PETUNJUK
PENGISIAN LAMPIRAN 3-PENGHITUNGAN
PAJAK
PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
(F.1.2.32.04)
A. |
UMUM Lampiran 3 Penghitungan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah wajib diisi oleh PKP yang menghasilkan BKP Yang
Tergolong Mewah. Lampiran ini dibuat untuk setiap Masa Pajak dan dilampirkan
pada SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan. Jika dalam suatu Masa Pajak
tidak ada impor dan atau penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah, formulir ini
tetap dibuat dan diisi 0 (Nol). |
B. |
PETUNJUK PENGISIAN |
||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
BAGIAN PERTAMA |
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
- |
Masa Pajak |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Cukup jelas |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
- |
Pembetulan Ke -
(
) |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Cukup jelas |
||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
BAGIAN KEDUA |
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
- |
Nama PKPCukup jelas. |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
- |
NPWP : |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Cukup jelas |
||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
BAGIAN KETIGA |
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
I. |
EKSPOR DAN PENYERAHAN DALAM
NEGERI Yang diisi pada bagian ini
adalah Jumlah Ekspor dan Penyerahan yang Terutang PPnBM berdasarkan ketentuan
UU PPN. |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
I.1. |
EksporCukup jelas |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
I.2. |
Penyerahan Dalam Negeri Kolom (3) DPP |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
I.2.1. |
Penyerahan Kepada Bukan Pemungut PPNDiisi dengan jumlah Dasar
Pengenaan Pajak atas penyerahan BKP Kendaraan Bermotor dan atau BKP selain
Kendaraan Bermotor yang Tergolong Mewah kepada pihak lain yang bukan Pemungut
PPN. Penyerahan BKP yang tergolong mewah dikenakan tarif sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang Kelompok Barang Kena Pajak Yang
Tergolong Mewah Yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55
Tahun 2004. Dikenakan tarif %Diisi dengan jumlah DPP dan
PPn BM atas penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah sesuai dengan tarif yang
berlaku pada masing-masing kelompok BKP yang Tergolong Mewah. JumlahCukup jelas |
||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
I.2.2. |
Penyerahan Kepada Pemungut PPNDiisi dengan jumlah DPP dan
PPn BM atas penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah kepada Pemungut PPN dengan
tarif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang
Kelompok Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Yang Dikenakan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2004 JumlahCukup jelas |
||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
I.2.3. |
Penyerahan yang PPn BM-nya Tidak Dipungut/DibebaskanDiisi dengan jumlah DPP dan PPn BM atas penyerahan BKP Yang
Tergolong Mewah di dalam negeri yang PPn BM-nya Tidak Dipungut/Dibebaskan
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Termasuk juga untuk penyerahan
kepada Perwakilan Negara Asing atau Perwakilan Organisasi Internasional
lainnya setelah mendapat persetujuan untuk diberikan fasilitas perpajakan
oleh Menteri Keuangan. Jumlah (I.2.1 + I.2.2 + I.2.3) Cukup jelas |
||||||||||||||||||||||||
|
|
|
I.3. |
Jumlah Ekspor dan Penyerahan
Dalam Negeri (1+2) Cukup jelas |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
I.4. |
PPn BM Kurang Dibayar (jumlah
pada angka 2.1 kolom (4)) Cukup jelas |
|||||||||||||||||||||||||
|
4. |
BAGIAN KEEMPAT |
|||||||||||||||||||||||||||
|
|
II. |
Penghitungan Pembetulan (Hanya
Diisi Jika Merupakan SPT Pembetulan) Diisi dengan jumlah pajak
terutang yang telah dilunasi dan dilaporkan pada Lampiran 3 Penghitungan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (Lampiran Penghitungan PPn BM) butir III
kotak Penghitungan Pembetulan, Masa Pajak yang dibetulkan. Contoh 1 : PKP memasukan Lampiran
Penghitungan PPn BM Masa Januari 2006 pada bulan Februari 2006 dengan
menyatakan Kurang Dibayar sebesar Rp. 1.000.000. Pada bulan Juni 2006 PKP
membetulkan Lampiran Penghitungan PPn BM Masa Januari 2006 dengan menyatakan
Kurang Dibayar (butir III) sebesar Rp.
1.100.000. Pada bulan Januari 2006 PKP yang bersangkutan melakukan pembetulan
ke-2 (dua) atas Lampiran Penghitungan PPn BM Masa Januari 2006 dengan
menyatakan Kurang Dibayar (butir III) sebesar Rp. 1.300.000, maka
penghitungan pembetulan adalah sebagai berikut : Pembetulan ke-1 (satu) : |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang kurang dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir I.4. Lampiran
Penghitungan PPn BM Masa Januari 2006)
|
Rp 1.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir I.4. Lampiran Penghitungan
PPn BM Pembetulan)
|
Rp 1.100.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Jumlah Pajak terutang yang
telah dilunasi |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp 1.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil Pembetulan ke-1 (satu)
Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp 100.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Pembetulan ke-2 (dua) |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir I.4. Lampiran
Penghitungan PPn BM Masa Januari 2006)
|
Rp 1.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir I.4. Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp 1.300.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Jumlah Pajak terutang yang
telah dilunasi |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp 1.100.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil Pembetulan ke-2 (dua)
Kurang Bayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp 200.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Contoh 2 : |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Lebih Dibayar
(telah dikembalikan)
|
(Rp. 500.000) |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir I.4. Lampiran
Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp. 2.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Jumlah Pajak terutang yang telah dilunasi |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 0 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil Pembetulan ke-1 (satu) Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 2.500.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Contoh 3 : |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Lebih Dibayarkan (telah dikembalikan) |
Rp. 3.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn
BM yang Lebih Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 2.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Jumlah Pajak terutang yang telah dilunasi |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 0 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil Pembetulan ke-1 (satu) Kurang Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp. 1.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil pembetulan (butir III)
PPn BM yang Kurang Dibayar sebesar Rp.1000.000 harus disetor
karena PPn BM yang harus lebih dibayar sebesar Rp. 3.000.000 telah dikembalikan. |
||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Contoh 4 : |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn BM yang Lebih Dibayar (belum dikembalikan) |
Rp. 3.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
PPn
BM yang Lebih Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 2.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Jumlah Pajak terutang yang telah dilunasi |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan) |
Rp. 0 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil Pembetulan ke-1 (satu) Lebih Dibayar |
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
(butir III Lampiran Penghitungan PPn BM Pembetulan)
|
Rp. 1.000.000 |
|||||||||||||||||||||||||
|
|
|
Hasil pembetulan (butir III)
PPn BM yang Kurang Dibayar sebesar Rp. 1.000.000 tidak perlu disetor
karena PPn BM yang lebih dibayar sebesar Rp 3.000.000 belum dikembalikan.
Dengan demikian PKP dapat mengajukan permohonan pengembalian sebesar Rp 2.000.000. |
||||||||||||||||||||||||||
CATATAN : |
|||||||||||||||||||||||||||||
1. |
Apabila hasil pembetulan menimbulkan
Lebih Dibayar selain yang disebabkan oleh retur penjualan, maka kelebihan
pembayaran PPn BM tersebut dapat dikembalikan dengan mengajukan permohonan
tertulis secara tersendiri. Misalnya: pembetulan tersebut diakibatkan
oleh salah penerapan tarif atau terjadi kesalahan hitung. |
||||||||||||||||||||||||||||
2. |
Retur penjualan tidak
mengurangi jumlah PPn BM yang telah dipungut oleh PKP Penjual Wajib PPn BM. |
||||||||||||||||||||||||||||
3. |
Restitusi PPn BM yang diakibatkan
karena retur penjualan hanya dapat dilakukan oleh pembeli BKP yang Tergolong
Mewah di KPP tempat pembeli terdaftar. |
||||||||||||||||||||||||||||