1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Lampiran V.7. Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-49/PJ/2003 |
Tanggal |
: |
12 Maret 2003 |
TRANSKRIP
KUTIPAN
ELEMEN-ELEMEN DARI
LAPORAN
KEUANGAN WAJIB PAJAK
NPWP |
: |
|
||||||||||||||||||||
NAMA WAJIB PAJAK |
: |
........................................................................ |
||||||||||||||||||||
JENIS PAJAK |
: |
|
||||||||||||||||||||
TAHUN PAJAK |
: |
|
I. |
ELEMEN DARI NERACA |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. |
ELEMEN DARI LAPORAN RUGI /
LABA |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
D.1.1.22.01
PETUNJUK
PENGISIAN
TRANSKRIP
KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI
LAPORAN
KEUANGAN WAJIB PAJAK
I. |
ELEMEN NERACA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Piutang
Usaha, diisi sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah
yang tidak dapat ditagih. Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada
neraca diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran
jumlah yang tidak dapat ditagih. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Aktiva
Lancar selain Piutang Usaha, diisi dengan penjumlahan dari pos-pos Neraca
antara lain Kas, Bank, Surat-surat berharga, Deposito jangka pendek,
Persediaan, Pembayaran uang muka, Pembayaran pajak di muka, Piutang
lain-lain, Biaya dibayar di muka, Pembayaran pajak di muka. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Aktiva
Tetap, diisi dengan penjumlahan seluruh pos aktiva tetap dikurangi dengan
penyusutan (nilai buku aktiva). |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Aktiva
Lainnya, diisi dengan penjumlahan dari pos-pos yang tidak termasuk dalam
kelompok aktiva lancar dan aktiva tetap, misalnya Penanaman dalam surat
berharga, Goodwill, Kerugian kurs yang ditangguhkan, Selisih penilaian aktiva
tetap, Disagio saham, Piutang tidak lancar, Piutang kepada pemegang saham,
Uang muka pada cabang, dan Harta dalam dana khusus. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5. |
Utang
Jangka Pendek, diisi dengan penjumlahan pos-pos utang yang akan dilunasi
dalam waktu 1 (satu) tahun / 1 (satu) siklus operasi normal, misalnya
Pinjaman bank, Utang usaha/Utang dagang dan Biaya yang masih harus dibayar,
Uang muka penjualan, Utang Pajak, Utang deviden, Pendapatan yang
ditangguhkan, Kewajiban kontinjen, Utang afiliasi, Pinjaman yang akan
jatuh tempo dalam tahun yang bersangkutan, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
6. |
Utang Jangka
Panjang, diisi dengan penjumlahan dari pos-pos utang yang jatuh temponya
tidak dalam tahun yang bersangkutan, misalnya Utang obligasi, Wesel bayar,
Pajak Penghasilan yang ditangguhkan, Kewajiban lease, Kewajiban pensiun,
Utang kepada pihak ketiga lainnya, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7. |
Modal,
diisi dengan penjumlahan dari pos modal atau yang disamakan dengan modal,
antara lain Modal disetor, Agio saham, Laba atau rugi sampai dengan tahun
lalu, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
8. |
Rugi atau
Laba Tahun Berjalan, diisi dengan jumlah rugi atau laba untuk tahun yang
bersangkutan. Dalam hal laba disajikan oleh Wajib Pajak pada sebelah kredit
maka laba tersebut dipisahkan dengan pos modal. Dalam hal rugi disajikan oleh
Wajib Pajak pada sebelah debet, maka angkanya dialihkan ke dalam transkrip
ini di sebelah kanan dan mengurangi pos modal. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. |
ELEMEN LAPORAN RUGI LABA |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Peredaran
Usaha, diisi dengan penjumlahan dari seluruh sumber penghasilan usaha Wajib
pajak, baik yang berasal dari peredaran usaha, jasa, dagang, industri, maupun
peredaran usaha lainnya. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang wajib
menyelenggarakan pembukuan, diisi dengan jumlah penghasilan untuk tahun yang
bersangkutan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Persediaan
Awal, bagi Wajib Pajak yang bidang usahanya industri diisi dengan jumlah
seluruh persediaan barang jadi pada awal tahun yang bersangkutan. Sedangkan
bagi Wajib pajak yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, diisi dengan
jumlah seluruh jenis persediaan barang dagangan pada awal tahun yang
bersangkutan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Pembelian/Produksi,
bagi Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, diisi dengan
penjumlahan seluruh pembelian barang dagangan selama tahun yang bersangkutan.
Sedangkan bagi Wajib Pajak yang bidang usahanya industri diisi dengan harga
pokok produksi yang diperoleh dari formula sebagai berikut : |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Persediaan
Akhir, bagi Wajib Pajak yang bidang usahanya industri diisi dengan
penjumlahan seluruh jenis persediaan barang jadi, pada akhir tahun yang
bersangkutan. Sedangkban bagi Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang usaha
perdagangan diisi dengan penjumlahan seluruh persediaan barang dagangan pada
akhir tahun yang bersangkutan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5. |
Harga
Pokok Penjualan, diisi dengan perhitungan sebagai berikut : |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Bagi
Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, formulasinya adalah
sebagai berikut : Persediaan
awal barang dagangan + Harga Pokok Produksi - Persediaan akhir barang
dagangan |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
b. |
Bagi
Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang usaha industri, formulasinya adalah
sebagai berikut : Persediaan
awal barang jadi + Pembelian - Persediaan akhir barang jadi |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
a. |
Bagi
Wajib Pajak yang bergerak dalam bidang usaha jasa dan lainnya, tidak ada
unsur harga pokok penjualan. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
6. |
Laba
Bruto Usaha, diisi dengan peredaran usaha dikurangi dengan harga pokok, yang
diformulasikan sebagai berikut : Peredaran
Usaha - Harga Pokok Penjualan = Laba Bruto Usaha |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7. |
Penghasilan
Di Luar usaha, diisi dengan penjumlahan seluruh sumber penghasilan yang
berasal dari luar usaha, misalnya bunga, deviden, royalti, sewa,
keuntungan dari penjumlahan harta, dan sebagainya. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
8. |
Biaya Operasional,
diisi dengan jumlah biaya yang telah dikelompokkan sebagaimana tercantum
dalam huruf A s.d. H. Terhadap jenis biaya lainnya yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok A s.d. G akan ditampung dalam kelompok H,
termasuk overhead cost sebagaimana dimaksud dalam butir 5 untuk jenis
usaha industri. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
9. |
Laba
atau Rugi Tahun Berjalan, diisi dengan hasil penjumlahan antara laba bruto
usaha (angka 6) ditambah penghasilan di luar usaha (angka 7) dikurangi dengan
biaya operasional (angka 8), dengan formulasi sebagai berikut : Laba
Bruto Usaha + Penghasilan Di Luar Usaha - Biaya Operasional = Laba atau Rugi
Tahun Berjalan |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
CATATAN PENTING : |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. |
Laporan
keuangan yang diinterprestasikan ke dalam transkrip adalah Laporan Keuangan
yang dilampirkan oleh WP. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. |
Transkrip
dibuat oleh Petugas pada Seksi PPh Badan atau Seksi PPh Orang Pribadi. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. |
Transkrip
harus ditandatangani oleh petugas yang membuat transkrip, petugas yang merekam
dan ditelaah oleh sekurang-kurangnya Kepala Sub Seksi yang bersangkutan. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. |
Semua
elemen berisi jumlah Rupiah penuh tanpa sen. |
Lampiran V.8. Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-49/PJ/2003 |
Tanggal |
: |
12 Maret 2003 |
LEMBAR
PENELITIAN SPT 1770
DENGAN
KOMPUTER
NPWP |
: |
|
||||||||||||||||||||
NAMA WP |
: |
........................................................................ |
||||||||||||||||||||
TAHUN PAJAK |
: |
|
I. |
Unsur-unsur dalam SPT
yang salah/seharusnya diisi : Form 1770 - I Bagian A : |
||||
|
|
Jumlah 1.c. #
(1.a. - 1.b.) |
|||
|
Jumlah 1.d. #
(1.c. - 1.d.) |
||||
|
Jumlah 2. # (2.a.
+ 2.b. + ....... + 2.j. + 2.k.) |
||||
|
Jumlah 3. # (3.a.
+ 3.b. + 3.c. + 3.d. + 3.e.) |
||||
|
Jumlah 4. # Jumlah
(1. + 2. - 3.) |
||||
Bagian B : |
|||||
|
Jumlah (3). # ( 1.(3). + 2.(3). +
3.(3). + 4.(3). ) |
||||
|
Jumlah (5). # ( 1.(5). + 2.(5). +
3.(5). + 4.(5). ) |
||||
Bagian C : |
|||||
|
Jumlah (3). # penjumlahan item pada
kolom (3). |
||||
|
Jumlah (4). # penjumlahan item pada
kolom (4). |
||||
|
Jumlah (5). # penjumlahan item pada
kolom (5). |
||||
Bagian D : |
|||||
|
Jumlah (3). # ( 1.(3). + 2.(3). +
3.(3). + 4.(3). + 5.(3). + 6.(3). + 7.(3). ) |
||||
|
Jumlah (4). # ( 1.(4). + 2.(4). +
3.(4). + 4.(4). + 5.(4). + 6.(4). + 7.(4). ) |
||||
|
Jumlah (5). # ( 1.(5). + 2.(5). +
3.(5). + 4.(5). + 5.(5). + 6.(5). + 7.(5). ) |
||||
|
|||||
|
Form 1770 - II Bagian A : |
||||
|
Jumlah (5). # penjumlahan item pada
kolom (5). |
||||
Bagian B : |
|||||
|
Jumlah (4). # penjumlahan item pada
kolom (4). |
||||
|
Jumlah (5). # penjumlahan item pada
kolom (5). |
||||
|
Jumlah (6). # penjumlahan item pada
kolom (6). |
||||
|
|||||
|
Form 1770 - III Bagian A : |
||||
|
Jumlah (4). # jumlah ( I.(4). +
II.(4). ) |
||||
Bagian B : |
|||||
|
Jumlah (3). # ( 1.(3). + 2.(3). +
3.(3). + 4.(3). + 5.(3). ) |
||||
|
|||||
|
Form 1770 |
||||
|
B.1. # 1770-I Bagian A.4.(3). atau
Bagian B.(5). |
||||
|
B.2. # 1770-I Bagian C.JUMLAH.(5). |
||||
|
B.3. # 1770-I Bagian D.JUMLAH.(5). |
||||
|
B.4. # 1770-II Bagian B.JUMLAH.(4). |
||||
|
E.15 # 1770-II Bagian A.JUMLAH.(5) +
Bagian B.JUMLAH.(6). |
||||
|
F.a.2. # 1770-III Bagian A.Jumlah I +
II |
||||
|
F.b.1. # 1770-III Bagian
A.JUMLAH.(3). |
||||
|
F.b.2. # 1770-III Bagian
A.JUMLAH.(4). |
||||
|
F.c.1. # 1770-III Bagian
B.JUMLAH.(3). |
||||
|
B.5. # (B.1. + B.2. + B.3. + B.4.) |
||||
|
C.7. # (B.5. - C.6.) |
||||
|
C.9. # (C.7. - C.8.) |
||||
|
C.10. # nilai PTKP |
||||
|
C.11. # (C.9. - C.10.) |
||||
|
D.12. # PENERAPAN TARIF Pasal 17 x
C.11. |
||||
|
D.14. # D.12 + D.13. |
||||
|
E.16 # (D.14. - E.15.) atau
E.16. # (E.15. - D.14.) |
||||
|
E.17 # (E.17.a. + E.17.b. + E.17.c. +
E.17.d.) |
||||
|
F.18 # (E.16. - E.17.) atau
F.18. # (E.17. - E.16.) |
||||
|
|||||
II. |
Ketepatan waktu penyampaian
SPT dan penyetoran PPh Pasal 29 : |
||||
|
1. |
Tanggal Masuk |
: |
.......................................
(tepat waktu / terlambat) |
|
|
2. |
Tanggal Pembayaran PPh Pasal
29 |
: |
.......................................
(tepat waktu / terlambat) |
|
..................,
.....-................. -20.... Operator Data Entry, ................................... NIP
............................. |
Beri tanda V pada kotak |
|
yang diperlukan |
D.1.1.22.02
Lampiran V.9. Keputusan Direktur Jenderal
Pajak |
||
Nomor |
: |
KEP-49/PJ/2003 |
Tanggal |
: |
12 Maret 2003 |
LEMBAR
PENELITIAN SPT 1770 S
DENGAN
KOMPUTER
NPWP |
: |
|
||||||||||||||||||||
NAMA WP |
: |
..................................................... |
||||||||||||||||||||
TAHUN PAJAK |
: |
........................ |
I. |
Unsur-unsur dalam SPT
yang salah/seharusnya diisi : Lampiran I Form 1770 S Bagian A : |
|||||
|
|
Jumlah kolom A.(5) # kolom ( A.(3). -
A.(4). ) |
||||
|
Jumlah Bagian A.(5) # penjumlahan
item pada kolom A.(5). |
|||||
Bagian B : |
||||||
|
Jumlah kolom B.(5) # kolom ( B.(3). -
B.(4). ) |
|||||
|
Jumlah Bagian B.(5) # (
B.1.(5). + B.2.(5). + .................. + B.6.(5). + B.7.(5). ) |
|||||
Bagian C : |
||||||
|
Jumlah Bagian C.(5) # penjumlahan item
pada kolom C.(5). |
|||||
|
||||||
|
Lampiran II Form 1770 S Bagian A : |
|||||
|
Jumlah Bagian A.(4). # penjumlahan
item pada kolom A.(4). |
|||||
Bagian B : |
||||||
|
Jumlah Bagian B.(4). # penjumlahan
item pada kolom B.(4). |
|||||
|
||||||
|
Form 1770 |
|||||
|
A.1. # Lampiran I 1770 S Jumlah
Bagian A.(5). |
|||||
|
B.2. # Lampiran I 1770 S Jumlah
Bagian B.(5). |
|||||
|
D.12 # Lampiran I 1770 S Jumlah
Bagian C.(5). |
|||||
|
J.1. # Lampiran II 1770 S Jumlah
Bagian A.(4). |
|||||
|
J.2. # Lampiran II 1770 S Jumlah
Bagian B.(4). |
|||||
|
B.4. # (B.1. + B.2. + B.3.) |
|||||
|
B.6. # nilai PTKP |
|||||
|
B.7. # (B.5. + B.6.) |
|||||
|
B.8. # (A.4. - B.7.) |
|||||
|
C.9. # PENERAPAN TARIF Pasal 17 x
B.8. |
|||||
|
C.11. # C.9. + C.10. |
|||||
|
D.13. # (C.11. - D.12.) atau
D.13. # (D.12. - C.11.) |
|||||
|
D.14. # (D.14.a. + D.14.b. + D.14.c.) |
|||||
|
E.15. # (D.13. - D.14.) atau
E.15. # (D.14. - D.13.) |
|||||
|
Jumlah H # penjumlahan item pada
kolom H.PPh TERUTANG. |
|||||
|
Jumlah I # penjumlahan item pada
kolom (I.a. + I.b. + I.c.+ I.d. + I.e.) |
|||||
|
||||||
II. |
Ketepatan waktu penyampaian
SPT dan penyetoran PPh Pasal 29 : |
|||||
|
1. |
Tanggal Masuk |
: |
.......................................
(tepat waktu / terlambat) |
||
|
2. |
Tanggal Pembayaran PPh Pasal
29 |
: |
.......................................
(tepat waktu / terlambat) |
||
|
.....................,
.....-............. -20.... Operator Data Entry, ................................... NIP
............................. |
Beri tanda V pada kotak |
|
yang diperlukan |
D.1.1.22.03