |
Rp |
100.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Butir I.6. |
|
Jumlah Pajak Masukan |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
yang dapat diperhitungkan |
= |
Rp |
700.000.000,- |
|
||||||||||||
|
|
|
Catatan : |
||||||||||||||||||
|
|
|
1. |
Penjualan Rokok sebesar Rp 9,5
milyar tidak diperhatikan karena Lampiran 1-Daftar Pajak Keluaran (Formulir 1106A)
butir I.3.4 diiisi sesuai dengan penyerahan yang dihitung berdasarkan nilai
PPN atas penebusan pita cukai, yaitu Rp 12 Milyar. |
|||||||||||||||||
|
|
|
2. |
PPN yang disetor di muka dalam
Masa Pajak yang sama dihitung dari 1.008 juta dikurangi Rp 100 juta
(kompensasi kelebihan PPN bulan lalu) = Rp 908 juta. |
|||||||||||||||||
|
|
|
3. |
Kelebihan PPN Masa Pajak April
2006 sebesar 600 juta yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN Masa Pajak April
2006 dapat diperhitungkan dengan PPN yang harus dibayar pada saat penebusan
pita cukai Masa Pajak Mei 2006 atau Masa Pajak berikutnya. |
|||||||||||||||||
|
IV. |
Pengusaha Toko Emas Perhiasan Definisi (Pasal 1 Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 83/KMK.03/2002) : |
|||||||||||||||||||
|
|
1. |
“Pengusaha Toko Emas Perhiasan
adalah ORANG PRIBADI yang melakukan kegiatan usaha di bidang penyerahan
emas perhiasan, berdasarkan pesanan maupun penjualan langsung, baik hasil
produksi sendiri maupun pihak lain, YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK PEDAGANG
ECERAN; |
||||||||||||||||||
|
|
2. |
Emas perhiasan adalah perhiasan
dalam bentuk apapun yang bahannya sebagian atau seluruhnya dari emas dan atau
logam mulia lainnya, termasuk yang dilengkapi dengan batu permata dan atau
bahan lainnya yang melekat atau terkandung dalam emas perhiasan tersebut. |
||||||||||||||||||
|
|
Pasal 6 Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 83/KMK.03/2002 jo Pasal 3 dan Pasal 5 Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-168/PJ./2002, mengatur bahwa : |
|||||||||||||||||||
|
|
a. |
Toko Emas Perhiasan dapat
menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak; |
||||||||||||||||||
|
|
b. |
Mekanisme penghitungan PPN-nya
sebagai berikut : |
||||||||||||||||||
|
|
|
1. |
PPN YANG TERUTANG atas
penyerahan emas perhiasan oleh Pengusaha Toko Emas Perhiasan adalah : 10% x Harga Jual Emas
Perhiasan |
|||||||||||||||||
|
|
|
2. |
S PPN
YANG HARUS DIBAYAR (DISETOR) oleh Pengusaha Toko Emas Perhiasan adalah : 10% x 20% x S Penyerahan Emas
Perhiasan = 2% x S
Penyerahan Emas Perhiasan |
|||||||||||||||||
|
|
|
3. |
Pajak Masukan yang berkenaan
dengan penyerahan emas perhiasan yang dilakukan oleh Pengusaha Toko Emas
Perhiasan yang menggunakan Nilai Lain sebagai DPP, TIDAK DAPAT DIKREDITKAN. |
|||||||||||||||||
|
|
|
|
Contoh pengisian SPT Masa PPN
1106 : Dalam bulan Januari 2006,
Pengusaha Toko Emas Perhiasan “A” melakukan kegiatan sebagai berikut : |
|||||||||||||||||
|
|
|
|
- |
Melakukan penjualan emas
perhiasan sebesar Rp 50.000.000 |
||||||||||||||||
|
|
|
|
- |
Melakukan modifikasi emas perhiasan
sebesar Rp 10.000.000 |
||||||||||||||||
|
|
|
|
- |
Membeli emas perhiasan sebesar
Rp 30.000.000 dengan membayar Pajak Masukan sebesar Rp 3.000.000 |
||||||||||||||||
|
|
|
|
Dalam bulan Januari 2006 penyerahan
yang dilakukan adalah penjualan dan modifikasi emas perhiasan sebesar Rp
50.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 60.000.000. |
|||||||||||||||||
|
|
|
|
Lampiran 1 |
- |
Daftar Pajak Keluaran
(Formulir 1106A) |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
|
|
Butir I.3.4. |
|
Penyerahan Lainnya {kolom (6)
DPP} |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
DPP = 20% x 60.000.000 |
= |
Rp |
12.000.000,- |
|
|||||||||||
|
|
|
|
Butir I.3.4. |
|
Penyerahan Lainnya {kolom (7)
PPN} |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
PPN = 10% x 12.000.000 |
= |
Rp |
1.200.000,- |
|
|||||||||||
|
|
|
|
CATATAN : PPN yang dibayar sebesar Rp.
3.000.000 atas pembelian emas perhiasan tidak dapat dikreditkan. |
|||||||||||||||||
|
V. |
Pengusaha Jasa Biro Perjalanan Dalam Bulan Januari 2006
melakukan kegiatan sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
- |
Paket wisata, dengan jumlah
tagihan sebesar Rp 200 juta |
||||||||||||||||||
|
|
- |
Membeli komputer untuk keperluan
pelayanan paket wisata, dengan membayar Pajak Masukan sebesar Rp 5 juta. |
||||||||||||||||||
|
|
Pengisian SPT Masa PPN Masa
Januari 2006 sebagai berikut : |
|||||||||||||||||||
|
|
Lampiran 1 |
- |
Daftar Pajak Keluaran
(Formulir 1106A) |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
Butir I.3.3. |
|
DPP Nilai Lain {kolom (6) DPP} |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
|
|
DPP = 10% x 200.000.000 |
= |
Rp |
20.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
Butir I.3.3. |
|
DPP Nilai Lain {kolom (7) PPN} |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
|
|
DPP = 10% x 200.000.000 |
= |
Rp |
2.000.000,- |
|
|||||||||||||
|
|
CATATAN : PPN yang dibayar sebesar Rp
5.000.000 atas pembelian komputer tidak dapat dikreditkan karena dalam Nilai Lain
telah diperhitungkan Pajak Masukan atas perolehan BKP dan atau JKP dalam
rangka usaha Jasa Biro Perjalanan/Pariwisata. |
|||||||||||||||||||