1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14

 

Lampiran V.18

Keputusan Direktur Jenderal Pajak

Nomor

:

KEP-49/PJ/2003

Tanggal

:

12 Maret 2003

  

PETUNJUK PEREKAMAN SPT TAHUNAN PPh PASAL 21 TAHUN 2002

 

NO

NAMA ELEMEN

SUMBER

KETERANGAN

 

 

 

 

 

SPT TAHUNAN PPh PASAL 21

INDUK SPT
FORMULIR 1721

 

1.

TAHUN PAJAK

Pada kotak sudut kanan atas

TTTT (TAHUN)

2.

NPWP

Pada kolom bagian atas

999.999.99.9-999.999

3.

NAMA WP, ALAMAT, JENIS USAHA

Diambil dari data Master File WP

Berdasarkan NPWP

4.

NAMA PIMPINAN

Pada kolom bagian atas

Karakter

 

A. PEMOTONGAN DAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 DALAM TAHUN BERJALAN

KOLOM A.

 

 

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA (THT) / JAMINAN HARI TUA (JHT)

Kolom A.1.

 

5.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom A.1.(2).

Minimal 0

6.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom A.1.(3).

Minimal 0

7.

PPh PASAL 21/26 TERUTANG

Kolom A.1.(4).

Minimal 0

 

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA HONORARIUM DAN PENGHASILAN LAINNYA / PENERIMA PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh PASAL 21 BERSIFAT FINAL / PEGAWAI DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR NEGERI

Kolom A.2.

 

8.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom A.2.(2).

Minimal 0

9.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom A.2.(3).

Minimal 0

10.

PPh PASAL 21/26 TERUTANG

Kolom A.2.(4).

Minimal 0

11.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom A.3.(2).

Minimal 0, ( A.1.(2) + A.2.(2) )

12.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom A.3.(3).

Minimal 0, ( A.1.(3) + A.2.(3) )

13.

JUMLAH PPh PASAL 21/26 TERUTANG

Kolom A.3.(4).

Minimal 0, ( A.1.(4) + A.2.(4) )

14.

PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom A.4.(4).

Minimal 0

15.

PPh PASAL 21 HARUS DISETOR

Kolom A.5.(4).

Minimal 0, ( A.3.(4) + A.4.(4) )

16.

PPh PASAL 21 / PASAL 26 YANG TELAH DISETOR

Kolom A.6.(4).

Minimal 0

17.

STP PPh PASAL 21 / PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK)

Kolom A.7.(4).

Minimal 0

18.

JUMLAH

Kolom A.8.(4).

Minimal 0, ( A.6.(4) + A.7.(4) )

19.

PPh PASAL 21 / PASAL 26 YANG KURANG DISETOR atau PPh PASAL 21 / PASAL 26 YANG LEBIH DISETOR

Kolom A.9.(4).

Minimal 0, = ( A.6.(4) - A.8.(4) ) atau

= ( A.7.(4) - A.6.(4) )

20.

KODE PPh PASAL 21 / PASAL 26 YANG KURANG DISETOR atau PPh PASAL 21 / PASAL 26 YANG LEBIH DISETOR

Kolom A.9.(Kotak).

Minimal 0

0, jika: A.6.(4). = A.8.(4).

1, jika: A.6.(4). > A.8.(4).

2, jika: A.6.(4). < A.8.(4).

21.

TANGGAL PELUNASAN PPh PASAL 21 / 26 KURANG BAYAR

Kolom A.9.

Date

22.

JUMLAH PELUNASAN PPh PASAL 21 / 26 KURANG BAYAR

SSP ATAS PPh 21/26 KURANG BAYAR

Minimal 0,

diisi > 0 jika KODE A.9. = 1

 

B. PPh PASAL 21 YANG LEBIH DISETOR

KOLOM B.

 

23.

PPh PASAL 21 YANG LEBIH DISETOR PADA ANGKA 9.b. MOHON DIPERHITUNGKAN DENGAN PEMBAYARAN PPh PASAL 21 UNTUK BULAN .... TAHUN ....

Kolom B.

BB - TTTT (BULAN - TAHUN)

 

C. LAMPIRAN

KOLOM C.

 

24.

LAMPIRAN

Kolom C.

Diisi :

1 = lengkap

2 = tidak lengkap

 

D. PERNYATAAN

KOLOM D.

 

25.

PERNYATAAN

Kolom D.

Diisi :

0 = ditandatangani oleh WP

1 = ditandatangani oleh kuasa WP

 

 

 

 

 

DAFTAR PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA (THT) / JAMINAN HARI TUA (JHT)

LAMPIRAN - I

FORMULIR 1721 - A

 

 

A. DAFTAR PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT / JHT YANG PENGHASILAN NETONYA MELEBIHI PTKP

KOLOM A.

 

26.

JUMLAH PEGAWAI YANG MEMPUNYAI NPWP

Kolom A.(3).

Minimal 0

27.

JUMLAH PEGAWAI YANG TIDAK MEMPUNYAI NPWP

Kolom A.(3).

Minimal 0

27.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom A.(4).

Minimal 0

28.

JUMLAH PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom A.(5).

Minimal 0

29.

JUMLAH PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom A.(6).

Minimal 0

 

B. JUMLAH PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT / JHT YANG PENGHASILAN NETONYA TIDAK MELEBIHI PTKP

KOLOM B.

 

30.

JUMLAH PEGAWAI

Kolom B.(3).

Minimal 0

31.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom B.(4).

Minimal 0

 

C. JUMLAH ( A + B )

KOLOM C.

 

32.

JUMLAH PEGAWAI

Kolom C.(3).

Minimal 0

33.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom C.(4).

Minimal 0

34.

JUMLAH PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom C.(5).

Minimal 0

35.

JUMLAH PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom C.(6).

Minimal 0

 

 

 

 

 

DAFTAR PEGAWAI TIDAK TETAP / PENERIMA HONORARIUM DAN PENGHASILAN LAINNYA / PENERIMA PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh PASAL 21 BERSIFAT FINAL / PEGAWAI DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR BIASA

LAMPIRAN - II

FORMULIR 1771 - B

 

 

PPh PASAL 21 TIDAK BERSIFAT FINAL

ANGKA 1. S.D. 8.

 

 

PEGAWAI HARIAN LEPAS DENGAN UPAH HARIAN, MINGGUAN, SATUAN, BORONGAN, HONORARIUM DAN IMBALAN LAINNYA TERSEBUT DIHITUNG ATAS DASAR BANYAKNYA HARI YANG DIPAKAI

ANGKA 1.

 

36.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 1.(2).

Minimal 0

37.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 1.(3).

Minimal 0

38.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 1.(4).

Minimal 0

39.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 1.(5).

Minimal 0

40.

PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom 1.(6).

Minimal 0

 

PEGAWAI TIDAK TETAP, PEMAGANG, DAN CALON PEGAWAI

ANGKA 2.

 

41.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 2.(2).

Minimal 0

42.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 2.(3).

Minimal 0

43.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 2.(4).

Minimal 0

44.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 2.(5).

Minimal 0

45.

PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom 2.(6).

Minimal 0

 

PENERIMAAN HONORARIUM, UANG SAKU, HADIAH ATAU PENGHARGAAN, KOMISI (TERMASUK YANG DITERIMA PDL ASURANSI DAN PENJAJA BARANG DAGANGAN YANG BUKAN PEGAWAI TETAP), BEA SISWA, DAN PEMBAYARAN LAINNYA YANG JUMLAHNYA DIHITUNG TIDAK ATAS DASAR BANYAKNYA HARI YANG DIPERLUKAN TETAP MENYELESAIKAN JASA ATAU KEGIATAN

ANGKA 3.

 

46.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 3.(2).

Minimal 0

47.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 3.(3).

Minimal 0

48.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 3.(4).

Minimal 0

49.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 3.(5).

Minimal 0

 

KOMISARIS / ANGGOTA DEWAN PENGAWAS YANG TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP

ANGKA 4.

 

50.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 4.(2).

Minimal 0

51.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 4.(3).

Minimal 0

52.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 4.(4).

Minimal 0

53.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 4.(5).

Minimal 0

 

DISTRIBUTOR MLM / DIRECT SELLING DAN KEGIATAN SEJENIS LAINNYA

ANGKA 5.

 

54.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 5.(2).

Minimal 0

55.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 5.(3).

Minimal 0

56.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 5.(4).

Minimal 0

57.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 5.(5).

Minimal 0

 

MANTAN PEGAWAI

ANGKA 6.

 

58.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 6.(2).

Minimal 0

59.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 6.(3).

Minimal 0

60.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 6.(4).

Minimal 0

61.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 6.(5).

Minimal 0

 

PESERTA PROGRAM PENSIUN

ANGKA 7.

 

62.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 7.(2).

Minimal 0

63.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 7.(3).

Minimal 0

64.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 7.(4).

Minimal 0

65.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 7.(5).

Minimal 0

 

TENAGA AHLI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PETUNJUK PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 (PENGACARA, AKUNTAN, ARSITEK, DOKTER, KONSULTAN, NOTARIS, PENILAI, DAN AKTUARIS)

ANGKA 8.

 

66.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 8.(2).

Minimal 0

67.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 8.(3).

Minimal 0

68.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 8.(4).

Minimal 0

69.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 8.(5).

Minimal 0

 

PPh PASAL 21 BERSIFAT FINAL

ANGKA 9. DAN 10.

 

 

PENERIMA UANG PESANGON, UANG TEBUSAN PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA / JAMINAN HARI TUA YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS MANTAN PEGAWAI BUKAN PENERIMA PENSIUN

ANGKA 9.a.

 

70.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 9.a.(2).

Minimal 0

71.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 9.a.(3).

Minimal 0

72.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 9.a.(4).

Minimal 0

73.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 9.a.(5).

Minimal 0

 

PENERIMA UANG PESANGON, UANG TEBUSAN PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA / JAMINAN HARI TUA YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS TERMASUK PEGAWAI TETAP / PENERIMA PENSIUN PADA FORMULIR 1721-A

ANGKA 9.b.

 

74.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 9.b.(2).

Minimal 0

75.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 9.b.(3).

Minimal 0

76.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 9.b.(4).

Minimal 0

77.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 9.b.(5).

Minimal 0

 

PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI / POLRI DAN PENSIUNAN

ANGKA 10.

 

78.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 10.(2).

Minimal 0

79.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 10.(3).

Minimal 0

80.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 10.(4).

Minimal 0

81.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 10.(5).

Minimal 0

 

PPh PASAL 26

ANGKA 11.

 

 

PEGAWAI / PEMBERI JASA DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR NEGERI YANG ATAS PENGHASILANNYA DIPOTONG PPh PASAL 26

ANGKA 11.

 

81.

JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN

Kolom 11.(2).

Minimal 0

82.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom 11.(3).

Minimal 0

83.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENERAPAN TARIF

Kolom 11.(4).

Minimal 0

84.

PPh PASAL 21 ATAU PPh PASAL 26 TERUTANG

Kolom 11.(5).

Minimal 0

   

PEREKAMAN DATA LAMPIRAN SPT TAHUNAN PPh PASAL 21

 

PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI TUA / TABUNGAN HARI TUA (THT) / JAMINAN HARI TUA (JHT)

LAMPIRAN I-A

FORMULIR 1721 - A1

Jumlah record tergantung dari jumlah isian Wajib Pajak

85.

NAMA

Bagian atas

Karakter

86.

NPWP

Bagian atas

99.999.999.9-999.999

87.

ALAMAT

Bagian atas

Karakter

88.

JABATAN

Bagian atas

Karakter

89.

STATUS KELUARGA

Bagian atas (Kotak)

Berisi:

0 = Kawin,

1 = Tidak Kawin,

90.

JENIS KELAMIN

Bagian atas (Kotak)

Berisi:

0 = Laki-laki,

1 = Perempuan,

91.

KARYAWAN ASING

Bagian atas (Kotak)

Berisi:

0 = Bukan Karyawan Asing,

1 = Karyawan Asing,

92.

JUMLAH TANGGUNGAN

Bagian atas K/... atau TK/.....

Diisi:

0 = tidak ada tanggungan

1 = 1 anak,

2 = 2 anak,

3 = 3 anak

93.

MASA PEROLEHAN PENGHASILAN

Bagian atas

BB-TTTT S.D. BB-TTTT

(BULAN-TAHUN)

 

A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21

Kolom A.

 

 

PENGHASILAN BRUTO

 

 

94.

GAJI / PENSIUN ATAU THT / JHT

Kolom A.1.

Minimal 0

95.

TUNJANGAN PPh

Kolom A.2.

Minimal 0

96.

TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DSB.

Kolom A.3.

Minimal 0

97.

HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENIS

Kolom A.4.

Minimal 0

98.

PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA

Kolom A.5.

Minimal 0

99.

PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21

Kolom A.6.

Minimal 0

100.

JUMLAH

Kolom A.7.

Minimal 0, (A.1. + A.2. + A.3. + A.4. + A.5. + A.6.)

101.

TANTIEM, BONUS, GRATIFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR

Kolom A.8.

Minimal 0

102.

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

Kolom A.9.

Minimal 0, (A.7. + A.8.)

 

PENGURANGAN

 

 

103.

BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7

Kolom A.10.

Minimal 0

104.

BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8

Kolom A.11.

Minimal 0

105.

IURAN PENSIUN ATAU THT / JHT

Kolom A.12.

Minimal 0

106.

JUMLAH PENGURANGAN

Kolom A.13.

Minimal 0, (A.10. + A.11. + A.12.)

 

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21

 

 

107.

JUMLAH PENGHASILAN NETO

Kolom A.14.

Minimal 0

108.

JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN / DISETAHUNKAN)

Kolom A.16.

Minimal 0

110.

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

Kolom A.17.

Minimal 0, sesuai dengan status keluarga dan jumlah tanggungan

111.

PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN

Kolom A.18.

Minimal 0, (A.16. - A.17.)

112.

PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN SETAHUN / DISETAHUNKAN

Kolom A.19.

Minimal 0, sesuai tarif

113.

PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom A.21.

Minimal 0

114.

PPh 21 DITANGGUNG PEMERINTAH

Kolom A.22.

Minimal 0

115.

PPh 21 YANG MASIH HARUS DIPOTONG

Kolom A.23.

Minimal 0, (A.21. + A.22.)

116.

PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI

Kolom A.24.

Minimal 0

117.

PPh PASAL 21 YANG KURANG DIPOTONG atau PPh PASAL 21 YANG LEBIH DIPOTONG

Kolom A.25.

Minimal 0, = ( A.23. - A.24. ) atau

= ( A.24. - A.23. )

118.

KODE PPh PASAL 21 YANG KURANG DIPOTONG atau PPh PASAL 21 YANG LEBIH DIPOTONG

Kolom A.25. (Kotak)

Diisi:

0, jika: A.23. = A.24.

1, jika: A.23. > A.24.

2, jika: A.23. < A.24.

 

B. TENAGA AHLI

Kolom B.

Jumlah record tergantung dari jumlah isian Wajib Pajak

119.

NAMA

Kolom (2).

Karakter

120.

ALAMAT

Kolom (2).

Karakter

121.

NPWP

Kolom (3).

99.999.999.9-999.999

122.

JENIS KEAHLIAN

Kolom (4).

Karakter

123.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom (5).

Minimal 0

124.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN TARIF

Kolom (6).

Minimal 0

125.

PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom (7).

Minimal 0

  

 

 

 

 

DAFTAR PENGHASILAN YANG DIBAYARKAN KEPADA PENGURUS, DEWAN KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS, DAN TENAGA AHLI

LAMPIRAN - III

FORMULIR 1721 - C

 

 

BAGIAN A. PENGURUS, DEWAN KOMISARIS, DAN DEWAN PENGAWAS

BAGIAN A.

Jumlah record tergantung dari jumlah isian Wajib Pajak

126.

NAMA

Kolom (2).

Karakter

127.

ALAMAT

Kolom (2).

Karakter

128.

NPWP

Kolom (3).

99.999.999.9-999.999

129.

JABATAN

Kolom (4).

Karakter

130.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom (5).

Minimal 0

131.

PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom (6).

Minimal 0

 

BAGIAN B. TENAGA AHLI

BAGIAN B.

Jumlah record tergantung dari jumlah isian Wajib Pajak

86.

NAMA

Kolom (2).

Karakter

87.

ALAMAT

Kolom (2).

Karakter

88.

NPWP

Kolom (3).

99.999.999.9-999.999

89.

JENIS KEAHLIAN

Kolom (4).

Karakter

90.

PENGHASILAN BRUTO

Kolom (5).

Minimal 0

91.

PENGHASILAN SEBAGAI DASAR PENGENAAN TARIF

Kolom (6).

Minimal 0

91.

PPh PASAL 21 TERUTANG

Kolom (7).

Minimal 0